SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
MUHAMMAD YUSRI CHEDOHA
NPM.1311010103
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
MUHAMMAD YUSRI CHEDOHA
NPM.1311010103
Jurusan :Pendidikan Agama Islam
Pembimbing I : Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag. Pembimbing II : Dr. Rijal Firdaos, M.Pd.
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
i
Oleh
MUHAMMADYUSRI CHEDOHA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan berbahasa
Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa Islam Patani di Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.
Secara umum, penelitian ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa Islam Patani
yang berada di UIN RIL dengan jumlah mahasiswa seluruhnya 47 orang. Untuk
menentukan besarnya jumlah sampel, peneliti mengambil seluruh populasi yang ada
menjadi sampel dalam penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam
pengolahan dan analisis data dilakukan melalui teknik analisis korelasional, artinya
mencari pengaruh antara variabel X (kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa
Islam Patani) dengan variabel Y (perestasi belajar mahasiswa Islam Patani). Rumus
yang digunakan adalah korelasi Product Moment yaitu :
rxy
2 2
2
2
Sedangkan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh kemampuan
berbahasa Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa Islam Patani dapat
digunakan rumus Indeks Determinasi yaitu :
D = r2 x 100 %
Berdasarkan analisis data di atas maka dalam penelitian ini diperoleh hasil
penelitian dengan nilai rata-rata dari kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa
ii
(44.68%). Dengan demikian, maka dapat dikategorikan predikat sangat memuaskan. Pengaruh kemampuan berbahasa Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa Islam
Patani di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung adalah 0.83 yang
dikategorikan tinggi, sedangkan indeks determinasinya adalah sebesar 36.27 %. Berdasarkan pengujian hipotesis perhitungan diperoleh r korelasi antara
kemampuan berbahasa Indonesia dengan peningkatan prestasi belajar mahasiswa
Islam Patani adalah 0,83. jika dilihat dari tabel product moment bahwa N = 47, harga
r tabel pada taraf signifikansi 5 % = 0,288 dan taraf 1 % = 0,317. Jadi dapat
diketahui bahwa r observasi yang diperoleh lebih besar dari r tabel. Berarti hipotesis
yang diujikan terdapat pengaruh kemampuan berbahasa Indonesia terhadap prestasi
belajar mahasiswa Islam Patani di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
diterima. Besarnya pengaruh kemampuan berbahas Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa Islam Patani adalah sebesar 36.27 %, sedangkan sisanya yaitu
64.73 % ditentukan oleh variabel lain yang perlu diteliti lebih lanjut (tidak diteliti
dalam penelitian ini).
PERSETUJUAN
Judul Skripsi : PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ISLAM PATANI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
Nama : MUHAMMADYUSRI CHEDOHA
NPM : 1311010103
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
MENYETUJUI
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag. Dr. Rijal Firdaos, M.Pd.
NIP. 19601020 198803 1 005 NIP. 19820907 200801 1 010
Mengetahui,
Ketua Jurusan PAI
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ISLAM PATANI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG”, Disusun oleh
MUHAMMADYUSRI CHEDOHA, NPM: 1311010103, Jurusan: Pendidikan Agama Islam, Fakultas: Tarbiyah dan Keguruan, telah dimunaqosyahkan pada hari, tanggal: Kamis/ 28 Juni 2018
TIM MUNAQOSYAH
Ketua : Drs. Abdul Hamid, M.Ag (……….) Sekretaris : Agus Susanti, M.Pd.I (……….) Penguji I : Nur Asiah, M.Ag (……….) Penguji Pendamping I : Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag (……….) Penguji Pembimbing II : Dr. Rijal Firdaos, M.Pd (……….)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Artinya : Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka
Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-Nama-nama
benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa
Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang
Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan penuh rasa syukur kepada Allah
SWT, atas segala limpahan kurnia, berkah, dan rahmat-Nya. Maka dengan
ketulusan hati dan penuh kasih saying, kupersembahkan kerya sederhanaku ini
kepada :
1. Orang tuaku tercinta, Ibunda Siti Sara, beliau yang senantiasa menyayangiku,
membimbingku tanpa ada kata lelah, letih dan bosan, mengajariku arti hidup
dan kehidupan, dukungan baik secara moril ataupun materil, do’a suci yang
tak pernah terputus serta bimbingan yang sangat berguna bagi saya. Beliau
sosok figure istimewa yang menjadi panutan dan muara kasih dalam hidupku,
semoga Allah memuliakan beliau baik di dunia maupun di akhirat.
2. Untuk kakakku Fatimah yang telah mencurahkan perhatian dalam
menyelesaiakan skripsi ini, selalu memotivasi dikala lemah, mengingatkan
dikala salah, membantu dikala susah.
3. Adek putriku Aminah dan adek putraku Abdulhakim yang sangat kusayangi
dan selalu mendo’akan untuk keberhasilanku.
4. Untuk anakku Abdussalam (Ponakan) yang tersayang yang selalu
memberikan semangat dan kebahagiaan dalam menyelesaikan skripsi inii.
dilahirkan pada tanggal 01 Januari 1993 di Trusan Jeram Patani Thailand Selatan.
Anak kedua dari empat bersaudara, dari pasangan Al-marhum Bapak Wan-usman
dan Ibu Siti Sara. Pendidikan yang pernah ditempuh:
1. Sekolah Dasar (SD) Ban Rawang School, Ya’rang Pattani Thailand
Selatan, pada Tahun 2006;
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP), Di Prasan Wittaya Mulniti School,
pada Tahun 2009;
3. Sekolah Menengah Atas (SMA), Di Prasan Wittaya Mulniti School,pada
Tahun 2012;
4. Sekolah Agama Ibtidaiyyah, Mutawassit dan Tsanawiyyah di Ma’had
As-saqafah Al-islamiyah pohon setar jeram pattani, pada tahun 2012;
5. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Islam
Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Program Strata Satu (S1) Fakultas
Tarbiyah dan keguruan pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif mengikuti kegiatan
Bismillahirrahmanirahim.
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya kepasa hambanya yang bertaqwa dan
berkat Hidayah-Nya penulis dapat menyelesiakan skripsi dengan judul
“Hubungan Kemampuan Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
Islam Patani di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung”. Disusun untuk
melegkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd)
pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusha semaksimal mungkin
agar dapat membuat yang terbaik, penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan dan kekeliruan, hal ini semata-mata karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
Dalam usaha penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan materi maupun
dukungan moril. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati,
penulismengaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M,Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
Islam.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan,
wawasan dan membimbing penulis dalam kegiatan belajar mengajar.
6. Seluruh dosen, staf dan karyawan Program studi Pendidikan Agama Islam.
7. Pegawai perpustakaan jurusan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta
perpustakaan pusat UIN Raden Intan Lampung.
8. Sahabat-sahabat saya, Juli Ansyah, Wahidatun Fitriani, yang selalu
membantu, memberikan semangat, doa dan dukungan kepada penulis selama
perkuliahan di Lampung hingga selesai.
9. Staf pengurus PMMPI Lampung yang memberikan kemudahan kepada
penulis dalam penelitian baik berupa data-data dan dokumentasi sehingga
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik.
10. Rekan-rekan PMMPI keseluruhannya yang membantu penulis selama kuliah
di Lampung baik moril maupun materil.
11. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2013 yang telah memberikan semangat
dan dukunan kepada penulis.
12. Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung.
Akhirnya tiada kata yang lebih baik yang dapat penulis ucapkan bagi semua
pihak yang membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini, melainkan hanya
penulis dan sumbangsih yang berarti bagi dunia pendidikan amin.
Bandar Lampung, Mei 2018
Penulis
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ... 1
B. Alasan memilih Judul ... 3
C. Latar Belakang Masalah ... 3
D. Identifikasi Masalah ... 10
E. Batasan Masalah ... 10
F. Rumusan Masalah ... 11
G. Manfaat Penelitian ... 11
H. Tujuan Penelitian ... 12
2. Pengertian Bahasa Indonesia ... 14
a. Pentinya Bahasa ... 15
b. Fungsi Bahasa ... 16
3. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia ... 16
4. Morfologi dalam Bahasa Indonesia ... 17
5. Sintaksis dalam Bahasa Indonesia ... 19
a. Frasa ... 20
b. Klausa ... 21
c. Kalimat ... 22
6. Semantik dalam Bahasa Indonesia ... 24
B. Prestasi Belajar ... 28
1. Pengertian Prestasi Belajar ... 28
2. Jenis-jenis Prestasi Belajar ... 30
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 31
C. Kerangka Berfikir ... 35
D. Kajian Penelitian yang relevan... 36
E. Hipotesis ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 40
B. Variabel Penelitian ... 41
C. Definisi Operasional Veriabel ... 41
D. Populasi dan Sampel ... 43
1. Populasi ... 43
2. Sampel ... 43
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 50
B. Pengujian Hepotesis ... 65
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
D. Keterbatasan Penelitian ... 67
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 99
C. Penutup ... 69
2. Tabel 2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
3. Tabel 3.1 Indikator Kemampuan Bahasa Indonesia
4. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kemampuan Bahasa Indonesia
5. Tabel 4.1 Skor Mentah Kemampuan Bahasa Indonesia
6. Tabel 4.2 Presentase Nilai Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa
Islam Patani
7. Tabel 4.3 Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Islam Patani
8. Tabel 4.4 Presentase Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Islam Patani
9. Tabel 4.5 Kemampuan Bahasa Indonesia Dan Prestasi Belajar Mahasiswa
Islam Patani Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Lampiran 1 : Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian
Lampiran 3 : Daftar Nilai Sementara Mahasiswa Isalam Patani
Lampiran 4 : Kondisi Umum Mahasiswa Islam Patani
Lampiran 5 : Kisi-kisi Pertanyaan Kemampuan Bahasa Indonesia
Lampiran 6 : Nilai Kemampuan Bahasa dan Prestasi Belajar Mahasiswa
Lampiran 7 : Nilai Koefisien Korelasi “R” Product Moment
Lampiran 8 : Tabel R Statistika
Lampiran 9 : Nota Dinas Pembimbing I dan Pembimbing II
Lampiran 10 : Kartu Konsultasi
Lampiran 11 : Surat Pengesahan Seminar Proposal
BAB I PENDAHULUAN
A.Penegasan Judul
Agar tidak terdapat kesalah fahaman tentang pembahasan judul ini, maka
terlebih dahulu penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul
ini, sehingga memudahkan pemahaman terdapat pembahasan yang lebih lanjut dan
mengarah kepada apa yang dimaksud.
Adapun judul skripsi ini adalah : Pengaruh Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Penjelasan istilah-istilah yang ada dalam judul tersebut diatas adalah sebagai
berikut :
1. Kemampuan Bahasa Indonesia
Pada pembahasan ini peneliti mengaitkan kata kemampuan dengan
Bahasa inonesia, yang berarti kesanggupan seseorang berbahasa dengan
baik dan benar serta mempraktek kannya dalam kehidupan sehari-sehari.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah frasa yang terdiri dari dua kata yaitu
“prestasi” dan “belajar”. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti
yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian prstasi dibahas ada
preestasi. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemahaman tentang
“Prestasi belajar” tersebuut.
Kata prestasi berasal dari Bahasa belanda, yaitu prestati yang arti
kemampuan. Jadi secara umum prestasi menunjukkan kemampuan atau
keberhasilan seseorang melakukan sesuatu.1 Pengertian lain dari prestasi
adalah “hasil yang dicapai seseorang atau kelompok orang setelah
melakukan usha pekerjaan”.2
3. Mahasiswa Islam Patani
Mahasiswa patani adalah mahasiswa dari Thailand yang menempuh
pendidikan di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, dalam hal
ini mahasiswa muslim dari patani inilah yang menjadi objek utama
penelitian dalam skripsi yang berjudul : “Pengaruh Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung”
4. UIN Raden Intan Lampung
Yang dimaksud dengan UIN Raden Intan Lampung adalah suatu tempat
dimana penulis akan mengadakan penelitian yang terletak di bandar
lampung.
1
JS, Badudu dan Suan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia. ( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,1994 ),h.78.
2
B.Alasan Memilih Judul
Dalam penelitian ini penulis memilih judul sebagai berikut : “Pengaruh Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung”
Adapun alasan penulis memilih judul ini adalah sebagai berikut :
1. Latar belakanng mahasiswa patani yang terkadang masih sulit untuk
berbicara dalam Bahasa Indonesia dan sulit mengerti apa yang di
jelaskan dalam proses belajar mengajar dalam Bahasa Indonesia.
2. Kurrangnya prestasi dari sebagian mahasiswa patani dalam proses
belajar mengajar di UIN Raden Intan Lampung.
C.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap individu. Pendidikan
bukan hanya dapat mengubah seseorang yang dianggap bodoh menjadi pintar,
tetapi lebih dari itu pendidikan dapat mengubah citra dari sebuah komunitas
(masyarakat/negara) kearah yang lebih baik. Negara manapun akan mengakui
bahwa kemajuan diawali dengan pendidikan yang baik dan bermutu tinggi.
Sebagaimana Allah berfirman didalam Al-Qur’an surat Al-mujadalah ayat 11 :
Artinya :“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara
mudan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.3
Proses pendidikan sendiri tidak terlepas dari adanya suatu pembelajaran.
Pembelajaran merupakan aspek yang terintegrasi dari proses pendidikan. Peristiwa
pembelajaran terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi dengan sumber
belajar yang diatur oleh guru. Dalam interaksi pembelajaran tersebut, setiap
peserta didik diperlakukan sebagai manusia yang bermartabat, yang minat dan
potensinya perlu diwujudkan secara optimal.4 Pembelajaran merupakan kegiatan
yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu.5 Dalam pelaksanaan pembelajaran sendiri tidak terlepas dari adanya
komunikasi dan interaksi, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat utama
yakni bahasa.
Bahasa adalah system lambang bunyi, bersifat arbiter, yang digunakan oleh
suatu masyarakat umum untuk kerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi
diri.6Berbahasa merupakan suatu keterampilan yang dapat diperoleh melalui
proses formal maupun nonformal, yang dimaksud latihan formal adalah proses
yang didapatkan melalui lembaga pendidikan, sedangkan yang dimaksud
3
Ahmad Mustafa Al- Maraghi, Tafsir Al Maraghi, terjemahan Anwar Rasyid,( Semarang : CV. Toha Putra,1993), h.22-23.
4
Karwono, dan Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 21.
5
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h. 325.
6
nonformal adalah melalui latihan sehari-hari karena dalam pergaulan sehari-hari
tanpa disadari seseorang telah melakukan proses latihan berbahasa.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional di negara Indonesia. Karena
bahasa Indonesia itu bagian dari sarana yang digunakan oleh manusia untuk
berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain dalam proses pembelajaran baik
untuk tingkat sekolah dasar, menengah, pendidikan tingkat lanjutan (atas), maupun
tingkat perguruan tinggi. Tetapi bagi pelajar atau mahasiswa Melayu Islam Patani
Thailand Selatan keterampilan dalam menggunakan bahasa itu sangat diperlukan
karena akan menentukan prestasi belajarnya dan kesuksesan dalam studinya.
Terdapat beberapa mahasiswa asing khususnya mahasiswa dari Patani
Thailand Selatan yang menempuh pembelajaran di Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung. Adapun Bahasa yang digunakan oleh mahasiswa Melayu
Islam Patani Thailand Selatan dengan masyarakat Indonesia cenderung memiliki
perbedaan, terutama dalam pelaksanaannya sehari-hari khususnya dalam proses
pembelajaran dalam tingkat perguruan tinggi, terdapat perbedaan yang sangat
signifikan antara bahasa Melayu dan bahasa Indonesia terutama dalam
penggunaan bahasa (pasangan) yang digunakan sehari-hari. Dengan hal tersebut
terdapat beberapa temuan masalah yang didapatkan oleh peniliti dilapangan terkait
dengan kemampuan berbahasa Indonesia oleh mahasiswa asing.
Beberapa masalah tersebut terkait dengan kemampuannya dalam berbahasa
Indonesia, yakni seperti kemubaziran kalimat, kemubaziran kata yang berlebihan
termasuk kemubaziran yang disebabkan oleh mahasiswa Patani menggunakan kata
berlebihan. Menggunukan kata buleh merupakan pemborosan yang harus
diperbaiki supaya menjadi kalimat efektif, contohnya :saya senangya kami buleh
belajar buleh makan. Dan kemubaziran dua kata atau lebih yang bersinonim
dengan penggunaan kata lelah, letih dan capek contohnya :saya tak pernah lihat
kamu merasa lelah letih capek dan hilang semangat. Dalam berkomunikasis
ehari-hari mahasiswa Patani juga terdapat banyak kata-kata yang salah, perlu
dibenarkan, kemudian dengan pribadi mahasiswa Patani yang cenderung pemalu
dan kurang aktif untuk bersosialisasi sehingga kurangnyanya komunikasi anatara
mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing, dan juga kurangnya keberanian dan
mengeluarkan pendapat dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa Islam Patani
yang menempuh studinya di Universitas Islam Negeri RadenIntan Lampung.
Sehingga prestasi belajar yang didapatkan akan rendah pula jika kemampuan
berbahasa kurang dan tidak ditingkatkan.
Kemampuan bahasa Indonesia merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh
setiap mahasiswa asing yang sedang menuntut ilmu di Indonesia. Karena dengan
adanya kemampuan berbahasa Indonesia yang baik setiap mahasiswa dapat
memahami bahasa atau teks dalam pendidikan tersebut. Semakin baik
kemampuannya dalam memahami teks atau wacana yang diberikan dalam
diterimanya dalam proses pembelajaran. Dengan demikian akan mempengaruhi
prestasinya di dalam pendidikan kearah yang lebih baik lagi.
Dengan demikian, penulis berasumsi bahwa dalam proses pembelajaran
ditingkat perguran tinggi dibutuhkannya kemampuan berbahasa yang baik teruntuk
mahasiswa Indonesia sendiri maupun mahasiswa asing, hal ini disebabkan karena
alat bantu komunikasi dan interaksi yang utama adalah Bahasa, sehingga
kemampuan berbahasa sangat mempengaruhi bagaimna proses pembelajaran
berlangsung bahkan, untuk mendapatkan prestasi belajarpun kemampuan
berbahasa sangat diperlukan.
Walaupun adanya persamaan bahasa yang digunakan antara masyarakat
Patani dengan masyarakat Indonesia (karena dilandasi budaya dan rumpun yang
sama yaitu Melayu), namun dalam pelaksanaannya sehari-hari terdapat perbedaan
yang sangat signifikan antara bahasa Melayu Patani dengan bahasa Indonesia
terutama dalam penggunaan bahasa (pasaran) yang digunakan sehari-harinya. Hal
inilah yang menyulitkan mahasiswa Islam Patani untuk dengan mudah mengerti
serta berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia itu sendiri yang
nantinya diharapkan mampu menunjang kesuksesan studinya.
Dari uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada
“Pengaruh Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung”
yang belum pernah diteliti. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini
Selatan yang ingin agar mahasiswa Islam Patani Thailand Selatan mudah mengerti
serta berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.
TABEL 1.1
DAFTAR NILAI SEMENTARA MAHASISWA ISLAM PATANI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
No Nama Jurusan IP Sementara
1 Mr. Adinan Wae-i Bimbingan dan Konseling Islam 3.40
2 Mr. Adinan Molo Bimbingan dan Konseling Islam 3.02
3 Mr. Ahmad Lahoya Filsafat Islam 3.00
4 Mr. Naslan Wadeng Pemikiran Politik Islam 3.50
5 Mr. Dunya Ma’ming Pemikiran Politik Islam 2.60
6 Mr. Muhammad Waesu Pemikiran Politik Islam 2.40
7 Ms. Fatihah Mula Pendidikan Guru Rodhatul Athfal 3.00
8 Ms. Supra Yunuh Pendidikan Agama Islam 3.20
9 Mr. Sulaiman Laseng Al-Ahwal Syakhsiyyah 3.00
10 Mr. Abdullah Aisamae Al-Ahwal Syakhsiyyah 3.04
11 Mr. Abdullah Pradu Pemikiran Politik Islam 2.89
12 Mr. Abdullah Deramae Ekonomi Islam 2.81
13 Mr. Ahsan Lodeng Ekonomi Islam 3.30
14 Mr. Hamdi Salaebing Pemikiran Politik Islam 2.75
15 Mr. Adnan Kamah Psikologi Islam 2.53
16 Mr. Ahsan Bahak Bimbingan Konseling 3.20
17 Mr. Wan Yunil Atharee Komunikasi Penyiaran Islam 2.70
18 Mr. Arofat Doni Filsafat Islam 2.95
20 Mr. Hamdan Lahoya Manajemen Dakwah 2.90
21 Ms. Nurulhuda Dorni Pendidikan Agama Islam 3.19
22 Mr. Himron Sugabaru Perbadingan Agama 3.16
23 Ms. Nurma Kalong Manajemen Pendidikan Islam 2.95
24 Ms. Sitirokiyoh cheming Ilmu Al-Qur’an Tafsir 1.90
25 Ms. Mareeyah Chedo Pendidikan Bahasa Inglish 2.00
26 Ms. Suhainee Wado Manajemen Pendidikan Islam 3.00
27 Ms. Madena Chapakiya Ekonomi Islam 3.02
28 Ms. Munah Samae Pendidikan Bahasa Inglish 3.02
29 Ms. Hayatee Namayam Pendidikan Bahasa Arab 2.03
30 Ms. Yawariyah Lateh Pendidikan Bahasa Inglish 3.40
31 Ms. Suwaibah Kaong Pendidikan Bahasa Inglish 2.90
32 Ms. Suhailah Sidek Pendidikan Bahasa Inglish 2.44
33 Ms. Fatimah Muleng Pendidikan Bahasa Inglish 2.96
34 Ms. Robeeyah Cheni Pendidikan Bahasa Arab 3.00
35 Ms. Anisah Kasor Pendidikan Bahasa Inglish 2.35
36 Ms. Amanee Charong Pendidikan Bahasa Inglish 2.25
37 Ms. Asmat Doloh Pendidikan Bahasa Arab 2.95
38 Ms. Rusda Seena Pendidikan Bahasa Inglish 2.75
39 Ms. Sameela Yeeratee Manajemen Pendidikan Islam 2.90
40 Ms. Ruhanee Cheha Pendidikan Bahasa Inglish 2.81
41 Ms. Asma Doni Pendidikan Guru Rodhatul Athfal 3.00
42 Mr. Adinan Talehmah Ilmu Al-Qur’an Tafsir 3.03
43 Ms. Suhainee Cheloh Al-Ahwal Syakhsiyyah 2.84
44 Mr. Abdulfatah Kapiyoh Pemikiran Politik Islam 3.27
45 Mr. Sosnee Dereh Filsafat Islam 3.09
47 Ms. Sianab Chewae Pendidikan Bahasa Inglish 3.02
Hal ini yang menjadi latar belakang penulis mengambil judul “ Pengaruh
kemampuan Bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar mahasaiswa islam patani
di universitas iislam negeri raden intan lampung”.
D.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut,
masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Masih banyaknya mahasiswa asing yang melakukan kemubadziran
berbahasa dalam berkomunikasi dan berinteraksi.
2. Masih tertutupnya mahasiswa asing dalam hal bersosialisasi dengan
mahasiswa Indonesia.
3. Masih adanya penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan padanan bahasa
Indonesia yang dilakukan mahasiswa asing saat proses pembelajaran
berlangsung.
E.Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu meluas, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Untuk itu peneliti membatasi masalah sebagai berikut, yakni Pengaruh
Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani
F.Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka masalah penelitian ini
dirumuskan :
1. Apakah ada Pengaruh antara Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani Di Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung?
G.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi semua pihak antara
lain:
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat disumbangkan kepada mahasiswa
Islam Patani yang berkuliah di berbagai fakultas pada Perguruan Tinggi
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung khususnya dan seluruh
mahasiswa Islam Patani pada umumnya.
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi
mahasiswa atau calon mahasiswa Islam Patani yang akan melanjutkan
studinya di Indonesia.
3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi pendukung untuk
meningkatkan kemampuan berbahsa Indosesia sehingga dapat meningkatkan
H.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh yang dimiliki antara kemampuan
berbahasa mahasiswa islam patani terhadap perestasi belajar.
2. Seberapa baik mahasiswa asing dalam kemampuan berbahasa Indonesia.
I. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada tahun ajaran 2018/2019 di Universitas Islam
BAB II LANDASAN TEORI
A.Kemampuan Bahasa Indonesia
1. Pengertian Kemampuan Bahasa Indonesia
Kemampuan bahasa adalah kekayaan dalam bahasa, atau kemampuan
seseorang menggunakan bahasa yang memadai dilihat dari sistem bahasa.1 Adapun Bahasa meruapakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk
menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh
pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara
melalui Bahasa yang diungkapkan.Secara sederhana, Bahasa dapat diartikan
sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati.2
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.Bahasa yang baik berkembang
berdasarkan suatu sistem, yaitu perangkat aturan yang dipatuhi oleh
pemakainya.3 Menurut Nababan Bahasa adalah salah satu ciri paling khas yang
manusiawi yang membedakannya dari mahluk-mahluk lain.4Secara tradisional bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3-cet 4–Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
2
Mulyati , Terampil Berbahasa Indonesia, ( Jakarta: Prenadamedia Group,2015 ), h.2.
3
Widjono Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi ,(Jakarta : PT Gramedia Widiasarana,2012),h.20.
4
alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga prasaan.5Jadi, fungsi Bahasa yang paling mendasarkan adalah sebagai alat komunikasi, yakni
sebagai alat pergaulan antarsesama dan alat untuk menyampaikan pikiran.
2. Pengertian Bahasa Indonesia
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) Bahasa Indonesia diartikan
sebagai system lambing bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri
(KBBI offline 1.5).
Sementara dalam kamus Okford, Bahasa diartikan sebagai “the system of
communication in speech and writing that is used by people of a particular
contry”.Artinya Bahasa merupakan sebuah sistem komunikasi lisan dan tulisan
yang digunakan manusia pada masing-masing negara.6 Untuk pemahaman lebih
lanjut tentnag bahasa berikut beberapa para ahli mendefenisikan apa itu Bahasa.
Mario Pie mengatakan bahwa Bahasa adalah sebuah sistem dari komunitas
dengan bunyi yang dioperasikan melalui organ bicara dan pendengaran diantara
anggota komunitas dan menggunakan lambang bunyi yang bersifat arbiter,
serta mempunyai kesepakatan makna.7Menurut Bloomfield; Bahasa adalah
sistem arbitrary dari lambing bunyi yang memungkinkan semua manusia
5
Chaer Abdul ,Leonie Agustiana, Sosiolinguistik perkenalan awal pengarang, (Jakarta : Rineka Cipta,2010),h.19.
6
Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa ( linguistic ), (Yogyakarta : Deepublish,2016), h.2.
7
membangun budaya atau mempelajari system dari budaya untuk berkomunikasi
atau berinteraksi.8
Merujuk pada pendapat para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa Bahasa
mempunyai peranan penting dalam berinteraksi.Selain berfungsi sebagai salah
satu alat komunikasi utama, Bahasa juga merupakan salah satu keahlian yang
hanya dimiliki oleh manusia, hal inilah yang membedakan interaksi manusia
dengan interaksi mahluk-mahluk lain di bumi.Jadi secara garis besar dapat
didefinisakan bahwa Bahasa sebagai sistem bunyi yang memiliki makna,
lambnag bunyi, dan dituturkan dari sistem arbiterari manusia dalam situasi yang
wajar yang digunakan sebagai alat komunikasi.
a. Pentingnya Bahasa
Betapa pentingnya Bahasa bagi mausia kiranya tidak perlu
diragukan. Hal itu tidak saja dapat dibuktikan dengan menunjuk
pemakaian Bahasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat
dibuktikan dengan melihat banyaknya perhatian para ilmuan dan
praktisi terhadap Bahasa. Para ilmuan dalam bidang lain pun
menjadikan Bahasa sebagai objek studi karena mereka memerlukan
bahasa sebagai alat untuk mengkomunikasikan berbagai hal.
Selaku mekhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi, manusia memang memakai du acara berkomunikasi,
yaitu secara verbal dan nonverbal. Berkomunikasi verbal dilakukan
8
dengan menggunakan alat/media Bahasa (lisan dan tulis), sedangkan
berkomunikasi nonverbal dilakukan dengan menggunakan media selain
Bahasa. Alat komunikasi nonverbal yang wujudnya berupa aneka
symbol, isyarat, kode, dan bunyi. Misalnya tanda lalu lintas, morse,
anggukan/gelengan kepala, lambaian tangan, sirene, kentongan, atau
terompet. Barulah bermakna setelah “diterjemahan” ke dalam Bahasa
manusia. Hal itu menunjukkan Bahasa merupakan alat komunikasi yang
terpenting bagi manusia.9
b. Fungsi Bahasa
Dalam literature Bahasa, para ahli merumuskan fungsi Bahasa secara
umum ada empat, yaitu
1) Sebagai alat berkomunkasi
2) Sebagai alat mengekspresikan diri
3) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial
4) Sebagai alat control sosial.10
3. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia
Ruang lingkup Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
1. Mendengarkan
9
Finoza,Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia, cet.1( Jakarta : Diksi Insan Mulia,1993 ),h.2.
10
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.11
4. Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Pengertian secara arti kata (etymologies), morfologi berasal dari kata
bahasa Yunani yaitu kata morf dan kata logos-morf berarti bentuk dan logos
berarti ilmu, jadi secara umum morfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mengkaji bentuk dan perubahan bentuk Istilah morfologi ini banyak dipakai
oleh bidang-bidang ilmu pengetahuan baik ilmu alam (natural science) maupun
ilmu humaniora, termasuk ilmu bahasa (linguistik).12
Di dalam kajian linguistik, yang dimaksud dengan morfologi adalah kajian
yang membahas mengenai seluk-beluk bentuk kata yang melingkupi
pembentukan kata, perubahan kata, dan dampak dari perubahan tersebut
terhadap makna (meaning) dan kelas kata (word class).Sebelumnya morfologi
lebih dikenal dengan sebutan morphemics, yaitu studi tentang morfem. Namun,
seiring dengan perkembangan dan dinamika bahasa, istilah yang kemudian
lebih populer adalah morfologi.
Verhaar, berpendapat bahwa morfologi adalah bidang linguistik yang
mempelajari susunan bagian kata secara gramatikal.13Selanjutnya Kridalaksana
11
Depdiknas, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, ( Jakarta : Depdiknas,2006 ), h.125.
12
Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa( linguistic ), (Yogyakarta : Deepublish,2016), h.95.
13
juga mengemukakan bahwa, morfologi merupakan bidang linguistik yang
mempelajari morfem (morpheme) dan kombinasi-kombinasinya bagian dari
struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata, yaitu morfem.14 Kemudian Alwasilah menyatakan bahwa morfologi adalah bagian dari ilmu
bahasa atau linguistik yang mempelajari morfem, selain itu morfologi
mempelajari struktur, bentuk, dan klasifikasi kata-kata.15 Sehubungan dengan itu, selanjutnya Resmini menyatakan, morfologi adalah cabang dari linguistik
yang mengkaji tentang kata dan proses pembentukannya.16Morfologi bersama-sama dengan sintaksis merupakan tataran ilmu bahasa yang disebut tata bahasa
(grammatical).
Morfologi termasuk juga kedalam sistem bahasa. seperti sistem pada
umumnya, morfologi ditandai dengan perulangan unsur dan peristiwa atau
fenomena yang pada akhirnya membentuk pola-pola serta struktur pembentuk
bahasa. Pembentukan pola yang dimaksud adalah proses pembentukan kata atau
fonem berdasarkan pengelompokan bunyi bahasa (speech sound). Sementara
yang dimaksud dengan struktur bahasa adalah tata kata atau tata bahasa yang
merupakan studi gramatikal atau struktur internal kata.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa. morfologi adalah
bidang linguistik yang mempelajari tentang pembentukan kata, struktur kata,
14
Kridalaksana, Kamus Linguistik. ( Edisi Ketiga ), ( Jakarta : Gramedia,1984 ), h.129
15
Alwasilah A. Chaedar, Sosialogi Bahasa, ( Bandung : Angkasa,1993 ), h.110
16
perubahan kata, klasifikasi kata, serta hubungan antara morfem yang satu
dengan morfem yang lain untuk membentuk sebuah kata. Artinya, morfologi
merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bentuk dan proses
pembentukan kata. Proses pembentukan kata tersebut dapat berpengaruh
terhadap perubahan bentuk kata dan juga terhadap golongan (kelas) dan arti
kata.17
5. Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun+tattein) yang berarti
mengatur bersama-sama. Manaf menjelaskan bahwa sintaksis adalah cabang
linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat
yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat.18 Jadi frasa adalah objek kajian sintaksis terkecil dan kalimat adalah objek kajian sintaksis terbesar. Selanjutnya
Chaer menegaskan bahwa sintaksis adalah studi kaidah kombinasi kata menjadi
satuan yang lebih besar, yakni frasa, klausa dan kalimat.19 Hal tersebut
mengindikasikan bahwa satuan yang tercakup dalam sintaksis adalah frasa,
klausa dan kalimat dengan kata sebagai satuan dasar.
Stryker dan Taringan mengatakan bahwa “syntax in the studi of he patterns
by which words are combined to make sentences”.Artinya, sintaksis merupakan
17
Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa ( linguistic ), (Yogyakarta : Deepublish,2016), h.97.
18
Manaf Ngusman Abdul, Sintaksis dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia, ( Padang : Sukabina Press,2010 ), h.3
19
kajian mengenai pola-pola yang diperlukan sebagai sarana untuk mehubungkan
kata menjadi kalimat.20Bersamaan dengan itu Ramlan mengemukakan bahwa
sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu Bahasa yang membicarakan tentang
seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli Bahasa diatas,
dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah bagia dari tatabahasa yang
membahas tentang system, aturan,dan kaidah penyusunan yang kata menjadi
satuan gramatikal yang lebih besar yang disebut frasa, klausa, dan kalimat.21
a. Frasa
Frasa kelompak kata atau gabungan kata yang tidak mrngandung
subjek predikat.22 Dalam arti lain frasa adalah gabungan dua kata atau
lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata
yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat, Perhatikan
contoh-contoh sebagai berikut :
1. bayi sehat
2. pisang goreng
3. baru datang
20
Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa ( linguistic ), (Yogyakarta : Deepublish,2016), h.132
21
Ibid. h.132.
22
4. sedang membaca
Ada tiga kriteria yang harus dimiliki frasa :
1) tidak mempunyai predikat
2) proses pemaknaannya berbeda dengan idiom dan
3) susunan katanya berpola tetap.23
Satuan bahasa bayi sehat, pisang goreng, baru datang, dan sedang
membaca adalah frasa karena satuan bahasa itu tidak membentuk
hubungan subjek dan predikat. Lamuddin membedakan frasa
berdasarkan kelas katanya yaitu frasa verbal, frasa nominal, frasa
adjektival, frasa adverbial, dan frasa preposisional.24
b. Klausa
Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat
beberapa kata yang mengandung unsur predikatif.25 Manaf menjelaskan bahwa yang membedakan klausa dan kalimat adalah intonasi final di
akhir satuan bahasa itu.26 Kalimat diakhiri dengan intonasi final, sedangkan klausa tidak diakhiri intonasi final. Intonasi final itu dapat
berupa intonasi berita, tanya, perintah, dan kagum.
Klausa sebenarnya telah memasuki wilayah kalimat. Akan tetapi,
membicarakan klausa dalam bagian ini walaupun hanya sekilas, cukup
23
Ibid, h.106.
24
Ibid, h. 111-119.
25
Keraf Gorys, Linguistik Bandingan Historis, ( Jakarta : Gramedia,1996 ), h.138.
26
beralasan karena klausa merupakan bahan baku membuat kalimat
(seperti halnya kata dan frasa).
Sesuai dengan batasan bahwa klausa adalah kelompok kata yang
mengandung subjek (S) dan predikat (P), berarti klausa adalah “kalimat
bayangan.” Kalimat tunggal sekalipun pasti mempunyai klausa karena
kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari S dan P. jika
dibandingkan dengan kalimat tunggal, klausa lebih banyak dipakai
dalam kalimat majemuk karena kalimat majemuk harus mempunyai
menimal dua klausa seperti tampak pada contoh berikut.
Saya menuis makalah dan dia membaca buku.
Dalam kalimat majemuk tersebut dapat dua klausa : (1) Saya
menulis; (2) dia membaca buku.
c. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan
pikiran.27 Manaf lebih menjelaskan dengan membedakan kalimat menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis.28
27
Widjono Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan keperibadian di perguruan tinggi, ( Jakarta : PT Gramedia,2012 ), h.186.
28
1) Unsur Kalimat
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam
buku-buku tata bahasa lama disebut jabatan kata dalam kalimat. Kini
istilah itu digantikan menjadi fungsi sintaksis kalimat, yakni :
1. Subjek
2. Predikat
3. Objek
4. Pelengkapan dan
5. Keterangan.
Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang
mempunyai ciri sebagai berikut:
1. Satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata,
gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa,
yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal
mengandung satu subjek dan prediket, baik unsur fungsi itu
eksplisit maupun implisit
2. Satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi
atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan
kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita,
tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis,
diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik
koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda
titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).29
6. Semantik dalam Bahasa Indonesia
Secara etimologi istilah semantic berasal dari kata dalam bahasa
Yunani sema yang berarti
„
tanda‟(sign) atau „isyarat‟. Kata sema juga memilikisebuah kata turunan semaine yang berarti „arti‟ atau „berarti‟, kemudian kata
tersebut berkembang menjadi semantic yaitu kajian makna atau ilmu arti.30 Menurut Ferdinan de Saussure, tanda lingustik terdiri dari :
1. Komponen yang menggantikan, yang berwujud bunyi Bahasa.
2. Komponen yang artikan atau makna dari komponen pertama.31
Kedua komponen ini adalah tanda atau lambang, dan sedangkan yang
ditandai ataudilambangkan adaah sesuatu yang berada di luar bahasa, atau yang
lazim disebut sebagai referent/ acuan / hal yang ditunjuk.Jadi, Ilmu Semantik
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan
hal-hal yangditandainya. Ilmu tentang makna atau arti. Pandangan yang
bermacam-macam dari para ahli mejadikan para ahli memiliki perbedaan dalam
mengartikan semantik. Pengertian semantik yang berbeda-beda tersebut justru
29
Hasan Alwi, Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka,2003 ), h.311.
30
Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa ( linguistic), (Yogyakarta : Deepublish,2016), h.154. 31
diharapkan dapat mngembangkan disiplin ilmu linguistik yang amat luas
cakupannya.
a. Relasi Makna
Yang dimaksudkan dengan Relasi makna adalah hubungan semantik yang
terdapat antara satuan yang satu dengan atuan Bahasa lainnya.32Berikut ini diuraikan beberapa wujud relasimakna :
1) Sinonim
Sinonim atau sinonimi adalah hubungan semantik yang menyatakan
adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan stuan ujaran lain.
Misalanya, antara kata betul dengan kata benar; Hubungan makna antara dua
buah kata yang bersinonim bersifat dua arah.Namun, dua buah kata yang
bersinonim itu; kesamaannya tidak seratus persen, hanya kurang lebih saja.
Kesamaannya tidak bersifat mutlak.
2) Antonimi
Antonim atau antonimi adalah hubungan semantik antara dua buah satuan
ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara
yang satu dengan yang lain. Misalanya, kata buruk berantonim dengan kata
baik ;kata mati berantonim dengan kata hidup ; kata guru berantonim dengan
kata murid; dan kata membeli berantonim dengan kata menjual.
3) Polisemi
32
Polisemi lazim diartikan sebagai satuan bahasa (terutama kata, bisa juga
frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Umpamanya kata kepala dalam
bahasa Indonesia memiliki makna (1) bagian tubuh dari leher ke atas; (2)
bagian dari suatu yang terletak disebelah atas atau depan merupakan hal yang
penting atau terutama seperti pada kepala susu, kepala meja, dan kepala kereta
api; (3) bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, seperti
pada kepala paku dan kepala jarum; (4) pemimpin atau ketua seperti
pada kepala sekolah, kepalakantor, dan kepala stasiun; (5) jiwa atau orang
seperti dalam kalimat Setiapkepala menerima bantuan Rp 5000,-.; dan (6)
akggnmnal budi seperti dalam kalimat, Badannya besar tetapi kepalanya
kosong.
4) Homonimi
Homonimi adalah „relasi makna antar kata yang ditulis sama atau
dilafalkan sama, tetapi maknanya berbeda‟. Kata-kata yang ditulis sama tetapi
maknanya berbeda disebut homograf, sedangkan yang dilafalkan sama tetapi
berbeda makna disebut homofon. Contoh homograf adalah kata tahu (makanan)
yang berhomografi dengan kata tahu (paham), sedang kata masa (waktu)
berhomofoni dengan massa (jumlah besar yang menjadi satu kesatuan)
5) Hiponimi
Hiponimi adalah „relasi makna yang berkaitan dengan peliputan makna
spesifik dalam makna generis, seperti makna anggrek dalam makna bunga,
dengan bunga, sedangkan kucing, kambing, dan kuda berhiponimi dengan
binatang. Bunga merupakan superordinat (hipernimi, hiperonim) bagi anggrek,
mawar, dan tulip, sedangkan binatang menjadi superordinat bagi kucing,
kambing, dan kuda.
6) Ambiguiti
Ambiguitas atau ketaksaab sering diartikan sebagai kata yang bermakna
ganda atau mendua arti.Kegandaan makna dalam ambiguitas berasal dari satuan
gramatikal yang lebih besar, yaitu frase atau kalimat dan terjadi sebagai akibat
penafsiran struktur gramatikal yang berbeda.Umpamanya frase buku sejarah
barudapat ditafsirkan sebagai (1) buku sejarah itu baru terbit, (2) buku itu berisi
sejarah zaman baru.
7) Redundansi
Istilah redundansi sering diartikan sebagai ‟berlebih-lebihan pemakaian
unsur segmental dalam suatu bentuk ujaran‟. Umpamanya kalimat Bola
ditendang Si Badrih, maknanya tidak akan berubah bila dikatakan Bola
ditendang oleh Si Badrih. Pemakaian kata oleh pada kalimat kedua dianggap
sebagai sesuatu yang redundansi, yang berlebih-lebihan dan sebenarnya tidak
perlu.33
33
B.Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa prestasi belajar
adalah terdiri dari 2 kata, yaitu prestasi dan belajar.Prestasi belajar yang
dimaksudkan dalam judul ini juga satu kesatuan kata yang tidak dapat
dipisahkan, karena mempunyai arti atau makna yang satu.
Prestasi belajar adalah sebuah frasa yang terdiri dari dua kata yaitu
“prestasi” dan “belajar”. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang
berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian prestasi dibahas ada baiknya
pembahasan ini diarah pada permasalahan pertama yakni prestasi. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah pemahaman tentang “prestasi belajar” tersebut.
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu prestatie yang berarti
kemampuan. Jadi secara umum prestasi menunjukkan kemampuan atau
keberhasilan seseorang melakukan sesuatu.34 Pengertian lain dari prestasi
adalah: “Hasil yang dicapai seseorang atau kelompok orang setelah melakukan
usaha pekerjaan.”35
Sementara itu dalam versi lain, memberikan batasan tentang pengertian
prestasi yakni “Hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan)”. Prestasi yang
dimaksud dalam pendidikan bukanlah hanya bersifat pengetahuan saja akan
34
JS,Badudu dan Suan Mohammad Zain,Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,1994), h.78.
35
tetapi lebih dari itu, yaitu pengetahuan (kognitif), aspektif (sikap) dan
psikomotorik yaitu ketrampilan atau karya yang dihasilkan. Sedangkan belajar
adalah “Proses perubahan perilaku, yang dapat dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, penggunaan dan penilaian tentang pengetahuan, sikap dan nilai
keterampilan”.36
Selanjutnya pengertian belajar menurut Muhammad Uzer Usman adalah
“perubahan tingkah laku pada diri individu berkatnya interaksi antara individu
dengan individu dengan lingkungannya”.37
Secara lebih tegas lagi Hasan memberikan definisi belajar, yakni: “sesuatu
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam
lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan sikap dan
ketrampilan. Perubahan itu bersifat reaktif dan konsten serta berbekas.”38
Menurut Suryasubrata, sesuatu disebut belajar bila:
1. Belajar itu membawa perubahan (dalam diri behavior changes, aktual
maupun potensial).
2. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkan kecakapan baru.
36
Sastrapradja, M,Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, (Surabaya : Usaha Nasional,1981),h.390.
37
Mohammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya1995), h.2.
38
3. Perubahan itu terjadi karena usaha sengaja.39
Berdasarkan pendapat di atas ternyata keseluruhan mendefinisikan belajar
menggunakan istilah “perubahan” yang berarti bahwa seseorang itu setelah
belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik itu aspek pengetahuan,
maupun aspek-aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
mengerti menjadi mengerti, dari ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi
sopan dan lain-lain. Singkatnya belajar adalah aktivitas sadar yang dilakukan
seseorang untuk mengubah tingkah laku ke arah yang konsruktif.
Menurut Tohirin dalam bukunya Psikologi Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, yang dimaksudkan dengan prestasi belajar yaitu apa yang telah
dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar harus
mencakup ketiga aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.40 Dengan demikian,
prestasi belajar merupakan hasil yang maksimum yang dicapai oleh seseorang
setelah melakukan usaha-usaha belajar.41
2. Jenis-jenis Prestasi Belajar
Pemaknaan menyeluruh prestasi belajar bukan hanya merukapakan hasil
intelektual saja, melainkan harus meliputi tiga aspek yang dimiliki siswa yaitu
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
39
Suharsimi Arikunto. Op Cit. h. 246.
40
Tohirin, Psikologi Agama Islam Berbasis Integrasi dan Kompetensi, ( Jakarta : Rajawali Pres,2010),h.151.
41
Menurut Bloom dkk yang dikutp oleh Oemar Hamalik, mengkategorikan
prestasi belajar kedalam tiga ranah, yaitu :
1) Ranah kognitif, meliputi kemampuan pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif, meliputi prilaku penerimaan, sambutan, penilaian,
organisasi dan karakterisasi.
3) Ranah psikomotorik, meliputi kemampuan motoric berupa persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian
pola gerakan dan kreativitas.42
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yakni
faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa itu sendiri
dan faktor ekternal yakni faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa. Hal
senada sebagaimana dikemukakan Sukardi, yakni:
1. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan ini masih dapat
digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa overlapping
tetap ada yaitu :
a. Faktor-faktor non-sosial, dan
b. Faktor-faktor sosial.
42
2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar dan inipun dapat
digolongkan menjadi dua golongan yaitu:
a. Faktor-faktor fisiologis, dan
b. faktor-faktor psikologis.43
Berdasarkan dari kutipan yang dikemukakan di atas dapat diketahui
bahwa ada bagian besar yang turut mempengaruhi anak didik dalam
keberhasilan belajarnya di mana faktor itu adalah yang ada berasal dari dalam
diri anak didik sendiri dan ada dari luar diri anak didik itu sendiri.
Secara globa, factor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
kita bedakan menjadi tiga macam.
1. Faktor Internal (factor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan
rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua
aspek, yakni: 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah), 2) aspek
psikologis (yang bersifat rohaniah).
2. Faktor Eksternal (factor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar
siswa. Faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
43
3. Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain.44
Untuk memperjelas uraian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar tersebut di atas, berikut ini akan sajikan sebuah table.
TABEL 2.1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR Ragam Factor Dan Elemennya
Internal Siswa Eksternal Siswa Pendekatan Belajar Siswa
1.Aspek fisiologis: - tonus jasmani - mata dan telinga
2.Aspek Psikologis - inteligensi
- sikap
- minat - bakat
- motivasi
1. Lingkungan sosial - keluarga
- guru dan staf - masyarakat - teman
2. Lingkungan nonsosial - rumah
- sekolah - peralatan - alam
1. Pendekatan Tinggi - Speculative - Achieving
2. Pendekatan Sedang - analytical - deep
3. PendekatanRendah - reproductive - surface
Faktor-faktor yang mengpengaruhi prestasi belajar siswa dapat
dikelompakkan menjadi dua bagian besar, faktor yang berasal dari dalam diri
siswa disebut faktor intern dan faktor yang bersumber dari luar diri siswa
44
disebut faktor ekstren. Faktor intern meliputi inteligensi, bakat, minat, motivasi
dan kepribadian. Serta faktor ekstren meliputi lingkungan sosial masyarakat,
keluarga, teman-teman, dan lain-lain.
Berhasil atau tidak seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam
diri orang yang belajar (faktor Internal) maupun dari luar diri (faktor Exsternal
Individu). Untuk lebih memudahkan uraian tentang faktor-faktor yang
mrmpengaruhi prestasi belajar, penulis akan mengklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih dapat lagi
diolongkan menjadi dua golongan yaitu:
1). Faktor Sosial, terdiri dari:
a). Lingkungan keluarga
b). Lingkungan sekolah
c). Lingkugan masyarakat
d). Lingkugan kelompak
2). Faktor Non Sosial, terdiridari:
a). Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengentahuan, teknologi
dan kesenian.
b). Faktor lingkungan seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim.
Dari faktor-faktor yang penulis telah jelaskan di atas, maka dapat di
ambil kesimpulan bahwa untuk mencapai prestasi yang baik berawal dari diri
kita sendiri. Karena pada dasarnya, manusia diciptakan untuk mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya. Tanpa merubah diri sendiri menjadi yang lebih
baik, tidak akan dapat mencapai suatu yang di inginkan.
C.Kerangka Berfikir
Kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting peranannya dalam proses
pembelajaran, terutama bagi pelajar asing yang menuntut ilmu di Indonesia.
Seorang pelajar yang memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik, tidak
hanya ditandai dengan lancarnya ia berbicara, tetapi lebih dari itu, ia juga harus
terampil dalam memahami makna yang terkandung dalam sebuah teks yang
menggunakan bahsa Indonesia. Sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan
akan tercapai dengan maksimal.
Kemampuan bahasa Indonesia merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh
setiap mahasiswa asing yang akan dan sedang menuntut ilmu di Indonesia.
Karena dengan adanya kemampuan berbahasa Indonesia yang baik setiap
mahasiswa dapat memahami bahasa atau teks dalam pendidikan tersebut.
Semakin baik kemampuannya dalam memahami teks atau wacana yang
diberikan dalam pembelajaran, maka semakin baik dan efisien pulalah dia
demikian akan mempengaruhi prestasinya di dalam pendidikan ke arah yang
lebih baik lagi.
Dengan demikian dapatlah dikatakan, bahwa semakin baik kemampuan
bahasa Indonesia yang ada pada diri seorang pelajar asing, maka besar
kemungkinan ia memiliki prestasi belajar yang baik.
D.Kajian Penelitian Yang Relevan
Sepengetahuan peneliti belum ada peneliti yang menelitikan berkaitan
dengan penelitian ini di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, yang
peneliti menemukan penelitian tentang kemampuan Bahasa indonesia berjudul
“Hubungan Kemampuan Bahasa Indonesia Dengan Hasil Belajar (Studi
Terhadap Mahasiswa Islam Patani Di Perguruan Tinggi Medan)”Oleh Ruwaida
Sani. Penulis ini lebih spesifik meneliti tentang kemampuan Bahasa Indonesia
dan hasil belajar mahasiswa asing di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (
UIN-SU ) Medan pada tahun 2014.
Sebagai mana setiap mahasiswa luar negeri yang belajar di Indonesia
harus memahami bahasa Indonesia.Karena bahasa sebagai alat komunikasi
wajib bagi Mahasiswa Patani yang perkuliahan di Indonesia agar mengerti dan
memahami Bahasa Indonesia dengan baik.
Selanjutnya judul skripsi :“Kendala-Kendala Penguasaan Struktur
Kalimat Bahasa Indonesia Bagi Mahasiswa Asing Pada Jurusan Pendidikan
Hidayat S. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI Bandung pada semester
genap tahun 2000/2001.
Pembelajaran bahasa Indonesia ( BI) bagi penutur asing masih banyak
yang perlu digali dan diteliti agar sasaran atau tujuan yang diharapkan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia dapat tercapai. Hal-hal yang perlu mendapat
perhatian itu di antaranya tujuan atau target yang ingin dicapai, cakupan materi
atau bahan pembelajaran, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran, media
dan masih banyak lagi permasalahan yang perlu dirintis untuk dicarikan jalan
pemecahannya. Salah satu cara untuk memecahkan permasalahan tersebut ialah
melalui penelitian dan dari berbagai pokok permasalahan yang telah disebutkan
di atas, ada pokok masalah yang menarik perhatian saya, yaitu masalah
penguasaan struktur kalimat BI bagi mahasiswa asing. Untuk memudahkan
arah sasaran yang ingin dikaji dalam penguasaan struktur kalimat BI itu,
masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian berikut
ini.
Untuk meningkatkan Prestasi belajar siswa memang banyak cara yang
ditempuh salah satunya seperti skripsi diatas. Sedangkan dalam penelitian ini
peneliti ingin mencoba melihat bagaimana hubungan kemampuan Bahasa
Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa islam patani di UIN Raden Intan
E.Hipotesis
a. Hepotesis Penelitian
Hipotesis merukan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari proses
penelitian.45 Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi
tingkat kebenarannya.46
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti,
maksudnya hipotesis akan ditolak jika ternyata salah, dan akan diterima jika
ternyata benar. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis dalam
penelitian ini, yaitu “Adanya hubungan antara kemampuan berbahasa
Indonesia terhadap prestasi belajar Mahasiswa Islam Patani di Univirsitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung.”
Ha : “Ada korelasi positif yang signifikan, antara Variabel X (Kemampuan
berbahasa Indonesia mahasiswa Islam Patani) dan Variabel Y (Prestasi
belajar mahasiswa Islam Patani )”.
45
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, ( Jakarta : Bumi Aksara,2007), h.162.
46
Ho : “Tidak Ada korelasi positif yang signifikan, antara Variabel X
(Kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa Islam Patani) dan Variabel Y
(Prestasi belajar mahasiswa Islam Patani )”.47
47
METODE PENELITIAN
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah-langkah yng sistematik. Penelitian adalah usha karya ilmiah
yang mempunyai tujuan yang diharapkan, dengan menggunakan teknik atau
metode yang tepat. Jadi metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menhanalisa data.
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Menurut Arikunto
metode penelitian adalah “Cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya”.2
Dalam metode penelitian ini akan diuraikan metode penelitian, variable
penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik pengumpuan
data dan teknik analisas data.
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian
yang kuantitatif dengan teknik korelasional yaitu suatu metode penelitian yang
berusha melakukan analisis dan uji hipotesis untuk menghubungkan antara dua
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet.16), ( Bandung : Alfabeta,2013 ),h.3.
2
Islam Patani di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Dalam teknik penulisan, penulis mengacu pada buku pedoman penulisan