• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK KEMATANGAN MORAL (MORAL MATURITY) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 ROWOKELE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK KEMATANGAN MORAL (MORAL MATURITY) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 ROWOKELE"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK KEMATANGAN MORAL

(MORAL MATURITY) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 ROWOKELE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S-1)

Disusun Oleh :

MUSTOFA LUTFI 1001030019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

(2)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MUSTOFA LUTFI

NIM : 1001030019

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyusun skripsi dengan judul:

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DALAM MEMBENTUK KEMATANGAN MORAL (MORAL MATURITY)

PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 ROWOKELE

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya tulis saya sendiri tidak dibuatkan oleh orang lain atau jiplakan atau modifikasi karya orang lain.

Bila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang sudah saya peroleh.

Purwokerto, 16 Juli 2014 Yang menyatakan,

(3)

MOTO











………."Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah

akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi Ini Saya Persembahkan Untuk:

1.

Bapak Sukiran dan Ibu Lutfiah selaku orang tuaku yang

senantiasa memberikan do’a, nesehat, bimbingan dan semangat

kepadaku.

2.

Kakak-kakakku dan Adik-adikku yang senantiasa memberikan

bantuan dan semangat kepadaku.

3.

Keluarga-keluargaku yang senantiasa memberikan dukungan serta

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah Peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini mengacu penelitian kualitatif dengan judul “Peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membentuk Kematangan Moral (Moral Maturity) Peserta Didik di SMP Negeri 1 Rowokele”

Skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu Peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Dr. Syamsuhadi Irsyad, SH., MH., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Purwokerto, yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti membuat tugas akhir untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana.

2. Drs. Ahmad, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

3. Drs. H. Banani Ma’mur, M.Si,selaku Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

4. Hj. Ratna Kartikawati, SH.,M. Hum. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada Peneliti.

5. Elly Hasan Sadeli, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada Peneliti.

6. Para Dosen Prodi PPKn Universitas Muhammadiyah Purwokerto, yang telah memberikan ilmunya selama peneliti melaksanakan perkuliahan.

7. Sujarwo, S.Pd, selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Rowokele yang telah memberikan kesempatan kepada Peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

(6)

9. Suratmi, selaku Guru PKn SMP Negeri 1 Rowokele yang telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

10.Eny Jannatun Na’im selaku Guru BK SMP Negeri 1 Rowokele yang telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

11.Siswa-siswi SMP Negeri 1 Rowokele yang telah memberikan partisipanya dan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

12.Seluruh teman-temanku di Prodi PPKn Universitas Muhammadiyah Purwokertoyang telah membantuku.

13.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan ini, sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian maupun hasil skripsi ini terdapat banyak kelemahan dan kekurangannya atau dengan kata lain masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya peneliti berharap, semoga hasil skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.

Purwokerto, 16 Juli 2014

(7)

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK KEMATANGAN MORAL

(MORAL MATURITY) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 ROWOKELE

ABSTRAK

Pada kenyataannya selama ini pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah lebih berorientasi pada dampak instruksional yang lebih menitik beratkan pada penguasaan materi. Pada hakekatnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik dan cerdas yang memiliki muatan moral. Oleh karena itu, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah di harapkan dapat membentuk kematangan moral pada peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti mencoba mengungkap peranan pembelajaran PKn dalam membentuk kematangan moral pada siswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran guru dalam mengemas pembelajaran PKn dalam membentuk kematangan moral peserta didik, kendala yang dihadapi dalam pembelajaran PKn dalam membentuk kematangan moral peserta didik, upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pembelajaran PKn dalam pembentukkan kematangan moral peserta didik. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literature. Berdsarkan hasil penelitian terungkap bahwa pembelajaran PKn di sekolah dapat membentuk kematangan moral siswa untuk menumbuhkan serta membudayakan sikap yang positif. Peran guru dalam mengemas pembelajaran PKn untuk membentuk kematangan moral peserta didik diawali dengan menentukan strategi pembelajaran, metode, media yang bervariasi, sumber belajar dan mengkaitkan PKn dengan peristiwa atau kegiatan disekeliling sekolah serta kebudayaan daerah. Adapun kendala yang dihadapi dalam pembelajaran PKn adalah kurangnya waktu pembelajaran PKn, kurangnya kesadaran siswa tentang pentingnya pendidikan moral, kurangnya media pembelajaran, sumber belajar serta fasilitas yang ada di sekolah yang kurang memadai. Dalam mengatasi kendala tersebut, yaitu dengan menciptakan rasa kekeluargaan, kasih sayang, kepedulian terhadap siswa dan penggunaan metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar PKn yang bervariasi.

(8)

THE ROLE OF CIVIC EDUCATION LEARNING IN SHAPING STUDENTS’ MORAL MATURITY IN SMP 1 ROWOKELE

ABSTACT

As a matter of fact, the implementation of civic education learning at school was more oriented on the instructional result which emphasized in mastering the materials. Truthfully, The principle of civic education learning was aimed to shape a morally good and thoughtful citizenship. Therefore, civic education learning at school was expected to shape moral maturity of students. The purpose of this research was to find out teacher’s role in packing civic education learning to shape students’ moral maturity, the obstacle faced by civic education learning in shaping students’ moral maturity, and effort to overcome the obstacle of civic education learning in shaping students’ moral maturity. The approach employed in this research was qualitative approach by using case study method. Data collecting was conducted through interview, observasion, documentation and literature study. Based on the result, it was shown that civic education learning at school was able to shape students’ moral maturity as well as to nurture positive attitude. Teachers’ role in packing civic education learning to shape students’ moral maturity, initiated by determining learning strategy, method, various media, learning sources, and correlating civic education with surrounding events and activities as well as local cultures. Meanwhile, the obstacles in civic education learning was the lack of time allocation of civic education, the lack of student’s awareness about the importance of moral education, the lack of learning media, sources, and insufficient facility at school. Those problems could be overcome by creating the sense of kinship, affection, and carences to students ad using various civic method, media and sources in learning civic education.

(9)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pembelajaran PKn ... 9

1. Pengertian Pembelajaran PKn ... 9

2. Fungsi Dan Tujuan Pembelajaran PKn ... 11

3. Konteks Kelahiran dan Landasan PKn ... 15

(10)

6. Peran Kematanngan Moral ... 28

7. Kematangan Moral Siswa SMP... 29

C. Sumber Empirik ... 32

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 34

B. Metode Penelitian ... 35

C. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

D. Sumber Data ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 40

G. Validitas Data ... 41

H. Tahap-Tahap Penelitian ... 43

I. Indikator Keberhasilan ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 46

1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 46

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52

B. Pembahasan Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Ijin Penelitian.

Lampiran B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Lampiran C Pedoman Wawancara.

Referensi

Dokumen terkait

Mendaku kedekatan spiritual dengan minoritas, Paus Yohanes Paulus II (1920-2005) menyerukan tanggung jawab Gereja Katolik terhadap mereka dalam kunjungan ke

versenyelőnyökről és befolyásoló tényezőiről. Hasonlóképpen jól feltárt kutatási téma a vállalatok képzési politikájának kérdésköre: feladata,

(1) Apabila dalam jangka waktu eksplorasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) tidak ditemukan cadangan energi Panas Bumi yang dapat diproduksikan secara komersial, maka

Adapun langkah kongkret yang akan ditempuh oleh peneliti sebagai berikut: Pertama, mengklasifikasi nilai feminis tokoh dengan menggunakan teori feminisme; Kedua, mengidentifikasi

Buku Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi

Strafbaar feit adalah suatu pelanggaran norma (gangguan terhadap gangguan hukum) yang dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja telah dilakukan oleh suatu pelaku,

Penerapan konsep “Healing Environment” pada perancangan bangunan Pusat Rehabilitasi Kanker di Kabupaten Gowa diharapkan mampu memberikan sebuah bangunan yang tanggap dan peduli

Melalui penelitian ini juga ditemukan penanda bahasa verbal dan nonverbal yang menunjukkan kesantunan berbahasa para pembawa acara televisi, yaitu nomina pengacu dan nomina