• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan suatu prosedur yang baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan suatu prosedur yang baik"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Prosedur

Prosedur tidak hanya melibatkan aspek finacial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan suatu prosedur yang baik untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas operasional sehingga keputusan yang diambil harus tepat , efektif dan efisisen agar perusahaan tidak mendapatkan kerugian dan konsumen tidak dirugikan. Adapun beberapa devinisi pengertian prosedur menurut para ahli, yaitu:

1) Menurut Mulyadi(2010:5) prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang

Dari beberapa devinisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu urutan yeng tersusun yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian departement atau lebih, serta disusun untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi –transaksiperusahaan yang terjadiberulang –ulang.

2.1.2 Pengertian Bank

Bank berasaldaribahasaitalia yaitu banco yaitu bangku.Bangku inilah yang dipergunakan oleh banker untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para nasabah.Istilah bangku secara resmi dan popular menjadi bank.Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memeberikan pelayanan jasa kepada masyrakat. Agar pengertian bank menjadi jelas, penulis mengutip beberapa definisi atau rumusan yang dikemukakan sebagai berikut:

(2)

1) UU Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang diubah menjadi UU No.10 Tahun 1998. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2) Menurut Hasibuan (2007:2) bank adalah lembaga keuangan, pencipta uang,stabilisator moneter, serta dinamisator pertumbuhan perekonomian.

3) Menurut suyatno( 2007:7) menjelaskan bahwa, “ banak adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam usaha, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang,bertindak sebagai tempat penyimpana benda-benda berharga, membiayai perusahaan- perusahaan dan lain-lain.

Definisi bank diatas memberi tekanan bahwa bank dalam melakukan usahanya terutama menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank. Demikian pula dari segi penyaluran dananya, hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik tapi juga kegiatannya itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Definisi tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalakan usahanya di Indonesia.

2.1.3 Jenis-Jenis Bank

MenurutUndang –UndangNomor 10 Tahun 1998, jenis bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Selain itu, juga terdapat bank sentral yaitu Bank Indonesia.

1) Bank Sentral

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Sentral merupakan lembaga negara yang independen atau mandiri, bebas dan campur tangan pemerintah dan pihak

(3)

–pihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang. Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang didirikan berdasarkan undang –undang.

2) Bank Umum

Menurut Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank umum berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat hanya diperbolehkan menghimpun dana dan masyarkat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk yang dipersamakan dengan itu. Namun, BPR juga boleh memberikan kredit kepada masyarakat sebagaimana dilakukan oleh bank umum.

2.1.4 Fungsi Bank

Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayanan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan masyarakat banyak. Secara ringkas fungsi bank dapat di bagi menjadi sebagai berikut:

1) Penghimpun dana untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana 2) Penyalur atau pemberi kredit bank dalam kegiatannya tidak hanya

menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaattannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk kebutuhan konsumtif.

(4)

3) Penyalur dana –dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalm bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan dan pemilikan harta tetap.

4) Pelayanan jasa bank dalam mengemban tugas sebagai pelayanan lalu lintas pembayaran uang melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata ,kartu kredit,dan pelayanan lainnya.

(5)

2.1.5 Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti “kepercayaan akan kebenaran”.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang di persamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam anatara bank dengan pihak lain yang di wajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Menurut Kasmir (2013:98), kredit dalam pengertian umum adalah bahwa kredit diserahkan kepada kepercayaan atas kemampuan si peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang.

Kohler sperti dikutip Mulyono (2001:9) mengatakan bahwa kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada satu jangka waktu yang disepakati. 2.1.6 Unsur-Unsur Kredit

Menurut Kasmir (2013:100) menyebutkan kredit yang diberikan oleh lembaga kredit mempunyai unsur- unsur sebagai berikut:

1) Kepercayaan

Yang melandasi pemberian kredit oleh kreditur pada debitur, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan mengembalikannya sesuai kesepakatan yang di setujui oleh kedua pihak.

2) Jangka Waktu

Ada jarak antara saat persetujuan pemberian kredit dan pelunasannya. 3) Penyerahan

(6)

Pihak kreditur menyerahkan nilai ekonomi kepada debitur yang harus dikembalikan setelah jatuh tempo.

4) Resiko

Adanya resiko yang mungkin timbul sepanjang jarak antara saat memberikan kredit dan pelunasannya.

5) Persetujuan / perjanjian

Antara kreditur dan debitur terdapat suatu persetujuan yang dibuktikan dengan suatu perjanjian.

Sebelum fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang akan diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan ini diperoleh berdasarkan analisis kredit sebelum kredit tersebut disalurkan untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan menurut Kasmir (2013:104)

2.1.7 Fungsi dan Manfaat Kredit

Kredit mempunyai fungsi bagi dunia usaha untuk memperbesar usahanya baik untuk peningkatan produksi,perdagangan,maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi ataupun memulai usaha baru. Sedangkan bagi lembaga keuangan termasuk juga bank kredit berfungsi menyalurkan dana masyarakat (deposito,tabungan dan giro) dalam bentuk kredit ke dalam dunia usaha.

Manfaat kredit bagi debitur yaitu membantu prekeonomian masyarakat khususnya untuk meningkatkan kebutuhan prinbadi mereka. Sedangkan manfaat bagi lembaga keuangan yaitu memperoleh pendapatan bunga kredit dan membantu memasarkan jasa-jasa perbankan lainnya.

2.1.8 Jenis-Jenis Kredit

Jenis-jenis kredit menurut Kasmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2013:76) yaitu:

(7)

1) Dilihat dari segi kegunaan (1) Kredit Investasi

Yaitu kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan proyek atau usaha.

(2) Kredit Modal Kerja

Yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

2) Dilihat dari segi tujuan kredit (1) KreditProduktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi dan investasi. (2) Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi, misalnya untuk perumahan, kredit mobil, dan sebagainya.

(3) Kredit Perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dan digunakan untuk membiayai aktivitas perdagangannya.

3) Dilihat dari segi jangka waktu (1) Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk modal kerja.

(2) Kredit jangka menengah

Jangka waktu kredit ini biasanya berkisar anatara satu tahun sampai dengan tiga tahun, dan biasanya digunakan untuk melakukan investasi.

(8)

Yaitu kredit yang masa pengembaliannya paling panjang jangka waktunya diatas tiga tahun atau lima tahun.

Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang, seperti perkebunan kelapa sawit atau manufaktur dan untuk konsumtif seperti kredit perumahan. 4) Dilihat dari segi jaminan

(1) Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan apakah jaminan berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud, atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal seniali jaminan atau kredit tertentu jaminan harus melebihi jumlahkredit yang diajukancalondebitur.

(2) Kredit tanpa jaminan

Kredit tanpa jaminan, kredit ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama berhubungan dengan baik.

2.1.9 Pengertian Kredit Pegawai Tetap(Kretap)

Kretap adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada calon debitur/debitur Sumber pembayaran berasal dari fixed income (gaji/pensiun).Kretap dapat digunakan untuk membiayai pembelian barang bergerak maupun tidak bergerak, untuk biaya perbaikan rumah, biaya sekolah,/kuliah,biaya pengobatan, pernikahan, lain-lain. Kretap dapat pula diberikan untuk keperluan produktif.

Pasar Sasaran Kretap

1) Pasar sasaran yang dituju adalah;

(1) Pegawai yang telahdiangkat sebagai Pegawai Tetap,yang terdiri dari: a. Pegawai negeri sipil (PNS) Pusat dan Daerah

(9)

b. Anggota TNI c. Anggota POLRI d. Anggota BUMN e. Anggota BUMD

f. Pegawai Perusahaan Swastayaitu pegawai tetap dari badan usaha atau badan hukum milik Negara yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mempunyai Perjanjian Kerja Sama dengan BRI setempat.

(2) Pensiunan atau janda dari pegawai sebagaimana butir 1

(3) Pensiunan Pegawai Swasta yang instansinya mempunyai Dana Pensiun, yang menerima pensiunan secara tetap dari perusahaan asuransi atau perushaan dana pensiun yang didirikan sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan.

(4) Suami/Istri pekerja BRI yang menjadi pegawai atau pensiunan . 2) Kriteria Calon Debitur

Calon debitur Kretap adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki rekening tabungan di BRI.

(1) Pegawai

a. Memiliki asli SK Pengangkatan pertama sebagai PNS / TNI/ POLRI/ BUMN/ BUMD/ Swasta, seta asli SK Kenaikan Pangkat Terakhir atau disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing instansi. b. Batas usia debitur,maksimum sampai dengan:

a) Masa Persiapan Pensiun (MPP);atau b) Masa Pensiun

(10)

Sebelum memutuskan pemberian kredit atau melakukan pencairan dana melalui kredit, maka kreditur harus melakukan penilaian terhadap calon debitur.

Menurut Fahmi dan Hadi (2010:17) Penilaian tersebut dilakukan berdasarkan prinsip 5C, yaitu:

(1) Character (Karakteristik)

Hal ini meyangkut sisi psikologis calon debitur, yaitu karakteristik atau sifat yang dimilikinya, seperti latar belakang keluarga, hobi,cara hidup yang dijalani, kebiasaan-kebiasaanya, dan lain-lain. Tujuan memahami karakteristik ini adalah mengetahui apakah calon debuitur tersebut layak untuk memperoleh pinjaman kredit dan apakah ia memiliki kejujuran untuk memenuhi kewajibannya.

(2) Capacity( Kemampuan)

Hal ini berhubungan dengan kemampuan calon debitur dalam mengelola usahany, terutama pada masa-masa sulit, sehingga akan diketahui apakah ia memiliki kemampuan membayar atau tidak. Dengan demikian, pihak perbankan akan dapat menentukan apakah permohonan kredit calon debitur tersebut layak untuk dicairkan atau tidak.

(3) Capital (Modal)

Hal ini meyangkut kemampuan modal yang dimilki oleh seseorang pada saat ia melaksanakan bisnisnya tersebut. Modal tersebut dapat dilihat pada neraca perusahaan, laporan laba rugi,dan laporan keuangan lainnya. Pihak perbankan dapat menolak peminjaman dana yang melebihi dari kepemilikan modal yang dimilki karena hal tersebut akan menimbulkan risiko di kemudian hari apalagi bila terjadi persoalan kemacetan dalam aliran kas yang dimilkinya.

(11)

Yaitu barang atau sesuatu yang dijadikan jaminan pada saat seseorang akan melakukan pinjaman dana dalam bentuk kredit ke sebuah perbankan atau leasing. Misalnya, seorang karyawan tetap di sebuah perusahaan akan memperlihatkan slip gaji yang dimilikinya, surat keputusan (SK) pengangkatan, dan dokumen pendukung lainnya seperti KTP, KK, dan lainnya dengan alasan dapat di pertanggung jawabkan di kemudian hari.

(5) Condition Of Economy (Kondisi Perekonomian)

Kondisi perekonomian yang tengah berlangsung di suatu negara seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, angka inflasi,jumalh pengangguran, daya beli, penerapan kebijakan moneter dan iklim dunia usaha yaitu regulasi pemerintah, serta situasi ekenomi internasional yang tengah berkembang adalah bagian penting untuk dianalisa dan dijadikan bahan pertimbangan. Pihak perbankan dapat mencari informasi terlebih dahulu dari mereka yang telah lama berkecimpung dalam masalah kredit, seperti seorang analisi kredit dalam sebuah perbankan, penulis buku masalah kredit atau pendapat dari para ahli ekonomi.

2.1 Pembahasan Hasil Penelitian

Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, terdapat beberapa pembahasan dari hasil penelitian sebelumnya, yaitu:

Afifah Nur Aini Saputri (2014) dengan penelitian yang berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Kartasura”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai prosedur sistem pemberian kredit pegawai tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Kartasura. Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa Prosedur Pemberian Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

(12)

Kantor Cabang Solo Kartasura terdiri dari beberapa tahap yaitu: permohonan kredit, penilaian berkas, analisis kredit,keputusan kredit, pencairan atau realisasi kredit, pengangsuran kredit, dan pelunasan kredit. Kesimpulan dari pengamatan Prosedur Pemberian Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Kartasurasudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat dilaksanakan dengan baik oleh ADK dan AO Briguna, namun masih terdapat kelemahan dalam hal ruang penyimpanan arsip, akan lebih baik jika ruang arsip untuk nasabah dan dokumen lainnya dibedakan dan tumpukan kardus yang sekiranya sudah tidak dipergunakan dapat dibuang atau ditata lebi rapi jika masih diperlukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Gangsar Alsandy Putranto (2014) dengan judul “Analisa Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Tetap di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Rajawali Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk memahami prosedu pemberian kredit pegawai tetap pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Rajawali Surabaya, serta menganalisa apakah prosedur yang dijalankan sudah sesuai dengan ketentuan aturan yang ditetapkan oleh BRI. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa secara keseluruhan prosedur pemberian kredit pegawai tetap yang dilaksanakan oleh BRI Kantor Cabang Rajawali Surabaya sudah memenuhi ketentuan aturan yang ditetapkan.

Terdapat pula penelitian lainnya yaitu oleh Pongki Mariance Sentris(2010) yang berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Pegawai Tetap Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Bondowoso. Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prosedur dan Pencacatan Pemberian Kredit Pegawai Tetap serta memilki maksud untuk memperoleh informasi dan data yang relevan mengenai transaksi yang berhubungan dengan pencairan kredit pegawai tetap.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

1. Dengan mengamati contoh gerak saling mendorong yang diperagakanoleh guru, siswa dapat menjelaskan prosedur gerak bertumpu padatangan dengan runtun dan percaya diri.

Menurut Soekanto (2002), proses pembentukan lembaga kemasyarakatan yaitu suatu proses yang dilewati oleh suatu norma yang baru untuk menjadi bagian dari salah

Kedua kalimat di atas tidak berkaitan secara konvensional, namun pembicara kedua sudah mengetahui bahwa jawaban yang disampaikan sudah cukup untuk menjawab pertanyaan pembicara

[r]

Mappiare (dalam Utami, 1999) menyatakan bahwa meningkatnya kepekaan dan ketidakstabilan emosi menyebabkan remaja sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

menggunakan permainan/tidak antri, petugas bertindak cepat dalam memberikan pelayanan, petugas mampu dan cepat untuk menyelesaikan keluhan, petugas terampil dalam memberikan

Penggunaan pendekatan Filologi tersebut dianggap sangat penting karena Filologi ialah ilmu yang berkaitan dengan naskah dan pernaskahan, dan juga bisa dikatakn sebagai

_MATEMATIKA/196805111991011_JARNAWI_AFGANI_DAHLAN/Pere ncanaan_Pembelajaran_Matematika/open-ended.pdf, diakses 1 April 2014.. sangat sesuai dengan kurikulum 2013, karena guru