44
BAB III
RENCANA SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
3.1 UMUMDidalam perencanaan pembangunan sebuah pabrik , tidak akan lengkap dan tidak sempurna bila tidak terdapat mesin utama serta fasilitas penunjang yang memadai seperti system penerangan, system pendingin, system tenaga air, dimana semua system tersebut tergantung pada listrik. Dalam pemakaian energy listrik ini dibutuhkan energy listrik yang baik untuk mendapatkan kontinuitas dalam pengoperasian pabrik tersebut. Suatu instalasi listrik dikatakan baik harus memiliki beberapa criteria, antara lain :
a. Fleksibilitas, harus memberi kemungkinan penambahan beban walau tetap harus dalam batas ekonomis. Dengan demikian jika suatu saat terdapat penambahan beban yang wajar (tidak secara ekstrim) maka tidak perlu dilakukan perombakan atas jaringan listrik yang telah ada. Cadangan yang berlebihan tidak ekonomis bahkan merupakan pemborosan.
b. Kepercayaan, jaringan instalasi harus dapat diandalkan dan dapat dipercaya karena pembebanan oleh peralatan listrik sering tidak dapat dikontrol. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas dari pemakaian bahan instalasi. Kegagalan peralatan harus diketahui secara dini.
45 c. Keamanan, jaringan listrik harus dirancang sesuai peraturan nasional yang berlaku (Peraturan Umum Instalasi Listrik). Hal utama yang perlu diperhatikan adalah resiko terjadinya kebakaran karena kesalahan pemakaian peralatan instalasi.
Maka untuk mendapatkan tujuan dari system inslatasi yang baik dan handal, perlu diperhitungkan bebrapa hal yaitu :
Penggunaan penghantar Pemakaian pengaman
Kebutuhan sumber daya listrik
3.2 Pengelompokan Jenis Beban
Beban listrik dapat digolongkan menjadi dua jenis kelompok beban, yaitu :
a. Kelompok beban untuk peralatan – peralatan listrik
Beban yang termasuk pada kelompok ini antara lain motor – motor listrik, pompa – pompa, pemanas (heater), pesawat angkat (crane), alat pendingin ruangan (AC), dan berbagai jenis perlatan lainnya.
b. Kelompok beban penerangan
Semua jenis beban untuk penerangan seperti lampu – lampu untuk kantor, jalan, lampu dipabrik dan power house.
Untuk membedakan tingkat prioritas masing – masing kelompok beban, dibuat pembagian berdasarkan kelas prioritas beban. Penggolongan kelas prioritas beban ini disesuaikan kepentingan dan akibat yang terjadi apabila system kelistrikan mngalami gangguan. Misalkan pompa untuk mensuplai minyak dri tangki ke mesin utama lebih penting dari pada pompa untuk menyuplai air untuk system pendingin ruangan (AC).
46 Pada perencanaan kali ini pengelompokan kelas prioritas beban dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Kelas prioritas beban tingkat keandalan tinggi
Adalah beban – beban listrik yang mendapatkan prioritas suplai tenaga listrik paling tinggi (Critical Load). Beban ini diharapkan tidak boleh terputus suplai daya, kalaupun terjadi interupsi waktu pemutusan maksimum 0,12 detik (6 Cycle).
2. Kelas prioritas beban tingkat keandalan sedang
Adalah beban – beban listik yang mendapat prioritas setelah beban – beban kritis (essential load). Waktu interupsinya maksimum 0,5 detik (25 Cycle).
3. Kelas prioritas beban tingkat keandalan normal
Adalah beban – beban yang mendapat prioritas rendah bila dibanding dengan dua jenis beban diatas. Beban – beban yang termasuk pada kelas ini disebut juga beban normal, artinya pada operasi normal beban – beban ini harus tersuplai listrik.
3.3 Sistem Distribusi Listrik
Pada pembangunan pabrik PT.Salim Ivomas Pratama kali ini, perencanaan system distribusi listriknya secara garis besar dapat dilihat pada gambar 3.1, dimana sumber utama disupply oleh gardu PLN dengan tegangan 20kV ke MVMSB (Medium Voltage Main Station Board), kemudian didistribusikan ke Trafo 1 = 2000 kVA, dan trafo 2 = 2000 kVA. Dari trafo kemudian didistribusikan ke LVMSB (Low Voltage Main Station Board), selain dari PLN daya yang menuju ke LVMSB juga disuplai dari genset dan gas engine. Untuk memenuhi kebutuhan
47 daya dan juga sebagai back up bilamana terjadi pemadaman PLN sewaktu – waktu, maka pada pembangunan pabrik ini digunakan 4 unit genset dan 4 unit gas engine, dimana masing – masing genset memiliki kapasitas 2000 kVA, sedangkan untuk kapasitas gas engine masing – masing adalah 2000 kVA. Sebelum memasuki LVMSB, genset dikendalikan oleh GCP – DE (Genset Control Panel – Diesel Engine) sedangkan gas engine dikendalikan oleh GCP – GE (Genset
Control Panel – Gas Engine). Setelah dari panel LVMSB kemudian
didistribusikan ke panel LVSB (Low Voltage Station Board) untuk selanjutnya didistribusikan ke panel – panel MSB, MCC, dan DB.
Gambar 3.1 Diagram Sistem Distribusi Listrik PLN SUBSTATION MVMSB TRAFO LVMSB LVSB GCP - DE DIESEL GENSET GCP - DE GAS ENGINE
48 Adapun rencana jumlah panel yang akan digunakan pada pembangunan pabrik ini adalah sebagai berikut :
a. LVSB-I-1, panel ini akan mensupply tenaga listrik ke panel – panel yaitu : MCC – RF.1
MCC – RF.EXP MCC – BE STORAGE MCC – FC.EXP
Panel LVSB-I-1 ini berfungsi untuk mendistribusikan tenaga listrik ke panel mesin utama refinery I, BE storage, refinery tambahan dan fraksinasi tambahan, dimana panel ini mendapatkan suplai power dari panel LVMSB 1.
b. LVSB-I-2,panel ini akan mensupply tenaga listrik ke panel – panel yaitu : MCC – FC
MCC – RF.2
Panel LVSB-I-2 ini akan mendistribusikan tenaga listrik ke panel mesin refinery 2 dan fraksinasi. Power untuk panel ini akan disuplai dari panel LVMSB 1.
c. LVSB-I-3A, panel ini akan mensupply tenaga listrik ke panel – panel yaitu:
MCC – MP.1
Panel LVSB-I-3A ini akan mendistribusikan tenaga listrik ke panel mesin margarine 1 sampai dengan mesin margarine 6 yang akan dipasang pada tahap II pembangunan pabrik ini. Untuk panel ini mendapatkan suplai power dari panel LVMSB 1.
49 d. LVSB-I-3B, panel ini akan mensupply tenaga listrik ke panel – panel
yaitu:
MCC – MP.2 MCC – MFS
Panel LVSB-I-3B ini akan mendistribusikan tenaga listrik ke compressor dan cooling tower dari mesin margarine, panel ini juga akan menyuplai tenaga listrik ke mesin – mesin filling margarine yang akan dipasang pada tahap II pembangunan pabrik ini. Untuk panel ini mendapatkan suplai power dari panel LVMSB 1.
e. LVSB-I-4A, panel ini akan mensupply tenaga listrik ke panel – panel yaitu:
MSB – GBJ MSB – OFF.1
Panel LVSB-I-4A ini akan mendistribusikan tenaga listrik ke panel – panel penerangan, VAC dan Lift pada bangunan gudang barang jadi, gudang pengepakan, gudang sparepart, Lab QC, R&D dan pilot plant. Untuk panel ini mendapatkan suplai power dari panel LVMSB 2.
f. LVSB-I-4B, panel ini akan mensupply tenaga listrik ke panel – panel yaitu:
MSB - T & B MSB – PM
Panel LVSB-I-4B ini akan mendistribusikan tenaga listrik ke panel – panel penerangan, VAC dan Lift pada ruang margarine dan Tin / bottling. Panel ini mendapatkan suplai power dari panel LVMSB 2.
50 g. LVSB-I-5A, panel ini akan mensupply tenaga listrik ke panel – panel
yaitu: MSB – HYDRAULIC DB – POS 3 DB – RF.1 DB – FC.1 MCC – WWT MCC – WWTP PC – JP.1 PC – EFP.1
Panel LVSB-I-5A ini akan mendistribusikan tenaga listrik ke panel – panel penerangan dan VAC pada bangunan refineri dan fraksinasi, pos jaga 3, pompa sumpit, WWT dan WWTP. Untuk panel ini mendapatkan suplai power dari panel LVMSB 2.
h. LVSB-I-5B, panel ini akan mensupply tenaga listrik ke panel – panel yaitu:
MSB – TF
MSB – L & PDAM MSB – JETTY MSB – PUMP
Panel LVSB-I-5B ini akan mendistribusikan tenaga listrik ke tankfarm, loading unloading, jetty dan pompa – pompa. Untuk panel ini mendapatkan suplai power dari panel LVMSB 2.
51 i. LVSB-I-6, panel ini akan mensupply tenaga listrik ke panel – panel yaitu :
MSB – PH MSB – SY
Panel LVSB-I-6 ini akan mendistribusikan tenaga listrik ke panel penerangan power house, kantin, penerangan luar. Panel ini juga akan mendistribusikan tenaga listrik ke boiler dan kompresor. Untuk panel ini mendapatkan suplai power dari panel LVMSB 2.