• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Boromeus Febrian

NIM : 002114055

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Boromeus Febrian

NIM : 002114055

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

apa-apa.

-Soe Hok Gie (aktivis mahasiswa)-

Percaya dan yakin pada diri sendiri, hanya itu resep paling manjur untuk

menaklukkan kehidupan.

-von Goethe (sastrawan Jerman)-

Skripsi ini kupersembahkan untuk

:

Bunda M aria Y ang Selalu M enolong

Papa dan M ama tercinta

M as Loys dan keluarga

(6)
(7)
(8)

vii

Kristus atas rahmat dan bimbingan-NYA, sehingga penulis dapat meyelesaikan

penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul

“ANALISIS

ABNORMAL

RETURN

SEBELUM DAN SESUDAH

EX-DIVIDEND DATE

”. Skripsi ini

disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1.

Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma.

2.

Ir. Drs. Hansiadi Yuli H., M.Si., Akt selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3.

Drs. Fransiscus Asisi Joko Siswanto, MM, Akt selaku Dosen Pembimbing I

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

selama penyusunan skripsi ini.

4.

Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dosen Pembimbing II yang bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama

(9)

viii

pengetahuan yang diberikan selama penulis menempuh kuliah.

7.

Para pegawai Sekretariat Fakultas Ekonomi, Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma, dan seluruh pegawai di Universitas Sanata Dharma.

8.

Seluruh petugas di Galeri Efek dan Bursa Berjangka Universitas Atma Jaya

Yogyakarta atas semua data dan bantuannya.

9.

Keluarga tercinta Papa Andreas Gunawan, Mama Maria E. Suyuniastuti, mas

Aloysius Bernanda, mbak Valentina Desi Komalasari serta keponakanku Gaby

atas semua duk ungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

10.

Maria Chatarina Elly Puspita Sari atas kasih sayang, perhatian dan doanya.

11.

Rm. Fransiskus Borgias Tri Handoko S.M.F yang mendoakan dari Sintang,

Kalimantan Barat.

12.

Komunitas Wisma Sang Penebus khususnya P.Sebastian Ani Dato C.Ss.R dan

P.Laurensius Lino Maran C.Ss.R.

13.

Rekan-rekan Akuntansi A 2000, Kliwon, Tono, Hasto, Antok, Novsi, Dendi,

Gedhang, Dhungdung, Nana, Tian, Dhanty serta rekan lain yang tidak

mungkin disebutkan semua. Sahabatku di Jakarta, Babeh. Terima kasih atas

dukungan kalian selama ini.

14.

Semua pihak yang telah membantu penulis dalam rangka penyusunan skripsi.

(10)

ix

Penulis

(11)

x

HALAMAN JUDUL ...

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...

ii

HALAMAN PEN GESAHAN ...

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...

iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...

v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....

vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ...

vii

HALAMAN DAFTAR ISI ...

x

HALAMAN DAFTAR TABEL ...

xiii

ABSTRAK ...

xiv

ABSTRACT ...

xv

BAB I PENDAHULUAN...

1

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Rumusan Masalah ...

2

C.

Batasan Masalah ...

3

D.

Tujuan Penelitian ...

3

E.

Manfaat Penelitian ...

4

F.

Sistematika Penulisan ...

4

BAB II LANDASAN TEORI ...

5

(12)

xi

E.

Return dan Abnormal Return ...

17

F.

Periode Estimasi dan Periode Peristiwa ...

20

G.

Efisiensi Pasar ...

20

H.

Telaah Studi Terdahulu ...

22

I.

Perumusan Hipotesis ...

23

BAB III METODA PENELITIAN ...

25

A.

Jenis Penelitian ...

25

B.

Tempat dan Waktu Penelitian ...

25

C.

Populasi dan Sampel Penelitian ...

25

D.

Subjek dan Objek Penelitian ...

26

E.

Data yang Diperlukan ...

26

F.

Teknik Pengumpulan Data ...

26

G.

Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis...

27

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...

32

A.

Sejarah Bursa Efek Jakarta ...

32

B.

Indeks Harga Saham ...

34

C.

Data Perusahaan ...

35

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...

37

A.

Deskripsi Data ...

37

(13)

xii

B.

Keterbatasan Penelitian ...

53

C.

Saran ...

54

DAFTAR PUSTAKA ...

55

(14)

xiii

Halaman

Tabel 1:

Daftar perusahaan yang membagikan

dividen meningkat ...

35

Tabel 2:

Daftar perusahaan yang membagikan

dividen menurun ...

36

Tabel 3:

Hasil uji beda dua rata-rata abnormal return

pada kelompok dividen naik ...

43

Tabel 4:

Hasil uji beda dua rata-rata abnormal return

(15)

xiv

Boromeus Febrian

NIM: 002114055

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

abnormal

return

yang ditimbulkan oleh pengumuman

ex-dividend date

. Jenis penelitian

yang dilakukan adalah studi empiris dengan menggunakan metodologi studi

peristiwa.

Data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga penutupan saham

harian serta ideks harga saham gabungan selama 100 hari periode estimasi, 10 hari

sebelum tanggal

ex-dividen

, 1 hari pada saat tanggal

ex-dividend

, dan 10 hari

setelah tanggal

ex-dividend

. Sampel dalam penelitian adalah 27 perusahaan yang

membagikan dividen tunai pada tahun 2006. Sampel dibagi dua, yaitu yang

membagikan dividen naik dan dividen turun. Pengujian hipotesis dalam penelitian

ini menggunakan uji t.

Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah

(16)

xv

Boromeus Febrian

NIM : 002114055

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

The aim of this research was to find whether there was abnormal return

difference, caused by ex-dividend date announcement. The research was an

empirical study, using event study methodology.

The data used were secondary data in the form of stock’s closing price and

composite index for 100 days estimation periods, ten days before and after

ex-dividend date, and one at ex-ex-dividend date. The research used 27 companies that

shared the cash dividend in the year of 2006 as the samples. The samples were

divided into two groups, companies that shared increased and decreased cash

dividend. The hypothesis examination in this research used t test.

(17)

1

A.

Latar Belakang Masalah

Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena

pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan

fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena

pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan

yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang

memerlukan dana (

issuer

). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang

memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan

harapan memperoleh hasil (

return

) sedangkan pihak

issuer

dapat

memanfaatkan dana tersebut untuk pengembangan bisnisnya. Pasar modal

dikatakan memiliki fungsi keuangan karena memberikan kemungkinan dan

kesempatan memperoleh hasil bagi pemilik dana, sesuai dengan karakter

investasi yang dipilih.

Pasar modal berperan besar sebagai alternatif pembiayaan/pendanaan

jangka panjang perusahaan selain perbankan. Selain sebagai aspek pendanaan,

pasar modal hadir sebagai alternatif berinvestasi bagi para investor. Pasar

modal menyediakan berbagai jenis surat berharga sebagai sarana berinvestasi

seperti saham. Saham merupakan instrumen penyertaan yang memungkinkan

investor mendapatkan keuntungan finansial seperti dividen dan keuntungan

(18)

Pembagian dividen tunai oleh perusahaan kepada pemegang saham akan

menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Dari pihak

perusahaan dengan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar dividen

kepada pemegang saham, maka akan mempengaruhi

cash flow

perusahaan

yang nantinya dapat mengganggu operasi perusahaan. Sementara investor

mengharapkan perusahaan secara rutin membagikan dividen.

Penelitian yang dilakukan oleh Michaely (1991) seperti dikutip oleh

Pujiono (2002), menyatakan bahwa pembagian dividen tunai kepada

pemegang saham akan berdampak terhadap pendanaan perusahaan, karena

perusahaan mengeluarkan dana kas besar untuk pemegang saham. Semakin

besar dividen yang dibayar akan mengurangi besarnya laba ditahan, sehingga

posisi modal perusahaan akan turun. Hal ini membuat investor berpikiran

negatif sehingga harga saham perusahaan tersebut pada saat

ex-dividend date

mengalami penurunan, sehingga terjadi

abnormal return

yang negatif.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dilakukan untuk mencoba

melihat pengaruh

ex-dividend date

terhadap

abnormal return

dengan adanya

pengumuman dividen tunai meningkat dan menurun di Bursa Efek Jakarta.

B.

Rumusan Masalah

1.

Apakah ada perbedaan rata-rata

abnormal return

antara sebelum dan

sesudah

ex-dividend date

dengan adanya pengumuman dividen tunai

(19)

2.

Apakah ada perbedaan rata-rata

abnormal return

antara sebelum dan

sesudah

ex-dividend date

denga n adanya pengumuman dividen tunai

menurun di Bursa Efek Jakarta?

C.

Batasan Masalah

Beberapa penelitian terdahulu me ngenai studi peristiwa

ex-dividend date

,

lebih melihat pada pengaruhnya terhadap volume perdagangan saham dan

harga saham. Pada penelitian ini penulis membatasi masalah hanya pada

reaksi ya ng mungkin terjadi pada saat

ex-dividend date

karena pengumuman

dividen tunai. Reaksi tersebut diukur dengan menggunakan

abnormal return

.

D.

Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan untuk :

1.

Mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata

abnormal return

yang

ditimbulkan oleh pengumuman dividen tuna i meningkat pada saat sebelum

dan sesudah

ex dividend date

?

2.

Mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata

abnormal return

yang

ditimbulkan oleh pengumuman dividen tunai menurun pada saat sebelum

(20)

E.

Manfaat Penelitian

1.

Bagi Penulis:

Penelitian ini merupakan salah satu cara bagi penulis untuk melatih

kemampuan menganalisis suatu masalah, serta menerapkan ilmu yang

telah diperoleh

2.

Bagi Universitas:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi di

bidang pasar modal, dan bila diperlukan dapat dijadikan suatu bahan

referensi bagi penelitian berikutnya.

F.

Sistematika Penulisan

BAB

I

Pendahuluan

Dalam bab ini dijelaskan secara singkat mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan,

serta sistematika penulisan.

BAB

II

Landasan Teori

Bab ini menjelaskan teori-teori yang menunjang penelitian yang

dilakukan.

BAB

III

Metoda Penelitian

Dalam bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subjek dan objek penelitian, data-data yang diperlukan,

(21)

BAB

IV

Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini diuraikan secara singkat mengenai sejarah Bursa

Efek Jakarta, dan data perusahaan yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini.

BAB

V

Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis dan pembahasan data

dari penelitian yang telah dilakukan.

BAB

VI

Penutup

Dalam bab ini diuraikan kesimpulan yang merupakan ringkasan

dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran yang dapat

(22)

6

A.

Pasar Modal

1.

Pengertian Pasar Modal

Secara teoritis, pasar modal merupakan perdagangan instrumen

keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri

(stock

) maupun hutang

(bonds

), baik yang diterbitkan pemerintah maup un

oleh perusahaan swasta (Usman, dkk, 1998:11). Pasar modal adalah

pertemuan pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin,

2001:17). Bursa efek merupakan tempat dimana terjadinya jual beli

sekuritas, jadi bursa efek adalah arti dari pasar modal secara fisik.

Dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa

pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum

dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Sedangkan pengertian bursa efek dalam UU No.8 tahun 1995 adalah pihak

yang menyelenggarakan dan meyediakan sistem dan atau sarana untuk

mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan

(23)

2.

Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Keberhasilan Pasar Modal

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pasar

modal adalah sebagai berikut (Husnan, 1996:8):

a.

Supply

sekuritas

Faktor ini berhubungan dengan banyaknya perusahaan yang

bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal

b.

Demand

akan sekuritas

Income per capita

suatu negara dan distribusi pendapatan

mempengaruhi

supply

dan

demand

terhadap sekur itas.

c.

Kondisi politik dan ekonomi

Kondisi politik yang stabil di suatu negara ikut membantu

pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi

supply

dan

demand

terhadap sekuritas.

d.

Masalah hukum dan peraturan

Pembeli sekuritas mengandalkan diri pada informasi yang

disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas.

Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar

mutlak diperlukan.

e.

Lembaga dan profesi penunjang pasar modal

Lembaga dan profesi penunjang perlu untuk bekerja secara

profesional sehingga kegiatan dan transaksi di bursa efek bisa

(24)

2000:191). Beberapa lembaga dan profesi penunjang pasar modal

adalah:

i.

BAPEPAM

BAPEPAM merupakan singkatan dari Badan Pengawas Pasar

Modal. Perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas harus

mendapatkan ijin dari BAPEPAM.

ii.

Perusahaan Efek

Dalam UU Pasar Modal ditetapkan bahwa perusahaan efek

dapat melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek,

perantara pedagang efek dan manajer investasi.

iii.

Bursa Efek

Bursa efek adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan

perdagangan sekuritas di lantai bursa.

iv.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

LPP pada dasarnya adalah pihak yang menyelenggarakan

kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, dan perusahaan

efek.

v.

Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)

Peranan LKP adalah untuk melaksanakan kliring dan menjamin

penyelesaian transaksi.

vi.

Kustodian

Kustodian hanya dapat diselenggarakan oleh LPP, perusahaan

(25)

vii.

Biro Administrasi Efek (BAE)

BAE menyediakan jasa kepada emiten dalam bentuk

pencatatan dan pemindah kepemilikan efek-efek.

viii.

Lembaga Pemeringkat Efek

Apabila suatu emiten melakukan penawaran umum obligasi

atau surat utang la innya, maka ketentuan pasar modal menetapkan

bahwa obligasi yang dikeluarkan tersebut harus terlebih dahulu

diperingkat oleh suatu lembaga independen pemeringkat efek.

ix.

Akuntan

Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan

perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas

data yang disajikan dalam laporan keuangan.

x.

Underwriter

Underwriter

adalah penjamin emisi yang mengambil resiko

untuk menjualkan saham/obligasi emiten dengan mendapat suatu

imbalan.

xi.

Wali Amanat

(Trustee)

Wali Amanat merupakan pihak yang dipercaya untuk mewakili

kepentingan seluruh pemegang obligasi.

xii.

Notaris

Dalam emisi saham, notaris berperan dalam membuat akta

perubahan anggaran dasar emiten, dan pembuatan perjanjian

(26)

xiii.

Konsultan hukum

Konsultan hukum memberikan pendapat hukum mengenai

emisi, emiten atau pihak lain yang terkait dengan kegiatan pasar

modal.

xiv.

Perusahaan Penilai

Peranan perusahaan penilai dalam menentukan nilai wajar dari

harta milik perusahaan.

B.

Saham

1.

Pengertian Saham

Saham adalah sebuah surat berharga yang menunjukkan bahwa

pemegangnya turut serta atau berpartisipasi dalam modal suatu

perusahaan, pemegang saham turut memiliki sebagian kekayaan

perusahaan (Koetin, 1993 : 20). Saham adalah sebuah surat berharga yang

menunjukkan bahwa seseorang ikut memiliki sebuah perseroan terbatas

(Suadi, 1994 : 213).

Saham yang merupakan bukti kepemilikan PT mempunyai beberapa

hak ( Baridwan, 2000 : 393):

a.

Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan

perusahaan, yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.

b.

Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen

yang dibagi oleh perusahaan.

(27)

d.

Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal

perusahaan dilikuidasi

2.

Jenis – jenis Saham

Terdapat dua jenis saham (Baridwan, 2000 : 394 ), yaitu:

a.

Saham Biasa (

Common Stock

)

Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam

urutan paling akhir bila perusahaan dilikuidasi. Bila saham perusahaan

yang dikeluarkan hanya satu macam maka saham itu selalu saham

biasa.

b.

Saham Preferen (

Preferred Stock

)

Saham preferen merupakan saham yang mempunyai beberapa

kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian

dividen atau pembagian aktiva pada saat likuidasi. Dividen dibagikan

terlebih dahulu untuk pemegang saham preferen, kalau ada kelebihan

baru dibagikan kepada pemegang saham biasa.

C.

Dividen

1.

Pengertian Dividen

Dividen adalah bagian laba bersih setelah bunga dan pajak yang

dibagikan kepada pemegang saham (Sulistyastuti, 2002:3). Dividen adalah

bagian keuntungan Perusahaan Terbuka untuk pemegang saham (Suadi,

(28)

perusahaan yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki

(Baridwan, 2000:434).

2.

Bentuk – bentuk Dividen

Dividen dapat diberikan dalam berbagai bentuk. Dilihat dari bentuk

dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham, dividen dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis ( Baridwan, 2000:434):

a.

Dividen kas (

cash dividens

)

Dividen yang paling umum dibagikan oleh perusahaan adalah

dalam bentuk kas. Pimpinan perusahaan perlu memperhatikan apakah

jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.

b.

Dividen aktiva selain kas (

property dividens

)

Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat – surat berharga

perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan, barang dagangan atau

aktiva – aktiva lain.

c.

Dividen utang (

scrip dividens

)

Dividen utang timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya

mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak

cukup. Sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan

scrip

dividens

yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu

yang akan datang.

d.

Dividen likuidasi (

liquidating dividens

)

Dividen likuidasi merupakan dividen yang diberikan kepada

(29)

e.

Dividen saham (

stock dividens

)

Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut

pembayaran kepada para pemegang saham.

3. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan

antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang

saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan yang

berarti pendapatan tersebut harus ditahan di dalam perusahaan (Riyanto,

1999:265). Ada macam – macam kebijakan dividen yang dilakukan oleh

perusahaan, antara lain:

a.

Kebijakan dividen yang stabil

Jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan relatif tetap

selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per tahunnya

berfluktuasi.

b.

Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus

jumlah ekstra tertentu

Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per

lembar saham setiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih

baik, perusahaan akan membayarkan dividen ekstra selain dividen

minimal. Bila keadaan keuangan memburuk maka yang dibayarkan

(30)

c.

Kebijakan dividen dengan penetapan

dividend payout ratio

yang

konstan

Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan dividen

payout ratio yang konstan. Ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar

saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai

dengan perkembangan keuangan neto yang diperoleh setiap tahunnya.

d.

Kebijakan dividen yang fleksibel

Dividen yang dibayarkan setiap tahunnya disesuaikan dengan

posisi finansial dan kebijakan finansial dari perusahaan yang

bersangkutan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu

perusahaan adalah sebagai berikut (Riyanto, 1999:267):

a.

Posisi likuiditas perusahaan

Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor

penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan

untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada

pemegang saham.

b.

Kebutuhan dana untuk membayar hutang

Apabila perusahaan menetapkan bahwa pelunasan utangnya

diambil dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian

besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, yang berarti bahwa

hanya sebagian kecil saja dari pendapatan yang dapat dibayarkan

(31)

c.

Tingkat pertumbuhan perusahaan

Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar

kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan

tersebut. Makin besar kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan,

perusahaan akan cenderung untuk menahan pendapatannya daripada

dibayarkan sebagai dividen bagi para pemegang saham.

d.

Pengawasan terhadap perusahaan

Apabila ekspansi dibiayai dengan penjualan saham baru, akan

melemahkan ‘kontrol’ dari kelompok yang dominan di dalam

perusahaan. Mempercayakan pada pembelanjaan intern dalam rangka

mempertahankan ‘kontrol’ terhadap perusahaan, berarti mengurangi

dividend payout ratio’

.

4.

Prosedur Pembagian Dividen

Pembagian dividen merupakan satu hal yang dinantikan oleh

pemegang saham. Berkaitan dengan jadwal pembagian dividen, terdapat

beberapa istilah yang perlu diketahui ( Basir dan Fakhrudin, 2005:103),

yaitu:

a.

Declaration Date

, merupakan tanggal pengumuman pembagian

dividen yang disampaikan emiten.

b.

Cum–Dividend Date

, merupakan tanggal terakhir perdagangan saham

yang masih mengandung hak untuk mendapatkan dividen.

c.

Ex–Dividend Date

, merupakan tanggal dimana perdagangan saham

(32)

membeli pada tanggal ini atau sesudahnya, saham tersebut sudah tidak

lagi memberikan dividen. Sebaliknya jika seseorang ingin menjual

saham dan masih ingin mendapatkan hak dividen, maka ia harus

menjual pada tanggal

ex-dividend

atau sesudahnya.

d.

Recording Date

, merupakan tanggal pencatatan atau tanggal penentuan

para pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

e.

Dividend Payment

, merupakan tanggal pembayaran dividen kepada

pemegang saham yang berhak.

D.

Studi Peristiwa

Metodologi studi peristiwa (

event study

) merupakan salah satu metodologi

yang sering digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian di bidang

ekonomi dan keuangan khus usnya di pasar modal akhir-akhir ini (Budiarto,

2002:295). Tujuan dari studi peristiwa adalah mempelajari reaksi pasar

terhadap suatu peristiwa (

event

) yang informasinya dipublikasikan sebagai

suatu pengumuman.

Reaksi pasar terhadap pengumuman suatu peristiwa ditunjukkan dengan

perubahan harga dari sekuritas perusahaan yang bersangkutan. Reaksi ini

dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau

dengan menggunakan

abnormal return

. Jadi studi peristiwa menganalisis

abnormal return

dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman

(33)

E.

Return

dan

Abnormal Return

1.

Actual Return

Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t

yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya

atau yang dihitung dengan rumus ( Budiarto, 2002:299):

1 ,

1 , , ,

− −

=

t i

t i t i t i

P

P

P

R

2.

Abhnormal return

Abnormal Return

atau

excess return

merupakan kelebihan dari return

yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal

merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor).

Dengan demikian

abnormal return

adalah selisih antara return

sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi:

AR

it

=

R

it

E

(

R

it

)

dimana:

it

AR

= abnormal reurn sekuritas ke- i pada periode peristiwa ke-t

it

R

= return yang sesungguhnya terjadi untuk sekuritas ke- i pada

periode peristiwa ke-t

)

(

R

it

E

= return ekspektasi sekuritas ke- i untuk periode peris tiwa ke-t

3.

Expected Return

Sedang return ekspektasi (expected return) merupakan return yang

(34)

Jogiyanto (2003) mengestimasi return ekspektasi menggunakan model

estimasi

mean-adjusted model, market model

dan

market-adjusted-model

.

a.

Mean-adjusted Model

Mean-adjusted model

menganggap bahwa return ekspektasi

bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi

sebelumnya selama periode estimasi. Persamaan dalam model ini

dapat dibuat sebagai berikut:

T

R

R

E

t t j

j i t

i

=

=

2

1 , ,

)

(

Keterangan:

E(R

i,t

)

= tingkat pengembalian yang diharapkan untuk

saham i pada periode ke t

R

i,j

= return sesungguhnya saham ke- i pada periode

estimasi ke-j

T

= lamanya periode estimasi yaitu dari t1 sampai

dengan t2

b.

Market Model

Perhitungan return ekspektasi dengan

market model

dilakukan

dengan dua tahap, yaitu (1)membentuk model ekspektasi dengan

menggunakan data realisasi selama periode estimasi, (2)menggunakan

model ekspektasi tersebut untuk mengestimasi return ekspektasi di

(35)

menggunakan teknik regresi

Ordinary Least Square

(OLS), dengan

persamaan:

t i t m i i t

i

R

R

E

(

,

)

=

α

+

β

.

,

+

ε

,

Keterangan:

E(R

i,t

)

= tingkat pengembalian yang diharapkan untuk

saham i periode t

a

i

= intersep untuk saham ke i

ß

i

= koefisien slope yang merupakan beta dari saham

ke-i

R

m,t

= tingkat pengembalian indeks pasar pada periode t

e

i,t

= kesalahan residu saham ke- i pada periode estimasi

c.

Market-adjusted Model

Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk

mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada

saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, tidak perlu

menggunakan periode estimasi karena return sekuritas yang diestimasi

adalah sama dengan return indeks pasar.

t m t

i

R

R

E

(

,

)

=

,

Keterangan:

E(R

i,t

)

= return ekspektasi saham i pada periode ke-t

(36)

F.

Periode Estimasi dan Periode Peristiwa

Periode estimasi umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa

(Jogiyanto, 2003:435). Periode peristiwa disebut juga dengan periode

pengamatan atau periode jendela. Periode jendela secara umum juga

melibatkan hari sebelum tanggal peristiwa untuk melihat apakah ada

kebocoran informasi. Periode jendela sebagai periode pengamatan merupakan

periode yang akan dihitung nilai

abnormal return

-nya.

G.

Efisiensi Pasar

Bentuk dari efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasi

dan kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan

analisis dari informasi yang tersedia (Jogiyanto, 2003:370). Pasar efisien yang

ditinjau dari ketersediaan informasi disebut dengan efisiensi pasar secara

informasi (

informationally efficient market

), sedangkan pasar efisien yang

ditinjau dari kemampuan pelaku pasar mengambil keputusan berdasarkan

analisis atas informasi yang tersedia disebut efisiensi pasar secara keputusan

(

decisionally efficient market

).

1.

Efisiensi Pasar secara Informasi

Fama (1970) seperti yang dikutip oleh Jogiyanto (2003: 371)

membedakan tiga macam bent uk utama dari efisiensi pasar berdasarkan

ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi

(37)

a.

Efisiensi pasar bentuk lemah

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari

sekuritas secara penuh mencerminkan informasi masa lalu. Informasi

masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi.

b.

Efisiensi pasar bentuk setengah kuat

Pasar efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh

mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk

informasi yang berada di laporan- laporan keuangan perusahaan.Dalam

pasar efisien setengah kuat, tidak ada investor yang dapat

menggunakan informasi untuk mendapatkan

abnormal return

dalam

jangka waktu yang lama.

c.

Efisiensi pasar bentuk kuat

Pasar efisien dalam bentuk kuat jika harga- harga sekuritas secara

penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk

informasi yang privat. Dalam pasar efisien bentuk kuat, tidak ada

investor yang dapat memperoleh

abnormal return

karena mempunyai

informasi privat.

Ketiga bentuk efisiensi pasar berhubungan satu sama lain dalam tingkatan

yang kumulatif. Efisiensi pasar bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk

setengah kuat sedangkan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk

(38)

2.

Efisiensi Pasar secara Keputusan

Informasi yang perlu diolah lebih lanjut menyebabkan ketersediaan

informasi saja tidak menjamin pasar akan efisien. Jogiyanto (2003:377)

menyebutkan bahwa efisiensi pasar dimana semua informasi tersedia dan

pelaku pasar dapat mengambil keputusan dengan canggih sebagai efisiensi

pasar secara keputusan (

decisionally efficient market

).

Efisiensi pasar secara keputusan sama dengan efisiensi pasar bentuk

setengah kuat menurut Fama (1970) seperti yang dik utip Jogiyanto

(2003:377) . Perbedaannya adalah, efisiensi pasar secara informasi hanya

mempertimbangkan satu faktor saja, yaitu ketersediaan informasi.

Efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua faktor, yaitu

ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Dengan

memperhatikan lebih banyak faktor, efisiensi bentuk setengah kuat secara

keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang lebih

tinggi dibandingkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi

H.

Telaah Studi Te rdahulu

Beberapa penelitian mengenai fenomena

ex-dividend date

antara lain:

1.

Penelitian yang dilakukan oleh Pujiono (2002) terhadap

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Singapura

dari tahun 1992-1996 memberikan hasil yang bervariasi. Variabel dividen

untuk sampel data Indonesia berpengaruh positif terhadap harga saham

(39)

data Singapura menunjukkan pengaruh negatif terhadap harga saham pada

waktu

ex-dividend day

.

2.

Sularso (2003) yang meneliti pengaruh pengumuman

ex-dividend date

di

Bursa Efek Jakarta pada tahun 2000-2002, mengambil sampel 14 saham.

Sampel dibagi dua yaitu dividen naik dan dividen turun. Metodologi

event

study

dipakai untuk mengamati pergerakan harga saham di pasar modal.

Untuk menguji reaksi harga dilakukan tes

abnormal return

terhadap

dividen naik dan dividen turun pada saat

ex-dividend date

. Dari penelitian

disimpulkan harga saham bereaksi negatif terhadap informasi

pengumuman dividen naik dan bereaksi positif terhadap informasi dividen

turun.

3.

Penelitian yang dilakukan oleh Alim dan Na’im (2001) mengenai

pengaruh perubahan pajak terhadap volume perdagangan saham di sekitar

hari

ex-dividend

, menyimpulkan bahwa perubahan pajak mempunyai

pengaruh negatif terhadap volume perdagangan di sekitar hari

ex-dividend.

Peneliti menguji pengaruh pemberlakuan UU Perpajakan tahun 1994, yang

dianggap tidak ada perbedaan hambatan pajak antara investor domestik

dan investor asing.

I.

Perumusan Hipotesis

Mengenai hipotesis, Suharyadi (2004: 390) merangkum beberapa pendapat

antara lain: hipotesis adalah sebuah dugaan atau referensi yang dirumuskan

(40)

diamati dan digunakan sebagai petunjuk dalam pengambilan keputusan (Good

dan Scates. 1954), hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu

parameter populasi yang dimaksudkan untuk pengujian dan berguna untuk

pengambilan keputusan (Lind, 2003).

Secara umum pembagian dividen tunai direspon positif oleh investor,

apalagi jika dividen yang dibagikan cukup besar. Harga saham perusahaan

yang membagi dividen umumnya akan naik sampai dengan tanggal

cum-dividen

, namun terkoreksi kembali ketika memasuki

ex-dividend date

. Reaksi

investor yang ditunjukkan dengan perubahan harga dari sekuritas yang

bersangkutan tersebut diukur dengan menggunakan abnormal return.

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

H1:

terdapat perbedaan rata-rata

abnormal return

yang signifikan

antara sebelum dan sesudah

ex-dividend date

dengan adanya

pengumuman dividen tunai meningkat

H2:

terdapat perbedaan rata-rata

abnormal return

yang signifikan

antara sebelum dan sesudah

ex-dividend date

dengan adanya

(41)

25

A.

Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus di Bursa Efek Jakarta

dengan metode studi peristiwa

(event study

) mengenai pengaruh

ex-dividend

date

terhadap harga saham dengan adanya pengumuman dividen tunai

meningkat atau menurun.

B.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perpustakaan Universitas Sanata Dharma, serta

Galeri Efek dan Bursa Berjangka Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2007.

C.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,

benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh

objek yang menjadi perhatian. Sampel adalah bagian dari populasi tertentu

yang menjadi perhatian. Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Teknik pengambilan sampel

dilakukan dengan metode

purposive sampling

, yaitu metode pengambilan

(42)

1.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun

2005-2006, serta mengeluarkan dividen tunai secara berturut-turut.

2.

Data tanggal pengumuman dividen selama periode tersebut tersedia di

bursa atau media massa.

3.

Bersih dari efek-efek penggangu seperti

stock split, right issue

.

D.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta. Objek yang ingin diteliti adalah reaksi pasar modal

terhadap pengumuman dividen pada waktu

ex dividend date

.

E.

Data yang Diperlukan

1.

Gambaran umum Pasar Modal Indonesia.

2.

Data

closing price

saham perusahaan yang dijadikan sampel sepuluh hari

sebelum peristiwa sampai dengan sepuluh hari setelah peristiwa

ex-dividend date

. Data

closing price

saham digunakan untuk menghitung

return harian saham.

F.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data atau informasi

yang tersedia di Galeri Efek Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam bentuk

dokumentasi berupa data

closing price

saham dari perusahaan-perusahaan

(43)

G.

Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1.

Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan untuk

menjawab dua masalah penelitian adalah sebagai berikut:

a.

Menghitung

actual return

Penghitungan

actual return

pada periode estimasi dengan rumus

sebagai berikut:

1 1

− −

=

t t it it

P

P

P

R

Keterangan:

R

it

=

actual return

P

= harga saham

b.

Menghitung

return

pasar

Return

pasar adalah tingkat keuntungan seluruh saham yang ada di

bursa.

1 1

− −

=

t t t

m t

IHSG

IHSG

IHSG

R

Keterangan:

R

mt

= return indeks pasar saat t

IHSG

t

= Indeks Harga Saham Gabungan pada saat t

(44)

c.

Menghitung Beta (ßi) dan Alpha (a i)

(

) ( )( )

(

) ( )

2

2

=

x

x

n

y

x

xy

n

i

β

( )

n

x

i

y

i

=

β

α

Keterangan:

a i

= nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen

terhadap return pasar

ßi

= koefisien slope yang berupakan beta dari sekuritas ke- i

x

=

return pasar

y

= return saham individual

n

= periode estimasi

d.

Menghitung

return

ekspektasi

E(R

it

) = ai + ßi. E(Rm)

Keterangan:

E(R

it

) =

return

ekpektasi

a i

= nilai ekspektasi dari

return

sekuritas ya ng independen

terhadap

return

pasar

ßi

= koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke- i

E(Rm) =

return

pasar dari indeks pasar selama periode peristiwa

e.

Menghitung

abnormal return

saham

(45)

Keterangan:

Arit =

Abnormal return

saham i pada saat t

Rit

= return saham i pada saat t

E(Rit) =

expected return

saham i pada saat t

f.

Menghitung rata-rata

abnormal return

seluruh saham pada waktu

tertentu.

n

AR

AR

=

it

Keterangan:

AR

= rata – rata

abnormal return

seluruh saham pada waktu

tertentu

ARit =

abnormal return

saham i pada hari t

n

= jumlah saham yang diamati

g.

Menghitung standar deviasi rata-rata

abnormal return

sebelum dan

sesudah

ex-dividend date

(

)

1

1 10 2

=

− −

n

AR

AR

t t sebelum sebelum sebelum

σ

(

)

1

1 10 2

=

+ +

n

AR

AR

t t sesudah sesudah sesudah

σ

Keterangan:

s sebelum

= standar deviasi rata-rata

abnormal return

sebelum

(46)

ssesudah

= standar deviasi rata-rata

abnormal return

sesudah

ex-dividend date

AR

sebelum

=

abnormal return

sebelum

ex-dividend date

AR

sesudah

=

abnormal return

sesudah

ex-dividend date

sebelum

AR

= rata-rata

abnormal return

sebelum

ex-dividend

date

sesudah

AR

= rata-rata

abnormal return

sesudah

ex-dividend

date

n

= jumlah saham yang diamati

2. Pengujian hipotesis

Pengujian terhadap kedua hipotesis alternatif yang diajukan adalah

sebagai berikut

a.

Menentukan formula hipotesis

H1 :

terdapat perbedaan rata-rata

abnormal return

yang

signifikan antara sebelum dengan sesudah

ex-dividend date

dengan adanya pengumuman dividen meningkat

H2 :

terdapat perbedaan rata-rata

abnormal return

yang

signifikan antara sebelum dengan sesudah

ex-dividend date

dengan adanya pengumuman dividen menurun

b.

Menentukan

level of significance

(a)

Dalam penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau

level of significance

sebesar (100%-95%)= 5%, dan

degree of freedom

(47)

c.

Menghitung t

hitung

n

n

AR

AR

t

sebelum sesudah

sebelum sesudah

hitung 2 2

σ

σ

+

=

d.

Menentukan daerah keputusan

Ho diterima apabila : -t(a/2 ; n-1) = t

hitung

= t(a/2 ; n-1)

Ho ditolak apabila

: t

hitung

< -t(a/2 ; n-1) atau t

hitung

> t(a/2 ; n-1)

Ho diterima

Ho ditolak

Ho ditolak

(48)

32

A.

Sejarah Bursa Efek Jakarta

Pada tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, bursa efek

pertama di Indonesia didirikan di Batavia, pusat pemerintahan kolonial

Belanda yang dikenal sebagai jakarta saat ini. Bursa batavia sempat ditutup

selama periode Perang Dunia I dan kemudian dibuka lagi pada 1925. Selain

bursa Batavia, pemerintahan kolonial juga mengoperasikan bursa pararel di

Surabaya dan Semarang.

Namun kegiatan bursa saham ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan

oleh tentara Jepang di Batavia. Pada 1952, tujuh tahun setelah Indonesia

memproklamirkan kemerdekaan, bursa saham dibuka lagi di Jakarta dengan

memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh

perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang Dunia. Kegiatan bursa saham kemudian

berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun

1956.

Tidak sampai tahun 1997, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh

Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM), sebuah institusi baru dibawah

Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham

pun mulai meningkat seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor

swasta. Pada 13 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta diswastakan dan menjadi salah

(49)

mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM menjadi Badan Pengawas Pasar

Modal.

Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan

Jakarta Automated Trading System

(JATS), sebuah sitem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem

perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham

dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang

fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual. Pada bulan Juli

2000, BEJ menerapakn perdagangan tanpa warkat (

Scripless Trading

) dengan

tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari peristiwa saham

hilang dan pemalsuan saham, juga untuk mempercepat proses penyelesaian

transaksi. Tahun 2002, BEJ mulai menerapkan perdagangan jarak jauh

(

Remote Trading

), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar,

kecepatan dan frekuensi perdagangan.

Pedagangan di lakukan pada hari yang disebut dengan

exchange days

yaitu

hari Senin sampai dengan Kamis mulai jam 09.30 – 12.00 WIB (sesi pagi) dan

jam 13.30 – 16.00 WIB (sesi sore), dan hari Jumat jam 09.30 – 11.30 WIB

(sesi pagi) dan jam 14.00 – 16.00 WIB (sesi sore). Kegiatan perdagangan di

lantai bursa dilakukan di Gedung Bursa Efek Jakarta yang beralamat di Jl.

(50)

B.

Indeks Harga Saham

Indeks harga saham merupakan salah satu indikator utama yang

menggambarkan pergerakan harga saham. Adapaun beberapa macam indeks harga

saham yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ), yaitu:

1.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEJ meliputi

pergerakan-pergerakan harga untuk saham biasa dan saham preferen. IHSG pertamam kali

diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. Hari dasar penghitungan indeks

adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai dasar 100.

2.

Indeks Sektoral

Indeks sektoral adalah subindeks dari IHSG. Semua saham yang

tercatat di BEJ diklasifikasikan kedalam sembilan sektor menurut klasifikasi

industri yang telah ditetapkan BEJ dan diberi nama JASICA (

Jakarta Stock

Exchange Industrial Classification

)

3.

Indeks LQ-45

Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (

liquid

) tinggi,

yang diseleksi melalui beberapa kriteria sebagai berikut:

a.

Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar

reguler (rata-rata nilai transaksi sela ma 12 bulan terakhir)

b.

Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar

selama 12 bulan terakhir)

(51)

d.

Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan

jumlah hari transaksi di pasar reguler.

4.

Jakarta Islamic Index

( JII )

Jakarta Islamic Index

terdiri dari 30 jenis saham yang sesuai dengan

Syariah Islam. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam

Jakarta Islamic

Index

melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT. Danareksa Investment

Mangement.

C.

Data Perusahaan

Berdasarkan data tahun 2005-2006, terdapat 17 perusahaan yang

membagikan dividen meningkat dan 10 perusahaan membagikan dividen

menurun.

Tabel 1 Daftar perusahaan yang membagikan dividen meningkat

No.

Kode Perusahaan

Nama Perusahaan

1.

ANTA

Anta Express Tour&Travel Service Tbk.

2.

AUTO

Astra Otoparts Tbk.

3.

AHAP

Asuransi Harta Aman Pratama Tbk.

4.

UNSP

Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

5.

BDMN

Bank Danamon Indonesia Tbk.

6.

BRAM

Branta Mulia Tbk.

7.

CMNP

Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.

8.

CTBN

Citra Tubindo Tbk.

9.

DLTA

Delta Djakarta Tbk.

10.

FAST

Fast Food Indonesia Tbk

11.

MPPA

Matahari Putra Prima Tbk.

12.

MLBI

Multi Bintang Indonesia Tbk.

13.

RIGS

Rig Tenders Indonesia Tbk.

14.

SHDA

Sari Husada Tbk.

15.

IKBI

Sumi Indo kabel Tbk.

16.

TRIM

Trimegah Securities Tbk

(52)

Tabel 2 Daftar perusahaan yang membagikan dividen menurun

No.

Kode Perusahaan

Nama Perusahaan

1.

AQUA

Aqua Golden Mississipi Tbk.

2.

ASGR

Astra Graphia Tbk.

3.

CTRS

Ciputra Surya Tbk.

4.

GDYR

Goodyear Indonesia Tbk.

5.

HEXA

Hexindo Adiperkasa Tbk.

6.

INDF

Indofood Sukses Makmur Tbk.

7.

INCI

Intanwijaya International Tbk.

8.

KAEF

Kimia Farma Tbk.

9.

TRST

Trias Sentosa Tbk.

(53)

37

A.

Deskripsi Data

Data perusahaan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perusahaan

yang membagikan dividen tunai final pada tahun 2005 – 2006 secara

berturut-turut, dan bersih dari kebijakan perusahaan yang dapat mengganggu seperti

stock split, right issue

dan

merger

.

Data harga saham dan IHSG yang dianalisis dimulai dari 110hari sebelum

tanggal peristiwa sampai sepuluh hari setelah tanggal peristiwa. Rinciannya

adalah seratus hari periode estimasi dari h-11 sampai h-110, dan 21 hari

periode jendela mulai dari sepuluh hari sebelum tanggal peristiwa sampai

sepuluh hari setelah tanggal peristiwa

ex-dividend date

.

B.

Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1.

Analisis Data

Analisis yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah pertama

“Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return antara sebelum dan

sesudah

ex-dividend date

dengan adanya pengumuman dividen tunai

(54)

a.

Menghitung

actual return

Penghitungan

actual return

pada periode estimasi dengan contoh

perhitungan

return

harian saham Astra Otoparts Tbk pada tanggal 16

Mei 2006:

1 1 − −

=

t t it it

P

P

P

R

2006 15 , 2006 15 , 2006 16 , 2006 16 , Mei AUTO Mei AUTO Mei AUTO Mei AUTO

P

P

P

R

=

2875

2875

2950

2006 16 ,

=

Mei AUTO

R

026087

,

0

2006 16

, Mei

=

AUTO

R

Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran1

hal59.

b.

Menghitung

return

pasar

Return

pasar adalah tingkat keuntungan seluruh saham yang ada di

bursa. Contoh perhitungan

return

indeks pasar pada tanggal 16 Mei

2006:

1 1 − −

=

t t t m t

IHSG

IHSG

IHSG

R

2006 15 2006 15 2006 16 2006 16 , Mei Mei Mei Mei m

IHSG

IHSG

IHSG

R

=

542

,

429

.

1

542

,

429

.

1

814

,

427

.

1

2006 16 ,

=

Mei m

R

001208

,

0

2006 16

, Mei

=

m

(55)

Perhitungan

return

pasar pada periode estimasi digunakan untuk

menghitung Beta dan Alpha.

c.

Menghitung Beta (ßi) dan Alpha (ai)

Sebagai contoh adalah penghitungan Beta dan Alpha dari Astra

Otoparts Tbk.

(

) ( )( )

(

) ( )

2

2

=

x

x

n

y

x

xy

n

i

β

2

)

212114

,

0

(

)

017987

,

0

(

100

)

00384

,

0

)(

212114

,

0

(

)

0068966

,

0

(

100

=

i

β

393724

,

0

=

i

β

( )

n

x

y

i

i

=

β

α

100

)

212114

,

0

(

393724

,

0

00384

,

0

=

i

α

00087

,

0

=

i

α

d.

Menghitung

return

ekspektasi

Perhitungan return ekspektasi Astra Otoparts Tbk pada H-1 di

lampiran28 halaman 125 digunakan sebagai ilustrasi.

E(R

it

) = ai + ßi. E(Rm)

E(R

it

) = -0,00087 + 0,393724 (-0,02379)

E(R

it

) = -0,01024

Hasil perhitungan dari seluruh emiten dapat dilihat pada lampiran

(56)

e.

Menghitung

abnormal return

saham

Sebagai contoh, digunakan perhitungan

abnormal return

dari Astra

Otoparts Tbk pada H-1 yang terdapat pada lampiran 28 hal 125.

AR

it

= R

it

– E(R

it

)

AR

it

= 0,00885 – (-0,01024)

= 0,0190896

Penghitungan

abnormal return

keseluruhan dapat dilihat pada

lampiran28 dimulai dari hal 125.

f.

Menghitung rata-rata

abnormal return

seluruh saham pada waktu

tertentu.

Sebagai contoh, digunakan penghitungan rata-rata

abnormal return

pada H-1 untuk kelompok dividen naik. Hasil penghitungan

selengkapnya terdapat pada lampiran 29 halaman 152.

n

AR

AR

=

it

17

008377

,

0

...

01909

,

0

00177

,

0

+

+

+

=

AR

004526

,

0

=

AR

g.

Menghitung standar deviasi rata-rata

abnormal return

sebelum dan

sesudah

ex-dividend date

(57)

(

)

1

1

10

2

=

+

+

n

AR

AR

t t

sesudah sesudah

sesudah

σ

Keterangan:

ssebelum

= standar deviasi rata-rata

abnormal return

sebelum

ex-dividend date

ssesudah

= standar deviasi rata-rata

abnormal return

sesudah

ex-dividend date

AR

sebelum

=

abnormal return

sebelum

ex-dividend date

AR

sesudah

=

abnormal return

sesudah

ex-dividend date

sebelum

AR

= rata-rata

abnormal return

sebelum

ex-dividend

date

sesudah

AR

= rata-rata

abnormal return

sesudah

ex-dividend

date

n

= jumlah saham yang diamati

Perhitungan standar deviasi rata-rata

abnormal return

sebelum dan

sesudah

ex-dividend date

sampai dengan penghitungan t- hituung

menggunakan bantuan program

SPSS 10.0 for Windows

. Hasil

selengkapnya untuk kelompok dividen naik terdapat pada Tabel 3 di

halaman 43

2.

Pengujian hipotesis

a.

Menentukan formula hipotesis

Ho:tidak terdapat perbedaan rata-rata

abnormal return

yang

(58)

dengan adanya pengumuman dividen meningkat

Ha: terdapat perbedaan rata-rata

abnormal return

yang

signifikan antara sebelum dengan sesudah

ex- dividend date

dengan adanya pengumuman dividen meningkat

b.

Menentukan

level of significance

(a)

Dalam penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau

level of significance sebesar (100%-95%)= 5%, dan

degree of freedom

n-1

c.

Menghitung t

hitung

n

n

AR

AR

t

sebelum sesudah

sebelum sesudah

hitung 2 2

σ

σ

+

=

d.

Menentukan daerah keputusan

Ho diterima apabila : -t(a/2 ; n-1) = t

hitung

= t(a/2 ; n-1)

Ho ditolak apabila

: t

hitung

< -t(a/2 ; n-1) atau t

hitung

> t(a/2 ; n-1)

Ho diterima

Ho ditolak

Ho ditolak

(59)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan bantuan program

SPSS 10.0 for Windows

dengan pengujian dua sisi (

two tailed test

). Tabel t

yang dipergunakan adalah t

0,025

, dengan derajat kebebasan (

degree of freedom

)

pengumuman dividen meningkat sebesar df= 17-1:16. Tabel t untuk

pengumuman dividen meningkat t

0,025;16

adalah t(+/-)2,1199. Sebagai ilustrasi,

dipakai hasil penghitungan t-hitung pada H-1 dengan H+1, hasil penghitungan

t-hitung sebesar -0,187 berada pada area penerimaan Ho.

Tabel 3 Hasil uji beda rata-rata abnormal return pada dividen naik

AAR

sebelum

AAR

Sesudah

Std.Dev

sebelum

Std.Dev

sesudah

T

hitung

T

tabel

(+/-)

Kesimpulan

H-1 dan

H+1

0,0045255 0,0069819 0,0167245 0,0498288 -0,187 2,1199

Ho

Diterima

H-2 dan

H+2

-0,0013248 0,0003682 0,0233191 0,0223548 -0,240 2,1199

Ho

Diterima

H-3 dan

H+3

-0,0001998 0,0036610 0,0184587 0,0196241 -0,507 2,1199

Ho

Diterima

H-4 dan

H+4

-0,0035995 -0,0116133 0,0205652 0,0580944 0,524 2,1199

Ho

diterima

H-5 dan

H+5

-0,0202936 -0,0120948 0,058555 0,0282023 -0,583 2,1199

Ho

Diterima

H-6 dan

H+6

0,0091649 -0,0015171 0,0207264 0,0164584 1,862 2,1199

Ho

Diterima

H-7 dan

H+7

-0,0019067 0,0009081 0,0125075 0,0221777 -0,475 2,1199

Ho

Diterima

H-8

dan

H+8

-0,0080771 -0,0020122 0,0230735 0,0123832 -0,804 2,1199

Ho

Diterima

H-9 dan

H+9

0,0001322 -0,0064844 0,0246221 0,0093884 0,990 2,1199

Ho

Diterima

H-10 dan

(60)

3.

Analisis Data

Analisis yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah kedua

“Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return antara sebelum dan

sesudah

ex-dividend date

dengan adanya pengumuman dividen tunai

menurun di Bursa Efek Jakarta?” adalah sebagai berikut:

a.

Menghitung

actual return

Penghitungan

actual return

pada periode estimasi dengan contoh

return

harian saham Astra Graphia Tbk tanggal 15 Mei 2006 pada

lampiran19 halaman104.

1 1 − −

=

t t it it

P

P

P

R

2006 12 , 2006 12 , 2006 15 , 2006 15 , Mei AUTO Mei AUTO Mei ASGR Mei ASGR

P

P

P

R

=

340

340

325

2006 15 ,

=

Mei ASGR

R

04412

,

0

2006 15

, Mei

=

ASGR

R

b.

Menghitung

return

pasar

Return

pasar adalah tingkat keuntungan seluruh saham yang ada di

bursa. Contoh perhitungan

return

indeks pasar pada tanggal 15 Mei

(61)

2006 12 2006 12 2006 15 2006 15 , Mei Mei Mei Mei m

IHSG

IHSG

IHSG

R

=

780

,

525

.

1

780

,

525

.

1

542

,

429

.

1

2006 15 ,

=

Mei m

R

06307

,

0

2006 15

, Mei

=

m

R

c.

Menghitung Beta (ßi) dan Alpha (ai)

Penghitungan Beta dan Alpha dari Astra Graphia Tbk digunakan

sebagai contoh.

(

) ( )( )

(

) ( )

2

2

=

x

x

n

y

x

xy

n

i

β

2

)

24319

,

0

(

)

01635

,

0

(

100

)

11191

,

0

)(

24319

,

0

(

)

01237

,

0

(

100

=

i

β

76792

,

0

=

i

β

( )

n

x

y

i

i

=

β

α

100

Gambar

Tabel 1 Daftar perusahaan yang membagikan dividen meningkat
Tabel 2 Daftar perusahaan yang membagikan dividen menurun
Tabel 3 Hasil uji beda rata-rata abnormal return pada dividen naik
Tabel (+/-)
+2

Referensi

Dokumen terkait

rendah (minim). Apabila di lokasi tersebut sudah banyak pengusaha dengan bisnis yang sejenis dengan usaha Anda, maka sebaiknya lokasi seperti ini sebisa mungkin harus.. Namun

Berdasarkan uji koefisien regrasa secara persial uji t di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hanya satu variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di

Hasil penelitian: hasil penelitian di dapat dari hubungan pendidikan ibu dan paritas dengan perkembangan anak balita umur 3-4 tahun di PAUD Baitul Izzah Kota Bengkulu

Kemampuan meregulasi emosi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pada pernikahan yang dijalani, sehingga dituntut kepada setiap pasangan suami istri

Komisi akan meyelenggarakan pertemuan pada waktu yang disepakati antara Para Pihak secara bergantian di Indonesia dan Maroko yang dipimpin Menteri Luar Negeri

bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan Barang Milik Negara, serta meningkatkan kesadaran dan tanggung

[r]

Sebaliknya jika nilai tukar dollar naik, maka harga emas turun.Tujuan dari penelitian ini adalah dapat membentuk model regresi dan rantai markov multivariat