SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Boromeus Febrian
NIM : 002114055
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Boromeus Febrian
NIM : 002114055
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
apa-apa.
-Soe Hok Gie (aktivis mahasiswa)-
Percaya dan yakin pada diri sendiri, hanya itu resep paling manjur untuk
menaklukkan kehidupan.
-von Goethe (sastrawan Jerman)-
Skripsi ini kupersembahkan untuk
:
Bunda M aria Y ang Selalu M enolong
Papa dan M ama tercinta
M as Loys dan keluarga
vii
Kristus atas rahmat dan bimbingan-NYA, sehingga penulis dapat meyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul
“ANALISIS
ABNORMAL
RETURN
SEBELUM DAN SESUDAH
EX-DIVIDEND DATE
”. Skripsi ini
disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1.
Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
2.
Ir. Drs. Hansiadi Yuli H., M.Si., Akt selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3.
Drs. Fransiscus Asisi Joko Siswanto, MM, Akt selaku Dosen Pembimbing I
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
selama penyusunan skripsi ini.
4.
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dosen Pembimbing II yang bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama
viii
pengetahuan yang diberikan selama penulis menempuh kuliah.
7.
Para pegawai Sekretariat Fakultas Ekonomi, Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma, dan seluruh pegawai di Universitas Sanata Dharma.
8.
Seluruh petugas di Galeri Efek dan Bursa Berjangka Universitas Atma Jaya
Yogyakarta atas semua data dan bantuannya.
9.
Keluarga tercinta Papa Andreas Gunawan, Mama Maria E. Suyuniastuti, mas
Aloysius Bernanda, mbak Valentina Desi Komalasari serta keponakanku Gaby
atas semua duk ungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.
10.
Maria Chatarina Elly Puspita Sari atas kasih sayang, perhatian dan doanya.
11.
Rm. Fransiskus Borgias Tri Handoko S.M.F yang mendoakan dari Sintang,
Kalimantan Barat.
12.
Komunitas Wisma Sang Penebus khususnya P.Sebastian Ani Dato C.Ss.R dan
P.Laurensius Lino Maran C.Ss.R.
13.
Rekan-rekan Akuntansi A 2000, Kliwon, Tono, Hasto, Antok, Novsi, Dendi,
Gedhang, Dhungdung, Nana, Tian, Dhanty serta rekan lain yang tidak
mungkin disebutkan semua. Sahabatku di Jakarta, Babeh. Terima kasih atas
dukungan kalian selama ini.
14.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam rangka penyusunan skripsi.
ix
Penulis
x
HALAMAN JUDUL ...
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...
ii
HALAMAN PEN GESAHAN ...
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...
v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ...
vii
HALAMAN DAFTAR ISI ...
x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...
xiii
ABSTRAK ...
xiv
ABSTRACT ...
xv
BAB I PENDAHULUAN...
1
A.
Latar Belakang Masalah ...
1
B.
Rumusan Masalah ...
2
C.
Batasan Masalah ...
3
D.
Tujuan Penelitian ...
3
E.
Manfaat Penelitian ...
4
F.
Sistematika Penulisan ...
4
BAB II LANDASAN TEORI ...
5
xi
E.
Return dan Abnormal Return ...
17
F.
Periode Estimasi dan Periode Peristiwa ...
20
G.
Efisiensi Pasar ...
20
H.
Telaah Studi Terdahulu ...
22
I.
Perumusan Hipotesis ...
23
BAB III METODA PENELITIAN ...
25
A.
Jenis Penelitian ...
25
B.
Tempat dan Waktu Penelitian ...
25
C.
Populasi dan Sampel Penelitian ...
25
D.
Subjek dan Objek Penelitian ...
26
E.
Data yang Diperlukan ...
26
F.
Teknik Pengumpulan Data ...
26
G.
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis...
27
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...
32
A.
Sejarah Bursa Efek Jakarta ...
32
B.
Indeks Harga Saham ...
34
C.
Data Perusahaan ...
35
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...
37
A.
Deskripsi Data ...
37
xii
B.
Keterbatasan Penelitian ...
53
C.
Saran ...
54
DAFTAR PUSTAKA ...
55
xiii
Halaman
Tabel 1:
Daftar perusahaan yang membagikan
dividen meningkat ...
35
Tabel 2:
Daftar perusahaan yang membagikan
dividen menurun ...
36
Tabel 3:
Hasil uji beda dua rata-rata abnormal return
pada kelompok dividen naik ...
43
Tabel 4:
Hasil uji beda dua rata-rata abnormal return
xiv
Boromeus Febrian
NIM: 002114055
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
abnormal
return
yang ditimbulkan oleh pengumuman
ex-dividend date
. Jenis penelitian
yang dilakukan adalah studi empiris dengan menggunakan metodologi studi
peristiwa.
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga penutupan saham
harian serta ideks harga saham gabungan selama 100 hari periode estimasi, 10 hari
sebelum tanggal
ex-dividen
, 1 hari pada saat tanggal
ex-dividend
, dan 10 hari
setelah tanggal
ex-dividend
. Sampel dalam penelitian adalah 27 perusahaan yang
membagikan dividen tunai pada tahun 2006. Sampel dibagi dua, yaitu yang
membagikan dividen naik dan dividen turun. Pengujian hipotesis dalam penelitian
ini menggunakan uji t.
Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah
xv
Boromeus Febrian
NIM : 002114055
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
The aim of this research was to find whether there was abnormal return
difference, caused by ex-dividend date announcement. The research was an
empirical study, using event study methodology.
The data used were secondary data in the form of stock’s closing price and
composite index for 100 days estimation periods, ten days before and after
ex-dividend date, and one at ex-ex-dividend date. The research used 27 companies that
shared the cash dividend in the year of 2006 as the samples. The samples were
divided into two groups, companies that shared increased and decreased cash
dividend. The hypothesis examination in this research used t test.
1
A.
Latar Belakang Masalah
Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena
pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan
yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang
memerlukan dana (
issuer
). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang
memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan
harapan memperoleh hasil (
return
) sedangkan pihak
issuer
dapat
memanfaatkan dana tersebut untuk pengembangan bisnisnya. Pasar modal
dikatakan memiliki fungsi keuangan karena memberikan kemungkinan dan
kesempatan memperoleh hasil bagi pemilik dana, sesuai dengan karakter
investasi yang dipilih.
Pasar modal berperan besar sebagai alternatif pembiayaan/pendanaan
jangka panjang perusahaan selain perbankan. Selain sebagai aspek pendanaan,
pasar modal hadir sebagai alternatif berinvestasi bagi para investor. Pasar
modal menyediakan berbagai jenis surat berharga sebagai sarana berinvestasi
seperti saham. Saham merupakan instrumen penyertaan yang memungkinkan
investor mendapatkan keuntungan finansial seperti dividen dan keuntungan
Pembagian dividen tunai oleh perusahaan kepada pemegang saham akan
menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Dari pihak
perusahaan dengan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar dividen
kepada pemegang saham, maka akan mempengaruhi
cash flow
perusahaan
yang nantinya dapat mengganggu operasi perusahaan. Sementara investor
mengharapkan perusahaan secara rutin membagikan dividen.
Penelitian yang dilakukan oleh Michaely (1991) seperti dikutip oleh
Pujiono (2002), menyatakan bahwa pembagian dividen tunai kepada
pemegang saham akan berdampak terhadap pendanaan perusahaan, karena
perusahaan mengeluarkan dana kas besar untuk pemegang saham. Semakin
besar dividen yang dibayar akan mengurangi besarnya laba ditahan, sehingga
posisi modal perusahaan akan turun. Hal ini membuat investor berpikiran
negatif sehingga harga saham perusahaan tersebut pada saat
ex-dividend date
mengalami penurunan, sehingga terjadi
abnormal return
yang negatif.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dilakukan untuk mencoba
melihat pengaruh
ex-dividend date
terhadap
abnormal return
dengan adanya
pengumuman dividen tunai meningkat dan menurun di Bursa Efek Jakarta.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah ada perbedaan rata-rata
abnormal return
antara sebelum dan
sesudah
ex-dividend date
dengan adanya pengumuman dividen tunai
2.
Apakah ada perbedaan rata-rata
abnormal return
antara sebelum dan
sesudah
ex-dividend date
denga n adanya pengumuman dividen tunai
menurun di Bursa Efek Jakarta?
C.
Batasan Masalah
Beberapa penelitian terdahulu me ngenai studi peristiwa
ex-dividend date
,
lebih melihat pada pengaruhnya terhadap volume perdagangan saham dan
harga saham. Pada penelitian ini penulis membatasi masalah hanya pada
reaksi ya ng mungkin terjadi pada saat
ex-dividend date
karena pengumuman
dividen tunai. Reaksi tersebut diukur dengan menggunakan
abnormal return
.
D.
Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk :
1.
Mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata
abnormal return
yang
ditimbulkan oleh pengumuman dividen tuna i meningkat pada saat sebelum
dan sesudah
ex dividend date
?
2.
Mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata
abnormal return
yang
ditimbulkan oleh pengumuman dividen tunai menurun pada saat sebelum
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Penulis:
Penelitian ini merupakan salah satu cara bagi penulis untuk melatih
kemampuan menganalisis suatu masalah, serta menerapkan ilmu yang
telah diperoleh
2.
Bagi Universitas:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi di
bidang pasar modal, dan bila diperlukan dapat dijadikan suatu bahan
referensi bagi penelitian berikutnya.
F.
Sistematika Penulisan
BAB
I
Pendahuluan
Dalam bab ini dijelaskan secara singkat mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan,
serta sistematika penulisan.
BAB
II
Landasan Teori
Bab ini menjelaskan teori-teori yang menunjang penelitian yang
dilakukan.
BAB
III
Metoda Penelitian
Dalam bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, data-data yang diperlukan,
BAB
IV
Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini diuraikan secara singkat mengenai sejarah Bursa
Efek Jakarta, dan data perusahaan yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini.
BAB
V
Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis dan pembahasan data
dari penelitian yang telah dilakukan.
BAB
VI
Penutup
Dalam bab ini diuraikan kesimpulan yang merupakan ringkasan
dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran yang dapat
6
A.
Pasar Modal
1.
Pengertian Pasar Modal
Secara teoritis, pasar modal merupakan perdagangan instrumen
keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri
(stock
) maupun hutang
(bonds
), baik yang diterbitkan pemerintah maup un
oleh perusahaan swasta (Usman, dkk, 1998:11). Pasar modal adalah
pertemuan pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin,
2001:17). Bursa efek merupakan tempat dimana terjadinya jual beli
sekuritas, jadi bursa efek adalah arti dari pasar modal secara fisik.
Dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa
pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Sedangkan pengertian bursa efek dalam UU No.8 tahun 1995 adalah pihak
yang menyelenggarakan dan meyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan
2.
Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Keberhasilan Pasar Modal
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pasar
modal adalah sebagai berikut (Husnan, 1996:8):
a.
Supply
sekuritas
Faktor ini berhubungan dengan banyaknya perusahaan yang
bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal
b.
Demand
akan sekuritas
Income per capita
suatu negara dan distribusi pendapatan
mempengaruhi
supply
dan
demand
terhadap sekur itas.
c.
Kondisi politik dan ekonomi
Kondisi politik yang stabil di suatu negara ikut membantu
pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi
supply
dan
demand
terhadap sekuritas.
d.
Masalah hukum dan peraturan
Pembeli sekuritas mengandalkan diri pada informasi yang
disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas.
Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar
mutlak diperlukan.
e.
Lembaga dan profesi penunjang pasar modal
Lembaga dan profesi penunjang perlu untuk bekerja secara
profesional sehingga kegiatan dan transaksi di bursa efek bisa
2000:191). Beberapa lembaga dan profesi penunjang pasar modal
adalah:
i.
BAPEPAM
BAPEPAM merupakan singkatan dari Badan Pengawas Pasar
Modal. Perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas harus
mendapatkan ijin dari BAPEPAM.
ii.
Perusahaan Efek
Dalam UU Pasar Modal ditetapkan bahwa perusahaan efek
dapat melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek,
perantara pedagang efek dan manajer investasi.
iii.
Bursa Efek
Bursa efek adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan
perdagangan sekuritas di lantai bursa.
iv.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
LPP pada dasarnya adalah pihak yang menyelenggarakan
kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, dan perusahaan
efek.
v.
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Peranan LKP adalah untuk melaksanakan kliring dan menjamin
penyelesaian transaksi.
vi.
Kustodian
Kustodian hanya dapat diselenggarakan oleh LPP, perusahaan
vii.
Biro Administrasi Efek (BAE)
BAE menyediakan jasa kepada emiten dalam bentuk
pencatatan dan pemindah kepemilikan efek-efek.
viii.
Lembaga Pemeringkat Efek
Apabila suatu emiten melakukan penawaran umum obligasi
atau surat utang la innya, maka ketentuan pasar modal menetapkan
bahwa obligasi yang dikeluarkan tersebut harus terlebih dahulu
diperingkat oleh suatu lembaga independen pemeringkat efek.
ix.
Akuntan
Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan
perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas
data yang disajikan dalam laporan keuangan.
x.
Underwriter
Underwriter
adalah penjamin emisi yang mengambil resiko
untuk menjualkan saham/obligasi emiten dengan mendapat suatu
imbalan.
xi.
Wali Amanat
(Trustee)
Wali Amanat merupakan pihak yang dipercaya untuk mewakili
kepentingan seluruh pemegang obligasi.
xii.
Notaris
Dalam emisi saham, notaris berperan dalam membuat akta
perubahan anggaran dasar emiten, dan pembuatan perjanjian
xiii.
Konsultan hukum
Konsultan hukum memberikan pendapat hukum mengenai
emisi, emiten atau pihak lain yang terkait dengan kegiatan pasar
modal.
xiv.
Perusahaan Penilai
Peranan perusahaan penilai dalam menentukan nilai wajar dari
harta milik perusahaan.
B.
Saham
1.
Pengertian Saham
Saham adalah sebuah surat berharga yang menunjukkan bahwa
pemegangnya turut serta atau berpartisipasi dalam modal suatu
perusahaan, pemegang saham turut memiliki sebagian kekayaan
perusahaan (Koetin, 1993 : 20). Saham adalah sebuah surat berharga yang
menunjukkan bahwa seseorang ikut memiliki sebuah perseroan terbatas
(Suadi, 1994 : 213).
Saham yang merupakan bukti kepemilikan PT mempunyai beberapa
hak ( Baridwan, 2000 : 393):
a.
Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan
perusahaan, yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.
b.
Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen
yang dibagi oleh perusahaan.
d.
Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal
perusahaan dilikuidasi
2.
Jenis – jenis Saham
Terdapat dua jenis saham (Baridwan, 2000 : 394 ), yaitu:
a.
Saham Biasa (
Common Stock
)
Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam
urutan paling akhir bila perusahaan dilikuidasi. Bila saham perusahaan
yang dikeluarkan hanya satu macam maka saham itu selalu saham
biasa.
b.
Saham Preferen (
Preferred Stock
)
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai beberapa
kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian
dividen atau pembagian aktiva pada saat likuidasi. Dividen dibagikan
terlebih dahulu untuk pemegang saham preferen, kalau ada kelebihan
baru dibagikan kepada pemegang saham biasa.
C.
Dividen
1.
Pengertian Dividen
Dividen adalah bagian laba bersih setelah bunga dan pajak yang
dibagikan kepada pemegang saham (Sulistyastuti, 2002:3). Dividen adalah
bagian keuntungan Perusahaan Terbuka untuk pemegang saham (Suadi,
perusahaan yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki
(Baridwan, 2000:434).
2.
Bentuk – bentuk Dividen
Dividen dapat diberikan dalam berbagai bentuk. Dilihat dari bentuk
dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham, dividen dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis ( Baridwan, 2000:434):
a.
Dividen kas (
cash dividens
)
Dividen yang paling umum dibagikan oleh perusahaan adalah
dalam bentuk kas. Pimpinan perusahaan perlu memperhatikan apakah
jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.
b.
Dividen aktiva selain kas (
property dividens
)
Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat – surat berharga
perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan, barang dagangan atau
aktiva – aktiva lain.
c.
Dividen utang (
scrip dividens
)
Dividen utang timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya
mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak
cukup. Sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan
scrip
dividens
yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu
yang akan datang.
d.
Dividen likuidasi (
liquidating dividens
)
Dividen likuidasi merupakan dividen yang diberikan kepada
e.
Dividen saham (
stock dividens
)
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut
pembayaran kepada para pemegang saham.
3. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan
antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang
saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan yang
berarti pendapatan tersebut harus ditahan di dalam perusahaan (Riyanto,
1999:265). Ada macam – macam kebijakan dividen yang dilakukan oleh
perusahaan, antara lain:
a.
Kebijakan dividen yang stabil
Jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan relatif tetap
selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per tahunnya
berfluktuasi.
b.
Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus
jumlah ekstra tertentu
Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per
lembar saham setiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih
baik, perusahaan akan membayarkan dividen ekstra selain dividen
minimal. Bila keadaan keuangan memburuk maka yang dibayarkan
c.
Kebijakan dividen dengan penetapan
dividend payout ratio
yang
konstan
Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan dividen
payout ratio yang konstan. Ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar
saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai
dengan perkembangan keuangan neto yang diperoleh setiap tahunnya.
d.
Kebijakan dividen yang fleksibel
Dividen yang dibayarkan setiap tahunnya disesuaikan dengan
posisi finansial dan kebijakan finansial dari perusahaan yang
bersangkutan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu
perusahaan adalah sebagai berikut (Riyanto, 1999:267):
a.
Posisi likuiditas perusahaan
Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor
penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan
untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada
pemegang saham.
b.
Kebutuhan dana untuk membayar hutang
Apabila perusahaan menetapkan bahwa pelunasan utangnya
diambil dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian
besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, yang berarti bahwa
hanya sebagian kecil saja dari pendapatan yang dapat dibayarkan
c.
Tingkat pertumbuhan perusahaan
Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar
kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan
tersebut. Makin besar kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan,
perusahaan akan cenderung untuk menahan pendapatannya daripada
dibayarkan sebagai dividen bagi para pemegang saham.
d.
Pengawasan terhadap perusahaan
Apabila ekspansi dibiayai dengan penjualan saham baru, akan
melemahkan ‘kontrol’ dari kelompok yang dominan di dalam
perusahaan. Mempercayakan pada pembelanjaan intern dalam rangka
mempertahankan ‘kontrol’ terhadap perusahaan, berarti mengurangi
‘
dividend payout ratio’
.
4.
Prosedur Pembagian Dividen
Pembagian dividen merupakan satu hal yang dinantikan oleh
pemegang saham. Berkaitan dengan jadwal pembagian dividen, terdapat
beberapa istilah yang perlu diketahui ( Basir dan Fakhrudin, 2005:103),
yaitu:
a.
Declaration Date
, merupakan tanggal pengumuman pembagian
dividen yang disampaikan emiten.
b.
Cum–Dividend Date
, merupakan tanggal terakhir perdagangan saham
yang masih mengandung hak untuk mendapatkan dividen.
c.
Ex–Dividend Date
, merupakan tanggal dimana perdagangan saham
membeli pada tanggal ini atau sesudahnya, saham tersebut sudah tidak
lagi memberikan dividen. Sebaliknya jika seseorang ingin menjual
saham dan masih ingin mendapatkan hak dividen, maka ia harus
menjual pada tanggal
ex-dividend
atau sesudahnya.
d.
Recording Date
, merupakan tanggal pencatatan atau tanggal penentuan
para pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
e.
Dividend Payment
, merupakan tanggal pembayaran dividen kepada
pemegang saham yang berhak.
D.
Studi Peristiwa
Metodologi studi peristiwa (
event study
) merupakan salah satu metodologi
yang sering digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian di bidang
ekonomi dan keuangan khus usnya di pasar modal akhir-akhir ini (Budiarto,
2002:295). Tujuan dari studi peristiwa adalah mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa (
event
) yang informasinya dipublikasikan sebagai
suatu pengumuman.
Reaksi pasar terhadap pengumuman suatu peristiwa ditunjukkan dengan
perubahan harga dari sekuritas perusahaan yang bersangkutan. Reaksi ini
dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau
dengan menggunakan
abnormal return
. Jadi studi peristiwa menganalisis
abnormal return
dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman
E.
Return
dan
Abnormal Return
1.
Actual Return
Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t
yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya
atau yang dihitung dengan rumus ( Budiarto, 2002:299):
1 ,
1 , , ,
− −
−
=
t i
t i t i t i
P
P
P
R
2.
Abhnormal return
Abnormal Return
atau
excess return
merupakan kelebihan dari return
yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal
merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor).
Dengan demikian
abnormal return
adalah selisih antara return
sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi:
AR
it=
R
it−
E
(
R
it)
dimana:
it
AR
= abnormal reurn sekuritas ke- i pada periode peristiwa ke-t
it
R
= return yang sesungguhnya terjadi untuk sekuritas ke- i pada
periode peristiwa ke-t
)
(
R
itE
= return ekspektasi sekuritas ke- i untuk periode peris tiwa ke-t
3.
Expected Return
Sedang return ekspektasi (expected return) merupakan return yang
Jogiyanto (2003) mengestimasi return ekspektasi menggunakan model
estimasi
mean-adjusted model, market model
dan
market-adjusted-model
.
a.
Mean-adjusted Model
Mean-adjusted model
menganggap bahwa return ekspektasi
bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi
sebelumnya selama periode estimasi. Persamaan dalam model ini
dapat dibuat sebagai berikut:
T
R
R
E
t t j
j i t
i
∑
==
2
1 , ,
)
(
Keterangan:
E(R
i,t)
= tingkat pengembalian yang diharapkan untuk
saham i pada periode ke t
R
i,j= return sesungguhnya saham ke- i pada periode
estimasi ke-j
T
= lamanya periode estimasi yaitu dari t1 sampai
dengan t2
b.
Market Model
Perhitungan return ekspektasi dengan
market model
dilakukan
dengan dua tahap, yaitu (1)membentuk model ekspektasi dengan
menggunakan data realisasi selama periode estimasi, (2)menggunakan
model ekspektasi tersebut untuk mengestimasi return ekspektasi di
menggunakan teknik regresi
Ordinary Least Square
(OLS), dengan
persamaan:
t i t m i i t
i
R
R
E
(
,)
=
α
+
β
.
,+
ε
,Keterangan:
E(R
i,t)
= tingkat pengembalian yang diharapkan untuk
saham i periode t
a
i= intersep untuk saham ke i
ß
i= koefisien slope yang merupakan beta dari saham
ke-i
R
m,t= tingkat pengembalian indeks pasar pada periode t
e
i,t= kesalahan residu saham ke- i pada periode estimasi
c.
Market-adjusted Model
Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk
mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada
saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, tidak perlu
menggunakan periode estimasi karena return sekuritas yang diestimasi
adalah sama dengan return indeks pasar.
t m t
i
R
R
E
(
,)
=
,Keterangan:
E(R
i,t)
= return ekspektasi saham i pada periode ke-t
F.
Periode Estimasi dan Periode Peristiwa
Periode estimasi umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa
(Jogiyanto, 2003:435). Periode peristiwa disebut juga dengan periode
pengamatan atau periode jendela. Periode jendela secara umum juga
melibatkan hari sebelum tanggal peristiwa untuk melihat apakah ada
kebocoran informasi. Periode jendela sebagai periode pengamatan merupakan
periode yang akan dihitung nilai
abnormal return
-nya.
G.
Efisiensi Pasar
Bentuk dari efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasi
dan kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan
analisis dari informasi yang tersedia (Jogiyanto, 2003:370). Pasar efisien yang
ditinjau dari ketersediaan informasi disebut dengan efisiensi pasar secara
informasi (
informationally efficient market
), sedangkan pasar efisien yang
ditinjau dari kemampuan pelaku pasar mengambil keputusan berdasarkan
analisis atas informasi yang tersedia disebut efisiensi pasar secara keputusan
(
decisionally efficient market
).
1.
Efisiensi Pasar secara Informasi
Fama (1970) seperti yang dikutip oleh Jogiyanto (2003: 371)
membedakan tiga macam bent uk utama dari efisiensi pasar berdasarkan
ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi
a.
Efisiensi pasar bentuk lemah
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari
sekuritas secara penuh mencerminkan informasi masa lalu. Informasi
masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi.
b.
Efisiensi pasar bentuk setengah kuat
Pasar efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk
informasi yang berada di laporan- laporan keuangan perusahaan.Dalam
pasar efisien setengah kuat, tidak ada investor yang dapat
menggunakan informasi untuk mendapatkan
abnormal return
dalam
jangka waktu yang lama.
c.
Efisiensi pasar bentuk kuat
Pasar efisien dalam bentuk kuat jika harga- harga sekuritas secara
penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk
informasi yang privat. Dalam pasar efisien bentuk kuat, tidak ada
investor yang dapat memperoleh
abnormal return
karena mempunyai
informasi privat.
Ketiga bentuk efisiensi pasar berhubungan satu sama lain dalam tingkatan
yang kumulatif. Efisiensi pasar bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk
setengah kuat sedangkan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk
2.
Efisiensi Pasar secara Keputusan
Informasi yang perlu diolah lebih lanjut menyebabkan ketersediaan
informasi saja tidak menjamin pasar akan efisien. Jogiyanto (2003:377)
menyebutkan bahwa efisiensi pasar dimana semua informasi tersedia dan
pelaku pasar dapat mengambil keputusan dengan canggih sebagai efisiensi
pasar secara keputusan (
decisionally efficient market
).
Efisiensi pasar secara keputusan sama dengan efisiensi pasar bentuk
setengah kuat menurut Fama (1970) seperti yang dik utip Jogiyanto
(2003:377) . Perbedaannya adalah, efisiensi pasar secara informasi hanya
mempertimbangkan satu faktor saja, yaitu ketersediaan informasi.
Efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua faktor, yaitu
ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Dengan
memperhatikan lebih banyak faktor, efisiensi bentuk setengah kuat secara
keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang lebih
tinggi dibandingkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi
H.
Telaah Studi Te rdahulu
Beberapa penelitian mengenai fenomena
ex-dividend date
antara lain:
1.
Penelitian yang dilakukan oleh Pujiono (2002) terhadap
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Singapura
dari tahun 1992-1996 memberikan hasil yang bervariasi. Variabel dividen
untuk sampel data Indonesia berpengaruh positif terhadap harga saham
data Singapura menunjukkan pengaruh negatif terhadap harga saham pada
waktu
ex-dividend day
.
2.
Sularso (2003) yang meneliti pengaruh pengumuman
ex-dividend date
di
Bursa Efek Jakarta pada tahun 2000-2002, mengambil sampel 14 saham.
Sampel dibagi dua yaitu dividen naik dan dividen turun. Metodologi
event
study
dipakai untuk mengamati pergerakan harga saham di pasar modal.
Untuk menguji reaksi harga dilakukan tes
abnormal return
terhadap
dividen naik dan dividen turun pada saat
ex-dividend date
. Dari penelitian
disimpulkan harga saham bereaksi negatif terhadap informasi
pengumuman dividen naik dan bereaksi positif terhadap informasi dividen
turun.
3.
Penelitian yang dilakukan oleh Alim dan Na’im (2001) mengenai
pengaruh perubahan pajak terhadap volume perdagangan saham di sekitar
hari
ex-dividend
, menyimpulkan bahwa perubahan pajak mempunyai
pengaruh negatif terhadap volume perdagangan di sekitar hari
ex-dividend.
Peneliti menguji pengaruh pemberlakuan UU Perpajakan tahun 1994, yang
dianggap tidak ada perbedaan hambatan pajak antara investor domestik
dan investor asing.
I.
Perumusan Hipotesis
Mengenai hipotesis, Suharyadi (2004: 390) merangkum beberapa pendapat
antara lain: hipotesis adalah sebuah dugaan atau referensi yang dirumuskan
diamati dan digunakan sebagai petunjuk dalam pengambilan keputusan (Good
dan Scates. 1954), hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu
parameter populasi yang dimaksudkan untuk pengujian dan berguna untuk
pengambilan keputusan (Lind, 2003).
Secara umum pembagian dividen tunai direspon positif oleh investor,
apalagi jika dividen yang dibagikan cukup besar. Harga saham perusahaan
yang membagi dividen umumnya akan naik sampai dengan tanggal
cum-dividen
, namun terkoreksi kembali ketika memasuki
ex-dividend date
. Reaksi
investor yang ditunjukkan dengan perubahan harga dari sekuritas yang
bersangkutan tersebut diukur dengan menggunakan abnormal return.
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
H1:
terdapat perbedaan rata-rata
abnormal return
yang signifikan
antara sebelum dan sesudah
ex-dividend date
dengan adanya
pengumuman dividen tunai meningkat
H2:
terdapat perbedaan rata-rata
abnormal return
yang signifikan
antara sebelum dan sesudah
ex-dividend date
dengan adanya
25
A.
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus di Bursa Efek Jakarta
dengan metode studi peristiwa
(event study
) mengenai pengaruh
ex-dividend
date
terhadap harga saham dengan adanya pengumuman dividen tunai
meningkat atau menurun.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di perpustakaan Universitas Sanata Dharma, serta
Galeri Efek dan Bursa Berjangka Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2007.
C.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,
benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh
objek yang menjadi perhatian. Sampel adalah bagian dari populasi tertentu
yang menjadi perhatian. Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan metode
purposive sampling
, yaitu metode pengambilan
1.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun
2005-2006, serta mengeluarkan dividen tunai secara berturut-turut.
2.
Data tanggal pengumuman dividen selama periode tersebut tersedia di
bursa atau media massa.
3.
Bersih dari efek-efek penggangu seperti
stock split, right issue
.
D.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta. Objek yang ingin diteliti adalah reaksi pasar modal
terhadap pengumuman dividen pada waktu
ex dividend date
.
E.
Data yang Diperlukan
1.
Gambaran umum Pasar Modal Indonesia.
2.
Data
closing price
saham perusahaan yang dijadikan sampel sepuluh hari
sebelum peristiwa sampai dengan sepuluh hari setelah peristiwa
ex-dividend date
. Data
closing price
saham digunakan untuk menghitung
return harian saham.
F.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data atau informasi
yang tersedia di Galeri Efek Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam bentuk
dokumentasi berupa data
closing price
saham dari perusahaan-perusahaan
G.
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1.
Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan untuk
menjawab dua masalah penelitian adalah sebagai berikut:
a.
Menghitung
actual return
Penghitungan
actual return
pada periode estimasi dengan rumus
sebagai berikut:
1 1
− −
−
=
t t it it
P
P
P
R
Keterangan:
R
it=
actual return
P
= harga saham
b.
Menghitung
return
pasar
Return
pasar adalah tingkat keuntungan seluruh saham yang ada di
bursa.
1 1
− −
−
=
t t t
m t
IHSG
IHSG
IHSG
R
Keterangan:
R
mt= return indeks pasar saat t
IHSG
t= Indeks Harga Saham Gabungan pada saat t
c.
Menghitung Beta (ßi) dan Alpha (a i)
(
) ( )( )
(
) ( )
22
∑
∑
∑
∑
∑
−
−
=
x
x
n
y
x
xy
n
i
β
( )
n
x
i
y
i
=
∑
−
β
∑
α
Keterangan:
a i
= nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen
terhadap return pasar
ßi
= koefisien slope yang berupakan beta dari sekuritas ke- i
x
=
return pasar
y
= return saham individual
n
= periode estimasi
d.
Menghitung
return
ekspektasi
E(R
it) = ai + ßi. E(Rm)
Keterangan:
E(R
it) =
return
ekpektasi
a i
= nilai ekspektasi dari
return
sekuritas ya ng independen
terhadap
return
pasar
ßi
= koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke- i
E(Rm) =
return
pasar dari indeks pasar selama periode peristiwa
e.
Menghitung
abnormal return
saham
Keterangan:
Arit =
Abnormal return
saham i pada saat t
Rit
= return saham i pada saat t
E(Rit) =
expected return
saham i pada saat t
f.
Menghitung rata-rata
abnormal return
seluruh saham pada waktu
tertentu.
n
AR
AR
=
∑
itKeterangan:
AR
= rata – rata
abnormal return
seluruh saham pada waktu
tertentu
ARit =
abnormal return
saham i pada hari t
n
= jumlah saham yang diamati
g.
Menghitung standar deviasi rata-rata
abnormal return
sebelum dan
sesudah
ex-dividend date
(
)
1
1 10 2−
−
=
∑
− −n
AR
AR
t t sebelum sebelum sebelumσ
(
)
1
1 10 2−
−
=
∑
+ +n
AR
AR
t t sesudah sesudah sesudahσ
Keterangan:
s sebelum
= standar deviasi rata-rata
abnormal return
sebelum
ssesudah
= standar deviasi rata-rata
abnormal return
sesudah
ex-dividend date
AR
sebelum=
abnormal return
sebelum
ex-dividend date
AR
sesudah=
abnormal return
sesudah
ex-dividend date
sebelum
AR
= rata-rata
abnormal return
sebelum
ex-dividend
date
sesudah
AR
= rata-rata
abnormal return
sesudah
ex-dividend
date
n
= jumlah saham yang diamati
2. Pengujian hipotesis
Pengujian terhadap kedua hipotesis alternatif yang diajukan adalah
sebagai berikut
a.
Menentukan formula hipotesis
H1 :
terdapat perbedaan rata-rata
abnormal return
yang
signifikan antara sebelum dengan sesudah
ex-dividend date
dengan adanya pengumuman dividen meningkat
H2 :
terdapat perbedaan rata-rata
abnormal return
yang
signifikan antara sebelum dengan sesudah
ex-dividend date
dengan adanya pengumuman dividen menurun
b.
Menentukan
level of significance
(a)
Dalam penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau
level of significance
sebesar (100%-95%)= 5%, dan
degree of freedom
c.
Menghitung t
hitungn
n
AR
AR
t
sebelum sesudah
sebelum sesudah
hitung 2 2
σ
σ
+
−
=
d.
Menentukan daerah keputusan
Ho diterima apabila : -t(a/2 ; n-1) = t
hitung= t(a/2 ; n-1)
Ho ditolak apabila
: t
hitung< -t(a/2 ; n-1) atau t
hitung> t(a/2 ; n-1)
Ho diterima
Ho ditolak
Ho ditolak
32
A.
Sejarah Bursa Efek Jakarta
Pada tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, bursa efek
pertama di Indonesia didirikan di Batavia, pusat pemerintahan kolonial
Belanda yang dikenal sebagai jakarta saat ini. Bursa batavia sempat ditutup
selama periode Perang Dunia I dan kemudian dibuka lagi pada 1925. Selain
bursa Batavia, pemerintahan kolonial juga mengoperasikan bursa pararel di
Surabaya dan Semarang.
Namun kegiatan bursa saham ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan
oleh tentara Jepang di Batavia. Pada 1952, tujuh tahun setelah Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan, bursa saham dibuka lagi di Jakarta dengan
memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang Dunia. Kegiatan bursa saham kemudian
berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun
1956.
Tidak sampai tahun 1997, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh
Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM), sebuah institusi baru dibawah
Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham
pun mulai meningkat seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor
swasta. Pada 13 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta diswastakan dan menjadi salah
mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM menjadi Badan Pengawas Pasar
Modal.
Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan
Jakarta Automated Trading System
(JATS), sebuah sitem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem
perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham
dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang
fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual. Pada bulan Juli
2000, BEJ menerapakn perdagangan tanpa warkat (
Scripless Trading
) dengan
tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari peristiwa saham
hilang dan pemalsuan saham, juga untuk mempercepat proses penyelesaian
transaksi. Tahun 2002, BEJ mulai menerapkan perdagangan jarak jauh
(
Remote Trading
), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar,
kecepatan dan frekuensi perdagangan.
Pedagangan di lakukan pada hari yang disebut dengan
exchange days
yaitu
hari Senin sampai dengan Kamis mulai jam 09.30 – 12.00 WIB (sesi pagi) dan
jam 13.30 – 16.00 WIB (sesi sore), dan hari Jumat jam 09.30 – 11.30 WIB
(sesi pagi) dan jam 14.00 – 16.00 WIB (sesi sore). Kegiatan perdagangan di
lantai bursa dilakukan di Gedung Bursa Efek Jakarta yang beralamat di Jl.
B.
Indeks Harga Saham
Indeks harga saham merupakan salah satu indikator utama yang
menggambarkan pergerakan harga saham. Adapaun beberapa macam indeks harga
saham yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ), yaitu:
1.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEJ meliputi
pergerakan-pergerakan harga untuk saham biasa dan saham preferen. IHSG pertamam kali
diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. Hari dasar penghitungan indeks
adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai dasar 100.
2.
Indeks Sektoral
Indeks sektoral adalah subindeks dari IHSG. Semua saham yang
tercatat di BEJ diklasifikasikan kedalam sembilan sektor menurut klasifikasi
industri yang telah ditetapkan BEJ dan diberi nama JASICA (
Jakarta Stock
Exchange Industrial Classification
)
3.
Indeks LQ-45
Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (
liquid
) tinggi,
yang diseleksi melalui beberapa kriteria sebagai berikut:
a.
Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar
reguler (rata-rata nilai transaksi sela ma 12 bulan terakhir)
b.
Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar
selama 12 bulan terakhir)
d.
Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan
jumlah hari transaksi di pasar reguler.
4.
Jakarta Islamic Index
( JII )
Jakarta Islamic Index
terdiri dari 30 jenis saham yang sesuai dengan
Syariah Islam. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam
Jakarta Islamic
Index
melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT. Danareksa Investment
Mangement.
C.
Data Perusahaan
Berdasarkan data tahun 2005-2006, terdapat 17 perusahaan yang
membagikan dividen meningkat dan 10 perusahaan membagikan dividen
menurun.
Tabel 1 Daftar perusahaan yang membagikan dividen meningkat
No.
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1.
ANTA
Anta Express Tour&Travel Service Tbk.
2.
AUTO
Astra Otoparts Tbk.
3.
AHAP
Asuransi Harta Aman Pratama Tbk.
4.
UNSP
Bakrie Sumatera Plantations Tbk.
5.
BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk.
6.
BRAM
Branta Mulia Tbk.
7.
CMNP
Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
8.
CTBN
Citra Tubindo Tbk.
9.
DLTA
Delta Djakarta Tbk.
10.
FAST
Fast Food Indonesia Tbk
11.
MPPA
Matahari Putra Prima Tbk.
12.
MLBI
Multi Bintang Indonesia Tbk.
13.
RIGS
Rig Tenders Indonesia Tbk.
14.
SHDA
Sari Husada Tbk.
15.
IKBI
Sumi Indo kabel Tbk.
16.
TRIM
Trimegah Securities Tbk
Tabel 2 Daftar perusahaan yang membagikan dividen menurun
No.
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1.
AQUA
Aqua Golden Mississipi Tbk.
2.
ASGR
Astra Graphia Tbk.
3.
CTRS
Ciputra Surya Tbk.
4.
GDYR
Goodyear Indonesia Tbk.
5.
HEXA
Hexindo Adiperkasa Tbk.
6.
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk.
7.
INCI
Intanwijaya International Tbk.
8.
KAEF
Kimia Farma Tbk.
9.
TRST
Trias Sentosa Tbk.
37
A.
Deskripsi Data
Data perusahaan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perusahaan
yang membagikan dividen tunai final pada tahun 2005 – 2006 secara
berturut-turut, dan bersih dari kebijakan perusahaan yang dapat mengganggu seperti
stock split, right issue
dan
merger
.
Data harga saham dan IHSG yang dianalisis dimulai dari 110hari sebelum
tanggal peristiwa sampai sepuluh hari setelah tanggal peristiwa. Rinciannya
adalah seratus hari periode estimasi dari h-11 sampai h-110, dan 21 hari
periode jendela mulai dari sepuluh hari sebelum tanggal peristiwa sampai
sepuluh hari setelah tanggal peristiwa
ex-dividend date
.
B.
Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1.
Analisis Data
Analisis yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah pertama
“Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return antara sebelum dan
sesudah
ex-dividend date
dengan adanya pengumuman dividen tunai
a.
Menghitung
actual return
Penghitungan
actual return
pada periode estimasi dengan contoh
perhitungan
return
harian saham Astra Otoparts Tbk pada tanggal 16
Mei 2006:
1 1 − −−
=
t t it itP
P
P
R
2006 15 , 2006 15 , 2006 16 , 2006 16 , Mei AUTO Mei AUTO Mei AUTO Mei AUTOP
P
P
R
=
−
2875
2875
2950
2006 16 ,−
=
Mei AUTOR
026087
,
0
2006 16, Mei
=
AUTO
R
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran1
hal59.
b.
Menghitung
return
pasar
Return
pasar adalah tingkat keuntungan seluruh saham yang ada di
bursa. Contoh perhitungan
return
indeks pasar pada tanggal 16 Mei
2006:
1 1 − −−
=
t t t m tIHSG
IHSG
IHSG
R
2006 15 2006 15 2006 16 2006 16 , Mei Mei Mei Mei mIHSG
IHSG
IHSG
R
=
−
542
,
429
.
1
542
,
429
.
1
814
,
427
.
1
2006 16 ,−
=
Mei mR
001208
,
0
2006 16, Mei
=
−
m
Perhitungan
return
pasar pada periode estimasi digunakan untuk
menghitung Beta dan Alpha.
c.
Menghitung Beta (ßi) dan Alpha (ai)
Sebagai contoh adalah penghitungan Beta dan Alpha dari Astra
Otoparts Tbk.
(
) ( )( )
(
) ( )
22
∑
∑
∑
∑
∑
−
−
=
x
x
n
y
x
xy
n
iβ
2
)
212114
,
0
(
)
017987
,
0
(
100
)
00384
,
0
)(
212114
,
0
(
)
0068966
,
0
(
100
−
−
−
=
iβ
393724
,
0
=
iβ
( )
n
x
y
ii
∑
∑
−
=
β
α
100
)
212114
,
0
(
393724
,
0
00384
,
0
−
−
=
iα
00087
,
0
−
=
iα
d.
Menghitung
return
ekspektasi
Perhitungan return ekspektasi Astra Otoparts Tbk pada H-1 di
lampiran28 halaman 125 digunakan sebagai ilustrasi.
E(R
it) = ai + ßi. E(Rm)
E(R
it) = -0,00087 + 0,393724 (-0,02379)
E(R
it) = -0,01024
Hasil perhitungan dari seluruh emiten dapat dilihat pada lampiran
e.
Menghitung
abnormal return
saham
Sebagai contoh, digunakan perhitungan
abnormal return
dari Astra
Otoparts Tbk pada H-1 yang terdapat pada lampiran 28 hal 125.
AR
it= R
it– E(R
it)
AR
it= 0,00885 – (-0,01024)
= 0,0190896
Penghitungan
abnormal return
keseluruhan dapat dilihat pada
lampiran28 dimulai dari hal 125.
f.
Menghitung rata-rata
abnormal return
seluruh saham pada waktu
tertentu.
Sebagai contoh, digunakan penghitungan rata-rata
abnormal return
pada H-1 untuk kelompok dividen naik. Hasil penghitungan
selengkapnya terdapat pada lampiran 29 halaman 152.
n
AR
AR
=
∑
it17
008377
,
0
...
01909
,
0
00177
,
0
+
+
+
−
=
AR
004526
,
0
=
AR
g.
Menghitung standar deviasi rata-rata
abnormal return
sebelum dan
sesudah
ex-dividend date
(
)
1
1
10
2
−
−
=
∑
+
+
n
AR
AR
t t
sesudah sesudah
sesudah
σ
Keterangan:
ssebelum
= standar deviasi rata-rata
abnormal return
sebelum
ex-dividend date
ssesudah
= standar deviasi rata-rata
abnormal return
sesudah
ex-dividend date
AR
sebelum=
abnormal return
sebelum
ex-dividend date
AR
sesudah=
abnormal return
sesudah
ex-dividend date
sebelum
AR
= rata-rata
abnormal return
sebelum
ex-dividend
date
sesudah
AR
= rata-rata
abnormal return
sesudah
ex-dividend
date
n
= jumlah saham yang diamati
Perhitungan standar deviasi rata-rata
abnormal return
sebelum dan
sesudah
ex-dividend date
sampai dengan penghitungan t- hituung
menggunakan bantuan program
SPSS 10.0 for Windows
. Hasil
selengkapnya untuk kelompok dividen naik terdapat pada Tabel 3 di
halaman 43
2.
Pengujian hipotesis
a.
Menentukan formula hipotesis
Ho:tidak terdapat perbedaan rata-rata
abnormal return
yang
dengan adanya pengumuman dividen meningkat
Ha: terdapat perbedaan rata-rata
abnormal return
yang
signifikan antara sebelum dengan sesudah
ex- dividend date
dengan adanya pengumuman dividen meningkat
b.
Menentukan
level of significance
(a)
Dalam penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau
level of significance sebesar (100%-95%)= 5%, dan
degree of freedom
n-1
c.
Menghitung t
hitungn
n
AR
AR
t
sebelum sesudah
sebelum sesudah
hitung 2 2
σ
σ
+
−
=
d.
Menentukan daerah keputusan
Ho diterima apabila : -t(a/2 ; n-1) = t
hitung= t(a/2 ; n-1)
Ho ditolak apabila
: t
hitung< -t(a/2 ; n-1) atau t
hitung> t(a/2 ; n-1)
Ho diterima
Ho ditolak
Ho ditolak
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS 10.0 for Windows
dengan pengujian dua sisi (
two tailed test
). Tabel t
yang dipergunakan adalah t
0,025, dengan derajat kebebasan (
degree of freedom
)
pengumuman dividen meningkat sebesar df= 17-1:16. Tabel t untuk
pengumuman dividen meningkat t
0,025;16adalah t(+/-)2,1199. Sebagai ilustrasi,
dipakai hasil penghitungan t-hitung pada H-1 dengan H+1, hasil penghitungan
t-hitung sebesar -0,187 berada pada area penerimaan Ho.
Tabel 3 Hasil uji beda rata-rata abnormal return pada dividen naik
AAR
sebelum
AAR
Sesudah
Std.Dev
sebelum
Std.Dev
sesudah
T
hitung
T
tabel
(+/-)
Kesimpulan
H-1 dan
H+1
0,0045255 0,0069819 0,0167245 0,0498288 -0,187 2,1199Ho
Diterima
H-2 dan
H+2
-0,0013248 0,0003682 0,0233191 0,0223548 -0,240 2,1199Ho
Diterima
H-3 dan
H+3
-0,0001998 0,0036610 0,0184587 0,0196241 -0,507 2,1199Ho
Diterima
H-4 dan
H+4
-0,0035995 -0,0116133 0,0205652 0,0580944 0,524 2,1199Ho
diterima
H-5 dan
H+5
-0,0202936 -0,0120948 0,058555 0,0282023 -0,583 2,1199Ho
Diterima
H-6 dan
H+6
0,0091649 -0,0015171 0,0207264 0,0164584 1,862 2,1199Ho
Diterima
H-7 dan
H+7
-0,0019067 0,0009081 0,0125075 0,0221777 -0,475 2,1199Ho
Diterima
H-8
dan
H+8
-0,0080771 -0,0020122 0,0230735 0,0123832 -0,804 2,1199
Ho
Diterima
H-9 dan
H+9
0,0001322 -0,0064844 0,0246221 0,0093884 0,990 2,1199Ho
Diterima
H-10 dan
3.
Analisis Data
Analisis yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah kedua
“Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return antara sebelum dan
sesudah
ex-dividend date
dengan adanya pengumuman dividen tunai
menurun di Bursa Efek Jakarta?” adalah sebagai berikut:
a.
Menghitung
actual return
Penghitungan
actual return
pada periode estimasi dengan contoh
return
harian saham Astra Graphia Tbk tanggal 15 Mei 2006 pada
lampiran19 halaman104.
1 1 − −−
=
t t it itP
P
P
R
2006 12 , 2006 12 , 2006 15 , 2006 15 , Mei AUTO Mei AUTO Mei ASGR Mei ASGRP
P
P
R
=
−
340
340
325
2006 15 ,−
=
Mei ASGRR
04412
,
0
2006 15, Mei
=
−
ASGR
R
b.
Menghitung
return
pasar
Return
pasar adalah tingkat keuntungan seluruh saham yang ada di
bursa. Contoh perhitungan
return
indeks pasar pada tanggal 15 Mei
2006 12 2006 12 2006 15 2006 15 , Mei Mei Mei Mei m
IHSG
IHSG
IHSG
R
=
−
780
,
525
.
1
780
,
525
.
1
542
,
429
.
1
2006 15 ,−
=
Mei mR
06307
,
0
2006 15, Mei
=
−
m
R
c.
Menghitung Beta (ßi) dan Alpha (ai)
Penghitungan Beta dan Alpha dari Astra Graphia Tbk digunakan
sebagai contoh.
(
) ( )( )
(
) ( )
22
∑
∑
∑
∑
∑
−
−
=
x
x
n
y
x
xy
n
iβ
2
)
24319
,
0
(
)
01635
,
0
(
100
)
11191
,
0
)(
24319
,
0
(
)
01237
,
0
(
100
−
−
=
iβ
76792
,
0
=
iβ
( )
n
x
y
ii
∑
∑
−
=
β
α
100