i
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM
MENSTRUASI dan PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKES ICMe Jombang Prodi DIII Analis Kesehatan)
KARYA TULIS ILMIAH
SITI NURAINI
15.131.0089
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
ii
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM
MENSTRUASI dan PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKES ICMe Jombang prodi DIII Analis Kesehatan)
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikanStudi Diploma III Analis Kesehatan
pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
SITI NURAINI
15.131.0089
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
iii
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI DAN
PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKes ICMe Jombang DIII Analis Kesehatan) Siti Nuraini*Lilis Majidah**Ita Ismunanti***
ABSTRAK
Anemia merupakan penyakit yang banyak di alami di seluruh dunia, terutama pada perempuan menstruasi dikarenakan saat menstruasi perempuan banyak mengalami kehilangan darah yang disertai rasa pusing, lemas, lelah dan pucat yang merupakan gejala anemia. Adanya peningkatan kebutuhan zat besi sebagai pembentukan hemoglobin pada tubuh, diantaranya saat menstruasi, kehamilan dan melahirkan dapat menyebabkan terjadinya anemia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi pada mahasiswi STIKes ICMe Jombang Prodi DIII Analis Kesehatan.
Desain penelitian adalah Analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi perempuan di STIKes ICMe Jombang semester VI Prodi DIII Analis Kesehatan sejumlah 66. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 mahasiswi STIKes ICMe Jombang semester VI Prodi DIII Analis Kesehatan yang diambil secara Purposive Sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah pemeriksaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi yang menggunakan alat ukur berupa observasi.
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa dari 15 responden didapatkan hasil hemoglobin normal sebelum menstruasi dan didapatkan nilai hemoglobin yang rendah pasca menstruasi.
Kesimpulan dari penelitian perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi pada mahasiswi STIKes ICMe Jombang semester VI Prodi DIII Analis Kesehatan ini yang dilaksanakan di Puskesmas Pegantenan Madura adalah menunjukkan hasil yang signifikan (terdapat adanya perbedaan).
iv
The Differences of hemoglobin levels on previous and post menstrual
(study in STIKes ICMe Jombang D-III Health Analyst)Siti Nuraini*Lilis Majidah**Ita Ismunanti***
ABSTRACT
Anemia is a disease that is widely experienced throughout the world, especially in women menstruating because during menstruation many women have blood loss which is accompanied by dizziness, weakness, fatigue and pale which are symptoms of anemia. There is an increase in iron requirements as the formation of hemoglobin in the body, including during menstruation, pregnancy and childbirth that can cause anemia. This research aimed to find out The Differences of hemoglobin levels on previous and post menstrual in female students of STIKes ICMe Jombang D-III health analyst major.
This research was analytic. Population was all of the female students in STIKes ICMe Jombang 6th semester of health analyst major as many 66. Sample was 15 female students of 6th semester of health analys major in STIKes ICMe Jombang that was taken by purposive sampling. Variable in this research was examination of hemoglobin levels before menstruation and post menstruation that used a measuring instrument in the form of observation.
Based on this research, it showed that from 15 respondents obtained the result was normal hemoglobin on before menstruation and low hemoglobin levels on post menstruation.
The conclusion of the The Differences of hemoglobin levels on previous and post menstrual in female female students of 6th semester of health analys major in STIKes ICMe Jombang showed a significant result (There was a difference on the hemoglobin levels).
v
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Judul : Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi (studi di STIKES ICMe Jombang prodi DIII Analis Kesehatan).
Nama Mahasiswa : Siti Nuraini Nomor pokok : 151310089
Program Studi : D-III Analis Kesehatan
Telah Disetujui Komisi Pembimbing Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Ita Ismunanti, S.Si NIP. 196401221984032005
Pembimbing Anggota Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes
NIK. 01.12.547 Pembimbing Utama
H. Imam Fatoni, SKM., MM NIK. 03.04.022 Ketua STIKes ICMe
vi
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI dan PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKES ICMe Jombang)
Diajukan Untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Ahli Madya Analis Kesehatan
Disusun oleh : Siti Nuraini
Komisi Penguji,
Penguji Utama
Harnanik Nawangsari, S.ST., M.Keb (……….)
Penguji Anggota
1. Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes (……….)
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sumenep, 28 Desember 1997 dari pasangan Ibu Aminatus Zakiya dan Bapak Mat Enno. Penulis merupakan putri pertama dari enam bersaudara.
Tahun 2009 penulis lulus dari SDN Batang-batang Laok, tahun 2012 penulis lulus dari SMP Negeri 1 Gapura, tahun 2015 penulis lulus dari SMANegeri 1 Gapura dan penulis masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur PMDK. Penulis memilih Program Studi DIII Analis Kesehatan dari lima pilihan program studi yang ada di STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang.
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jombang, 17 Juli 2018
ix
MOTTO :
اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإَف
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(Q.S As-Sharh: 5)
اَهَعْس ُو َّلَِإ اًسْفَن ُ َّللَّٱ ُفِّلَكُي َلَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini berhasil terselesaikan. Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Diploma III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang yang berjudul “Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi (studi di STIKES ICMe Jombang)”.
Untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini adalah suatu hal yang mustahil apabila penulis tidak mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada H. Imam Fathoni, S.KM., M.M selaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Sri Sayekti, S.Si., M.Ked selaku Kaprodi D-III Analis Kesehatan, Lilis Majidah, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing utama dan Ita Ismunanti, S.Si selaku pembimbing anggota karya tulis ilmiah yang banyak memberikan saran dan masukan sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan, kedua orang tua saya yang selalu mendukung secara materil dan ketulusan do’anya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik, serta teman-teman seperjuanganku yang selalu memberikan dukungannya.
Karya tulis ilmiah ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang dapat mengembangkan karya tulis ilmiah sangat penulis harapkan guna menambah pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu kesehatan.
Jombang, 17 Juli 2018
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL DALAM ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH ... v
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... vi
SURAT KEASLIAN ... vii
RIWAYAT HIDUP ... viii
MOTTO ... ix
HALAMAN PERSEMBAHAN ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR SINGKATAN ...xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menstruasi ... 6
2.2 Definisi Hemoglobin ... 8
2.3 Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin ... 11
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin ... 12
2.5 Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Menstruasi ... 13
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual... 15
3.2
Penjelasan Kerangka Konseptual...
16xii
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 17
4.3 Populasi, Sampling dan Sampel ... 17
4.4 Kerangka Kerja (Frame Work) ... 19
4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 20
4.6 Instrumen Penelitian dan Prosedur Pemeriksaan ... 21
4.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ... 23
4.8 Etika Penelitian ... 25
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 26
5.2 Pembahasan ... 34
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 38
6.2 Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 19
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sedang Menstruasi ... 27
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Sistemik ... 27
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Teh dan Kopi ... 28
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Obat ... 28
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Nilai Hb Sebelum Menstruasi ... 28
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Nilai Hb Pasca Menstruasi ... 29
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Berdasarkan Menstruasi ... 29
Tabel 5.8 Tabulasi Silang Berdasarkan Penyakit Sistemik ... 30
Tabel 5.9 Tabulasi Silang Berdasarkan Konsumsi Teh dan Kopi ... 30
Tabel 5.10 Tabulasi Silang Berdasarkan Konsumsi Obat ... 31
Tabel 5.11 Tabulasi Silang Berdasarkan Penyakit Sistemik Pasca Menstruasi .. 31
Tabel 5.12 Tabulasi Silang Konsumsi Teh dan Kopi Pasca Menstruasi ... 32
Tabel 5.13 Tabulasi Silang Berdasarkan Konsumsi Obat Pasca Menstruasi ... 32
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR SINGKATAN
GnRH : Gonadotropin
Hb : Hemoglobin
FSH : Follicle Stimulating Hormone
O2 : Oksigen
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Concent
Lampiran 2 Kuesioner
Lampiran 3 Lembar Observasi Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 5 Hasil Laboratorium Puskesmas Lampiran 6 Hasil Uji SPSS
Lampiran 7 Lembar Konsultasi Lampiran 8 Dokumentasi
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan periode penting dalam rentang
kehidupan manusia, karena masa remaja adalah satu periode
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini
akan terjadi perkembangan bentuk tubuh dari segi fisik dan segi
hormonal. Saat seorang anak memasuki masa remaja terjadi
perubahan hormon yang merangsang pertumbuhan fisik, perubahan
tingkah laku dan perkembangan organ seksual. Perubahan tersebut
terpicu oleh kerja hormone pelepas gonadotropin (GnRH) dari
hipotalamus pada kelenjar hipofisis anterior. Hormon gonadotropin
akan merangsang gonad untuk memproduksi hormon testosterone
pada laki-laki dan hormone esterogen pada perempuan. (Nugrahani,
2013).
Masa pubertas remaja putri ditandai dengan munculnya
menstruasi. Menstruasi memang merupakan salah satu aspek
kematangan seksual yang pertama kali terjadi pada masa pubertas
seorang wanita. Dampak yang di dapatkan dari kebiasaan menstruasi
adalah timbulnya resiko anemia, dikarenakan pada saat menstruasi
wanita mengalami banyak kehilangan darah. Lebih dari 600 juta
manusia mengalami anemia defisiensi zat besi yang merupakan
masalah gizi. Sekitar 51% pravelansi anemia secara global, untuk
2
dan 35% wanita tidak hamil. Sekitar 44% wanita diseluruh negara
sedang berkembang yang menyengsarakan, yaitu kisaran angka
13,4-87,5%. Sehingga angka tersebut membengkak 74% (Wahyuningsih
dan Astuti, 2012). Anemia terjadi pada 45% wanita di Negara
berkembang dan 13% di Negara maju yang pada umumnya anemia
terjadi diseluruh dunia terutama didaerah berkembang. Terjadinya
anemia karena adanya peningkatan kebutuhan zat besi sebagai
pembentukan hemoglobin pada tubuh, diantaranya pada saat
menstruasi, kehamilan dan melahirkan. Secara biologis anemia
banyak diderita oleh wanita karena setiap bulan wanita mengalami
menstruasi sehingga pengeluaran zat besi harus diimbangi (Kristianti
dkk, 2014).
(Yatim, 2012) menyebutkan anemia merupakan penurunan
jumlah sel darah merah atau keadaan konsentrasi Hemoglobin (Hb)
seseorang dalam darah berada dibawah nilai normal dikarenakan
adanya kelainan dalam pembentukan sel, perdarahan atau gangguan
penyerapan zat besi. Anemia dapat mengenai laki-laki dan
perempuan baik anak-anak, remaja, dewasa maupun usia lanjut tetapi
yang lebih sering terkena resiko anemia adalah perempuan dengan
keadaan menstruasi. Menurut
World Health Organization
(WHO)
(2013) angka prevalensia anemia dunia pada remaja perempuan
kurang lebih berkisar antara 40-88%.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ika
terdapat perbedaan antara kadar hemoglobin darah sebelum
mentruasi dan kadar hemoglobin darah sesudah menstruasi. Dimana
rata-rata hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kadar
hemoglobin darah sesudah menstruasi lebih rendah daripada kadar
hemoglobin darah sebelum menstruasi.
Menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina karena proses
pelepasan dinding rahim (endometrium) dan sel telur yang tidak
dibuahi yang terjadi secara berulang kali setiap bulan kecuali pada
saat hamil. (Engka, 2017). Menstruasi dapat mengakibatkan
penurunan kadar hemoglobin yang ditandai dengan peristiwa
hilangnya darah dalam tubuh. Hemoglobin merupakan pigmen protein
dalam sel darah merah yang mengandung zat besi dan berfungsi
terutama dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru ke semua sel
jaringan tubuh dan mengangkut kembali karbon monoksida dari
seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Angka normal
hemoglobin pada laki-laki adalah 14-18 gr/dl sedangkan pada
perempuan adalah 12-16 gr/dl. Penurunan kadar hemoglobin hingga
jauh dari batas normal dapat disebabkan oleh produksi sel darah
merah yang lebih sedikit atau kehilangan darah seperti saat
menstruasi. Kadar hemoglobin rendah yang disebabkan menstruasi
dapat memberikan efek negatif pada remaja perempuan seperti
timbulnya rasa lelah, lemas, pusing, menurunnya konsentrasi belajar
dan menyebabkan muka tampak pucat yang merupakan gejala
4
Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh peneliti terkait Studi
Pendahuluan dengan menggunakan responden sejumlah dua orang
didapatkan nilai hemoglobin dalam darah sebelum menstruasi adalah
normal dan nilai hemoglobin sesudah menstruasi didapatkan nilai
tidak normal dimana menjadi lebih rendah. Tidak normalnya kadar
hemoglobin di dalam darah karena mentruasi dapat diatasi dengan
cara
istirahat
yang
cukup,
mengkonsumsi
makanan
yang
mengandung zat besi, menambah asupan vitamin C, olahraga yang
cukup dan membiasakan pola hidup sehat. Berdasarkan pada uraian
di atas, peneliti ingin mengetahui perbedaan kadar hemoglobin
sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan
pasca menstruasi pada Mahasiswi DIII Analis Stikes Icme Jombang
semester VI ?
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi
dan pasca menstruasi pada Mahasiswi DIII Analis Stikes Icme
Jombang semester VI.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi jumlah kadar hemoglobin darah sebelum
b. Mengidentifikasi jumlah kadar hemoglobin darah pasca
menstruasi.
c. Menganalisis
perbedaan
kadar
hemoglobin
sebelum
menstruasi dan pasca menstruasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat digunakan untuk
pengembangan ilmu dalam bidang Hematologi dan menambah
wawasan untuk pembaca serta dapat dijadikan referensi untuk
melakukan pengembangan penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1
Bagi Institusi
Diharapkan
menjadi
bahan
masukan
untuk
pengembangan
ilmu,
khususnya
bidang
Analis
Kesehatan terkait dengan perbedaan kadar hemoglobin
sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
1.4.2.2
Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi
referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengetahui
6
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menstruasi
2.1.1. Definisi
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim yang
terjadi karena luruhnya dinding rahim bagian dalam yang
mengandung banyak pembuluh darah dan sel telur yang tidak di
buahi. Proses menstruasi dapat terjadi dikarenakan sel telur pada
organ wanita tidak dibuahi, hal ini menyebabkan endometrium atau
lapisan dinding rahim menebal dan menjadi luruh yang kemudian
akan mengeluarkan darah melalui saluran reproduksi wanita.
Menstruasi hanya terjadi pada wanita normal, kebiasaan wanita
menstruasi yang terjadi setiap bulannya disebut siklus menstruasi.
Normal siklus menstruasi adalah 21 hari sampai 35 hari yang ditandai
dengan keluarnya darah sebanyak 10 hingga 80 ml perhari.
Menstruasi atau haid yang terjadi dengan siklus lebih dari 35 hari
termasuk kategori siklus yang tidak normal, hal ini terjadi disebabkan
banyak perantara seperti keadaan hormone yang tidak seimbang,
stress, penggunaan KB, atau karena tumor. (Tombokan, dkk, 2017).
Menurut (Utami, dkk, 2015) mentstruasi atau haid pada wanita
terjadi melalui empat fase, fase menstruasi, fase folikular, fase ovulasi
1. Fase Menstruasi
Di fase ini yang terjadi adalah keluarnya darah haid dari organ
reproduksi wanita yang ditandai dengan penurunan kondisi menjadi
lemas dan dikatakan normal apabila haid terjadi dari hari kelima
sampai ketujuh. Menurunnya hormone progesterone juga terjadi
pada fase ini diselingi dengan keluarnya darah menstruasi
sebanyak 10 sampai 80 ml.
2. Fase folikular
Pada fase folikular terjadi pelepasan hormone Follicle
Stimulating Hormone (FSH) oleh kelenjar hipofisia yang berperan
sebagai pembuat folikel pada ovarium sampai menjadi matang.
Pada fase ini terjadi peningkatan hormone estrogen.
3. Fase Ovulasi
Pada fase ini yang terjadi pada hormone estrogen sedang
meningkat dan hormone luteinizing pada sel telur yang telah
matang akan di lepaskan menuju tuba fallopi dan bertahan selama
kurang lebih 12 sampai 24 jam.
4. Fase Luteal
Fase luteal adalah fase terakhir yang terjadi pada hari kelima
belas sampai siklus menstruasi berakhir. Bekas folikel yang telah
ditinggalkan sel telur akan membentuk korpus luteum yang
8
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi
1. Stress
2. Penyakit kronis
3. Gizi buruk
4. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu
5. Olahraga berat
6. Ketidakseimbangan hormone
7. Dll.
2.1.3. Gangguan pada Siklus Menstruasi
Menurut Felicia (2015) menyatakan gangguan pada siklus
menstruasi wanita dibagi menjadi beberapa.
2.1.3.1.
Polimenorea
Gangguan siklus menstruasi polimenorea merupakan
keadaan siklus menstruasi yang menjadi lebih sebentar
daripada siklus menstruasi normalnya yaitu kurang dari 21
hari dan volume darah yang keluar menjadi lebih banyak
daripada menstruasi biasanya.
2.1.3.2. Oligomenorea
Oligomenorea adalah keadaan dimana siklus menstruasi
yang menjadi lebih panjang dari siklus menstruasi biasanya
dan volume darah yang menjadi lebih sedikit dari volume
2.1.3.3. Amenorea
Siklus menstruasi yang memanjang dari panjang siklus
menstruasi pada (oligomenorea) dan juga merupakan
keadaan tidak terjadinya perdarahan menstruasi pada wanita
selama 3 bulan.
2.2 Definisi Hemoglobin
Darah tersusun dari dua komponen, yaitu komponen padat
yang berupa sel-sel darah dan komponen cair yang biasa disebut
plasma darah. Komponen padat yang merupakan sel-sel darah
biasanya terdiri dari tiga jenis komponen seperti eritrosit, trombosit dan
leukosit. Eritrosit memiliki peranan penting dalam tubuh manusia yaitu
sebagai transportasi O
2dan CO
2antara jaringan dan paru-paru.
Protein dari eritrosit yang merupakan hemoglobin (Hb) juga memiliki
fungsi yang sangat penting pada kedua proses transport tersebut.
Hemoglobin adalah protein dari eritrosit yang terdapat dalam sel darah
merah yang mengandung zat besi dan berfungsi sebagai
pengangkutan oksigen dari paru-paru ke semua sel jaringan tubuh.
(Gunadi dkk, 2016).
2.2.1 Struktur Hemoglobin
Struktur hemoglobin tersusun oleh empat grup heme dan empat
rantai polipeptida dengan keseluruhan jumlah asam amino sebanyak
574 buah dan rantai polipeptidanya tersusun oleh dua rantai α dan
dua rantai β dengan masing
-masing rantai terikat oleh satu grup
10
amino dan setiap rantai β mempunyai 146 asam amino. C
incin
heterosiklik yang terdapat pada pusat molekul disebut dengan nama
porfirin. Porfirin dibentuk dari empat cincin pirol yang harus
terhubungkan oleh suatu jembatan untuk membentuk cincin tetrapirol.
Didalam cincin ini di dapat empat gugus mitral, gugus vinil dan dua sisi
rantai propionol. Porfirin yang menahan satu atom Fe disebut dengan
nama heme dimana pada molekul heme inilah Fe dapat melekat dan
menyalurkan O
2dan CO
2melalui darah. (Nugrahani, 2013).
Gambar 1. Struktur kimia hemoglobin
2.2.2 Jenis-jenis Hemoglobin
1. Hemoglobin Embrio
Hemoglobin embrio ditemukan di dalam embrio dan akan
ada sampai umur gestasi 12 minggu. Hemoglobin embrio
merupakan hemoglobin primitif yang terbentuk oleh eritrosit
imatur di dalam
yolk sac
. (Fa’iza dkk, 2016).
2. Hemoglobin Fetal
Hemoglobin Fetal (HbF) merupakan hemoglobin yang
memiliki dua jenis rantai α dan dua rantai γ, hemoglobin fetal
mulai di sintesis di dalam hepar sejak gestasi berumur 5
minggu sampai beberapa bulan kelahiran dan masih terdapat
sejumlah 60% - 80% hemoglobin fetal dan perlahan akan
tergantikan dengan hemoglobin dewasa (HbA). (Fa’iza dkk,
2016).
3. Hemoglobin Adult
Hemoglobin Adult (HbA) terdiri oleh dua rantai α dan dua
rantai β, hemoglobin a
dult adalah jenis hemoglobin yang utama
(95%-97%), dan masih terdapat HbA
2dan HbA
1sebagian kecil
(2%-3%). Hemoglobin adult merupakan hemoglobin yang
terbentuk selama proses terjadinya pematangan eritrosit.
12
2.3 Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
2.3.1 Metode Sahli
Pada pemeriksaan kadar hemoglobin metode sahli prinsip yang
digunakan dalam pemeriksaan ini adalah hemoglobin diubah menjadi
hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara
visual dengan standart dalam alat itu. Metode ini diniliai lemah karena
larutan hematin asam bukan larutan sejati dan alat yang di estimasi
tidak dapat di standartkan. Cara ini juga dinilai tidak teliti karena tidak
semua hemoglobin seperti karboxyhemoglobin, methemoglobin, dan
sulfhemoglobin bisa diubah menjadi hematin asam. (Gandasoebrata,
2010).
2.3.2 Metode Cyanmeth
Pada pemeriksaan metode cyanmeth menggunakan prinsip
pemeriksaan yaitu darah yang diencerkan dengan larutan drabkin
akan terjadi hemolysis eritrosit dan konversi hemoglobin diubah
menjadi cyanmethemoglobin. Larutan yang sudah terbentuk kemudian
diperiksa dengan spektrofotometer yang absorbansinya sebanding
dengan kadar hemoglobin dalam darah. Metode fotometrik
cyanmethemoglobin dinilai metode estimasi kadar hemoglobin yang
paling akurat. (Prastika, 2011).
2.3.3 Metode Tallquist
Prinsip kerja pada metode tallquist adalah membandingkan darah
asli dengan skala warna yang bertingkat-tingkat mulai dari warna
warna mulai dari merah muda 10% di tengah-tengah ada bagian yang
sengaja dilubangi dimana darah dapat di perbandingkan secara
langsung. (Prastika, 2011).
2.3.4 Metode Impedensi Cyanide Free Haemoglobin
Metode ini menghitung dan mengukur sel-sel darah secara
otomatis berdasarkan variasi impedansi aliran listrik terhadap sel-sel
yang dilewatkan oleh berkas cahaya. Prinsip yang digunakan adalah
pengukuran jumlah dan sifat-sifat sel yang dibungkus oleh cairan akan
dialirkan melalui celah sempit sehingga sel dapat lewat satu per satu
dan kemudian dilakukan perhitungan jumlah sel dan ukurannya.
(Prastika, 2011).
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin
Menurut (Nugrahani, 2013) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kadar hemoglobin, yaitu :
2.4.1 Kecukupan Zat Besi dalam Tubuh
Zat besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, besi juga merupakan mikronutrien yang berperan penting sebagai produksi hemoglobin dalam sel darah merah. Itulah mengapa anemia gizi besi akan menyebabkan kadar hemoglobin yang lebih rendah karena terbentuknya sel darah merah menjadi lebih kecil.
2.4.2 Usia
Orang tua, anak-anak, wanita hamil dan wanita menstruasi
akan lebih rentan mengalami penurunan kadar hemoglobin,
14
pertumbuhan yang sangat pesat dan tidak imbangnya asupan
zat besi yang cukup.
2.4.3 Jenis Kelamin
Perempuan dinilai lebih mudah mengalami penurunan
kadar hemoglobin daripada laki-laki, terutama saat perempuan
mengalami menstruasi yang disebabkan oleh keluarnya darah
yang sangat banyak yang terjadi selama beberapa hari dan
mengalami penurunan kadar hemoglobin.
2.4.4 Penyakit Sistemik
Beberapa penyakit seperti thalasemia, leukemia, dan
tuberkulosis dapat mempengaruhi kadar hemoglobin karena
penyakit tersebut dapat mempengaruhi sel darah merah yang
disebabkan karena adanya gangguan pada sumsum tulang.
2.4.5 Obat Diuretik
Kafein menyebabkan hampir semua pemeriksaan subsrat
dan enzim dalam darah akan meningkat karena terjadi
hemokonsentrasi, terutama pada pemeriksaan hemoglobin,
hematocrit, elektrolit dan pada pemeriksaan hitung jenis leukosit.
Sedangkan pada urine akan terjadi pengenceran.
2.4.6 Tablet Besi
Suplemen zat besi yang sering dikonsumsi juga dapat
2.4.7 Teh
Kebiasaan
mengkonsumsi
teh
setiap
hari
dapat
menghambat penyerapan zat besi sehingga hal ini akan
mempengaruhi kadar hemoglobin.
2.4.8 Obat Pengontrol Hipertensi
Obat-obatan yang sering dipakai untuk mengontrol
hipertensi (tekanan darah tinggi) juga dapat mempengaruhi nilai
kadar hemoglobin.
2.5 Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Menstruasi
Kurangnya kadar hemoglobin dalam darah dapat menyebabkan
sel-sel saraf dan metabolisme dalam tubuh bekerja secara tidak optimal.
Apabila kadar hemoglobin dalam darah menjadi rendah akan memicu
gejala anemia ringan, anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin seseorang kurang dari nilai normal. Hal ini disebabkan karena
penurunan kualitas dan kuantitas sel darah merah. Anemia ringan juga
dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi belajar, menurunkan
kemampuan fisik, kesegaran tubuh berkurang, muka pucat, pusing, daya
tahan tubuh yang menurun sehingga mudah terserang penyakit dan rasa
lelah, letih dan lesu yang juga menyebabkan produktivitas menurun.
(Wahyuningsih dan Astuti, 2012).
Menurunnya kadar hemoglobin dalam darah disebabkan oleh banyak
faktor, seperti kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, penyakit kronis, ketidakseimbangan antara aktifitas yang dilakukan
16
saat menstruasi, seringkali wanita merasa pusing, lemah, dan letih. Hal ini
terjadi karena saat menstruasi wanita kehilangan banyak darah dan
akibatnya kadar zat besi menjadi rendah dan akibatnya kadar hemoglobin
17
BAB IIIKERANGKA KONSEPTUAL dan HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Menurut Notoatmodjo (2010) kerangka konseptual merupakan suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antar konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti.
Gambar 3.1 Kerangka konseptual tentang “Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan
Pasca Menstruasi”
menstruasi Darah vena
Metode kurang dari 18 gr/dl
18
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual Penelitian
Menstruasi dapat mempengaruhi nilai hemoglobin dalam darah pada saat wanita mengalami menstruasi. Dimana nilai hemoglobin yang awalnya normal sebelum mengalami menstruasi kemudian menjadi tidak normal pasca menstruasi yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin, hal ini dikarenakan pada saat menstruasi wanita mengalami banyak pengeluaran darah yang kemudian memicu gejala anemia. Sampel yang akan diteliti yaitu berupa sampel darah vena mahasiswi sebelum menstruasi dan pasca menstruasi. Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan dua metode yaitu secara langsung dan tidak langsung. Sampel yang akan diteliti menggunakan metode langsung karena metode ini adalah metode yang paling sering digunakan dan mempunyai ketelitian yang cukup tinggi. Nilai normal hemoglobin pada laki-laki 14-18 gram/dl dan pada perempuan 12-16 gram/dl.
3.3 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian (Nursalam, 2008). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 = ada perbedaan kadar hemoglobin dengan metode langsung pada
19
BAB IVMETODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik Observasional. Yang kemudian dilakukan pendataan mengenai kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi yang hasilnya nanti akan diolah dan dianalisa terlebih dahulu agar mudah dipahami. Adapun pendekatannya menggunakan
Cross Sectional, dimana observasi atau pengumpulan data dilakukan pada satu waktu.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan dari perencanaan penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan akhir, yaitu sejak bulan Maret 2018 sampai bulan juli 2018.
4.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi sebelum menstruasi dan pasca menstruasi di Stikes ICME Jombang yang diperiksa di Laboratorium Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan Madura.
4.3 Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi
20
4.3.2 SamplingTeknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan penilaian peneliti mengenai siapa saja yang sesuai (memenuhi kriteria) pada mahasiswi DIII Analis semester VI Stikes ICME Jombang untuk dijadikan sampel.
4.3.3 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi (Saryono, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi DIII Analis Kesehatan semester VI Stikes ICME Jombang yang sebelum menstruasi yang berjumlah sebanyak 15 responden dan pasca menstruasi yang berjumlah sebanyak 15 responden.
4.3.3.1 Kriteria Inklusi
1) Wanita yang siklus menstruasinya normal 2) Tidak memiliki penyakit sistemik
a. Thalasemia b. Leukemia c. Tuberkulosis
3) Tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh dan kopi secara berlebihan
4) Bersedia di teliti 4.3.3.2 Kriteria Ekslusi
1) Siklus menstruasinya tidak normal (hanya menstruasi beberapa bulan sekali)
2) Memiliki penyakit sistemik
21
4.4 Kerangka KerjaKerangka kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : v
Gambar 4.4 Kerangka kerja dari Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi pada Mahasiswi Stikes ICME Jombang
Identifikasi Masalah
Penyusunan Proposal
Desain Penelitian Analitik
Populasi
Mahasiswi Stikes ICME Jombang DIII Analis sebelum menstruasi dan pasca menstruasi di yang berjumlah 66 orang
Sampling
Purposive Sampling
Sampel
Mahasiswi Stikes ICME Jombang DIII Analis sebelum menstruasi dan pasca menstruasi yang berjumlah 15 orang
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisa
Editing, Coding dan Tabulating
Penyajian Data
22
4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel 4.5.1. Identifikasi Variabel
a. Variabel Independen
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan variabel independen adalah sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
b. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan variabel dependen adalah Kadar Hemoglobin.
4.5.2. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi
Operasional
Parameter Alat Ukur Skala
23
Gambar 4.1 Tabel Definisi Operasional Variabel Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi.
4.6 Instrumen Penelitian dan Prosedur Penelitian 4.6.1 Instrumen Penelitian
1. Alat
4.6.2 Prosedur Penelitian
1. Cara pengambilan darah vena
a. Pengambilan darah dilakukan pada salah satu vena cubiti b. Membendung lengan bagian atas dengan tourniquet supaya
vena terlihat dengan jelas.
24
d. Menusukkan jarum dengan posisi lubang jarum diatas sampai masuk ke dalam vena.
e. Merenggangkan pembendungan sambil perlahan-lahan menarik penghisap sepuit sampai mendapatkan darah sebanyak 3 ml.
f. Melepaskan pembendung serta meletakkan kapas diatas jarum dan mencabut spuit perlahan-lahan.
g. Selanjutnya, menusukkan jarum kedalam tabung vacum dan secara otomatis darah akan mengalir sendiri ke dasar tabung. h. Setelah darah mengalir kedalam tabung vacum, menarik spuit
dari tabung vacum dan menghomogenkan darah yang ada di dalam tabung vacum.
2. Cara Pemeriksaan Hemoglobin dengan Cara Hematology Analyzer
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyalakan alat dengan menekan power ON/OFF pada bagian kiri belakang alat.
c. Alat akan menampilkan Start Up, kemudian menekan huruf
YES.
d. Melakukan pencucian alat terlebih dahulu dengan cara menekan menu Servis-Concentrate Cleaning-Yes.
e. Melakukan Back Flush.
f. Menekan tombol ID untuk memulai melakukan pemeriksaan setelah melakukan pencucian alat.
g. Menyiapka kontrol atau spesimen pasien yang siap diperiksa yang sebelumnya telah dilakukan homogenisasi.
25
i. Memasukkan control atau spesimen pasien setelah jarum penghisap sampel keluar ke bawah dengan menekan tombol belakang jarum penghisap sampel.
j. Menunggu sampai hasil keluar pada layar dan hasil tercetak dari alat.
k. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, memastikan bahwa alat telah di cuci.
l. Menekan tombol menu matikan alat.
m. Mematikan alat dengan cara menekan tombol power ON/OFF. 4.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data
4.7.1 Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan editing, coding, dan tabulating.
1. Editing
Adalah suatu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner (Notoatmodjo, 2010). Pada proses editing ini akan diteliti lembar formulir kuesioner dengan cara pengecekan kembali setelah lembar kuesioner di terima oleh peneliti, pengecekan tersebut dilakukan pada saat itu juga dan di tempat itu juga.
2. Coding
Yaitu pengubahan data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini peneliti memberikan kode sebagai berikut.
1. Responden
Responden no.1 kode R1
26
Responden no. n kode Rn
2. Sebelum Menstruasi dan pasca menstruasi
Sebelum Menstruasi kode S1
Pasca Menstruasi kode S2
3. Tabulating
Yaitu membuat tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan jenis variabel yang diolah.
4.7.2 Analisa Data
Prosedur analisa data merupakan proses memilih dari beberapa sumber maupun permasalahan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. (Notoatmodjo, 2010).
a. Analisa Data Univariat
Analisa data univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisa univariat tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel. (Notoatmodjo, 2010). Analisa univariat dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi hasil kadar hemoglobin dengan metode langsung menggunakan sampel darah vena sebelum menstruasi dan pasca menstruasi bedasarkan nilai normal.
b. Analisa data Bivariat
27
hasil kadar hemoglobin dengan menggunakan sampel darah vena sebelum menstruasi dan pasca menstruasi yang dianalisis menggunakan uji statistik independent T-Test H1diterima apabila p
< 0,05.
4.8 Etika penelitian
4.8.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada subjek penelitian diberitahu tentang maksud dan tujuan penelitian, jika subjek bersedia responden menandatangani lembar persetujuan.
4.8.2 Anonymity (Tanpa Nama)
Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data cukup menulis nomor responden atau inisial untuk menjamin kerahasiaan identitas.
4.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
28
BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menampilkan data responden dan pembahasan dari hasil penelitian dengan judul Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi yang dilaksanakan di Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan Madura.
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi STIKes ICMe Jombang prodi DIII Analis Kesehatan semester VI. STIKes ICMe merupakan salah satu kampus swasta yang terletak di Kota Jombang. Kampus STIKes ICMe difasilitasi dengan beberapa jurusan, seperti S1 Keperawatan, D4 Kebidanan, D3 Keperawatan, D3 Kebidanan dan D3 Analis Kesehatan. Kampus ini memiliki dua kampus, untuk jurusan akademi keperawatan dan akademi kebidanan ditempatkan di kampus C Jala Kemuning no. 57 A Desa Candimulyo, sedangkan untuk prodi D3 Analis Kesehatan ditempatkan di kampus B yang terletak dengan seberang alun-alun jombang di Jalan Halmahera. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi STIKes ICMe jombang prodi D3 Analis Kesehatan sebelum menstruasi dan pasca menstruasi sebanyak 15 orang.
Data Umum
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Sedang Menstruasi
No Sedang Menstruasi Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 15 50
2 Tidak 15 50
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian responden sedang menstruasi dengan frekuensi 15 responden (50%).
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia)
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia) Responden Mahasiswi Semester VI Stikes Icme Jombang Prodi D3 Analis Kesehatan
No Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa seluruh responden tidak memiliki Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia) dengan frekuensi 30 responden (100%).
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Teh dan Kopi
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Teh dan Kopi Responden Mahasiswi Semester VI Stikes Icme Jombang Prodi D3 Analis Kesehatan
No Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Teh dan Kopi
Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 0 0
2 Tidak 30 100
Jumlah 30 100
30
Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa seluruh responden tidak memiliki Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Teh dan Kopi dengan frekuensi 30 responden (100%).
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Konsumsi Obat
Tabel 5.4 Distribusi Berdasarkan Konsumsi Obat Responden Mahasiswi Semester VI Stikes Icme Jombang Prodi D3 Analis Kesehatan
No Konsumsi Obat Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 0 0
2 Tidak 30 100
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa seluruh responden tidak menkonsumsi obat dengan frekuensi 30 responden (100%).
5.1.2 Data Khusus
Pemeriksaan kadar hemoglobin pada mahasiswi STIKes ICMe Jombang semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan di dapatkan hasil yang di kategorikan menjadi normal dan rendah.
1. Hasil Nilai Hemoglobin Sebelum Menstruasi pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hasil Nilai Hemoglobin Sebelum Menstruasi pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Kadar Hemoglobin Frekuensi Persentase (%)
1 Normal 15 100
2 Tidak Normal 0 0
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer 2018
2. Hasil Nilai Hemoglobin Pasca Menstruasi pada Mahasiswa STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hasil Nilai Hemoglobin Pasca Menstruasi pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Kadar Hemoglobin Frekuensi Persentase (%)
1 Normal 0 0
2 Tidak Normal 15 100
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.6 hasil pemeriksaan kadar hemoglobin pasca menstruasi didapatkan hasil yang tidak normal pada keseluruhan responden yang berjumlah 15 responden dengan persentase 100%. 3. Tabulasi Silang Distribusi Frekuensi Data Umum dan Data Khusus
1. Tabulasi Silang Berdasarkan Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin Sebelum dan Pasca Menstruasi pada Mahasiswa STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Berdasarkan Menstruasi Responden dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin Sebelum dan Pasca Menstruasi pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Menstruasi Hasil Hemoglobin Jumlah n(%) Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa keseluruhan responden sebelum menstruasi memiliki nilai hemoglobin yang normal sebanyak 15 responden dengan persentase 100% dan didapatkan hasil yang abnormal pada keseluruhan responden pasca menstruasi sebanyak 15 responden dengan persentase 100%. 2. Tabulasi SIlang Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia,
32
Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.8 Tabulasi Silang Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia) Sebelum Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Penyakit Sistemik Hasil Hemoglobin Jumlah n(%) Normal n(%) Abnormal n(%)
1 Ya 0(0) 0(0) 0(0)
2 Tidak 15(100) 0(0) 15(100)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa keseluruhan responden sebelum menstruasi didapatkan hasil normal karena tidak memiliki penyakit sistemik sebanyak 15 responden dengan persentase 100%.
3. Tabulasi Silang Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Teh dan Kopi Sebelum Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan Tabel 5.9 Tabulasi Silang Berdasarkan Mengkonsumsi Teh dan Kopi
Sebelum Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Konsumsi Teh dan Kopi
Hasil Hemoglobin Jumlah n(%)
Sumber : Data Primer 2018
4. Tabulasi SIlang Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Obat Sebelum Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan Tabel 5.10 Tabulasi Silang Berdasarkan Mengkonsumsi Obat
Sebelum Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Konsumsi Obat Hasil Hemoglobin Jumlah n(%) Normal n(%) Abnormal n(%)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.10 menunjukkan bahwa keseluruhan responden sebelum menstruasi didapatkan hasil normal karena tidak mengkonsumsi obat sebanyak 15 responden persentase 100%. 5. Tabulasi SIlang Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia) Pasca Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.11 Tabulasi Silang Berdasarkan Penyakit Sistemik (Thalasemia, Tuberkulosis dan Leukemia) Pasca Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Penyakit Sistemik Hasil Hemoglobin Jumlah n(%) Normal n(%) Abnormal n(%)
1 Ya 0(0) 0(0) 0(0)
2 Tidak 0(0) 15(100) 15(100)
Sumber : Data Primer 2018
34
6. Tabulasi SIlang Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Teh dan Kopi Pasca Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan Tabel 5.12 Tabulasi Silang Berdasarkan Mengkonsumsi Teh dan
Kopi Pasca Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Konsumsi Teh dan Kopi
Hasil Hemoglobin Jumlah n(%)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.12 menunjukkan bahwa keseluruhan responden tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh dan kopi pasca menstruasi didapatkan hasil abnormal sebanyak 15 responden dengan persentase 100%.
7. Tabulasi SIlang Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Obat Pasca Menstruasi dengan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
Tabel 5.13 Tabulasi Silang Berdasarkan Mengkonsumsi Obat Pasca Menstruasi dengan Hasil Pemeriksaan Nilai Hemoglobin pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan
No Konsumsi Obat Hasil Hemoglobin Jumlah n(%)
Normal n(%) Abnormal n(%)
1 Mengkonsumsi Obat 0(0) 0(0) 0(0)
2 Tidak
Mengkonsumsi Obat
0(0) 15(100) 15(100) Sumber : Data Primer 2018
8. Hasil Perbedaan Nilai Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi
Tabel 5.14 Hasil Penelitian Perbedaan Nilain Hemoglobin Sebelum Menstruasi dan Pasca Menstruasi pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang Semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan Sebelum Menstruasi Pasca Menstruasi No. Responden Nilai Hemoglobin
(gr/dl)
Nilai Rata-rata = 14.42 Nilai Rata-rata = 10.9 Uji Statistika T-test p=0,000 (p<0,05)
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5.14 diketahui bahwa didapatkan hasil penelitian perbedaan nilai hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi dari 15 responden. Pada pemeriksaan hemoglobin sebelum menstruasi didapatkan nilai hemoglobin tertinggi yaitu 16.2 gr/dl dan nilai hemoglobin terendah yaitu 13,5 gr/dl dengan nilai rata-rata yang didapatkan yaitu 14.42 gr/dl. Sedangkan pada pemeriksaan hemoglobin pasca menstruasi didapatkan nilai hemoglobin tertinggi yaitu 12.7 gr/dl dan nilai hemoglobin terendah yaitu 9.3 gr/dl dengan nilai rata-rata yang didapatkan yaitu 10.9 gr/dl. Hasil uji statistik T-test yaitu p=0,000 (p<0,05).
36
Uji statistik dari data penelitian ini menunjukkan bahwa hasil nilai kadar hemoglobin sebelum menstruasi memiliki nilai rata-rata 14.42 gr/dl dan hasil nilai kadar hemoglobin pasca menstruasi memiliki nilai rata-rata 10.9 gr/dl yang berarti bahwa perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi signifikan (terdapat adanya perbedaan).
p Value T A
0,000 11,89 0,05
Dari hasil uji statistik T-test menunjukkan nilai signifikan (0,000) adalah jauh lebih kecil dari pada alpha 0,05 atau p< α, maka H1 di
terima dan H0 di tolak berarti ada perbedaan pada kadar hemoglobin
sebelum menstruasi dan pasca menstruasi. 5.2 Pembahasan
Penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2018 di STIKes ICMe Jombang dan di periksa di Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan Madura sebanyak 15 orang.
Berdasarkan tabel 5.8 dan 5.11 menunjukkan tabulasi silang penyakit sistemik (thalasemia, tuberkulosis dan leukemia) pada pemeriksaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi menunjukkan keseluruhan responden memiliki nilai normal sebanyak 15 responden (100%) dan menunjukkan hasil abnormal pada keseluruhan responden pasca menstruasi sebanyak 15 responden dengan persentasi 100%.
yang abnormal pada keseluruhan responden pasca menstruasi sebanyak 15 responden (100%). Menurut peneliti nilai kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh kebiasaan mengkonsumsi minuman seperti teh dan kopi, karena teh dan kopi mengandung zat seperti tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh dimana hal ini dapat mempengaruhi kadar hemoglobin dalam darah. Hal ini sesuai dengan teori Nugrahani (2013).
Berdasarkan tabel 5.10 dan 5.13 menunjukkan tabulasi silang konsumsi obat dengan pemeriksaan nilai hemoglobin sebelum menstruasi di dapatkan hasil normal pada keseluruhan responden sebanyak 15 responden dengan persentase 100% dan didapatkan hasil yang abnormal pada keseluruhan responden pasca menstruasi sebanyak 15 responden (100%).
Menurut peneliti penurunan kadar hemoglobin dalam darah pasca menstruasi pada keseluruhan responden ini dikarenakan saat menstruasi wanita banyak mengalami kehilangan darah sebanyak 30-50 ml perharinya. Banyaknya proses kehilangan darah yang disertai rasa pusing, lelah, lesu dan lemah saat menstruasi ini dapat memicu gejala anemia. Anemia terjadi karena kadar hemoglobin dalam darah kurang dari nilai normal yang disebabkan banyak hal termasuk menstruasi. Untuk meminimalisir gejala anemia saat menstruasi ini dapat dilakukan adanya pengobatan, seperti mengkonsumsi obat penambah zat besi atau asupan makanan yang banyak mengandung zat besi dan menghindari melakukan pekerjaan yang berat agar tidak semakin memicu kelelahan yang berlebihan saat menstruasi.
38
metabolisme dalam tubuh bekerja secara tidak optimal. Apabila kadar hemoglobin dalam darah menjadi rendah akan memicu gejala anemia ringan, anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin seseorang kurang dari nilai normal. Hal ini disebabkan karena penurunan kualitas dan kuantitas sel darah merah. Anemia ringan juga dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi belajar, menurunkan kemampuan fisik, kesegaran tubuh berkurang, muka pucat, pusing, daya tahan tubuh yang menurun sehingga mudah terserang penyakit dan rasa lelah, letih dan lesu yang juga menyebabkan produktivitas menurun.
39
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi pada Mahasiswi STIKes ICMe Jombang semester VI Prodi D3 Analis Kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Pegantenan Kabupaten Pamekasan Madura adalah :
1. Nilai kadar hemoglobin sebelum menstruasi keseluruhan responden adalah normal
2. Nilai kadar hemoglobin pasca menstruasi keseluruhan responden menjadi rendah
3. Dari hasil penelitian perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi pada keseluruhan responden menunjukkan hasil yang signifikan (terdapat adanya perbedaan) 6.2 Saran
6.2.1 Bagi Perempuan Saat Menstruasi
40
6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat menambah data dan pengetahuan tentang perbedaan kadar hemoglobin sebelum menstruasi dan pasca menstruasi.
6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Utomo Waras Budi, dan Febrianti, (2013). Lama Haid dan Kejadian Anemia pada Remaja Putri, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Volume 4, Nomor 1. Engka Joice N.A, Tombokan Kevin C, dan Pangemanan Damajanty H. C, (2017).
Hubungan antara Stress dan Pola Siklus Menstruasi pada Mahasiswwa Kepaniteraan Klinik Madya di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Volume 5, Nomor 1.
Fa’iza Qorina Sabila, Setiani Onny, dan Joko Tri, (2016). Perbedaan Kadar Hemoglobin (Hb) dalam Darah Sebelum dan Sesudah Konsumsi Air Kelapa Hijau (Green Coconut Water) pada Pekerja yang Terpapar Timbal (Pb) di Karoseri X Semarang, Volume 4, Nomor 3.
Felicia, Hutagaol Esther, dan Kundre Rina, (2015). Hubungan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di PSIK UNSRAT Manado, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Volume 3, Nomor 1. Gandasoebrata, (2013). Penuntun Laboratorium Klinik
Gunadi Valerie I. R, Mewo Yanti M, dan Tiho Murniati, (2016). Gambaran Kadar Hemoglobin pada Pekerja Bangunan, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Volume 4, Nomor 2.
Kristianti Septi, , Winarsih, dan Wibowo Trisno Agung, (2013). Hubungan Anemia dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Imogiri, Yogyakarta, Volume 3, Nomor 1.
Notoatmodjo, S. Prof. Dr, (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Pencipta Rineka Cipta, Jakarta
Nugrahani Ika, (2013). Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Menstruasi Pada Mahasiswa DIII Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nursalam, (2008). Konsep dan penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan, salemba medika, Jakarta.
Prastika Dewi Andang, (2011). Hubungan Lama Menstruasi terhadap Kadar Hemoglobin pada Remaja Siswi SMA N 1 Wonosari, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
INFORMED CONCENT (Lembar Persetujuan)
Pernyataan Kesediaan menjadi Responden Penelitian :
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI dan PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKES ICMe Jombang) Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
No Responden : ... Alamat : ...
Menyatakan bersedia dan berpartisipasi menjadi responden penelitian yang akan dilakukan oleh Siti Nuraini, mahasiswi dari Program Studi Diploma III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang.
Dengan pernyataan ini saya tanda tangani untuk dapat dipergunakan seperlunya dan apabila di kemudian hari terdapat perubahan atau keberatan, maka saya dapat mengajukan kembali hal keberatan tersebut.
Jombang, Juli 2018
KUESIONER SECARA UMUM IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
Nama :
Umur :
I. Daftar pertanyaan responden
Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom di bawah ini.
1) Apakah anda sedang menstruasi ? 1. Ya
2. Tidak
2) Apakah anda memiliki penyakit sistemik (thalasemia, tuberkulosis & leukemia ?
1. Ya 2. Tidak
3) Apakah anda memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman teh dan kopi ?
1. Ya 2. Tidak
4) Apakah anda sedang mengkonsumsi obat hipertensi ? 1. Ya
LEMBAR OBSERVASI
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI DAN PASCA MENSTRUASI
(Studi di STIKes ICMe Jombang Prodi DIII Analis Kesehatan)
Sebelum Menstruasi Pasca Menstruasi
No. Responden Nilai Hemoglobin (gr/dl)
No. Responden Nilai Hemoglobin (gr/dl)
R1 14.5 R1 11.3
R2 13.5 R2 10.9
R3 14.2 R3 9.5
R4 13.8 R4 12.0
R5 16.2 R5 12.5
R6 13.8 R6 10.3
R7 13.5 R7 10.5
R8 14.0 R8 9.7
R9 15.7 R9 11.0
R10 15.3 R10 11.5
R11 13.8 R11 12.7
R12 14.8 R12 11.0
R13 15.0 R13 9.3
R14 13.7 R14 10.3
R15 14.5 R15 11.0
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PEGANTENAN
Jl. Raya Pegantenan Nomor.100
Telepon 082-338126496 Email : Puskesmas.Pegantenan00@Gmail.com PAMEKASAN69361
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM MENSTRUASI DAN PASCA MENSTRUASI
YANG DILAKUKAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS PEGANTENAN PADA HARI SABTU, 25 AGUSTUS 2018
Sebelum Menstruasi Pasca Menstruasi
No. Responden Nilai Hemoglobin (gr/dl)
No. Responden Nilai Hemoglobin (gr/dl)
Penanggung Jawab Teknis Lab. Puskesmas Pegantenan Kab. Pamekasan
DOKUMENTASI
Spuit 3cc, tourniquet, alcohol swab 70% Proses sampling
sampel Proses homogenisasi sampel
Proses pemeriksaan hemoglobin dengan Alat Abacus 3
No Jadwal Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pembuatan Judul
2 Konsultasi Judul 3 Studi Kepustakaan 4 Penyusunan Proposal 5 Bimbingan Proposal 6 Ujian Proposal 7 Revisi Proposal 8 Pengambilan Data 9 Penelitian 10 Pengolahan Data 11 Penyusunan KTI 12 Bimbingan KTI 13 Ujian KTI
14 Revisi Hasil Ujian KTI
Keterangan :
Kolom 1 – 4 pada bulan : Minggu 1 – 4