Rencana Program Investasi Infrastruktur
B
B
A
A
B
B
I
I
V
V
R
R
E
E
N
N
C
C
A
A
N
N
A
A
P
P
R
R
O
O
G
G
R
R
A
A
M
M
I
I
N
N
V
V
E
E
S
S
T
T
A
A
S
S
I
I
I
I
N
N
F
F
R
R
A
A
S
S
T
T
R
R
U
U
K
K
T
T
U
U
R
R
4 .1
Re nc a na Pe nge m ba nga n Pe rm uk im a n
4 .1 .1 Pe t unjuk U m um
engembangan permukiman adalah rangkaian kegiatan yang bersifat multisektor meliputi kegiatan pengembangan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman lama baik di perkotaan (kecil, sedang, besar dan metropolitan), di pedesaan (termasuk daerah-daerah tertinggal dan terpencil) maupun kawasan-kawasan tertentu di Kabupaten Teluk Bintuni.
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D) : Sebagai skenario pelaksanaan koordinasi dan keterpaduan rencana sektor terkait bidang
perumahan dan permukiman (antara lain, pertanahan, perumahan, pembiayaan, prasarana/ sarana).
Sebagai payung atau acuan baku bagi seluruh pelaku dan penyelenggara perumahan adan permukiman (pemerintah, swasta dan masyarakat)
4 .1 .2 Profil Pe m ba nguna n Pe rm uk im a n
4 .1 .2 .1 K ondisi U m um
Rencana program pemukiman di Kabupaten Teluk Bintuni meliputi kawasan perkotaan dalam hal ini Kota Bintuni dan pedesaan di distrik-distrik yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni.
4 .1 .2 .1 .1 Ga m ba ra n U m um
A. Kaw asan Perkotaan
Rencana Pengembangan Kawasan Perumahan Baru di Kota Bintuni diarahkan disekitar jalan yang ada mengingat pada lahan-lahan tersebut masih merupakan lahan yang relatif kosong. Pengembangan kawasan perumahan ini diperioritaskan di BWK C, BWK D dan BWK E dengan masing-masing kawasan mempunyai skala insentisitas dan kapasitas yang berbeda. Kawasan Pusat kota (BWK A) yang mempunyai kepadatan relatif tinggi jika dibandingkan dengan kawasan lain, kawasan perumahan di BWK A ini diarahkan bagi perumahan dengan tipe kecil dengan kepadatan bangunan relative tinggi. Daerah transisi diperioritaskan pengembangan perumahan tipe sedang dan besar dengan tingkat kepadatan sedang dan rendah, sedangkan daerah pinggiran diarahkan bagi pengembangan perumahan dengan tipe kecil dan sedang dengan kepadatan rendah.
Pada kawasan-kawasan yang sebagian sudah terbangun atau dengan kepadatan bangunan yang relatip rendah (BWK B bagian barat, BWK C bagian tengah dan selatan serta BWK D dan BWK E) kawasan tersebut masih dapat menampung pengembangan perumahan baru dengan peningkatan kepadatan bangunan. Pada saat ini di kampung I nggramui di Kawasan BWK D telah masuk I nvestor untuk membangun perumahan dengan luas lahan lebih kuang 300 Ha. Selain di Kampung I nggramui, juga dikampung Manggoapi telah dibangun perumahan oleh beberapa pengembang.
B. Kaw asan Pedesaan
Rencana pengembangan permukiman di kawasan pedesaan diarahkan pada daerah yang mempunyai potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan dari daerah-daerah hinterlandnya yang sangat urgen membutuhkan perbaikan lingkungan pemukiman. Wilayah pedesaan di
Rencana Program Investasi Infrastruktur
Kabupaten Teluk Bintuni didominasi oleh bangunan semi permanen dan sederhana yang tersebar di wilayah kabupaten.
4 .1 .2 .1 .2 Pra sa ra na da n Sa ra na Da sa r Pe rm uk im a n
Prasarana dan sarana merupakan kelengkapan dasar fisik yang harus dimiliki oleh setiap perumahan dan permukiman baik itu yang terletak di perkotaan maupun perdesaan. Prasarana dan sarana dasar permukiman yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
4 .1 .2 .1 .3 Pa ra m e t e r T e k nis Wila ya h
Beberapa parameter yang digunakan dalam perencanaan pembangunan prasarana dan sarana permukiman dapat dilihat pada Tabel 4.1.
4 .1 .2 .1 .4 Aspe k Pe nda na a n
Aspek pendanaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman. Dilihat dari kemampuan masyarakat yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni dalam hal pendanaan PSD permukiman sangat kecil. Sejauh ini pendanaan atau pembiayaan PSD masih sepenuhnya dilakukan oleh Pemerintah daerah dan pihak Swasta.
4 .1 .2 .1 .5 Aspe k K e le m ba ga a n
Aspek kelembagaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan permukiman. Di Kabupaten Teluk Bintuni lembaga yang mengelola permukiman adalah sebagai berikut :
Penyiapan prasarana dan sarana permukiman
Memberikan pembinaan dan pengaturan dalam hal pengelolaan permukiman c. Pihak Swasta berfungsi sebagai :
Melaksanakan pembangunan perumahan dan permukiman
4 .1 .2 .2 Sa sa ra n
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya permukiman yang layak huni.
Rencana Program Investasi Infrastruktur
Tabel 4.1
PSD Permukiman Skala Besar Yang Ada Di Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2008
No. Pengelola/ PSD Satuan Jumlah Kondisi Tingkat Pelayanan
% KK Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
1 Masyarakat
1 Jalan lingkungan M
2 Saluran air hujan M3
3 Prasarana Air Minum l/ det
4 Prasarana Air Limbah
a. On-site Unit
b. Off-site Unit
5 Prasarana dan Sarana Persampahan Unit
2 Sw asta
1 Jalan lingkungan M - -
-2 Saluran air hujan M3 - -
-3 Prasarana Air Minum l/ det - -
-4 Prasarana Air Limbah
a. On-site Unit - -
b. Off-site Unit - -
-Rencana Program Investasi Infrastruktur
Lanjutan Tabel 4.1
No Pengelola/ PSD Satuan Jumlah Kondisi Tingkat Pelayanan %
KK Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
3 Perumahan
1 Jalan lingkungan M
2 Saluran air hujan M3
3 Prasarana Air Minum l/ det 4 Prasarana Air Limbah
a. On-site Unit
b. Off-site Unit
5 Prasarana dan Sarana Persampahan Unit
4 Pemerintah
1 Jalan lingkungan M - -
-2 Saluran air hujan M3 - -
-3 Prasarana Air Minum l/ det - -
-4 Prasarana Air Limbah
a. On-site Unit - -
b. Off-site Unit - -
-Rencana Program Investasi Infrastruktur
Tabel 4.2
Parameter Teknis Wilayah di Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2008
No Uraian Besaran Keterangan
1 2 3 4
KARAKTERI STI K FI SI K KOTA
1 Jumlah penduduk : 53.664 jiwa 24 distrik
Tingkat kepadatan :
- Tinggi (≥ 200 jiwa/ ha) - Ha
- Sedang (100-200 jiwa/ ha) 200 Ha
- Rendah (50-200 jiwa/ ha) 800 Ha
-2 Tipe bangunan :
- Permanen 5.366 unit
- Semi permanen 10.733 unit
- Tidak permanen 16.099 unit
-3 Jenis tanah Alluvial hasil uji tanah
4 permeabilitas tanah
5 Tinggi muka air tanah M
6 Ketinggian dan kemiringan lahan (topografi) 0-45% Bervariasi
7 Badan air :
- Sumber Air Bintuni
- Peruntukan Suplai air bersih
- Debit Liter/ dtk
- Kualitas BOD mg/ ltr
COD mg/ ltr
B. TI NGKAT PENYEDI AAN AI R BERSI H
1 perpipaan 25%
-13.416 KK
-2 Non perpipaan 75%
-Rencana Program Investasi Infrastruktur
Tabel 4.3
Permasalahan yang dihadapi Komponen Pembangunan PSD Permukiman Kabupaten Teluk Bintuni
Tahun 2008
No. Kondisi Sistem Target Renc. Strategi Besaran Keterangan
yang Ada Nasional Pembangunan Permasalahan
Kota
A. TEKNIS Mahalnya
- - - Bahan
-- Bangunan
-B. KELEMBAGAAN Status
- - - Tanah
-C. KEUANGAN Dana
- - - Besaran
-D. PROMOSI - - -
Rencana Program Investasi Infrastruktur
4 .1 .3 Pe rm a sa la ha n pe m ba nguna n Pe rm uk im a n
4 .1 .3 .1 Ana lisis
Pe rm a sa la ha n, Alt e rna t if Pe m e c a ha n da n
Re k om e nda si
Permasalahan pembangunan permukiman yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni adalah sebagai berikut :
Lahan untuk pembangunan perumahan Struktur tanah
Topografi
Pembiayaan/ pendanaan Geografis wilayah Kelembagaan
Sumberdaya Manusia
4 .1 .4 U sula n Pe m ba nguna n Pe rm uk im a n
Untuk meningkatkan kualitas hidup dan menunjang kegiatan masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni, maka perlu diusulkan pembangunan permukiman. Adapun usulan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
4 .1 .4 .1 Sist e m I nfra st ruk t ur Pe rm uk im a n Y a ng Diusulk a n
Sistem infrastruktur permukiman yang diusulkan antara lain : Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkungan Pembangunan dan pemeliharaan jaringan drainase
Pembangunan jaringan air bersih Pembangunan sistem air limbah
Pembangunan sistem pengolahan persampahan Penataan bangunan dan lingkungan
4 .1 .4 .2 U sula n da n Priorit a s Progra m Pe m ba nguna n PS
Pe rm uk im a n
Usulan dan prioritas program pembangunan PSD RSH disusun berdasarkan paket -paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program, meliputi kegiatan :
Pembangunan jalan lingkungan/ setapak yang menghubungkan antar rumah-rumah (RSH) Pembangunan saluran air hujan lingkungan (saluran yang menampung air hujan dari
rumah-rumah)
Pembangunan jaringan air minum perpipaan (jaringan distribusi ke rumah-rumah) Pembangunan sistem pengolahan air limbah
Usulan Dan Prioritas Proyek Pembangunan PSD RSH
Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
Kelayakan teknis
Kelayakan ekonomi/ keuangan Kelayakan sosial
Kelayakan lingkungan
1) Gambaran umum
Jelaskan cakupan perbaikan kawasan permukiman yang ditangani masyarakat, swasta, pemerintah, serta pembangunan peremajaan kawasan yang ada.
2) Prasarana dan sarana dasar kaw asan permukiman
Rencana Program Investasi Infrastruktur
Tabel 4.4
Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah PSD Permukiman Kabupaten Teluk Bintuni
Tahun 2008
Parameter yang
Dibandingkan
- - -
-- - -
-- - -
-- - -
-No. Satuan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Rencana Program Investasi Infrastruktur
Tabel 4.5
Sistem PSD Permukiman yang Diusulkan
No. Uraian Kondisi Saat ini TA 2007 Kondisi Akhir PJM TA 2009 Keterangan
1 2 3 4 5
1 Jalan Lingkungan Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan
- Pembangunan - Peningkatan - Pemeliharaan
2 Drainase Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan
- Pembangunan - Pemeliharaan
3 Air Bersih Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan
- Pembangunan Prasarana Air Bersih - Pembangunan Hidran Umum
4 Persampahan Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan sarana dan prasarana persampahan
- Pengadaan Alat Angkut (Truk Sampah) - Pengadaan Container
- Pengadaan Tanah untuk Lokasi TPA dan TPS
5 Air Limbah Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan
- Pembangunan Prasarana Pengelolaan Air Limbah
- Pembuatan Septik Tank Komunal
6 Penataan Bangunan dan Lingkungan
Rencana Program Investasi Infrastruktur
Tabel 4.6
Usulan dan Prioritas Program Penyediaan Perumahan dan Permukiman, Komponen Pembangunan PSD Permukiman
Kabupaten Teluk Bintuni
Pusat Provinsi Kabupaten Masy Swasta
1 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 JALAN LINGKUNGAN
- Pemb. Jalan Lingkungan - Peningkatan Jalan Lingkungan - Pemeliharaan Jalan Lingkungan - Pembuatan Gorong-gorong Beton - Pembuatan Gorong-Gorong Kayu
JUMLAH
2 DRAINASE
- Pembangunan Jaringan 1,500.00 m 70,000 105,000,000 73,500,000 31,500,000
(drainase tanah)
- Peningkatan Jaringan Drainase 110,000.00 m 1,300,000 143,000,000,000 - Bintuni 100,100,000,000 42,900,000,000 (pasangan batu)
- Pemeliharaan jaringan Drainase 25.00 km 5,000,000 125,000,000 87,500,000 37,500,000
JUMLAH 143,230,000,000 0 100,261,000,000 42,969,000,000
3 AIR BERSIH
- Penyusunan Masterplan Air Bersih - Penyediaan PS Air Bersih
- P/P Pipa PVC dia 150 mm 7,500 m 333,400 2,500,500,000 Bintuni 2,500,500,000 - P/P Pipa GIP dia 150 mm 1,500 m 813,500 1,220,250,000 Bintuni 1,220,250,000
- P/P Acc Pipa 1 pkt 120,000,000 120,000,000 Bintuni 120,000,000
- P/P Pipa GIP dia 50 mm 7,500 m 250,000 1,875,000,000 Bintuni 1,875,000,000
- Pemb. Sambungan Rumah (SR) 150 unit 1,000,000 150,000,000 Bintuni 150,000,000 - Pembangunan Intake
- Pemb. Pengolahan Air - Pemb. Sumur Bor - Pembuatan Reservoir
- Pengadaan Hidrant Umum (HU) 2 unit 30,000,000 60,000,000 Bintuni 60,000,000
- Pengadaan Alat Angkut
No. Kegiatan Pokok Vol. Harga Satuan Biaya Lokasi Tahun 2010 Ket
Rencana Program Investasi Infrastruktur
Pusat Provinsi Kabupaten Masy Swasta
1 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 PERSAMPAHAN
- Penyusunan Masterplan Sampah - - -
-- Peningkatan Institusi dan SDM - - -
-- Penbangunan Pagar Keliling Lokasi TPA - - -
-Pembangunan Jalan Kerja dilokasi TPA - Pengadaan Tanah:
- Lokasi TPA - - -
-- Lokasi TPS - - -
-- Perencanaan Teknis TPA Sampah
- Peningkatan Kinerja TPA Sampah - - -
-- Supervisi Peningkatan Kinerja TPA Sampah - - -
-- Pengadaan Alat Angkut
- Truk Tinja - - -
-- Dump Truk - - -
-- Arm Roll Truk - - -
-- Kontainir - - -
-- Bukdozer - - -
-- Ezcavator - - -
-- Pengadaan Alat Pewadahan
- Tong Sampah - - -
-- Gerobak Sampah - - -
-- Bantek Pengolaham sampah 3R - - -
-JUMLAH - - - 0 0 - - - -
-5 AIR LIMBAH
- Peningkatan Institusi dan SDM - - -
-- Pengembangan Pengolahan Sistem On--site :
- Penyusunan Masterplan, FS, DED - - -
-- Penyediaan Sarana Sanitasi - - -
-sistem On-Site
-- Pembangunan PS Sanitasi Sistem - - -
-On-Site Berbasis Masyarakat
-- Pengadaan Truk Tinja - - -
-- Pembangunan IPLT - - -
-- Peningkatan Operasi dan pemeliharaan - - -
-IPLT dan Truk Tinja
-- Pengembangan Pengolahan Sanitasi
No. Kegiatan Pokok Vol. Biaya Lokasi Tahun 2010 Ket
2 3
Rencana Program Investasi Infrastruktur
1 4 5 6 7 8 9 10 11 12
- Pengembangan Pengolahan Sanitasi Sistem Off-Site :
- Penyediaan Sambungan Rumah - - -
-- Pembangunan :
- Sistem jaringan Pengumpul - - -
-Perpipaan
- IPAL - - -
-- Pembangunan PS Sanitasi Sistem - - -
-Off-Site berbasis masyarakat
- Pembangunan PS air limbah - -
-mendukung kawasan RSH
- Supervisi Pembangunan PS Air Limbah - - -
-Mendukung RSH
- Rehabilitasi peningkatan Kapasitas
- Jaringan Perpipaan - - -
-- Kapasitas IPAL - - -
-- Peningkatan Operasi dan - Peme-liharaan
- Sistem Jaringan Perpipaan - - -
-- IPAL - - -
-JUMLAH - - 0 0 0.00
-6 PENATAAN BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN - - -
-JUMLAH - - 0 0 0 0 - -
-WAKIL BUPATI TELUK BINTUNI KETUA DPRD
KABUPATEN TELUK BINTUNI
Drs. H. AKUBA KALI AM
Rencana Program Investasi Infrastruktur
Tabel 4.7
Usulan Pembiayaan Proyek Penyiapan Perumahan dan Permukiman Komponen PSD Permukiman
Kabupaten Teluk Bintuni
No.
Kegiatan
Total
Pusat
Pemda
Masyarakat
Ket.
(Rp.)
(Rp.)
(Rp.)
(Rp.)
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-- = Data Tidak Tersedia
Tabel 4.8
PSD Kaw asan Permukiman ( sangat kumuh) yang ada Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2008
Tingkat Pelayanan % KK 1. MASYARAKAT
1. Jalan Lingkungan m3 - - -
-2. Saluran Air Hujan l/ det - - -
-3. Prasarana Air Minum - - -
-4. Prasarana Air Limbah - - -
a. On-Site unit - - -
b. Off-Site unit - - -
-5. Prasarana dan Sarana unit - - -
Persampahan
2. SWASTA
1. Jalan Lingkungan m - - -
-2. Saluran Air Hujan m3 - - -
-3. Prasarana Air Minum l/ det - - -
-4. Prasarana Air Limbah - - -
a. On-Site unit - - -
b. Off-Site unit - - -
-5. Prasarana dan Sarana unit - - -
Persampahan
Keterangan Pengelola PSD
Rencana Program Investasi Infrastruktur
3.
PERUMNAS
1. Jalan Lingkungan
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m3
-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
-
-
-
a. On-Site
unit
-
-
-
b. Off-Site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana
unit
-
-
-
Persampahan
4.
PEMERINTAH
1. Jalan Poros
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m3
-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a. On-Site
unit
-
-
-
b. Off-Site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana
unit
-
-
-
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
3) Parameter Teknis Wilayah
Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik wilayah dan standar yang berlaku terutama kondisi permukiman di wilayah kawasan yang perlu adanya perbaikan terutama lingkungan permukiman.
4) Aspek Pendanaan
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, pemerintah dalam peremajaan PSD Kawasan permukiman sangat kumuh serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.
5) Aspek Kelembagaan
Menguraikan kemampuan institusi peremajaan PSD kawasan permukiman sangat kumuh (masyarakat, swasta, pemerintah) dikaitkan dengan kondisi yang ada.
Permasalahan Yang Dihadapi
1) Sasaran Peremajaan PSD Kawasan kumuh
Menjelaskan target yang harus dicapai dalam peremajaan PSD kawasan permukiman sangat kumuh yang terdiri dari:
a. Target Nasional Target RPJM
- Kebijaksanaan dan Strategi peremajaan PSD Kawasan permukiman sangat kumuh dari segi teknis, pendanaan dan pelaksanaan.
b. Terwujudnya Pembangunan Kota
Menunjang terwujudnya Rencana Pembangunan Kota Menunjang terlaksananya Strategi Pembangunan Kota
2) Rumusan masalah
Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus diselesaikan melalui peremajaan PSD Kawasan permukiman sangat kumuh, dengan membandingkan antara kondisi yang ada dan sasaran peremajaan PSD kawasan permukiman sangat kumuh, baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan.
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi
1) Analisis Permasalahan
Kawasan kumuh di Kota Bintuni sebagian besar merupakan wilayah yang berada di pinggir pantai terutama di Kampung Nelayan.
2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi Perlu adanya penataan di kawasan tersebut. Sistem PSD Peremajaan Kaw asan Permukiman
Sistem PSD peremajaan kawasan permukiman: Perbaikan lingkungan permukiman; Penyediaan air bersih; Pengelolaan air limbah; dan Pengelolaan persampahan. Usulan dan Prioritas Program Peremajaan Kaw asan
Usulan program ini disusun berdasarkan paket -paket fungsional dan sesuai dengan kebijaksanaan prioritas program, meliputi kegiatan:
I dentifikasi program penanganan Pemantapan program dan DED
Peremajaan/ pembangunan jalan lingkungan
Peremajaan/ pembangunan saluran air hujan/ drainase
Peremajaan/ pembangunan prasarana dan sarana persampahan Peremajaan/ pembangunan prasarana air minum
Usulan dan Prioritas Proyek Peremajaan Psd Kaw asan Sangat Kumuh
Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatankegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
Kelayakan teknis
Kelayakan ekonomi/ keuangan Kelayakan sosial
Kelayakan lingkungan
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.9
Parameter Teknis Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2008
No.
Uraian
Besaran
Keterangan
1
Perlu perbaikan lingkungan
40 Ha
- Kampung Nelayan
permukiman kumuh di Kota
bI NTUNI yang merupakan
I bukota Kabupaten
Tabel 4.10
Permasalahan yang Dihadapi Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2008
Rencana
Strategi
Pembangunan
Kota
A
TEKNI S
-
-
-
-B
KELEMBAGAAN
-
-
-
-C
KEUANGAN
-
-
-
-D
PROMOSI
-
-
-
-Kondisi sistem
yang ada
Target
Nasional
Besaran Permasalahan
Keterangan
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.11
Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah PSD Kaw asan Permukiman Sangat Kumuh di
Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2008
Parameter yang diperbandingkan
- - -
-- - -
-- - -
-- - -
-- - -
-Alternatif 3 Alternatif 4 No. Satuan Alternatif 1 Alternatif 2
- = Data Tidak Tersedia
Tabel 4.12
Sistem Prasarana dan Sarana Komponen Peremajaan Kaw asan Permukiman Kabupaten Teluk Bintuni
- - - -
-- - - -
-- - - -
-- - - -
-- - - -
-- - - -
-No. Uraian Kondisi Saat
I ni TA .... Keterangan
Kondisi Akhir PJM TA ...
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.13
Usulan dan Prioritas Program Peremajaan Kaw asan Permukiman, Komponen Permukiman sangat kumuh
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Pembiayaan Proyek Komponen PSD Peremajaan Kaw asan Permukiman
Pembiayaan proyek berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing-masing pemerintah kabupaten, pusat, swasta dan masyarakat.
a) Peningkatan Kualitas Permukiman
Kondisi Yang Ada
1) Gambaran umum
Sub Kawasan kampung nelayan Borobudur disepanjang utara Teluk Sawaibu yang berbatasan langsung dengan Teluk Sawaibu (merupakan kawasan waterfront). Kondisi eksistingnya saat ini cendrung berkesan kumuh menyerupai slum, karena kepadatan bangunan yang tinggi dan tidak tertata deengan baik serta fasilits yang kurang lengkap. Bangunan-bangunan dikampung nelayan Borobudur ini tidak semuanya berada di daratan, beberapa berada di atas air terkait dengan budaya hidup penduduknya yang bermatapencaharian sebagai nelayan.
Tabel 4.14 Usulan Pembiayaan
Proyek : Pengembangan Permukiman
Komponen : PSD Peremajaan Kaw asan Permukiman
Kabupaten Teluk Bintuni : Bintuni
Pemerintah Pemerintah Swasta/ Provinsi Kabupaten/Kota Masyarakat 1 Perbaikan 500,000,000
lingkungan permukiman kumuh
Total Pusat Ket.
No. Kegiatan
Keadaan kampung nelayan yang kumuh ini, jika dibiarkan terus berkembang tanpa adanya arahan yang baik dapat mengancam kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungannya sendiri. Dilihat dari potensi yang dimiliki (posisi yang startedgis dan karakter fisik) Sub kawasan ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai obyek wisata. Oleh karena itu dalam rencana pengembangan kawasan Teluk Sawaibu, kawasan ini tetap dipertahankan dan dikembangkan guna mengangkat lokalitas dan unsure budaya tradisional sebagai penguat karekater kawasan dan obyek daya tarik wisata.
Revitalisasi permukiman lama sub kawasan kampung nelayan Borobudur tetap dipertahankan karakter fisik dan aktivitasnya karena diharapkan akan dapat memberikan keunikan pada kawasan.. Untuk itu arah pengembangannya diupayakan untuk tidak banyak melakukan perubahan pada fisik sehingga karekter sub kawasan tetap terjaga sehinga lebih difokuskan pada peningkatan kualitas fisik dan non fisik yang meliputi kopmponen-komponen :
Perbaikan lingkungan fisik melalui perbaikan kualitas lingkungan kampung secara menyeluruh.
Pembangunan masyarakat melalui penumbuhan motivasi dan kemandirian untuk dapat mengimplementasikan pembangunan yang berkelanjutan.
Pengembangan bisnis skala kecil dan menengah dengan membangun peluang kerja bagi masyarakat sekitar guna meningkatkan kondisi ekonomi lokal. Perbaikan permukiman dengan peningkatan kondisi fisik dan legalitas rumah.
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.15
Kebutuhan Perumahan Di KotaBintuni Tahun 2006 - 2010 B
326 493 1.581 282 955 1.088
JUMLAH 2.400 2.325
Sumber : Rencana Umum Tata Ruang Kota Bintuni
2) Peningkatan kualitas permukiman yang ditunjukkan dengan Tabel kegiatan peningkatan kualitas permukiman yang ada Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2007 3) Parameter Teknis Wilayah
Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik wilayah dan standar yang berlaku.
4) Aspek Pendanaan
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, perumnas, pemerintah dalam peningkatan
kualitas permukiman, serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.
5) Aspek Kelembagaan
Menguraikan kemampuan institusi dalam peningkatan kualitas permukiman dikaitkan
dengan kondisi yang ada.
2) Rumusan masalah
Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus diselesaikan
dalam peningkatan kualitas permukiman, dengan membandingkan antara kondisi
permukiman yang ada dan sasaran peningkatan kualitas permukiman, baik dari segi teknis,
kelembagaan dan keuangan.
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi
1) Analisis Permasalahan
Perkembangan Kabupaten Teluk Bintuni terutama di Kota Bintuni, yang berkembang dari I bukota Kabupaten menjadi I bukota Provinsi menyebabkan tingkat perkembangan kota menjadi tinggi di kawasan ini, salah satunya adalah arus urbanisasi yang bekerja sebagai pegawai baik pegawai negeri maupun pegawai swasta.
2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi
Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dibangun kawasan yang dapat dikembangkan sebagai kawasan permukiman.
Usulan Dan Prioritas Peningkatan Kualitas Permukiman
Usulan dan prioritas peningkatan kualitas permukiman disusun berdasarkan paket -paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program.
Selanjutnya merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
Kelayakan teknis
Kelayakan ekonomi/ keuangan Kelayakan sosial
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
4 .1 .4 .3 U sula n da n priorit a s
Proye k Pe m ba nguna n
I nfra st ruk t ur Pe rm uk im a n
Gambaran umum program pengembangan permukiman dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.1
Program Pengembangan Permukiman ( Kaw asan Permukiman Perdesaan)
a) Pengembangan Kaw asan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
1) Kondisi Umum
Pembangunan perdesaan secara keseluruhan telah ditangani melalui berbagai sektor dengan cara yang diupayakan terpadu. Perumahan permukiman di perdesaan menjadi sangat penting sebagai “entry point” pembangunan perdesan secara keseluruhan.
Pemerintah sampai saat ini menggunakan azas Tridaya yang intinya adalah pemberdayaan masyarakat, ekonomi dan pendayagunaan prasarana dan sarana permukiman didalam menangani Perumahan Permukiman Perdesaan. Dalam upaya merumuskan kebijaksanaan pembangunan perdesaan, maka desa dikelompokan ke dalam 3 (tiga) kelompok yaitu :
Desa Cepat Berkembang
Desa yang berpotensi untuk berkembang dan atau desa yang sedang berkembang
Desa Belum Berkembang
Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) yang terdiri atas Desa Pusat dan Desa Hinterland, sebenarnya secara keseluruhan dapat mengait keseluruhan kelompok tersebut yaitu bahwasannya Desa Pusatnya merupakan Desa Cepat Berkembang sedangkan hinterlandnya dari kelompok Desa Sedang Berkembang dan Desa Belum Berkembang.
2) Pengertian
Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D), adalah satu satuan kawasan perdesaan sebagaimana tercantum dalam UU No. 24/ 1992, yang terdiri dari desa pusat dan desa-desa lain sebagai desa pendukungnya, yang memiliki keunggulan strategis berupa :
Peran kawasan ini bagi pertumbuhan dan pengembangan potensi kawasan perdesaan lain di sekitamya,
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Memiliki fasilitas pelayanan sosial ekonomi serta tingkat aksesibilitas yang relatif lebih baik di bandingkan dengan kawasan perdesaan disekitarnya.
3) Kriteria KTP2D
KTP2D merupakan satu kesatuan kaw asan perdesaan
Lokasi KTP2Dadalah satu kesatuan kawasan perdesaan, yang terdiri dari desa pusat pertumbuhan dan desa-desa hinterlandnya. Pada umumnya desa-desa tersebut memiliki ikatan, baik secara ekonomi, sosial dan budaya.
Sehingga batasan wilayah bagi lokasi KTP2D dapat merupakan suatu batasan fisik dan fungsional. Unutk menjaga effisiensi dan efektifitas penanganannya, maka jumlah desa dalam KTP2D minimal 3 dan maksimal 5 termasuk Desa Pusat Pertumbuhannya.
KTP2D tidak memiliki ciri perkotaan
Kawasan perdesaan adalah sasaran dari program KTP2D ini, dengan demikian wilayah-wilayah yang mencirikan kawasan perkotaan bukan merupakan alternatif lokasi KTP2D. Berdasarkan Undang-undang Penataan Ruang No. 4 Tahun 1992, ciri kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
KTP2D bukan merupakan pusat pemerintahan
Terkait dengan batasan dan ruang lingkup KTP2D, khususnya pada tahapan identifikasi, maka penetapan lokasi KTP2D perlu memperhatikan pusat-pusat pemerintahan dan daerah hinterland-nya, seperti ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan. Hal tersebut mengingat biasanya pada pusat -pusat
Pada umumnya di daerah-daerah sekitar pusat-pusat pemerintahan perkembangannya cenderung mengikuti bahkan tergantung pada pusat pemerintahan, sehingga daerah-daerah yang terpengaruh oleh perkembangan pusat pemerintahan disebut daerah hinterland pusat pemerintahan yang biasanya memiliki jarak yang relatif dekat dengan aksesibilitas yang tinggi dengan pusatnya.
Desa Tertinggal tidak dapat mejadi bagian dari KTP2D
Sesuai dengan konsep dasar pembentukan KTP2D, maka desa yang dikategorikan tertinggal tidak dianjurkan menjadi salah satu hinterland, karena hampir dipastikan bahwa pemenuhan kebutuhan pada desa tersebut akan menyedot sumber dana dan perhatian yang diperuntukkan bagi kawasan garapan, sehingga dapat diperkirakan akan menarik turun klasifikasi kawasan. Selain itu telah banyak alternatif program yang tertuju pada desa/ kawasan tertinggal baik nasional, regional maupun Kawasan Terpilih
TI POLOGI KTP2D
Kawasan Perdesaan Pusat Jasa dan Pelayanan Lokal Kawasan Perdesaan Wisata
Kawasan Perdesaan Pusat Perdagangan Kawasan Perdesaan Pertanian/
Agrobisnis
1) Aspek-Aspek Yang Akan Dinilai Dalam Penetapan Skore Desa Potensi sektor Unggulan
Potensi/ ketersediaan Prasarana dan Sarana Dasar pendukung Kondisi kependudukan untuk melihat skala ekonomi
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Perkembangan desa yang diakui oleh pemerintah, lembaga dll
Keterkaitan Desa dengan sistem kota dan penyebarannya dalam Provinsi dan Kabupaten.
2) Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) KTP2D Berisi Matriks Program lintas sektor untuk 5 tahun Mendukung pengembangan ekonomi lokal
Sumber pembiayaan beragam (APBD, APBN, Masyarakat, dsb)
PROSES CBD (rembug desa, survey desa sendiri, dan penyusunan matriks program)
Menjadi produk legal dari Pemerintah Daerah
Sebagai acuan daerah dalam kegiatan pengembangan kawasan permukiman perdesaan
Kaw asan Terpilih Pusat Pengembangan Desa ( KTP2D)
Lokasi/ Nama Kawasan : Distrik :
Desa Pusat :
DesaHinterland: 1... 2... 3... 4...
Potensi Unggulan : ...
b) Pengembangan Kaw asan Agropolitan
Kondisi Yang Ada
1) Gambaran umum
Menjelaskan cakupan pengembangan kawasan agropolitan yang ditangani oleh masyarakat, swasta dan pemerintah yang ada.
2) Pengembangan kawasan agropolitan yang ditunjukkan dengan Tabel I V-26 Kawasan Agropolitan yang ada Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2007
3) Parameter Teknis Wilayah
Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik wilayah dan standar yang berlaku.
4) Aspek Pendanaan
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam pengembangan kawasan agropolitan serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.
5) Aspek Kelembagaan
Menguraikan kemampuan institusi pengembangan kawasan agropolitan dikaitkan dengan kondisi yang ada.
Permasalahan Yang Dihadapi
1) Sasaran pengembangan kawasan agropolitan
Menjelaskan target yang harus dicapai dalam pengembangan kawasan agropolitan yang terdiri dari:
Target RPJM
Target pemerintah daerah
2) Rumusan masalah
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.16
Pengembangan Kaw asan Agropolitan yang Ada Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2008
Tingkat
Pelayanan
% KK
MASYARAKAT
1. Jalan Lingkungan
m
2. Saluran Air Hujan
m
33. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-SWASTA
1. Jalan Lingkungan
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-1
2
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
PERUMNAS
1. Jalan Lingkungan
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-PEMERINTAH
1. Jalan Poros
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-3
4
- = Data Tidak Tersedia
Tabel 4.17
Parameter Teknis Wilayah Agropolitan Tahun 2008
No.
URAIAN
BESARAN
KETERANGAN
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi
1) Analisis Permasalahan
Melakukan analisis untuk mencari persoalan sebenarnya dari kebutuhan kawasan agropolitan sehingga memadai bagi Kabupaten Teluk Bintuni saat ini.
2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi
Menguraikan beberapa alternatif untuk pemecahan persoalan di atas, membandingkan alternatif tersebut dari aspek teknis dan biaya, kemudian merumuskan alternatif yang direkomendasikan.
Usulan dan Prioritas Pengembangan Kaw asan Agropolitan
Usulan dan prioritas pengembangan kawasan agropolitan disusun berdasarkan paket -paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program.
Selanjutnya merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
Kelayakan teknis
Kelayakan ekonomi/ keuangan Kelayakan sosial
Kelayakan lingkungan
c) Pengembangan Kaw asan Eks Transmigrasi
Kondisi Yang Ada
1) Gambaran umum
Pengembangan kawasan eks transmigrasi yang ditangani oleh masyarakat, swasta dan pemerintah
2) Pengembangan kawasan eks transmigrasi ditunjukkan dengan tabel kawasan eks transmigrasi yang ada Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2008
4) Aspek Pendanaan
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam pengembangan kawasan eks transmigrasi serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.
5) Aspek Kelembagaan
Menguraikan kemampuan institusi pengembangan kawasan eks transmigrasi dikaitkan dengan kondisi yang ada.
Tabel 4.18
Permasalahan yang Dihadapi Kaw asan Agropolitan Tahun 2008
No. Kondisi Sistem Target Renc. Strategi Besaran Keterangan
yang Ada Nasional Pembangunan Permasalahan
Kota
A. TEKNIS - - -
-B. KELEMBAGAAN - - -
-C. KEUANGAN - - -
-D. PROMOSI - - -
-- = Data Tidak Tersedia
Tabel 4.19
Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah Kaw asan Agropolitan Tahun 2008
Parameter yang diperbandingkan
- - -
-- - -
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.20
Usulan dan Prioritas Program Pengembangan Kaw asan Agropolitan Kabupaten Teluk Bintuni
Harga Satuan
Klasifikasi
(Rp)
Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Tanggung Jawab
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-No Kegiatan Satuan
Volume Biaya (Rp) Lokasi
200x
200x
200x
200x
200x
Ket
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.21
Pengembangan Kaw asan Eks Transmigrasi yang Ada Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2008
Tingkat
Pelayanan
% KK
MASYARAKAT
1. Jalan Lingkungan
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-SWASTA
1. Jalan Lingkungan
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-No.
Pengelola/PSD
Satuan
Jumlah
Kondisi
Keterangan
1
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
PERUMNAS
1. Jalan Lingkungan
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-PEMERINTAH
1. Jalan Poros
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-3
4
- = Data Tidak Tersedia
Tabel 4.22
Parameter Teknis Wilayah Eks Transmigrasi Tahun 2008
-
-
-
--
-
-
-No.
URAIAN
BESARAN KETERANGAN
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Permasalahan Yang Dihadapi
1) Sasaran pengembangan kawasan eks transmigrasi
Menjelaskan target yang harus dicapai dalam pengembangan kawasan eks transmigrasi yang terdiri dari:
Target RPJM
Terwujudnya Pembangunan Kota
Menunjang terwujudnya Rencana Pembangunan Kota Menunjang terlaksananya Strategi Pembangunan Kota
2) Rumusan masalah
Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus diselesaikan melalui pengembangan kawasan eks transmigrasi, dengan membandingkan antara kondisi permukiman yang ada dan sasaran pengembangan kawasan eks transmigrasi, baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan.
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi 1) Analisis Permasalahan
Melakukan analisis untuk mencari persoalan sebenarnya dari kebutuhan kawasan eks transmigrasi sehingga memadai bagi Kabupaten Teluk Bintuni saat ini.
2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi
Menguraikan beberapa alternatif untuk pemecahan persoalan di atas, membandingkan alternatif tersebut dari aspek teknis dan biaya, kemudian merumuskan alternatif yang direkomendasikan.
Usulan Dan Prioritas Pengembangan Kaw asan Eks Transmigrasi
1) Usulan dan prioritas pengembangan kawasan eks transmigrasi disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program
Kelayakan sosial Kelayakan lingkungan
d) Penanganan I nfrastruktur Desa Terpencil, Desa Tertinggal, Dan Pulau-Pulau Kecil
1) Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2004-2009 menjadikan pengembangan kawasan tertinggal sebagai prioritas pembangunan Merupakan salah satu bentuk usaha pemerataan pembangunan, dan Bertujuan untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah/ kawasan.
2) Dasar Kebijakan
Peraturan Presiden No: 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2004-2009
Keputusan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal No: 001/ KEP/ M-PDT/ I I / 2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No: 41 tahun 2000 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat.
Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rancangan Peraturan Pemerintah tahun 2005 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
3) Tahapan Penanganan I dentifikasi lokasi,
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.23
Permasalahan yang Dihadapi Kaw asan Eks Transmigrasi Tahun 2008
No. Kondisi Sistem Target Renc. Strategi Besaran Keterangan
yang Ada Nasional Pembangunan Permasalahan
Kota
A. TEKNIS - - -
-B. KELEMBAGAAN - - -
-C. KEUANGAN - - -
-D. PROMOSI - - -
-- Data Tidak Tersedia
Tabel 4.24
Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah Kaw asan Eks Transmigrasi Tahun 2008
Parameter yang diperbandingkan
- - -
-- - -
-No. Satuan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4
- Data Tidak Tersedia
Tabel 4.25
Usulan dan Prioritas Program Pengembangan Kaw asan Eks Transmigrasi Kabupaten Teluk Bintuni
Harga Satuan Klasifikasi
(Rp) Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Tanggung Jawab
- - -
-- - -
-- - -
-- - -
-- - -
-- - -
-200x 200x 200x 200x
Ket
No Kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Lokasi 200x
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
4) Pengertian I dentifikasi Lokasi Desa Terpencil, Desa Tertinggal, dan Pulau-Pulau Kecil
I dentifikasi Lokasi dilaksanakan sebagai upaya penetapan daftar lokasi wilayah (Kecamatan) yang termasuk dalam kriteria Desa Terpencil, Desa Tertinggal, dan Pulau-Pulau Kecil berdasarkan kriteria dan parameter yang ditetapkan dalam Kebijakan Nasional.
5) Maksud dan Tujuan I dentifikasi Lokasi
Maksud dari identifikasi lokasi adalah mendapatkan daftar desa terpencil, desa tertinggal, dan pulau-pulau kecil yang diindikasikan masuk dalam kriteria yang disepakati
Tujuan untuk memudahkan pemrograman penanganan Desa Terpencil, Desa Tertinggal, dan Pulau-Pulau Kecil yang diindikasikan masuk dalam kriteria yang disepakati
6) Sasaran
Tersusunnya Perangkat I dentifikasi Lokasi Desa Terpencil, Desa Tertinggal, dan Pulau-Pulau Kecil
Tersusunnya Daftar lokasi kawasan sesuai dengan urutan prioritas berawal dari lokasi-lokasi paling rawan yang perlu segera ditangani
Terstrukturnya Penanganan Desa Terpencil, Desa Tertinggal, dan Pulau-Pulau Kecil sesuai prioritas
7) Pengertian Desa Terpencil
Desa Terpencil merupakan Kawasan Perdesaan yang terisolasi dari Pusat Pertumbuhan/ daerah lain akibat tidak memiliki atau kekurangan Sarana (I nfrastrukur) Perhubungan, sehingga menghambat pertumbuhan/ perkembangan kawasan.
PENGERTI AN DESA TERTI NGGAL
Desa Tertinggal merupakan Kawasan Perdesaan yang ketersediaan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayahnya kurang/ tidak ada (tertinggal) sehingga menghambat pertumbuhan/ perkembangan kehidupan masyarakatnya dalam bidang ekonomi (kemiskinan) dan bidang pendidikan (keterbelakangan).
Kriteria Desa Tertinggal dalam kegiatan ini yaitu:
Kawasan permukiman (unit administratif Desa)
Prasarana Dasar Wilayah kurang/ tidak ada (air bersih, listrik, irigasi) Sarana Wilayah Kurang/ Tidak Ada:
Sarana Ekonomi: (Pasar, Pertokoan, PKL, I ndustri) Sarana Sosial: (Kesehatan dan Pendidikan)
Sarana Transportasi: (Terminal, Stasiun, Bandara, dll) Perekonomian masyarakat rendah (Miskin/ Prasejahtera)
Tingkat Pendidikan Rendah (terbelakang/ kurang dari Program 9 tahun) Produkitivitas Masyarakat Rendah (Pengangguran usia produktif)
8) Pengertian Pulau-Pulau Kecil
Pulau-Pulau Kecil merupakan suatu daratan yang pada saat pasang tertinggi tidak tertutupi air, dengan luas kurang dari 2.000 Km2, memiliki komunitas permukiman, memiliki keterbatasan sarana aksesibilitas dan ketersediaan Sarana dan Prasarana Dasar Wilayahnya kurang/ tidak ada
Kriteria Pulau- Pulau Kecil dalam kegiatan ini yaitu:
Pulau dengan Luas < 2.000 Km2
Memiliki Unit Komunitas (RT, RW, Desa, dll)
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
9) Pendekatan Kawasan (Regional Approach)
Kawasan Terpencil yaitu kumpulan desa-desa yang diindikasi terpencil secara berdekatan dan membentuk suatu deliniasi/ batasan tertentu (tanpa terikat batasan administratif)
Kawasan Tertinggal yaitu kumpulan desa-desa yang diindikasi tertinggal secara berdekatan dan membentuk suatu deliniasi/ batasan tertentu (tanpa terikat batasan administratif)
10) Pendekatan Daerah (Territorial Approach)
Daerah Terpencil yaitu kecamatan yang lebih dari 50% desa-desanya diindikasi terpencil
Daerah Tertinggal yaitu kecamatan yang lebih dari 50% desa-desanya diindikasi tertinggal
11) Gambaran Umum Proses I dentifikasi Lokasi PROSES PELI PUTAN DATA & I NFORMASI (melalui 2 Pendekatan dengan 3 Langkah) 12) Hasil Peliputan Data & I nformasi
PENDATAAN DARI I NSTANSI PUSAT
Data Desa Tertinggal (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggall) Data Pulau-Pulau Kecil (Departemen Kelautan dan Perikanan)
Data Statistik Kabupaten dalam Angka (Badan Pusat Statistik Pusat)
DATA KABUPATEN
Hasil Jajak Pendapat (Kuesioner)
Hasil I dentifikasi Desa Terpencil, Desa Tertinggal, dan Pulau-Pulau Kecil yang telah dilakukan Pemerintah setempat
Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal (dalam Strada PDT-K) Kebijakan Pembangunan Daerah (dalam RPJM-D)
Kebijakan Penataan Ruang (dalam RTRW-K)
Gambar 4.2
Proses Peliputan Data Dan I nformasi ( Melalui 2 Pendekatan dengan 3 Langkah)
DATA KECAMATAN
Gambaran Umum Kecamatan
Gambaran Perekonomian Kecamatan Gambaran Perekonomian Masyarakat Gambaran Sosial Budaya Kecamatan
Gambaran Sarana dan Prasarana Kecamatan Gambaran Potensi Kecamatan
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
RUMUSAN KRI TERI A DAN PARAMETER (secara lengkap dapat dilihat dalam Buku Panduan I dentifikasi)
Desa Terpencil
Kawasan Permukiman
• Kriteria: Kawasan perdesaan
• Parameter: Unit Administratif Desa Aksesibilitas
• Kriteria: Sarana/ I nfrastruktur Aksesibilitas (Jalan/ Jembatan/ Dermaga)
• Parameter: Tidak Ada Jarak
• Kriteria: Jarak dari Pusat Pertumbuhan
• Parameter: Lebih dari (> ) 100 Km I solasi Geografis
• Kriteria: Faktor I solasi (Geografis)
• Parameter: Ada
Desa Tertinggal
Kawasan Permukiman
• Kriteria: Kawasan perdesaan
• Parameter: Unit Administratif Desa Prasarana Dasar Wilayah
• Kriteria: Jaringan Air Bersih, Jaringan Listrik, Jaringan I rigasi
• Parameter: Pelayanan terhadap Luas Kawasan kurang dari (< ) 25% Sarana Wilayah
• Kriteria: Sarana Ekonomi (Pasar, Pertokoan, PKL, dll); Sarana I ndustri (I ndustri RT, I ndustri Menengah, I ndustri Besar); Sarana Kesehatan (RSD, Puskemas, Pustu, dll); Sarana Pendidikan (TK, SD, SMP, SMU); Sarana
• Parameter: Jumlah Penduduk Miskin lebih dari 50 %
• Kriteria: Tingkat Pendidikan
• Parameter: Tingkat Pendidikan Penduduk kurang dari SMP lebih dari 50%
• Kriteria: Produktivitas Masyarakat
• Parameter: Penduduk Menganggur lebih dari 50%
Kriteria & Parameter Pulau- Pulau Kecil ( memiliki Permukiman) Kriteria: Luas < 2.000 Km2
Kriteria: Memiliki Unit Komunitas
Parameter: Ada Unit Administratif (RT, RW, Desa, dst) Aksesibilitas
• Kriteria: Sarana/ I nfrastruktur Aksesibilitas (Dermaga/ Bandar Udara)
• Parameter: Tidak Ada Prasarana Dasar Wilayah
• Kriteria: Jaringan Air Bersih dan Jaringan Listrik
• Parameter: Pelayanan terhadap Luas Kawasan < 25 % Sarana Wilayah
• Sarana Ekonomi (Pasar, Pertokoan, PKL, dll)
• Sarana I ndustri (I ndustri RT, I ndustri Menengah, I ndustri Besar)
• Sarana Kesehatan (RSD, Puskemas, Pustu, dll)
• Sarana Pendidikan (TK, SD, SMP, SMU)
• Sarana transportasi (Terminal, Stasiun)
• Parameter: Pelayanan terhadap Luas Kawasan < 25 %
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
e) Pengembangan Kaw asan Perbatasan
Kondisi Yang Ada
1) Gambaran umum
Menjelaskan cakupan pengembangan kawasan perbatasan yang ditangani oleh masyarakat, swasta dan pemerintah yang ada.
2) Pengembangan kawasan perbatasan ditunjukkan dengan tabel kawasan perbatasan yang ada Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2008
3) Parameter Teknis Wilayah
Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik wilayah dan standar yang berlaku.
4) Aspek Pendanaan
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam pengembangan kawasan perbatasan serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.
5) Aspek Kelembagaan
Menguraikan kemampuan institusi pengembangan kawasan perbatasan dikaitkan dengan kondisi yang ada.
Permasalahan Yang Dihadapi
1) Sasaran pengembangan kawasan perbatasan
Menjelaskan target yang harus dicapai dalam pengembangan kawasan perbatasan yang terdiri dari:
Target RPJM
Target pemerintah daerah
2) Rumusan masalah
Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus diselesaikan melalui pengembangan kawasan eks transmigrasi, dengan membandingkan antara kondisi permukiman yang ada dan sasaran pengembangan kawasan eks transmigrasi, baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan.
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi
1) Analisis Permasalahan
Melakukan analisis untuk mencari persoalan sebenarnya dari kebutuhan kawasan perbatasan sehingga memadai bagi kota… kabupaten... saat ini.
2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi
Menguraikan beberapa alternatif untuk pemecahan persoalan di atas, membandingkan alternatif tersebut dari aspek teknis dan biaya, kemudian merumuskan alternatif yang direkomendasikan.
Usulan dan Prioritas Pengembangan Kaw asan Eks Transmigrasi
Usulan dan prioritas pengembangan kawasan perbatasan disusun berdasarkan paket -paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program.
Selanjutnya merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
Kelayakan teknis
Kelayakan ekonomi/ keuangan Kelayakan sosial
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.26
Pengembangan Kaw asan Perbatasan yang Ada Kabupaten Teluk Bintuni
Tahun 2008
Tingkat
Pelayanan
% KK
MASYARAKAT
1. Jalan Lingkungan
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-SWASTA
1. Jalan Lingkungan
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-No.
Pengelola/PSD
Satuan
Jumlah
Kondisi
Keterangan
1
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
PERUMNAS
1. Jalan Lingkungan
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-PEMERINTAH
1. Jalan Poros
m
-
-
-
-2. Saluran Air Hujan
m
3-
-
-
-3. Prasarana Air Minum
l/det
-
-
-
-4. Prasarana Air Limbah
a.
On-site
unit
-
-
-
b.
Off-site
unit
-
-
-
-5. Prasarana dan Sarana Persampahan
unit
-
-
-
-3
4
- = Data Tidak Tersedia
Tabel 4.27
Parameter Teknis Wilayah Perbatasan... Tahun 2008
-
-
-
--
-
-
-No.
URAIAN
BESARAN KETERANGAN
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.28
Permasalahan yang Dihadapi Kaw asan Perbatasan Tahun 2008
Kondisi Sistem
Target
Renc. Strategi
Besaran
Keterangan
No.
yang Ada
Nasional
Pembangunan Permasalahan
Kota
A.
TEKNIS
-
-
-
-B.
KELEMBAGAAN
-
-
-
-C.
KEUANGAN
-
-
-
-D.
PROMOSI
-
-
-
-- = Data Tidak Tersedia
Tabel 4.29
Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah Kaw asan Perbatasan Tahun 2008
Parameter yang
diperbandingkan
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-No.
Satuan
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3 Alternatif 4
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
Tabel 4.30
Usulan dan Prioritas Program Pengembangan Kaw asan Perbatasan Kabupaten Teluk Bintuni
Harga Satuan
Klasifikasi
(Rp)
Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya Vol Biaya
Tanggung Jawab
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-200x
200x
Ket
No Kegiatan
Satuan
Volume
Biaya (Rp) Lokasi
200x
200x
200x
Rencana Pembangunan Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni
f) Penyediaan Prasarana Dan Sarana Dalam Rangka Pasca Bencana
Kondisi Yang Ada
1) Gambaran umum
Penyediaan prasarana dan sarana pasca bencana yang ditangani oleh masyarakat, swasta dan pemerintah yang ada, meliputi :
Kota Bintuni
Distrik Ransiki
Distrik Oransbari
Distrik Saukorem
Distrik Sidey
Distrik Masni
2) Penyediaan prasarana dan sarana pasca bencana ditunjukkan dengan tabel penyediaan prasarana dan sarana pasca bencana yang ada di Tahun 2007
3) Parameter Teknis Wilayah
Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara t eknis berdasarkan karakteristik wilayah dan standar yang berlaku.
4) Aspek Pendanaan
Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam penyediaan prasarana dan sarana pasca bencana serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.
5) Aspek Kelembagaan
Menguraikan kemampuan institusi penyediaan prasarana dan sarana pasca bencana dikaitkan dengan kondisi yang ada.
Permasalahan Yang Dihadapi
Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi
1) Analisis Permasalahan
Melakukan analisis untuk mengatasi permasalahan kebutuhan prasarana dan sarana pasca bencana sehingga memadai bagi Kabupaten Teluk Bintuni saat ini.
2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi
Menguraikan beberapa alternatif untuk pemecahan persoalan di atas, membandingkan alternatif tersebut dari aspek teknis dan biaya, kemudian merumuskan alternatif yang direkomendasikan.
Usulan Dan Prioritas Penyediaan Prasarana Dan Sarana Pasca Bencana
Usulan dan prioritas penyediaan prasarana dan sarana pasca bencana disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program.
Selanjutnya merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
Kelayakan teknis
Kelayakan ekonomi/ keuangan Kelayakan sosial