• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN

MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA

UPACARA BENDERA

MEMPERINGATI HARI BHAKTI PEKERJAAN UMUM KE 64 Tanggal, 3 Desember 2009

Para senior, pejabat, karyawan, mitra kerja, dan seluruh keluarga besar Pekerjaan Umum yang saya hormati.

Assalamu’alaikum Warokhmatullaahi Wabarokaatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,

Pertama-tama, puji syukur yang tak terhingga kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas karunia, rakhmat dan ridho-Nya, kita hari ini dapat memperingati Hari Bhakti Pekerjaan Umum yang ke 64. Tanggal 3 Desember bagi kita selalu memiliki makna tersendiri, karena pada tanggal inilah di tahun 1945, telah gugur “tujuh martir” pahlawan Departemen PU. Para pemuda pemberani tersebut dengan gigih mempertahankan Gedung Sate di Bandung yang menjadi pusat penyelenggaraan Pemerintah Republik Indonesia saat itu sekaligus sebagai simbol kedaulatan negara. Kegigihan mereka tidak pernah luntur, walaupun saat itu kondisi sosial, politik, dan ekonomi dalam keadaan serba sulit. Kenangan dan penghargaan terhadap patriotisme mereka, diabadikan sebagai Hari Bhakti Pekerjaan Umum yang diperingati setiap tanggal 3 Desember.

Pada peringatan Hari Bhakti Pekerjaan Umum tahun 2009 tema peringatan yang kita tetapkan adalah “Dengan Semangat Sapta Taruna Kita Lanjutkan Penyelenggaraan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman Untuk Mendukung Terwujudnya Indonesia Sejahtera”. Dengan tema ini Saya mengajak seluruh jajaran ke-PU-an dan permukiman untuk menjadikan momentum 3 Desember sebagai pemacu semangat dan pengabdian kita dalam melanjutkan tahapan pembangunan jangka menengah nasional kedua sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Dengan memaknai tema ini lebih dalam, Saya berharap hal tersebut akan menjadi pendorong dalam meneladani semangat juang para Sapta Taruna untuk bekerja keras membangun bangsa dan negara bersama-sama. Tema peringatan juga merupakan

(2)

penegasan dari komitmen kita dalam mendukung pembangunan nasional melalui percepatan pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman.

Kita patut bersyukur dan berbesar hati bahwa dalam 5 (lima) tahun terakhir ini walaupun berbagai gejolak dan krisis politik terjadi di berbagai belahan dunia, namun kita tetap tegak dan tegar sebagai negara demokrasi yang makin kuat dan stabil. Demikian juga meskipun kita diterpa oleh berbagai bencana alam yang besar, fluktuasi harga BBM, serta dampak krisis ekonomi dan moneter dunia, namun Bangsa Indonesia dapat terhindar dari keterpurukan ekonomi global dan bahkan ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh positif.

Selama 5 (lima) tahun terakhir, kita dihadapkan dengan tugas yang tidak ringan dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman. Berbagai krisis seperti disebutkan di atas telah memberikan pengaruh dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman. Namun dengan semangat dan kebersamaan, kita berharap seluruh tahapan pembangunan selama kurun waktu tersebut mudah-mudahan dapat dilalui dengan baik. Bagi kita, sesuai dengan komitmen Pemerintah untuk tetap konsisten mempercepat pembangunan infrastruktur, maka tidak ada kata lain harus melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Keyakinan ini sangat beralasan mengingat infrastruktur selain berperan penting dalam menunjang perekonomian nasional, infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman juga diyakini merupakan bagian penting dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hadirin yang kami hormati,

Dalam periode 5 (lima) tahun terakhir, selain pembangunan fisik infrastruktur, kita telah pula melaksanakan reformasi peraturan perundang-undangan yang melandasi penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman baik di sub bidang sumber daya air, jalan, ke-ciptakarya-an, penataan ruang, maupun di sub bidang jasa konstruksi. Reformasi peraturan perundang-undangan tersebut tidak hanya dengan telah lahir dan ditetapkannya Undang-Undang (UU), namun sebagai tindak lanjutnya juga telah pula ditetapkan berbagai Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri PU. Lahirnya berbagai peraturan perundang-undangan terkait pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang dan sub bidang dalam lingkup kewenangan Departemen PU tersebut, dapat dikatakan menunjukkan upaya yang serius dan total dari Pemerintah untuk lebih memberikan kepastian dan kemantapan dalam penyelenggaraan tugas-tugas ke-PU-an dan permukiman sekaligus juga menciptakan kepastian hukum bagi masyarakat pada umumnya.

Departemen PU memiliki komitmen untuk memenuhi sasaran-sasaran yang telah ditetapkan oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2005-2009. Pencapaian sasaran tersebut

(3)

ditekankan pada pemenuhan standar pelayanan minimum untuk peningkatan taraf hidup rakyat dan diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur yang memiliki nilai strategis dalam konteks pertumbuhan ekonomi nasional, ketahanan pangan dan pengurangan kesenjangan wilayah. Berbagai program Departemen PU juga telah diupayakan untuk mengakomodasi perkembangan lingkungan strategis yang memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman, seperti otonomi daerah, pembangunan yang berwawasan lingkungan, peran serta dunia usaha dan masyarakat, serta perwujudan good

governance.

Hadirin yang kami hormati,

Memasuki akhir tahun 2009 sebagai akhir tahun RPJMN ke-I atau Renstra Departemen PU 2005-2009, telah banyak sasaran-sasaran pembangunan yang kita capai. Program-program tersebut telah menunjukkan hasil yang signifikan dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam kurun waktu lima tahun ini, pembangunan infrastruktur SDA telah menunjukkan kontribusinya secara langsung bagi terciptanya ketahanan pangan sekaligus dapat mewujudkan revitalisasi pertanian dan penyediaan air baku untuk memenuhi kebutuhan domestik, perkotaan, dan industri. Upaya strategis ini dilakukan antara lain melalui pembangunan 11 waduk/bendungan dan 443 buah embung/situ/bangunan penampung air lainnya, peningkatan jaringan irigasi seluas 521,62 ribu Ha, dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 1,5 juta Ha sehingga seluruh jaringan irigasi yang mencapai 7,2 juta Ha telah berfungsi. Selain itu, telah dilakukan pula peningkatan dan rehabilitasi jaringan rawa sehingga mampu melayani areal tanam seluas sekitar 1 juta Ha. Secara keseluruhan, pencapaian kinerja pembangunan insfrastruktur Sumber Daya Air telah melebihi dari sasaran yang telah ditentukan.

Untuk mendukung peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur jalan memegang peranan yang sangat besar. Dengan upaya optimal secara berkelanjutan, pada akhir tahun 2009 ini kondisi jalan nasional meningkat menjadi 89% dalam kondisi mantap dan pada tahun ini pula diharapkan sudah tidak ada lagi jalan nasional dalam kondisi rusak berat, dengan tambahan peningkatan dan pembangunan lajur jalan baru sepanjang 3.298 km. Selain itu, sejak tahun 2005 sampai saat ini jalan tol yang telah selesai dibangun dan beroperasi sepanjang 93,65 km, termasuk jembatan tol Suramadu yang telah menjadi salah satu ikon kebangkitan pembangunan infrastruktur nasional dan wujud nyata dari keberhasilan putra-putra bangsa dalam melaksanakan pembangunan. Sedangkan yang sudah dalam ikatan kontrak sepanjang 832,73 km, saat ini sedang dilaksanakan konstruksinya sepanjang 282,53 km. Untuk memberikan kemudahan penyertaan investasi jalan tol telah puila disiapkan berbagai peraturan dan pedoman terkait. Pencapaian kinerja pembangunan infrastuktur jalan sampai dengan akhir tahun 2009 ini sudah dapat melebihi 100%.

(4)

Untuk mendukung peningkatan kualitas permukiman, cakupan pelayanan infrastruktur permukiman juga semakin meningkat. Pada kurun waktu 2005-2009, dengan PNPM-Mandiri telah dilaksanakan pembangunan infrastruktur perdesaan di sebanyak 22.147 desa tertinggal, 325 kawasan agropolitan, dan 709 kawasan desa pusat pertumbuhan. Di samping itu telah pula dilakukan peningkatan kualitas permukiman kumuh dan nelayan melalui program P2KP di 41.988 kelurahan, NUSSP di 990 kelurahan seluas 8.340 Ha, dan pembangunan Rusunawa sebanyak 18.848 unit. Sedangkan untuk air minum telah pula diselesaikan tambahan kapasitas produksi sebesar 33.706 l/detik yang melayani 14,89 juta jiwa, dan peningkatan pelayanan pengelolaan air limbah di 409 kota/kabupaten, persampahan di 518 kota/kabupaten, serta jaringan drainase perkotaan seluas 7.436 Ha. Dengan demikian diharapkan pencapaian kinerja pembangunan infrastruktur permukiman dapat mencapai 100% dari sasaran program Renstra.

Pada penyelenggaraan penataan ruang, dalam kurun waktu 2005-2009 antara lain telah dilakukan upaya peningkatan pelayanan informasi yang lebih baik, melaksanakan koordinasi BKPRN dan bimbingan pelaksanaan penataan ruang kepada BKPRD di Provinsi, Kabupaten/Kota, termasuk sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang di 32 (tiga puluh dua) provinsi dan pemberian bantuan teknis perencanaan tata ruang. Pada aspek perencanaan tata ruang telah dilakukan antara lain penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) di Kawasan Strategis Nasional (KSN), Kawasan Perkotaan/Metropolitan, Kawasan Perbatasan, Kawasan DAS dan Kawasan Prioritas Nasional. Telah dilakukan pula penataan ruang dan sinkronisasi program di Pulau/Kepulauan, KSN, Kawasan Perbatasan, Kawasan DAS, dan Kawasan Prioritas Nasional. Untuk pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang, telah dihasilkan 2 (dua) instrumen pengendalian pemanfaatan ruang dan 17 peraturan zonasi. Disamping itu, peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan di 9 (sembilan) KSN, dan di 4 (empat) Kawasan Perkotaan. Sementara pada aspek pengawasan penataan ruang telah pula dilakukan monitoring dan evaluasi di 32 provinsi dan pengawasan teknis di 32 provinsi, 60 kabupaten, dan 42 kota.

Hadirin yang kami hormati,

Untuk pengembangan jasa konstruksi, saat ini telah dilakukan upaya untuk mendorong berkembangnya industri konstruksi dalam negeri. Dalam rangka meningkatkan kesiapan (kinerja) industri jasa konstruksi, beberapa upaya yang telah dilaksanakan adalah terutama terkait regulasi dan kebijakan, kelembagaan, dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) konstruksi yang profesional. Beberapa hal yang berhasil dilaksanakan adalah berfungsinya sistem pengelolaan pengetahuan

(knowledge management) dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang terintegrasi

(5)

setiap provinsi, penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) konstruksi dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pekerjaan konstruksi di 33 provinsi untuk 5.000 badan usaha, serta penyusunan 115 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) keahlian konstruksi dan keterampilan konstruksi. Untuk peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi, jumlah SDM yang telah memiliki kompetensi standar dan bersertifikat keterampilan bidang jasa konstruksi saat ini telah mencapai 60.000 orang.

Demikian pula halnya dalam rangka mendukung terciptanya mutu penyelenggaraan infrastruktur yang andal, Badan Litbang Departemen PU telah diarahkan untuk berperan sebagai the technostructure atau scientific backbone, yaitu memberikan saran dan masukan maupun pertimbangan ilmiah dalam perumusan kebijakan-kebijakan teknis Departemen. Beberapa kegiatan litbang yang menonjol meliputi layanan konsultasi pada kasus-kasus strategis dan kegiatan advis teknis yang dilakukan kepada Pemerintah Daerah maupun kepada Ditjen terkait. Sebagai yang terdepan di bidang penelitian dan pengembangan teknologi, kita terus mendorong Badan Litbang untuk mencari terobosan-terobosan baru dalam pengembangan teknologi untuk diaplikasikan dalam pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman. Sebagai wujud dari kerja keras kita, pada tahun ini Badan Litbang mendapatkan penghargaan sebagai Panitia Teknis Penyusunan Standar Terbaik di Bidang Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil dari Badan Standarisasi Nasional (BSN). Di samping itu, Departemen PU juga mendapatkan sebuah penghargaan tertinggi dari Menteri Negara Ristek sebagai regulator yang dapat menerapkan standar ke dalam peraturan/pedoman yang telah terujikan di masyarakat; sebuah prestasi yang patut untuk terus kita tingkatkan di masa-masa mendatang.

Saudara-saudara peserta upacara yang kami hormati,

Di samping berbagai keberhasilan yang telah dicapai dalam periode waktu tersebut di atas, tantangan dalam pembangunan 5 (lima) tahun mendatang juga perlu menjadi perhatian kita bersama. Ke depan kita dihadapkan dengan tantangan untuk mampu meningkatkan kinerja pelayanan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang lebih baik lagi, terutama dalam peningkatan kinerja outcome atau hasil pembangunan dan kualitas infrastruktur yang dibangun searah dengan manfaat yang diharapkan oleh masyarakat. Melalui reformasi sistem perencanaan dan penganggaran, Departemen PU telah ditetapkan menjadi salah satu dari 6 (enam) Departemen sebagai pilot project dalam penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) dan penerapan kontrak berbasis kinerja. Dengan demikian, dalam tahun-tahun mendatang hasil pembangunan dan kualitas infrastruktur yang kita bangun akan dinilai sangat ketat, baik oleh institusi terkait dengan pertanggungjawaban penganggaran maupun oleh masyarakat luas terkait dengan manfaat yang dirasakan.

(6)

Dalam mendukung upaya peningkatan kinerja organisasi jangka panjang sampai dengan tahun 2025, Departemen PU juga perlu mengupayakan reformasi birokrasi yang sifatnya lebih fundamental dan menyeluruh yang dilaksanakan secara bertahap, terencana dengan baik, dan konsisten. Tuntutan ke depan dalam pengembangan aparatur adalah kompetensi dan profesionalisme serta kualifikasi yang progresif dari SDM yang saat ini dimiliki Departemen PU. Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka reformasi birokrasi ini, seperti: reformasi peraturan perundang-undangan terkait bidang tugas, perombakan struktur organisasi, pembinaan CPNS, dan penetapan berbagai Peraturan Menteri terkait penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) termasuk pedoman budaya kerja sebagai upaya menuju reformasi birokrasi yang menyeluruh.

Pembangunan infrastruktur jalan dalam 5 tahun mendatang harus mampu meningkatkan efisiensi sistem jaringan jalan di dalam sistem transportasi untuk meningkatkan daya saing serta mendukung konektivitas daerah produksi dan pemasaran serta sistem kota-kota dan kawasan. Selain itu, kita harus bisa mewujudkan pembangunan infrastruktur dan pengelolaan SDA untuk ketersediaan air baku bagi permukiman, bagi pertanian dalam meningkatkan ketahanan pangan dan diversifikasi pangan, serta bagi industri di berbagai wilayah. Untuk infrastruktur permukiman, kita harus bekerja lebih keras lagi dalam mewujudkan pemenuhan standar pelayanan minimum dan pencapaian target-target MDGs yang menjadi bagian dari pencapaian tujuan-tujuan pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan oleh RPJPN. Sedangkan di bidang penataan ruang, kita harus mampu mewujudkan ruang yang berdaya guna sesuai dengan daya dukung ruang dengan tetap memperhatikan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan untuk masa depan anak bangsa.

Sejalan dengan itu, untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 6% pertahun yang telah dicanangkan Pemerintah, kontribusi infrastruktur akan semakin penting. Karena itu dalam RPJM tahap ke-II, kita juga dituntut untuk meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan dunia usaha. Upaya-upaya yang tidak ringan tersebut membutuhkan dukungan dan komitmen yang kuat dari Pemerintah dan juga memerlukan dukungan kuat dari pihak legislatif dalam bentuk ‘politik infrastruktur’. Melihat tantangan berat yang akan kita hadapi, kita perlu semakin bersungguh-sungguh dan bekerja lebih keras lagi untuk dapat memberikan hasil yang signifikan dalam mendukung pencapaian sasaran-sasaran pembangunan nasional. Moto Departemen PU, yaitu: bekerja keras, bergerak cepat, dan bertindak tepat akan selalu relevan dalam mengaktualisasikan semangat Sapta Taruna. Dengan demikian, maka pelaksanaan pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman harus selalu tepat waktu, tepat sasaran, dan hasilnya lebih berkualitas dalam mendukung

(7)

pencapaian prioritas utama pembangunan nasional untuk mewujukan Indonesia sejahtera.

Hadirin yang kami hormati,

Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin menekankan bahwa dengan kondisi sosial ekonomi yang semakin kondusif serta semakin besarnya tanggungjawab yang kita emban maka diperlukan kesiapan dengan optimisme yang tinggi dari kita semua dalam melaksanakan tugas-tugas di masa mendatang. Untuk itu Saya minta agar seluruh jajaran PU untuk terus mengaktualisasikan semangat Sapta Taruna dengan terus mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya sebagai bekal dalam melanjutkan pelaksanaan tugas-tugas di masa mendatang.

Pada kesempatan yang baik ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih kepada semua jajaran PU yang telah berhasil mewujudkan berbagai kemajuan dalam bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman yang mencerminkan wujud dari pengabdian Sapta Taruna kita. Untuk itu pula dalam kesempatan ini, Saya ingin mengucapkan selamat kepada para penerima tanda jasa sebagai bentuk penghargaan Pemerintah atas jasa, karya, dan pengabdian Saudara-saudara. Saya juga secara pribadi dan selaku pimpinan Departemen PU menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pejabat dan karyawan yang telah mengakhiri masa pengabdiannya dan memasuki masa purnabakti atas seluruh pengabdian dan bhakti yang telah diberikan selama ini kepada bangsa dan negara.

Akhirnya saya mengucapkan selamat Hari Bhakti Pekerjaan Umum ke 64, marilah kita berdoa, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan rakhmat dan kekuatan-Nya kepada kita semua dalam mengemban tugas-tugas di masa-masa mendatang.

Wassalamu ’alaikum Warokhmatullaahi Wabarokaatuh.

Menteri Pekerjaan Umum

ttd

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari uji reabilitas pada variabel kualitas penggunaan, kualitas informasi, kualitas interaksi, dan variabel kepuasn pengguna dapat dilihat pada tabel 7. Hasil

Sedangkan bahan yang digunakan selama penelitian ini adalah lima jenis anakan pohon pilihan yaitu 227 anakan pohon Jelutung (Dyera polyphylla), 42 anakan pohon Geronggang

Dengan konsumsi listrik lebih rendah beserta perangkat aksesoris dan fitur inovatif yang baru, mesin pembersih serba guna ini membersihkan tanpa kompromi.. Kärcher memberikan

Gambar 13G merupakan ruang pameran proses menenun, konsep ruang pameran proses menenun menggunakan vitrin kaca dengan konsep diorama yang di dalamnya menceritakan proses

Ia termasuk pengemis mandiri, karena saat beroperasi ia hanya sendiri dan hasilnya juga untuk dirinya sendiri, ia mengaku tidak ada yang memintanya untuk

perkawinan, pengasuh dan pendapatan rumah tangga, dll) dan juga pengasuhan serta kesehatan fisik anak, masalah emosional, dukungan atau bantuan yang diterima

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola segregasi karakter ketahanan tanaman kedelai terhadap infeksi SMV dan karakter agronomi lainnya serta banyak gen yang