• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

 Bulan Mei 2016, dari 82 kota IHK di Indonesia ada terdapat 67 kota yang mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi.

 Kota Manado pada bulan Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, inflasi tahun kalender sebesar -1,75 persen atau mengalami deflasi, sedangkan inflasi “year on year” sebesar 3,09 persen.

 Inflasi di Kota Manado pada bulan Mei 2016 terjadi karena adanya kenaikan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran dengan kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan yaitu sebesar 0,41 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks terdalam yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar - 0,08 persen.

 Penyumbang/andil inflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Mei 2016 yaitu cabai rawit sebesar 0,2541 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah bawang merah sebesar - 0,1645 persen.

No. 38/06/71/Th.X, 1 Juni 2016

P

ERKEMBANGAN

I

HK

/I

NFLASI KOTA MANADO

MEI 2016 KOTA MANADO MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,14 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Mei 2016 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,14 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,88 pada bulan April 2015 menjadi 123,01 pada bulan Mei 2016. Pada bulan Mei 2016 ini, inflasi tahun kalender (Mei 2016 terhadap Desember 2015)

sebesar -1,75 persen atau mengalami deflasi

. Inflasi “year on year” (Mei 2016 terhadap Mei 2015) yaitu sebesar 3,09 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada empat kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,18 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,27 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,20 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,41 persen. Ada dua kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen; serta kelompok sandang sebesar 0,02 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga relatif stabil pada bulan ini.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain cabai rawit, angkutan udara, cakalang/sisik, gula pasir, tomat sayur, minyak goring, mie kering instant, selada/daun selada, cabai merah, lemon dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, daun bawang, daun paku/pakis, kangkung, biji nangka/kuniran, jeruk nipis/limau, daun singkong, tariff listrik, seng, sawi hijau dan lain-lain.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,0424 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0446 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0079 persen; serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0654 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0221 persen; dan kelompok sandang sebesar 0,0008 persen.

(2)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Manado Mei 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun

Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran April IHK 2016 IHK Mei 2016 Inflasi Mei 20161) Inflasi Tahun Kalender 20162) Inflasi Tahun ke Tahun (Y o Y)3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 122,84 123,01 0,14 -1,75 3,09 1 Bahan Makanan 141,13 141,38 0,18 -5,25 10,80 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 113,48 113,79 0,27 0,53 3,44 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 119,37 119,27 -0,08 -0,70 -0,32 4 Sandang 108,33 108,31 -0,02 1,19 2,02 5 Kesehatan 110,18 110,40 0,20 0,32 1,39 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 113,40 113,40 0,00 0,15 3,47 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 129,44 129,97 0,41 -2,68 -0,83

1) Persentase perubahan IHK Mei 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK Mei 2016 terhadap IHK April 2015 3) Persentase perubahan IHK Mei 2016 terhadap IHK Mei 2015

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Manado (2012=100)

Mei 2015 – Mei 2016

100,00 105,00 110,00 115,00 120,00 125,00 130,00 135,00 140,00 145,00 150,00

Mei 15 Juni 15 Juli 15 Ags 15 Sept 15 Okt 15 Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(3)

Gambar 2

Inflasi Kota Manado (2012=100)

Tahun 2011 – 2016

Gambar 3

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Manado

Mei 2016 (2012=100)

0,0424 0,0446 -0,0221 -0,0008 0,0079 0,0000 0,0654 -0,03 0,00 0,03 0,06 0,09 Bahan Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Su m b a n g a n /An d il (% ) Kelompok Pengeluaran

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

2011 0,95 0,21 0,14 -1,43 -0,07 0,07 0,08 0,10 -0,22 0,33 -0,40 0,94 2012 -0,13 0,60 1,12 1,63 -0,84 0,50 0,85 2,16 -1,58 0,52 1,01 0,10 2013 -0,49 1,30 1,52 -0,56 -0,15 0,21 3,96 2,27 -2,10 -1,10 0,44 2,69 2014 1,06 -0,23 0,31 0,30 -0,15 0,67 0,85 -0,26 -0,03 1,42 1,56 3,83 2015 -0,71 -0,20 0,50 0,06 0,95 0,49 1,03 -0,53 0,62 1,49 -0,01 1,74 2016 -0,18 -0,82 -0,03 -0,87 0,14 -2,50 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 141,13 pada April 2016 menjadi 141,38 pada Mei 2016.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini lima sub kelompok diantaranya mengalami inflasi, tiga sub kelompok mengalami deflasi dan dua sub kelompok lainnya relatif stabil. Sub kelompok yang mendominasi terjadinya inflasi yaitu sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 2,51 persen; dan sub kelompok yang mengalami inflasi terendah yaitu sub kelompok daging dan hasilnya sebesar 0,12 persen. Sub kelompok yang mengalami deflasi terdalam yaitu sub kelompok sayur-sayuran sebesar 3,38 persen. Sedangkan sub kelompok ikan diawetkan dan sub kelompok bahan makanan lainnya relatif stabil.

Kelompok bahan makanan pada Mei 2016 memberikan sumbangan inflasi terbesar yaitu 0,0424 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabai rawit sebesar 0,2541 persen; cakalang/sisik sebesar 0,0548 persen; tomat sayur sebesar 0,0266 persen; minyak goreng sebesar 0,0189 persen; mie kering instant sebesar 0,0135 persen; selada/daun selada sebesar 0,0069 persen; cabai merah sebesar 0,0065 persen; lemon sebesar 0,0061 persen; dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu: bawang merah sebesar 0,1645 persen; daun bawang sebesar 0,0536 persen; daun paku/pakis sebesar 0,0298 persen; kangkung sebesar 0,0252 persen; buju nangka/kuniran sebesar 0,0246 persen; jeruk nipis/limau sebesar 0,0179 persen; daun singkong sebesar 0,0134 persen; sawi hijau sebesar 0,009 persen; terong panjang sebesar 0,007 persen; dan lain-lain.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,27 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,48 pada April 2016 menjadi 113,79 pada Mei 2016.

Dua sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,15 persen; dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,04 persen. Sub kelompok makanan jadi relatif stabil.

Pada Mei 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0446 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu gula pasir sebesar 0,0432 persen; bir sebesar 0,001 persen; dan lain-lain. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi pada kelompok ini relatif tidak ada.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Mei 2016 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,37 pada April 2016 menjadi 119,27 pada Mei 2016.

Dua sub kelompok mengalami deflasi yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,06 persen; dan sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,20 persen. Sedangkan satu sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,17 persen. Sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga relative stabil.

Pada Mei 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0221 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah tarif listrik sebesar 0,0125 persen; seng sebesar 0,0119 persen; semen sebesar 0,0041 persen; dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu cat tembok sebesar 0,0028 persen; keramik sebesar 0,0012 persen; besi beton sebesar 0,001 persen; dan lain-lain.

(5)

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Mei 2016 mengalami deflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi penurunan indeks dari 108,33 pada April 2016 menjadi 108,31 pada Mei 2016.

Satu sub kelompok mengalami deflasi yaitu sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,09 persen. Sub kelompok sandang laki-laki mengalami inflasi yaitu sebesar 0,01 persen. Sedangkan sub kelompok sandang wanita dan sub kelompok sandang anak-anak relatif stabil.

Kelompok ini pada Mei 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,0008 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu emas perhiasan sebesar 0,0009 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu baju kaos berkerah sebesar 0,0001 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,18 pada April 2016 menjadi 110,40 pada Mei 2016.

Pada Mei 2016 ada dua sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,69 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,04 persen. Sub kelompok obat-obatan mengalami deflasi sebesar 0,01 persen. Sedangkan sub kelompok jasa perawatan jasmani relatif stabil.

Kelompok ini pada Mei 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0079 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu dokter umum sebesar 0,0027 persen; dokter spesialis sebesar 0,0021 persen; dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu vitamin sebesar 0,0005 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada Mei 2016 dibandingkan April 2016 relatif stabil dengan indeks sebesar113,40.

7. Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,41 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 129,44 pada April 2016 menjadi 129,97 pada Mei 2016.

Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok transportasi sebesar 0,58 persen; serta sub kelompok sarana dan penunjang transportasi sebesar 0,08 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Mei 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0654 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu angkutan udara sebesar 0,0652; serta perbaikan ringan kendaraan sebesar 0,0006 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu bensin sebesar 0,0004 persen.

(6)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun di Kota Manado disajikan dalam empat tahun terakhir yaitu sebagai berikut:

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun Kota Manado, Tahun 2013 – 2016

Inflasi 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Mei -0,15 -0,15 0,95 0,14

2. Tahun kalender (Mei terhadap April) 1,62 1,29 0,60 -1,75

3. Mei terhadap Mei (tahun ke tahun)

(tahun n) (tahun n-1) 5,25 6,07 8,92 3,09

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI

Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, pada Mei 2016 tercatat seluruh kota mengalami deflasi. Deflasi terdalam terjadi di Manado sebesar 0,87 persen dengan IHK sebesar 122,84.

Tabel 4

Perbandingan IHK dan Inflasi Mei 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) K O T A Mei 2016 IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) 1. Bau-Bau 127,82 1,44 2. Palu 124,75 0,80 3. Pare-Pare 119,91 0,65 4. Bulukumba 127,02 0,29 5. Watampone 118,39 0,28 6. Gorontalo 120,42 0,26 7. Kendari 119,61 0,15 8. Manado 123,01 0,14 9. Mamuju 122,28 0,13 10. Makassar 123,79 -0,10 11. Palopo 120,68 -0,39

(7)

Gambar 4

Pemetaan Inflasi Mei 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) Manado Gorontalo Pare-Pare Watampone Kendari Palu Palopo Mamuju Makassar Bulukumba Bau-Bau 0,14 0,26 0,80 0,13 0,65 -0,10 0,29 -0,39 0,28 1,44 0,15

(8)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Marthedy M. Tenggehi, S.Si

Kabid. Statistik Distribusi

BPS Provinsi Sulawesi Utara

Telepon: 0431-847044

Fax.: 0431-862204

Email: bps7100@bps.go.id

Homepage: http://sulut.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Istilah management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manajemen sendiri

(1) Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada Pasal 62 ayat (1) huruf a yang tidak sesuai dengan rencana

Manfaat dibuatnya penelitian ini adalah memberikan pengetahuan tentang perbandingan kinerja program sekuensial dan program konkuren, khususnya dalam akuisisi sensor

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan

Pada sapi, spesies Toxocara sp yang menginfeksi adalah Toxocara vitolorum dimana penularan cacing nematode ini dari induk ke anak, tidak saja melalui telur maupun larva

pergaulan bebas remaja di Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo karena pengaruh perkembangan teknologi dan informasi yang negatif terhadap remaja yang kurang diawasi penggunaannya di

Penggunaan superdisintegrant yaitu Explotab ® dalam formulasi dapat meningkatkan waktu hancur tablet, Explotab ® adalah salah satu dari super disintegrant yang efektif

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi