• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Bina Nusantara MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI MESIN CURING DENGAN MENGGUNAKAN METODE SMED DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Universitas Bina Nusantara MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI MESIN CURING DENGAN MENGGUNAKAN METODE SMED DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ii

Universitas Bina Nusantara

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Laporan Skripsi

MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI MESIN

CURING

DENGAN MENGGUNAKAN METODE

SMED

DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

0500593171 Patma Dewi - 0500593171

Abstrak

Single Minute Exchange of Dies (SMED) adalah sebuah metode untuk mengurangi hilangnya atau berkurangnya output dan kualitas suatu produk ketika mengalami proses produksi. Metode ini digunakan sebagai suatu teknik yang dapat mengurangi waktu persiapan, meningkatkan produktivitas dan kualitas dari proses dan produk, selain itu juga aktivitas pekerjaan menjadi sederhana, ringan dan singkat. Metode ini dilakukan dengan cara mengurangi waktu setup dari jam ke menit sehingga waktu siklus produk menjadi lebih singkat.

Metode SMED mempunyai empat langkah atau tahap-tahap yang perlu dilakukan, yaitu Tahap Persiapan, Tahap Pertama, Tahap Kedua dan Tahap Ketiga. Dengan menerapkan SMED sytem dalam perusahaan maka produktivitas atau kapasitas mesin meningkat dari 317.200 ban perbulan menjadi 423.100 ban perbulan sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen yang terus bertambah dan perusahaan juga tidak perlu lagi membuat persediaan sehingga biaya yang dikeluarkanpun berkurang.

Kata Kunci

Single Minute Exchange of Dies (SMED), waktu setup, operator, changeover, produktivitas.

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan skripsi yang bertempat di PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada saya, terutama kepada :

- Ibu Dr.Ir. Th. Widia S., MM, Rektor Universitas Bina Nusantara

- Bapak Bahtiar S. Abbas, Ph.D, Dekan Fakultas Teknik dan Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara.

- Ibu Siti Nur Fadlilah A., ST, MT, Dosen Pembimbing. - Bapak Reza, selaku pembimbing dan pengarah di lapangan.. - Bapak Hendra, selaku pembimbing dan pengarah di lapangan. - Bapak Sukirno selaku Training Education General Affair.

- Seluruh staff dan karyawan Curing Machine Departement Engineering di PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. dan seluruh pihak yang secara langsung membantu dalam proses penelitian dan penulisan skripsi ini. Besar harapan saya semoga bantuan yang diberikan mendapat pahala dan ridho dari Allah SWT. Saya menyadari, penulisan laporan skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena itulah saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Amien.

Jakarta, 17 Januari 2005

Penyusun,

[Patma Dewi]

(3)

iv

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Judul i Halaman Pengesahan ii ABSTRAK iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK GAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN xi xii xiii xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.3 Ruang Lingkup 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Singkat Perusahaan 1.5.2 Struktur Organisasi Perusahaan 1 1 2 3 4 4 4 8

(4)

v

1.5.3 Kondisi Bisnis Perusahaan 17

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Berbagai Fungsi dalam Sistem Manufaktur 2.1.2 Peramalan

2.1.2.1 Definisi, Tujuan dan Langkah Peramalan 2.1.2.2 Kegunaan dan Peranan Peramalan 2.1.2.3 Jenis-jenis Pola Data

2.1.2.4 Metode-metode Peramalan

2.1.3 SMED system

2.1.3.1 Tahap Persiapan (Pengukuran)

2.1.3.2 Tahap Pertama (Memisahkan Aktivitas External dan Internal)

2.1.3.3 Tahap Kedua (Mengubah Aktivitas Internal ke External)

2.1.3.4 Tahap Ketiga (Mengurangi Waktu untuk Menjalankan Aktivitas Internal)

2.1.4 Struktur Produksi SMED 2.1.5 Program SMED

2.1.5.1 Persiapan untuk Analisis

20 20 20 21 21 22 25 27 30 35 36 37 38 39 41 41

(5)

vi 2.1.5.2 Analysis 2.1.5.3 Eliminate 2.1.5.4 Externalize 2.1.5.5 Simplify 2.1.5.6 Measurebility 2.1.5.7 Tool Elimination 2.1.5.8 Kerja Sama 2.1.5.9 No Change 2.2 Kerangka Pemikiran 42 43 43 44 44 44 46 47 48 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 50

3.1 Ukuran Kinerja 54

3.2 Teknik Pengumpulan Data 3.3 Analisis Sistem Berjalan

54 55

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 57

4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Aspek Peramalan

4.1.2 Data Internal Setup di Curing Machine

4.1.3 Data Waktu Internal Setup di Curing Machine 4.1.4 Data Waktu Gerakan Open-Close Curing Machine

57 57 57 59 60 4.2 Analisis Data 61

(6)

vii 4.2.1 Analisis Aspek Peramalan 4.2.1.1 Analisis Pola Data

4.2.1.2 Analisis Grafik Perbandingan 4.2.1.3 Analisis Perhitungan Peramalan 4.2.2 Analisis SMED (Single Exchange Of Dies) 4.2.2.1 Tahap Persiapan 4.2.2.2 Tahap Pertama 4.2.2.3 Tahap Kedua 4.2.2.4 Tahap Ketiga 4.3 Evaluasi Kinerja 4.4 Rencana Imlementasi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN 61 61 62 66 67 67 68 74 74 84 85 86 86 87 88 90

(7)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Pembagian Metode Peramalan Ban dan Contoh Penggunaannya 24

Tabel 4.1 Data Penjualan Ban Mobil di PT. Bridgestone Tire Indonesia 57

Tabel 4.2 Internal Setup di Mesin Curing 57

Tabel 4.3 Waktu Internal Setup di Curing Machine 59

Tabel 4.4 Waktu Gerakan Open-Close Curing Machine 60

Tabel 4.5 Tabel MAE 62

Tabel 4.6 Tabel MAD 62

Tabel 4.7 Tabel MSE 63

Tabel 4.8 Tabel SDE 63

Tabel 4.9 Tabel MPE 64

Tabel 4.10 Tabel MAPE 64

Tabel 4.11 Tabel Peramalan Metode Quadratik 67

Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Internal Setup Actual Capacity Actual Produksi Jumlah Ban yang Hilang perhari 30 % Internal Setup 70 70 70 71 71

(8)

ix Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 40 % Internal Setup 50 % Internal Setup

Jumlah Ban yang Bisa Dihasilkan Setelah SMED Tahap Persiapan dan Tahap Pertama

Waktu Gerakan Open-Close Curing Machine Setelah Diperbaiki Internal Setup Sesudah Dilakukan Paralel

Internal Setup Sesudah Trial Dihilangkan

Total Pengurangan Internal Setup dengan Melakukan Paralel dan Menghilangkan Trial

72 72 73 75 79 81 82

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Breakdown of Changeover Duration 31

Gambar 2.2 Changeover Map 34

Gambar 2.3 Proses Membaut dan Pengencangan yang Sederhana 45

Gambar 2.4 U Shape Washer 46

Gambar 2.5 Quarter Turn Screws 46

Gambar 2.6 U Shape Grooves, Magnets, Plugs 46

(10)

xi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 2.1 Pola Data Horizontal 25

Grafik 2.2 Pola Data Musiman 26

Grafik 2.3 Pola Data Siklis 26

Grafik 2.4 Pola Data Trend 27

Grafik 2.5 Improving Changeover Performance Diagram 32

(11)

xii

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 1.1 Struktur Organisasi PT. Bridgestone Tire Indonesia 30

Diagram 1.2 Struktur Organisasi Engineering Department 34

Diagram 1.3 Diagram Penjualan 1976-1994 45

Diagram 2.1 Diagram Fungsional Peramalan 46

Diagram 2.2 Unsur-Unsur yang Berkaitan dalam Sistem Peramalan Suatu Organisasi 46

Diagram 2.3 Empat Langkah SMED system 46

Diagram 2.4 Diagram 3.1 Diagram 4.1 Diagram 4.2 Diagram 4.3 Diagram 4.4 Diagram 4.5 Diagram 4.6 Diagram 4.7 Diagram Kerangka Pemikiran Diagram Metodologi Pemecahan Masalah Diagram Defect FMOS Bulan September Diagram Waktu Gerakan Open-Close Curing Machine (Sebelum Diperbaiki) Diagram MAE Diagram MAD Diagram MSE Diagram SDE Diagram MPE 46 50 59 60 62 62 63 63 64

(12)

xiii Diagram 4.8

Diagram 4.9

Diagram MAPE

Diagram Waktu Gerakan Open-Close Curing Machine (Setelah Diperbaiki)

64 75

(13)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A A.1 A.2 A.3 A.4 A.5 A.6 A.7 A.8 A.9 Pengolahan Data

Peramalan Penjualan Ban Mobil dengan Metode Holt di PT. Bridgestone Tire Indonesia

Peramalan Penjualan Ban Mobil dengan Metode Quadratik α = 0,23 di PT. Bridgestone Tire Indonesia

Peramalan Penjualan Ban Mobil dengan Metode Quadratik α = 0,24 di PT. Bridgestone Tire Indonesia

Peramalan Penjualan Ban Mobil dengan Metode Quadratik α = 0,25 di PT. Bridgestone Tire Indonesia

Peramalan Penjualan Ban Mobil dengan Metode Double Moving Average di PT. Bridgestone Tire Indonesia

Position Table (Group By Group) Bulan Mei 2004 Position Table (Group By Group) Bulan Juni 2004 Position Table (Group By Group) Bulan Juli 2004 Position Table (Group By Group) Bulan Agustus 2004

91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

(14)

xv A.10 A.11 A.12 A.13 A.14 A.15 A.16 A.17 A.18 A.19 A.20

Position Table (Group By Group) Bulan September 2004 Diagram Penjualan 1976-2002

Curing Machine

Checklist Mold Cleaning

Order Ganti Mold / Panel / Process Tire Analysis Check Sheet

Check Sheet Harian Forklift Advance Benchmark Tahun 2004

Diagram dan Grafik Advance Benchmark Tahun 2004 Aktifitas Pencegahan Defect FMOS (Tire Curing) Internal Setup Task Reduction

101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 Lampiran B B.1 B.2 B.3 B.4 B.5 B.6 B.7 B.8

Proses Pembuatan Ban Proses Pembuatan Ban (1) Proses Pembuatan Ban (2) Proses Pembuatan Ban (3)

Proses Pembuatan Ban Keseluruhan Garis Besar Proses Pembuatan Ban Jenis dan Tipe Ban

Penulisan Ukuran Ban

Penggolongan Berdasarkan Kendaraan

112 113 114 115 116 117 118 120 121

(15)

xvi Lampiran C C.1 C.2 C.3 C.4 C.5 C.6 C.7

PT. Bridgestone Tire Indonesia Layout Pabrik

Location Of Plants

Foto Pabrik Bridgestone di Karawang dan Bekasi Pabrik Bridgestone dan Proving Ground di Karawang Tire Plants

Bridgestone / Firestone Production Facility R & D dan Fasilitas Pabrik Bridgestone

122 123 124 125 126 127 128 129 Lampiran Surat Keterangan Survei Skripsi di PT. Bridgestone Tire

Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Mikroprosesor 8088 mempunyai dua buah register penunjuk (register SP dan BP) serta dua buah register indeks ( register SI dan DI).. Pointer) memungkinkan pemogram

Perubahan karakteristik seperti berubahnya biaya perjalanan dari suatu moda akibat kenaikan harga bahan bakar minyak akan berpengaruh terhadap keputusan seseorang

Dari hasil wawancara diatas menunjukan bahwa bantuan yang diperoleh digunakan langsung pada model produktif, yaitu sebagai modal usaha dan mustahik itu sendiri

Plus généralement, il se trouve dans ces pages où le narrateur définit « la grandeur de l’art véritable » comme celle « de retrouver, de ressaisir, de nous faire connaître

Surat perintah Kapolres Pulang Pisau Nomor:Sprin/963/IV/OPS.1.3./2020 tanggal 2 April 2020 tentang melaksanakan operasi Kepolisian dengan sandi “Keselamatan

22.01 dengan masing-masing perspektif mendapatkan skor 15 untuk aspek pendidikan karyawan dan skor 7.01 untuk aspek produktivitas karyawan .Kinerja perspektif

Sacara umum kagiatan diajar dina ieu modul téh saéstuna pikeun mekelan paraguru dina mekarkeun kurikulum anu raket patalina jeung pangajaran basa katut

suatu koperasi dapat dilihat dari 7 aspekdilihat dari rasio keuangan aspek.. pemodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek