• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Sabilla Latifa BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Sabilla Latifa BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa 500.000 perempuan meninggal setiap tahun akibat kompikasi kehamilan dan

melahirkan, dan sebagian besar kematian terjadi selama atau segera setelah

melahirkan.Setiap tahunnya, tiga juta bayi meninggal pada minggu pertama

kehidupan, dan 900.000 bayi meninggal dalam tiga minggu berikutnya.

Penyebab kematian terbanyak adalah perdarahan dan infeksi setelah

melahirkan, kelahiran prematur, asfiksia, dan infeksi berat kelahiran, dan

periode nifas adalah yang paling penting bagi kelangsungan hidup bayi dan

ibu. Sebagian besar ibu dan bayi baru lahir dinegara - negara

berpenghasilan rendah dan menengah tidak menerima asuhan yang optimal

selama periode ini. Organisasi kesehatan dunia WHO sedang dalam proses

merevisi dan memperbaharuhi pedoman yang harus diberikan oleh tenaga

kesehatan yang terampil. Hal yang diperbaharuhi adalah merekomendasikan

bahwa semua persalinan harus ditolong oleh para profesional kesehatan

terlatih untuk menjamin hasil yang terbaik bagi ibu dan bayi baru lahir.Rata -

rata peran bidan terampil mencakup 66% dari kelahiran di seluruh

dunia(Astuti, 2015; hal.2).

Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil K1 di Indonesia 2014 sebesar

94,99% mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2013 sebesar

95,25% dan K4 tahun 2014 sebesar 86,70% mengalami penurunan

(2)

persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 88,68%

dibanding dengan tahun 2013 sebesar 90,88%. Cakupan yang mendapatkan

yankes nifas tahun 2014 sebesar 86,41% mengalami penurunan dibanding

2013 sebesar 86,64% Cakupan keluarga berencana pada tahun 2014 yang

terbesar adalah suntik 47,54%, dan terendah adalah MOP 0,69%(profil

kesehatan indonesia 2014)

Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil K1 di Jawa Tengah tahun 2014

sebesar 92,13% mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2013

sebesar 98,99% dan K4 tahun 2014 sebesar 93,11% mengalami penurunam

dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan pertolongan

persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 99,20%

dibanding dengan tahun 2013 sebesar 98,08%. Cakupan yang mendapatkan

yankes nifas tahun 2014 sebesar 95,16% mengalami kenaikan dibanding

2013 sebesar 94,06%. Cakupan keluarga berencana pada tahun 2014 yang

terbesar adalah suntik 56,7%, dan terendah adalah MOP 1,0%(profil

kesehatan provinsi jawa tengah.2014)

Angka kematian ibu di provinsi jawa tengah 2014 berdasarkan laporan

dari kabupaten/kota sebesar 126,55/100.000 kelahiran hidup, mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2013 sebesar

118,62/100.000. AKB diprovinsi jawa tengah tahun 2014 sebesar

10,08/1.000 kelairan hidup mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar

10,41/1.000 kelahiran hidup. (profil kesehatan provinsi jawa tengah,2014)

Pelayanan kesehatan ibu meliputi pelayanan kesehatan antenatal,

(3)

antenatal dapat dipantau melalui pelayaan kunjungan baru ibu hamil (K1)

untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar

paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi pemberian pelayanan yang

dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada

triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan (Profil

Kesehatan Banyumas, 2014)

Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil K1 di kabupaten Banyumas 2014

sebesar 100% dan K4 sebesar 95.8% mengalami kenaikan dibanding tahun

2013 K1 sebesar 96,4% dan K4 sebesar 91,9%. Menurut Laporan Dinas

Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2016 jumlah ibu hamil di banyumas

sebesar 31.290 ibu hamil sedangkan di puskesmas II Sokaraja sejumlah

1.333 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan. Jumlah K1

sebanyak 670 (100,7%) K4 663 (99%).Cakupan pertolongan persalinan oleh

nakes tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 100,5% dibanding dengan

tahun 2013 sebesar 93,8% di tahun 2016 sebesar 94,7%. Cakupan yang

mendapatkan yankes nifas tahun 2014 sebesar 99,1% mengalami kenaikan

dibanding 2013 sebesar 91,9% di tahun 2016 sebesar 86,6%. Cakupan

keluarga berencana pada tahun 2014 yangterbesar adalah suntik 54,0%,

dan terendah adalah MOP 0,7%.(profil kesehatan kabupaten banyumas

,2014)

Angka kematian ibu (AKI) dikabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar

114.73 per 100.000 kelahiran hidup, menurun dibanding tahun 2013 sebesar

124,13 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi (AKB) adalah

(4)

dalam 1.000 kelahiran hidup atau 0-12 bulan dalam kurun waktu satu

tahun.AKB tahun 2014 sebesar 9,04 per 1000kelahiran hidup mengalami

penurunan dibanding tahun 2013 sebesar 12,34 per 1000 kelahiran hidup.

(profil kesehatan kabupaten banyumas ,2014)

Angka kematian ibu (AKI) tahun 2016 di kabupaten banyumas menurut

jumlah kematian ibu hamil , ibu bersalian maupun ibu nifas dengan jumlah

78/ 28.136 kelahiran hidup. Di Puskesmas 2 Sokaraja angka kematian ibu (

AKI) dari ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dengan jumlah 0, jadi puskesmas 2

sokaraja bukan merupakan penyumbang AKI yang terjadi di kabupaten

banyumas (dinas kesehatan kabupaten banyumas.2016).

Melihat kejadian AKI dan AKB di Kabupaten Banyumas dapat dikatakan

bahwa program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) belum berjalan optimal.

Berbagai strategi operasional program KIA telah direncanakan di Kabupaten

Banyumas,salah satunya adalah Antenatal Care (ANC)

terintegrasi/Komprehensif (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014).

Peran bidan dalam melakukan asuhan kebidanan adalah dengan

memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif. Asuhan

komprehensif dapat dijadikan sebagai deteksi dini faktor risiko, pencegahan

dan penanganan dini komplikasi kehamilan.Asuhan komprehensif

merupakan asuhan yang menyeluruh sesuai standar pemeriksaan antenatal.

Pertolongan pada ibu bersalin merupakan proses awal persalinan hingga

kala IV persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan berkompetensi(

(5)

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menyusun

asuhan kebidanan komprehensif yaitu untuk memantau kesehatan ibu mulai

dari kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan perencanaan keluarga

berencana (KB) di Puskesmas 2 Sokaraja asuhan tersebut akan diberikan

dengan manajemen asuhan kebidanan 7 langkah varney sesuai dengan

kewenangan bidan dan kebutuhan klien. Harapannya setelah dilakukan

asuhan kebidanan komperhensif dapat meminimalisasi resiko

kegawatdaruratan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL, sehingga

dapat menekan AKI dan AKB.

B. Tujuan Penulisan KTI

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan komprehensif

pada Ny.I umur 30 tahun dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir

dan Keluarga Berencana (KB) sesuai dengan standar pelayanan

kebidanan serta melakukan pendokumentasian SOAP.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan asuhan kehamilan pada Ny. I yang dimulai dari

pengkajian, interpretasi data, menentukan diagnosa, menentukan

identifikasi klien tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi.

b. Mampu melaksanakan asuhan persalinan pada Ny. I yang dimulai dari

(6)

identifikasi klien tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi.

c. Mampu melaksanakan asuhan pada bayi baru lahir Ny. I yang dimulai

dari pengkajian, interpretasi data, menentukan diagnosa, menentukan

identifikasi klien tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi.

d. Mampu melaksanakan asuhan nifaspada Ny. I yang dimulai dari

pengkajian, interpretasi data, menentukan diagnosa, menentukan

identifikasi klien tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi.

e. Mampu melaksanakan asuhan keluarga berencana (KB) pada Ny. I I

yang dimulai dari pengkajian, interpretasi data, menentukan diagnosa,

menentukan identifikasi klien tindakan segera, merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi.

f. Mampu mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan dengan metode

SOAP pada kehamilan, presalinan, bayi baru lahir (BBL), nifas dan

keluarga berencana (KB)

C. Pembatasan Kasus

1. Sasaran

Pada Ny.I umur 30 tahun G2P0A1 umur kehamilan 24 minggu dengan

(7)

2. Tempat

Pengambilan kasus ini di lakukan di wilayah Puskesmas II Sokaraja,

RS Wijayakusuma Purwokerto dan kunjungan rumah.

3. Waktu

Pengambilan kasus dilaksanakan pada:

a. Penyusunan proposal bulan Februaru 2017 sampai Mei 2017

b. Pendampingan pasien bulan Januari 2017

c. Pengambilan kasus dilaksanakan pada bulan Januari 2017

d. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dimulai dari bulan Februari 2017

sampai Agustus 2017

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Metode

pengumpulan data terdiri dari atas wawancara, observasi, dokumen,

pemeriksaan fisik.

1. Data Primer

a. Anamnesa

b. Observasi

c. Pemeriksaan fisik

1) Inspeksi

2) Palpasi

3) Perkusi

(8)

2. Data Skunder

a. Buku KIA Ny. I

b. Data rekam medis

E. Sistematika Penulisan

Secara besar sistematika penulisan terdiri dari lima BAB, dimana

sistematika penulisan masing - masing BAB akan diuraikan sebagai berikut

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam Bab ini penulis menjelaskan secara singkat mengenai latar

belakang, rumusan masalah, tujuan studi kasus, ruang lingkup, manfaat,

metode pengumpulan dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka membahas tentang Asuhan Komprehensif mulai dari

kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan masa antara (KB) yang

berisi definisi, tanda dan gejala, faktor fisiologi, pemeriksaan penunjang,

penatalaksanaan medis, pendekatan dengan 7 langkah varney,

pendokumentasian secara SOAP, dan landasan hukum kewenangan bidan

BAB III : TINJAUAN KASUS

Bab ini menguraikan tentang pengkajian ibu mulai dari kehamilan

trimester II – III, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

Dengan menggunakan SOAP mulai dari pengkajian, interpretasi data,

diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau

(9)

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang permasalahan yang tellah dihadapai dalam

melakukan asuhan dan menentukan apakah ada kesenjangan antara teori

dan praktek.

BAB V : PENUTUP

Bab ini penulis menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang

terdapat setelah melakukan asuhan kepada ibu saat kehamilan, persalinan,

Referensi

Dokumen terkait

Gedung yang akan dikondisikan memiliki 7 lantai, perhitungan beban pendinginan dilakukan pada setiap lantai, total perhitungan beban pendinganan digunakan untuk menentukan kapasitas

This study was conducted to design a set of Integrated English Instructional Materials that can be used to teach the fifth grade students of SD Negeri 3 Sengon.. The purpose of

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul PENGARUH KONSENTRASI BUNGA TELANG (Clitoria Ternatea) SEBAGAI TAMBAHAN BAHAN MAKANAN TERHADAP

• Panelis yang mengikuti seleksi kedua adalah panelis yang lolos seleksi pertama. • Panelis yang tidak lolos adalah panelis yang paling berbeda

Knowledge management merupakan kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran pengetahuan yang tepat

Analisis pertama dilakukan untuk mengetahui tingkat motivasi karyawan bagian operasional, analisis kedua dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan kerja karyawan Bagian

Formulasi Nugget Ayam Per 100 G Pada Penelitian Pendahuluan Dengan Berbagai Konsentrasi Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu ... Formulasi Nugget Ayam Per 100 G Pada Penelitian Utama

Alat input yang populer digunakan untuk memasukkan input langsung ke alat proses sekarang ini adalah Visual Display Terminal (VDT) atau dikenal juga dengan nama Visual Display