• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

a

No. 01/01/76/Th. X, 4 Januari 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DESEMBER 2015 MAMUJU INFLASI 1,70 PERSEN

Berdasarkan hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa yang dilakukan BPS di Kota Mamuju pada bulan Desember 2015 terjadi inflasi sebesar 1,70 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,73 pada November 2015 menjadi 122,78 pada Desember 2015. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender Desember 2015 yang juga tingkat inflasi selama tahun 2015 sebesar 5,07 persen.

Kenaikan harga berbagai komoditi barang dan jasa tersebut ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada tujuh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 5,75 persen; kelompok perumahan,air,listrik,gas & bahan bakar 0,61 persen; kelompok makanan jadi

, minuman, rokok &

tembakau

0,95 persen; kelompok sandang 0,08 persen, kelompok transpor,komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen; kelompok kesehatan 0,15 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah

raga

mendekati 0,00 persen.

Masing-masing kelompok pengeluaran memberikan sumbangan inflasi berdasarkan bobot dan tingkat harga yang terjadi pada kelompok tersebut, yaitu: kelompok bahan makanan 1,35 persen; kelompok perumahan,air,listrik,gas & bahan bakar 0,17 persen; kelompok makanan jadi

, minuman,

rokok & tembakau

0,15 persen; kelompok transpor,komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen;

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT

 Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan Desember 2015, menunjukkan bahwa semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,87 persen dengan IHK 131,04 dan terendah di Cirebon 0,27 persen dengan IHK 118,94. Dengan inflasi sebesar 1,70 persen dan IHK 122,78, Mamuju menempati urutan ke-12 dari 82 kota yang mengalami inflasi.

 Indonesia pada bulan Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 0,96 persen dengan IHK 122,99. Tingkat inflasi Indonesia tahun 2015 (Desember 2014-Desember 2015) sebesar 3,35 persen. Sedangkan di Mamuju tingkat inflasi tahun 2015 sebesar 5,07 persen.

 Inflasi di Mamuju pada Desember 2015 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada tujuh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 5,75 persen; kelompok perumahan,air,listrik,gas & bahan bakar 0,61 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,95 persen; kelompok sandang 0,08 persen, kelompok transpor,komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen; kelompok kesehatan 0,15 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mendekati 0,00 persen.

(2)

IHK

IHK

IHK

Inflasi

Andil

Inflasi

Andil Inflasi

Des

Nov

Des

Des Inflasi Des Tahun

Tahun

2014

2015

2015

2015*)

2015

2015 **)

2015

[3] [4] [5] [6] [7] [8] [8]

U m u m

116,85 120,73 122,78

1,70

1,70

5,07

5,07

1 Bahan Makanan

116,22 123,20 130,29

5,75

1,35

12,11

2,75

2

Makanan Jadi, Minuman,

Rokok dan Tembakau

117,04 120,59 121,74

0,95

0,15

4,02

0,65

3

Perumahan, Air, Listrik,

Gas dan Bahan Bakar

115,63 120,49 121,22

0,61

0,17

4,83

1,33

4 Sandang

110,55 119,62 119,71

0,08

0,01

8,29

0,54

5 Kesehatan

119,49 122,12 122,30

0,15

0,01

2,35

0,09

6

Pendidikan, Rekreasi dan

Olah Raga

113,32 117,36 117,36

0,00

0,00

3,57

0,19

7

Transpor dan Komunikasi

dan Jasa Keuangan

122,51 119,15 119,33

0,15

0,03

-2,60

-0,47

Kelompok Pengeluaran

[1]

kelompok kesehatan dan kelompok sandang masing-masing sebesar 0,01 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah

raga

andilnya mendekati 0,00 persen.

Beberapa komoditas yang dominan memberi andil inflasi adalah ikan cakalang 0,33 persen; ikan layang 0,21 persen; beras dan tarif listrik masing-masing 0,14 persen; bawang merah 0,10 persen; daging ayam ras 0,05 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberi andil deflasi adalah pepaya -0,04 persen dan susu untuk balita -0,03 persen.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Mamuju Desember 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran

(2012=100)

*) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan Sebelumnya (November 2015)

**) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014

Selama tahun 2015 di Mamuju terjadi inflasi sebesar 5,07 persen, dimana dari tujuh kelompok pengeluaran hanya satu yang deflasi yakni kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang indeks harga nya turun sebesar -2,60 persen dengan andil -0,47 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di kelompok Bahan makanan sebesar 12,11 persen dengan andil inflasi 2,75 persen dan inflasi terendah pada kelompok Kesehatan sebesar 2,35 persen dengan andil inflasi 0,09 persen.

Komoditas yang dominan dalam andil inflasi selama tahun 2015 adalah beras dengan andil 0,75 persen; ikan cakalang 0,47 persen; ikan layang 0,39 persen; bandeng 0,27 persen; rokok kretek filter 0,23 persen; mobil 0,19 persen; bawang merah 0,18 persen; tarif listrik 0,17 persen, sedangkan komoditas yang dominan dalam andil deflasi selama tahun 2015 yakni cabe merah 0,54 persen; bensin -0,52 persen.

Inflasi tahun 2015 merupakan inflasi terkecil dalam tiga tahun terakhir, dimana tahun 2013 sebesar 5,91 persen dan 2014 sebesar 7,88 persen. Di tahun 2013, andil inflasi terbesar ada di kelompok

(3)

perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar; sedangkan di tahun 2015 kelompok bahan makanan merupakan kelompok dengan andil inflasi terbesar.

Selama januari hingga desember tahun 2015, terjadi sepuluh kali inflasi bulanan dan dua kali deflasi. Deflasi terjadi di bulan Februari dan Agustus masing-masing sebesar -1,13 persen dan -0,20 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di bulan Desember sebesar 1,70 persen dan terendah di bulan April sebesar 0,09 persen.

Grafik 1

Perkembangan IHK Mamuju Des 14–Des15 (2012=100) 110 115 120 125 130 135

Des 14 Jan 15 Feb 15 Mar 15 Apr 15 Mei 15 Juni 15 Juli 15 Ags 15 Sep 15 Okt 15 Nov 15 Des 15

Umum Bahan Makanan

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan,Air,Listrik,Gas & Bahan Bakar

Sandang Kesehatan

(4)

Grafik 2

Andil Inflasi Selama Tahun 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Tabel 2

Laju Inflasi Bulanan Kota Mamuju Januari – Desember 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran

(2012=100) -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 0 1 2 3 4 5 6 7 5,91 1,56 1,08 1,23 0,05 0,22 0,18 1,59 7,88 1,33 1,45 2,27 0,35 0,24 0,25 1,99 5,07 2,75 0,65 1,33 0,54 0,09 0,19 -0,47 2013 2014 2015 0. Umum 1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok&Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, Bahan Bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rkreasi dan Olga

7. Transpor, Komunikasi, Jasa Keuangan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] U m u m 0,14 -1,13 0,44 0,09 1,05 0,95 0,99 -0,20 0,22 0,13 0,62 1,70

1 Bahan Makanan 2,34 -2,85 0,02 -1,24 2,22 3,59 2,49 -0,06 -2,19 0,07 1,68 5,75 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,33 0,48 0,56 0,06 0,38 0,13 0,00 0,01 0,00 0,69 0,36 0,95 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,51 -0,68 0,10 0,22 1,53 0,21 0,25 0,06 1,44 0,17 0,34 0,61 4 Sandang 0,71 1,10 1,15 0,47 0,29 0,17 2,04 -0,45 1,58 0,14 0,72 0,08 5 Kesehatan 0,54 -0,81 1,30 0,58 0,43 0,10 0,00 -0,22 0,13 0,03 0,11 0,15 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 0,92 -0,05 0,28 0,16 0,11 0,10 1,88 0,06 0,04 0,03 0,00 0,00 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan -3,87 -2,28 1,03 1,44 0,10 0,19 0,62 -0,96 1,30 -0,33 0,11 0,15

Kelompok Pengeluaran [1]

Laju Inflasi Bulanan Tahun 2015

(5)

Tabel 2

IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Mamuju Desember 2015 dan Tahun 2015 (2012=100) Kelompok/Sub kelompok IHK Desember 2015 Inflasi Desember 2015 Andil Inflasi Desember 2015 Inflasi Tahun 2015 Andil Inflasi Tahun 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) UMUM 122,78 1,70 1,70 5,07 5,07 I. BAHAN MAKANAN 130,29 5,75 1,35 12,11 2,75

a. Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya 129,87 2,08 0,14 13,96 0,85

b. Daging dan Hasil-hasilnya 123,04 9,39 0,11 10,97 0,13

c. Ikan Segar 139,50 10,91 0,67 25,64 1,43

d. Ikan Diawetkan 114,01 0,57 0,00 9,36 0,03

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 118,55 -1,15 -0,02 -0,94 -0,02

f. Sayur-sayuran 136,42 5,92 0,11 24,15 0,38

g. Kacang-kacangan 132,23 1,04 0,01 12,60 0,07

h. Buah-buahan 146,29 9,79 0,14 16,39 0,22

i. Bumbu-bumbuan 132,68 9,83 0,19 -13,73 -0,36

j. Lemak dan Minyak 98,41 0,79 0,01 0,66 0,01

k. Bahan Makanan Lainnya 113,99 0,96 0,00 8,43 0,01

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 121,74 0,95 0,15 4,02 0,65

a. Makanan Jadi 121,26 1,08 0,09 2,71 0,24

b. Minuman Tidak Beralkohol 112,51 -0,04 0,00 3,33 0,11

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 130,66 1,44 0,06 7,34 0,30

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 121,22 0,61 0,17 4,83 1,33

a. Biaya Tempat Tinggal 121,16 0,10 0,02 5,48 0,95

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 126,33 2,57 0,14 2,82 0,16

c. Perlengkapan Rumahtangga 116,72 0,72 0,02 6,49 0,21 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 114,21 -0,93 -0,01 1,12 0,02 IV. SANDANG 119,71 0,08 0,01 8,29 0,54 a. Sandang Pria 128,74 0,06 0,00 13,49 0,26 b. Sandang Wanita 116,32 0,60 0,01 5,50 0,10 c. Sandang Anak-Anak 122,13 0,05 0,00 8,82 0,13

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 108,00 -0,74 -0,01 3,40 0,04

V. KESEHATAN 122,30 0,15 0,01 2,35 0,09

a. Jasa Kesehatan 136,54 0,00 0,00 4,18 0,05

b. Obat-obatan 117,60 0,00 0,00 3,49 0,02

c. Jasa Perawatan Jasmani 135,31 0,00 0,00 2,70 0,01

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 112,85 0,36 0,01 0,38 0,01

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 117,36 0,00 0,00 3,57 0,19

a. Pendidikan 124,87 0,00 0,00 5,33 0,13

b. Kursus-kursus/Pelatihan 118,92 0,00 0,00 15,13 0,01

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 103,82 0,00 0,00 0,57 0,01

d. Rekreasi 114,30 0,00 0,00 1,78 0,03

e. Olahraga 117,51 0,05 0,00 3,62 0,01

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 119,33 0,15 0,03 -2,60 -0,47

a. Transpor 125,13 0,16 0,02 -4,36 -0,58

b. Komunikasi dan Pengiriman 102,80 0,00 0,00 0,13 0,00

c. Sarana dan Penunjang Transpor 116,67 0,48 0,01 8,85 0,11

(6)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Desember 2015 mengalami inflasi

5,75

persen dengan IHK

130,29

, berarti terjadi peningkatan indeks dari

123,20

pada November 2015.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, terdapat sepuluh sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok mengalami deflasi. Sub kelompok yang dominan mengalami inflasi yakni ikan segar 10,91 persen; bumbu-bumbuan 9,83 persen; padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya 2,08 persen. Sedangkan sub kelompok yang deflasi yaitu telur, susu dan hasil-hasilnya yang indeksnya turun -1,15 persen.

Kelompok ini pada Desember 2015 memiliki andil inflasi terbesar dibanding kelompok lain yakni sebesar

1,35

persen. Andil tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok ikan segar sebesar 0,67 persen; bumbu-bumbuan 0,19 persen dan sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilya 0,14 persen. Sedangkan sumbangan deflasi dari sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya -0,02 persen.

Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah ikan cakalang 0,33 persen; ikan layang 0,21 persen; beras 0,14 persen. Sedangkan komoditas yang dominan menyumbang deflasi adalah pepaya -0,04 persen dan susu untuk balita -0,03 persen.

Selama tahun 2015, kelompok bahan makanan terjadi inflasi sebesar 12,11 persen dengan andil inflasi selama 2015 sebesar 2,75 persen dan menjadi kelompok dengan andil inflasi terbesar selama tahun 2015. Andil ini dominan disumbangkan oleh sub kelompok ikan segar sebesar 1,43 persen; padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,85 persen; sayur-sayuran 0,38 persen. sedangkan sub kelompok bumbu-bumbuan cukup dominan menekan laju inflasi sebesar -0,36 persen.

Sementara itu, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada tahun 2015 adalah: beras 0,75 persen; ikan cakalang 0,47 persen; ikan layang 0,39 persen; ikan bandeng 0,27 persen; bawang merah 0,18 persen. Sedangkan komoditi yang dominan menekan laju inflasi selama tahun 2015 adalah: cabe merah -0,54 persen; cabe rawit -0,09 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 0,95 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 120,59 pada November 2015 menjadi 121,74 pada Desember 2015.

Dua dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi yakni sub kelompok makanan jadi inflasi 1,08 persen dengan andil 0,09 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol inflasi 1,44 persen dengan andil 0,06 persen. sedangkan satu sub kelompok mengalami deflasi yakni sub kelompok minuman yang tidak beralkohol deflasi -0,04 persen dangan andil mendekati -0,00 persen.

(7)

Pada Desember 2015 kelompok pengeluaran ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,15 persen, dimana andil tersebut dominan disumbangkan oleh komoditas makanan ringan 0,06 persen; rokok kretek filter 0,05 persen; nasi dengan lauk 0,03 persen.

Selama tahun 2015, indeks harga kelompok ini mengalami peningkatan sebesar 4,02 persen dengan andil inflasi 0,65 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama tahun 2015 yakni: rokok kretek filter 0,23 persen; makanan ringan 0,13 persen; rokok putih 0,07 persen; nasi dengan lauk dan gula pasir masing-masing 0,04 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Pada Desember 2015 kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,61 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 120,49 pada November 2015 menjadi 121,22 pada Desember 2015.

Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini ada satu yang mengalami deflasi yakni sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga deflasi -0,02 persen dengan andil deflasi -0,01 persen. Sub kelompok yang inflasi yakni: sub kelompok biaya tempat tinggal 0,10 persen dengan andil inflasi 0,02 persen; sub kelompok perlengkapan rumah tangga 0,72 persen dengan andil inflasi 0,02 persen; dan sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 2,57 persen dengan andil inflasi 0,14 persen.

Kelompok pengeluaran ini memiliki andil inflasi sebesar 0,17 persen pada Desember 2015, dimana sub kelompok yang dominan dalam andil tersebut adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif listrik 0,14 persen.

Selama tahun 2015 kelompok ini mengalami inflasi 4,83 persen dengan andil inflasi 1,33 persen. Andil tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,95 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang mengalami inflasi 0,08 persen pada Desember 2015 atau terjadi peningkatan indeks dari 119,62 pada November 2015 menjadi 119,71 pada Desember 2015.

Dari empat sub kelompok dalam kelompok pengeluaran ini, ada satu yang deflasi yaitu sub kelompok barang pribadi dan sandang lain deflasi -0,74 persen. sub kelompok yang inflasi yaitu: sub kelompok sandang wanita 0,60 persen; sandang laki-laki 0,06 persen; dan sandang anak-anak 0,05 persen. Kelompok ini memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,01 persen yang dominan disumbangkan oleh sub kelompok sandang wanita sebesar 0,01 persen.

Kelompok ini selama tahun 2015 terjadi inflasi sebesar 8,29 persen dengan andil 0,54 persen. andil tersebut dominan berasal dari baju kaos berkerah laki-laki dan sepatu laki-laki masing-masing 0,05 persen; baju kaos berkerah anak-anak 0,04 persen.

(8)

5.

K e s e h a t a n

Pada Desember 2015 kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,15 persen dengan IHK 122,30 atau terjadi peningkatan indeks dibandingkan November 2015 dengan IHK 122,12. Andil kelompok pengeluaran ini dalam inflasi sebesar 0,01 persen.

Dari empat sub kelompok yang terdapat pada kelompok pengeluaran ini, hanya satu sub kelompok yang mengalami inflasi dan tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks harga atau relatif stabil. Sub kelompok yang inflasi adalah sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika yang indeksnya naik 0,36 persen. Sedangkan sub kelompok yang tidak berubah indeks harganya atau relatif stabil yaitu sub kelompok jasa kesehatan; sub kelompok jasa perawatan jasmani dan sub kelompok obat-obatan.

Selama tahun 2015, kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 2,35 persen dengan andil yang paling kecil dibanding kelompok pengeluaran yang inflasi, yakni sebesar 0,09 persen. Andil ini dominan disumbangkan oleh sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,05 persen

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Desember 2015 mengalami inflasi mendekati 0,00 persen dibanding November 2015. Dari lima sub kelompok di kelompok ini empat sub kelompok relatif stabil atau tidak mengalami perubahan indeks dan satu sub kelompok inflasi. Sub kelompok yang inflasi yaitu: sub kelompok olahraga yang indeksnya naik mendekati 0,00 persen. Sub kelompok yang relatif stabil adalah sub kelompok pendidikan; sub kelompok kursus-kursus/pelatihan; sub kelompok rekreasi dan sub kelompok olahraga. Secara keseluruhan kelompok pengeluaran ini pada Desember 2015 memiliki andil terhadap inflasi mendekati 0,00 persen dimana penyumbang nya adalah komoditas bola.

Selama tahun 2015, kelompok ini mengalami inflasi sebesar 3,57 persen dan andil 0,19 persen. Komoditas yang dominan dalam andil tersebut selama tahun 2015 adalah biaya sekolah dasar 0,08 persen dan biaya TK 0,05 persen.

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Pada Desember 2015 kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dengan IHK 119,33 yang berarti terjadi peningkatan indeks dibandingkan November 2015 dengan IHK 119,15.

Dari empat sub kelompok yang terdapat pada kelompok pengeluaran ini, terdapat dua sub kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil, yaitu sub kelompok jasa keuangan dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman. Sedangkan dua sub kelompok lainnya yaitu: sub kelompok sarana dan penunjang transpor mengalami inflasi 0,48 persen dan sub kelompok transpor 0,16 persen. Kelompok pengeluaran ini pada Desember 2015 memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen. Andil tersebut disumbangkan oleh sub kelompok transpor 0,02 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor yang berperan 0,01 persen.

(9)

I H K INFLASI BULANAN ( % ) INFLASI TAHUN 2015 ( % ) [2] [3] [4] 1 PALU 125,22 1,96 4,17 2 GORONTALO 120,22 1,89 4,30 3 MANADO 125,20 1,74 5,56 4 MAMUJU 122,78 1,70 5,07 5 BULUKUMBA 128,34 1,30 2,17 6 BAU-BAU 126,70 1,22 3,95 7 PARE-PARE 119,57 0,74 1,58 8 MAKASSAR 122,54 0,70 5,18 9 PALOPO 120,48 0,55 3,38 10 KENDARI 118,06 0,51 1,64 11 WATAMPONE 118,49 0,47 0,97 INDONESIA 122,99 0,96 3,35 K O T A [1] D E S E M B E R 2 0 1 5

Selama tahun 2015, kelompok ini mengalami deflasi sebesar -2,60 persen dan andil deflasi sebesar -0,47 persen. Komoditas yang dominan dalam andil deflasi ini antara lain: bensin -0,52 persen; angkutan udara -0,22 persen; angkutan antar kota -0,10 persen.

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI

Dari 11 kota IHK yang terdapat di Sulawesi, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 1,96 persen dan terendah di Watampone 0,47 persen. Mamuju menempati urutan ke empat dari 11 kota yang inflasi di Pulau Sulawesi.

Selama tahun 2015, inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 5,56 persen dan terendah di Watampone 0,97 persen. Mamuju menempati urutan ketiga dari 11 Kota IHK yang inflasi di Pulau Sulawesi selama tahun 2015.

Tabel 3

Perbandingan IHK, Inflasi Desember 2015 dan Inflasi Tahun 2015 Kota-Kota IHK di Pulau Sulawesi (2012=100)

(10)

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI SULAWESI BARAT

Informasi lebih lanjut hubungi: Drs. Syihabuddin

Kepala Bidang Statistik Distribusi

e-mail:

bps7600@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

Variabel yang berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja di kotamadya Surakarta adalah jumlah perusahaan besar dan sedang dengan nilai koefisien regresi jangka panjang

Dalam penyusunan laporan keuangan, dasar akrual harus dipilih karena lebih rasional dan adil dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil, namun di sisi

Biasanya keadaan atmosfer yang dipengaruhi oleh radiasi matahari (sumber utama energi pada sistem iklim) adalah (1) radiasi mthr yang diterima di bumi, (2) suhu udara, (3)

Abstrak: Anemia sering ditemukan pada gagal jantung terutama pada pasien yang berusia tua, dengan jenis kelamin perempuan, menderita kelainan ginjal kronik, pengguna ACE inhibitor

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Angket dengan menggunakan skala Likert pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul sains-islam pada materi gerak lurus yang

pembakaran pun dipraktekkan. Inilah dosa terakhir dari sebuah model pengelolaan yang salah kaprah; dan pembakaran lahan juga merupakan salah satu yang digunakan oleh