65
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur Showroom dan Workshop Mobil
3.1.1 Studi Aktivitas
Kegiatan yang terdapat pada Bangunan Showroom dan Workshop Mobil ini dibagi menjadi tiga kelompok aktivitas utama yaitu pada showroom, workshop general repair dan workshop body & painting. Pengelompokan ketiga kegiatan tadi akan ditunjang dengan kegiatan penunjang dan servis.
3.1.1.1 Pengelompokan Kegiatan
Pengelompokan Kegiatan ini berdasarkan fungsi - fungsi yang dijalankan.
1. Aktivitas Showroom – kegiatan yang cenderung pada kegiatan penjualan produk
x Memamerkan produk
x Melihat produk
x Transaksi jual beli
2. Aktivitas Workshop GR dan BP – kegiatan yang difokuskan pada pelayanan purna jual produk
x Pengecekan kendaraan
66
x Perbaikan Kendaraan
x Pengecekan akhir
3. Aktifitas Pengelola – berisi kegiatan dalam mengelola segala hal yang berubungan dengan kelangsungan bisnis yang dijalankan
x Meeting
x Kegiatan Administrasi
x Kegiatan pemasaran
x Kegiatan promosi
x Kegiatan intern karyawan dan staf
4. Aktifitas penunjang – kegiatan yang menunjang fungsi dari kegiatan utama
x Penerimaan pengunjung
x Mencari atau memberi informasi
x Membuat penawaran/kesepakatan
x Promosi produk
x Penyerahan produk
x Menunggu
x Owner sharing
x Kegiatan parkir kendaraan
5. Aktifitas Servis – kegiatan berupa pelayanan yang menunjang segala aktifitas
67
x Kegiatan kebersihan
x Pelayanan pengunjung
x Kegiatan penyimpanan
x BAB - BAK
3.1.1.2 Analisa Pelaku dan Sifat Kegiatan
Pengelompokan
Aktivitas Kegiatan Sifat Kegiatan Pelaku
Aktivitas Showroom
Memamerkan Produk Publik Sales
Melihat Produk Publik Pengunjung
Menawarkan Produk Semi Publik Sales
Transaksi Pemasaran Privat Pengunjung
Aktivitas Workshop GR -
BP
Pengecekan Kendaraan Semi Publik Teknisi
Pelayanan Servis Semi Publik Teknisi
Perbaikan Kendaraan Semi Publik Teknisi
Pengecekan Akhir Semi Publik Teknisi
Aktivitas Pengelola
Memimpin dan Mengelola Outlet Privat Kepala Cabang Kegiatan Administrasi Privat Staff Administrasi Kegiatan Pemasaran Semi Publik Sales Supervisor
Sales
Kegiatan Promosi Semi Publik Sales
Kegiatan intern karyawan dan staff Privat Supervisor
Staff
Aktivitas Penunjang
Penerimaan Pengunjung Publik Karyawan
Mencari atau menerima informasi Publik Pengunjung Karyawan Membuat penawaran/kesepakatan Privat Sales
Pengunjung
Promosi produk Publik Sales
Menunggu Publik Pengunjung
Sharing / berbincang Publik Pengunjung
Kegiatan Parkir Publik Pengunjung
Staff
Kepala Cabang
Aktivitas Servis
Kegiatan Keamanan Servis Satpam
Kegiatan Kebersihan Servis Cleaning Service
Pelayanan Pengunjung Servis Karyawan
Kegiatan Penyimpanan Servis Karyawan/Teknisi
BAB - BAK Servis Pengunjung
Karyawan
tabel 3. 1 Analisa Pelaku dan Sifat Kegiatan
68 3.1.1.3 Analisa Jumlah Pelaku
A. Pengunjung
x Showroom
Dalam standart outlet Toyota untuk kota besar seperti kota Semarang ini ditetapkan standart penjualan minimal 170 unit perbulan dengan asumsi sebagai berikut :
Outlet Sales Big City ( B )
tabel 3. 2 Data Asumsi Jumlah Sales
Sumber : Pedoman Standarisasi Jaringan Toyota
Dari table diatas diketahui kapasitas jumlah sales untuk target penjualan tiap bulan dengan target minimal 170 unit per bulan adalah minimal 18 orang salesman dan 5 orang counter showroom.
Target penjualan counter sales adalah 51 unit perbulan. Jumlah counter sales 5 orang. Asumsi pembelian pengunjung 30% berbanding 70%. Dengan 30% pembelian dari total 70% pengunjung. Jadi total pengunjung showroom sebagai berikut :
69 ܲ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃ݏ݄ݓݎ݉ ൌ ൜͵ͲΨͷͳ ൠ ʹʹ
ܲ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃ݏ݄ݓݎ݉ ൌ ǡ͵݁ݎ݄ܽݎ݅
ܲ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃ݏ݄ݓݎ݉ ൌ െ ͺ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃݁ݎ݄ܽݎ݅
x Workshop General
Dari data perkiraan target unit entry workshop GR Showroom dan Workshop Mobil BSB yaitu 16.000 unit pertahun dapat diketahui jumlah flow kendaraan yang masuk untuk general workshop adalah 60 unit perhari, dengan asumsi sebagai berikut :
݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌ݆݈݄݉ݎ݇݁ݎ݆ܽ݁ݎݐ݄ܽݑ݊ݐܽݎ݃݁ݐݑ݊݅ݐ݁݊ݐݎݕ
݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌͳͲͲͲʹͲ݄ݎ ൌ ͷͻǡʹ
݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌ Ͳሺሻ
x Workshop Body & Painting
70 ݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌݑ݊݅ݐ݁݊ݐݎݕݏ݁ݐ݄ܽݑ݄݊ܽݎ݅݇݁ݎ݆ܽ
x Perbaikan Body
݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌͳʹͲͲݑ݊݅ݐʹͲ݄ݎ ൌ ͶǡͶͶ
x Painting / pengecatan
݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌͳʹͲͲݑ݊݅ݐʹͲ݄ݎ ൌ ͶǡͶͶ
Total pelayanan Workshop Body & Painting adalah 9 unit perhari.
B. Staff dan Karyawan
d Ruang Administrasi Penjualan 8
e ADH 1
tabel 3. 3 Asumsi Jumlah Karyawan Showroom
Sumber : Analisa Pribadi
x Penerimaan Servis
Staff / Karyawan Jml
a service advisor 15
b controler 2
71
d service manager 1
e Adinistrasi 4
f Cleaning Service 2
Jumlah 26
tabel 3. 4 Asumsi Jumlah Karyawan Penerimaan Servis
Sumber : Analisa Pribadi
x Workshop GR
Staff / Karyawan Jml
a teknisi 38
b Ruang Kepala Bengkel 1
c Area Billing & Admistrasi 1
d Area Maintenance Remainder & Appointment 1
e Area Kaizen Koordinator GR 1
tabel 3. 5 Asumsi Jumlah Karyawan Workshop GR
Sumber : Analisa Pribadi
72
tabel 3. 6 Asumsi Jumlah Karyawan Workshop BP
Sumber : Analisa Pribadi
3.1.1.4 Analisa Kapasitas Ruang A. Showroom
Area showroom dapat menampung 4 – 5 unit produk mobil untuk dipamerkan, area penyerahan kendaraan kepada pelanggan dan area special display. Selain itu juga dilengkapi ruang karyawan dengan kapasitas sebagai berikut :
Staff / Karyawan Jml
a Ruang Kepala Cabang 1
b Ruang Wiraniaga 18
c Ruang Sales Supervisor 3
d Ruang Administrasi Penjualan 8
e ADH 1
tabel 3. 7 Asumsi Jumlah Karyawan Showroom
73 B. Workshop General
Kapasitas workshop GR dihitung berdasarkan target jumlah unit yang masuk dalam sehari. Standart Rasio pelayanan stall perhari yang ditetapkan Toyota yaitu 3,5 unit. Rasio ini didapat dari lama jam kerja dalam sehari yaitu 8 jam dibagi dengan waktu perlayanan per unit mobil yaitu 2 – 2.5 jam sehari. Sebagai contoh data dari Nasmoco Majapahit sebagai berikut :
tabel 3. 8 Target Unit Entry General Repair Nasmoco Majapahit Tahun 2017
Sumber : PT. New Ratna Motor
TAM sebagai ATPM produk Toyota di Indonesia menetapkan target untuk Showroom dan Workshop Mobil Majapahit yaitu sebesar 15.200 unit pertahun untuk layanan general servisnya. Dari data tersebut dapat dihitung kebutuhan unit stall dalam workshop GR dengan rincian sebagai berikut :
ݑ݊݅ݐݏݐ݈݈ܽܩܴ ൌܴܽݏ݈݅݁ܽݕܽ݊ܽ݊݁ݎ݄ܽݎ݅ ൈ ݆݈݄݉ݎ݇݁ݎ݆ܽ݁ݎݐ݄ܽݑ݊ݐܽݎ݃݁ݐݑ݊݅ݐ݁݊ݐݎݕ
ݑ݊݅ݐݏݐ݈݈ܽܩܴ ൌ͵ǡͷ ൈ ʹͲ݄ݎ ൌ ͳͳͷʹͲͲ
Dari perhitungan yang dilakukan hasilnya sesuai dengan kenyataan dilapangan yaitu di Showroom dan Workshop Mobil Majapahit dengan 16 stall general repair ditambah dengan 1 stall
Dealer Target TAM Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
74 cadangan, 2 stall express maintenance dan 2 stall Dyna. Jadi jumlah keseluruhan stall workshop GR ada 21 unit stall.
Berdasarkan dari data yang ada maka penentuan target untuk outlet Showroom dan Workshop Mobil BSB menyesuaikan dengan data Nasmoco Majapahit. Hal ini dilihat dari usia Nasmoco Majapahit yang masih baru yaitu diresmikan pada oktober 2014 dan letak wilayahnya yang berada dikota bagian sisi kota dengan Nasmoco Majapahit yang berada disisi timur dan Nasmoco BSB berada disisi barat kota Semarang.
Penentuan perkiraan target unit entry workshop GR Showroom dan Workshop Mobil BSB yaitu 16.000 unit pertahun. Dengan asumsi sebagai berikut :
ݑ݊݅ݐݏݐ݈݈ܽܩܴ ൌܴܽݏ݈݅݁ܽݕܽ݊ܽ݊݁ݎ݄ܽݎ݅ ൈ ݆݈݄݉ݎ݇݁ݎ݆ܽ݁ݎݐ݄ܽݑ݊ݐܽݎ݃݁ݐݑ݊݅ݐ݁݊ݐݎݕ
ݑ݊݅ݐݏݐ݈݈ܽܩܴ ൌ͵ǡͷ ൈ ʹͲ݄ݎ ൌ ͳǡͻ ൌ ͳሺሻͳͲͲͲ
75
tabel 3. 9 Kapasitas Workshop General Repair (GR)
Sumber : Analisa Pribadi
C. Workshop Body & Painting
Dalam perbaikan Body & Painting memiliki waktu proses pengerjaan yang berbeda. Misalnya dalam perbaikan body atau rangka kendaraan perlukan waktu sekitar 3 - 4hari per unit sedangkan pengerjaan painting atau pengecatan, Toyota memiliki layanan khusus yaitu 9 jam selesai.
Penentuan target untuk outlet Showroom dan Workshop Mobil BSB dalam workshop BP adalah sebesar 200 unit perbulan dengan presentase 50% antara perbaikan Body dan Pengecatan. Jadi setiap fungsi menangani 100 unit perbulan atau 1200 unit selama 1 tahun. Berikut ini adalah rincian perhitungan kebutuhan stall berdasarkan target yang di tentukan :
x Perbaikan Body Stall GR 17 stall 1 teknisi 17 teknisi Stall EM 2 stall 3 - 4 teknisi 8 teknisi Stall Dyna 4 stall 2 - 3 teknisi 12 teknisi Stall Cadangan 1 stall 1 teknisi 1 teknisi
76 ݑ݊݅ݐݏݐ݈݈ܽ
ൌܴܽݏ݈݅݁ܽݕܽ݊ܽ݊݁ݎ݄ܽݎ݅ ൈ ݆݈݄݉ݎ݇݁ݎ݆ܽ݁ݎݐ݄ܽݑ݊ݐܽݎ݃݁ݐݑ݊݅ݐ݁݊ݐݎݕ
ݑ݊݅ݐݏݐ݈݈ܽ ൌͲǡʹͷݑ݊݅ݐ݁ݎ݄ܽݎ݅ ൈ ʹͲ݄ݎͳʹͲͲ݁ݎݐ݄ܽݑ݊
ݑ݊݅ݐݏݐ݈݈ܽ ൌ ͳǡͺ ൌ ૡܝܖܑܜܛܜ܉ܔܔሺሻ
x Painting / pengecatan
ܴܽݏ݈݅ܽݕܽ݊ܽ݊ݏݐ݈݈ܽ݁ݎݑ݊݅ݐ ൌݓܽ݇ݐݑ݁ݎܾܽ݅݇ܽ݊݁ݎݑ݊݅ݐ݆ܽ݉݇݁ݎ݆ܽ݁ݎ݄ܽݎ݅
ܴܽݏ݈݅ܽݕܽ݊ܽ݊ݏݐ݈݈ܽ݁ݎݑ݊݅ݐ ൌͺ݆ܽ݉ͻ݆ܽ݉ ൌ Ǥ ૡૢݑ݊݅ݐ݁ݎ݄ܽݎ݅
ݑ݊݅ݐݏݐ݈݈ܽ ൌܴܽݏ݈݅ܽݕܽ݊ܽ݊݁ݎ݄ܽݎ݅ ൈ ݆݈݄݉ݎ݇݁ݎ݆ܽ݁ݎݐ݄ܽݑ݊ݐܽݎ݃݁ݐݑ݊݅ݐ݁݊ݐݎݕ
ݑ݊݅ݐݏݐ݈݈ܽ ൌͲǡͺͻݑ݊݅ݐ݁ݎ݄ܽݎ݅ ൈ ʹͲ݄ݎͳʹͲͲ݁ݎݐ݄ܽݑ݊
ݑ݊݅ݐݏݐ݈݈ܽ ൌ Ͷǡͻͻ ൌ ܝܖܑܜܛܜ܉ܔܔሺሻ
tabel 3. 10 Kapasitas Workshop Body & Painting (BP)
Sumber : Analisa Pribadi
3.1.1.5 Perhitungan Flow pengunjung
Perhitungan flow pengunjung dihitung berdasarkan satuan jam dengan efektif waktu kerja yaitu 8 jam perhari.
Item Jumlah Stall Body Repair 18 stall 1 teknisi 18 teknisi Stall Body Painting 5 stall 2 teknisi 10 teknisi Stall Cadangan 1 stall 1 teknisi 1 teknisi
77
¾ Pengunjung a. Showroom
ܲ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃ݏ݄ݓݎ݉ ൌ ൜ܶܽݎ݃݁ݐ݆݁݊ݑ݈ܽܽ݊ܥܵܣݏݑ݉ݏܾ݈݅݁݉݁݅ܽ݊ ൠ ǣ ݄ܽݎ݅݇݁ݎ݆ܽ
ܲ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃ݏ݄ݓݎ݉ ൌ ൜͵ͲΨͷͳ ൠ ʹʹ
ܲ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃ݏ݄ݓݎ݉ ൌ ǡ͵݁ݎ݄ܽݎ݅
ܲ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃ݏ݄ݓݎ݉ ൌ െ ͺ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃݁ݎ݄ܽݎ݅
ܲ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃ݏ݄ݓݎ݉ ൌ ͳ െ ʹ݁݊݃ݑ݆݊ݑ݊݃݁ݎ݆ܽ݉
b. Workshop GR
݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌ݆݈݄݉ݎ݇݁ݎ݆ܽ݁ݎݐ݄ܽݑ݊ݐܽݎ݃݁ݐݑ݊݅ݐ݁݊ݐݎݕ
݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌͳͲͲͲʹͲ݄ݎ ൌ ͷͻǡʹ
ൌ Ͳ ݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌ െ ͺ c. Workshop BP
݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌݑ݊݅ݐ݁݊ݐݎݕݏ݁ݐ݄ܽݑ݄݊ܽݎ݅݇݁ݎ݆ܽ
x Perbaikan Body
݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌͳʹͲͲݑ݊݅ݐʹͲ݄ݎ ൌ ͶǡͶͶ
78 ݂݈ݓ݇݁݊݀ܽݎܽܽ݊ ൌͳʹͲͲݑ݊݅ݐʹͲ݄ݎ ൌ ͶǡͶͶ
Total pelayanan Workshop Body & Painting adalah 9 unit perhari atau 1 – 2 pengunjung perjam dengan jam kerja efektif 8 jam.
¾ Staff dan Karyawan
Total karyawan dan staff seluruhnya adalah 168 orang. Asumsi pengguna mobil 10%, motor 70% dan angkutan umum 20%. Jadi total pengguna mobil untuk staff karyawan adalah 17 mobil, 117 motor, dan 34 angkutan umum. Dimana jam padat sirkulasi terjadi pada jam datang dan pulang kerja yaitu jam 8 pagi dan 5 sore.
3.1.1.6 Pola Kegiatan
A. Pengunjung Workshop Servis & Body Painting
bagan 3. 1 Pola Kegiatan Pengunjung Workshop GR & BP
Sumber : Analisa Pribadi Datang
Servis Selesai Pembayaran Administrasi
Pulang Menunggu
Ambil
79 B. Pengunjung Showroom
bagan 3. 2 Pola Kegiatan Pengunjung Showroom
Sumber : Analisa Pribadi
C. Pola Kegiatan Pengelola Showroom
bagan 3. 3 Pola Kegiatan Pengelola Showroom
80 D. Pola Kegiatan Workshop General Repair
bagan 3. 4 Pola Kegiatan Workshop GR
Sumber : Analisa Pribadi
E. Pola Kegiatan Workshop Body Painting
bagan 3. 5 Pola Kegiatan Workshop BP
Sumber : Analisa Pribadi Datang
2. Perbaikan / Servis
81
3.1.2 Studi Fasilitas
3.1.2.1 Analisa Kebutuhan Ruang
Fasilitas yang terdapat dalam proyek ini meliputi 3 fungsi utama yaitu showroom, workshop general dan workshop body painting. Sedangkan fungsi penunjang yang diberikan diantaranya adanya ruang tunggu customer dengan fasilitas yang nyaman dan dapat melihat langsung ke area workshop sehingga pengunjung dapat mengetahui proses yang sedang dilakukan pada kendaraannya. Selain itu terdapat area Area Owner sharing dimana para owner dapat bertukar informasi tentang keunggulan atau kekurangan dari kendaraannya kepada sesame owner lain maupun pihak pengelola.
Kegiatan Fasilitas Pelaku
A
Memamerkan Produk Area Display Pengunjung
Melihat Produk Special Display Pengunjung
Menawarkan Produk Aksesoris display Pengunjung / Sales
Transaksi Pemasaran Area Display Informasi/Promosi Pengunjung / Sales
Area Negosiasi Pengunjung / Sales
R Pengecekan Kendaraan Area Stall Perbaikan Bengkel Teknisi
Pelayanan Servis Stall Parkir Kendaraan Servis Customer
Perbaikan Kendaraan Stall Cuci Teknisi
Pengecekan Akhir Stall General Repair (GR) Teknisi
Stall Servis Berkala (SB-NP) Teknisi
Pengecekan Kendaraan Area Stall Body & Cat Teknisi
Pelayanan Servis Stall Pemeriksaan Kerusakan (Damage
Inspection) Teknisi
82
Stall Perbaikan Rangka (Frame Repair) Teknisi
Stall Pendempulan (Putty Application) Teknisi
Stall Pengecatan Dasar Teknisi
Memimpin dan Mengelola Ruang Kepala Cabang Kepala Cabang
Kegiatan Administrasi Ruang Wiraniaga Sales
Kegiatan Pemasaran Ruang Sales Supervisor Sales Supervisor
Ruang Administrasi Penjualan Spv & Staff
Kegiatan Promosi Ruang File
Kegiatan intern karyawan dan staff Gudang Material Promosi
Workshop GR
Memimpin dan Mengelola Ruang Kepala Bengkel Kepala Bengkel
Kegiatan Administrasi Area Billing & Admistrasi Administrasi
Area MRA (Maintenance Remainder &
Appointment) Staff
Area Kaizen Koordinator GR Staff
Workshop BP
Memimpin dan Mengelola Ruang Kepala Bengkel Kepala Bengkel
Kegiatan Administrasi Area Billing & Admistrasi Staff
Area Kaizen Koordinator BP Staff
gsi Kegiatan Fasilitas Pelaku
A
Penerimaan Pengunjung Pintu Utama Showroom & Teras
Mencari atau menerima informasi Pintu Masuk Unit Display
Area Penerimaan Pelanggan
Membuat penawaran/kesepakatan Area Layanan Pelanggan Staff Administrasi Area Tunggu Pelanggan (Customer Lounge) Pelanggan
Promosi produk Ruang VIP Pelanggan / Staff
Menunggu Area Bermain Anak Pelanggan
Pernyerahan Produk Stall PDS Staff
Kegiatan Parkir Stall DIO Staff
Ruang PDS Staff
Stall Cuci Kendaraan Baru Staff
Mushola Pelanggan
Area Penyerahan Kendaraan Pelanggan / Staff
Wo
Penerimaan Pengunjung Area Penerimaan Servis
Menunggu Pintu Utama Penerimaan Servis
Ruang Tunggu Pelanggan Pelanggan
Area Pencatatan Servis Staff Administrasi
Area Tunggu Teknisi Teknisi
83
Ruang Tunggu Pelanggan Pelanggan
Area Pencatatan Servis Staff Administrasi
Area Tunggu Teknisi Teknisi
gsi Kegiatan Fasilitas Pelaku
A
Kegiatan Kebersihan Pelanggan
Pelayanan Pengunjung Teknisi
Kegiatan Penyimpanan Ruang File
BAB - BAK Gudang Material Promosi
Kegiatan Keamanan Toilet Karyawan & Teknisi Teknisi
Kegiatan Kebersihan Ruang Server Karyawan
Pelayanan Pengunjung Ruang Panel Karyawan
Kegiatan Penyimpanan Tangga
Kegiatan Keamanan Toilet Karyawan & Teknisi Teknisi
Kegiatan Kebersihan Ruang Server Karyawan
Pelayanan Pengunjung Ruang Panel Karyawan
Kegiatan Penyimpanan Tangga
BAB - BAK Janitor
Gudang Suku Cadang Karyawan
Gudang Suku Cadang Pelepasan Karyawan
Gudang Suku Cadang Bekas / Asuransi Karyawan
Ruang Pencampuran Cat Karyawan
Ruang Penyimpanan Cat & Material Karyawan
Ruang Tiner Karyawan
84
Parkir Gerbang Masuk Outlet
Pos Satpam Satpam
Petunjuk Arah
Area Parkir Mobil (Pelanggan & Karyawan)
Area Parkir Motor (Pelanggan & Karyawan)
Waste Dispostal
Oil Trap
Putty Trap
Ruang Genset
tabel 3. 11 Analisa Kebutuhan Ruang
85 3.1.2.2 Analisa Pengelompokan Fasilitas
KELOMPOK FASILITAS FASILITAS FUNGSI
A Fasilitas Umum Outlet
a Primary Sign sebagai signase atau identitas outlet
b Pagar Outlet Sebagai pembatas antara area dalam dengan luar untuk keamanan dan estetika
c Gerbang Masuk Outlet Sebagai akses masuk dan keluar kendaraan customer dan karyawan
d Pos Satpam Sebagai tempat bekerja dan pusat koordinasi satuan pengamanan
e Petunjuk Arah Sebagai petunjuk arah di dalam lingkungan outlet
f Area Parkir Mobil (Pelanggan & Karyawan) Merupakan tempat parkir mobil untuk pelanggan dan karyawan g Area Parkir Motor (Pelanggan & Karyawan) Merupakan tempat parkir motor untuk pelanggan dan karyawan
h Waste Dispostal Pembuangan sampah sisa operasional outlet
i Oil Trap Penampungan sementara limbah yang mengandung oli dari area bengkel sebelum masuk saluran pembuangan kota
j Putty Trap Tempat penampungan sementara limbah yang mengandung hasil dempulan sebelum dialirkan ke oil trap
k Ruang Genset
a Kasir Ruang yang digunakan untuk aktivitas pembayaran oleh pelanggan
b Ruang Server Ruang kontrol fungsi server internet, penyimpanan back up data base, dan fungsi mekanikal elektrikal
c Ruang Panel Ruang kontrol panel kelistrikan untuk semua jaringan elektrikal di dalam outlet
d Tangga Sarana penghubung lantai dengan elevasi berbeda
e Janitor Ruang penyimpanan alat - alat kebersihan
3
Pelanggan Ruang ibadah solat customer
Karyawan & Teknisi Ruang ibadah solat Karyawan
b
Toilet
Pelanggan Toilet khusus pengunjung showroom maupun servis
Karyawan & Teknisi
- Office Toilet khusus karyawan office
- Teknisi Toilet khusus untuk teknisi yang terdiri dari 2 jenis kering dan basah
c Ruang Makan Ruang makan karyawan outlet baik showroom maupun workshop
d Ruang Istirahat Teknisi Ruang untuk teknisi,, foreman, partsman & karyawan area bengkel (non office)
e Ruang Loker Teknisi Ruang untuk menyimpan barang - barang teknisi
f Ruang Meeting / Training Ruang aktivitas karyawan untuk melakukan pertemuan atau pelatihan
tabel 3. 12 Analisa Pengelompokan Fasilitas Umum Outlet
86
KELOMPOK FASILITAS FASILITAS FUNGSI
B Fasilitas Area Sales
a Pintu Utama Showroom & Teras Pintu utama begi pelanggan untuk masuk ke area showroom
b Area Display Area display kendaraan baru
c Special Display Area khusus untuk display tipe produk terbaru yang sedang dipromosikan
d Pintu Masuk Unit Display Pintu masuk unit display ke showroom
e Aksesoris display Area display Genuine Accessories
f Area Display Informasi/Promosi Menyediakan berbagai informasi produk & program sales
g Area Negosiasi Area negosiasi antara pelanggan dan wiraniaga di area showroom
h Area Penerimaan Pelanggan Area penerimaan pengunjung ke outlet, khusus di area showroom
i Area Layanan Pelanggan Area melayani keluhan pelanggan
j Area Tunggu Pelanggan (Customer Lounge) Area menunggu pengunjung showroom
k Ruang VIP Ruang negosiasi tertutup
l Toyota Owner Sharing Ruang bertukar informasi antar owner maupun kepada pihak
m Area Bermain Anak Sarana bermain bagi pengunjung yang membawa anak kecil
n Area Penyerahan Kendaraan Area untuk menyerahkan kendaraan baru ke pelanggan
2
a Ruang Kepala Cabang Ruang kepala cabang dalam memimpin dan mengelola outlet
b Ruang Wiraniaga Ruang kerja wiraniaga
c Ruang Sales Supervisor Ruang kerja sales Supervisor
d Ruang Administrasi Penjualan Ruang kerja kepala staff dan administrasi penjualan
e Ruang File Ruang penyimpanan file penjualan administrasi penjualan cabang
f Gudang Material Promosi Ruang penyimpanan material promosi sales maupun aftersales
3
a Gudang Kendaraan Area penyimpanan kendaraan baru
b Stall PDS Stall persiapan unit kendaraan yang akan diserahkan ke pelanggan (PDS)
c Stall DIO Stall pemasangan aksesoris tambahan pada unit kendaraan yang akan diserahkan ke pelanggan (DIO)
d Ruang PDS Ruang penyimpanan peralatan stall PDS
e Stall Cuci Kendaraan Baru Lokasi pencucian kendaraan sebelum diserahkan ke pelanggan atau display di area showroom
tabel 3. 13 Analisa Pengelompokan Fasilitas Area Sales
87
KELOMPOK FASILITAS FASILITAS FUNGSI
C Fasilitas Area After - Sales (GR)
1 Area Utama
Pelanggan
a Area Penerimaan Servis Sirkulasi utama kendaraan menuju dan keluar dari area bengkel
b Pintu Utama Penerimaan Servis Sirkulasi utama Pelanggan bengkel menuju dan keluar dari area penerimaan servis
c Ruang Tunggu Pelanggan Tempat tunggu pelanggan selama kendaraan dalam proses perbaikan
d Area Pencatatan Servis Area penerimaan dan pelayanan pelanggan bengkel oleh service advisor (SA)
2
is a Area Stall Perbaikan Bengkel Area servis perbaikan kendaraan pada area bengkel outlet
b Stall Parkir Kendaraan Servis Lokasi parkir kendaraan sebelum dan sesudah servis perbaikan
c Stall Cuci Lokasi pencucian kendaraan pelanggan setelah dilakukan perawatan berkala atau perbaikan
d Stall General Repair (GR) Stall yang menangani pengerjaan perbaikan kendaraan
e Stall Servis Berkala (SB-NP) Stall yang menangani pengerjaan perawatan berkala kendaraan
f Stall Express Maintenance (EM) Stall yang menangani pengerjaan perawatan kendaraan
3
a Gudang Suku Cadang Tempat penyimpanan suku cadang untuk kebutuhan bengkel dan pembelian langsung pelanggan
b Ruang Perbaikan Mesin Ruang aktivitas perbaikan komponen kendaraan diluar stall perbaikan
c Gudang Special Servis Tools (SST) Ruang penyimpanan alat - alat khusus (Special Servis Tools) untuk perbaikan kendaraan
d Gudang Peralatan Ruang penyimpanan mechanic tools & caddy
e Ruang Kompresor Ruang khusus penempatan kompressor untuk kepeluan bengkel
f Area Tunggu Teknisi Tempat teknisi berada saat tidak dalam kondisi kerja
g Ruang Material Ruang penyimpanan persediaan material bengkel
h Area Oli Bekas Area penyimpanan oli bekas
i Ruang Warranty Claim (TWC) Tempat penyimpanan sementara Part warranty claim sebelum dikirim kembali
4
an a Ruang Kepala Bengkel Ruang kepala bengkel dalam memimpin dan mengelola bengkel
b Area Billing & Admistrasi Area kerja staff billing dan administrasi area servis
c Area MRA (Maintenance Remainder & Appointment) Area keja staff MRA untuk melakukan proses booking dan follow up servis ke pelanggan
d Area Kaizen Koordinator GR Area dimana PIC melakukan perbaikan pada operasional servis GR untuk produktivitas dan efisiensi kerja
tabel 3. 14 Analisa Pengelompokan Fasilitas Area After - Sales (GR)
88
KELOMPOK FASILITAS FASILITAS FUNGSI
D Fasilitas Area After - Sales Body Painting (BP)
1 Area Utama
Pelanggan
a Area Penerimaan Servis Sirkulasi utama kendaraan menuju dan keluar dari area bengkel
b Pintu Utama Penerimaan Servis Sirkulasi utama Pelanggan bengkel menuju dan keluar dari area penerimaan servis
c Ruang Tunggu Pelanggan Tempat tunggu pelanggan selama kendaraan dalam proses perbaikan
d Area Pencatatan Servis Area penerimaan dan pelayanan pelanggan bengkel oleh service advisor (SA)
2
a Area Stall Body & Cat Area servis perbaikan kendaraan pada area bengkel outlet
b Stall Pemeriksaan Kerusakan (Damage Inspection) Lokasi pemeriksaan kerusakan bodi dan komponen kendaraan sebelum proses perbaikan
c Stall Pelepasan (Diss Assembly) Lokasi pelepasan panel dan komponen kendaraan
d Stall Perbaikan Panel (Panel Repair) Lokasi perbaikan panel kendaraan
e Stall Perbaikan Rangka (Frame Repair) Lokasi perbaikan rangka kendaraan
f Stall Pendempulan (Putty Application) Lokasi proses perataan permukaan panel kendaraan
g Stall Pengecatan Dasar Lokasi proses pengecatan dasar
h Stall Masking Lokasi proses penutupan komponen atau panel kendaraan yang tidak di cat
i Stall Pengecatan Lokasi pengecatan utama body kendaraan
j Stall Pengeringan Lokasi pengeringan penel kendaraan setelah proses pengecatan
k Stall Poles Lokasi proses pemolesan atau penghalusan permukaan cat baru kendaraan setelah proses pengeringan
l Stall Pemasangan Lokasi proses perakitan kembali panel dan komponen body kendaraan
m Stall Pemeriksaan Akhir Lokasi proses pemeriksaan akhir kendaraan sebelum diserahkan ke customer
n Stall Back Up Lokasi pendukung stall di TPS line sehingga tidak terjadi stagnasi
o Stall Parkir Kendaraan Lokasi parkir kendaraan sebelum dan sesudah perbaikan
3
a Gudang Suku Cadang Tempat penyimpanan part baru
b Gudang Suku Cadang Pelepasan Ruang penyimpanan part pelepasan sebelum dirakit kembali
c Gudang Suku Cadang Bekas / Asuransi Tempat penyimpanan sementara suku cadang bekas yang sudah tidak digunakan
d Ruang Pencampuran Cat Ruang khusus untuk pencampuran cat
e Ruang Penyimpanan Cat & Material Ruang tempat penyimpanan cat dan material lain yang dibutuhkan untuk proses pengecatan
f Ruang Tiner Ruang penyimpanan tiner
g Ruang Peralatan Umum Area penyimpanan peralatan body dan cat
h Hand Tools Area Tempat penyimpanan peralatan khusus caddy teknisi
i Gudang Special Servis Tools (SST) Ruang penyimpanan alat - alat khusus (Special Servis Tools) untuk perbaikan kendaraan baody dan cat
j Area Tunggu Teknisi Tempat teknisi berada saat tidak dalam kondisi kerja
4 Fasilitas
Karyawan
a Ruang Kepala Bengkel Ruang kepala bengkel dalam memimpin dan mengelola bengkel
b Area Billing & Admistrasi Area kerja staff billing dan administrasi area servis
c Area Kaizen Koordinator BP Area dimana PIC melakukan perbaikan pada operasional BP untuk produktivitas dan efisiensi kerja
tabel 3. 15 Analisa Pengelompokan Fasilitas Area After - Sales (BP)
89 3.1.2.3 Analisa Persyaratan Ruang
NO
Pandangan Nafas Suhu Lembab Pendengaran Gerak Safety Kesehatan
Kej
tabel 3. 16 Analisa Persyaratan Ruang Showroom
90
Pandangan Nafas Suhu Lembab Pendengaran Gerak Safety Kesehatan
Kej
6 Gudang Special Servis Tools
(SST) o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
15 Area MRA (Maintenance
Remainder & Appointment) o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
tabel 3. 17 Analisa Persyaratan Ruang Workshop General Repair
91
Pandangan Pernafasan Suhu Kelembaban Pendengaran Pergerakan Keselamatan Kesehatan
Ke
tabel 3. 18 Analisa Persyaratan Ruang Workshop Body & Painting
92 3.1.2.4 Pola Hubungan Ruang
A. Hubungan Ruang Fungsi Utama
bagan 3. 6 Hubungan Ruang Fungsi Utama
Sumber : Analisa Pribadi
Pola hubungan ruang ini menghubungkan fungsi utama masing –
masing bangunan. Dimana hubungan antar fungsi saling berdekatan atau berhubungan namun tetap terpisah.
B. Hubungan Ruang Area Sales
bagan 3. 7 Hubungan Ruang Area Sales
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus
berdekatan.
93
x Hubungan Ruang Fasilitas Pelanggan
bagan 3. 8 Hubungan Ruang Fasilitas Pelanggan
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
x Hubungan Ruang Fasilitas Karyawan
bagan 3. 9 Hubungan Ruang Fasilitas Karyawan
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
94
x Hubungan Ruang Fasilitas Pendukung
bagan 3. 10 Hubungan Ruang Fasilitas Pendukung
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
C. Hubungan Ruang Area After Sales Workshop (GR)
bagan 3. 11 Hubungan Ruang Area After Sales Workshop GR
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
95
x Hubungan Ruang Area Utama Pelanggan
bagan 3. 12 Hubungan Ruang Area Utama Pelanggan
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
x Hubungan Ruang Area Stall Servis Workshop GR
bagan 3. 13 Hubungan Ruang Area Stall Servis Workshop GR
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
96
x Hubungan Ruang Fungsional Workshop GR
bagan 3. 14 Hubungan Ruang Fungsional Workshop GR
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
x Hubungan Ruang Fasilitas Karyawan Workshop GR
bagan 3. 15 Hubungan Ruang Fasili6tas Karyawan Workshop GR Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
97 D. Hubungan Ruang Area After Sales (BP)
bagan 3. 16 Hubungan Area Ruang After Sales Workshop BP
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
x Hubungan Ruang Area Utama Pelanggan Workshop BP
bagan 3. 17 Hubungan Ruang Area Utama Pelanggan Workshop BP
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
98
x Hubungan Ruang Area Stall Servis Workshop BP
bagan 3. 18 Hubungan Ruang Area Stall Servis Workshop BP
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
x Hubungan Ruang Fungsional Workshop BP
bagan 3. 19 Hubungan Ruang Fungsional Workshop BP
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
99
x Hubungan Ruang Fasilitas Karyawan Workshop BP
bagan 3. 20 Hubungan Ruang Fasilitas Karyawan Workshop BP
Sumber : Analisa Pribadi
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan namun tidak harus berdekatan.
menggambarkan hubungan ruang yang berhubungan dan saling berdekatan.
Area Billing & Administrasi
Area Stall Servis
Ruang Kepala Bengkel
Area Kaizen Koordinator
100 3.1.2.5 Studi Ruang Khusus
A. Entrance Masuk
gambar 3. 1Entrance Outlet Toyota
Sumber : Dokumentasi Pribadi
gambar 3. 2 Entrance Outlet
Sumber : Analisis Pribadi
ITEM PINTU UTAMA SHOWROOM & TERAS
FUNGSI
Pintu utama bagi pelanggan untuk masuk ke area showroom LAY-OUT &
KETENTUAN UMUM
1. Terletak di bagian depan showroom 2. Terlihat jelas dari area depan outlet
STANDAR FASILITAS
1. Terdapat teras dan kanopi di depan pintu masuk 2. Terdapat informasi jam operasional showroom
3. Lebar bersih pintu masuk minimal 1,6 m dan tinggi bersih minimal 2,4 m
tabel 3. 19 Fasilitas Entrance Outlet Toyota
101 B. Area Display Kendaraan
gambar 3. 3 Area Display Kendaraan
Sumber : Analisis Pribadi
ITEM AREA DISPLAY KENDARAAN / GENERAL SHOWROOM
FUNGSI Area display kendaraan baru
LAY-OUT & KETENTUAN
UMUM
1. Berbatasan langsung dengan pintu masuk utama 2. Berada di sepanjang showroom bagian depan
3. Terlihat jelas dari area luar dan parkir pelanggan showroom 4. Luas minimum untuk tiap unit display adalah 50 m2 (5 x 10 m)
STANDAR FASILITAS
1. Posisi kendaraan display dapat disusun menghadap pintu showroom atau sesuai flow pelanggan 2. Terdapat void 2 lantai untuk memberikan kesan luas
3. Spesifikasi untuk setiap unit display : - 1 unit spac stand standar TAM
- Tiap spec stand berisi 1 spec sheet sesuai produk yang didisplay - Name plate di bagian depan dan belakang unit sesuai model unitnya 4. Terdapat tanaman hias
5. Terdapat fasilitas APAR
6. Tersedia AC untuk kenyamanan area pelanggan
tabel 3. 20 Fasilitas Area Display Kendaraan Sumber : Pedoman Standarisasi Jaringan Toyota
gambar 3. 5 Display kendaraan
Sumber : Youtube. Com Toyota Al Badia Dubai Car Showroom
gambar 3. 4 Area Display Kendaraan
102 C. Area Special Display
gambar 3. 6 Special Display Kendaraan
Sumber : Analisis Pribadi
ITEM SPECIAL DISPLAY
FUNGSI Area khusus untuk display tipe produk terbaru atau yang sedang dipromosikan
LAY-OUT & KETENTUAN
UMUM
1. Terlihat jelas dari luar bangunan showroom 2. Terletak di point of interest area showroom
3. Ketinggian lantai sama dengan ketinggian lantai area showroom 4. Direkomendasikan untuk outlet dengan jualan > 100 / bln STANDAR
FASILITAS
1. Terdapat ring diatas unit display untuk menggantung lampu spotlight 2. Lampu spotlight dapat menyala dengan baik
tabel 3. 21 Fasilitas Special Display Kendaraan
Sumber : Pedoman Standarisasi Jaringan Toyota
gambar 3. 8 Special Display kendaraan
Sumber : Youtube. Com
Toyota Al Badia Dubai Car Showroom
gambar 3. 7 Special Display Kendaraan
103 D. Area Penerimaan Pelanggan
gambar 3. 9 Area Penerimaan Pelanggan
Sumber : Analisis Pribadi
ITEM AREA PENERIMAAN PELANGGAN
FUNGSI Area penerimaan pelanggan ke outlet Toyota, khususnya di area showroom LAY-OUT
& KETENTU
AN UMUM
1. Berbatasan langsung dengan pintu masuk utama dan area display kendaraan
2. Tidak tegak lurus dengan pintu showroom (namun tetap terlihat jelas dari pintu masuk showroom) 3. Jika pintu masuk utama tidak berada dalam 1 lantai dengan area showroom maka sebaiknya dialokasikan resepsionis
STANDAR FASILITAS
1. Terdapat backdrop dengan mark dan logo
2. Tersedia unit telepon dengan akses internal dan eksternal
1. Terdapat sign board 'RESEPSIONIS' 1. Terdapat sign board 'KONTER PENJUALAN' 2. Terdapat meja penerimaan : 2. Tersedia kartu nama petugas konter penjualan - Tinggi bagian depan : maksimal 110 cm 3. Terdapat meja kerja dengan tinggi 75 cm
- tinggi bagian belakang : 75 cm
4. Terdapat kursi (2 kursi pelanggan untuk setiap 1 kursi konter penjualan)
tabel 3. 22 Area Penerimaan Pelanggan
Sumber : Pedoman Standarisasi Jaringan Toyota gambar 3. 10 Area Penerimaan Pelanggan
Sumber : Youtube. Com
Toyota Al Badia Dubai Car Showroom
gambar 3. 11 Area Penerimaan Pelanggan
104 E. Area Pelayanan Pelanggan
ITEM AREA LAYANAN PELANGGAN (CUSTOMER RELATION) FUNGSI Area untuk melayani keluhan pelanggan
LAY-OUT & KETENTUAN
UMUM
1. Lokasi mudah dilihat dan diakses oleh pelanggan
2. Terletak antara showroom dan SA untuk memudahkan pelayanan pelanggan di kedua area tersebut
STANDAR FASILITAS
1. Terdapat sign board 'LAYANAN PELANGGAN' 2. Fasilitas minimum :
3. Memiliki kartu nama, buku pedoman pemilik, buku pedoman penjualan, buku servis warranty, , Q&A Program, brosur kendaraan & price list, materi media
edukasi & dokumen program penjualan
tabel 3. 23 Area Pelayanan Pelanggan
Sumber : Pedoman Standarisasi Jaringan Toyota
gambar 3. 12 Area Pelayanan Pelanggan
Sumber : Dokumentasi Pribadi gambar 3. 13 Area Pelayanan Pelanggan
105 F. Area Negosiasi
gambar 3. 14 Area Negosiasi
Sumber : Analisis Pribadi
ITEM AREA NEGOSIASI
FUNGSI Area negosiasi antara pelanggan dengan wiraniaga di area showroom
LAY-OUT & KETENTUAN
UMUM
1. Tersebat diantara unit display atau area ruang tunggu pelanggan dengan jarak antara meja yang cukup untuk menjaga privasi
2. Jumlah disesuaikan dengan minuman requirement
STANDAR FASILITAS
1. Untuk area negosiasi semi tertutup dapat menggunakan partisi dengan tinggi ≤ 1,2 m 2. Fasilitas minimum :
- 1 meja negosiasi
- 3-4 buah kursi negosiasi (kaki kursi tidak menggunakan roda)
tabel 3. 24 Fasilitas Area Negosiasi
Sumber : Pedoman Standarisasi Jaringan Toyota
gambar 3. 15 Area Negosiasi
Sumber : Dokumentasi Pribadi
gambar 3. 16 Area Negosiasi
106 G. Ruang VIP
gambar 3. 17 Ruang VIP
Sumber : Analisis Pribadi
ITEM RUANG VIP
FUNGSI
Ruang negosiasi tertutup untuk : - melayani keluhan pelanggan - presentasi pelanggan
- melayani calon pembeli khusus
LAY-OUT & KETENTUAN UMUM
1. Terletak dekat area display utama atau area layanan pelanggan
2. Mudah terlihat dari area display kendaraan showroom dan area negosiasi
STANDAR FASILITAS
1. Terdapat sign board 'RUANG VIP' 2. Desain ruangan tertutup 3. Fasilitas minimum : -Sofa set dan meja - 1 rak majalah - Tanaman hias - Baverage corner
tabel 3. 25 Fasilitas Ruang VIP
107 H. Ruang Tunggu Pelanggan & Display Informasi
gambar 3. 18 Ruang Tunggu Pelanggan & Display Informasi
Sumber : Analisis Pribadi
ITEM AREA DISPLAY INFORMASI / PROMOSI
FUNGSI Menyediakan berbagai informasi produk & program sales LAY-OUT &
KETENTUAN UMUM
1. Terletak antara area showroom dan mudah diakses oleh pelanggan
2. Desain bidang informasi dan produk menyatu (built-in dengan dinding bangunan)
STANDAR FASILITAS
1. Menggunakan gambar backdrop yang memperkuat karakter unit display (gambar backdrop harus mendapat persetujuan TAM)
2. Terdapat poster produk di sekitar dinding background display
3. Terdapat material promosi berupa katalog, leaflet / flyer dengan alokasi sesuai ketentuan CPS
tabel 3. 26 Fasilitas Display Informasi
Sumber : Pedoman Standarisasi Jaringan Toyota
gambar 3. 19 R. Tunggu & Display Informasi
Sumber : Dokumentasi Pribadi
gambar 3. 20 R. Tunggu & Display Informasi
108
ITEM AREA TUNGGU PELANGGAN (CUSTOMER LOUNGE) FUNGSI Area tempat menunggu bagi pengunjung showroom LAY-OUT &
KETENTUAN UMUM
1. Terlihat jelas dan mudah diakses dari area showroom
2. Terletak dekat dengan area display kendaraan dan area negosiasi 3. Terdapat akses yang mudah ke area servis
STANDAR FASILITAS
1. Fasilitas minimum : - 1 set sofa dan meja - 1 unit televisi
- 1 rak majalah beserta kelengkapan bahan bacaan yang up to date - Baverage corner
2. Tersedia AC
tabel 3. 27 Fasilitas Area Tunggu
Sumber : Pedoman Standarisasi Jaringan Toyota
I. Area Bermain Anak
gambar 3. 21 Area Bermain anak
Sumber : Analisis Pribadi
gambar 3. 22 Area Bermain anak
109
ITEM AREA BERMAIN ANAK
FUNGSI Sarana bermain bagi pengunjung yang membawa anak kecil LAY-OUT &
KETENTUAN UMUM
1. Terletak di dalam area tunggu pelanggan
STANDAR FASILITAS 1. Terdapat sign board 'AREA BERMAIN ANAK'
2. Dekorasi ruangan dapat disesuaikan dengan tematik anak-anak 3. Dilengkapi dengan sarana yang aman untuk bermain bagi anak-anak
tabel 3. 28 Fasilitas Area Bermain Anak
Sumber : Pedoman Standarisasi Jaringan Toyota
J. Area Penyerahan Kendaraan
gambar 3. 23 Area Bermain anak
Sumber : Dokumentasi Pribadi
gambar 3. 25 Area Penyerahan Kendaraan
Sumber : Youtube. Com Toyota Al Badia Dubai Car Showroom
gambar 3. 24 Area Penyerahan Kendaraan
110
ITEM AREA PENYERAHAN KENDARAAN (DEC) FUNGSI Area untuk penyerahan kendaraan baru kepada pelanggan LAY-OUT &
KETENTUAN UMUM
1. Lokasi dekat dan mudah diakses dari showroom 2. Memili akses langsung ke jalan keluar lokasi showroom 3. Dimensi stall : L = 3,5 m, P = 7 m
STANDAR FASILITAS
1. Terdapat sign board 'PENYERAHAN KENDARAAN'
2. Terdapat kanopi untuk melindungi unti dan aktivitas serah terima
tabel 3. 29 Fasilitas Area Penyerahan Kendaraan
Sumber : Pedoman Standarisasi Jaringan Toyota
3.1.2.6 Studi Besaran Ruang dan Lahan
Dalam menentukan besaran ruang yang akan dibutuhkan dalam perencanaan maupun perancangan Showroom dan Workshop Mobil Bukit Semarang Baru digunakan standart literature, yaitu :
x AN : Analisa
x ST : Standart Outlet Toyota
Sedangkan standart sirkulasi / Flow area yang digunakan yaitu :
x 5% - 10% : Standart minimum sirkulasi
x 20% : Standart kebutuhan keleluasaan sirkulasi
x 30% : Tuntutan kenyamanan fisik
x 50% : Tuntutan Spesifik kegiatan
(sumber : Time Sarver Standart for Building Types 2nd)
x 100% : Efisiensi sirkulasi Kendaraan
112 c Area Maintenance Remainder &
113
tabel 3. 30 Studi Besaran Ruang
114 Perhitungan luas tapak :
FASILITAS LUAS
A Fasilitas Umum Outlet 2127.4 m²
B Fasilitas Area Sales 1870.91 m²
C Fasilitas Area After - Sales (GR) 2623.95 m² D Fasilitas Area After - Sales Body Painting (BP) 2609.14 m²
Total Luas Bangunan 9231.4 m²
tabel 3. 31 Total Luas Bangunan
Sumber : Analisa Pribadi
AREA PARKIR LUAS
A Area Parkir Mobil (Pelanggan & Karyawan) 975 m² B Area Parkir Motor (Pelanggan & Karyawan) 750 m² C Stall Parkir Kendaraan Servis 162.5 m² D Stall Parkir Kendaraan 162.5 m²
E Gudang Kendaraan 260 m²
Total Luas Area Parkir 2310 m²
tabel 3. 32 Total Luas Area Parkir
Sumber : Analisa Pribadi
Total luas bangunan = 9231.4m² (termasuk area parkir) Total luas area parkir = 2310m²
115
x Luas Lantai Dasar = Luas lahan x KDB
= 5767.83m² x 60%
= 3460.7m²
x Luas Ruang Terbuka Hijau = Luas lahan - Luas Lantai Dasar
= 5767.83m² - 3460.7 m²
= 2307.13 m² x Luas kebutuhan lahan seluruhnya
= L. Lt Dasar + L. Ruang Terbuka Hijau + L. area parkir = 3460.7 m² + 2307.13 m² + 2310m²
= 8077.83 m²
Total Luas Lahan
A Luas Lantai Dasar (KDB 60%) 3460.7 m² B Ruang Terbuka Hijau (40 %) 2307.13 m²
C Area Parkir 2310 m²
Total Luas 8077.83 m²
tabel 3. 33 Total Luas Kebutuhan Lahan
Sumber : Analisa Pribadi
3.1.2.7 Studi Citra Arsitektural
116 materi. Pencitraan pada bangunan ini harus dapat menunjukan fungsi dari bangunan sebagai sarana pemasaran dan pelayan produk.
Selain fungsi komersial, bangunan ini harus dapat menarik minat customer dan memberikan pelayanan yang baik. Seperti yang kita ketahui wilayah BSB merupakan wilayah baru dari pengembangan wilayah kota Semarang. Konteks lingkungan secara khusus yang melekat pada wilayah ini belum terbentuk. Dengan demikian bangunan Showroom dan Workshop Mobil BSB ini dapat memberikan citra bangunan yang khs dan dapat menjadi ikon di kawasan BSB.
Konsep desain outlet yang disajikan yaitu “warm – modern – free pressure”. Konsep ini berdasarkan 2 kriteria, yaitu varian produk dan profil pelanggan.
Varian produk disini memiliki arti image mobil yang lebih bervariasi, mulai dari image mobil keluarga hingga image mobil yang tangguh, agresif, bergengsi, berkelas, dan juga berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
117
bagan 3. 21 Konsep Desain
Sumber : Standart Jaringan Toyota
EKSTERIOR
x Modern
- Terdapat informasi yang jelas mengenai keberadaan dan fungsi outlet
- Tampilan eksterior outlet ekspresf dan menarik perhatian - Desain eksterior menampilkan kesan dinamis dan
merupakan desain yang sustainable
bagan 3. 22 Konsep Desain Eksterior
Sumber : Standart Jaringan Toyota
INTERIOR
x Warm
118 - Comfortable
x Modern
Modern memiliki arti tampilan keseluruhan yang modern dan up to date.
- Friendly - Dynamic - Entertaining
x Pressure Free
Pressure Free memiliki arti layout dan suasana ruangan harus dapat mendukung pelayanan yang lebih ramah dan tidak memberikan kesan intimidasi kepada pengunjung yang datang.
- Informative - Expressive
- Captivating (menawan)
3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Pelingkup Bangunan A. Studi Sistem Struktur
119
Struktur Bawah (Sub Structure)
Struktur ini merupakan struktur dasar dimana struktur ini berfungsi sebagai penahan seluruh beban yang berada diatasnya. Struktur ini menyalurkan beban struktur menuju tanah secara vertical maupun horizontal. Dalam penentuan struktur ini ada 3 hal yang perlu diperhatikan.
1. Beban yang akan ditopang struktur
2. Kondisi tanah sebagai penentuan pengaplikasian pondasi yang tepat 3. Kondisi geografis wilayah. Misal sering terjadi gempa
Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran merupakan suatu peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Pondasi sumuran ini digunakan apabila letak tanah keras terletak pada kedalaman yang relative dalam. Dalam pengaplikasiannya pondasi ini menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai komponen pengisi. Alasan pemakaian podasi sumuran yaitu :
x Bila tanah keras kedalamannya lebih dari 3 meter, pemakaian pondasi plat atau jenis pondasi langsung lainnya dirasa kurang hemat. Karena galiyan tanah telalu dalam dan lebar.
x Bila permukaan air tanah terlalu tinggi , kontruksi plat beton akan sulit dillakukan karena air harus dipompa terlebih dahulu.
x Pondasi sumuran dirasa cocok untuk yang kondisi tanah kerasnya berada pada kedalaman 3 -5 meter
gambar 3. 26 Pondasi Sumuran
120
Kelebihan Kekurangan
x Sebagai struktur alternative jika pengangkutan tiang
pancang tidak memungkinkan
x Tidak memerlukan alat berat
x Biaya lebih terjangkau dengan bahan baku yang cukup mudah didapat.
x Pemakaian bahan boros yaitu batu belah dan juga air semen yang meresap ke dalam tanah.
x Tidak tahan terhadap gaya horisotal karena tidak terdapat tulangan besi didalamnya.
x Bagian dalam dari pondasi tidak dapat di control karena pengisian batu belah dengan cara dilempar begitu saja saat penuangan beton.
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang merupakan pondasi yang mapu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang pancang dibuat menjadi kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang menggunakan pilecap yang nantinya akan dijadikan sebagai tumpuan beban konstruksi.
Pemasangan tiangan pancang menggunakan diesel hammer dengan cara di dipukul. Pengerjaan pemukulan dihentikan apabila tiang pancang sudah mencapai tanah keras. mencapai tanah keras jika pada 10 kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah tidak lebih dari 2 cm.
Kelebihan Kekurangan
x Dibuat dengan system pabrikasi sehingga praktis pemasangannya.
x Dapat menjangkau kedalaman tanah keras.
x Daya dukung beban sangat kuat
x Pengangkutan sulit jika proyek berada dijalan sempit
x Pemasangan
121 karena satu tumpuan beban bisa
ditahan lebih dari satu tiang pancang.
x Dalam pemasangan memerlukan alat – alat berat.
Borepile
Pondasi ini diletakan pada kedalaman tanah tertentu dengan cara membuat lubang menggunakan alat bor tanah khusus. Setelah mencapai kedalaman tanah yang diinginkan kemudian dilakukan pemasangan begisting yang terbuat dari plat besi. Kemudian dimasukan rangka besi tulangan yang sebelumnya sudah dirangkai terlebih dahulu. Setelah semua terpasang baru mulailah dilakukan
gambar 3. 28 Pancang Mini Pile
Sumber : doc. google gambar 3. 27 Mini Pile & Pilecap
Sumber : doc. google
gambar 3. 29 Mini Pile
122 pengecoran beton. Setelah dilakukan pengecoran besi begisting dikeluarkan kembali.
Kelebihan Kekurangan
x Pemasangan tidak menimbulkan getaran yang berarti seperti yang terjadi pada pemasangan tiang pancang
x Ujung pondasi dapat mencapai tanah keras dan menjadi tumpuan
x Dalam satu titik pondasi bisa hanya terdapat 1 pondasi borpile tidak seperti pemasangan pondasi tiang pancang.
x Diperlukan peralatan bor tanah yang cukup besar
gambar 3. 30 Bore Pile
Sumber : doc. google gambar 3. 31 Pemasangan Bore Pile
123
Struktur Tengah (Middle Structure)
Struktur tengah adalah struktur yang berada ditengah antara struktur atas
bangunan (upper structure) dan struktur bawah bangunan (sub structure. Struktur ini menyalurkan beban dari struktur atas bangunan (upper structure) ke struktur bawah bangunan (sub structure). Selain sebagai penyalur beban, struktur ini juga memiliki fungsi sebagai penopang ruang fungsional yang ada di dalamnya. Karena ruang fungsional biasanya terletak pada struktur tengah.
Corewall
Corewall merupakan system dinding pendukung yang sesuai untuk bangunan tinggi, berfungsi untuk memenuhi kekakuan lateral yang diperlukan oleh struktur bangunan.
Struktur Rangka
System struktur ini menggunakan system rangka batang. Pada setiap ujung rangka dihubungkan dengan sendi untuk menyalurkan beban yang diterima dari atas kebawah. Selain menerima beban sendiri system struktur ini juga harus mampu menopang beban ruang fungsional dan juga beban yang berasal dari struktur atap.
gambar 3. 32 Penempatan Corewall
Sumber : doc. google gambar 3. 33 Corewall
124 Struktur Plat Dinding Sejajar
Struktur bangunan ini berupa dinding vertical berfungsi sebagi penahan beban lateral dan juga beban gravitasi dan memberikan stabilitas terhadap bangunan. Fungsi struktur ini secara umum :
x Memperkokoh gedung
x Meredam goncangan gempa
x Memperkokoh daya pikul beban disekitar dinding
x Memperpanjang umur pemakaian gedung `
gambar 3. 34 Struktur Rangka
Sumber : http://www.scribd.com gambar 3. 35 Struktur Rangka
Sumber : doc. google
gambar 3. 36 Plat Dinding Sejajar
125
Struktur Plat Lantai
Struktur plat lantai adalah bidang horizontal yang berfungsi menopang beban hidup dan beban mati di dalamnya. Struktur plat lantai menunjang fungsi fungsional suatu ruangan.
Menurut SNI Beton 1991, Plat lantai beton harus memenuhi :
x Ketebalan minimum 12 cm dan untuk plat atap 7 cm
x Harus menggunakan tulangan silang dengan diameter minimum 8 mm dari baja lunak atau sedang
x Plat lantai yang tebalnya lebih dari 25 cm harus dipasang tulangan rangkap pada atas dan bawah
x Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5 cm dan tidak lebih dari 20 cm atau 2x lipa dari ketebalan plat lantai
x Semua tulangan harus dibungkus dengan lapisan beton setebal minimum 1 cm agar terlindungi dari karat, korosi dan kebakaran
x Bahan beton terdiri dari campuran 1 pc : 2 pc : 3 kr + air, sedangkan bila kedap air dengan campuran 1pc : 5psr : 2,5kr + air
Selain metode konvensional seperti yang dijelaskan diatas, muncul metode baru untuk plat lantai yaitu dengan metode bondek. Bondek adalah plat metal tipis yang diletaktak dibagian bawah beton. Tidak hanya berfungsi sebagai begisting, bondek juga di fungsikan sebagai penahan beban dari plat beton itu sendiri. Pemasangan bondek diharapkan dapat menghemat penggunaan besi tulangan dan begisting bagian bawah
gambar 3. 37 Plat Lantai Konvensional
126
Struktur Atas (Upper Structure)
Struktur atas atau upper structure merupakan struktur penutup pangunan yang letaknya berda dibagian paling atas. Selain beban sendiri struktur ini juga harus mampu menahan beban angina dan hujan. Struktur ini bertujuan untuk melindungi bangunan dari cuaca dan perubahan iklim.
Rangka Baja Konvensional
System stuktur atap rangka baja konvensional adalah struktur baja yang mnggunakan baja yang cukup tebal dengan profil I, C maupun H. struktur ini biasanya dipakai pada bangunan bentang lebar.
Kelebihan Kekurangan
x Waktu pengerjaan yang cepat
x Memiliki kekuatan yang terjamin
x Lebih murah dari segi bahan
x Mudah dalam pemasangan
x Beban kontruksi atap relative lebih berat
x Semakin besar bentang maka semakin besar
gambar 3. 39 Detail Plat Lantai Bondek
Sumber : Doc. google
gambar 3. 38 Pemasangan Plat Lantai Bondek
Sumber : Doc. google
gambar 3. 40 Rangka Baja
Konvensional
127 dimensi profil baja
x Dari segi estetika kurang menarik
x Lebih berat
Space frame
Space frame merupakan system struktur rangka ruang dengan system sambungan antar batang dengan ball joint sebagai sendi penghubung antar batang.
Kelebihan Kekurangan
x Lebih ringan
x Dapat diolah menjadi bentuk yang variatif
x Bisa di bongkar pasang
x Segi estetika menarik
x Harga relative mahal
x Pemasangan rumit
x Tidak dapat menumpu beban yang terlalu berat
tabel 3. 34 Studi Sistem Struktur
Sumber : Analisa Pribadi
gambar 3. 41 Kontruksi Space Frame
128 B. Studi Sistem Pelingkup
Dalam menentukan bahan material pelingkup untuk outlet showroom dan Workshop ada 3 faktor yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah :
¾ Konsep desain bangunan
Konsep desain bangunan adalah bergaya high-tech, sehingga material yang dipakai harus mencerminkan konsep bangunan. Selain itu dapat menciptakan suasana yang nyaman serta menarik, namun tidak terlalu ramai supaya produk mobil yang di pamerkan lebih dominan.
¾ Spesifikasi material
Pemilihan bahan merupakan factor penting yang perlu diperhatikan, karena desain yang baik perlu ditunjang dengan penggunaan material yang berkualitas baik.
Kriteria pemilihan bahan :
x Material harus mempunyai penampilan yang berkesan hi-tech atau serasi dengan citra hi-hi-tech.
x Kuat dan awet (tahan lama).
x Mudah dan relatif murah dalam pemeliharaannya.
129
x Penggunaan bahan logam terutama stainless steel sangat baik menunjang kesan hi-tech.
x Penggunaan bahan harus pula ditunjang dengan teknik pengerjaan yang benar dan kerapian pengerjaan.
x Spesifikasi material
¾ Warna Standart
Pemilihan warna sangat menentukan citra dan suasana dalam outlet. Warna – warna yang diperpolehkan adalah warna –
warna yang berkesan high tech yaitu abu – abu, silver, putih, hitam, dan merah.
Penggunaan warna lain dengan tujuan membuat suasana menarik dan memberikan aksen tertentu diperbolehkan. Namun demikian warna yang dipakai harus memberikan aksen high tech dan serasi, dan warna standart yang telah disebut diatas harus lebih dominan.
130
SHOWROOM & AREA KARYAWAN
a. Lantai Showroom
Spesifikasi
Ukuran Minimal 40 x 40 cm
Warna Putih, abu –abu atupun warna campuran.
Harus tetap didominasi warna abu – abu. (referensi warna : Pepper grey Essenza)
tabel 3. 35 Spesifikasi Lantai Showroom
Sumber : Pedoman Material Interior Outlet Toyota
Material Lantai Showroom
Marmer Penggunaan marmer menimbulkan kesan
alami santai dan nyaman, sangat cocok digunakan pada showroom. Kekuatan bahan marmer bervariasi sehingga perlu kecermatan dalam pemilihan.
Warna yang dapat digunakan dalam skema warna showroom adalah abu – abu dan putih. Pada marmer terdapat corak guratan, hindari warna dasar dan guratan yang berwarna kekuningan dan kehijauan.
Granit Alam Granit adalah bahan yang kuat dan mudah
dibersihkan. Penggunaan granit akan menimbulkan kesan alami dan elegan.
Warna yang digunakan adalah warna dengan dominasi abu – abu, putih maupun hitam.
131 dinding. Granit tiles sangat kuat dan mudah dibersihkan. Namun kesan alami yang ditimbulkan kurang kuat. Pilihan warna sangat variatif, sehingga dapat mempermudah dalam pemilihan warna.
Ceramic Tiles Keramik adalah banhan penutup lantai dan
dinding. Bahan keramik sangat mudah didapat dan mudah dalam perawatannya. Mutu keramik yang dipakai harus merupakan kualitas terbaik.
tabel 3. 36 Material Lantai Showroom
Sumber : Pedoman Material Interior Outlet Toyota
b. Dinding
x Batu bata
132
gambar 3. 42 Dinding Batu Bata
Sumber : Doc. google
x Bata Ringan
Bata riang merupakan bahan penutup dinding yang relative baru. Bata ringan memiliki beban yang cukup ringan dan praktis dalam pemasangannya. Bata ringan sangat cocok digunakan pada bangunan tinggi dan berlantai banyak karena diharapkan dapat mengurangi beban bangunan dibandingkan menggunakan batu bata merah.
gambar 3. 43 Dinding Batu Ringan
Sumber : Doc. google
133 yang tepat akan berpengaruh pada apa yang terdapat dalam bangunan.
x Warna dinding
Warna dinding disarankan menggunakan warna –
warna terang seperti putih, putih keabu – abuan, atau abu –
abu muda. Penggunaan warna terang ini agar ruangan terlihat lebih luas.
c. Kaca Showroom
Kaca showroom merupakan hal terpenting dari sebuah showroom yang merupakan akses tampilan dari unit display ayang ada pada area showroom. Sehingga dalam pemilihan bahan dan penggunaan konstruksi harus tepat guna menunjang ketahanan daripada kaca yang digunakan.
134
Tebal min. 8 mm, lebar min. 100cm, tinggi min. 350 cm
Tebal min. 8 mm, lebar min. 100cm, tinggi min. 350 cm
135
Spider system
tabel 3. 37 Material Kaca Showroom
Sumber : Pedoman Material Interior Outlet Toyota
d. Plafond
Seperti halnya lantai dan dinding plafond menjadi salah satu factor keindahan ruangan yang sangat penting, sehingga pemilihan bahan dan warna harus direncanakan dengan baik.
Warna langit-langit yang disarankan adalah warna putih, warna putih keabu-abuan, broken white, abu-abu muda dan warna perak dapat dipergunakan untuk bahan metal.
gambar 3. 44 Pemasangan Spider Sistem
136
Showroom
Alumunium ceiling, gypsum board tanpa sambungan
Kanopy teras
Panel metal + List
tabel 3. 38 Material Plafond Showroom
Sumber : Pedoman Material Interior Outlet Toyota
gambar 3. 45 Standart Plafond Toyota
Sumber : Pedoman Material Interior Outlet Toyota
gambar 3. 46 Panel Metal (Canopy)
137
TOILET
Toilet merupakan salah satu kebutuhan terpenting baik bagi pegawai maupun pelanggan. Fasilitas toilet harus disediakan terpisah antara wanita dan laki – laki. Penggunaan petunjuk maupun tanda keberadaan toilet sangat dianjurkan.
a. Lantai
Standart lantai adalah keramik / granite tile unpolish 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm.
b. Dinding
Standart keramik dinding keramik polish 20 x 25 cm atau 25 x 40 cm.
c. Plafond
Standart plafond memakai bahan gypsumboard tanpa sambungan.
d. Standart Warna
x Lantai
Warna dasar lantai yang disarankan adalah warna putih dan warna abu-abu muda sampai abu-abu setengah tua. Hindari penggunaan penutup lantai yang bertekstur / berpola timbul.
x Dinding
138 Penggunaan warna terang ini menciptakan suasana yang bersih.
x Langit-langit
Warna langit-langit yang disarankan adalah warna putih, warna putih keabu-abuan, broken white, dan abu-abu muda.
x Lampu
Warna lampu yang disarankan adalah warna putih (PLC), dengan menghindari penggunaan warna kuning untuk penerangan pada area rest room (toilet). Tingkat intensitas penerangan yang disarankan adalah minimal 18 watt.
x Pintu
Warna pintu adalah warna abu-abu muda ataupun putih.
x Pegangan pintu dan kunci
Disesuaikan dengan warna pintu. Disarankan adalah warna perak / stainless steel.
x Wastafel & Cermin
Warna wastafel yang disarankan adalah warna putih, warna hitam ataupun kombinasi warna abu-abu muda dan abu-abu tua.
x Kloset & urinoir
139
WORKSHOP
a. Lantai Workshop
Lantai harus memiliki ketahanan fisik yang kuat karena akan dilintasi oleh kendaraan yang akan melakukan servis sehingga daya tahan lantai menjadi factor utama penentuan material yang akan digunakan.
Bahan yang digunakan harus memiliki daya tahan kuat, mudah dibersihkan dan diperbaiki. Berdasarkan kriteria diatas disarankan untuk menggunakan Propan Poly Urithane atau keramik. Ukuran yang dianjurkan adalah 20 x 20 cm untuk lantai dan 10 x 20 cm untuk list lantai.
gambar 3. 47 Pola Pemasangan Lantai Keramik Workshop
140
tabel 3. 39 Material Lantai Workshop
Sumber : Pedoman Material Interior Outlet Toyota
Standart Warna : Warna dasar lantai bengkel non stall adalah ivory, untuk stall warna abu – abu dan list stall menggunakan warna putih.
gambar 3. 48 Standart Warna Lantai Workshop
Sumber : Pedoman Material Interior Outlet Toyota
Material Lantai
Non Stall (Passage)
Ivory (Referensi: Propan PolyFloor – PTF 213, Tera Cotta, Masterina M3P08, Roman 3302
Stall (Stalls)
Light Grey (Referensi: Propan PolyFloor –
PTF 213, Tera Cotta, Masterina M3P07, Roman 3304)
Garis Stall (Border Line)
141
b. Dinding Workshop
Dinding harus memiliki ketahanan fisik yang kuat dan mudah untuk dibersihkan. Selain itu dinding juga tidak boleh tertutup seluruhnya, harus ada bagian yang menggunakan jendela sebagai ventilasi dan penerangan pada workshop.
gambar 3. 49 Standart Warna Dinding Workshop
Sumber : Pedoman Material Interior Outlet Toyota
142 stripe dengan putih dan abu – abu. Dinding bagian bawah disarankan memakai cat minyak agar mudah dibersihkan.
Material Cat Dinding
Dinding Bawah (Lower Wall)
Cat Minyak (Warna samadengan non stall)
Garis Batas (Border Line)
Cat Minyak (Warna sama dengan garis stall)
Garis Batas (Accent Stripe)
Cat Minyak (FTALIT- Medium Grey 138)
Dinding Atas (Upper Wall)
Cat Minyak atau cat tembok (Warna sama dengan garis stall)
tabel 3. 40 Material Cat Dinding Workshop
Sumber : Pedoman Material Interior Outlet Toyota
c. Atap
Selain sebagai penutup atap harus dapat juga berfungsi sebagai penahan radiasi panas matahari, oleh karena itu pada bagian bawah atap dilapisi oleh alumunium foil sebagai penahan radiasi panas.