• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM

NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATAM,

Menimbang : bahwa sehubungan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, maka perlu ditetapkan Peraturan Walikota Batam tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupatan Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupatan Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

(2)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);

5. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Batam Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kota Batam Nomor 108);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Batam.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batam. 3. Walikota adalah Walikota Batam.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batam.

5. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan yang Wajib diselenggarakan oleh semua daerah.

6. Urusan Pemerintahan Pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah.

7. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat atau sebutan lain dan kelurahan serta melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kota.

8. Camat adalah Camat di lingkungan Pemerintah Kota Batam;

9. Kecamatan Tipe A adalah Kecamatan yang terdiri atas 1 (satu) Sekretariat dengan 2 (dua) Subbagian, paling banyak 5 (lima) Seksi.

10. Kelurahan adalah perangkat kecamatan yang dibentuk untuk membantu atau melaksanakan sebagian tugas camat yang terdiri atas 1 (satu) Sekretariat dan paling banyak 3 (tiga) Seksi.

11. Lurah adalah Lurah di lingkungan Pemerintah Kota Batam;

(3)

12. Jabatan adalah pejabat yang secara tegas menunjukkan kedudukan, tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan. 13. Eselon adalah tingkat jabatan struktural.

14. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang secara tegas menunjukkan kedudukan, tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta mandiri.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di daerah terdiri dari Kecamatan Tipe A.

(2) Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari:

1. Kecamatan Belakang Padang; 2. Kecamatan Batu Ampar; 3. Kecamatan Sekupang; 4. Kecamatan Nongsa; 5. Kecamatan Bulang; 6. Kecamatan Lubuk Baja; 7. Kecamatan Sungai Beduk; 8. Kecamatan Galang;

9. Kecamatan Bengkong; 10. Kecamatan Batam Kota; 11. Kecamatan Sagulung; dan 12. Kecamatan Batu Aji.

(3) Dalam lingkup Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dibentuk Kelurahan.

(4) Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari:

1. Kelurahan Sekanak Raya; 2. Kelurahan Tanjung Sari; 3. Kelurahan Pemping; 4. Kelurahan Kasu; 5. Kelurahan Pecong; 6. Kelurahan Terong;

(4)

8. Kelurahan Batu Merah; 9. Kelurahan Sungai Jodoh; 10. Kelurahan Kampung Seraya; 11. Kelurahan Sungai Harapan; 12. Kelurahan Tanjung Pinggir; 13. Kelurahan Tanjung Riau; 14. Kelurahan Patam Lestari; 15. Kelurahan Tiban Baru; 16. Kelurahan Tiban Indah; 17. Kelurahan Tiban Lama; 18. Kelurahan Batu Besar; 19. Kelurahan Kabil;

20. Kelurahan Sambau; 21. Kelurahan Ngenang; 22. Kelurahan Pulau Buluh; 23. Kelurahan Temoyong; 24. Kelurahan Batu Legong; 25. Kelurahan Pantai Gelam; 26. Kelurahan Setokok;

27. Kelurahan Bulang Lintang; 28. Kelurahan Batu Selicin; 29. Kelurahan Lubuk Baja Kota; 30. Kelurahan Kampung Pelita; 31. Kelurahan Baloi Indah; 32. Kelurahan Tanjung Uma; 33. Kelurahan Muka Kuning; 34. Kelurahan Duriangkang; 35. Kelurahan Mangsang; 36. Kelurahan Tanjung Piayu; 37. Kelurahan Sijantung; 38. Kelurahan Karas;

39. Kelurahan Galang Baru; 40. Kelurahan Sembulang; 41. Kelurahan Rempang Cate; 42. Kelurahan Subang Mas; 43. Kelurahan Pulau Abang; 44. Kelurahan Air Raja;

45. Kelurahan Bengkong Laut; 46. Kelurahan Bengkong Indah; 47. Kelurahan Sadai;

(5)

48. Kelurahan Tanjung Buntung; 49. Kelurahan Teluk Tering; 50. Kelurahan Baloi Permai; 51. Kelurahan Belian;

52. Kelurahan Taman Baloi; 53. Kelurahan Sukajadi; 54. Kelurahan Sungai Panas; 55. Kelurahan Tembesi;

56. Kelurahan Sagulung Kota; 57. Kelurahan Sungai Binti; 58. Kelurahan Sungai Lekop; 59. Kelurahan Sungai Pelunggut; 60. Kelurahan Sungai Langkai; 61. Kelurahan Bukit Tempayan; 62. Kelurahan Buliang;

63. Kelurahan Kibing; dan 64. Kelurahan Tanjung Uncang.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Kecamatan Paragraf 1 Kedudukan Pasal 3

Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah dipimpin oleh Camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2 Tugas Pasal 4

Kecamatan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan fungsi peningkatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat atau sebutan lain dan kelurahan serta tugas yang dilimpahkan oleh Walikota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

(6)

Paragraf 3 Fungsi Pasal 5

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kecamatan mempunyai fungsi yaitu:

1. penyelenggaraan urusan pemerintahan umum;

2. pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat; 3. pengoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum;

4. pengoordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan walikota;

5. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;

6. pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat kecamatan;

7. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan kelurahan;

8. pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja pemerintahan daerah yang ada di kecamatan; 9. pelaksanaan tugas yang dilimpahkan oleh Walikota

untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah; dan

10. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan.

Paragraf 4 Susunan Organisasi

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Kecamatan Daerah terdiri dari : a.Camat;

b.Sekretaris Kecamatan, membawahi : 1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c. Seksi Pemerintahan;

d.Seksi Ketentraman dan Ketertiban; e. Seksi Pelayanan Umum;

f. Seksi Kesejahteraan Masyarakat;

g. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat; dan

(7)

(2) Struktur Organisasi Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran I Peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

(3) Uraian tugas dan fungsi masing-masing unsur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Walikota.

Bagian Kedua Kelurahan Paragraf 1 Kedudukan

Pasal 7

Kelurahan merupakan perangkat Kecamatan yang dibentuk untuk membantu atau melaksanakan sebagian tugas Camat dipimpin oleh Lurah selaku perangkat Kecamatan dan bertanggung jawab kepada Camat.

Paragraf 2 Tugas Pasal 8

Kelurahan mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan masyarakat, ketenteraman dan ketertiban umum serta tugas lain yang dilimpahkan oleh Camat untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Paragraf 3 Fungsi Pasal 9

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kelurahan mempunyai fungsi yaitu :

1. pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan; 2. pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat; 3. pelaksanaan pelayanan masyarakat;

4. pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum;

5. pemeliharaan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan umum;

6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat; dan 7. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan ketentuan

(8)

Paragraf 4 Susunan Organisasi

Pasal 10

(1) Susunan Organisasi Kelurahan terdiri dari : a. Lurah;

b. Sekretaris Kelurahan;

c. Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum; d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;

e. Seksi Pembangunan, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat; dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

(3) Uraian tugas dan fungsi masing–masing unsur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB IV ESELONISASI

Pasal 11

Eselonisasi Kecamatan dan Kelurahan di lingkungan Pemerintah Daerah ditetapkan sebagai berikut :

a. Camat merupakan jabatan struktural eselon IIIa atau Jabatan Administrator;

b. Sekretaris Kecamatan merupakan jabatan eselon IIIb atau Jabatan Administrator;

c. Lurah dan Kepala Seksi pada Kecamatan merupakan jabatan eselon IVa atau Jabatan Pengawas.

d. Kepala Subbagian pada Kecamatan, Sekretaris Kelurahan dan Kepala Seksi pada Kelurahan merupakan jabatan eselon IV b atau Jabatan Pengawas.

(9)

BAB V PEMBIAYAAN

Pasal 12

Pembiayaan pada Kecamatan dan Kelurahan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Batam, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kepulauan Riau dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta sumber-sumber lainnya yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

BAB VI TATA KERJA

Pasal 13

Kecamatan dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat kelurahan dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 14

Kecamatan menyelenggarakan urusan pemerintahan umum, mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat, mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, mengoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota, mengoordinasikan pemeliharaan sarana dan pelayanan umum, mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan perangkat daerah di tingkat kecamatan, membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan kelurahan, melaksanakan urusan pemerintahan yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja pemerintahan daerah di kecamatan, melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Walikota.

Pasal 15

Setiap Camat bertanggungjawab memimpin, membimbing, mengawasi dan memberikan petujuk kepada bawahannya dalam melaksanakan tugas sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan.

(10)

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 16

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah.

Ditetapkan di Batam

pada tanggal 20 Desember 2016 WALIKOTA BATAM,

ttd

MUHAMMAD RUDI

Diundangkan di Batam

pada tanggal 20 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA BATAM,

ttd

AGUSSAHIMAN

BERITA DAERAH KOTA BATAM TAHUN 2016 NOMOR 477

Salinan sesuai dengan aslinya An. Sekretaris Daerah Kota Batam

Ub

Kepala Bagian Hukum

DEMI HASFINUL NASUTION, SH., M.Si Pembina TK I NIP. 19671224 199403 1 009

(11)

LAMPIRAN I : PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 32 TAHUN 2016 TANGGAL : 20 DESEMBER 2016

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN

WALIKOTA BATAM, dto MUHAMMAD RUDI SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKSI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT CAMAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAG PROGRAM DAN KEUANGAN SEKRETARIAT KECAMATAN SEKSI PELAYANAN UMUM

(12)

SEKSI PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN UMUM SEKSI PEMBANGUNAN, PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT KELURAHAN LURAH

LAMPIRAN II : PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 32 TAHUN 2016 TANGGAL : 20 DESEMBER 2016

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN

WALIKOTA BATAM,

Referensi

Dokumen terkait

Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang selanjutnya disebut SKPDN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak yang jumlahnya sama besarnya dengan

Sari dkk, 2010 Kecemasan dan Gejala Dispepsia pada mahasiswa kedokteran Potong lintang Tidak terdapat perbedaan bermakna Mak dkk, 2012 Dyspepsia is strongly associated

• Penilaian oleh guru digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan laporan hasil belajar

keterangan dari pihak kepolisian. Tata cara penghapusbukuan dana bergulir atau penghapusan bersyarat dana bergulir dilakukan mengacu pada ketentuan

Peraturan Walikota Madiun Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Kecamatan sebagaimana telah diubah dengan

(3) Pemerintah Daerah menjamin pelayanan kesehatan disabilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2) dilakukan melalui ketersediaan sumber daya manusia, alat dan

Lebih lanjut, budaya politik yang oligarkis dalam elite-centred party inilah kemudian yang berevolusi menjadi ‘catch-all party’, partai yang tidak memiliki warna politik

[r]