• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : Vol:7 No : 1 Tahun:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Volume : Vol:7 No : 1 Tahun:"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

 

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF

SISWA KELAS X SMKN 1 ABANG AMLAPURA

TAHUN AJARAN 2016/2017

I Gede Yoga Pramesti1, Kadek Rihendra Dantes, I Nyoman Pasek Nugraha Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Bali

E-mail:yogapramesti70@gmail.com1, rihendra79@gmail.com 2 , paseknugraha@undiksha.ac.id3

Abstrak

I Gede Yoga Pramesti, 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Teknologi Dasar Otomotif Siswa Kelas X Smkn 1 Abang Amlapura Tahun Ajaran 2016/2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Teknologi Dasar Otomotif Siswa Kelas X Smkn 1 Abang Amlapura Tahun Ajaran 2016/2017.

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan variabel terikat hasil belajar Teknologi Dasar Otomotif dan variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dan pembelajaran konvensional. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan desain Pretest Posttest Kontrol Group Desaign. Subjek penelitian sebanyak 29 siswa untuk kelas eksperimen dan 29 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah dengan test. Data analisis dengan menggunakan independent sample t test pada taraf signifikansi 5%

(α=0,005).

Hasil ini diperkuat dari output SPSS, diperoleh sig. = 0,000 untuk uji 2 ekor. Jadi, H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan model konvensional kelas X Pada Mata Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif di SMKN 1 Abang Amlapura.Disarankan guru dapat lebih memotivasi siswa untuk lebih mengembangkan keterampilan kooperatif atau bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) perlu terus dikembangkan dan diterapkan pada pokok bahasan yang lain dan perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian ini. Salah satu pembelajaran yang mungkin dapat diterapkan.

Kata Kunci : Pengaruh, pembelajaran kooperatif, NHT (Numbered Head Together), hasil belajar. Abstract

I Gede Yoga Pramesti, 2017. Influence of Cooperative Learning Model Application NHT (Numbered Head Together) on the Result of Learning Technology Association of Automotive Class X SMK 1 Abang Amlapura Academic Year 2016/2017.

This study aims to determine: Effects of Cooperative Learning Model Application NHT (Numbered Head Together) on the Result of Learning Technology Association of Automotive Class X SMK 1 Abang Amlapura Academic Year 2016/2017.

This research is a quasi experimental study results with the dependent variable Automotive Technology Association and the independent variables are cooperative learning model NHT (Numbered Head Together) and conventional learning. Quasi-experimental study using pretest posttest control group design Desaign. The research subjects were 29 students for grade 29 students for the experimental and control classes. The instrument used was the test. Data analysis using independent sample t test at significance level of 5% (α = 0.005).

These results were confirmed from SPSS output, obtained sig. = 0.000 for the second test of the tail. Thus, H0 is rejected and Ha is received so that it can be concluded that there are significant differences in learning outcomes between using learning model Numbered Head Together (NHT) and conventional models of

(2)

 

class X On Subjects Automotive Technology Association in SMK 1 Abang Amlapura.Disarankan teachers can motivate students to further develop cooperative skills or cooperate in the social life of students. NHT cooperative learning model type (Numbered Head Together) needs to be developed and applied to another subject and the need for further research as the development of this research. One lesson that may be applicable.

Keywords: Effects, cooperative learning NHT (Numbered Head Together), learning outcomes.

I. PENDAHULUAN

Paradigma yang muncul pada akhir-akhir ini, dalam proses pembelajaran siswa dituntut sebagai subyek belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran Teknologi Dasar Otomotif di kelas, siswa masih mendengarkan penjelasan guru, atau pun mencatat apa yang ada di papan tulis, guru belum menciptakan situasi dan kondisi agar siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar. Rendahnya ketuntasan pembelajaran Teknologi Dasar Otomotif ini ada

kemungkinan disebabkan ketidak-tepatan

pemilihan pendekatan pembelajaran oleh guru. Oleh sebab itu, perlu dicari model maupun

pendekatan pembelajaran yang mampu

meningkatkan kemampuan menyelesaikan

permasalahan mengenai Teknologi Dasar Otomotif.

Model pembelajaran yang dapat

mengakomodasi kepentingan untuk

mengkolaborasikan pengembangan diri di dalam proses pembelajaran dan banyak melibatkan keaktifan siswa adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Ide penting dalam pembelajaran kooperatif

adalah membelajarkan kepada siswa

keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting bagi siswa, karena pada dunia kerja sebagian besar dilakukan secara kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yaitu siswa belajar dalam

kelompok kecil yang heterogen dan

dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Jadi dalam setiap kelompok terdapat peserta didik yang berkemampuan

rendah, sedang, dan tinggi. Dalam

menyelesaikan tugas, anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah

satu teman belum menguasai bahan

pembelajaran.

Pendekatan dalam pembelajaran

kooperatif adalah tipe NHT (Numbered Head

Together). Pendekatan NHT adalah suatu model pembelajaran yang lebih melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman siswa tentang isi pelajaran tersebut. Dalam pembelajaran ini guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari siswa-siswa yang bekerja sama dalam suatu perencanaan kegiatan. Dalam pembelajaran setiap anggota kelompok diharapkan dapat saling bekerja sama. Dalam pembelajaran ini guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari siswa-siswa yang bekerja sama dalam suatu perencanaan kegiatan. Dalam pembelajaran setiap anggota kelompok diharapkan dapat saling bekerja sama dan tanggung jawab baik kepada dirinya

sendiri maupun kelompoknya. Dalam

pembelajaran ini akan lebih meningkatkan kerja sama antar siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perlu diadakan penelitian tentang “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Teknologi Dasar Otomotif Siswa Kelas X SMKN

1 Abang Amlapura Tahun Pelajaran

2016/2017”. Penulis berharap agar hasil dari penelitian ini sesuai dengan harapan dan

tujuan, sehingga dapat meningkatkan

ketuntasan dalam pembelajaran.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Teknologi Otomotif

Belajar dalam pandangan konstruktif yakni konstruksi yang bersifat membangun, dalam konteks Filsafat Pendidikan, konstruktifisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Dalam proses pembelajaran konsep ini menghendaki agar anak didik dapat dibandingkan kemampuannya untuk secara konstruktif menyesuaikan diri dengan tuntutan dari ilmu pengetahuan dan

(3)

 

teknologi. Siswa harus aktif mengembangkan pengetahuan, bukan hanya menunggu arahan dan petunjuk dari guru atau sesama siswa. Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa. Siswa tidak menerima pengetahuan dari guru atau kurikulum secara pasif.

Menurut Slameto (2003), belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi, penyusunan

pengetahuan yang terus-menerus

menempatkan siswa sebagai peserta yang aktif (Anita Lie, 2008). Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah hasil pengalaman yang diperoleh siswa setelah melaksanakan kegiatan berinteraksi dengan

lingkungan (sumber belajar), berupa

mengamati, membaca, mendengar,

menyelidiki, menghitung, membuktikan, dan mengaplikasikan model pembelajaran.

Model pembelajaran merupakan suatu

setrategi pembelajaran dimana dalam

pembelajaran itu akan mengajak peserta didik untuk belajar lebih aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi

pelajaran, memecahkan persoalan, atau

mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari dalam kehidupan nyata.dengan pembelajaran aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik.

Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) yaitu, guru menjelaskan materi sebagai pengantar, kemudian guru membagi siswa kedalam beberapa nomor. Kemudian setiap nomor diminta untuk melakukan presentasi berdasarkan nomor yang dipanggil oleh guru. Pada dasarnya model pembelajaran apapun lebih mudah diterapkan pada siswa yang memiliki tingkat aktivitas, intelegensi dan motivasi yang tinggi. Pada Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dimana peserta didik diberikan kebebasan untuk mengutarakan pendapat, maka yang terjadi ialah siswa yang memiliki aktivitas lebihlah yang akan mendominasi kelas itu.

Desain penelitian ini dirancang untuk

menyelidiki upaya penerapan Model

Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini peneliti menduga bahwa ada pengaruh yang berbeda dari adanya perbedaan perlakuan pada tingkatan aktivitas siswa yang berbeda. Peneliti menduga Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan tahap-tahapan pembelajarannya lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa dengan aktivitas siswa tinggi. Dengan kata lain peneliti menduga ada interaksi antara Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan aktivitas siswa terhadap hasil belajar.

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahn penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto 2002). Hipotesis penelitian ini diturunkan berdasarkan cara berpikir deduktif, yakni menentukan jawaban sementara atas dasar analisis teori-teori pengetahuan ilmiah yang

relevan dengan permasalahanmelalui

penalaran.

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian sesuai dengan masalah yang dirumuskan dengan teori yang dikemukakan maka dapat disusun suatu hipotesis awal yaitu terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Teknologi Dasar Otomotif Siswa Kelas X Smkn 1 Abang Amlapura Tahun Pelajaran 2016/2017.

(4)

 

III. Metode Penelitian A. Rencana Penelitian.

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) terhadap hasil belajar siswa kelas X dilaksanakan di SMKN 1 Abang yang terletak di Tista, Abang, Karangasem, Bali.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKR (Teknik Kendaraan Ringan) SMKN 1 Abang. Dipilihnya siswa kelas X TKR (Teknik Kendaraan Ringan) sebagai subjek penelitian ini karena ketuntasan pembelajaran Teknologi Dasar Otomotif tergolong rendah. Adapun objeknya adalah pembelajaran Teknologi Dasar Otomotif pada pokok pembahasan cara merawat kendaraan.

Perlakuan (treatment) pada pelaksaan penelitian, dibedakan NHT (Numbered Head Together) dengan hasil belajar siswa X TKR. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Perlakuan (treatment) pada NHT

(Numbered Head Together) Ekperimen Subyek pada kelas ekperimen diberikan perlakuan pembelajaran (treatment) tentang Teknologi Dasar Otomotif melalui pelajaran Teknologi Dasar Otomotif , sebanyak 10 (sepuluh). Materi yang digunakan media peraga power poin.

b. Perlakuan (Konvensional) pada

Langsung, Ceramah Subyek penelitian pada Langsung, Ceramah juga diberikan perlakuan pembelajaran diberikan dengan menggunakan pembelajaran (Konvensional) sebanyak 10 (sepuluh) pertemuan, tetapi materi pembelajran di berikan dengan menggunakan media power poin. Materi yang diberikan Langsung, Ceramah sama dengan yang diberikan pada hasil belajar siswa, yaitu tentang Teknologi Dasar Otomotif melalui pelajaran Teknologi Dasar Otomotif.

Jenis penelitian yang digunakan Penelitian Quasi. Dikatakan Quasi karena pada desain ini peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel dan kondisi eksperimen secara ketat. Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat itu dimungkinkan bukan semata-mata dipengaruhi hanya oleh variabel bebas dalam penelitian ini. Desain penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah post test only control grup design yang digambarkan sebagai berikut.

Kelompok Perlakukan Evaluasi

Eksperimen X1 O1

Kontrol - O2

X = Treatment yang diberikan (variabel bebas)

O1 = Observasi pada kelas eksperimen

O2 = Observasi pada kelas kontrol

Paradigma ini dibaca: terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Dalam hal ini "studi" beberapa pengobatan "X" adalah mencoba pada kelompok tunggal, observasi (O1) kemudian dilakukan pada anggota kelompok itu untuk menilai efek dari pengobatan. Pada kelompok kontrol tidak diberikan treatment khusus (dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional) dan observasi (O2) untuk menilai hasil belajar siswa kelas kontrol.

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMKN 1 Abang tahun pelajaran

2016/2017. Banyaknya populasi dalam

penelitian ini adalah 2 kelas yaitu X TKR 1 dan TKR 2 dengan jumlah siswa adalah 58 siswa. Distribusi populasi dapat dilihat pada Tabel Distribusi Populasi Penelitian berikut.

Tabel 3. 1 Distribusi Populasi Penelitian

No Kelas Banyak Siswa (Orang)

1 X TKR 1 29

2 X TKR 2 29

Jumlah 58

(Sumber: Tata Usaha SMKN 1 Abang tahun pelajaran 2016/2017)

(5)

 

“Sampel adalah wakil populasi yang diteliti” (Arikunto, 2002a). Sampel penelitian ini adalah siswa yang berada dalam dua kelas yang terpilih sebagai sampel penelitian yaitu kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling di mana setiap kelas memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik distribusi skor dari masing-masing kelompok penelitian, berikut disajikan skor

tertinggi, skor terendah, harga rerata,

simpangan baku, varian, modus, histogram dan kategorisasi masing-masing kelompok. Adapun rangkumannya adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 1. Rangkuman Statistik Masing-masing

Kelompok

 

Untuk lebih jelasnya rangkuman statistik di atas dijabarkan sebagai berikut.Data Hasil belajar Teknologi Dasar Otomotif Siswa yang Mengikuti Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Kelompok Eksperimen)

Data hasil belajar Teknologi Dasar Otomotif yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang diperoleh adalah skor

minimum 16, skor maksimum 20, dan

rentangan 4. Berdasarkan perhitungan

menggunakan aturan Sturges, berikut ini disajikan langkah untuk menghasilkan grafik histogram distribusi frekuensi variabel, yaitu sebagai berikut.

Aturan sturges :

banyak kelas = 1 + 3,3 log n

(dengan n adalah banyaknya data)

= 1 + 3,3 log 29 = 5,8

≈ 5

Jangkauan = nilai maksimum – nilai minimum

= 20 – 16 = 4 Panjang kelas =

kelas

banyak

jangkauan

= 4 2 = 0,5

Karena nilai siswa berupa bilangan bulat, maka

digunakan panjang kelas = 1

.

Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Frekuensi Komulatif 13,75-14,25 5 17,24 5 14,75-15,25 5 17,24 10 15,75-16,25 9 31,04 19 16,75-17,25 5 17,24 24 17,75-18,25 5 17,24 29

(6)

 

Tabel data bergolong kelompok eksperimen:

Gambar 4. 1 Histogram Skor Hasil belajar Teknologi Dasar Otomotif yang Mengikuti Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT

Tabel data bergolong kelompok kontrol:

Gambar 4. 2 Histogram Skor Hasil belajar Teknologi Dasar Otomotif yang Mengikuti Pembelajaran Konvensional.

V. HASIL SARAN DAN KESIMPULAN E. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat

disimpulkan bahwa didapatkan rerata hasil belajar Teknologi Dasar Otomotif yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi dari pada rerata hasil belajar Teknologi Dasar Otomotif yang mengikuti model pembelajaran Konvensional. Hasil ini diperkuat dari output SPSS, diperoleh sig. = 0,000 untuk uji 2 ekor.

Jadi, H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara menggunakan

model pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) dan model konvensional kelas X Pada Mata Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif di SMKN 1 Abang Amlapura.

E. SARAN

Untuk meningkatkan hasil belajar Teknologi Dasar Otomotif pada mata pelajaran “belajar Teknologi Dasar Otomotif” maka model pembelajaran yang sesuai adalah model

Interval Frekuensi

Frekuensi

Relatif

Frekuensi

Komulatif

15,75-16,25

5

17,24

5

16,75-17,25

5

17,24

10

17,75-18,25

9

31,04

19

18,75-19,25

5

17,24

24

19,75-20,25

5

17,24

29

Jumlah

29

100,00

(7)

 

pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT). Untuk penelitian lebih lanjut, maka hal yang dapat disarankan antara lain:

1. Menggunakan model pembelajran

Numbered Head Together (NHT) dalam proses belajar mengajar mata pelajaran

Teknologi Dasar Otomotif secara

kooperarif atau berkelompok guna meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Hasil belajar yang hasilkan dari

penggunaan model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) dapat di bandingkan dengan hasil belajar penggunaan dari model pembelajaran

konvensioanal. Sehingga dapat

disarankan hasil-hasil belajar tersebut harus berupa nilai yang real dan objektif.

3. Melalui model kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT), mampu

meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran Teknologi Dasar Otomotif, karna sebab itu model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi hasil belajar siswa di bandingkan

model pembelajaran konvesional.

Sehingga model pembelajaran tipe

Numbered Head Together (NHT)

sangat dominan di terapkan pada kelas eksperimen pada saat proses belajar mengajar di kelas.

4. Model pembelajaran ini sudah terbukti bermanfaat bagi para guru yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif memilih model pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar

Teknologi Dasar Otomotif serta

mengurangi dominasi guru dalam pembelajaran. Sehingga tipe Numbered

Head Together (NHT) sangat

direkomendasikan untuk para guru dalam proses belajar mengajar.

5. Model pembelajaran ini terbukti dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

mengembangkan model dalam

pembelajaran Teknologi Dasar Otomotif, serta dapat dikembangkan dalam pembelajaran bidang studi lainnya. Dilihat dari hasil penelitian di atas, maka

model pembelajaran ini perlu

direkomendasikan bagi sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran.

Gambar

Gambar 1.  Bagan Kerangka Berpikir
Tabel 4. 1. Rangkuman Statistik Masing-masing  Kelompok
Gambar 4. 1 Histogram Skor  Hasil belajar Teknologi  Dasar Otomotif yang Mengikuti Model Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika memerlukan cara atau langkah-langkah untuk memecahkan masalah dan juga harus mengetahui dengan benar permasalahannya

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1 mengetahui strategi guru pendidikan agama Islam menerapkan pendidikan karakter dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjamaah siswa di

Sedangkan sebagai pembanding, protein terlarut tepung gaplek terfortifikasi juga dibandingkan dengan Kedelai, Gaplek, dan Tepung terigu X yang dapat dilihat

Gotovo su svi ure aji za bojanje kod strojeva za novinski tisak izra eni od malog broja valjaka koji su u sustavu ure aja raspore eni i smje teni tako da mogu sigurno prenositi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk dari pengelolaan dana wakaf uang pada BMT Mandiri Sejahtera adalah penghimpunan dana wakaf dari salah satu calon anggota baru dan

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap peubah amatan jumlah anakan, sedangkan dosis pemupukan nitrogen dan interaksi

Diharapkan kepada Pemerintah Pusat untuk dapat merevisi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah khususnya pasal yang menyatakan kewenangan Menteri

Finding from this study shows that the LUSI mud of mud volcano has potential as a raw material in geopolymer system due to characteristic of mud volcano which is comparable to the