PENGAWASAN TERHADAP PELAYANAN KEBIDANAN PADA BIDAN
PRAKTIK MANDIRI DALAM PENGGUNAAN ULTRASONOGRAFI
STUDI KASUS DI KABUPATEN MUSI RAWAS
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-2
Program Studi Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan
Diajukan oleh Destri Maya Rani
Nim 16.C2.0038
PROGRAMSTUDI MAGISTER HUKUM KESEHATAN FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK
PENGAWASAN TERHADAP PELAYANAN KEBIDANAN PADA BIDAN
PRAKTIK MANDIRI DALAM PENGGUNAAN ULTRASONOGRAFI
STUDI KASUS DI KABUPATEN MUSI RAWAS
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-2
Program Studi Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan
Diajukan oleh Destri Maya Rani
Nim 16.C2.0038
kepada
PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM KESEHATAN FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul “Pengawasan Terhadap Pelayanan Kebidanan Pada Bidan Praktik Mandiri
Dalam Penggunaan Ultrasonografi Studi Kasus Di Kabupaten Musi Rawas.” Dari
hasil penelitian pengawasan terhadap pelayanan kebidanan pada bidan praktik mandiri dalam penggunaan ultrasonografi studi kasus di Kabupaten Musi Rawas belum dilakukan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yuridis, faktor sosial dan faktor teknis.
Tesis ini digunakan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Magister Hukum Kesehatan pada Fakultas Hukum dan Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyelesaian tesis ini banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan, kritik dan saran serta masukan-masukan yang sangat berharga dan bermanfaat demi kesempurnaan tesis ini dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya atas bantuan yang tak terhingga kepada yang terhormat:
2. Dr. Marcella Elwina S, SH.CN., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
3. Dr. Endang Wahyati Yustina, SH.,MH, selaku Ketua Program Studi Fakultas Hukum dan Komunikasi Magister Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan sebagai dosen pembimbing utama yang telah banyak memberikan kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan bimbingan, pengarahan, dan dorongan semangat, serta bantuan atas kesabarannya dalam mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini
4. Dr. Hartanto, M.Med., Sc sebagai dosen pembimbing kedua yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan bimbingan, pengarahan, dan dorongan semangat dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Ignantius Hartyo, SH.,MH selaku dosen penguji yang memberikan masukan dan arahan dalam tesis ini.
6. Seluruh staf pengajar Program Studi Fakultas Hukum dan Komunikasi Magister Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata, yang dengan tulus dan sabar memberikan pengajaran dan pemahaman tentang ilmu pengetahuan dalam segala aspek, khususnya aspek hukum kesehatan.
7. Para staf sekretariat Program Studi Fakultas Hukum dan Komunikasi Magister Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata, yang dengan sabar memberikan bantuan administrasi dalam kegiatan belajar mengajar.
9. Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas, IBI Kabupaten Musi Rawas serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa karena keterbatasan dan kekurangan dari penulis sehingga tesis ini mungkin kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran serta masukan yang bersifat membangun menuju kesempurnaan. Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan memberikan informasi, bahan pembanding dan masukan bagi peneliti lain yang meneliti masalah sejenis, serta menambah literatur/referensi ilmu pengetahuan, dan khususnya bidang hukum kesehatan.
Semarang, Juli 2018 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR. ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR TABEL ... .. ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
HALAMAN PERNYATAAN ... xi
ABSTRAK ... xii
ABSTRACT ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 14
C. Tujuan Penelitian ... 15
D. Manfaat Penelitian ... 15
E. Kerangka Pemikiran ... 17
F. Metode Penelitian 1. Metode Pendekatan ... 21
2. Spesifikasi Penelitian ... 22
3. Definisi Operasional ... 22
5. Metode Pengumpulan Data ... 27
6. Metode Sampling ... 27
7. Metode Penyajian Data ... 29
8. Metode Analisis Data ... 29
G. Rencana Penyajian Tesis ... 30
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Kesehatan ... 31
1. Pengertian Pelayanan Kesehatan... 31
2. Dasar Hukum Pelayanan Kesehatan ... 34
B. Bidan Praktik Mandiri ... 37
1. Pengertian Bidan ... 37
2. Kewenangan Bidan ... 40
3. Pengertian pelayanan kebidanan ... 44
C. Ultrasonografi ... 47
1. Pengertian Ultrasonografi... 47
2. Manfaat Ultrasonografi ... 47
D. Aspek Hukum Pengawasan Terhadap Kegiatan Pelayanan Kesehatan... 50
1. Pengertian Pengawasan... 51
2. Jenis pengawasan... ... 53
3. Fungsi Pengawasan... 56
4. Tindak Lanjut Pengawasan... .57
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN ... 60
1. Gambaran Umun Objek Penelitian ... 60
2. Hasil Wawancara ... 68
B. PEMBAHASAN ... 95
1. Pengaturan Tentang Penggunaan Ultrasonografi Pada Pelayanan Kebidanan... 95
2. Pengawasan Terhadap Pelayanan Kebidanan Pada BPM Dalam Penggunaan Ultrasonografi di Kabupaten Musi Rawas... 115
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pengawasan Pelayanan Kebidanan Pada BPM Dalam Penggunaan Ultrasonografi Di Kabupaten Musi Rawas... 121
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 125
B. Saran ... 129 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Kesehatan Berdasarkan Pendidikan
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Panduan wawancara untuk KepalaDinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
2. Lampiran 2 : Panduan wawancara untuk Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
3. Lampiran 3 : Panduan wawancara untuk Ketua IBI Kabupaten
Musi Rawas
4. Lampiran 4 : Panduan wawancara untuk dr.SPOG 5. Lampiran 5 : Panduan wawancara untuk Bidan 6. Lampiran 6 : Panduan wawancara untuk Pasien
7. Lampiran 7 : Surat izin penelitian Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
8. Lampiran 8 : Surat izin penelitian ke IBI Kabupaten Musi Rawas 9. Lampiran 9 : Surat izin penelitian ke dr. SPOG
10.Lampiran 10 : Surat izin penelitian ke Bidan 11.Lampiran 11 : Surat izin penelitian ke Pasien
12.Lampiran 12 : Surat keterangan penelitian Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
13.Lampiran 13 : Surat keterangan penelitian ke IBI Kabupaten Musi Rawas 14.Lampiran 14 : Surat keterangan penelitian ke dr.SPOG
15.Lampiran 15 : Persetujuan Menjadi Narasumber Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
16.Lampiran 16 : Persetujuan Menjadi Narasumber Ketua IBI Kabupaten Musi Rawas
17.Lampiran 17 : Persetujuan Menjadi Narasumber Ketua Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi masyarakat
ABSTRAK
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan dengan kewenanganmemberikan pelayanan antenatal
care yang salah satutujuannya untuk deteksi dan antisipasi dini kelainan janin. Di
Kabupaten Musi Rawas terdapat beberapa BPM menggunakan ultrasonografi dalam pelayanan kebidanan padahal hal ini bukan termasuk kewenangan bidan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan penggunaan ultrasonografi dalam pelayanan kebidanan, pelaksanaan pengawasan terhadap pelayanan kebidanan dalam penggunaaan ultrasonografi, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengawasan terkait pelayanan kebidanan di BPM.
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis sosiologis dengan spesifikasi deskriptif analitik. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan dan kepustakaan untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode analisis data yang digunakan adalah kualitatif.
Pengaturan tentang penggunaan ultrasonografi dituangkan dalam beberapa peraturan yaitu Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Ketenaganukliran, Undang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang Praktik Kedokteran, Undang-Undang-Undang-Undang Tenaga Kesehatan, Peraturan Pemerintah Tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif, Peraturan Pemerintah Tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion Dan Bahan Nuklir,Berdasarkan Permenkes Nomor 780 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan ultrasonografi disebutkan bahwa ultrasonografi merupakan pelayanan radiologi diagnostik, namun dari peraturan tersebut belum ada peraturan khusus mengenai ketentuan yang mengatur penyelenggaraan ultrasonografi terhadap pelayanan kebidanan. Tidak ada pengawasan yang dilakukan oleh lembaga terkait yaitu Dinas Kesehatan dan IBI terkait penggunaan ultrasonografi pada bidan praktik mandiri di Kabupaten Musi Rawas. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengawasan terhadap pelayanan kebidanan pada bidan praktik mandiri dalam penggunaan ultrasonografi di Kabupaten Musi Rawas yaitu faktor yuridis, sosiologis dan teknik.
ABSTRACT
Midwifery service was an integral part of the health care system provided by the midwife having an authority to give antenatal care which one of the objectives was to make early detection and anticipation of fetal abnormalities. In Musi Rawas District there were several BPMs using ultrasonography in midwifery service meanwhile it did not include a midwife’s authority. This study aimed to know the regulation of the use of ultrasonography in midwifery service, the implementation of supervision to midwifery service in the use of ultrasonography, the factors influencing the implementation of supervision to midwifery care at BPM.
This research applied socio-legal approach having analytical-descriptive specification. The data used were primary and secondary that were gathered by field and literature studies. The data were then qualitatively analyzed.
The setting of ultrasonography use was regulated by some legislation, namely Health Act, Nuclear Act, Environmental Protection and Management Act, Medical Practice Act, Health Manpower Act, Government’s Regulation on Radioactive Waste Management, Government’s Regulation on Utilization Permit of Ionizing Radiation Source And Nuclear Material. Health Minister’s Regulation Nr. 780 of 2008 on Ultrasonography Administration stated that ultrasonography was a diagnostic radiology service. However, there had not been any specific regulation setting ultrasonography use for midwifery care. There was no supervision made by the relevant institutions, namely the Health Service Office and Indonesian Midwife Association (IBI) in relation with the use of ultrasonography by independently practicing midwives at Musi Rawas District. There were some factors influencing the supervision implementation to midwifery care conducted by independently practicing midwives in using ultrasonography at Musi Rawas District, namely juridical, sociological and technical factors.