• Tidak ada hasil yang ditemukan

T E S I S PENGGABUNGAN GUGATAN GANTI KERUGIAN DALAM PERKARA PENGANIAYAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "T E S I S PENGGABUNGAN GUGATAN GANTI KERUGIAN DALAM PERKARA PENGANIAYAAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

T E S I S

PENGGABUNGAN GUGATAN

GANTI KERUGIAN DALAM PERKARA

PENGANIAYAAN

Oleh :

HERI PRANOTO

NIM : 124206079

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

2008

(2)

PENGGABUNGAN GUGATAN

GANTI KERUGIAN DALAM PERKARA

PENGANIAYAAN

T E S I S

Untuk memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum

Dalam Studi Magister Ilmu Hukum

Pada Program Pascasarjana Universitas Narotama

Oleh :

HERI PRANOTO

NIM : 124206079

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

(3)

TESIS INI TELAH DISETUJUI

Tanggal : ...

Oleh :

Pembimbing

(4)

Telah diuji pada

Tanggal, 09 MEI 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua

: Dr. J. HENDY TEDJONAGORO, SH.,MS.

Anggota

: 1. SOEMALI, S.H,M.Hum.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan rahmatNyalah yang telah memberi kekuatan, semangat serta pikiran yang jernih untuk dapat menyelesaikan penulian tesis ini.

Tesis adalah merupakan salah satu persyaratan wajib guna menyelesaikan studi pada program Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Narotama Surabaya. Tesis yang kami buat adalah berjudul "Penggabungan gugatan ganti kerugian dalam Perkara penganiayaan" yang pada hakekatnya penulis sadar bahwa tidak ada kata tuntas dalam dunia hukum karena selalu ada perkembangan dinamika sosial dan cultur dalam masyarakat dan apabila tidak diimbangi dengan perkembangan hukum itu sendiri akan terjadi ketidak seimbangan, akan menjadi salah satu modal menghadapi kemungkinan berbagai yang dijumpai pada kasus sehari-hari.

Pada kesempatan ini, penulis ingin pula mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

- H.R. Djoko Soemadijo SH, Rektor Universitas Narotama sebagai penanggung jawab program ini.

- Dr. H. Ismanto Ir, MS. Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Narotama Surabaya.

- Dr. Sadjijono SH, MHum. Program studi Magister Ilmu Hukum Universitas Narotama Surabaya.

- Soemali, SH, MH., selaku pembimbing yang rela serta susah payah dan ikhlas membimbing kami dalam penulisan Tesis sejak awal hingga selesai.

(6)

- Bapak dan Ibu dosen program studi Magister Ilmu Hukum Universitas Narotama Surabaya yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik bagi penulis maupun sebagai bahan dalam penulisan tesis ini.

- Isteri, anak-anak dan keluargaku.

- Kepada semua pihak yang membantu penyelesaian penulisan tesis ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya dalan menghadapi masa depan. semoga amalannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amien.

Kediri, April 2008 Penulis.

(7)

RINGKASAN

Dalam Negara Hukum yang menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat seharusnya pihak korban mendapat prioritas utama sebagai subyek penyandang hak-hak asasi manusia didalam hukum, tetapi kenyataannya pihak korban dipersidangan hanya sebagai suatu unsur, yaitu memberikan keterangan tentang terjadinya perbuatan itu dan juga dipergunakan sebagai bukti untuk meyakinkan hakim, setelah itu diputus oleh Hakim, Undang-Undang pun tidak ada yang menyebut tentang kahadirannya sampai perkara itu mempunyai kekuatan hukum yang tetap, sedangkan penderitaan yang dialami seperti sakit, luka-luka, cacad dan kerugian lainnya biaya pengobatan, biaya perawatan dan biaya hidupnya tidak diperhihmgkan.

Dengan diterbitkannya Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Nomor 8 Tahun 1981 tanggal 3 1 Desember 19981 pihak korban yang diakibatkan oleh tindak pidana pelanggaran maupun kejahatan mendapat sedikit perhatian.

Mengingat korban pelanggaran maupun korban kejahatan tidak saja mengalami penderitaan yaitu sakit, luka-luka dan cacad saja, melainkan juga mengalami kerugian materiil seperti biaya pengobatan, biaya perawatan, biaya konsultasi dengan dokter ahli dan juga biaya hidup sehari-hari karena tidak dapat melakukan pekerjaannya sehari-hari, maka perlindungan pihak korban yang terrnuat dan tersirat didalam KUHAP sedikit banyak akan dapat berarti.

Perlindungan pihak korban yang diatur dan termuat didalam KUHAP yaitu didalam pasal-pasal, khususnva didalam pasal 98 dan pasal 99 KUHAP.mengenai kemungkinan untuk menggabungkan perkara gugatan ganti dimaksudkan adalah kerugian yang bersifat moril saja, sedangkan kerugian immateriil tidak dapat dimohonkan.

Berdasarkan dari pasal-pasal KUHAP yang tersebut diataslah maka terhadap pihak korban akibat tindak pidana pelanggaran maupun korban dari tindak pidana kejahatan yang menderita sakit, luka-luka dan cacad dan mengalami kerugian materiil seperti biaya pengobatan, biaya perawatan, dan biaya hidup selama sakit diberikan hak atau dapat mengajukan permohonan untuk menggabungkan perkara gugatan ganti rugi kerugian didalam persidangan perkara pidana yang sedang berjalan.

(8)

ABSTRACTION

Publishedly of Procedure of criminal Code ( KUHAP) No. 8 Tahun 1981 at 31 December 1981 victim party which resulted doing an injustice of collision and also badness get the little thought

Considering victim of collision and also badness victim not even experience of the grief that is pain, bodily injury but also experience of the material loss like medication expense, treatment expense, consultancy expense with the expert doctor as well as everyday living cost because cannot conduct its work everyday, hence unrightious protection of victim which implicit in KUHAP more or less will be able to mean.

Unrightious protection of victim arranged and loaded in KUHAP that is in section, especially in section 98 and section 99 KUHAP. Its abuse possibility to join the compensatory is lossing the character of moral, while loss immateriil cannot be requested.

According to the sections in KUHAP for hence to party of victim of effect of doing an injustice of collision and also victim from doing an injustice of badness suffering pain, bodily injury and experience of the material loss like medication expense, treatment expense, and living cost during pain given by a rights or can apply to join the compensatory suing case of loss in criminal conference which is going on

(9)

DAFTAR ISI

Halaman Judul……..………...………. i

Halaman Persetujuan ………... ii

Halaman Panitia Penguji ...………... iii

Kata Pengantar………... iv

Ringkasan ... v

Abstracts ... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I . PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang Masalah... 1

2. Rumusan Masalah... 5 3. Tujuan Penelitian... 6 4. Manfaat Penelitian ………...…... 7 5. Kajian Pustaka………... 8 6. Metode Penelitian... 11 7. Sistematika Penulisan ... ……….………... 14

BAB II PENGAJUAN PENGGABUNGAN GUGATAN GANTI KERUGIAN PERKARA PIDANA PENGANIAYAAN ... 15

1. Tindak Pidana Penganiayaan ... 15

A. Jenis-Jenis Penganiayaan ... 18

(10)

2. Gugatan Ganti Kerugian ... 24 3. Dasar Hukum Penggabungan Perkara Gugatan Ganti Kerugian ... 29 4. Pengajuan Gugatan Ganti Kerugian ... 30 BAB III PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENERIMA ATAU MENOLAK PERKARA GUGATAN GANTI KERUGIAN ... 33 1. Dasar Pertimbangan hakim Menerima Gugatan ganti Kerugian ... 33 2. Putusan Penggabungan Perkara Gugatan Ganti Kerugian ... 34 3. Pelaksanaan Putusan Penggabungan Perkara Gugatan Ganti

Kerugian ... 36 4. Kasus dan Analisa ... 38 BAB IV. PENUTUP ...

1. Kesimpulan... 2. Saran ... DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR PUSTAKA A. Literatur

Ateng Efendi dan Wahyu Efendi, Tentang melaksanakan Putusan Hakim, Alumni Bandung, 1983.

Andi Hamzah dan Irdan Dahlan, Upaya Hukum dalam perkara Pidana, Bina Aksara Jakarta, 1987.

Bambang Poernomo, Pola dasar Teori dan Azas Hukum Acara Pidana, Liberty Yogyakarta Cet.I.l988.

Erni Widhyanti, Hak-hak tersangka/Terdakwa didalam KUHAP, Liberty Yogyakarta Cet.I, 1988.

Gerson W.Bawengan, Hukum Pidana didalam teori dan praktek ,Pradnva Pramita, Jakarta, Cet.I

Lili Rasyidi, Dasar-dasar Filsafat Hukum, Alumni Bandung, 1985.

Ny. Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata dalam teori dan praktek, Mandar Maju Bandung, Cet. VI, 1989. Nico Ngani, Tanya jawab Hukum dan manfaatnva bagi pencari kebenaran dan

keadilan, Liberty Yogyakarta, Cet. 1984.

Nanda Agung Dewantara, Masalah Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan, Penyitaan dan Pemeriksaan Surat didalam Acara Pidana, Aksara Persada Indonesia, Cet.I.1987.

Oemar Senoadji, Mas Media dan Hukum, Jakarta, 1977

Purnadi Purbacaraka dan Seyono Soekamto, Perihal Kaedah Huhum, Alumni Bandung, 1978.

Soeroyo Wignyodipuro, Pengantar Ilmu Hukum, Gunung Agung Jakarta, 1982 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Alumni Bandung, 1982.

Soenarto Soerodibroto, KUHP dan KUHAP, PT.Raja Grafindo Persada, Cet.IV, 1999.

Soerjono Soekamto dan Sri Mamudji, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, Jakarta, Rineka Cipta, 1999.

(12)

Wirjono Prodjodikaro, Asas-asas Hukum Pidana, Unesco Bandung, Cet. IV, 1986.

Wahyu Afandy, Ganti rugi dalam perkara Pidana setelah KUHAP, Sinar harapan, Jakarta, 1982.

B. Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Kitab Undang Hukum Perdata

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mendapatkan konsep tapak, dengan perletakan, zoning, orientasi bangunan, sirkulasi serta penempatan vegetasi yang baik, langkah selanjutnya menganalisis konsep

Bermain lempar tangkap bola voli merupakan suatu metode atau pendekatan belajar yang dapat membantu kesulitan siswa dalam pembelajaran bolavoli khususnya koordinasi gerak dasar

 Melanjutkan materi mengenai menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan bahasa baku yang diikuti oleh 27 siswa..

Pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi dilakukan oleh pimpinan tertinggi perusahaan atau orang yang dikuasakan, yang namanya tercantum di dalam akta pendirian dengan

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok A di Pos Paud Al-Ikhlas melalui cerita dengan media

Gambar 4 menunjukkan bahwa kabupaten/kota yang me- miliki nilai penduga koefisien regresi terbesar pada peubah x 3 adalah kabupaten/kota Aceh Besar, Aceh Jaya, Banda.. Aceh,

untuk penentuan aktifitas dan ruang-ruang yang sesuai dengan pengunjung. Pengguna Pusat Peragaan Dirgantara sebagai berikut. 4.4.1 Pengelola.. Pengelola sebagai orang orang

Sebaliknya penelitian dari Jufri dan Ali Fikri (2012), hasilnya pada artikel penelitian ini didapatkan bahwa dalam kaitan pengetahuan anggota dewan tentang anggaran