PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI
NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI NGAWI,
Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan pasal 111 Undang -undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah dan Pasal 64 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur ;
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemenntah Pusat
dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848) ;
4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang, Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851) ;
5. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan
Perundang-undangan dan BentukRancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan dan Rancangan Keputusan Presiden ;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan Beberapa Peraturan
Menteri Dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun1979 tentang Pemerintahan Desa ;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentanq Pedoman Pelaksanaan dan
Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan ;
8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa ;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 4 Tahun 2000 tentang Pembentukan Badan
Perwakilan Desa .
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGAWI MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DESA.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
2. Pemerintah Propinsi adalah Pemerintah Propinsi Jawa Timur.
3. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ngawi. 4. Bupati adalah Bupati Ngawi.
5. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.
6. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
8. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintah Desa dalam Kabupaten Ngawi.
9. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan Perwakilan yang terdiri
atas Pemuka-pemuka Masyarakat yang ada di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
10. Peraturan Desa adalah peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa atas persetujuan BPD.
11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut Anggaran Desa
adalah keseluruhan perencanaan keuangan dan kegiatan sebagai konsekuensi hak dan kewajiban desa yang dijabarkan dalam angka-angka dalam kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran.
12. Tahun Anggaran adalah masa berlakunya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah.
BAB II
PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
Bagian Pertama Anggaran Desa
Pasal 2
Setiap menjelang tahun anggaran baru Bupati membenkan pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa kepada Pemenntah Desa dan BPD.
Pasal 3
(1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ditetapkan setiap Tahun Anggaran oleh kepala Desa dalam Peraturan
Desa dengan persetujuan BPD.
(2) Penetapan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) dilakukan paling lambat 1 (satu) bulan setelah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten ditetapkan. Pasal 4
(1) Jumlah yang dimuat dalam Anggaran Desa merupakan perkiraan terget penenmaan untuk masmg-masmg pos
penenmaan dan merupakan batas tertinggi yang telah ditetapkan untuk masing-masing pos pengeluaran dalam 1 (satu ) tahun anggaran.
(2) Pengeluaran tidak dapat dibebankan pad Anggaran Desa apabila untuk pengeluaran tersebut tidak cukup
tersedia dalam Anggaran Desa.
(3) Kepala Desa dilarang melakukan pengeluaran atas Beban Anggaran Desa selain yang ditetapkan dalam Anggaran
Desa.
Pasal 5
(1) Anggaran Desa terdin atas bagian pendapatan dan semua pengeluaran yang digunakan belanja dalam
1 (satu) tahun anggaran.
(2) Bagian Pinjaman Desa digunakan untuk :
a. meningkatkan pendapatan asli desa.
b. membiayai suatu usaha yang dapat menghasilkan pendapatan desa.
c. menambah penyertaan modal Pemerintah Desa kepada Badan Usaha Milik Desa dan atau usaha-usaha lain milik desa.
(3) Anggaran Desa dapat diadakan perubahan yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Bagian Kedua Anggaran Pendapatan
Pasal 6
(1) Anggaran Pendapatan hanya terdiri dan 1 (satu) Bab yakni Bab Pendapatan
(2) Anggaran Pendapatan dibagi dalam 6 (enam ) bagian yakni :
1. sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu;
2. pendapatan asli desa sendiri meliputi :
a. hasil usaha desa ; b. hasil kekayaan desa ; c. hasil swadaya dan partisipasi ; d. hasil gotong royong ;
3. bantuan dari pemerintah kabupaten. meliputi : a. bagian dari perolehan pajak dan retribusi daerah ;
b. bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh pemerintah kabupaten.
4. bantuan dari pemerintah dan pemerintah propinsi;
5. sumbangan dari pihak ketiga;
6. pinjaman desa.
Bagian Ketiga Anggaran Belanja
Pasal 7
(1) Anggaran Belanja dibagi dalam 2 ( dua) Bab yakni :
a. Bab I mengenai Belanja Rutin ;
b. Bab II mengenai Belanja Pembangunan .
(2) Bab I dari Anggaran Belanja mengenai Belanja Rutin dibagi dalam 7 (tujuh) Bagian, yakni:
a. Belanja Aparat Pemerintah Desa dan BPD :
b. Belanja barang ;
c. Belanja pemeliharaan ;
d. Belanja perjalanan dinas ;
e. Belanja penghargaan ;
f. Pinjaman/hutang dan bunga ;
g. Pengeluaran tidak terduga.
(3) Bab II Anggaran Belanja mengenai Belanja Pembangunan
dibagi dalam 6 (enam) bagian yakni :
a. Prasarana pemerintahan desa ;
b. Prasarana produksi ;
c. Prasarana perhubungan ;
d. Prasarana pemasaran ;
e. Prasarana sosial ;
f. Prasarana pembangunan Iain-lain.
Bagian Keempat Pembahasan Anggaran
Pasal 8
(1) Pemerintah desa paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tahun anggaran berakhir membahas penggalian sumber
pendapatan desa baik yang telah tergali maupun yang belum tergali dan rencana pembangunan desa yang bersangkutan untuk tahun anggaran berikutnya.
(2) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan kepada BPD untuk dibahas bersama
antara pemerintah desa dengan BPD.
(3) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diqunakan sebagai dasar penyusunan Rancangan
Peraturan Desa tentang Anggaran Desa.
(4) Rancangan Anggaran Desa sebagaiman dimaksud dalam ayat (3) oleh Kepala Desa diajukan dalam rapat BPD
untuk mendapatkan persetujuan guna ditetapkan menjadi Peraturan Desa. Bagian Kelima
Perubahan Anggaran Desa Pasal 9
(1) Apabila terjadi perubahan penerimaan dan pengeluaran pada Anggaran Desa yang sedang berjalan. dilakukan
perubahan Anggaran Desa dengan menuangkannya dalam Peraturan Desa.
(2) Penetapan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud daiam ayat (1) dilakukan paling lambat 1 (satu) bulan setelah
perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten ditetapkan.
(3) Penetapan perubahan Anggaran Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disampaikan kepada Bupati dengan
tembusan Camat.
Bagian Keenam
Bentuk dan Susunan Anggaran Desa Pasal 10
Bentuk dan susuna Peraturan Desa tentang Anggaran Desa dan Peraturan Desa tentang Perubahan Anggaran Desa berikut iampirannya sebagaimana contoh dalam Lampiran I dan II Peraturan Daerah ini.
BAB III
TATA USAHA KEUANGAN DESA DAN PENGANGKATAN BENDAHARAWAN
Pasal 11
(1) Pada Sekretariat Desa tiap Tahun Anggaran digunakan Buku Administrasi Keuangan Desa.
(2) Pengelolaan Buku Administrasi Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan oleh Bendaharawan Desa.
(3) Setiap penerimaan dan pengeluaran keuangan Desa harus dicatat didalam Buku Administrasi Keuangan Desa dan setiap pengeluaran keuangan desa harus mendapatkan persetujuan Kepala Desa.
Pasal 12
Untuk pengelolaan keuangan BPD diangkat Bendaharawan oleh Kepala Desa dengan persetujuan BPD. Pasal 13
(1) Kepala Urusan Keuangan karena jabatannya diangkat sebagai bendaharwan desa oleh Kepala Desa.
(2) Dalam hal Kepala Urusan Keuangan berhalangan atau lowong, Kepala Desa mengangkat salah seorang Perangkat Desa sebagai bendaharawan desa atas persetujuan BPD.
BAB IV
PERHITUNGAN ANGGARAN Pasal 14
(1) Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran, ditetapkan Perhitungan Anggaran Desa dengan Peraturan Daerah.
(2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling lambat 15 (lima belas) hari setelah ditetapkan harus sudah disampaikan kepada Bupati dengan tembusan Camat.
Pasal 15
(1) Perhitungan anggaran desa terdiri dari 2 (dua) Bagian yaitu Perhitungan Anggaran Rutin dan Perhitungan Anggaran Pembangunan.
(2) Perhitungan anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disebutkan semua penerimaan dan pengeluaran riil dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
Pasal 16
(1) Dalam perhitungan anggaran desa dimasukkan penerimaan dan pengeluaran yang telah dipertanggungjawabkan dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
(2) Hutang-hutang/kewajiban-kewajiban yang sampai penutupan Tahun anggaran belum diselesaikan dan belum kadaluwarsa diinventarisir dan dimasukkan dalam tahun anggaran benkutnya.
Pasal 17
Bentuk dan susunan Peraturan Desa tentang Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa berikut lampirannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sesuai dengan contoh dalam Lampiran III Peraturan Daerah ini.
BAB V
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA Pasal 18
(1) Bendaharwan Desa bertanggungjawab kepada Kepala Desa.
(2) Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran Kepala Desa mempertanggungjawabkan
keuangan kepada BPD.
(3) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disampaikan kepada Bupati paling lambat 1 (satu)
bulan.
Pasal 19 Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 meliputi:
a. jumlah anggaran keseluruhan yang telah disetujui terdiri dan anggaan rutin dan anggaran pembangunan. b. jenis dan jumlah biaya dan masing-masmg kegiatan rutin, pembangunan dan sumber pembiayaannya. c. target yang direncanakan dan hasil yang dicapai.
BAB VI
PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN DESA Pasal 20
(1) BPD sesuai dengan fungsmya melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Anggaran Desa.
(2) Pejabat yang berwenang dapat melakukan pengawassan terhadap anggaran desa dengan terlebih dahulu
memberitahukan kepada Bupati.
Pasal 21 Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 adalah meliputi :
a. tertib anggaran desa ;
b. tertib administrasi ;
c. tertib pelaksanaan ;
d. tertib pertanggungjawaban.
BAB VII
TUNTUTAN PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN GANTI RUGI
Pasal 22
(1) Bendaharawan diharuskan mengganti kerugian apabila dalam melaksanakan tugasnya terdapat kesalahan dan
atau kekurangan perbendaharaan yang mengakibatkan kerugian desa, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Propinsi dan atau Pemerintah.
(2) Terhadap seserang dalam kedudukannya bukan sebagai bendaharawan diharuskan mengganti kerugian apabila
melakukan kesalahan yang mengakibatkan kerugian Desa, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Propinsi dan atau Pemerintah.
(3) Tata cara tuntutan perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.
Pasal 24 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi.
Disahkan di Ngawi
Pada tanggal 16 Nopember 2000 BUPATI NGAWI,
ttd HARSONO Diundangkan di Ngawi
Pada tanggal 16 Nopember 2000
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NGAWI, ttd
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGAWI TAHUN 2000 NOMOR 26
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 12 TAHUN 2000
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA I. UMUM
Sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 111 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 64 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Anggaran pendapatan dan Belanja Desa.
Berdasarkan Anggaran Desa, pemerintah desa melakukan penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat. Dalam pelaksanaan pemb.angunan desa diperlukan perencanaan keuangan yang memadai dan setiap tahunnya harus dipertanggungjawabkan oleh Kepala Desa kepada rakyat melalui BPD dalam bentuk perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 s/d 20 Cukup jelas. Pasal 21 Ayat(1) Cukup jelas. Ayat (2)
Pejabat yang berwenang yang dimaksud adalah Badan Pejabat Pengawas, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Inspektorat Propinsi dan Inspektorat Kabupaten.
Pasal 22
Cukup jelas.
LAMPIRAN I : Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor : 12 Tahun 2000
Tanggal : 16 Nopember 2000
BENTUK PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN DESA PERATURAN DESA ………..
KECAMATAN ... . KABUPATEN NGAWI NOMOR ... TAHUN …………
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ………
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA ……….
Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor
……. Tahun …….. tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa .
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3848) ;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Pedoman Pelaksanaan
dan Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan ;
4. Keputusan Menten Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum
Pengaturan Mengenai Desa ;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor …… Tahun ……
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ; 6. dan seterusnya.
Memperhatikan : Hasil rapat Badan Perwakilan Desa ... .. pada tanggal ……….
Dengan persetujuan BADAN PERWAKILAN DESA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA …….. TENTANG PENETAPAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ………. Pasal 1
Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ………. Tahun Anggaran …………. adalah sebesar Rp. ……… terdiri dan : a. Pendapatan ………... Rp . ……… b. Belanja : Rutin Rp. ………... Pembangunan Rp. ……… Rp. ……… Pasal 2
(1) Rincian Anggaran Pendapatan adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Desa ini.
(2) Rincian Anggaran Belanja Rutin adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Desa ini.
(3) Rincian Anggaran Belanja Pembangunan adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Desa ini.
Pasal 3
Rincian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan yang tidak dapat dipisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 4 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa …… Kecamatan ……… Kabupaten
Ngawi. Disahkan di ……… Pada tanggal ………. KEPALA DESA Tanda tangan ……… LAMPIRAN I : Peraturan Desa ………
Nomor : ………. Tanggal : ……….. ANGGARAN PENDAPATAN Kode Anggaran URAIAN Jumlah (Rp.) Keterangan
1.1 BAGIAN SISA LEBIH
PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN YANG LALU
1.2 BAGIAN PENDAPATAN
ASLI DESA SENDIRI :
1.2.1 a. Hasil usaha desa
1.2.2 b. Hasil kekayaan desa
1.2.3 c. Hasil swadaya dan partisipasi
1.2.4 d. Hasil gotong royong
1.2.5 e. Lain-lain pendapatan desa yang sah
1.3 PENDAPATAN YANG BERASAL
DARI BANTUAN PEMERINTAH KABUPATEN
1.3.1 a. Bagian dari perolehan pajak dan
retribusi daerah
1.3.2 b. Bagian dari dana perimbangan
keuangan Pemerintah Pusat & Daerah yang diterima Kabupaten
1.4.1 PENDAPATAN YANG BERASAL
DAN PEMERINTAH PROPINSI
1.5.1 SUMBANGAN DARI PIHAK
KETIGA
1.6.1 PINJAMAN DESA
Jumlah Bagian Pendapatan
KEPALA DESA ………
………...
LAMPIRAN II : Peraturan Desa ……… Nomor : ………. Tanggal : ………..
ANGGARAN BELANJA RUTIN
Kode Anggaran URAIAN Jumlah (Rp.) Keterangan
2R.1 Belanja Aparat Pemerintah Desa dan BPD
2R.1.1 Penghasilan Aparat Pemerintah Desa
2R. 1.1.1 Penghasilan Kepala Desa
2R. 1.1.2 Penghasilan Sekretaris Desa
2R.1.1.3 Penghasilan Kepala Urusan
2R.1.1.4 Penghasilan Kepala Seksi
2R.1.1.5 Penghasilan Kepala Dusun
2R.1.2 Belanja Anggota BPD
2R.1.2.1 Uang sidang anggota BPD
2R. 1.2.2 Belanja Sekretariat BPD 2R.2 Belanja barang 2R.2.1 Pembiayaan ATK 2R.2.2 Peralatan Kantor 2R.2.3 ……… 2R.3 Belanja Pemeliharaan
2R.3.1 Pengecatan gedung kantor
2R.3.2 Pemeliharaan kendaraan milik desa
2R.3.3 ……….
2R.4 Biaya Perjalanan
2R.4.1 Perjalanan dinas ke ………..
2R.5 Belanja Penghargaan
2R.5.1 ……….
2R.6 Angsuran pinjaman hutang dan bunga
2R.7 Pengeluaran tak terduga
Jumlah Bagian Belanja Rutin
KEPALA DESA ……..…………
………...
LAMPIRAN III : Peraturan Desa ……… Nomor : ………. Tanggal : ………..
ANGGARAN BELANJA PEMBANGUNAN Kode Anggaran URAIAN Jumlah (Rp.) Keterangan 2P.1 2P.1 1 2P.1.2 2P.1 3
Prasarana pemerintahan desa Gedung Kantor Aula
………
2P.1.4 ………
2P.2 2P.2.1 2P.2.2 2P.23
Prasarana produksi Pembuatan DAM Pembuatan saluran air
……….
2P.3 2P.3.1 2P.3.2
Prasarana perhubungan Pembangunan jalan ……… 2P.3.3 ……… 2P.4 2P..4.1 2P.4.2 Prasarana pemasaran Pembangunan pasar di ... …. Pembangunan kios di ……… 2P.5 2P5.1 Prasarana sosial Pembangunan masjid di …….. 2P.5.2 2P.5.3 Pembangunan gereja di ... ……….. 2P.6 2P.6.1 2P.6.2 Pembangunan Iain-lain ……….. ……….
Jumlah Bagian Belanja Pembangunan
KEPALA DESA ………
………...
HARSONO
LAMPIRAN II : Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor : 12 Tahun 2000 Tanggal : 16 Nopember 2000 BENTUK PERATURAN DESA TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN DESA
PERATURAN DESA ………
KECAMATAN ... KABUPATEN NGAWI NOMOR ... TAHUN ………..
TENTANG
PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ………..
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA ………
Menimbang : bahwa perubahan ke ... Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ………….. perlu dibentuk dalam Peraturan Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848) ;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Pedoman
Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan ;
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum
Pengaturan Mengenai Desa ;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor ……….. Tahun …… tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa ;
6. dan seterusnya.
Memperhatikan : Hasil rapat Badan Perwakilan Desa …….. pada tanggal ….….. Dengan persetujuan BADAN PERWAKILAN DESA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA ………. TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ……….
Pasal 1
(1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa …….. Tahun
Anggaran ……….. semula sebesar Rp. ………….……
bertambah/berkurang Rp. ………… sehingga menjadi Rp. ……….
(2) Anggaran Belanja Desa ……… Tahun Anggaran …….. semula berjumlah Rp.
……….. bertambah/ berkurang Rp. …………. sehingga menjadi Rp. …………
dengan rincian sebagai berikut :
a. Belanja Rutin sebelum perubahan Rp. ……….….…...
Bertambah/berkurang Rp. …………...…..
Belanja Rutin seteiah perubahan Rp. ...
b. Belanja Pembangunan sebelum
perubahan Rp. ...
Bertambah/berkurang Rp. …………..…...
Perubahan Rp. ……….…. Pasal 2
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.
Pasal 3
Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ……… setelah perubahan menjadi Rp. ………….
Pasal 4 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa ……….. Kecamatan ………… Kabupaten Ngawi.
Disahkan di ………. Pada tanggal .………. KEPALA DESA Tanda tangan Nama Terang ………
LAMPIRAN I : Peraturan Desa ………
Nomor : ………. Tanggal : ……….. ANGGARAN PENDAPATAN Kode angga- ran URAIAN Anggaran sebelum Peru bahan Jml. Penam bahan Jml. Pengu-rangan Angg. Setelah Peruba han Penje-lasan
1.1 BAGIAN SISA LEBIH
PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN YANG LALU
1.2 BAGIAN PENDAPATAN
ASLI DESA SENDIRI :
1.2.1 a. Hasil usaha desa
1.2.2 b. Hasil kekayaan desa
1.2.3 c. Hasil swadaya dan partisipasl
1.2.4 d. Hasil gotong royong
1.2.5 e. Lain-lain pendapatan desa
yang sah
1.3 PENDAPATAN YANG
BERASAL DARI BANTUAN PEMERINTAH KABUPATEN
pajak dan retribusi daerah
1.3.2 b. Bagian dari dana
perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima Kabupaten.
1.4.1 PENDAPATAN YANG
BERASAL DARI BANTUAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH PROPINSI
1.5.1 SUMBANGAN DARI PIHAK
KETIGA
1.6.1 PINJAMAN DESA
Jumlah Bagian Pendapatan
KEPALA DESA ………
………...
LAMPIRAN II : Peraturan Desa ………
Nomor : ………. Tanggal : ………..
ANGGARAN BELANJA RUTIN
Kode Anggaran URAIAN Angg. sebelum perubahan Jml. penam bahan Jml. Pengu rangan Angg. setelah perubahan Penje lasan
2R.1 Belanja Aparat Pemerintah Desa dan
BPD
2R.1.1 Penghasilan Aparat PemerintahDesa
2R.1.1.1 Penghasilan Kepala Desa
2R.1.1.2 Penghasilan Sekretaris Desa
2R.1.1.3 Penghasilan Kepala Urusan
2R.1.1.4 Penghasilan Kepala Seksi
2R.1.1.5 Penghasilan Kepala Dusun
2R.1.2 Belanja Anggota BPD
2R.1.2.1 Uang sidang anggota BPD
2R.1.2.2 Belanja Sekretariat BPD 2R.2 Belanja barang 2R.2.1 Pembiayaan ATK 2R.2.2 Peralatan Kantor 2R.2.3 ………. 2R.3 Belanja Pemeliharaan
2R.3.1 Pengecatan gedung kantor
2R.3.2 Pemeliharaan kendaraan milik desa
2R.3.3 ………..
2R.4 Biaya Perjalanan
2R.4 1 Perjalanan dinas ke ...
2R.4.2 ……….
2R.5.1 ……….
2R.6 Angsuran pinjaman hutang
dan bunga
2R.7 Pengeluaran tak terduga
Jumlah Bagian Belanja Rutin
KEPALA DESA ………
………...
LAMPIRAN III : Peraturan Desa ………
Nomor : ………. Tanggal : ………..
ANGGARAN BELANJA PEMBANGUNAN
Kode Anggaran URAIAN Angg. sebelum perubahan Jml. Penam bahan Jml. Pengu rangan Angg setelah perubahan Pen jela san
2P-1 Prasarana pemerintahan desa
2P.1.1 Gedung Kantor 2P.1.2 Aula 2P.1.3 ………. 2P.1.4 ……… 2P.2 Prasarana produksi 2P.2.1 Pembuatan DAM
2P.2.2 Pembuatan saluran air
2P.2.3 ……….. 2P.3 Prasarana perhubungan 2P.3.1 Pembangunan jalan 2P.3.2 ……….. 2P.3.3 ……….. 2P.4 Prasarana pemasaran 2P.4.1 Pembangunan pasar di ……. 2P.4.2 Pembangunan kios di …… 2P.5 Prasarana sosial 2P.5.1 Pembangunan masjid di ….. 2P.5.2 Pembangunan gereja di ... 2P.5.3 ………... 2P.6 Pembangunan Iain-lain 2P.6.1 ………. 2P.6.2 ……….
Jumlah Bagian Belanja Pembangunan
KEPALA DESA ………
BUPATI NGAWI
HARSONO
LAMPIRAN III : Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor : 12 Tahun 2000 Tanggal : 16 Nopember 2000
BENTUK PERATURAN DESATENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN DESA PERATURAN DESA ……….
KECAMATAN ... KABUPATEN NGAWI NOMOR ……….. TAHUN …………
TENTANG
PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN …………..
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA ……….
Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal ………… Peraturan
Daerah Kabupaten Ngawi Nomor ………. Tahun ……… tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ………. maka perlu membentuk Peraturan Desa tentang Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dengan Peraturan Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848) ;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999
tentang Pedoman Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan ;
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999
tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa ;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor …… Tahun ……. tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa ; 6. dan seterusnya.
Memperhatikan : Hasil rapat Badan Perwakilan Desa …….. pada tanggal ……..
Dengan persetujuan BADAN PERWAKILAN DESA
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA ……….. TENTANG PERHITUNGAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ………
Pasal 1
Jumlah Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ……… Tahun Anggaran …….. adalah sebesar Rp. …………
Pasal 2
Jumlah Perhitungan Anggaran Rutin ……….. Tahun Anggaran ………….. adalah sebesar Rp ………
Pasal 3
Jumlah Perhitungan Anggaran Belanja Pembangunan ………….
Tahun Anggaran ……….. adalah sebesar Rp ………. Pasal 4
Jumlah Perhitungan Anggaran Belanja Desa ……… Tahun Anggaran ………. adalah sebesar Rp. ……….
Pasal 5
Jumlah sisa lebih/kurang perhitungan Anggaran Desa Tahun
Anggaran ………….. adalah sebesar Rp. ………..
Pasal 6
Rincian dari Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.
Pasal 7
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa ………. Kecamatan ………….….. Kabupaten Ngawi. Disahkan di …………. Pada tanggal ……….. KEPALA DESA Tanda tangan Nama Terang ……….
LAMPIRAN I : Peraturan Desa ………
Nomor : ………. Tanggal : ……….. ANGGARAN PENDAPATAN Kode Anggaran URAIAN Anggaran setelah perubahan Realisasi bertambah/berk urang Ket.
1.1 BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN
ANGGARAN TAHUN LALU
1.2 BAGIAN PENDAPATAN ASLI DESA
SENDIRI : 1.2.1
1. 2.2 1..2.3 1.2.4 1.2.5
1.3
a. Hasil usaha desa b Hasil kekayaan desa
c. Hasil swadaya dan partisipasi d. Hasil gotong royong
e. Lain-lain pendapatan desa yang sah PENDAPATAN YANG BERASAL DARI BANTUAN
PEMERINTAH KABUPATEN
1.3.1 a. Bagian dari perolehan pajak dan retribusi
daerah 1.3.2
1.4.1
b. Bagian dari dana perimbangan keuangan Pemerintah Pusat & Daerah yang diterima Kabupaten
PENDAPATAN YANG
BERASAL DARI BANTUAN PEMERINTAH DAN 1.5.1
PEMERINTAH PROPINSI
SUMBANGAN DARI PIHAK KETIGA
1.6.1 PINJAMAN DESA
Jumlah Bagian Pendapatan
KEPALA DESA ………..
……….
LAMPIRAN II : Peraturan Desa ………
Nomor : ………. Tanggal : ………..
ANGGARAN BELANJA RUTIN
Kode Anggaran URAIAN Anggaran setelah perubahan Realisasi bertambah/ berkurang Ket.
2R.1 Belanja Aparat Pemerintah Desa
dan BPD
2R.1.1 Penghasilan Aparat PemerintahDesa
2R.1.1.1 Penghasilan Kepala Desa
2R.1.1.2 Penghasilan Sekretaris Desa
2R.1.1.3 Penghasilan Kepala Urusan
2R.1.1.4 Penghasilan Kepala Seksi
2R.1.1.5 Penghasilan Kepala Dusun
2R.1.2 Belanja Anggota BPD
2R.1.2.1 Dang sidang anggota BPD
2R. 1.2.2 Belanja Sekretariat BPD
2R.2 Belanja barang
2R.2.1 Pembiayaan ATK
2R.2.2 Peralatan Kantor
2R.3 Belanja Pemeliharaan
2R.3.1 Pengecatan gedung kantor
2R.3.2 Pemeliharaan kendaraan milik desa
2R.3.3 ………. 2R.4 Biaya Perjalanan 2R.4.1 Perjalanan dinas ke ………. 2R.4.2 ……… 2R.5 Belanja Penghargaan 2R.5.1 ………
2R.6 Angsuran pinjaman hutang dan
bunga
2R.7 Pengeluaran tak terduga
Jumlah Bagian Belanja Rutin
KEPALA DESA ………..
……….
LAMPIRAN III : Peraturan Desa ………
Nomor : ………. Tanggal : ………..
ANGGARAN BELANJA PEMBANGUNAN
Kode Anggaran URAIAN Angg. setelah perubahan Realisasi bertambah / berkurang Ket.
2P.1 Prasarana pemerintahan desa
2P.1.1 Gedung Kantor 2P.1.2 Aula 2P.1.3 ………. 2P.1.4 ……… 2P.2 Prasarana produksi 2P.2.1 Pembuatan DAM
2P.2.2 Pembuatan saluran air
2P.2.3 ……….. 2P.3 Prasarana perhubungan 2P.3.1 Pembangunan jalan 2P.3.2 ……….. 2P.3.3 ……….. 2P.4 Prasarana pemasaran 2P.4.1 Pembangunan pasar di ……. 2P.4.2 Pembangunan kios di ... .. 2P.5 Prasarana sosial 2P.5.1 Pembangunan masjid di …… 2P.5.2 Pembangunan gereja di …… 2P.5.3 ………...
2P.6 Pembangunan Iain-lain
2P.6.1 ……….
2P.6.2 ………..
Jumlah Bagian Belanja Pembangunan
KEPALA DESA ……….. ………. BUPATI NGAWI