• Tidak ada hasil yang ditemukan

JSITP. Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Peradaban. Susunan Redaksi. Penasehat Prof. Dr. Yahya A Muhaimin. Penanggung Jawab Dr. apt. Pudjono, S.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JSITP. Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Peradaban. Susunan Redaksi. Penasehat Prof. Dr. Yahya A Muhaimin. Penanggung Jawab Dr. apt. Pudjono, S."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Peradaban

Susunan Redaksi

Penasehat

Prof. Dr. Yahya A Muhaimin

Penanggung Jawab

Dr. apt. Pudjono, S.U

Pimpinan Redaksi

Mukrodin, M.Kom

Redaktur Pelaksana

Fuaida Nabyla, M.Kom

Sekretaris Redaksi

Achmad Syauqi, M.Kom

Dewan Redaksi

Yusuf Yudhistira, M.Kom

Eko Sudrajat, M.Kom

Danar Ardian Pramana, S.Si., M.Sc Intan, ST., M.Kom

Mitra Bestari

Prof. Dr. Anton Fatria Prabuwon (King Abdul Aziz University, Arab Saudi)

Dr. Teduh Dirgahayu, S.T., M.Sc. (Universitas Islam Indonesia)

Dr. Yudi Prayudi, M.Kom. (Universitas Islam Indonesia)

Layout

Lani Lesmana, S.Kom

Alamat Redaksi

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Peradaban

Jl. Raya Pagojengan Km.3 Paguyangan Brebes

Email: sisteminformasi@peradaban.ac.id

(3)

ii

DAFTAR ISI

Sistem Informasi Penagihan (Invoice) Berbasis Dekstop Menggunakan Metode Extreme

Programing ... 1

Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Pada Pohon Buah Durian Montong Menggunakan

Metode Forward Chaining Dengan Php Native ... 6

Rancang Bangun Sistem Informasi Pada Bengkel Motor Savana Berbasis Web Menggunakan

Metode Xp (Extreme Programming) ... 12

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan JurusanMenggunakan Metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) Studi Kasus : SMK Muhammadiyah Bumiayu ... 18

Analisis Sentimen Pengguna Twitter terhadap Kebijakan Sistem Zonasi PPDB menggunakan

Algoritma Multinominal Naïve Beyes ... 24

(4)

Sistem Informasi Penagihan (Invoice)

Berbasis Dekstop Menggunakan Metode

Extreme Programing

Aenun Najib1, Fuaida Nabyla2

1Universitas Peradaban. 2Universitas Peradaban

1aenunn759@gmail.com, 2nabilafuaida@gmail.com

Abstrak

CV Seomedia Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa seo, melayani optimasi website meningkatkan perfomansi sebuah situs agar mempunyai peringkat yang tinggi pada halaman hasil pencarian mesin pencari sehingga akan memaksimalkan

traffic ke situs tersebut. CV Seomedia di Tanggerang memiliki pelanggan yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan merupakan jasa master seo dan pakar seo terbaik dan berkualitas di Indonesia, Dengan begitu banyaknya pelanggan, CV Seomedia harus memberikan pelayanan yang optimal, terutama pelayanan untuk tagihan dan pembayaran. Di CV Seomedia masih menggunakan sistem manual. Dokumentasi pembayaran dibuat dengan menggunakan Microsoft excel. Sehingga segala sesuatu yang menyangkut tentang data tersebut mempunyai kegunaan atau nilai tertentu yang diperlukan tidak dapat mudah di temukan. Dan pada penelitian ini penulis merancang dan menganalisa sebuah sistem penagihan invoice berbasis desktop yang bisa mempermudah dalam pembuatan invoice suatu perusahaan.

Keyword: Invoice ,Extreme Programing , Sistem Informasi Penagihan,

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

CV Seomedia Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa seo, melayani optimasi website meningkatkan perfomansi sebuah situs agar mempunyai peringkat yang tinggi pada halaman hasil pencarian mesin pencari sehingga akan memaksimalkan traffic ke situs tersebut. CV Seomedia di Tanggerang memiliki pelanggan yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan merupakan jasa master seo dan pakar seo terbaik dan berkualitas di Indonesia, Dengan begitu banyaknya pelanggan, CV Seomedia harus memberikan pelayanan yang optimal, terutama pelayanan untuk tagihan dan pembayaran. Di CV Seomedia masih menggunakan sistem manual. Dokumentasi pembayaran dibuat dengan menggunakan Microsoft excel. Sehingga segala sesuatu yang menyangkut tentang data tersebut mempunyai kegunaan atau nilai tertentu yang diperlukan tidak dapat mudah di temukan.

Sistem informasi yang masih manual banyak sekali terdapat kekurangan, seperti memerlukan waktu yang cukup lama dalam memproses data, ketidakakuratan dari proses serta keterlambatan dalam memberikan informasi maupun laporan. CV Seomedia dirasa perlu untuk merubah metode pengelolaan administrasi tagihan dan pembayaran Jasa Seo kepada pelanggan yang saat ini sedang berjalan, yaitu metode manual

menjadi metode administrasi pembayaran yang terkomputerisasi.

Kemajuan teknologi informasi yang terjadi berdampak pada sektor bisnis. Dengan kemajuan teknologi sangat memungkinkan untuk membuat suatu sistem informasi tagihan dan pembayaran untuk mengetahui informasi tagihan dan pembayaran. CV Seomedia dalam pembuatan invoice masih terasa amat rumit karena setiap invoice yang terbit, nomor invoice dicatat manual, sehingga besar kemungkinan tercetak nomor yang sama pada invoice berikutnya jika user lupa menulis nomor invoce sebelumnya sehingga membuat kerancuan dalam proses laporan keuangan. Kadang suatu invoice akan memakan waktu yang lama untuk di terbitkan.

Penulis mencoba menganalisa kekurangan ini untuk membantu mepermudah pembuatan invoice berdasarkan jumlah tagihan yang diterbitkan dan penomoran invoice akan secara otomatis tercetak tanpa harus dicatat dalam buku manual pada akhir setiap cetak invoice. Peranan komputer disini sangat berguna untuk memberi dukungan dan bantuan pada sistem. Dengan bantuan sistem pun, pihak manajeman selaku pengambil keputusan perusahaan dapat dengan cepat mengambil tindakan berkaitan dengan pendanaan operasional perusahaan. Berdasarkan latar belakang itu, maka penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI PENAGIHAN (INVOICE) BERBASIS DEKSTOP MENGGUNAKAN METODE EXTREME PROGRAMING STUDI KASUS: CV SEOMEDIA TANGGERANG”

(5)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana mengatasi double nomor invoice yang menyebabkan kerancuan data dalam pembuatan laporan. ?

1.3. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah sebagai totalitas himpunan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang satu dengan yang lain berinteraksi dan bersama sama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu di dalam suatu lingkungan (Raymond Jr dan Schell, 2001).

Sedangkan Menurut (Kristanto, 2008) Suatu sistem pada dasarnya adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi atau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2 .Pengertian Invoice

Menurut Hutabarat dalam Sutedi (2014:30) “invoice (faktur) adalah suatu dokumen penting dalam perdagangan sebab dengan data-data dalam invoice ini dapat diketahui berapa jumlah wesel yang akan ditarik, jumlah penutupan asuransi, dan penyelesaian segala macam bea masuk”.

Sedangkan Menurut (Kristanto, 2008) Suatu sistem pada dasarnya adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi atau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

3. UML (Unifed Modeling Leanguage)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang di pergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasi dan membangun perangkat lunak UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem Menurut Windu Gata, Grace (2013:4). Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut

a. Use Case diagram b. Activity Diagram c. Class Diagram d. Erd

Dengan menggunakan perancangan sistem berbasis objek diharapkan proses implementasi lebih fleksibel dalam pembuatan coding.

II. METODEPENELITIAN

2.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat dilihat pada gambar 1:

Gambar 1. Alur Penelitian 2.2 Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam membangun sistem informasi penagihan invoice berbasis desktop cv seomedia tanggerang adalah dengan menggunakan metode Extreme Programming (XP).Metode

Extreme Programming (XP) adalah melakukan

penyederhanaan berbagai tahapan pengembangan sistem informasi menjadi lebih efisien, adaptif dan fleksibel. Nilai dasar extreme programming antara lain communication, Courage, Simplicity, Feedback dan Quality work.

Gambar 2. Metode Extreme Programing Metode Extreme Porgraming memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Identifikasi Kebutugan Pemakai

Tahap ini adalah tahap awal yaitu mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini akan dilakukan kumunikasi antara pengembang dan user untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem, dari kebutuhan data, baik data primer maupun data sekunder.

2. Membangun prototyping

Setelah mendapatkan data dari berbagai sumber, langkah selanjutnya membangun prototyping awal, sebagai gambar sistem yang akan di bangun.

3. Menguji prototyping

Setelah membangun prototyping, maka gambaran sistem yang akan dibangun dievaluasi menguji dengan melakukan blackbox testing pada aplikasi dengan

(6)

karyawan CV Seomedia dengan tujuan untuk mendapatkan saran dan masukan dari pemakai. Jika pada tahap ini masih ada revisi maka harus dilakukan perbaikan.

4. Pengkodean sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai dan database menggunkan Microsoft Accsess.

5. Pengujian sistem

Setelah selesai di bangun dengan pemrograman, selanjutnya dilakukan proses pengujian sistem, dilakukan oleh user.

III.SISTEMUSULAN

Berdasarkan analisa kebutuhan sistem informasi penagihan invoice terdapat kebutuhan menu seperti :

1. Data Agency Menu ini menampilkan informasi tentang database agency pada cv seomedia tanggerang

2. Data Bank Menu ini menampilkan informasi tentang database Bank yang digunakan untuk transaksi pada cv seomedia tanggerang

3. Data Client Menu ini menampilkan informasi tentang database customer menyimpan semua data pelanggan pada cv seomedia tanggerang

4. Buat Invoice Menu ini menampilkan informasi tentang pembuatan invoice sesuai sop perusahaan seomedia 5. Laporan Menu ini menampilkan informasi tentang

database agency pada cv seomedia tanggerang

6. Menu Setting Menu ini menampilkan informasi tentang pengaturan data admin dan pengaturan dollar ke rupiah 7. About Menu ini menampilkan informasi tentang siapa

yang membuat aplikasi .

Berdasarkan analisa kebutuhan sistem informasi penagihan invoice tersebut digambarkan model usercase sebagai berikut :

Gambar 3 Usecase diagram

Berdasarkan analisa kebutuhan sistem informasi penagihan invoice tersebut digambarkan model ERD diagram sebagai berikut :

Gambar.4 ERD diagram invoice

Berdasarkan analisa kebutuhan sistem informasi penagihan invoice tersebut digambarkan moel aktivitas diagram sebagai berikut :

Gambar.5 Aktivitas diagram buat invoice

Berdasarkan analisa kebutuhan sistem informasi penagihan invoice tersebut digambarkan moel aktivitas diagram sebagai berikut :

(7)

IV.HASILDANPEMBAHASAN

Design sistem informasi penagihan invoice telah dilakukan menggunakan UML (Unifed Modeling Leanguagde), dan berdasarkan desain tersebut berikut adalah implementasi dalam aplikasi dengan proses sesuai kebutuhan rancangan antar muka pada sistem terdiri dari :

1 login

Halaman login sistem informasi invoice cv seomedia berbasis dekstop

Gambar 7 login sistem invoice 2 Halaaman Utama Administrator

Halaman Administrator sistem informasi invoice cv seomedia berbasis dekstop

Gambar 8 Halaman Utama Administrator 3 Halaaman Menu Setting

Halaman Setting sistem informasi invoice cv seomedia berbasis dekstop

Gambar 9 Halaman Setting

2 Halaaman Buat Invoice

Halaman Buat Invoice sistem informasi invoice cv seomedia berbasis dekstop

Gambar 10 Halaman Buat Invoice

Gambar 11 Output Cetak Invoice

(8)

V.KESIMPULANDANSARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Dengan menggunakan sistem ini data invoice dapat disimpan secara terkomputerisasi pembuatan invoice bisa lebih cepat dan efisien waktu.

2. Dengan adanya aplikasi ini, Proses, perincian dan pengolahan data invoice menjadi lebih cepat, akurat dan terintegrasi bagian yang satu dengan bagian-bagian yang lainya.

3. Adanya sistem komputerisasi ini dapat menangani masalah double nomer pada id invoice yang awalnya manual menjadi otomatis

5.2 Saran

Adapun saran yang penulis berikan untuk pengembangan dari sistem yang telah dibuat:

1. Perlunya pengembangan aplikasi ini agar dapat di kembangkan menggunakan versi web karna agar bisa di akses di manapun dan kapanpun agar lebih fleksibel dan ceo bisa melihat laporan lewat website.

2. Perlunya pengembangan pada saat mencetak otomatis harusnya rename file otomatis sesuai id invoice.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agung Triayudi, dkk. 2014. Rancang Bangun Sistem Pengolahan Supplier Invoice Accounting Menggunakan Metode Extreme Programming. Jurnal Prosisko Vol.1. [2] Andreas Andoyo, M.T.I, Tri Lestari. 2014. Perancangan

Model Pembayaran Pajak Kendaraan Berbasis Web Pada Kantor Samsat Pringsewu. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 2.

[3] Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Teknologi Informasi dan Multimedia.

[4] McLeod, Jr., George Schell.2001.Sistem Informasi.Andi Offset.Yogyakarta.

[5] Anton, Moeliono. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

[6] Dessy Irmawati, Yuniar Indrihapsari. (2014). Sistem Informasi Kearsipan untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 138. WONOSARI. S1 thesis, Fakultas Teknik.

[7] Komang, I Oko Berata. 2014. Panduan Praktis Ekspor Impor. Penerbit: Raih Asa Sukses(Penebar Swadaya Group). Jakarta.

[8] Andi, Microsoft Visual Basic 6.0 Untuk Pemula, MADCOMS, Yogyakarta, 2012

(9)

6 | P a g e

Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan

Penyakit Pada Pohon Buah Durian

Montong Menggunakan Metode Forward

Chaining Dengan Php Native

Indah Amelia Silvi1, Eko Sudrajat2, Achmad Syauqi3

1Universitas Peradaban 2Universitas Peradaban 3Universitas Peradaban

Email: amellindah1@gmail.com, 2 ekosudrajat98@gmail.com, 3 okysyauqi@peradaban.ac.id

Abstrak

Buah durian merupakan si raja buah yang sudah tidak asing lagi di Indonesia dan buah durian sendiri memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, di antaranya yaitu buah durian montong. Dewasa ini, para petani mulai menyadari bahwa budidaya durian montong memang sangat menjanjikan dan dapat memberikan keuntungan yang besar. Hal itu tentu saja jika tanaman durian montong dibudidayakan dengan cara pengelolaan yang benar. Sementara ini sebagian besar dari produksi dan mutu buah durian di Indonesia masih rendah, karena keterbatasan pengetahuan petani dalam pemeliharaan tanamannya dari serangan hama dan penyakit. Proses deteksi hama dan penyakit selama ini masih secara manual, hal ini sangat tergantung pada pengamat hama dan penyakit tanaman yang terbatas. Mendeteksi serangan hama secara dini juga berperan dalam meningkatkan kualitas pada pohon dan buah durian menjadi lebih baik. Oleh karena itu mengatasi permasalah para petani diperlukan sebuah sistem yang mempunyai pengetahuan seperti seorang pakar yang dalam hal ini memiliki pengetahuan gejala-gejala dan penyakit tanaman durian montong yang disebabkan oleh hama dan penyakit. Skripsi ini membuat sistem pakar dengan bahasa pemograman PHP dan database MySQL menggunakan basis aturan (rule-based) dengan menggunakan metode inferensi forward chaining yang bertujuan untuk membantu para petani dalam mendiagnosis penyakit tanaman durian montong. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sistem pakar untuk penanganan penyakit pada durian montong berbasis web dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah diagnosis hama dan penyakit pada pohon durian, karena dapat memberikan hasil diagnosis dari setiap jenis hama dan penyakit, serta dapat memberikan solusi dari diagnosis yang ada.

Keyword: Sistem pakar, forward chaining, Web, penyakit tanaman durian, durian

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan semakin berkembangnya pengetahuan, teknologi komputer juga mengalami kemajuan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan berkembangnya teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai Artificial Intelligence atau lebih dikenal dengan istilah kecerdasan buatan. Salah satu aplikasi dari Artificial Intelligence adalah expert system atau yang lebih dikenal dengan sebutan sistem pakar. Sistem pakar merupakan program computer untuk dapat meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah yang spesifik. Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk kepentingan masyarakat karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang

tertentu ke dalam suatu program, sehingga dapat memberikan keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas. Sistem ini bekerja untuk mengadopsi pengetahuan manusia ke computer yang menggabungkan dasar pengetahuan dengan sistem inferensi untuk menggantikan fungsi seorang pakar dalam menyelesaikan suatu masalah [1].

Buah durian (Durio zibenthinus murr.) merupakan salah satu tumbuhan tumbuhan tropis asli Asia Tenggara dan popular sebagai raja buah [2]. Durian termasuk dalam family Bombaceae yang di kenal sebagai buah tropis musiman di Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, Filipina dan Indonesia) [3]. Tanaman ini merupakan buah asli Indonesia, menempati posisi ke-4 buah nasional dengan produksi, lebih kurang 700 ribu ton per tahun. Musim panen umumnya berlangsung tidak serentak dari bulan September sampai februari dengan masa paceklik bulan April sampai Juli [4]. Sementara ini sebagian dari Produksi dan mutu buah di Indonesia saat ini masih

(10)

rendah, dikarenakan keterbatasan pengetahuan para petani dalam pemeliharaan tanamannya dari serangan hama. Sistem pakar adalah jawaban dari permasalahan yang ada untuk petani dalam membantu memberikan informasi tentang penyakit dan hama yang ada pada pohon buah durian berdasarkan gejala-gejala yang muncul pada pohon buah durian. Sistem pakar adalah sistem komputer yang di tujukan untuk meniru semua aspek (emulate) kemampuan pengambilan keputusan (decision making) seorang pakar [5].

Sebelumnya sudah ada penelitian yang membahas tentang sistem pakar diagnosa penyakit dan hama pohon buah durian ini menggunakan metode Algoritma Bayes penelitian ini dilakukan oleh ibnu Titto Dessetiadi pada tahun 2016. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode forward chaining. Metode forward chaining adalah pecocokan fakta atau pernyataan dimulai dari sebelah kiri ( IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis [6]. Metode forward chaining di pilih karna metode forward chaining prosesnya dimulai dari facts (fakta-fakta yang ada) melalui proses interface fact (penalaran fakta) sehingga menuju suatu goal (suatu tujuan) metode ini akan bekerja dengan baik ketika mengumpulkan atau menyatukan informasi lalu kemudian mencari kesimpulan apa yang dapat di ambil dari informasi tersebut [7].

Kebun Antap Sari Desa Rajawetan, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes sudah dikenal sebagai sentra penghasil aneka jenis durian. Selain memiliki udara sejuk dan segar, kawasan kebun ini juga memiliki pemandangan yang indah. Kawasan kebun ini berjarak 15 km ke arah timur dari pertigaan pasar Linggapura, tepatnya di ruas jalur Tegal - Purwokerto. Areal ini berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Ada 1000 lebih pohon durian berbagai jenis ditanam di sini. Mulai dari montong, sitokong, bawor, cane, petruk dan jenis lokal.

Mendeteksi serangan hama secara dini juga berperan dalam meningkatkan kualitas pada pohon dan buah durian menjadi lebih baik. Hama dan penyakit pohon buah durian seperti Penggerek batang, Penggerek buah, Kutu Putih, Penyakit Kanker Batang, Penyakit Bercak Daun, Penyakit Jamur Upas, Penyakit Busuk Akar, Penyakit Jamur Upas, Penyakit Akar Putih.

Hal ini yang mendasari diperlukannya suatu aplikasi mengenai sistem pakar tanaman pohon buah durian selain untuk mengatasi kendala yang dihadapi para petani, dan penulis mengangkat masalah di atas ke dalam skripsi ini dengan judul “SISTEM PAKAR DIAGNOSIS HAMA DAN PENYAKIT PADA POHON BUAH DURIAN MONTONG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

DENGAN PHP NATIVE DI DESA

RAJAWETAN”.Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat meningkatkan keuntungan para petani durian, serta dapat mengurangi timbulnya gejala penyakit pada tanaman durian karena telah dapat dideteksi dengan lebih cepat.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan Penelitian ini, permasalahan yang dirumuskan adalah “Bagaimana membuat sistem pakar diagnosa hama dan penyakit pada pohon buah durian dengan menggunakan metode Forward chaining”. ?

1.3. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang digunakan untuk mengadopsi cara berfikir dari seorang pakar untuk menyelesaikan susatu permasalahan, sehingga didapat kesimpulan dan keputusan berdasarkan fakta yang ada [14] sistem pakar yang baik di rancang untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru prinsip kerja dari para pakar. Sistem ini membantu orang awam dalam menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang hanya dapat di selsaikan dengan bantuan para pakar.

Apabila suatu sistem memiliki ciri dan karakteristik tertentu maka dapat di katakan sebagai sistem pakar. Kepakaran merupakan perihal yang sangat berharga namun langka. Hal ini juga harus didukung oleh komponen penting dalam sistem pakar yaitu basis pengetahuan, basis data, antarmuka pemakai, mesin inferensi yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan fasilitas belajar mandiri merupakan komponen yang mendukung sistem pakar sebagai kecerdasan buatan tingkat lanjut.

2 .Pengertian Metode Forward chaining

Metode Forward chaining merupakan mesin inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya, di mana forward chaining merupakan inferensi datadrive, inferensi dimulai dari informasi yang tersedia dan baru konklusi atau kesimpulan yang diperoleh [20]. Forward chaining adalah Pelacakan ke depan yang memulai dari sekumpulan fakta-fakta dengan mencari kaidah yang cocok dengan dugaan/hipotesa yang ada menuju kesimpulan [21].

Forward chaining merupakan teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta-fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Jika ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi maka sebuah fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database. Setiap kali pencocokan, dimulai dari rule teratas. Setiap rule hanya boleh dieksekusi sekali saja. Proses pencocokan berhenti bila tidak ada lagi rule yang bisa dieksekusi.

(11)

Bidang Intelegensia Semu (Artificial Intelligence), Forward chaining digunakan untuk membantu agen AI (Artificial Intelligence) menyelesaikan permasalahan logika dengan memeriksa aturan dan pembelajaran sebelumnya untuk menyimpulkan cara untuk menemukan solusinya [22].

II. METODEPENELITIAN

2.1. Metode Pengumpulan Data

.

Gambar 2. Alur Penelitian 2.2 Pengembangan Sistem

Pada tahap ini penulis akan merancang usulan sistem yang baru, penulis menggunakan metode perancangan sistem dengan model Waterfall, Menurut Pressman (2010, p.39) [31] waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini ada dua gambaran dari waterfall model adapun tahapanya antara lain sebagai berikut:

Gambar 3. Metode Waterfall

Berdasarkan model waterfall yang telah digambarkan diatas, maka dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam model tersebut adalah sebagai berikut : 1. Requirements Definition

Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh hasil konsultasi dengan pengguna yang kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi system.

2. System and Software Design

Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya.

3. Implementation and Unit Testing

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.

4. Integration and System Testing

Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat dikirimkan ke customer.

III.SISTEMUSULAN

Berdasarkan analisa kebutuhan sistem informasi penagihan invoice terdapat kebutuhan menu seperti :

1. Data Penyakit ini menampilkan informasi tentang data data penyakit tanaman buah durian

2. Data Gejala ini menampilkan informasi tentang data data Gejala tanaman buah durian

3. Data Aturan /Rules ini menampilkan informasi tentang data data aturan dari seorang pakar tanaman buah durian

4. Halaman data diagnosa menampilkan form konsultasi untuk user /Petani yang ingin melakukan diagnose penyakit

5. Data riwayat diagonosa menampilkan kumpulan data riwayat diagnosa dari pasien

Berdasarkan analisa kebutuhan sistem pakar diagnosa penyakit dan hama buah durian tersebut digambarkan model usercase sebagai berikut :

(12)

Berdasarkan analisa kebutuhan sistem pakar diagnosa penyakit dan hama buah durian tersebut digambarkan model aktivitas diagram sebagai berikut :

Gambar.5 Aktivitas diagram konsultasi

Berdasarkan analisa kebutuhan sistem pakar diagnosa penyakit dan hama buah durian tersebut digambarkan model aktivitas diagram sebagai berikut :

Gambar.6 class diagram Sistem Pakar

IV.HASILDANPEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembahasan Rancangan Sistem Pakar

Design sistem pakar diagnosa penyakit dan hama buah durian telah dilakukan menggunakan UML (Unifed Modeling Leanguagde), dan berdasarkan desain tersebut berikut adalah implementasi dalam aplikasi dengan proses sesuai kebutuhan rancangan antar muka pada sistem terdiri dari :

1 login

Halaman login sistem pakar diagnosa penyakit dan hama buah durian

Gambar 7 login sistem pakar 2 Halaaman Utama Dashboard Administrator

Halaman Dashboard Administrator sistem pakar diagnosa penyakit dan hama buah durian

Gambar 8 Halaman Utama Administrator 3 Halaaman Konsultasi

Halaman Konsultasi sistem pakar diagnosa penyakit dan hama buah durian

(13)

4.2 Hasil Pembahasan Metode Sistem Pakar

Dalam menentukan sebuah penyakit yang diderita oleh petani dalam hasil penelitian terdapat aturan / rules penyakit pada buah durian dan berikut ini adalah rules /aturan metode forward chaining :

Gambar 10 Pohon Keputusan Sistem pakar buah durian Keterangan

G = Gejala P = Penyakit

a) Rule

If G01 (Daun Rontok) And G10 (Daun Layu)

And G16 (Ada Lubang Pada Batang) And G18 (Daun Kering)

Then P01(Penyakit Penggerek Batang) b) Rule 2

If G10 (Daun Layu)

And G15 (Buah Busuk Berulat)

And G14 (Terdapat Telur di Kulit Buah) And G13 ( Terdapat lubang di kulit buah) Then P02 (Penyakit penggerek buah) c) Rule 3

If G11 (Terdapat banyak semut pada buah) And G12 (Kulit buah berwarna putih)

Then P03 (Penyakit Kutu Putih (Pseudococus sp.)) d) Rule 4

If G01 (Daun Rontok) And G10 (Daun Layu)

And G09 (Warna kulit menjadi coklat tua)

And G08 (Terdapat ujung-ujung cabang pohon yang mati)

Then P04 (Penyakit Busuk Akar) e) Rule 4

If G01 (Daun Rontok) And G10 (Daun Layu)

And G09 (Warna kulit menjadi coklat tua)

And G08 (Terdapat ujung-ujung cabang pohon yang mati)

Then P04 (Penyakit Busuk Akar) f) Rule 5

If G01(Daun Rontok) And G06 (Daun berlubang)

And G07 (Daun muncul bercak-bercak kering besar) Then P05 (Penyakit Bercak Daun)

g) Rule 6

If G04 (Terdapat cairan kuning dan terselimuti benang jaring seperti jaring laba-laba)

And G03 (Batang mati)

Then P06 (Penyakit Jamur Upas) h) Rule 7

If G17 (Terlihat dengan adanya alur atau terowongan dari tanah yang menempel di pohon) Then P07 (Penyakit Rayap)

i) Rule 8

If G10 (Daun Layu)

And G19 (Keluar lendir warna merah pada kulit pangkal batang)

And G20 (Batang busuk) Then P08 (Kanker Batang) Studi Kasus

Seorang User / Petani Menjawab Pertanyaan YA G01 (Daun Rontok), G10 (Daun Layu) dan G18 (Daun Kering). Penyakit apakah yang menyerang buah durian berdasarkan aturan forward chaining ?

Jawaban :

Pada Rules / aturan P01 Terdapat gejala If G01 (Daun Rontok)

And G10 (Daun Layu)

And G16 (Ada Lubang Pada Batang) And G18 (Daun Kering)

Then P01(Penyakit Penggerek Batang)

Jadi Kemungkinan besar Kemungkinan besar user mengalamai penyakit P01 dengan aturan rules mengalami penyakit penggerek batang

V.KESIMPULANDANSARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa telah berhasil dibuat sistem pakar diagnosis hama dan penyakit pada pohon buah durian montong berbasis web dengan menggunakan metode forward chaining. Sistem pakar diagnosis hama dan penyakit buah durian ini dapat memberikan informasi gejala dan diagnosa penyakit pada buah durian dan dapat menemukan solusi pengobatan terbaiknya.

5.2 Saran

Adapun saran yang penulis berikan untuk pengembangan dari sistem yang telah dibuat:

1. Perlunya Berdasarkan permasalahan, analisa, dan kesimpulan diatas. Maka penulis memberikan saran untuk pembangunan lebih lanjut sistem pakar ini menggunakan metode lain untuk menambah keakuratan hasil diagnosis penyakit dengan menambahkan nilai probabilitas, misalnya dengan menggunakan certainty factor.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

[1] P. A. Putri and H. Mustafidah, “Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Hati Menggunakan Metode Forward Chaining (Expert System for Diagnosing Liver Disease Using Forward Chaining ),” J. Inform., 2011.

[2] E. Yuniastuti, N. Nandariyah, and S. R. Bukka, “Karakterisasi Durian (Durio zibenthinus) Ngrambe di Jawa Timur, Indonesia,” Caraka Tani J. Sustain. Agric., 2018, doi: 10.20961/carakatani.v33i2.19610.

[3] S. Leontowicz, H., Leontowicz, M., Jesion, I. Bielecki, W., Poovarodom, S., Vearasilp, S., … Gorinstein, “Positive effects of durian fruit at different stages of ripening on the hearts and livers of rats fed diets high in cholesterol. European Journal of Integrative Medicine,” 2011.

[4] B. H. 2015. Dang, T.-N., & Nguyen, “No TitleStudy on Durian Processing Technology and Defleshing Machine. 3(1), 12–16.,” Asia Pacific J. Sustain. Agric. Food Energy, 2015.

[5] R. Rosnelly, SISTEM PAKAR KONSEP DAN TEORI. 2012.

[6] S. Azhar, “SISTEM PAKAR PENYAKIT GINJAL PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING,” Tek. Inform., 2014.

[7] H. A. Hidayat and G. Gumilang, “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Yang Disebabkan Oleh Rokok Dengan Metode Forward Chaining,” Jutekin, 2017.

[8] I. H. SANTI, “sistem pakar prediksi penyakit dalam konsep kedokteran AtThibbun Nabawi,” 2017.

[9] D. Nugraha, “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PELACAKAN PADA MATA KULIAH KECERDASAN BUATAN BERBASIS MULTIMEDIA,” 2014.

[10] Yakub, “Pengantar Sistem Informasi,” Igarss 2014, 2014, doi: 10.1007/s13398-014-0173-7.2.

[11] A. Kristanto, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya (Edisi Revisi). 2010.

[12] T. Sutabri, Analisis Sistem Informasi. Andi Yogyakarta, 2012.

[13] Vince suhartono T Sutojo; Edy mulyanto, Kecerdasan Buatan. Andi Offset, 2011.

[14] [R Rachmawati, “Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Asma,” J. Algoritm., 2012.

[15] A. N. Fadhilah, “Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Kulit pada Anak dengan Metode Expert System Development Life Cycle,” J. Algoritm., 2012.

[16] A. C. Staugaard, Robotics; Artificial intelligence. 1987.

[17] J. Feng, “Phenolics from Durian Exert Pronounced NO Inhibitory and Antioxidant Activities,” J. Agric. Food Chem., 2016.

[18] P. Anupunt, “Native tropical asian fruits. In Acta Horticulturae,” 2003.

[19] Perkuliahan.com, “Budidaya Durian Monthong,” 2014.

[20] Y. N. I. & Djuniadi, “Perancangan Sistem Pakar Penyuluh Diagnosa Hama Padi dengan Metode Forward Chaining,” J. Tek. Elektro, 2015.

[21] D. UMMAR, “Pengertian Metode Forward dan Backward Chaining Sistem Pakar,” 2014.

[22] M. Rouse, “DEFINITION forward chaining,” 2018.

[23] Rosa, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. 2013.

[24] Yakub, Pengantar Sistem Informasi, Edisi Pert. yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

[25] A. Kadir, manajemen database. yogyakarta: Andi Offset, 2010.

[26] T. QCollege, “Webmaster Using PHP,” 2004.

[27] D. D. Prasetyo, “Solusi Pemrograman Berbasis Web Menggunakan PHP 5,” 2004.

[28] Sholiq, pemodelan sistem informasi berorientasi objek dengan UML. 2006.

[29] T. L. Clune and R. B. Rood, “Software testing and verification in climate model development,” IEEE Softw., 2011, doi: 10.1109/MS.2011.117.

[30] F. Jiang and Y. Lu, “Software testing model selection research based on Yin-Yang testing theory,” in Proceedings - 2012 International Conference on Computer Science and Information Processing, CSIP 2012, 2012, doi: 10.1109/CSIP.2012.6308923.

[31] R. S. Pressman, Software Engineering: a practitioner’s approach, 7th Edition,. 2010.

(15)

Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Peradaban (JSITP) Vol. 1, No. 1, 2020

12 | P a g e

Rancang Bangun Sistem Informasi

Pada Bengkel Motor Savana Berbasis

Web Menggunakan Metode Xp (Extreme

Programming)

Eva Zulianti1, Fuaida Nabyla2, Achmad Syauqi3

1Universitas Peradaban 2Universitas Peradaban 3Universitas Peradaban

1evazulianti20@gmail.com, 2nabilafuaida@gmail.com, 3okysyauqi@peradaban.ac.id

Abstrak

Bengkel Savana merupakan bengkel yang berada di wilayah bumiayu yang bergerak dibidang jasa seperti perbaikan motor, penjualan sparepart dan aksesoris sepeda motor. Dalam proses bisnisnya masih menggunakan sistem manual, mulai dari pelayanan jasa service, stok barang hingga membuat laporan-laporan lainnya. Penulis mencoba memberikan solusi untuk mengatasi masalah pada bengkel savana melalui rancangan sistem baru, yaitu dengan penggunaan sistem informasi atau teknologi informasi. Yang diharapkan bisa memberikan pemecahan masalah terhadap segala proses pengolahan data pada bengkel savana. Dalam pengembangan sistem yang digunakan penulis adalah XP (Extreme Programming) didalamnya terdapat tahapan yaitu Perencanaan, Perancangan, Pengkodean dan Pengujian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat mempermudah bengkel savana dalam mengelola data bengkel, misalnya mempermudah kegiatan bisnis, membuat laporan menjadi lebih mudah, penyajian informasi yang akurat, sehingga dapat membantu admin dan kasir dalam mengelola data bengkel.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Bengkel Motor, Extreme Programming, Web

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bengkel savana merupakan usaha milik perorangan yang bergerak di bidang jasa yaitu penyedia layanan jasa service sepeda motor. Selain menyediakan jasa

service, bengkel savana menjual sparepart dan aksesoris sepeda motor. Dalam proses bisnisnya bengkel savana masih menggunakan sistem manual dan belum menggunakan teknologi dalam mengelola data. Data pelanggan pada pelayanan jasa service, pembelian sparepart dan akesoris sepeda motor masih menggunakan nota dengan menggunakan tulisan tangan. Permasalahan lain yang muncul adalah pada saat proses mengetahui jumlah stok barang akan mengalami kesulitan jika harus

melakukan pengecekan secara manual menggunakan berkas fisik. Hal ini membuat operasional kerja pada bengkel savana ini memiliki banyak resiko karena berkas yang mudah rusak, dan jika rusak tidak ada data cadangan untuk melihat stok barang secara keseluruhan. Sehingga menimbulkan pemrosesan data menjadi informasi yang di perlukan tidak berjalan dengan baik dan mengalami kesulitan dalam mengelola data bengkel. Untuk itu diperlukan suatu sistem terkomputerisasi yang mampu menyajikan data secara cepat dan tepat. Dengan adanya suatu sistem terkomputerisasi maka akan mempermudah dan mempersingkat pekerjaan dengan hasil yang lebih rinci.

(16)

Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Peradaban (JSITP) Vol. 1, No. 1, 2020

II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi

Menurut Henry C Lucas dalam Astuti [1] menyatakan bahwa sistem in formasi adalah suatu kegiatan yang menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.

Sistem informasi adalah suatu sistem kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung informasi bersifat manajerial, kegiatan strategi dari suatu organisasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [2]

2.2 Website

World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan Web adalah salah satu layanan yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web ini menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang terhubung ke internet.

Website atau situs ini dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi yang berupa teks, gambar, animasi dan suara[3].

2.3 Bengkel

Bengkel adalah sebuah bangunan yang menyediakan ruang dan peralatan untuk melakukan perbaikan benda yang rusak. Sedangkan istilah bengkel dalam kehidupan sehari-hari di indonesia berkaitan dengan jasa perbaikan kendaraan sepeda motor atau mobil [4].

2.4 Basis Data

Basis Data adalah kumpulan data yang saling berelasi yang merupakan fakta mengenal obyek, orang dan lain-lain dan dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter atau symbol) [5]. Basis dapat didefinisikan dalam berbagai sudut

pandang seperti berikut:

a. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan sehingga dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama tanpa adanya pengulangan (redudancy) untuk memenuhi kebutuhan.

c. Kumpulan-kumpulan dokumen yang berupa file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik. 2.5 HTML

Menurut Anhar [6] menjelaskan bahwa HTML (Hypertext Markup Language) adalah beberapa kumpulan sekumpulan simbol atau tag yang dituliskan dalam sebuah file yang digunakan untuk menampilkan halaman pada web browser”. HTML digunakan secara luas untuk menampilkan halaman

web. HTML saat in i merupakan standar internet yang dapat didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya

oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML diawali dan diakhiri dengan suatu perintah yang disebut dengan tag dan diantara kedua tag tersebut terdapat nilai-nilai dan atribut-atribut. HTML adalah bahasa pemrograman yang fleksibel karena bisa meletakkan script dari bahasa pemrograman lain seperti PHP, Javascript, VB dan C.

2.6 PHP

Menurut Didik Dwi Prasetyo dalam [6] PHP merupakan bahasa scripting server-side, dimana pemrosesan datanya dilakukan pada sisi server.

server akan menerje mahkan skrip program, kemudian hasilnya akan dikirim kepada client yang melakukan permintaan.

2.7 MySQL

Menurut Didik Dwi Prasetyo dalam [6] MySQL merupakan database server yang berkembang di lingkungan open source dan didistribusikan secara free (gratis) dibawah lisensi GPL. MySQL merupakan RDBMS (Relational

Database Management System) server. RDBMS adalah program yang memungkinkan pengguna

database dapat membuat, mengelola, dan menggunakan data pada suatu model relational. Dengan demikian, tabel-tabel yang terdapat pada

database memiliki relasi antara satu tabel dengan tabel lainnya.

2.8 Xampp

Xampp adalah kompilasi software yang didalamnya berisi paket apache HTTP server, MySQL dan PhpMyadmin [7].

2.9 Sublime Teks Editor

Menurut Putra dkk mendefinisikan “Sublime

Text adalah text editor berbasis phyton, sebuah text editor dengan tampilan yang elegan, kaya fitur, cross

platform, dan simple yang cukup dikenal dikalangan developer (pengembang) dan desainer”. Sublime Text

3 dapat digunakan sebagai editor dari bahasa pemograman PHP dalam melakukan pengelolaan konten di dalam aplikasi server[8].

2.10 Enterprise Architect

Enterprise architecture adalah kumpulan prinsip, metode, dan model yang digunakan untuk mendesain dan merealisasikan struktur organisasi

enterprise, proses bisnis seperti perencanaan bisnis dan operasional bisnis, sistem informasi, dan infrastruktur teknologi in formasi. Menurut The Open

Group dapat disimpulkan enterprise architecture adalah blueprint organisasi yang menentukan bisnis, informasi, dan teknologi yang dapat digunakan agar tercapai misi sebuah organisasi [9].

2.11 Balsamiq Mockup

Software ini diciptakan oleh Giacomo Peldi Gu ilizzoni pada tanggal 19 juni 2008. Giacomo Peldi Gu ilizzoni merupakan seorang mahasiswa Universitas Bologna sekaligus pemilik Balasmiq

(17)

Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Peradaban (JSITP) Vol. 1, No. 1, 2020

14 | P a g e

Studio LLC. Balasmiq Mockup adalah program aplikasi yang digunakan untuk pembuatan tampilan

User Interface pada sebuah aplikasi. Software ini menyediakan tools yang dapat memudahkan dalam pembuatan desain Prototyping website atau aplikasi yang akan dibuat [10].

2.12 UML (Unified Manipulation Language)

UML (Unified Manipulation Language) adalah bahasa spesifikasi standar yang di gunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. UML merupakan metode dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan merupakan alat untuk mendukung pengembangan pada sistem [11].

2.13 Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan dilakukan pada peneliti ini yaitu menggunakan metode Extreme Programming (XP). Menurut Pressman [6] Extreme Programming (XP) merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak secara cepat. Alasan menggunakan metode Extreme Programming (XP) adalah karena sifat dari aplikasi yang dikembangkan dengan cepat me lalu i tahapan-tahapan yang ada meliputi: Planning/perencanaan,

Design/perancangan, Coding/pengkodean dan

Testing/pengujian. Adapun tahapan pada Extreme

Programming dapat dijelaskan pada gambar 2.1:

Gambar 1. Siklus Extreme Programming Siklus Extreme Programming membagi sebuah proyek menjadi 4 fase besar

1) Planning/Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah awal untuk memulai penelitian dengan mendefinisikan kebutuhan yang diperlukan, serta output yang akan dihasilkan, layanan yang akan dikembangkan pada aplikasi, dan fitur serta fungsional dari aplikasi yang akan di kembangkan.

2) Design/Perancangan

Langkah in i merupakan bagian dari perancangan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dari

penggunanya. 3) Coding/Pengkodean

Langkah pengkodean merupakan langkah dalam menyiapkan kode pada software yang digunakan dalam pengembangan aplikasi sehingga dapat menjadi pemecahan masalah.

4) Testing/Pengujian

Langkah pengujian merupakan langkah akhir untuk menguji layanan atau fitur dan fungsionalitas yang terdapat pada aplikasi yang dibangun. Sehingga dapat diambil kesimpulan dari pengujian yang dilakukan.

III. METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian

Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya tahapan-tahapan yang jelas. Tahapan ini merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian masalah yang akan dibahas. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan tahap awal yang dilakukan dalam penelitian. Pada tahap ini, dimaksudkan agar dapat memahami masalah-masalah yang akan ditelit i, sehingga dalam tahap analisis dan perancangan tidak keluar dari permasalahan yang akan diteliti.

2. Studi Literatur

Tahap ini penulis mempelajari dan memahami teori-teori yang menjadi pedoman dan referensi yang diperoleh dari berbagai buku, jurnal dan juga internet untuk melengkapi konsep dan teori, sehingga memiliki landasan dan keilmuan yang baik guna menyelesaikan masalah yang dibahas dalam penelitian dan mempelajari penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3. Pengumpulan Data

Penelitian ini penulis menggunakan tiga metode untuk pengumpulan data, yaitu:

a. Wawancara

Metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara bertatap muka langsung antara penulis dengan responden untuk mendapatkan suatu informasi secara lisan dengan tujuan memperoleh data-data yang dibutuhkan oleh penulis. Hal ini dilakukan agar penulis mengetahui kegiatan apa saja yang sedang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan website yang sesuai dengan kebutuhan. Penulis melakukan wawancara dengan pemilik bengkel Bengkel Motor savana Bumiayu.

b. Pengamatan Langsung (observation)

Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap aktivitas penjualan dan jasa service yang

(18)

Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Peradaban (JSITP) Vol. 1, No. 1, 2020

15 | P a g e terjadi pada Bengkel Motor Savana Bumiayu

sehingga penulis dapat memahami proses yang sedang berjalan pada Bengkel Motor Savana Bumiayu sebagai referensi pembuatan sis tem yang akan dibangun.

c. Analisis Dokumen

Penulis mencari dan mempelajari dokumen yang relevan dengan pengolahan data penjualan dan jasa service yang bersumber dari buku ataupun nota pada bengkel motor savana bumiayu.

4. Perancangan Sistem

Tahap ini perancangan sistem yang akan dibangun dan digambarkan secara terstruktur sebelum dilakukan pengkodean kedalam pemrograman. Rancang bangun sistem informasi bengkel motor savana ini di maksudkan untuk menghasilkan suatu sistem informasi baru untuk mendukung operasional bengkel motor savana. Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan sebuah sistem yang akan memudahkan proses pengembangan sistem dimasa yang akan datang. Dalam penulisan tahapan ini, metode perancangan sistem yang digunakan penulis dalam merancang sistem bengkel savana adalah XP (extreme programming), pada sistem tersebut didalamnya terdapat tahapan-tahapan dalam membangun sistem informasi, yaitu:

a. Planning (perencanaan)

Tahapan planning atau perencanaan dilakukan dengan mengumpulkan kebutuhan- kebutuhan untuk memahami konteks bisnis perangkat lunak yang akan di kembangkan untuk mendapatkan fitur-fitur utama, fungsionalitas serta

output pada sistem informasi bengkel motor savana. Perusahaan akan memberikan nilai prioritas berdasarkan seluruh nilai bisnis dari fitur atau fungsi. Penelitian akan menghasilkan penetapan waktu pengembangan sistem yang akan dilakukan oleh pembuatan sistem tersebut. Kemudian perusahaan dan pembuatan sistem akan mencapai kesepakatan tentang alur sistem, tanggal rilis dan hal-hal projek lainnya.

b. Design (perancangan)

Perancangan pad metode XP dibuat sederhana. Desain dalam alur sistem dibuat berorientasi objek. Desain sistem informasi bengkel motor savana dibuat dengan mengunakan pemodelan UML (Unified Modelling Language). Proses desain sistem menggunakan UML ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu dari sisi admin dan kasir. Sebagai admin akan memiliki hak akses sepenuhnya mengenai fungsi dan fitur sistem yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan-kebutuhan sebagai admin dalam mengelola sistem.

c. Coding (Pengkodean)

Setelah desain dibuat maka tahapan selanjutnya adalah pengkodean dari pengembangan sistem informasi bengkel motor savana. Pada sistem ini implementasi kode dibuat kedalam bahasa pemograman PHP dan kemudian ke database MySQL dengan menggunakan php native. Implementasi kode membentuk fungsi-fungsi yang dibutuhkan, tahap ini diharapkan agar semua fungsi- fungsi berjalan dengan baik sesuai dengan desain yang telah dibuat.

d. Testing (Pengujian)

Setelah coding tahap selanjutnya adalah

testing. Tahap testing ini dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap pengkodean (coding) pada sistem informasi bengkel motor savana menggunakan metode black box. Karena metode

black box testing ini merupakan strategi testing dimana hanya berfokus pada faktor fungsionalitas dan spsifikasi perangkat lunak. Hasil pengujian ini akan menentukan apakah sistem sudah bisa dirilis atau belum. Jika terdapat masukan saran untuk perbaikan pada hasil pengkodean sistem, maka akan dilakukan pengkodean ulang untuk memperbaiki masalah yang ada, tetapi jika pengguna atau perusahaan sudah menyetujui hasil akhir dari pengkodean maka sistem sudah siap untuk dirilis.

e. Laporan Hasil Penelitian

Pada tahap ini, penulis membuat laporan dari hasil penelitian yang berisikan laporan penelitian terhadap masalah-masalah dan solusi yang ada pada objek yang diteliti.

3.2 Perancangan Sistem

1) Use Case Diagram Bengkel Motor Savana. Berikut merupakan diagram use case aplikasi bengkel motor savana :

(19)

Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Peradaban (JSITP) Vol. 1, No. 1, 2020

16 | P a g e

2) Class Diagram

Class Diagram yaitu jenis diagram UML yang digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun paket-paket yang ada pada suatu sistem akan digunakan. Diagram in i dapat memberikan gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi yang tedapat pada sistem tersebut. Berikut class diagram pada sistem informasi bengkel motor savana :

Gambar 3. Class Diagram Bengkel Motor Savana

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi pada bengkel motor savana berbasis web berupa perangkat lunak yang dapat dijalankan melalui browser internet. Sistem in i dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan

database MySQL. Sistem in i ditujukan untuk membantu memudahkan dan mempercepat pihak bengkel untuk mengatasi masalah dalam mengelola data pada bengkel motor savana yang masih manual. 4.2 Pembahasan

Sistem informasi bengkel motor savana ini digunakan oleh 2 pengguna utama yaitu : Admin dan kasir. Kedua pengguna akan memulai sistem pada halaman utama, seperti gambar 4:

Gambar 4. Halaman Utama Sistem Bengkel

Pengguna pertama yaitu admin akan menggunakan halaman login yang sama dengan pengguna 2 yaitu kasir bengkel. Admin bertugas dalam mengelola semua data bengkel sedangkan kasir hanya melakukan penginputan transaksi pelanggan. Ga mbar 4.2 merupakan halaman login yang dapat digunakan oleh pengelola sistem bengkel untuk melakukan login dengan menginputkan username dan password yang telah di daftarkan. Berikut halaman login pengguna sistem yang terdapat pada gambar 5 :

Gambar 5. Halaman Login Pengguna Sistem Bengkel Admin dan kasir telah berhasil melakukan login dapat menikmati fitur yang tersedia di dalam sistem bengkel motor savana.

Perancangan antarmuka ini, admin dapat melihat jumlah kasir yang terdapat di sistem, jumlah mekanik, jumlah stok barang, jumlah transaksi dan total pendapatan hari ini dan jumlah pendapatan keseluruhan. Dilihat pada gambar 6 :

Gambar 6. Halaman Dashboard Admin Berikut ini tampilan halaman dashboard kasir. Perancangan antarmuka ini, kasir dapat menginput transaksi dan dapat menghapus data transaksi konsumen. Dilihat pada gambar 7 :

(20)

Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Peradaban (JSITP) Vol. 1, No. 1, 2020

17 | P a g e

Gambar 7. Halaman Dashboard Admin dan Kasir 4.3 Pengujian Sistem

Sistem informasi bengkel motor savana menggunakan pengujian blackbox dan UAT dengan cara menguji beberapa fungsi yang tersedia pada aplikasi dan user.

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi bengkel motor savana telah berhasil dirancang dan dibangun dengan berbasis web. sistem ini untuk membantu mempermudah dan mempercepat dalam melakukan proses pengolahan data pada bengkel motor savana.

Pengembangan sistem informasi bengkel motor savana dapat dikembangkan dengan menggunakan metode extreme programming karena memudahkan dalam pembuatan sistem informasi bengkel savana melalui tahapan-tahapan seperti

planning/perencanaan, design/perancangan,

coding/pengkodean, testing/pengujian. 5.2 Saran

Pembuatan sistem informasi penjualan dan jasa service pada bengkel motor savana bumiayu masih terdapat kekurangan yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengembangan selanjutnya sehingga menjadi lebih baik. Adapun saran yang penulis usulkan adalah dengan menggunakan sistem

barcode agar mempercepat dalam penginputan data barang dan proses transaksi penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] N. U. R. Inayah, “SISTEM INFORMASI

JASA SERVIS DAN PENJUALAN

SPAREPART PADA BENGKEL MULYA

MOTOR JAKARTA,” 2016. .

[2] H. Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem

Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. 2007. [3] S. P. Jambi, T. Handayani, and G. Feoh,

“MEDIS BERBASIS W EB ( STUDI KASUS DI KLINIK BERSALIN SRIATI KOTA,” pp. 226–236.

[4] B. C. Denny Ramdhani, Haeruddin, “SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI DAN PENGGA JIAN SEDERHANA PADA BENGKEL „ SUMBER JA YA MOTOR ‟ MUARA BADAK,” vol. 2, no. 1, 2017.

[5] Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. 2007.

[6] Ivan Alfatih Saputra, “Aplikasi Layanan Bengkel Mobil Berbasis Android di Kota Bandar Lampung,” (SKRIPSI). Univ.

Lampung, p. 137, 2017, [Online]. Available: http://digilib.unila.ac.id/27167/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf.

[7] I. Prawira et al., “ Barang Berbasis Web Pada Bengkel Mobil Auto Rizal Palembang,” J.

Chem. Inf. Model., vol. 3, no. 2, p. 141, 2017,

[Online]. Available:

https;//www.pdfdrive.com.

[8] D. Pradiatiningtyas, “E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Smk N 4 Purworejo,” vol. 7, no. 2, pp. 1–8, 2017.

[9] T. SULANDARI, “PERANCANGAN

ENTERPRISE ARCHITECTURE

MENGGUNAKAN TOGAF

ARCHITECTURE DEVELOPMENT

METHOD (STUDI KASUS PT. BALI DOUBLE C),” 2015.

[10] M. P. Prima Nur Hidayati Putri,

Dra.Sulistiowati, “PENERAPAN

SOFTWARE BALSAMIQ UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN KERJA

PROYEK SISWA KELAS XII MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 JOMBANG,” pp. 1–7, 2014.

[11] Suendri, “Medan), Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) Pada Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database Oracle (Studi Kasus: UIN Sumatera Utara,” vol. 6341, no. November, pp. 1–9, 2018.

(21)

18 | P a g e

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

JurusanMenggunakan Metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) Studi Kasus : SMK

Muhammadiyah Bumiayu

Dichi Ade Saputra1, Mukrodin2, Eko Sudrajat3

1 Universitas Peradaban 2 Universitas Peradaban 3 Universitas Peradaban 1

hallodici@gmail.com, 2mukrodins@gmail.com, 3ekosudrajat98@gmail.com

Abstrak

Manusia selalu dihadapkan pada beberapa pilihan di dalam kehidupannya. Permasalahan tentang pengambilan keputusan ini juga di alami oleh siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Permasalahan yang sering terjadi adalah calon siswa SMK bingung dan belum tahu harus memilih jurusan apa yang tepat untuk dirinya. Penjurusan di SMK Muhammadiyah Bumiayu saat ini masih di lakukan dengan sistem manual, yaitu siswa memilih jurusannya sendiri hanya dengan mengisi sebuah formulir pemilihan jurusan. Tujuan penjurusan ini yaitu agar siswa bisa terarah dalam menerima pelajaran yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process sebagai model untuk uji komparasi hierarki. Metode ini digunakan karena dapat membantu dalam pengambilan keputusan dengan memperhatikan kriteria yang ada serta informasi yang diberikan bersifat kuantitatif. Dengan sistem ini nantinya calon siswa/i SMK Muhammadiyah Bumiayu dapat dengan mudah memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuannya, tanpa harus takut salah memilih jurusan yang berakibat akan merugikan siswa dari segi biaya maupun waktu. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam menentukan jurusan bagi siswa/i SMK Muhammadiyah Bumiayu.

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Pemilihan Jurusan, Metode AHP

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia selalu dihadapkan pada beberapa pilihan di dalam kehidupannya. Pengambilan keputusan yang tepat akan memberikan pengaruh pada kehidupan di masa depan. Permasalahan tentang pengambilan keputusan ini juga dialami oleh siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa, karena dengan adanya pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri seseorang. Proses pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu proses yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan siswa di masa depan.

Pemilihan jurusan di SMK perlu pemikiran yang matang, karena akan mempengaruhi masa depan. Permasalahan yang sering terjadi adalah calon siswa SMK bingung dan belum tahu harus memilih jurusan apa yang tepat untuk dirinya. Ada siswa yang memilih jurusan hanya karena mengikuti teman atau karena pilihan orang tua mereka, atau hanya dengan pertimbangan mudah mendapatkan pekerjaan. Penjurusan itu sendiri bertujuan untuk membantu mempersiapkan siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan memilih profesi, sehingga siswa memiliki bekal untuk dapat maju ke langkah selanjutnya.

Penjurusan di SMK Muhammadiyah Bumiayu saat ini masih dilakukan dengan sistem manual, yaitu siswa memilih jurusannya sendiri hanya dengan mengisi sebuah formulir pemilihan jurusan dan kemudian calon siswa melakukan tes akadeik sesuai dengan jurusan yang dipilih. Sering kali calon siswa SMK Muhammadiyah Bumiayu kesulitan dalam menentukan jurusan yang akan dipilih, tidak sedikit siswa yang merasa salah memilih jurusan ketika sudah masuk di jurusan tersebut. Cara manual tersebut menjadi kurang praktis dan memakan waktu yang lama, rentan terjadi kesalahan dalam pemilihan jurusan sehingga akan merugikan siswa, baik dari biaya maupun waktu.

Melihat masalah tersebut maka diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan yang akan menjadi alternatif untuk menentukan jurusan calon siswa SMK Muhammadiyah Bumiayu. Penentuan jurusan tersebut nantinya akan ditentukan berdasarkan beberapa kriteria yaitu peminatan, prospek dan kualitas jurusan. Menurut Supartha dan Dewi (2014) [5] dalam jurnalnya, Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan suatu sistem berbasis komputer yang dapat membantu seseorang dalam

(22)

meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Dengan menggunakan Sistem Pendukung Keputusan, diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang ada

Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam sistem pendukung keputusan yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode Analytical Hierarchy Process merupakan metode yang banyak digunakan dalam kasus pembobotan kriteria dan penentuan prioritas setiap kriteria berdasarkan matriks perbandingan berpasangan. Layaknya sebuah metode analisis, Analytical Hierarchy Process pun memilki kelebihan dalam sistem analisisnya, kelebihan- kelebihan ini adalah : kesatuan, kompleksitas, saling ketergantungan, struktur hirarki, pengukuran, sintesis, trade off, penilaian dan konsensus dan pengulangan proses. (Munthafa dan Mubarok, 2017) [2].

Berdasarkan pembahasan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) BERBASIS WEBSITE (STUDI KASUS : SMK MUHAMMADIYAH BUMIAYU)”, agar para calon siswa yang akan mendaftar dapat menentukan pilihan jurusan yang tepat. Dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process sebagai model untuk uji komparasi hierarki. Metode ini digunakan karena dapat membantu dalam pengambilan keputusan dengan memperhatikan kriteria yang ada serta informasi yang diberikan bersifat kuantitatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu bagaimana membuat system pendukung keputusan pemilihan jurusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process yang akan digunakan dalam menentukan jurusan calon siswa di SMK Muhammadiyah Bumiayu?

1.3. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang pemilihan jurusan juga sudah pernah dilaukan oleh Mhd Riki Prayitno (2013) [3] menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Pada penelitian tersebut peneliti hanya melakukan pemilihan jurusan untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja. Peneliti menggunakan nilai Fisika, Biologi, Kimia dan nilai angket sebagai kriteria dalam penjurusan calon siswa. Hasil dari penelitian tersebut adalah sistem yang dapat mempermudah panitia penentuan jurusan untuk mempercepat proses perangkingan siswa dengan cara menginput nilai-nilai dan langsung mendapatkan hasilnya. Selain itu, sistem dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat tentang penentuan jurusan pada SMA Setia Budi Abadi Perbaungan.

Penelitian lain juga sudah dilakukan oleh I Kadek Dwi Gandika Supartha dan I Gusti Ayu Putu Eka Purnama Dewi

(2014) [5] menggunakan Fuzzy SAW untuk menentukan jurusan siswa SMK dengan menggunakan nilai rata-rata raport dan minat. Minat didaapat pada saat siswa melakukan pendaftaran ke sekolah dengan melakukan interview. Hasil dari penelitian tersebut adalah aplikasi yang dibangun telah mampu menghasilkan penjurusan berdasarkan kriteria dan bobot yang telah diinputkan sebelumnya kedalam sistem dalam waktu yang relatif singkat, sehingga akan sangat membantu mempercepat penentuan jurusan siswa baru yang sebelumnya dilakukan dengan proses manual.

1. Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP)

Metode Analytical Hierarchy Process dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut ke dalam bagian- bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode Analytical Hierarchy Process ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat [1].

2. Perbandingan Berpasangan

Inti dari Analytical Hierarchy Process adalah melakukan perbandingan berpasangan menggunakan tabel skala perbandingan Saaty yang dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini [1] :

Tabel 1. Skala Fundamental untuk Perbaningan Berpasangan

Intensitas dari kepentingan pada

skala absolut

Definisi Penjelasan

1 Kedua elemen yang sama.

Dua elemen dengan pengaruh sama besar dalam pengambilan keputusan

3

Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen yang lainnya.

Pengalaman dan penilaian

menyatakan bahwa satu elemen sedikit lebih berperan dibandingkan

Gambar

Gambar 1 aturan forward chaining
Gambar 1. Siklus Extreme Programming  Siklus Extreme Programming membagi sebuah  proyek menjadi 4 fase besar
Gambar 2. Use Case Diagram Bengkel Motor Savana
Gambar 3. Class Diagram Bengkel Motor Savana  IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi secara infor- mal, saya telah melakukan pengamatan perayaan Imlek publik dalam festival Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) sejak pertama kali

Continous Continous Umumnya semua objek gambar

Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh

Konsep dasar yang ideal bagi bisnis waralaba dalam perspektip hukum kontrak adalah berdasarkan rasa keadilan dan kepatutan (equity) dengan mengacu kepada asas-asas hukum

Kasus perceraian, perselingkuhan dan memiliki anak diluar pernikahan merupakan permasalahan sosial yang ditimbulkan dari keluarga TKW dan ini sangat sering

Keputusan Wadir Umum dan Keuangan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 58 Tahun 2013, Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Badan

Penelitian lain dengan responden murid SMP menunjukkan adanya hubungan dan perbedaan antara bentuk tubuh dan status gizi, dimana murid yang berstatus gizi normal

Emisi otoakustik adalah bunyi yang diproduksi secara spontan dari koklea terutamanya dari sel-sel rambut luar di telinga bagian dalam. Emisi otoakustik ini dapat diukur dari