• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Adiwerna, 15 Juli 2011 KSK Adiwerna M.N. YUSMAR NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Adiwerna, 15 Juli 2011 KSK Adiwerna M.N. YUSMAR NIP"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Publikasi Kecamatan Adiwerna Dalam Angka Tahun 2011, merupakan penyajian data statistik dan data sekunder yang memuat data series tahun 2010 Kecamatan Adiwerna.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada

1. Bapak Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Tegal. 2. Bapak Camat Adiwerna.

3. Segenap Kepala UPTD/Instansi di Kecamatan Adiwerna dan semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini.

Kami selalu menantikan masukan yang konstruktif guna peningkatan publikasi selanjutnya.

Semoga penerbitan sederhana ini dapat bermanfaat.

Adiwerna, 15 Juli 2011 KSK Adiwerna

M.N. YUSMAR

(2)

SAMBUTAN

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada kita sekalian.

Saat ini dinamika masyarakat Kecamatan Adiwerna semakin giat dalam membenahi diri, baik dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakatnya maupun sebagai bagian dari kegiatan pembangunan Kabupaten Tegal pada umumnya.

Untuk melihat perkembangan tersebut semakin diperlukan data dan informasi yang aktual, akurat, detail dan series, sebagai bahan evaluasi dan perencanaan kegiatan berikutnya.

Buku Kecamatan Adiwerna Dalam Angka Tahun 2011 ini kiranya dapat mengisi salah satu kebutuhan tersebut.

Akhirnya kami sampaikan selamat atas terbitnya publikasi ini, semoga buku ini dapat bermanfaat dan kiranya Allah Yang Maha Kuasa selalu memberikan lindungan dan petunjukan-Nya bagi kita semua. Amin.

Adiwerna, 20 Juli 2011 Camat Adiwerna

MOH SOLEH, SH, S.Sos, M.Si

(3)

Bab.1 G e o g r a f i s

ecamatan Adiwerna terletak pada posisi antara 109o04’25” BT - 109o08’04” BT

dan antara 6o53’44” LS – 6o55’11”

LS, memiliki wilayah yang terdiri dari daratan bukan pesisir, dengan kemiringan datar.

Luas kecamatan Adiwerna adalah 2.386,100 hektar terdiri dari 49,59 % merupakan lahan kering yaitu seluas 1.183,321 hektar, sementara lahan sawah ber-irigasi besarannya dari tahun ke tahun mengalami penurunan yaitu pada tahun 2010 seluas 1.202,779 hektar. Dari Luas lahan sawah tersebut 1.193,779 hektar diantaranya merupakan lahan sawah beririgasi teknis dan 9 hektar lainnya merupakan sawah tadah hujan. Lahan sawah yang ditanami padi sebanyak satu kali dalam setahun seluas 183 hektar, sedangkan 245 hektar lainnya ditanami padi sebanyak dua kali setahun dan panen tiga kali seluas 296 hektar. Sedangkan lahan kering terdiri dari 1.102,465 hektar merupakan bangunan dan pekarangan, dan 80.856

(4)

hektar digunakan untuk kawasan lainnya, seperti makam, lapangan, jalan, dan sebagainya.

Curah hujan pada tahun 2010 sebesar 1.162 mm dengan hari hujan 194 atau lebih kering dari tahun 2009, (dengan 997 mm dan 105 hari hujan), sedangkan kelembaban udara tahun 2010 sekitar 0,85 %. Sebagai kawasan perkotaan kecamatan Adiwerna mengalami dampak pemanasan global dengan suhu udara berkisar 24-35 derajat celcius.

Wilayah kecamatan Adiwerna berada + 6 km di sebelah utara ibukota Kabupaten Tegal. Merupakan dataran rendah dengan ketinggian 19 m dari atas permukaan laut. Terdiri dari 21 desa dengan jarak terjauh sekitar 8 km dari desa Tembok Luwung di sebelah timur ke desa Pedeslohor di bagian barat wilayah kecamatan ini.

Batas-batas kecamatan Adiwerna sbb :

Sebelah utara : Kec. Talang dan Kec. Dukuhturi Sebelah Timur : Kec. Pangkah

Sebelah Selatan : Kec. Slawi dan Kec. Dukuhwaru Sebelah Barat : Kabupaten Brebes

(5)

Bab. 2 Pemerintahan

erdapat sebanyak 21 desa di kecamatan Adiwerna yang seluruhnya berstatus pemerintahan desa. Sebagian besar desa di kecamatan Adiwerna dipimpin oleh generasi muda, hal ini tergambar dari rata-rata usia Kepala Desa yang berumur 42 tahun. Dengan Kepala Desa termuda berusia 28 tahun dan tertua 60 tahun. Sedangkan pendidikan Kepala Desa sebagian besar adalah lulus SLTA.

Sumber Daya Manusia yang mengelola Pemerintahan Desa sudah cukup memadai 70,24% aparat Desa adalah lulusan SLTA, hal ini menunjukan kenaikan dibandingkan kondisi tahun-tahun sebelumnya.

Di Kecamatan Adiwerna terdapat 493 RT (rukun tetangga) dan 89 RW serta terbagi dalam 91 pedukuhan.

Sementara itu dari segi keuangan desa pemerintahan desa secara umum belum mandiri, rata-rata hanya 26.59 % dari operasional pemerintahan dan pembangunan desa dibiayai oleh dana pendapatan asli desa (PAD), sedangkan selebihnya sebesar dana tersebut berasal dari Dana Alokasi Desa dari Pemerintah Pusat lewat Pemda Kabupaten Tegal.

(6)

Bab. 3 Kependudukan

enduduk di kecamatan Adiwerna pada tahun 2010 tercatat 118.204 jiwa. Terdiri dari 59.523 laki-laki dan 58.681 penduduk perempuan. Komposisi Penduduk usia 15-64 tahun sebanyak 80.653 jiwa atau 68,23 % dan usia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas masing-masing 31.286 jiwa dan 6.265 jiwa. Dengan pertumbuhan penduduk tahun 2010 sebesar 0,89 %.

Kepadatan penduduk di Kecamatan Adiwerna adalah terbesar di Kabupaten Tegal, terdapat 49,54 jiwa per km2. Desa Kalimati merupakan desa terpadat penduduknya dengan 113,79 jiwa per km2, disusul desa Tembok Banjaran dengan 106,38 jiwa per km2. Sedangkan desa Pedeslohor memiliki kepadatan penduduk terkecil dengan 12,72 jiwa per km2.

Program KB di Kecamatan Adiwerna masih didominasi dengan akseptor aktif yang menggunakan kontrasepsi jangka pendek (non-MKJP) yaitu 95,83 % sedangkan mereka yang menggunakan MKJP sebesar 04,17 %. Sementara itu jika dilihat dari tingkat kemandirian

(7)

akseptor KB sebanyak 62,85 % telah mandiri sedangkan 37,85 % lainnya masih memanfaatkan jalur pemerintah. Adapun jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan saat ini adalah suntikan KB dengan 69,83 %.

Sebagai kawasan perkotaan, penduduk kecamatan Adiwerna sebagian besar bekerja di sektor perdagangan dan industri. Kedua lapangan pekerjaan tersebut masing-masing menyerap 33,47 % dan 31,04 %. Hal ini menunjukan bahwa 65,08 % penduduk bekerja pada kedua sektor tersebut. Sementara sektor pertanian hanya menampung sekitar 8,80 %.

(8)

Bab. 4 S o s i a l

Asilitas pendidikan di kecamatan Adiwerna relatif lengkap. Sejumlah sekolah dan madrasah berdiri tersebar di wilayah kecamatan. Selain pendidikan negeri, di kecamatan ini juga terdapat sejumlah pendidikan yang dikelola oleh pihak swasta.

Secara ringkas dapat disebutkan bahwa jumlah sekolah Taman Kanak Kanak adalah 32 unit, sedangkan sekolah dasar terdapat 55 unit SD negeri dan tahun 2010 bertambah satu SD swasta baru sehingga jumlahnya menjadi 3 unit. Untuk tingkat sekolah menengah masing-masing SMP negeri 5 unit, SMP swasta 2 unit, SMA swasta 2 unit, SMK negeri 2 unit dan SMK swasta 3 unit. Sementara untuk tingkat sekolah tinggi tidak terdapat di kecamatan Adiwerna.

Sedangkan siswa TK tercatat 1.482, sedangkan siswa SD total 11.451. Adapun siswa SMP tahun 2009 sebanyak 5.726 siswa dan tingkat SMA/SMK sebanyak 4.484 siswa.

(9)

Jumlah madrasah Raudhatul Athfal atau RA adalah 5 unit, sedangkan untuk MI terdapat 1 unit MI negeri dan 8 unit MI swasta. Untuk tingkat sekolah menengah masing-masing MTs swasta 2 unit, MA swasta 1 unit. Jumlah siswa RA adalah 397 siswa sedangkan siswa belajar di MI 1.548 Adapun siswa MTs 2.149 dan siswa MA sebanyak 206.

Fasilitas kesehatan di Kecamatan Adiwerna didukung oleh kepedulian pihak swasta. Terdapatnya RSI PKU Muhammadiyah dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya menjadikan penduduk di Kecamatan Adiwerna memperoleh kemudahan dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan juga didukung dengan terdapatnya 2 Puskesmas, 10 tempat Praktek Dokter 3 diantaranya Dokter Spesialis dan 19 Praktek Bidan. Sementara itu di desa-desa di kecamatan Adiwerna terdapat juga sejumlah 46 orang Dukun Bayi terlatih sebagai tangan pertama yang siap membantu proses persalinan.

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan ke Puskesmas Adiwerna dan Pagiyanten selama tahun 2010 adalah 111.667. Sedangkan pola penyakit yang terekam dari

(10)

pasien tersebut terbanyak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA sebesar 11,24 %

Dari sisi sosial keagamaan tercatat bahwa mayoritas penduduk di kecamatan Adiwerna beragama islam ( 99,19 % ). Adapun sarana peribadatan terdapat 64 unit masjid, 290 mushola, 2 gereja katholik, 2 gereja protestan, dan 1 unit vihara.

(11)

Bab. 5 P e r t a n i a n

ektor pertanian di Kecamatan Adiwerna bukan merupakan lapangan pekerjaan mayoritas penduduknya. Semakin sempitnya lahan pertanian dan faktor nilai tambah usaha yang menjadikan kegiatan pertanian semakin ditinggalkan masyarakat Adiwerna.

Sebagian besar usaha pertanian padi yang masih bertahan umumnya karena hasil pertanian tersebut dimanfaatkan untuk keperluan sendiri.

Pada tahun 2010 tercatat luas tanam padi adalah 1.561 hektar dan luas panen 1.581 hektar dengan produksi 109.104 kw dan tingkat produktifitas mencapai 69,00 kw/ha. Sedangkan tanaman jagung dengan luas tanam 211 hektar dan luas panen 219 dengan produksi 15.960 kw serta produktifitas 66 kw/ha.

Jenis tanaman pangan lain yang ditanam di kecamatan adiwerna meliputi kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, bawang merah, kacang panjang, cabe merah, cabe rawit, kangkung dan tebu.

(12)

Bab. 6 Perekonomian

egiatan ekonomi di Kecamatan Adiwerna merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tegal. Usaha Industri Besar Sedang tercatat 46 unit tahun 2009 dengan tenaga kerja mencapai 3.667 orang.

Sedangkan usaha kecil dan mikro Kelompok IndustriLogam Mesin dan Elektronika (ILME) sebanyak 739 dengan tenaga kerja 2.273 orang, Kegiatan usaha ini terkonsntrasi di desa Adiwerna, Kalimati, Lemahduwur, dan Pesarean.

Kelompok Industri Produk Tekstil sebanyak 2.434 unit dengan tenaga kerja 8.837 orang dan terkonsntrasi di desa Tembok Banjaran, Tembok Kidul, Tembok Lord an Tembok Luwung.

Adapun kelompok industri makanan terdapat 1.867 unit yang terdiri dari usaha tahu-tempe sejumlah 769 unit dan terkonsentrasi di desa Adiwerna, serta usaha kerupuk dan sejenisnya tercatat 611 unit terbanyak di desa Harjosari Lor, Harjosari Kidul dan Ujungrusi.

(13)

Bab. 7 Perdagangan

ebagai pusat kegiatan ekonomi, sarana dan infrastruktur sektor perdagangan di Kecamatan Adiwerna relatif memadai. Pergerakan ekonomi yang terkonsentrasi di Kecamatan Adiwerna, mengundang cukup banyak lembaga keuangan seperti Bank, untuk menempatkan usahanya di sini. Pertumbuhan Bank di kecamatan Adiwerna tahun 2010 cukup fantastis. Dalam Tahun 2010 berdiri enam Bank Umum baru membuka usahanya. Sarana perdagangan seperti toko swalayan dan swalayan franchase tercatat tahun 2010 bertambah 4 unit. Sedangkan pergerakan pasar tradisonal di Adiwerna terus menimbulkan kemacetan jalan raya di pusat Kecamatan. Tahun 2010 terdapat satu pasar swalayan, 7 toko swalayan dan 3 pasar tradisional. Sedangkan Bank umum terdapat 14 unit, BPR 12 unit, Bank Syariah 3 unit, BPR syariah 1 unit serta BMT 3 unit.

(14)

Bab. 8 Transportasi Dan Komunikasi

dalah sebuah keniscayaan bahwa perkembangan transportasi dan komunikasi merupakan sektor yang ikut bergerak di Kecamatan Adiwerna. Mobilitas dan comutter activity masyarakat Adiwerna selayaknya berbanding lurus dengan dukungan pertumbuhan sarana transportasi dan komunikasi.

Data tahun 2010 menunjukan sebanyak 64.65% jalan adalah jalan aspal, dengan panjang 77.00 km di dalam desa dan 34,74 km merupakan jalan penghubung antar desa. Sedangkan 21,49% lannya merupakan jalan diperkeras dan 13% jalan masih merupakan jalan tanah.

Sebesar 41,98% jalan tersebut dalam kondisi baik dan 31.65% dalam kondisi sedang serta 28.04% lainnya merupakan jalan dengan kondisi rusak.

(15)

P E T A K E C A M A T A N A D IW E R N A B E R S O L E G U M A L A R P E C A N G A K A N L U M IN G S E R P E D E S L O H O R K E D U N G S U K U N P A G IY A N T E N PENA RUKA N K A L IW A D A S P A G E D A N G A N H A R J O S A R I L O R H A R J O S A R I K ID U L P E S A R E A N A D IW E R N A KALIMA TI L EM A H D U W U R T E M B O K B A N J A R A N T E M B O K K ID U L T E M B O K L O R TEMB OK LU WUNG U U J U N G R U S I

Referensi

Dokumen terkait

Setelah diberikan perlakuan mendengarkan ayat-ayat Al Quran selama lima kali dalam lima hari perlakuan, data skor Skala Stres mengalami penurunan sehingga dapat disimpulkan

Untuk benda uji bahan yang mudah menyala dalam jumlah besar seperti halnya pada polystyrene, maka deviasi berlebih boleh terjadi selama tidak lebih dari 10 menit dengan ketentuan

8 Survei yang telah dilakukan dalam penelitian ini faktor yang mendukung didapatkan larva di atas kapal karena disebabkan oleh perilaku dari anak buah kapal

[r]

d) Pelaksanaaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai tugas

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan Pasal 16 dan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban serta agar adanya kepastian

10 harapan untuk memperoleh atau menghindari kehilangan sesuatu (self-gain), ada nilai-nilai dan norma sosial yang berkaitan dengan tindakan prososial (personal values

Eisenberg dan Mussen (dalam Eisenberg & Strayer, 1987 : 2) berpendapat bahwa empati merupakan keadaan afektif yang seolah – olah dialami sendiri yang berasal dari