• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI BELLS PALSY Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Bells Palsy Dextra Dengan Modalitas Infra Red, Electrical Stimulation Dan Mirror Exercise Di Rst Dr. Soedjono Magelang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI BELLS PALSY Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Bells Palsy Dextra Dengan Modalitas Infra Red, Electrical Stimulation Dan Mirror Exercise Di Rst Dr. Soedjono Magelang."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI BELLS PALSY DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED, ELECTRIC AL

STIMULATION DAN

MIRROR EXERCISE DI RST Dr. SOEDJONO MAGELANG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas

dan Memenuhi Sebagian Persyaratan

Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Oleh :

NURUL AYU AKBARWATI J 100 100 014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv MOTTO

? Berikan sesuatu yang terbaik dan kamu akan menerima yang terbaik pula.

? Dengarkanlah isi pembicaraannya jangan kamu lihat siapa yang bicara.

? Percaya akan kemampuan diri sendiri itu hasilnya akan lebih memuaskan.

? Allah memberikan setiap ujian kepada umatNya pastinya tidak melampaui

batas kemampuan umatNya.

(6)

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Sebagai Wujud Cinta, Syukur dan

Terimakasihku Kepada :

ALLAH SWT, Atas semua Limpahan Rahmat yang telah memberikan

Kesehatan, Kekuatan Hingga Aku Bisa Menyelesaikan study dan menyusun

Karya Tulis Ini.

Bapak yang pastinya selalu mendo’akan untuk keberhasilanku.

Almarhumah ibuku yang aku yakin pasti ibu bahagia disana melihat anakmu

bisa menyelesaikan kuliah nanti.

Kakakku mbak khotim, mas arif serta kakak iparku mas budi dan mbak dewi

yang senantiasa mendo’akan dan membantu aku dalam hal apapun selama ini.

Dua malaikat kecilku Burhan dan Mutiara yang selalu jadi pelipur lara dan

jadi semangatku.

Seseorang yang selama ini menemaniku “mas wibi” terima kasih selalu

menjadi tempat berkeluhku dan jadi semangatku.

Ibu Supardiyah yang selalu mendo’akan dan memberi semangat untukku.

Keluarga besarku dan sepupu-sepupuku widya, mbak ara, intan dan

yuvan,terima kasih atas do’a , semangat, dan selalu menghiburku selama ini.

Teman-temanku anis , mbak nur, lia, aini, intan, beta dan masih banyak lagi,

terima kasih jadi teman curhatku.

Rekan seperjuangan angkatan 2010 terkhusus D III Fisioterapi, margha, olive,

mbok dhe, nurul, dadang dan nesta, paling tidak aku pernah merasakan

persahabatan saat bersama kalian.

Teman kelompokku selama 6 bula n gusti, phian, maman, dan novia serta

teman kelompok lain yang sempat bersama.

Pembimbing KTI ku bu Nana yang cantik yang selalu sabar menghadapiku.

Dosen-dosen yang pernah mengajarku dan memberikan ilmu-ilmunya

kepadaku.

Senior-senior di Rumah Sakit tempat dimana aku praktek yang menularkan

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

segala limpahan nikmat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat

menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah tentang “PENATALAKSANAAN

FISIOTERAPI PADA KONDISI BELL’S PALSY DEXTRA DENGAN

MODALITAS INFRA RED, ELECTRICAL STIMULATION DAN MIRROR EXERCISE”.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan

dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar -besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Soedjipto, DSR, Selaku Guru Besar Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Arif Widodo, A.Kep.,M.Kes, Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Ibu Umi Budi Rahayu, SST.FT,M.Kes, Selaku Kepala Program Studi

Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5. Ibu Yulisna Mutia Sari,SST.FT,M.Sc Selaku Dosen Pembimbing yang

dengan sabar membimbing penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah

(8)

vii

6. Segenap dosen Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah mendidik penulis

selama masa pendidikan.

7. Almarhumah ibuku tercinta yang telah menjadi motivasiku.

8. Seluruh keluarga besarku.

9. Teman-teman seperjuanganku yang telah berjuang bersama-sama selama

tiga tahun ini.

Saya meyakini bahwa dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik atas

kekurangan Karya Tulis Ilmiah ini masih akan sangat membantu. Akhir kata saya

selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 10 Juli 2013

(9)

viii

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI BELLS PALSY DEXTRA DENGANMODALITAS INFRA RED, ELECTRICAL STIMULATION DAN

MIRROR EXERCISE DI RSTDr.SOEDJONO

MAGELANG

( Nurul Ayu Akbarwati, 2013, 47 halaman ) ABSTRAK

Latar Belakang : Istilah Bell’s palsy biasanya digunakan untuk kelumpuhan nervus VII jenis perifer yang timbul secara akut, yang penyebabnya belum diketahui dan tanpa adanya kelainan neurologic lain. Penyakit ini dapat mengenai semua umur, namun lebih sering terjadi pada umur 20-50 tahun. Pada kasus ini modalitas yang diberikan adalah infra red dan electrical stimulation, serta terapi latihan berupa mirror exercise.

Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi dalam mengembalikan fungsi sensorik wajah, peningkatan kemampuan fungsiona l dan kekuatan otot -otot wajah pada kondisi Bell’s Palsy dengan menggunakan modalitas Infra merah, Electrical stimulation arus faradik, dan terapi latihan dengan menggunakan mirror exercise.

Hasil : Set elah dilakukan t erapi selama enam kali didapat kan hasil penilaian kekuat an

otot pada wajah M . Front alis, M . Zygomatikus, M . Orbicularis Oris, M . Risorius, M . Bucinat or T1 : 1, menjadi T6 : 5, sedangkan M . Orbicularis Okuli T1 : 3 menjadi T6 : 5, adanya peningkat an fungsional ot ot w ajah T1 : 46, menjadi T6 : 100.

Kesimpulan : Dapat dsisimpulkan bahwa aplikasi modalitas fisioterapi berupa infra red, electrical stimulation dan terapi latihan berupa mirror exercise dapat membantu proses penyembuhan pada kondisi bell’s palsy sekaligus dapat mencegah komplikasi lain yang dapat memperburuk keadaan pasien. Infra red bermanfaat untuk menutrisi jaringan supaya lebih baik sehingga sifat-sifat fisiologis jaringan terjaga , manfaat electrical stimulation untuk menstimulasi otot wajah dan untuk mencegah/memperlambat terjadi atrofi, dengan faradisasi yang bertujuan untuk menstimulasi otot, melatih fungsi otot baru, meningkatkan sirkulasi serta mencegah/meregangkan perlengketan, manfaat mirror excercise merupakan salah satu bentuk terapi latihan yang dapat memberikan efek biofeedback yang didapatkan dari terapi latihan dengan menggunakan cermin.

(10)

ix

MANAGENENT IN THE CASE OF BELL’S PALSY DEXTRA WITH INFRA RED MODALITY, ELECTRICAL STIMULATION AND

MIRROR EXERCISE IN Dr. SOEDJONO HOSPITAL OF MAGELANG

(Nurul Ayu Akbarwati, 2013 , 47 pages)

ABSTRACT

Background: The term of Bell’s palsy used for palsy nervous VII kinds of acute peripheral , which is the cause is unidentified yet, and without any either neurologic impact. This problem could experience by the people in any range of age, but it mostly happen in age of 20 to 50 years old. In this case, modality given is infra red and electrical stimulation, and exercise therapy as mirror exercise.

Aims of Research: To study about physiotherapy management in sensoric function recovering of face, increasing about functional ability and face muscle strength in Bell’s palsy condition using infra red modality, Faradic-flow electrical stimulation, and exercise therapy using mirror exercise.

Research Result s: After therapy has done for six times, getting the results about

muscular strength of face M . Front alis, M . Zygomat icus, M . Orbicularis Oris, N. Risorius, M . Bucinat or TI: 1, being T6 : 5, while M . Orbicularis Oculi T1 : 3 being T6 : 5, t here is a funct ional increasing in face muscular T1 : 46, being T6 : 100.

Conclusion: Its may concluded that physiotherapy modality application as infra red and electrical stimulation, and exercise therapy as mirror exercise can help the process of healing in bell’s palsy condition, also abandoning other complication that worst to patient condition. Infra red is usable to nutrition tisssue in order to get better, so, physiologic of tissues may be recovered, eletrical stimulation usable to face muscular and avoid the atrophy, with faradisation has purpose to muscular stimulation, training of new muscular function, increasing circulation, and avoid/stretching of adhering, the use of mirror excercise as one of training therapy that give the biofeedback effect acheived from training therapy using mirrors.

(11)

x DAFTAR ISI

Halaman Judul Luar ...i

Halaman Judul Dalam ...ii

Halaman Persetujuan...iii

Halaman Pengesahan ...iv

Halaman Motto ...v

Halaman Persembahan ...vi

Kata Pengantar ...vii

Abstrak (Bhs. Indonesia) ...ix

Abstrak (Bhs. Inggris)...x

Daftar Isi ...xi

Daftar Tabel ...xiii

Daftar Gambar ...xiv

Daftar Singkatan ...xv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...2

C. Tujuan Penulisan ...2

D. Manfaat Penulisan ...2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...4

A. Deskripsi Kasus ...4

B. Diskripsi Problematika Fisioterapi ...17

(12)

xi

BAB III PROSES FISIOTERAPI...23

A. Pengkajian Fisioterapi ...23

B. Problematika Fisioterapi ...34

C. Tujuan Fisioterapi...35

D. Pelaksanaan Fisioterapi ...35

E. Edukasi dan Home Program ...39

F. Evaluasi ...39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...42

A. Hasil ...42

B. Pembahasan...45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...48

A. Simpulan ...48

B. Saran...49

DAFTAR PUSTAKA

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Otot-otot wajah yang disarafi nerves VII ... 6

Tabel 3.1 Kriteria penilaian tes sensabilitas ... 30

Tabel 3.2 Hasil penilaian tes Sensabilitas... 31

Tabel 3.3 Pemeriksaan kekuatan otot wajah ... 32

Tabel 3.4 skala penilaian Ugo fisch scale ... 33

Tabel 3.5 Hasil pemeriksaan fungsi motorik dengan Ugo fisch scale ... 34

Tabel 3.6 Hasil evaluasi tes sensibilitas T1-T6... 40

Tabel 3.7 Evaluasi MMT otot wajah T1-T6 ... 41

Tabel 3.8 Hasil evaluasi skala ugo fisch T1-T6 ... 41

Tabel 4.1 Evaluasi MMT otot wajah T1-T6 ... 43

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(15)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

N……... Nervus

OS……. Osteo

M……... Musculo

Referensi

Dokumen terkait

Psikologi Sosial”. Penelitian ini merupakan perwujudan akan ketertarikan penulis mengenai kajian pengaruh aspek psikologi sosial Adolf Hitler terhadap pengorganisasian

Considering the explanation above, the study is specifically designed firstly to portray how middle school readers make meaning on the story in Jeff Kinney‘s

Hal itu dikarenakan sistem jaringan pipa transmisi PDAM Karanganyar Unit Kerjo bisa dikatakan masih baru sehingga kualitas dari perlengkapan dari jaringan masih

It is concluded that the best semen quality is produced and obtained at hard antler development stage which is the longest stage of the antler cycle in which

Kepada teman-teman THP 2013 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu terimakasih atas persabatan, dan ilmu yang dibagi pada penulis selama kita bersama, semoga kelak kita

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan fasilitas umum dan ruang terbuka hijau (RTH) di Taman Techno Park Sragen dan untuk mengetahui besar anggaran

Pada adsorpsi Pb(II) dengan Z-PNa 2 -S maupun Z-PNa 2 -L nilai korelasi model Langmuir lebih besar dibandingkan model Freundlich, menunjukkan bahwa proses adsorpsi didominasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id. commit