• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR BUDIDAYA TANAMAN HIAS dan BUNGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR BUDIDAYA TANAMAN HIAS dan BUNGA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR

BUDIDAYA TANAMAN HIAS

dan BUNGA

Bambang B.Santoso

Fakultas Pertanian Program Studi Hortikultura Semester GanjilTahun Ajaran 2010/2011

(2)

Bidang hortikultura yg berhubungan dgn bunga potong, tanaman hias pot, tanaman hias bedeng, tanaman hias daun dsb atau sering disebut juga sbg

Floriculture, Foliageculture

Aspek kajian termasuk pula produksi, pengangkutan, dan pemasaran.

(3)
(4)

Sub-Pokok Bahasan

Pengertian Tanaman Hias,

Manfaat dan Kegunaan Tanaman Hias,

Prospek Pengembangan Tanaman Hias,

Hambatan Pengembangan Tanaman Hias,

Strategi dan Upaya Pengembangan.

(5)

PENGERTIAN TANAMAN HIAS

Dahulu - Tanaman hias adalah tanaman

bunga-bungaan atau segala bentuk tanaman yg

menghasilkan bunga (organ generatif).

Sejalan dengan perkembangan jaman dan

kemajuan keberadaban manusia, tanaman hias

diartikan sbg segala jenis tanaman yg memiliki

nilai hias (bunga, batang, tajuk, cabang, daun,

akar, aroma dsb) yg menimbulkan kesan indah

(artistik) atau kesan seni.

(6)

Pada mulanya bunga potong ditujukan utk

kuntum bunga (organ generatif) beserta

tangkainya atau sedikit cabang (terlepas dari

tanaman induknya) yg dimanfaatkan sbg bahan

hiasan maupun kegunaan yg lebih luas lainnya.

Kini bunga potong tidak saja berupa

potongan organ generatif akan tetapi berlaku

juga bagi potongan daun beserta tangkainya yg

memberikan kesan indah.

(7)
(8)

Timbulnya rasa atau kesan seni (indah) yg pd

akhirnya menentukan nilai hias dari suatu

tanaman hias sangat relatif dan bervariasi.

Rasa dan kesan tsb tergantung dan dipengaruhi

oleh daya apresiasi atau perkenaan

masing-masing individu.

(9)

Daya perkenaan seseorang berbeda-beda

dan dipengaruhi oleh :

1. Relativitas (kenisbian) biologis atau

keterbatasan biologis individu dan budaya,

2. Perubahan sikap dan mental,

3. Kebiasaan (habitual),

4. Perlambangan,

5. Kelelahan, keletihan, kelesuan baik fisik

maupun mental (fatique), dan

(10)

Keanekaan persepsi terhadap tanaman hias

melahirkan berbagai macam pengklasifikasian

terhadap tanaman tersebut.

Contoh : tanaman hias daun, bunga potong,

tanaman hias dalam ruangan dsb.

Klasifikasi atau jenis-jenis tanaman hias

(11)

MANFAAT DAN

KEGUNAAN TANAMAN HIAS

Semua jenis tanaman hias memiliki manfaat

tersendiri, baik sbg penyejuk jiwa, mendatangkan rasa tenang maupun mendatangkan keuntungan materi bagi yg mengusahakannya.

Tanaman hias memiliki potensi yg sangat besar dalam membentuk kehalusan budi setiap insan Indonesia dalam era pembangunan ini, menjaga kenyamanan lingkungan, menjaga kelestarian alam, sestabilan jiwa manusia, meningkatkan pendapatan petani, dan memperluas lapangan pekerjaan.

(12)

Mula pertama pemanfaatan tanaman hias terutama bunga potong hanya pd acara ritual keagamaan

maupun budaya bbrp suku bangsa seperti sesajen, bunga tabur pd acara kematian maupun keperluan acara pengantin.

Seiring dgn perkembangan zaman dan teknologi, tanaman hias dan bunga potong semakin digemari penggunaannya.

Penggunaan tersebut kini sbg alat komunikasi ataupun bersosialisasi dlm masyarakat.

MANFAAT DAN

(13)

Tanaman hias dan bunga potong dimanfaatkan sebagai bahan hadiah, ungkapan atau ucapan terima kasih, ucapan belasungkawa, ucapan

selamat, maupun sebagai bahan dekorasi dalam suatu ruangan.

Bahkan tidak jarang pada suatu masyarakat, kepemilikan tanaman hias maupun bunga potong dijadikan sebagai tingkat gengsi seseorang.

MANFAAT DAN

(14)

MANFAAT DAN

KEGUNAAN TANAMAN HIAS

Tanaman hias dan bunga memiliki 3 aspek

kepentingan (manfaat dan kegunaan)yaitu,

Ekonomi

Seni (Aesthetic)

(15)

Economi

Industri tanaman hias :

1. Menyediakan dan mengkreasikan

pekerjaan

2. Menghasilan tanaman hias dan

bunga potong

3. Meningkatkan nilai keindangan/

lingkungan melalui garden/

pertamanan

(16)

Seni (Aesthetic)= penampilan

Meningkatkan penampilan rumah dan

bangunan melalui pertamanan (landscaping).

Meningkatkan penampilan lahan sekaligus

memberdayagunakannya atau meniadakan

lahan terbuka tak berguna.

(17)

Lingkungan (Environmental)

Termasuk kesehatan dan kenyamanan

Udara bersih (cleans air)

Menjaga terjadinya erosi (prevents erosion)

Menyediakan keteduhan (provides shade)

Kesuburan hara (nutrition)

(18)

PROSPEK PENGEMBANGAN

TANAMAN HIAS

Pengembangan produk hortikultura di Indonesia memiliki masa depan yg cerah, mengingat

permintaan pasar, baik dlm negeri maupun luar negeri masih terus meningkat dari tahun ke tahun.

Indonesia juga mengimpor bbrp tanaman hias terutama yg tergolong sub-tropik.

Oki, komoditi tanaman hias diyakini mempunyai prospek yg baik, dan sekaligus menunjukkan

bahwa komoditi tanaman hias bersifat elastis terhadap permintaan.

(19)

Indonesia masih mengimpor bbrp produk

florikultura utk memenuhi keperluan dlm negeri. Hal ini menggambarkan bahwa konsumsi dlm negeri terhadap produk florikultura cukup besar, bahkan produk tertentu masih belum terpenuhi oleh produk sendiri.

Hal tsb merupakan peluang sangat baik utk pengembangan komoditi tanaman hias dan bunga.

PROSPEK PENGEMBANGAN

TANAMAN HIAS

(20)

Produk florikultura yg perlu ditingkatkan utk

mengurangi impor meliputi tanaman hias golongan

Orchidacea, Anthurium sp., Chrysanthenum sp., Gerbera sp., dan Anyelir.

Jenis permintaan tanaman hias untuk kebutuhan ekspor meliputi Draceae sp. dan Diffenbachia sp.

Jenis lainnya adalah Orchidacea sp., dan Heliconia sp. Jenis gladiola, sedap malam, palem, dan sansevera merupakan jenis-jenis lainnya yang memiliki

prospek baik utk dikembangkan.

PROSPEK PENGEMBANGAN

TANAMAN HIAS

(21)

Indonesia dikenal memiliki banyak spesies anggrek alam (5000 spesies).

Setengahnya terdapat di Papua, 2000 di Kalimantan, sisanya tersebar di pulau lain.

(22)

HAMBATAN PENGEMBANGAN

Masalah penting yg dihadapi tanaman hias dan bunga potong secara umum adalah faktor

keragaman mutu dan standar produk yg dihasilkan. Masalah kesinambungan produksi yg masih

tersendat-sendat.

Perbaikan mutu harus dimulai dari sejak pemilihan bibit (pembibitan), pd aspek pemeliharaan, panen dan pasca panen.

Pengendalian organisme pengganggu juga

merupakan hal penting utk diperhatikan, karena organisme tsb dpt merusak mutu sekaligus jumlah.

(23)

HAMBATAN PENGEMBANGAN

Kebutuhan bibit bbrp jenis tanaman hias masih tergantung pd import terutama jenis-jenis sub-tropik yg sudah berkembang baik di Indonesia. Karena mendatangkan bibit dari luar, maka biaya produksi akan meningkat sehingga pd akhirnya akan mengurangi keuntungan yg diperoleh.

Masalah lain dlm pengembangan tanaman hias dan bunga potong adalah masih lemahnya sarana dan prasarana angkutan dan penanganan hasil.

Kendala menjadi terasa berat dgn tidak cukup berkembangnya penelitian-penilitian pada

(24)

STRATEGI PENGEMBANGAN

Guna pemenuhan kebutuhan atau

permintaan pasar luar negeri maupun dlm

negeri, maka peningkatan hasil tanaman hias

dan bunga perlu dilakukan.

Pemilihan jenis-jenis yg unggul, pemilihan

teknik perbanyakan yg sesuai, dan perawatan

yg intensif dan memadai, serta penanganan

paska panen komoditi perlu mendapatkan

perhatian serius.

(25)

STRATEGI PENGEMBANGAN

Melalui perawatan dan usaha-usaha perbaikan

genetik yg benar dan bersungguh-sungguh,

sebenarnya tanaman hias jenis apapun akan

mampu tumbuh dgn baik.

Arah pemeliharaan ditentukan oleh keperluan

utk apa hasil yg nantinya diperoleh. Bila utk

keperluan ekspor, yg diperlukan adalah bbrp

kriteria nilai ekspor. Sedangkan utk keperluan

dalam negeri masih mengarah kepada jumlah

namun bentuk seragam.

(26)

STRATEGI PENGEMBANGAN

Peningkatan hasil komoditi florikultura

memerlukan usaha-usaha peningkatan produksi yg sebagaimana dilakukan pada komoditi

pangan. Namun ada bbrp tambahan lain, guna peningkatan nilai estetikanya, yg meliputi :

1. Pemangkasan dan pengkerdilan

2. Pengaturan pembungaan dan penjarangan

3. Penggunaan pupuk kandang dan pupuk daun 4. Penggunaan zat pengatur tumbuh

(27)

STRATEGI PENGEMBANGAN

Utk menjangkau pasar luar negeri (ekspor), diperlukan bbrp usaha harus dibenahi dan ditingkatkan. Contoh : bunga mawar, upaya perbaikan genetik sangat diperlukan utk

dihasilkannya varietas mawar dgn tangkai bunga yg panjang dan kokoh.

Selain melalui perbaikan genetik, upaya tsb juga dpt dilakukan dgn penggunaan zat pengatur

tumbuh Gibberellin dan atau dikombinasikan dgn Auksin.

(28)

STRATEGI PENGEMBANGAN

Hal lainnya yg dpt menambah nilai penampilan tanaman hias dan bunga adalah keunikan.

Keunikan merupakan suatu faktor yg harus diperhatikan dlm tanaman hias.

Keunikan tsb, dpt saja merupakan hasil tindakan yg disengaja melalui penghambatan pertumbuhan (pd bonsai), inokulasi beberapa jenis virus (pd

mahkota bunga tulip) ataupun merangkai

(mengulin) bbrp tangkai/pohon tanaman hias menjadi satu kesatuan.

(29)

STRATEGI PENGEMBANGAN

Masih banyak usaha-usaha lain yg dpt dilakukan atau diterapkan dlm upaya meningkatkan hasil

tanaman hias baik kuantitas maupun kualitas, baik itu dari aspek ekonomis maupun aspek estetika.

Usaha tsb : perbaikan genetik, perbanyakan tanaman (bibit berrkualitas), perawatan yg

diarahkan agar sesuainya lingkungan tumbuh.

Bagi tanaman hias pot dan bunga potong, usaha yg diperlukan agar penampilan komoditi tsb tetap

segar hingga pasar (konsumen), maka teknik-teknik penanganan paska panen sangat diperlukan.

(30)

STRATEGI PENGEMBANGAN

Tanggung jawab hortikulturis (ahli hortikultura) pd pembangunan ekonomi haruslah nampak nyata.

Para hortikulturis harus dapat melihat keberhasilan negara lain seperti Belanda, Thailand, Mesir dan

lain-lain untuk dijadikan barometer pengembangan hortikultura termasuk tanaman hias dan bunga

(31)
(32)

STRATEGI PENGEMBANGAN

Tujuan akhir dari pengembangan komoditi

hortikultura termasuk tanaman hias dan bunga potong pd dasarnya utk memenuhi tingkat

kepuasan konsumen baik konsumen rumah tangga maupun konsumen intuisi yg meliputi pasar

swalayan, rumah sakit, perkantoran, hotel, restoran, dan perdagangan luar negeri.

Pola pemanfaatan tsb akan sangat berbeda

berdasarkan konsumen (tingkat pendidikan atau pengetahuan, tingkat kemampuan ekonomi) dan motivasi rasional (kesesuaian kualitas dan harga), serta motivasi emosional (penyesuaian dgn status social dan lingkungan).

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Acquaah, G., 2002. Horticulture – Principles and Practices. Second Edition, Prentice Hall.

Azhari, S., 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press.

Lubis, Y.A, 1991. Tanaman Hias Rumah – Tuntunan Praktis Berkebun. Gaya favorit Press.

Ingels, J.E., 1994. Ornamental Horticulture – Science,

Operations and Management. ITP Delmar Publisher Inc. Siswoputranto, P.S., 1990. Pengembangan Usaha Hortikultura

Skala Komersial. Simposium Hortikultura Nasional, Malang, 1990.

Soekartawi, 1996. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. Penerbit Universitas Indonesia.

Wianta, I.K., 1983. Tanaman Hias Ruangan. Yayasan Kanisius.

(34)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas Rancangan Undang- Undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan

tindak pidana kekerasan terhadap anak yang menyebabkan kematian (Studi Putusan Nomor 463/Pid/.SUS/2015/PN.Kla) belum pernah dilakukan sebelumnya di lingkungan Fakultas Hukum

Sebuah gagasan untuk merancang seperangkat aturan (organisasi musikal) yang bersumber dari konten ekstra-musikal sleep paralysis dan melalui konsep tersebut memungkinkan

proses belajar mengajar, yang meliputi cara memgelola kelas, membuka pelajaran, cara memberikan materi pelajaran, menutup pelajaran serta hal-hal lain yang dapat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan keterampilan

Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran serta perkembangan kemampuan berpikir sebagaimana dijelaskan diatas, proses pembelajaran dapat ditempuh melalui pendekatan saintifik

Olahraga belakangan ini mulai menjadi gaya hidup bagi masyarakat, khususnya pada masyarakat Indonesia. Tentunya tempat-tempat tersebut setiap harinya selalu

Dengan tujuan bahwa sumbangan itu dicatat untuk mengingat dan mengetahui apakah yang diundang datang atau tidak, dan perilaku tersebut sudah menjadi adat kebiasaan di Desa