• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas untuk keberlangsungan hidup.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. fasilitas untuk keberlangsungan hidup."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan di Indonesia hingga saat ini terus berkembang. Perkembangan dalam pembangunan tersebut dapat dilihat dari pemberitaan melalui media masa yang memberitakan terkait pembangunan yang ada di Negara Indonesia pada saat ini. Pembangunan infrastrukur yang dilakukan pada saat ini seperti pengembangan pembangkit listrik 35 Mega Watt, 163 pelabuhan, 1.646,6 mil jalan, 621,3 mil jalan tol, 2.024,42 mil rel kereta api, 15 bandara, 49 bendungan dan sistem irigasi untuk 1 juta hektar lahan.1

Tujuan diadakan pembangunan yakni untuk melengkapi kebutuhan akan hidup manusia yang semakin berkembang, seperti halnya proyek pembangunan jalan tol yang bertujuan untuk memudahkan mobilitas dalam kehidupan. Pembangunan dalam berbagai sektor ini adalah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan cara menyediakan fasilitas untuk keberlangsungan hidup.

Tujuan pembangunan tersebut pada akhirnya untuk mensejahterakan rakyat. Kesejahteraan rakyat merupakan salah satu tujuan dari Negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan hal itu dijamin dalam

1 Detik Finance, “ Jokowi : Kami Bangun Infrastuktur Terbesar Sepanjang Sejarah”, diakses

melalui

(2)

Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”

Pembangunan dalam prosesnya tentu membutuhkan finansial, sumber daya manusia, sumber daya alam serta alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembangunan. Faktor finansial sangat dibutuhkan pada proses pembangunan karena dapat diketahui bahwa dalam proses pembangunan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Faktor sumber daya manusia merupakan faktor penentu kualitas, efisiensi dan keefektifan dari suatu bangunan. Faktor sumber daya alam yakni bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembangunan yang berasal dari alam seperti halnya pasir, batu, kayu dan lain sebagainya. Faktor yang berikutnya yakni faktor alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembangunan, sumber daya alam akan sulit didapatkan apabila tidak menggunakan alat-alat untuk membantu pembangunan, begitu pula dengan sumber daya manusia tanpa adanya alat-alat untuk membantu pembangunan proses pembangunan itu sendiri akan berjalan dengan lambat. Alat-alat yang dibutuhkan dalam suatu proses pembangunan salah satunya yakni alat-alat yang tergolong sebagai alat berat.

Alat berat adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.2 Alat berat dalam proses pembangunan memiliki posisi yang sangat penting

2 Rengkodriders, “Macam-macam alat berat dan fungsinya”, diakses melalui

https://rengkodriders.wordpress.com/2011/11/09/macam-macam-alat-berat-dan-fungsinya/ pada tanggal 26 Agustus 2016 pukul 15.33 WIB.

(3)

selain untuk memudahkan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dapat mempercepat proses pekerjaan sehingga akan menekan biaya dari proses pembangunan itu sendiri. Alat berat sering digunakan dalam proses proyek pembangunan baik dalam skala besar maupun skala kecil serta dalam pertambangan. Alat berat yang umum digunakan dalam proses pembangunan atau konstruksi yakni dozer, excavator seperti Backhoe, Front Shovel, Clamshell, alat pengangkut seperti Loader, Truck dan Conveyor, alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain-lain.3

Alat-alat berat memiliki nilai jual yang tidak murah sehingga untuk memiliki suatu alat berat dibutuhkan dana yang besar, karena harga dari suatu jenis alat berat relatif mahal tidak semua perusahaan atau orang yang melaksanakan atau mendapatkan proyek pembangunan memiliki alat-alat berat yang diperlukan dalam proses pembangunannya. Menyewa alat berat merupakan salah satu cara untuk menekan biaya dari proses pembangunan serta memberikan keuntungan yang lebih besar bagi pemilik atau pelaksana proyek. Pemilik atau pelaksana proyek dapat menyewa kepada perusahaan yang menyediakan alat berat atau lebih mudah disebut dengan perusahaan di bidang alat berat.

Hak dan kewajiban timbul antara pihak yang menyewakan dan pihak penyewa apabila perjanjian sewa-menyewa disepakati. Perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara para pihak dikategorikan sebagai perjanjian timbal balik yang mana kedua belah pihak harus

(4)

memenuhi kewajibannya serta mendapatkan haknya. Dalam perjanjian sewa-menyewa dikenal adanya praktik mengulangsewakan. Praktik mengulangsewakan yaitu pihak penyewa yang menyewakan kembali alat yang sedang disewanya kepada pihak ketiga dengan adanya izin dari pihak yang menyewakan.

Praktik mengulangsewakan lebih kompleks dari pada praktik sewa-menyewa pada umumnya, karena dalam mengulangsewakan terdapat tiga pihak yang saling berhubungan oleh karena itu apabila terjadi suatu permasalahan maka penyelesaiannya pun akan lebih kompleks dari sewa-menyewa pada umumnya. Praktik mengulangsewakan pada realita nya tidak jarang diketemukan berbagai permasalahan misalnya wanprestasi salah satu pihak seperti tidak bertanggungjawabnya salah satu pihak atas kesalahan yang diperbuat dan merugikan pihak lainnya, pelanggaran terhadap perjanjian, dan overmacht yang menimbulkan sengketa.

Perlindungan hukum bagi para pihak ketika melaksanakan perjanjian sewa-ulang sangatlah dibutuhkan apalagi ketika terjadi suatu permasalahan sebab praktik menyewa-ulangkan lebih kompleks dari pada sewa-menyewa seperti biasa, namun tidak semua pihak yang melaksanakan perjanjian sewa-ulang mengerti akan hukum atau dapat dikatakan sebagai orang yang awam tentang hukum. Berbahaya ketika kedua belah pihak merupakan orang yang awam akan hukum hal tersebut akan menimbulkan permasalahan yang baru, karena dalam hukum dikenal dengan adanya adagium Een ieder wordt geacht de wet te kennen yang

(5)

berarti setiap orang dianggap tahu undang-undang dan Ignorantia iuris neminem excusat yang berarti ketidaktahuan seseorang akan hukum tidak dapat dijadikan alasan pemaaf atau membebaskan orang itu dari hukum.4

Kota Tasikmalaya yang terletak di Provinsi Jawa Barat terdapat berbagai perusahaan dibidang alat berat salah satunya adalah CV. Putera Sakura. CV. Putera Sakura merupakan perusahaan penyedia alat berat yang sudah cukup lama beroperasi di Kota Tasikmalaya. CV. Putera Sakura telah banyak berkontribusi untuk pembangunan di Provinsi Jawa Barat dengan bergerak dibidang usaha sewa-menyewa alat berat.

Pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura dijumpai adanya praktik sewa-ulang. Terkait dengan permasalahan yang dapat diketemukan dalam perjanjian sewa-ulang seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, praktik sewa-ulang yang terjadi pada CV. Putera Sakura pernah mengalami berbagai masalah. Penulis pun mempunyai berbagai pertanyaan yang ingin penulis ketahui lebih lanjut terkait realita praktik sewa-ulang alat berat yang dilakukan oleh CV. Putera Sakura apakah sudah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku atau tidak, mengapa praktik sewa ulang yang terjadi pada CV. Putera Sakura bisa menimbulkan berbagai macam masalah, bagaimana penyelesaian sengketa wanprestasi oleh CV. Putera Sakura, serta dengan adanya adagium yang telah dipaparkan sebelumnya apakah para pihak dalam perjanjian sewa-ulang tetap tidak dibenarkan dan bagaimanakah perlindungan hukumnya.

4 Sigit Priambodo, “Kumpulan Adagium atau Quote Bijak Hukum (Latin,Inggris)” diakses

melalui

(6)

Banyaknya persoalan yang ingin penulis ketahui terkait dengan realita praktik perjanjian sewa-ulang alat berat pada CV. Putera Sakura, maka berdasarkan latar belakang diatas diperlukan segera melakukan penelitian, oleh karena itu untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian sewa-ulang alat berat pada CV. Putera Sakura penulis akan membahas lebih lanjut dalam skripsi yang berjudul “Tinjauan Yuridis terhadap Pelaksanaan Sewa-Ulang dalam Perjanjian Sewa-Menyewa Alat Berat pada CV. Putera Sakura di Kota Tasikmalaya”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Mengapa praktik sewa-ulang dalam perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura menimbulkan berbagai masalah?

2. Bagaimana penyelesaian sengketa wanprestasi dalam praktik sewa-ulang yang terjadi dalam perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura?

3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap para pihak dalam praktik sewa-ulang dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu :

(7)

1. Tujuan Penelitian Subjektif

a. Sebagai salah satu pemenuhan persyaratan dalam menempuh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

b. Sebagai pelengkap literatur untuk menambah wawasan khususnya dalam bidang perdata.

2. Tujuan Penelitian Objektif

a. Untuk mengetahui dan mengkaji penyebab timbulnya berbagai masalah pada praktik sewa ulang dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura di Kota Tasikmalaya.

b. Untuk mengetahui dan mengkaji penyelesaian sengketa wanprestasi dalam praktik sewa-ulang dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa alat berat di CV. Putera Sakura. c. Untuk mengetahui dan mengkaji perlindungan hukum terhadap

para pihak dalam praktik sewa-ulang dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura. D. Keaslian Penelitian

Sepanjang penelusuran kepustakaan di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, tidak ditemukan penulisan hukum dengan judul “Tinjauan Yuridis terhadap Pelaksanaan Sewa-Ulang dalam Perjanjian Sewa-Menyewa Alat Berat pada CV. Putera Sakura di Kota

(8)

Tasikmalaya”, akan tetapi terdapat penelitian terlebih dahulu yang meneliti terkait dengan perjanjian sewa menyewa, yaitu :

1. Rachel Ulitinawati pada tahun 2013 menulis mengenai wanprestasi dalam perjanjian sewa-menyewa peralatan camping di Semesta Adventure Rental & Outlet dengan judul penulisan hukum “Tinjauan Yuridis Perjanjian Sewa-Menyewa Peralatan Camping (Studi Kasus pada Semesta Adventure Rental & Outlet Yogyakarta)”.

2. Miftahul Jannah pada tahun 2015 menulis penulisan hukum dengan menitik beratkan pada pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa sepeda motor antara turis asing dengan Rental Motor “Ana” di Yogyakarta yang berjudul “Tinjauan terhadap Perjanjian Sewa-Menyewa Sepeda Motor antara Turis Asing dan Rental Motor “Ana” Yogyakarta”. 3. Febriana Claudia Pramithasari pada tahun 2015 menulis penulisan

hukum tentang penyelesaian sengketa wanprestasi dalam perjanjian sewa-menyewa mobil di CV. Dawung Putra Makmur dengan judul “Penyelesaian Wanprestasi dalam Perjanjian Sewa-Menyewa Mobil di CV. Dawung Putra Makmur”

Penelitian yang terdahulu memiliki perbedaan dengan penelitian ini yakni perbedaan tersebut terletak pada objek perjanjian sewa menyewa, permasalahan yang diteliti serta lokasi penelitian. Objek perjanjian sewa-menyewa pada penelitian ini adalah Alat Berat. Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini menitik beratkan pada praktik sewa-ulang, penyelesaian wanprestasi serta perlindungan hukum dalam pelaksanaan sewa-ulang

(9)

dalam perjanjian sewa-menyewa alat berat pada CV. Putera Sakura, dan lokasi penelitian ini terletak di Kota Tasikmalaya tepatnya pada CV. Putera Sakura. Peneliti meyakini belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya terkait penelitian ini, apabila diluar pengetahuan peneliti ternyata telah ada penelitian serupa, diharapkan penelitian ini menjadi pelengkap literatur dibidang hukum perdata khususnya dalam perjanjian sewa-ulang serta menambah wawasan yang sudah ada.

Penelitian ini dilakukan dengan I’tikad baik dengan menjungjung keaslian sesuai dengan etika akademik dengan tidak melakukan plagiasi ataupun kejahatan akademik lainnya.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan banyak manfaat, manfaat atau kegunaan dari penelitian ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Mengembangkan dan menambah wawasan terkait dengan pelaksanaan perjanjian sewa-ulang alat berat.

b. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dalam pelaksanaan di lapangan sehingga dapat mengetahui ada atau tidak nya perbedaan dan persamaan antara teori dengan praktik di lapangan dalam perjanjian sewa-menyewa alat berat.

(10)

a. Manfaat bagi penulis

Penelitian ini memberikan manfaat terhadap penulis sendiri yaitu selain sebagai salah satu syarat meraih gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada penelitian ini juga memberikan wawasan terkait perjanjian sewa-ulang pada umumnya, pelaksanaan perjanjian sewa-ulang alat berat pada CV. Putera Sakura di Kota Tasikmalaya pada khususnya dan pengalaman baru dalam hidup penulis.

b. Manfaat bagi Pemerintah

Penelitian ini memberikan manfaat kepada pemerintah yaitu dengan mengingatkan dan memberikan masukan bahwa pada saat ini proyek pembangunan semakin marak, sehingga dalam proses proyek pembangunan dibutuhkan peran pemerintah sebagai fungsi kontrol dan mencari langkah solusi untuk antisipasi apabila terjadi permasalahan ditengah masyarakat terkait pelaksanaan proyek.

c. Manfaat bagi Masyarakat

Manfaat bagi masyarakat yaitu memberikan wawasan terkait pelaksanaan perjanjian sewa-ulang alat berat, terutama bagi masyarakat yang sering melakukan sewa-ulang tetapi awam akan hukum.

(11)

Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan yaitu sebagai pelengkap literatur dalam bidang perdata umumnya dan perjanjian sewa-ulang alat berat pada khususnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pengelola hotel, pengelola Mall/Super Mall/Plaza, pengelola Toko Modern, penyelenggara pameran dan/atau pengelola Kawasan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7,

Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunkana media lingkungan dapat meningkatkan

Alhamdulillahirabbil’alamin Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN

dalam pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah Qismul ‘Aly, madrasah ini juga menerapkan ujian Imtihan Umumy yang merupakan ujian Nasional Al-Washliyah. Setiap

Pada penelitian ini, yang ingin diteliti lebih lanjut adalah berapa rasio optimum SH/SS yang menjadi aktivator beton geopolimer untuk mendapatkan kuat tekan yang tinggi

Perhitungan neraca kayu di suatu tempat pada tahun tertentu idealnya dihitung dengan memasukan seluruh input kayu yang masuk ke Pulau Jawa, baik melalui pelabuhan resmi

Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengisolasi dan karakterisasi bakteri penghasil bakteriosin hasil isolasi dari sapi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri ETEC