• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM PENATAAN KAWASAN AGROINDUSTRI KOPI ARABIKA DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM PENATAAN KAWASAN AGROINDUSTRI KOPI ARABIKA DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

DALAM PENATAAN KAWASAN AGROINDUSTRI

KOPI ARABIKA DI KECAMATAN KINTAMANI

KABUPATEN BANGLI

I WAYAN NAMPA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

(2)

TESIS

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

DALAM PENATAAN KAWASAN AGROINDUSTRI

KOPI ARABIKA DI KECAMATAN KINTAMANI

KABUPATEN BANGLI

I WAYAN NAMPA NIM 0991161011

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

(3)

ii

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

DALAM PENATAAN KAWASAN AGROINDUSTRI

KOPI ARABIKA DI KECAMATAN KINTAMANI

KABUPATEN BANGLI

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Agribisnis

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I WAYAN NAMPA NIM 0991161011

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

(4)

iii

LEMBAR PEGESAHAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 18 Juli 2011

Pembimbing I,

Prof. Dr. Ir. Made Narka Tenaya, MS NIP. 19500103 198803 1 001

Pembimbing II,

Prof. Dr. Wayan Windia NIP.19491215 197503 1 001

Mengetahui, Ketua

Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, MP NIP19641116 198702 1 001

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 19590215 198510 2 001

(5)

iv

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 11 Juli 2011

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor: 1201/UN14.4/HK/2011, Tanggal 4 Juli 2011

Ketua : Prof. Dr. Ir. Made Narka Tenaya, MS

Anggota :

1. Prof. Dr. Ir. Wayan Windia

2. Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, MP 3. Prof. Dr. Ir. Ketut Budi Susrusa, MS 4. Dr. I Wayayan Budiasa, SP., MP

(6)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat asung kerta wara nugraha-Nya, Tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.SD. (KHOM) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapakan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, MP, selaku Ketua Program Studi Magister Agribisnis, sekaligus pembahas yang telah memberikan masukkan dan dorongan selama penyusunan tesis ini.

Penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada

Prof. Dr. Ir. Made Narka Tenaya, MS (pembimbing I), dan

Prof. Dr. Wayan Windia (pembimbing II) yang dengan sabar memberikan saran dan bimbingannya selama penyusunan tesis ini. Prof. Dr. Ir. Ketut Budi Susrusa, MS dan Dr. I Wayan Budiasa, SP., MP., selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dalam tesis ini. Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Ir. M. Sudiana Mahendra, MAppSc, PhD dan Dr. Ir. I Wayan Arthana, MS yang telah memeberikan kesempatan dan dorongan kepada penulis untuk

(7)

vi

melanjutkan pendidikan di Program Studi Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Abd. Rachman As-syakur, SP., M.Si yang telah banyak memberikan masukkan selama penyusunan tesis ini. Mbok Tu dan Made Karsika atas dukungannya, dan teman-teman seluruh karyasiswa angkatan 2009 Program Studi Magister Agribisnis yang telah banyak memberikan dorongan dan kebersamaannya. kepada Bapak, Ibu, dan adik tercinta yang telah memberikan dorongan dan spirit selama menyelesaikan tesis ini. Drh. Ni Putu Dewi Sugiantari yang tak henti-henti memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis selama penyelesaian program magister ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian tesis ini.

Denpasar, Juli 2011.

(8)

vii ABSTRAK

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM PENATAAN KAWASAN AGROINDUSTRI KOPI ARABIKA

DI KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI

I W Nampa1), M Narka Tanaya1), W Windia1)

1) Program Studi Magister Agribisnis Program Pascasarjana Unuversitas Udayana Kopi Arabika Kintamani telah diterima di pasar Internasional. Untuk menjaga kekhasannya, kopi Arabika Kintamani telah mendapat perlindungan indikasi geografis. Berdasarkan perlindungan indikasi geografis tersebut, beberapa tahapan pengolahan pasca-panen harus dilakukan di dalam kawasan, sehingga dibutuhkan sarana penunjang penanganan pascapanen. Sedangkan disisi lain Kintamani merupakan daerah hulu pulau Bali yang juga memiliki fungsi ekologi. Untuk menjaga keharmonisan fungsi ekonomi dan ekologi tersebut, maka diperlukan penataan kawasan agro-industri kopi Arabika di Kecamatan Kintamani. Sistem informasi geografis (SIG) merupakan salah satu metoda yang dapat digunakan untuk perencanaan penataan kawasan, khususnya kawasan agroindustri kopi Arabika di Kecamatan Kintamani.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui sebaran produksi, (2) mengetahui dimana lahan yang dapat dibangun pabrik, dan (3) mengetahui zone pengelolaan kopi arabika di Kecamatan Kintamani. Hasil penelitian menujukkan produksi kopi arabika terkonsentrasi di wilayah Barat dan Utara Kecamatan Kintamani, dengan rata-rata produksi 554,29 kg/th/ha. Tersedia 16 lokasi lahan yang memungkinkan untuk dibangun pabrik, dengan total luas lahan 2.623.78 ha. Lokasi tersebut tersebar di beberapa desa di wilayah Barat Laut, daerah Tengah, dan Selatan. Pengelolaan kopi Arabika di Kecamatan Kintamani dapat dilakukan dalam empat zone. Pada zone I dan II dapat dikelola menjadi satu zone dengan kapasitas pabrik sebesar 1.378,03 ton/th. Zone III dengan kapsaitas produksi 126,36 ton/th, dan zone IV sebesar 127,10 ton/th. Zone I dapat dikembangkan sebagai zona inti pengembangan kopi Arabika Kintamani.

(9)

viii ABSTRACT

THE USE OF GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) IN STRUCTURING THE ARABIKA COFFEE AGROINDUSTRY ZONE

IN SUB DISTRICT OF KINTAMANI, BANGLI DISTRICT

I W Nampa1), M Narka Tanaya1), W Windia1)

1) Study Program of Agribusinesses Postgraduate Program Udayana university

Kintamani Arabica Coffee has been capable to be accepted in International market. To maintain the peculiar, Kintamani Arabica coffee has the protection of geographical indications. Under the protection of geographical indications, several stages of post-harvest processing should be done in the area, so the support facilities needed post harvest handling. While on the other hand is an area upstream Kintamani Bali island that also have ecological functions.Geographic information system (GIS) is one of the method that can be apply to maintain the harmony of economic and ecological functions as necessary arrangement of agro-industrial Arabica coffee area in the district of Kintamani.

The aims of this research is (1) to determine the distribution of production, (2) to find strategic place to build factory and (3) to know the Arabica coffee management zone at Sub Kintamani. The results shows that the Arabica coffee production is concentrated in the North West of Kintamani District. The average production is 554.29 kg/yr/ha. There are 16 available fields for plantation, with total land area of 2.623.78 hectares. Locations are scattered in several villages in the Northwest, Central, and South region.

Kintamani Arabica coffee management can be done in four zones. In zones I and II can be managed into one zone with a plant capacity of 1378.03 tons/year. Zone III with plant capacity of 126.36 tons/year, and zone IV with plant capacity of 127.10 tons/yr. Zone I can be developed as core zone on developing agro-industry of Kintamani Arabica Coffee.

(10)

ix

RINGKASAN

I WAYAN NAMPA,2011. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dalam Penataan Kawasan Agroindustri Kopi Arabika Di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Made Narka Tenaya, MS (Pembimbing I), dan Prof. Dr. Wayan Windia (Pembimbing II)

Kopi Arabika Kintamani telah diterima di pasar Internasional. Untuk menjaga kekhasannya, kopi Arabika Kintamani telah mendapat perlindungan indikasi geografis. Berdasarkan perlindungan indikasi geografis tersebut, beberapa tahapan pengolahan pascapanen harus dilakukan di dalam kawasan. Sehingga dibutuhkan sarana penunjang penanganan pascapanen. Sedangkan disisi lain Kintamani merupakan daerah hulu pulau Bali yang juga memiliki fungsi ekologi. Untuk menjaga keharmonisan fungsi ekonomi dan ekologi tersebut, maka diperlukan penataan kawasan agro-industri kopi Arabika di Kecamatan Kintamani.

Penataan kawasan tidak dapat terlepas dari keberadaan ruang (spasial). Sistem informasi geografis (SIG) dapat digunakan untuk melakukan penataan kawasan agroindustri dengan efektif. Sistem informasi geografis dapat membantu pihak-pihak yang bergerak dalam agroindustri kopi arabika di Kecamatan Kintamani dalam menentukan keputusan-keputusan bisnis. Nuarsa (2005) mengungkapkan SIG saat ini tidak saja digunakan untuk memecahkan masalah-masalah pengelolaan sumberdaya alam, tetapi juga digunakan dalam pemecahan masalahan ekonomi, kependudukan, sosial, kesehatan, dan sebagainya. Di daerah pedesaan (rural), manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran konsumen, dan peta jaringan transportasi (Prasetyo, 2003: 6). SIG merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengolah (input, manajemen, proses, dan output) data spasial atau data yang bereferensi geogrfis. Dengan ketersediaan informasi tersebut, maka pengelolaan kawasan agroindustri dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) sebaran produksi kopi arabika di Kecamatan kintamani, (2) mengetahui dimana dimana lahan yang dapat

(11)

x

dibangun pabrik, dan (3) mengetahui zone pengelolaan kopi arabika di Kecamatan Kintamani.

Penelitian ini meliputi pemetaan lokasi perkebunan, dan menentukan daerah-daerah yang menjadi sentra produksi. Berdasarkan referensi perkebuanan, kemudian dapat ditentukan kesesuaian lahan untuk lokasi pembangunan pabrik dengan empat variabel sebagai pengaruh yaitu lokasi bahan baku, jalan, penggunaan lahan, dan kemiringan lahan. Mengevaluasi lokasi pendirian pabrik yang telah ada berdasarkan kesesuaian lahan, serta membuat zonasi pengelolaan berdasarkan variabel batas desa, ketersediaan fasilitas jalan, serta sungai yang menjadi bembatas mobilitas pengangkutan bahan baku.

Hasil penelitian menunjukkan perkebunan Perkebunan kopi arabika terkonsentrasi di wilayah Barat Laut Kecamatan Kintamani. Desa-desa sentra produksi meliputi Desa Satra, Bantang, Sukawana, Manikliyu, Siyakin, Dausa, Selulung, Belantih, Mengani, Batukaang, Pengejaran, Catur, Uliang, dan Belanga. Rata-rata produksi di Kecamatan Kintamani masih tergolong sedang yaitu 554,29 kg/th/ha. Rata-rata produksi ini masih dapat ditingkatkan dengan perkebunan yang intensif.

Berdasarkan hasil analisis SIG, tersedia 16 alternatif lokasi, yang tersebar di beberapa wilayah dengan luas lahan 2.623.78 ha. lokasi tersebut berada di beberapa desa seperti Desa Catur, Belantih, Mengani, Selulung, Pengejaran, Bantang, dan Satra untuk wilayah Barat dan Utara (Zone I dan II). Wilayah Tengah (Zone III) dapat dibangun di Desa Awan, Serahi, Manikliyu, dan Kintamani. Sedangkan untuk wilayah selatan (Zone IV) di Desa Bayung Gede, Suter, dan Abangbatudinding.

Pengelolaan kopi Arabika di Kecamatan Kintamani dapat dilakukan dalam empat zone. Zone 1 (wilayah barat laut) merupakan zone dengan luas perkebunan dan produktivitas paling tinggi. Sehingga daerah ini dapat dikembangikan sebagai Zone Inti Agroindustri Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Zone II berda pada wilayah timur laut. Pada zone II tidak terdapat lahan yang sesuai untuk pendirian pabrik karena memiliki kemiringan lahan diatas 16%,

(12)

xi

sehingga dalam pengelolaannya dapat digabungkan dengan zone I. zone III terletak di tengah-tengah membentang keselatan, dan zone IV di wilayah selatan Kecamatn kintamani. Dengan zonasi pengelolaan, maka pengembangan agroindustri kopi Arabika di kecamatan kintamani dapat tertata dengan efektif dan efisien.

(13)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN PRASYARAT GELAR ... ii

LEMBARAN PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENETAPAN PENGUJI ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

RINGKASAN ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAT LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan ... 7

1.4 Manfaat Peneliitan ... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 8

BAB II TINJUAN PUSTAKA... 11

2.1 Usahatani ... 11

2.2 Sistem Informasi Geogafis (SIG) ... 13

2.3 ArcView ... 19

2.4 Kopi ... 20

2.4.1 Sejarah kopi ... 20

2.4.2 Perkembangan kopi di Indonesia ... 22

2.4.3 Penangan pascapanen kopi Arabika ... 25

2.4.4 Jenis-jenis kopi ... 27

2.4.5 Syarat tumbuh tanaman kopi ... 30

2.4.6 Pengolahan kopi ... 32

2.5 Penataan Kawasan Agroindustri ... 36

2.6 Penelitian Terdahulu ... 39

(14)

xiii

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN... 44

4.1 Lokasi Penelitian ... 44

4.2 Jenis dan Sumber Data ... 45

4.2.1 Jenis data ... 45

4.2.2 Sumber data ... 46

4.3 Analisis Data ... 49

4.3.1 Analisis sistem Informasi geografis (SIG) ... 49

4.3.2 Zonasi pengelolaan ... 55

4.4 Instrumen Penelitian ... 56

4.5 Rancangan Penelitian ... 56

BAB V HASIL PENELITAIN ... 58

5.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian... 58

5.1.1 Letak, kondisi geografis, dan topografi ... 58

5.1.2 Agroklimat... 60

5.1.3 Penduduk ... 63

5.2 Perkebunan dan Produksi Kopi ... 64

5.2.1 Perkebunan ... 64

5.2.2 Produksi ... 66

5.2.3 Ramalan produksi ... 67

5.3 Lokasi Pabrik... 69

5.3.1 Kesesuaian lokasi ... 69

5.3.2 Lokasi Pabrik (existing)... 71

5.4 Zone Pengelolaan ... 73 5.4.1 Zone I ... 73 5.4.2 Zone II ... 73 5.4.3 Zone III ... 74 5.4.4 Zone IV... 74 BAB VI PEMBAHASAN ... 76

6.1 Sebaran Perkebunan dan Produksi ... 76

6.1.1 Perkebunan ... 74 6.1.2 Produksi ... 80 6.2 Lokasi Pabrik ... 83 6.2.1 Kesesuaian lahan ... 83 6.2.2 Existing pabrik ... 85 6.3 Zone Pengelolaan ... 86

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 90

7.1 Simpulan ... 90

7.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

Tabel 2.1 Luas Areal dan Produksi Kopi Arabika di Provinsi Bali

Tahun 2002-2008 ... 23

Tabel 2.2 Luas Areal dan Produksi Kopi Arabika di Provinsi Bali Tahun 2008 ... 24

Tabel 2.3 Produksi dan Produktifitas Perkebuanan Kopi di Kabupaten Bangli Tahun 2007 ... 25

Tabel 2.4 Tahapan Produksi dan Proses Pengolahan Pascapanen Kopi Arabika Kintamani ... 26

Tabel 2.5 Beberapa Vareitas Kopi Arabika... 29

Tabel 2.6 Bebrapa Jenis Kopi Robusta Beserta Sifat-sifatnya ... 30

Tabel 4.1 Data Penelitian ... 48

Tabel 4.2 Pembobotan dan Skoring Pengaruh Variabel dan Indikator Penentuan Lokasi Pabrik Pengolahan ... 51

Tabel 4.3 Jadual Penelitian ... 56

Tabel 5.1 Luas Wilayah Tiap-tiap Kecamatan di Kabupaten Bangli ... 59

Tabel 5.2 Penggunaan Lahan di Kecamatan Kintamani Tahun 2009 ... 60

Tabel 5.3 Curah Hujan dan Hari Hujan di Kecamatan Kintamani Tahun 2008 s.d. Tahun 2010 ... 61

Tabel 5.4 Jenis Tanah di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ... 62

Tabel 5.5 Perkembangan Penduduk Kecamatan Kintamani Tahun 2005 s.d. Tahun 2009 ... 64

Tabel 5.6 Jumlah Penduduk Kecamatan Kintamani Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008 dan Tahun 2009 ... 64

Tabel 5.7 Perkembangan Perkebunan Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani Periode Tahun 2007 s.d. Tahun 2010 ... 65

(16)

xv

Tabel 5.8 Model Summaryb ... 68 Tabel 5.9 Coefficientsa ... 69 Tabel 5.10 Kelas Kesesuaian Lahan Lokasi Pendirian Pabrik Pengolahan

Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani ... 69 Tabel 5.11 Kondisi Potensi Perkebunan Kopi Arabika Zone I di

Kecamatan Kintamani ... 73 Tabel 5.12 Kondisi Potensi Perkebunan Kopi Arabika Zone II di

Kecamatan Kintamani ... 74 Tabel 5.13 Kondisi Potensi Perkebunan Kopi Arabika Zone III di

Kecamatan Kintamani ... 74 Tabel 5.14 Kondisi Potensi Perkebunan Kopi Arabika Zone IV di

Kecamatan Kintamani ... 75 Tabel 6.1 Perkembangan Perkebunan pada Desa-desa Sentra Produksi ... 78 Tabel 6.2 Rata-Rata Produksi Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani

Tahun 2007 s.d. Tahun 2010 ... 81 Tabel 6.3 Curah Hujan dan Hari Hujan Tahun 2007 s.d. Tahun 2010 ... 82

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

Gambar 2.1 Beberapa Output Analisis GIS ... 18

Gambar 2.2 Logo IG Kopi Kintamani Bali ... 27

Gambar 2.3 Bagan Tahapan Proses Sistem olah Basah Kopi Arabika ... 34

Gambar 2.4 Bagan Tahapan Proses Sistem olah Kering Kopi Arabika ... 35

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 43

Gambar 4.1 Lokasi Penelitain ... 45

Gambar 4.2 Data Vektor ... 46

Gambar 4.3 Plot Lokasi Perkebunan Kopi Arabika di Kecamtan Kintamani 47 Gambar 4.4 Overlay Peta Perkebunan, Jalan, Penggunaan Lahan, dan Kemiringan Lahan ... 55

Gambar 4.5 Alur Penelitian ... 56

Gambar 5.1 Kondisi Geografis Daerah Penelitian ... 59

Gambar 5.2 Curah Hujan Bulanan di Kecamatan Kintamani Tahun 2008 s.d. Tahun 2010 ... 61

Gambar 5.3 Hari Hujan di Kecamatan Kintamani Tahun 2008 s.d. Tahun 2010 ... 61

Gambar 5.4 Peta Jenis Tanah di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli .. 63

Gambar 5.5 Persebaran Perkebunan Kopi di Kecamatan Kintamani Tahun 2007 s.d. Tahun 2010 ... 65

Gambar 5.6 Produksi dan Luas Perkebunan Kopi Arabika di Bali Tahun 1978 s.d. Tahun 2006 ... 66

Gambar 5.7 Perkembangan Produksi, Tanaman Menghasilkan, dan Luas Perkebunan Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ... 67

(18)

xvii

Gambar 5.8 Persebaran Produksi Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani

Tahun 2007 s.d. Tahun 2010 ... 68 Gambar 5.9 Peta Kesesuaian Lahan Berdasarkan Kelas untuk Lokasi Pabrik

Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli ... 70 Gambar 5.10 Kesesuaian Lokasi Pabrik yang Telah Dibangun di

Lokasi Penelitian ... 72 Gambar 5.11 Zone Pengelolaan Industri Kopi Arabika di

Kecamatan Kintamani ... 72 Gambar 6.1 Perkebunan Kopi dengan Sistem Tumpang Sari di

Kecamatan Kintamani ... 76 Gambar 6.2 Grafik Perkembangan Perkebunan Kopi Arabika pada

15 Desa dengan Luas Perkebunan Tertinggi di

Kecamatan Kintamani ... 77 Gambar 6.3 Salah Satu Pemanfaatan Lahan Perkebunan untuk Tanaman

Hortikultura di Kecamatan Kintamani ... 78 Gambar 6.4 Peta Arahan Struktur dan Pemanfaatan Ruang

Provinsi Bali Tahun 2010 ... 80 Gambar 6.5 Lokasi Kesesuaian Lahan untuk Pembangunan Pabrik ... 84

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

Lampiran 1 Penggunaan Lahan di Setiap Desa di Kecamatan

Kintamani, Kabupaten Bali Tahun ... 95 Lampiran 2 Demografi Desa Kecamatan Kintamani ... 97 Lampiran 3 Data Perkebunan Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani,

Kabupaten Bangli Tahun 2007 dan tahun 2008 ... 99 Lampiran 4 Data Perkebunan Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani,

Kabupaten Bangli Tahun 2009 dan Tahun 2010 ... 101 Lampiran 5 Perkembangan Produksi, Tanaman menghasilkan, dan Luas

Perkebunan Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani,

Referensi

Dokumen terkait

Konsep dasar dari penulisan ini adalah menerangkan bagaimana cara pembuatan sebuah aplikasi yang membantu untuk menganalisa dan sebagai alat penunjang suatu pengambilan

Penyelesaian kasus pidana cepat dan biaya murah telah dirumuskan dalam Undang-Undang Pokok Kekuasaan Kehakiman yang menghendaki agar pelaksanaan penegakan hukum di

PROGRAM STUDI DIII KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.. MEDAN

The instruments of this study are observation, interview, and documentation about internalization of Emotional Spiritual Quotient (ESQ) values in Improving Spirit to

Sesuai dengan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan, yaitu : bagi seklah yaitu sekolah

“Bagaimana pengaruh modal, jumlah tenaga kerja, tingkat pendidikan, pengalaman, lama jam kerja terhadap tingkat keberhasilan usaha baik secara parsial maupun simultan pada

Dalam semantik ada ragam bahasa yang disebut dengan idiom atau kanyouku dalam..

Didapatkan hasil dari percobaan tanpa menggunakan stopword removal, dapat dilihat bahwa hasil yang didapatkan dibandingkan dengan yang menggunakan stopword removal lebih