• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PSIKOLOGIS MINUMAN KERAS PADA REMAJA (Suatu Kajian di Dusun Talang Pemesun Kec. Jujuhan Kab. Bungo Provinsi Jambi) Oleh: Nilil Khairiyah*

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK PSIKOLOGIS MINUMAN KERAS PADA REMAJA (Suatu Kajian di Dusun Talang Pemesun Kec. Jujuhan Kab. Bungo Provinsi Jambi) Oleh: Nilil Khairiyah*"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PSIKOLOGIS MINUMAN KERAS PADA REMAJA (Suatu Kajian di Dusun Talang Pemesun Kec. Jujuhan

Kab. Bungo Provinsi Jambi) Oleh:

Nilil Khairiyah* Fitria Kasih**

Jarudin**

*Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **Dosen Pembimbing

ABSTRACT

The effect of brandy for adolescent (One of the research at Talang Pemesun. The distric of Jujuhan. In the Muaro Bungo at jambi’s province) The focus of this research is in the emotional and in the moral aspects. The goal of this research is to describe how is the development of adolescent emotional’s that consume of brandy and how is the development of the moral that happened for adolescent that consume of brandy. The design of this research is descriptive qualitative. The informat of this research is the adolescent that consume of brandy consist of three persons. The support informant is a parent. That lives in Dusun Talang Pemesun in collecting thedata is used interview, observation and document of study. And in analizing the data the researcher using three stpes they are: reduction of the data, report of the data and finding conclution. The result of this research is found there is psychology effect in drinking of brady that is in their emotional. That is feeling scary and attitude. And then there are psychology effect of brandy in the moral aspects they are an attitude to their parent. Based on the result of this research the researcher hopes there is a good challenging for the adolescent that consume of brandy for the future.

Keyword: psychologys, brandy, emotional, moral.

PENDAHULUAN

Saat individu beranjak pada tahap remaja banyak hal yang harus dijalani oleh remaja dan hal itu merupakan sebuah tanggung jawab baik itu tanggung jawab pada diri sendiri, orang tua, adik, kakak dan

lingkungan. Seseorang dapat dikatakan remaja apabila menginjak umur 13 sampai 17 tahun bagi remaja putri, sedangkan bagi laki-laki 14 sampai 17 tahun (Sarjono Soekanto 2004:51). Dari usia remaja sudah tampak bahwa golongan

(2)

remaja sebenarnya tergolong kalangan yang transisional atau usia yang masih labil. Artinya, keremajaan merupakan gejala sosial yang bersifat sementara, dikarenakan berada antara usia kanak-kanak dengan usia dewasa.

Secara psikologis usia remaja merupakan usia yang dianggap rawan, oleh karena itu mengakibatkan remaja masih mencari identitas atau mencari jati diri, untuk keparluan mana yang harus tersedia tokoh-tokoh ideal yang perilakunya terpuji. Pertama-tama dia akan berpaling pada lingkungan terdekat dengannya, yakni orang tua, saudara-saudaranya dan mungkin juga kerabat dekat. Apabila idealismenya tidak terpenuhi oleh lingkungan terdekat, maka dia akan berpaling kelingkungan lain (Soerjono Soekanto 2004:71).

Untuk itu remaja perlu dibimbing dalam berbagai hal, namun bukan berarti remaja selalu tumbuh menjadi pribadi yang baik karena dalam perkembangan hidupnya setiap individu dipengaruhi oleh hal-hal yang berasal dari dirinya sendiri, dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri pribadinya. Hal itu menentukan

untuk kelangsungan hidupnya, diri pribadi individu lazimnya terdiri dari tiga aspek pokok aspek pertama adalah rasionya atau aspek kognitif. Aspek lainya adalah emosi yang lazim disebut aspek afektif. Aspek yang ketiga sebenarnya merupakan hasil penyerasian antara aspek kognitif dengan aspek afektif (Soerjono Soekanto 2004:79).

Untuk mengendalikan diri dalam tiga aspek tersebut bukanlah hal yang gampang untuk di jalani oleh setiap individu karena pengaruh Lingkungan, teman sebaya, pengaruh orang dewasa, dan perkembangan teknologi sangat perperan sekali untuk perkembangan individu terutama bagi remaja. Tinggi nya rasa ingintau remaja terkadang membawa mereka kepada suatu masalah dalam perkembanganya, dan hal itu tidak hanya dorongan dalam diri sendiri akan tetapi juga dorongan dari luar diri individu hal itu dapat memicu remaja untuk berperilaku menyimpang salah satunya mengkonsumsi minuman keras.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian

(3)

yang telah dibuat, maka dapat ditentukan bahwa penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Disini penulis akan menggambarkan tentang psikologis remaja yang mengkonsumsi minuman keras di Dusun Talang Pemesun Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Propinsi Jambi.

Lokasi Tempat Penelitian ini dilaksanakan di suatu daerah tepatnya di Dusun Talang Pemesun Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Hal ini didapatkan melalui observasi dan wawancara peneliti tertarik mengangkat permasalahan ini dikarenakan melihat perkembangan psikologis remaja yang mengkonsumsi minuman keras, banyaknya perilaku menyimpang yang terjadi pada diri remaja salah satu faktornya dipengaruhi oleh minuman keras. Peneliti melihat dari perkembangan emosi, moral dan seperitual remaja tersebut.

Informan dalam penelitian ini adalah 3 orang remaja yang perkambangan psikologisnya terganggu disebabkan oleh meminum

minuman keras. Untuk lebih lengkapnya pada tabel berikut.

Table 1 Informan Penelitian

No Inisial Jenis

kelamin Pendidikanterakhir Pekerjaan Tempattinggal

1 NR LK SMP Pengangguran Talang pemesun 2 JV LK SD Penganguran Talang pemesun 3 DD LK SMP Pengangguran Talang pemesun

Informan ditetapkan sebagai orang yang akan ditetapkan untuk diteliti bermasalahannya, hal ini peneliti memiliki alasan kalau topik yang akan diangkat ini sebagai motivasi untuk remaja, pihak-pihak yang terkait seperti orang tua dan peneliti sendiri.

Alat pengumpulan data dan sumber data digunakan untuk menunjang kebenaran dan keberhasilan dari apa yang diteliti untuk itu peneliti harus menggunakan atau menentukan alat pengumpulan data terlebih dulu, hal ini mempermudah peneliti mendapatkan data-data yang akurat dari informan agar saat berada di lapangan peneliti tidak mendapatkan kesulitan karena terlebih dulu peneliti sudah menggunakan alat pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan informan. Dalam penelitian ini, alat pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara.

(4)

Sebelum melaksanakan wawancara, pewawancara terlebih dahulu harus mempersiapkan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang mencakup hal yang ingin ditanyakan kepada responden mengenai masalah yang akan diteliti.

Teknik Pengumpulan Data digunakan untuk memperoleh data yang lebih akurat maka peneliti menggunakan beberapa alat pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Untuk mendapatkan hasil dan keterangan yang lebih dalam, maka peneliti melakukan wawancara kepada informan. Disini peneliti mengatur strategi tentunya memikirkan pertannyaan-pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan informan. Dalam hal ini peneliti melakukan pendekatan, dan terkesan tidak seperti orang lain. Oleh sebab itu peneliti memerlukan bantuan untuk mengkaji permasalahan informan yaitu melibatkan pihak-pihak yang terkait yaitu orang tua informan, karena dengan adanya dukungan dari orang tua setidaknya peneliti mendapatkan keterangan mengenai informan, maka dapat mempermudah peneliti untuk mewawancarai informan.

Teknik Analisis Data terdapat tiga cara yaitu:

1. Redaksi Data

Merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan divertifikasi. Dengan redaksi data peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan tranformasikan dalam aneka macam cara, yakni melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih satu.

2. Penyajian Data

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengorganisasikan data yang sudah direduksi. Data tersebut terlebih dahulu disajikan terpisah antara satu tahap dengan tahap yang lain, tetapi setelah katogori terakhir direduksi, maka keseluruhan data dirangkum dan disajikan secara terpadu. Dengan

(5)

melihat penyajian data, maka dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.

3. Penyimpulan dan Vertifikasi Kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut dari kegiatan reduksi dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan disajikan secara sistematis akan disimpulkan sementara. Kesimpulan yang diperoleh pada tahap awal biasanya kurang jelas, tetapi pada tehap-tahap selanjutnya akan semakin tegas dan memiliki dasar yang kuat. Kesimpulan sementara perlu divertifikasi. Teknik yang dapat digunakan untuk memvertifikasi adalah sumber data, metode, diskusi teman sejawat, dan pengecekan anggota.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat Dampak Minuman Keras pada Remaja Suatu Kajian di Talang Pemesun Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Penelitian ini mencakup, yaitu:

(1) Dampak psokologis minuman keras pada remaja dilihat dari aspek emosi. Pembahasan yang peneliti dapatkan berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan remaja yang mengkonsumsi minuman keras yang menjadi informan kunci pada penelitian ini. Dari ketiga keterangan Informan kunci dapat diketahui bahwa diantara mereka merasakan ketika ia mengkonsumsi minuman keras tersebut tingkat percaya diri yang ia alami lebih tinggi dan lebih merasa tenang dengan mengkonsumsi minuman keras. Merasa lebih mudah marah dan ingin selalu didengarkan delam arti kata semua yang diinginkan dapat terlaksana jika tidak akan terus memaksa kehendak sampai yang diinginkan terwujud.

(2) Dampak psikologis minuman keras pada remaja dilihat dari aspek moral. Pembahasan dalam penelitian ini berdasarkan wawancara dengan informan kunci menunjukan bahwa adanya pola tingkah laku yang kasar kepada orang tua hal ini diakui oleh informan bahwa memang dia sering berperilaku kasar kepada orang tua, namun sesungguhnya dia menyadari kalau perbuatan nya merupakan

(6)

kesalahan yang fatal dialaminya, akan tetapi dia tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tetap menghormati orang tua seperti semestinya anak-anak seusia mereka. Namun jauh dari lubuk hati yang paling dalam mereka menyadari kalau sesungguhnya mereka sangat membutuhkan orang tua dan menyayanginya. Tidak hanya itu remaja juga sering ugal-ugalan dalam berkendaraan, suka berkata kotor, terkadang remaja menjadi pendiam.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang dampak psikologis minuman keras pada remaja di Dusun Talang Pemesun Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Emosi remaja yang mengkonsumsi minuman keras, secara keseluruhan berdasarkan observasi dan wawancara bahwa remaja yang mengkonsumsi minuman keras merasakan emosi yang negatif dalam perkembangan psikologis maupun perkembangan sikologisnya. Remaja lebih gampang

marah ketika apa yang dia inginkan tidak tercapai.

Remaja sering membangkang kepada orang tua, remaja sering berkelahi dengan teman sebaya, remaja suka berkata kotor, remaja lebih berani ugal-ugalan dalam berkendaraan, remaja menjadi orang yang pendiam dan tidak banyak bicara. Rasa Sakit, informan merasa sakit dibagian kepala. Namun disisi lain minuman keras mengandung zat yang dapat menenangkan fikiran dari masalah yang menimpa. Sedangkan remaja yang mengkonsumsi minuman keras sering bermasalah dalam pola tidur. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bahwa remaja sering bergadang dan akan terbangun pada siang harinya.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengajukan saran kepada: 1. Kepada remaja yang

mengkonsumsi minuman keras agar berhenti untuk meminum minuman keras karena akan berdampak buruk terhadap perkembangan remaja itu sendiri

(7)

tidak hanya itu juga akan berdampak pada orang lain. 2. Orang Tua remaja harus lebih

giat dan terampil dalam membimbing dan mendidik anak agar tidak terjerumus ke pada hal-hal yang tidak diinginkan. 3. Kepada remaja lainnya agar

berhati-hati dalam berteman dan berhati-hati dalam mengelola emosi yang ada dalam diri. 4. Pengelola program studi

Bimbingan dan Konseling lebih mengoptimalkan calon konselor agar bisa berperan dalam mencegah perilaku-perilaku menyimpang.

5. Bagi peneliti selanjutnya bisa melakukan penelitian tentang pengaruh minuman keras terhadap perkembangan psikologis remaja.

KEPUSTAKAAN

Kartamuda E, Fatchian. 2009. Konseling Pernikahan untuk Keluarga Indonesia.

Jakarta.

Lutfi. 2004. IPA Kimia SMP dan MTS. Erlangga.

Zainal, Danild .2004. Tujuh Formula Individu Cemerlang Mengungkap

Rahasia Cemerlang. Malaysia.

Mudlofir, Ali. 2012. Pendidikan Profesional. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Mighwar Al, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja. Bandung. Sarwono, Sarlito W. 2007.Psikologi

Remaja. Jakarta.

Snyder, Gail. 2007. Isu dan Tren Utama Remaja dan Alkohol. Bandung.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Volume 2 Issue 4, November 2019 654 Dualisme pembinaan terhadap Pengadilan Pajak di dalam Sistem Peradilan di Indonesia, merupakan suatu hal yang

Secara umumnya, kajian ini dibahagikan kepada dua model penganggaran yang berbeza, iaitu model pengukuran produktiviti sesebuah universiti yang dicadangkan oleh Gates dan Stone

Tabel 4.9 Data Jenis dan Jumlah Cacat pada Kesalahan Ukuran 51 Tabel 4.10 Data Jenis dan Jumlah Cacat pada Kerusakan Bahan 52 Tabel 4.11 Data Jenis dan Jumlah Cacat

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan, leverage , likuiditas dan ukuran dewan pengawas syariah terhadap pengungkapan

Dengan ini menerangkan bahwa Daftar Perhitungan Uang Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TPP) yang telah disahkan adalah benar adanya, sesuai dengan

Maka dengan melihat pentingnya pembiayaan yang disalurkan oleh bank syari’ah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga perantara dan berdasarkan latar belakang

Dalam upaya menghasilkan lulusan yang berkualitas dan profesional maka jurusan ekonomi Islam dapat berperan dengan cara : (1) Membuka prgram studi, (2) merumuskan

Dari uraian hasil validasi dan hasil angket respon peserta didik terhadap media pembelajaran yang peneliti kembangkan, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis