Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa
Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang
Dony Marzuki
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang
Abstract
This research was conducted to analyze the skill of the fifth semester Accounting students of Padang State Polytechnic in facing the Reading (Section III) TOEFL Like Test. The research was held for 6 months with all of the fifth semester students as the population. Descriptive method was used In analyzing data which was gotten from giving the students pre-test and post-test of TOEFL Like Test. Students were given 13 skills, as stated in the used TOEFL preparation book, in facing the Reading section between the pre-test and post-test. It was found, from the analysis, that students' scores in pre-test were not much different with the post-test although they had been given the skills. It led to a conclusion that the problem faced by students in doing Reading TOEFL Test was caused by their low skill in reading English text.
Key Words: TOEFL Like Test, Reading, Pre-test, Post-test
1.
Pendahuluan1.1.
Latar BelakangPada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang, mata kuliah bahasa Inggris merupakan mata kuliah berkelanjutan yang diberikan dalam 5 (lima) semester berturut-turut. Mulai dari pengajaran bahasa Inggris untuk peningkatan kemampuan berbicara (semester I dan II), peningkatan kemampuan mendengar, membaca, menulis serta pemahaman bidang Akuntansi (semester III dan IV). Sedangkan pad a semester V pengajaran difokuskan pada keterampilan menjawab soal-soal pada TOEFL Test. Di semester ini, kepada mahasiswa diajarkan keterampilan menggunakan strategi-strategi untuk menjawab soal-soal yang diberikan pada TOEFL Test, baik listening, structure maupun reading comprehension. Keterampilan ini dilatihkan melalui model soal-soal test yang diambil dari sejumlah buku-buku
Preparation for TOEFL Test, dan pelaksanaannya satu kali per minggu (3x45 menit) selama 16 - 18 kali tatap muka atau satu semester.
Untuk lebih jelasnya, aktivitas mahasiswaan untuk mahasiswa semester V yang lebih ditekankan pada latihan-latihan Preparation for TOEFL Test ini dilaksanakan sejak tahun akademik 2005/2006, setelah tim dosen jurusan Akuntansi melakukan hubungan kerjasama dengan kantor-kantor pemerintah, BUMN, dan perusahaan-perusahaan swasta di beberapa provinsi dan kota di Indonesia. Salah satu dari hasil survey itu adalah agar lulusan Diploma III Akuntansi Politeknik Negeri Padang memiliki keterampilan berbahasa Inggris. Oleh karena salah satu alat ukur kemampuan bahasa Inggris yang dikenal selama ini adalah skor TOEFL, maka ditetapkanlah aturan oleh jurusan Akuntansi bahwa salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir
(comprehension) pada semester VI, mahasiswa harus mencapai skor terendah 400 pada TOEFL Like Test
yang diselenggarakan oleh tim dosen bahasa Inggris Politeknik Negeri Padang. Dan bahkan pada tahun 2008 ini, senat Politeknik Negeri Padang telah menetapkan agar mahasiswa-mahasiswa di semua jurusan, Mesin, Sipil, Elektronika, Telekomunikasi, Administrasi Niaga, Listrik, dan Teknologi Informasi
Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang
harus memiliki sertifikat TOEFL Like Test
Politeknik Negeri Padang dengan skor terendah 400.
Hasil pengamatan peneliti selama bebarapa semester terakhir ini, baik terhadap mahasiswa Akuntansi maupun mahasiswa jurusan sipil dan elektronika
yang sudah menetapkan juga
persyaratan tersbut di atas, menunjukkan bahwa hasil (score) TOEFL like Test
yang dicapai mahasiswa masih di bawah 400. Akibatnya, sama seperti mahasiswa
Akuntansi, mahasiswa-mahasiswa
tersebut harus beberapa kali mengikuti tes sampai tercapainya skor yang telah ditetapkan jurusan.
Keterampilan Reading Comprehension Test yang dilatihkan kepada mahasiswa sama dengan tahapan pada keterampilan
listening dan structure. Pertama, mahasiswa mengerjakan soal-soal pada
Reading Comprehension TOEFL Test
yang terdiri dari 50 butir soal dengan waktu 55 menit. Setelah diketahui hasil perolehan skor berdasarkan jumlah jawaban yang benar, kepada mahasiswa diberikan strategi-strategi reading comprehension yang terdiri dari Skill 1 sampai dengan Skill 14 beserta prosedurnya, dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal yang disediakan pada masing-masing skill dengan menggunakan prosedur dan strategi yang telah diajarkan tersebut. Sebagaimana pada keterampilan listening dan structure,
setiap selesai pengerjaan latihan-Iatihan untuk tiap skill, lembaran jawaban diperiksa bersama.
Hasil pemeriksaan lembaran jawaban dari soal-soal latihan mahasiswa tersebut ternyata bahwa keterampilan Reading Comprehension test yang semula diduga
akan sangat membantu bagi
pemerolehan skor TOEFL mahasiswa ternyata masih belum bisa diharapkan. Asumsi selama ini bahwa mahasiswa tidak akan menemukan kesulitan dalam meningkatkan keterampilan untuk menjawab soal-soal TOEFL Test karena sudah mendapat keterampilan Reading Comprehension secara formal selama 3
tahun di SMU dulu kelihatannya tidak 'dapat diterima. Sementara dalam proses mahasiswaan sejak semester I sampai IV kepada mahasiswa jurusan Akuntansi juga diberikan kegiatan membaca teks bahasa Inggris beberapa kali dan mengajarkan beberapa keterampilan membaca seperti skimming, scanning,
menentukan ide pokok, memahami arti kata melalui petunjuk-petunjuk konteks
(contextual clues), pengenalan tanda-tanda baca dan hubungannya dengan
kalimat, menjawab pertanyaan
pemahaman, referensi (reference), dan sebagainya. Tetapi keterampilan-keterampilan tersebut di atas kelihatannya belum dapat membantu mahasiswa Akuntansi untuk terampil menjawab soal-soal pada Reading TOEFL test.
Jadi, tim dosen selama ini masih
memberikan bimbingan kepada
mahasiswa dan melatih penggunaan strategi-strategi untuk tiap butir soal-soal yang diberikan pada tiap teks atau bacaan yang disediakan, sebagaimana bimbingan-bimbingan sebelumnya. Hasil jawaban soal-soal pada latihan untuk setiap skill diperiksa dan kemudian tiap kelompok soal bacaan dibahas kembali untuk meningkatkan keterampilan penggunaan skill dalam menjawab soal-soal latihan berikutnya.
Dari pengalaman peneliti selama melatih mahasiswa dalam kegiatan Preparation for the TOEFL Test menunjukkan bahwa latihan-Iatihan tersebut masih belum banyak membawa hasil. Misalnya, mahasiswa dilatih menggunakan strategi
"Answer Stated Detail Questions" atau
"Answer Main Ideas" untuk butir soal pada beberapa buah teks, setelah itu mereka diminta kembali menggunakan strategi-strategi tersebut untuk soal-soal pad a teks berikutnya. Ternyata hanya kira-kira 30%-35% dari mereka yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar
Terlepas dari permasalahan yang dikemukakan di atas, peneliti menduga bahwa ketidakmampuan mahasiswa
Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang Akuntansi untuk mencapai skor 400-450
TOEFL Like Test tidak hanya disebabkan .
oleh faktor tingkat kesulitan TOEFL Test itu sendiri (Listening, Structure, Reading
Comprehension), tetapi juga karena adanya faktor-faktor lain seperti bakat atau minat untuk berhasil mendapatkan score yang tinggi, kemampuan berbahasa Inggris yang masih rendah, motivasi belajar, penguasaan kosakata, waktu untuk mengerjakan latihan-Iatihan, faktor lingkungan pergaulan dan tempat tinggal yang tidak mendukung, buku-buku atau bahan-bahan yang tersedia, dan lain sebagainya.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diajukan satu pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini : "Apakah keterampilan menggunakan strategi-strategi Reading TOEFL Test yang disertai latihan-Iatihan dapat membantu peningkatan Score mahasiswa Semester V jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang tahun akademik
2007/2008 dalam Reading TOEFL Tesr?
2. Tinjauan Pustaka
TOEFL Test terdiri dari tiga kelompok
yaitu Listening Comprehension (Part A),
Structure (Part B), dan Reading Comprehension (Part C). Sebagaimana
dikemukakan pada pendahuluan di atas bahwa mahasiswa diharapkan tidak akan mendapat kesulitan dalam mengerjakan soal-soal pada Part C sehingga akan dapat menunjang skor TOEFL mereka. Tetapi dari hasil observasi selama ini terlihat bahwa Reading Comprehension
Test yang sudah dilatihkan dengan berbagai strategi membaca kepada mereka sejak SMP dan SMU masih tidak banyak membantu. Sedangkan untuk memahami bacaan-bacaan berbahasa Inggris agar lebih efektif siswa-siswa sekolah lanjutan sudah seharusnya
memiliki strategi membaca, karena mereka bukan hanya belajar memahami informasi per halaman melalui arti kata per kata. Sebagaimana yang dikemukakan Grabe (1991), reading is
not merely a receptive process of picking up information from the page in
a
word-by-word manner Rather, it isa
selective process and characterized as an active process of comprehending. Therefore, non-English-speaking readers find it important to employ reading strategies to read English texts more effectively.Jelas di sini bahwa strategi-strategi membaca itu sangat penting dan harus terus dikembangkan agar mampu memahami teks berbahasa Inggris terutama bagi orang atau mahasiswa yang bukan penutur asli bahasa Inggris. Bahkan Grabe menambahkan bahwa proses membaca Inl cukup rumit sehingga banyak dilakukan penelitian-penelitian untuk dapat memahami dan menjelaskan proses-proses tersebut. Misalnya, Ahmad Asraf (2004) meneliti tentang strategi-strategi yang digunakan oleh mahasiswa bahasa Inggris sebagai bahasa kedua dalam memahami teks-teks berbahasa Inggris. la meneliti perbedaan kemampuan pemahaman bacaan antara mahasiswa yang nilai pemahaman bagus (good readers) dengan mahasiswa yang nilainya sedang
(average readers) dengan menggunakan
delapan keterampilan pemahaman bacaan (eight of reading comprehension
skills) dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan pemahaman seperti : word
meaning, words in context, literal comprehension, drawing inferences from single strings, etc. Dari hasil studinya
Ahmad Asraf menemukan bahwa walaupun good readers dan average
readers sama-sama memiliki kemampuan
berbicara (verbal communication) yang bagus, dan sama-sama menggunakan strategi menjawab pertanyaan pemahaman, ternyata good readers
nilainya lebih tinggi daripada average
readers. Hasil studi menunjukkan bahwa good readers secara konsisten lebih
fokus pad a tiap jenis pertanyaan dan lebih sering menyebut atau mengulangi
Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang
strategi-strategi menjawab pertanyaan
pemahaman dibandingkan dengan
average readers.
Selanjutnya Brantmeier (2002)
meringkaskan strategi-strategi membaca pemahaman sebagai berikut: The strategies may involve skimming, scanning, guessing, recognizing cognates and word families, reading for meaning, predicting, activating general knowledge, making inferences, following references, and separating main ideas from supporting ideas. Bahkan lebih jauh Almasi (2003) dan Sugirin (1999) menambahkan bahwa reading strategies itu meJiputi evaluating content, such as agreeing or disagreeing, making an association with prior knowledge or experience, asking and answering questions, looking at the key words, using sentence structure analysis such as determining the subject, verb or object of the sentence, skipping and rereading.
Namun demikian tidak semua strategi itu sama efektifnya karena berbeda-bedanya jenis teks dan strategi yang digunakan oleh mahasiswa itu sendiri. Dengan demikian jelaslah bahwa agar mampu memahami teks bahasa Inggris
(reading comprehension texts) para pembelejar atau mahasiswa perlu sekali mengetahui strategi-strategi membaca pemahaman dan sekaligus memiliki
keterampilan untuk menjawab
pertanyaan pemahaman tersebut. Sama halnya dengan teks bahasa Inggris pada
TOEFL Like Test, mahasiswa perlu sekali memiliki keterampilan menjawab pertanyaan pemahaman berdasarkan strategi yang diajarkan.
3.
Tujuan dan Kontribusi Penelitian 3.1. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keterampilan menggunakan dan strategi-strategi Reading Comprehension TOEFL Test yang dilatihkan kepada
mahasiswa dapat meningkatkan
keterampilan mahasiswa memahami teks pada Reading TOEFL Test. Dari hasil penelitian akan dapat diperoleh masukan tentang pengaruh strategi, dari Skill 1 sampai Skill 13 yang diajarkan melalui latihan-Iatihan, dapat meningkatkan
score Reading Comprehension TOEFL Like Test mahasiswa semester V jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang.
3.2. Kontribusi Penelitian
Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah Hasil penelitian ini diharapkan dapat
4.
a. Memberikan informasi tentang kesulitan yang ditemui mahasiswa jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang dalam menghadapi TOEFL Like Test, khususnya Reading Comprehension Test.
b. Memberikan bukti emplrls mengenai pengaruh prosedur dan strategi reading passage pad a tes
TOEFL terhadap kemampuan
mahasiswa untuk meningkatkan
skor membaca pemahaman
(reading comprehension)
c. Memberikan masukan kepada tim dosen bahasa Inggris Politeknik Negeri Padang agar dapat meningkatkan frekuensi bimbingan
dalam usaha meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam menggunakan strategi membaca pad a TOEFL test melalui latihan-latihan lebih banyak lagi.
Metode Penelitian 4.1.1. Rancangan Penelitian
Peniltian ini merupakan penelitian eksperimental, dan dengan menganalisis
skor Reading Comprehension TOEFL Like Test mahasiswa sebelum diberikan strategi-strategi yang disertai latihan dan
Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang
skor setelah diberikannya latihan-Iatihan.
Dari hasil analisis akan dapat dilihat apakah kemampuan mahasiswa meningkatkan skor Reading Test dapat disebabkan oleh penguasaan strategi-strategi tersebut.
4.1.2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah mahasiswa semester V jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang tahun akademik
2007/2008. Keseluruhan mahasiswa semester VI regular diambil sebagai sampel (total sampling), karena sesuai dengan usulan penelitian yang dikemukakan di atas bahwa mahasiswa Inl perlu mempersiapkan diri untuk mengikuti TOEFL Like Test pada akhir semester V ini atau pad a semester VI.
4.1.3. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa:
a. TOEFL Test dari kelompok C, yaitu
Reading Comprehension section
pada buku Longman Complete
Course for the TOEFL Test, baik
untuk Pre- Test maupun Post- Test. b. Skills and Strategies pad a Bagian 3
(Reading Section 3), dari buku
Longman Complete Course for the TOEFL Test.
Reading Diagnostic Pre-Test, bertujuan
untuk mengukur tingkat penguasaan dan keterampilan dalam membaca bacaan-bacaan pendek (short passages) sebelum diajarkan dan dilatihkan keterampilan dan strategi-strategi yang disertai latihan-latihan, baik TOEFL exercises maupun TOEFL review exercises. Sedangkan
Reading Post-Test untuk mengukur kemajuan atau peningkatan skor yang diperoleh mahasiswa setelah diberikan strategi dan latihan-Iatihan.
Skills and Strategies (Procedures) for Reading Paper TOEFL Test ini terdiri dari
13 Skills, yaitu:
a. Questions About the Ideas of the Passage, yang terdiri dari 2 skill:
Skill 1. Answer Main Idea Questions Correctly
Skill 2. Recognize the Organization of Ideas
b. Directly Answered Questions,
yang terdiri dari 3 skill:
Skill 3. Answer Stated Detail Questions Correctly
Skill 4. Find "Unstated" Details
Skill 5. Find Pronoun References
c. Indirectly Answered Questions, yang terdiri dari 2 skill:
Skill 6. Answer Implied Detail Questions Correctly
Skill 7. Answer Transition Questions Correctly
d. Vocabulary Questions, yang terdiri dari:
Skill 8. Find Definitions from Structural Clues
Skill 9. Determine Meanings from Word Parts
Skill 10. Use Context to Determine Meanings of Difficult Words
Skill 11. Use Context to Determine Meanings of Simple Words
e. Overall Review Questions, yang terdiri dari:
Skill 12. Determine Where Specific Information is Found
Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang
Skill 13. Determine the Tone, Purpose, or Course
4.1.4. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan melalui Pre-Test diolah dan hasilnya disimpan. Setelah mahasiswa mengikuti proses mahasiswaan, yang mencakup pengajaran skill dan strategi serta latihan-latihan yang telah dipersiapkan selama 16 sampai 18 kali pertemuan, maka kepada mahasiswa diberikan Post- Test. Hasil Post-Test akan dianalisis untuk melihat sejauhmana peningkatan kemampuan mahasiswa dalam perolehan
reading score mereka. Hasil analisisnya ditampilkan dalam bentuk persentase yang diurutkan dari nilai tertinggi ke nilai terendah.
5. Pembahasan
5.1. Deskripsi Data
Dari hasil penelitian yang diberikan kepada 72 orang mahasiswa terdapat beragam skor. Hasil dari skor berdasarkan jumlah soal yang dijawab benar dapat dilihat dalam tabel 1. Di sini peneliti tidak memberikan bobot untuk menggambarkan keterampilan atau kemampuan mereka dalam Reading Test
TOEFL, tetapi menghitung jumlah soal yang dapat dijawab dengan benar. Ternyata hasil Diagnostic Pre-Test menunjukkan bahwa jumlah jawaban yang betul terendah adalah 3, yaitu untuk soal nomor 4 dan nomor 32 (Skill 3 : Answered Stated Detail Questions). Sedangkan betul tertinggi 49 untuk soal nomor 9 (Skill 7: Answer Transition
Questions) dari 50 buah soal yang diberikan.
Tabel 1. Hasil dari skor berdasarkan jumlah soal yang dijawab benar
Nomor Jumlah Mahasiswa Persentase 50al Menjawab Benar
9 49 26.39 13 44 37.50 7 42 12.50 25 38 68.06 8 37 31.94 27 30 12.50 12 29 16.67 28 27 30.56 37 27 13.89 29 26 31.94 15 26 15.28 26 25 11.11 17 23 36.11 24 23 30.56 3 23 27.78 31 22 20.83 14 22 19.44 2 22
,.
8.33 21 22 20.83 1 20 16.67 33 20 15.28 22 19 51.39 30 18 13.89 44 17 30.56 16 17 34.72 41 15 52.78 36 14 5.56 47 14 40.28 18 14 23.61 6 13 41.67 45 12 23.61 49 12 19.44 20 11 30.56 10 11 13.89 35 11 4.17 23 10 25.00 48 10 12.50 34 9 15.28 39 9 37.50 42 9 12.50 38 9 8.33 46 9 16.67 50 9 12.50 19 8 12.50 43 6 23.61 40 6 16.67 5 5 18.06 11 4 4.17 4 3 6.94 32 3 19.44Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang 5.2. Analisis Data
Untuk melihat bahagian atau skill yang mana yang sulit bagi mahasiswa, maka data yang didapat, kemudian dianalisis dengan menghitung jumlah mahasiswa yang menjawab soal dengan benar dan kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk persentase. Hasil analisis data terse but akan ditampilkan dalam bentuk tabel yang diurut dari tingkat yang paling sulit ke tingkat yang kurang sulit oleh mahasiswa dan diikuti dengan penjelasan.
5.2.1. Pre-test
Berdasarkan hasil anal isis data pad a
Diagnostic Reading Pre-Test TOEFL di
atas dapat ditafsirkan secara umum bahwa kemampan mahasiswa dalam menjawab soal-soal yang tersebar dari
Skill 1 sampai dengan Skill 13 masih
belum memuaskan. Penemuan Inl diperoleh setelah melihat jumlah skor yang mereka peroleh dari 50 butir soal-soal yang diberikan. Ada diantara soal-soal yang diberikan terlihat tidak sulit bagi mereka, seperti salah satu dari 4 buah soal tentang menjawab pertanyaan tentang "Ide apa yang terdapat sebelum atau sesudah paragraf' (Skill 7: Answer
Transition Questions). Untuk jawaban soal
ini mahasiswa memperoleh persentase tertinggi, yaitu 68.06%, sedangkan persentase tertinggi yang berikutnya adalah 52.78% untuk menjawab 1 dari 8 buah soal tentang "Pertanyaan yang jawabannya terdapat secara rinci pad a bacaan" (Skill 3: Answer Stated Detailed
Questions). Salah satu dari 5 buah soal
tentang "Pertanyaan yang jawabannya tidak dinyatakan langsung dalam bacaan"
(Skill 6: Answer Implied Detail Questions)
juga dapat dijawab oleh separoh dari 72 orang mahasiswa atau 51.39%.
Penemuan jumlah skor mahasiswa selanjutnya dalam Diagnostic Reading
Pre- Test TOEFL ini adalah
a. Mahasiswa menjawab
ternyata sulit untuk pertanyaan tentang
menemukan ide utama (Skill 1 :
Main Idea). Hal· ini terbukti dari
persentase terbesar dari jawaban mahasiswa yang benar hanya 30.56%, dari 3 buah soal yang diberikan,.
b. Mahasiswa ternyata sangat sulit untuk menjawab pertanyaan tentang hubungan ide-ide dalam satu atau beberapa paragraf dengan paragraf lainnya (Skill 2:
Recognize the Organization of Ideas), karena hanya 5.56% mahasiswa yang menjawab betul. c. Menjawab pertanyaan yang
jawabannya dinyatakan dalam bacaan (Skill 3: Answer Stated Detail Quesstions) ternyata cukup
sulit bagi sebagian mahasiswa. Penafsiran Inl berdasarkan kenyataan bahwa hanya 40.28% mahasiswa yang menjawab betul untuk satu buah pertanyaan (nomor 12) dari 8 buah soal yang diberikan, walaupun, sebagaimana telah diuraikan di atas, salah satu dari soal yang diberikan dapat dijawab benar oleh 52.78% mahasiswa.
d. Menemukan jawaban yang tidak dinyatakan (Skill 4: Find "Unstated"
Details) kelihatannya sulit bagi mahasiswa karena 2 buah dari 3 soal yang diberikan hanya 37.50% saja dari mereka yang menjawab benar.
e. Salah satu soal yang paling sulit ternyata pad a soal mencari referensi kata ganti orang (Skill 5:
Find Pronoun References) karena
hanya 16.67% mahasiswa yang betul jawabannya dari 1 buah soal yang diberikan.
f. Jawaban untuk pertanyaan yang jawabannya tidak dinyatakan langsung (Skill 6: Answer Implied
Detail Questions) juga termasuk
sulit bagi mahasiswa, karena 4 dari 5 buah soal yang diberikan dapat
Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang
dijawab hanya oleh 34.72% mahasiswa, walaupun telah dinyatakan di atas bahwa salah satu dari soal terse but dapat dijawab benar oleh lebih dari separuh mahasiswa.
g. Walaupun di atas telah diuraikan bahwa salah satu dari 4 buah soal
Skill 7 ini dijawab benar oleh 68.06% mahasiswa, tetapi tiga buah soal lainnya hanya paling banyak dijawab oleh 36.11 % mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa soal-soal untuk Answer Transition Questions masih saja sulit bagi mahasiswa.
h. Jawaban mahasiswa untuk satu buah soal tentang menentukan definisi berdasarkan petunjuk struktur (Skill 8: Find Defenitions from Structural Clues) termasuk soal yang juga paling sulit karena hanya 23,61% mahasiswa yang jawabannya betul.
i. Mahasiswa ternyata menemukan kesulitan untuk soal-soal menentukan arti kata berdasarkan imbuhan atau awalan kata (Skill 9: Determine Meanings from Word Parts). Hal ini terbukti dari 6 buah soal yang diberikan hanya 31.94% mahasiswa menjawab betul.
j. Soal Skill 10, yaitu menentukan arti kata sulit dengan petunjuk konteks
(Use Context to Determine Meanings of Difficult Words)
ternyata sangat sulit juga bagi mahasiswa. Persentase tertinggi dari 7 buah soal yang diberikan adalah 20.83% untuk menjawab dengan benar 1 buah pertanyaan nomor 3.
k. Mahasiswa juga cukup sulit menjawab pertanyaan Skill 11 : Menentukan arti kata yang sederhana atau tidak sulit dengan bantuan konteks (Use Context to Determine Meanings of Simple Words) karena dari 6 buah soal
yang diberikan ternyata hanya satu buah saja, soal nomor 27, yan'g betul dijawab oleh 41.67% mahasiswa.
I. Soal yang juga termasuk sangat sulit bagi mahasiswa adalah Skill
12: Menentukan dibagian mana dalam bacaan terdapat Informasi khusus (Determine Where Specifi Information is Found). Hal ini terbukti hanya 16.67% dari mahasiswa yang menjawab benar 2 buah soal yang diberikan.
m. Hanya 30% jawaban mahasiswa yang betul untuk 3 buah soal tentang Skill 13: Determine the Tone, Purpose, or Course. Berarti soal inipun termasuk soal yang cukup sulit bagi mahasiswa.
Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kesulitan mahasiswa untuk menjawab soal-soal pad a Diagnostic Reading Pre-Test TOEFL dapat diurutkan berdasarkan jumlah mahasiswa yang dapat menjawab soal dengan benar, sebagai berikut;
a. Soal tentang Skill 2 : Recognize the Organization of Ideas
b. Soal tentang Skill 9 : Determine Meanings from Word Parts
c. Soal-soal tentang Skill 10: Use Context to Determina Meanings of Difficult Words
d. Soal tentang Skill 12 : Determine Where Specific Information is Found
e. Soal tentang Skill 11: Use Context to Determine Meanings of Simple Words
f. Soal tentang Skill 5 : Find Pronoun References
g. Soal tentang Skill 8: Find Definitions from Structural Clues
Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang
5.2.2. Post-test
Dari hasil analisis data pad a Reading
Post- Test TOEFL diketahui bahwa jumlah
persentase skor dari jumlah jawaban yang diperoleh mahasiswa lebih baik dari sebelumnya. Dari Tabel 15 di atas terlihat bahwa distribusi kemampuan mahasiswa pad a Reading Post Test TOEFL lebih meningkat dibandingkan dengan kemampuan mereka pada Diagnostic Reading-Pre- Test. Penemuan ini terbukti dari persentase rata-rata jumlah mahasiswa yang menjawab soal-soal dengan benar pad a Diagnostic Reading
Pre- Test adalah 22.64%, artinya rata-rata
jumlah mahasiswa yang menjawab benar dari keseluruhannya adalah 16 orang. Namun dari hasil anal isis terhadap persentase jumlah mahasiswa yang menjawab benar pada Reading Post Test adalah 34.66%, artinya rata-rata jumlah mahasiswa yang menjawab benar dari keseluruhannya adalah 25 orang.
Peningkatan persentase mahasiswa yang menjawab soal-soal pada Reading
Post Test ternyata hanya 12.02%, artinya
tidak terlalu signifikan. Hasil analisis soal-soal pad a Reading Post Test
menunjukkan bahwa masih
ditemukannya sejumlah besar soal-soal yang dijawab salah oleh mahasiswa, artinya masih ditemukan soal-soal yang tingkat kesulitannya cukup tinggi. Misalnya, soal nomor 4 hanya dijawab benar oleh 5.56% mahasiswa, nomor 34 dijawab benar oleh 8.33% mahasiswa, soal nomor 13 hanya dijawab dengan benar oleh 9.72% mahasiswa, kemudian soal nomor 5 hanya 11.11 % mahasiswa yang menjawab benar, dan soal nomor 42 hanya dapat dijawab dengan benar oleh 13.89% mahasiswa. Disamping itu, hasil anal isis persentase terhadap soal-soal yang dijawab benar oleh mahasiswa pada Reading Post Test ini ditemukan bahwa soal-soal yang dijawab benar oleh 50.39% sampai 72.22% mahasiswa hanya untuk 10 buah soal dari keseluruhan soal yang berjumlah 50 buah. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pelajaran dan latihan tentang strategi dan latihan-Iatihan soal-soal
TOEFL untuk tiap-tiap skill 1 sampai dengan 13 yang diberikan kepada mahasiswa jurusan Akuntansi tahun akademik 2007/2008 selama 5 sampai 8 kali pertemuan pada semester V tidak memberikan hasil yang maksimal.
Jika diteliti lebih jauh lagi hasil analisis semua soal-soal yang tingkat kesulitannya masih tinggi bagi mahasiswa, terlihat bahwa soal-soal nomor 4, 34, 13, 5, dan 42 yang hasil persentasenya paling rendah seperti dikatakan di atas adalah pada soal-soal yang menanyakan tentang Skill 9 (Determine Meanings from Word Parts),
Skill 10 (Use Context to Determine
Meanings of Difficult Words), Skill 11 (Use Context to Determine Meanings of Simple Words), dan Skill 12 (Determine Where Specific Information is Found). Sedangkan jumlah jawaban benar yang paling tinggi persentasenya adalah untuk soal-soal Skill 11, khususnya untuk
sejumlah kata-kata yang sangat sederhana (simple words), dan beberapa soal Skill 1 (Main Idea).
Setelah masing-masing bentuk soal yang tersebar dari Skill 1 sampai dengan 13 dan hasil persentase mahasiswa yang menjawab dengan benar diana lis is, ternyata ada berbagai macam penyebab masih banyaknya mahasiswa yang menjawab dengan salah walaupun kepada mereka telah diberikan pelatihan penggunaan strategi masing-masing Skill beserta soal-soal latihannya. Penyebab tersebut dapat dikelompokkan menjadi:
a. Kurangnya penguasaan kosakata, terutama penguasaan tentang kosakata yang sesuai dengan konteksnya. Masalah ini telah terlihat pada persentase jawaban mahasiswa yang paling rendah ditemukan pada soal-soal tentang arti kata (Determine Meanings), sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.
b. Kurangnya kemampuan dan keterampilan untuk mengerti isi paragraf secara keseluruhan dan
Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang
menentukan hubungan antara ide-ide dari satu paragraf dengan paragraf lainnya.
c. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang menentukan kata kunci, baik dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan maupun kata kunci yang terdapat dalam kalimat.
d. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan untuk membuat konklusi tentang apa yang diceritakan pada paragraf sebelum atau sesudah paragraf yang diberikan.
e. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang fungsi-fungsi tanda baca, kata-kata penghubung yang digunakan untuk pernyataan yang diulangi (restatement), seperti
or, that is, in other words, dan lain-lain.
f. Kurangnya pengetahuan tentang
Word Paris atau awalan, akhiran dan imbuhan yang digunakan pada akar kata, misalnya dic pada
"dictate", spec pada "spectator", viv
pada "revive", dan lain-lain.
g. Kurangnya pengetahuan dan
keterampilan menggunakan
context clues, structural clues. h. Kurangnya kesempatan untuk
mengerjakan latihan-Iatihan pada soal-soal model test dalam usaha
meningkatkan keterampilan
menggunakan sejumlah strategi yang sudah diajarkan.
i. Kurangnya pengetahuan tata bahasa Inggris.
6. Simpulan dan Saran
6.1. Simpulan
Penemuan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV menunjukkan bahwa sebahagian besar mahasiswa jurusan akuntansi semester V tahun akademik 2007/2008
pada Politeknik Negeri Padang mengalami kesulitan yang cukup tinggi untuk menjawab soal-soal TOEFL Test.
Penemuan ini didasarkan kepada skor-skor jumlah jawaban mahasiswa yang benar pad a Reading Pre-Test TOEFL
maupun Reading Post- Test TOEFL.
Kesulitan tersebut terdapat pada setiap bag ian atau Skill 1 sampai dengan Skill
13 yang diujikan seperti uraian di atas.
6.2. Saran
Seperti telah dikemukakan pada bagian hasil penelitian dan pembahasan ternyata terdapat beberapa masalah yang
menyebabkan mahasiswa jurusan
Akuntansi tahun akademik 2007/2008
Politeknik Negeri Padang, yaitu masih belum berhasil memperoleh skor jumlah jawaban yang benar sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu peneliti menyarankan agar:
a. Dosen-dosen bahasa Inggris pada Politeknik Negeri Padang yang mengajar pad a semester V di jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang agar mempertimbangkan aspek-aspek yang menghambat mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan mereka untuk menentukan kata kunci, baik pad a pertanyaan-pertanyaan maupun pada kalimat topik dari paragraf-paragraf yang diujikan pada
Reading TOEFL Test.
b. Dosen-dosen bersangkutan dapat menentukan bag ian yang sangat sulit bagi mahasiswa dan memperkenalkan teknik, cara, dan strategi meningkatkan penguasaan
Keterampilan Reading TOEFL Like Test Mahasiswa Semester V Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang kosakata melalui latihan-Iatihan
yang tersedia pad a buku-buku
Preparation for TOEFL or TOEIC Test. Kemudian dosen-dosen dapat menstimulasi mahasiswa agar mereka tidak merasa sulit atau takut dengan soal-soal TOEFL
ataupun TOEIC nantinya.
Daftar Referensi
Almasi, J.F. (2003). Teaching Strategic Processes In Reading. New York: The Guilford Press. Benhardt,
E.
B. (1991). Reading Development In A Second Language: Theoretical, Empirical, And Classroom Perspectives.Norwood, NJ: Ablex.
Brantmeier, C. (2002, September).
Second Language Reading
Strategies Research At The Secondary And University Levels: Variations, Disparities And Generalizability. Reading Matrix,
1-14. Retrieved March 10th,
2005, from:
http://www.readingmatrix.com/arti cles/brantmeier/article. pdf
Grabe, W. (1991). Current Developments In Second Language Reading Research. TESOL Quarterly,
25(3), 375-406.
Phillips, Deborah. 2001. Longman Complete Course for the TOEFL Test: Preparation for the Computer and Paper Tests. New York: A Person Education Company.
Sugirin, (1999). Exploring The Comprehension Strategies Of EFL Readers: A Multi-Method Study. Retrieved from ERIC database (ED 428 548, FL 025 735).
Sullivan, Patrician Noble, et all. 2001.
Arco Master the TOEFL Test.
Delhi: WR Goyal Publisher Distributors.