EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT TAK
BERSINYAL JALAN LETJEN SUTOYO – JALAN
MR. SARTONO, NUSUKAN, SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) pada
Program Studi DIII Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
GAYUH LAKSONO
NIM. I8216013
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
ABSTRAK
GAYUH LAKSONO, 2019, ‘‘EVALUASI KINERJA SIMPANG
EMPAT TAK BERSINYAL JALAN LETJEN SUTOYO – JALAN
MR. SARTONO, NUSUKAN, KOTA SURAKARTA”
Simpang merupakan suatu elemen yang cukup penting dalam system transportasi di kota besar. Simpang SMAN 5 Surakarta merupakan simpang 4 tak bersinyal. Simpang ini merupakan pertemuan antara Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono. Arus lalu lintas simpang tersebut cukup padat karena berdekatan dengan sekolah, pertokoan dan bank. Tujuan Tugas Akhir adalan mengetahui kinerja pada simpang empat tak bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono.
Hasil analisis operasional digunakan sebagai dasar desain ulang simpang untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik. Data primer yaitu data yang diambill secara langsung di lapangan meliputi data geometrik dan arus kendaraan yang kemudian diolah dengan acuan MKJI 1977.
Hasil perhitungan kinerja yang dilakukan pada simpang Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono pada keadaan eksisting memiliki DS = 1,18 (jam puncak pagi), DS = 1,05 (jam puncak siang) dan DS = 0,90 (jam puncak sore). Dengan berdasarkan nilai DS (>0,85) berarti kondisi simpang dalam kategori tidak stabil sehingga perlu perbaikan. Setelah dilakukan Perhitungan dengan berberapa alternatif solusi dan di lakukan perbandingan, didapatkan alternatif solusi terbaik, yaitu perbaikan yang dilakukan dengan pemasangan Traffic Light dengan sinyal 3 fase dengan waktu siklus 86 detik. Kinerja simpang setelah di desain ulang, menghasilkan DS pendekat Utara 0,82 , DS pendekat Selatan 0,82 , DS pendekat Barat 0,77 dan DS pendekat Utara 0,82. Panjang antrian pada pendekat Utara = 141,8 meter ; pendekat Selatan = 90,5 meter ; pendekat Barat = 92 meter dan pendekat Timur = 97 meter. Tundaan pada pendekat Utara = 33,63 det/smp ; pendekat Selatan = 55,61 det/smp ; pendekat Barat = 47,66 det/smp dan pendekat Timur = 54,18 det/ smp. Biaya untuk pemasangan traffic light sebesar Rp. 461.718.000 (Empat Ratus Enam Puluh Satu Juta Tujuh Ratus Delapan Belas Ribu Rupiah) dengan waktu pelaksanaan 12 hari kerja.
MOTTO
“Kejujuran yang tidak di apresiasi dengan baik dapat mengubah
sesorang jadi pembohong”
“Orang yang sering membantu adalah orang yang paling butuh bantuan”
“Bukan lingkungan yang membentuk Anda, namun cara Anda bereaksi
pada lingkungan yang akan membentuk Anda” – Anne Ortlund
“Jangan berdoa meminta agar hidupmu dimudahkan, berdoalah agar
diberi kekuatan mengatasi kesulitan” – Bruce Lee
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini ku persembahkan untuk:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. 2. Kedua orang tua saya Bapak Teguh Sutoto dan Ibu Uminingsih.
3. Para sahabat dan semua pihak yang telah membantu melancarkan Tugas Akhir. 4. Teman – teman D3 Teknik Sipil Transprotasi 2016.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO PERSEMBAHAN ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
DAFTAR NOTASI ... xxi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Ruang Lingkup Tugas Akhir ... 3
1.4 Tujuan Penelitian ... ... 3
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 DASAR TEORI ... 5
2.1 Tinjauan Pustaka ... 5
2.2 Dasar Teori ... 6
2.3 Simpang ... 6
2.4 Definisi dan Istilah di Simpang Tak Bersinyal ... 8
2.5 Karakteristik Lalu Lintas ... 10
2.6 Karakteristik Kendaraan ... 12
2.7 Peralatan Pengendali Lalu Lintas ... 13
2.8 Konflik Lalu Lintas Simpang ... 13
2.8.1 Titik Konflik pada Simpang ... 13
2.8.2 Daerah Konflik di Simpang Empat ... 14
2.9 Kinerja Simpang Tak Bersinyal ... 15
vi
2.10.1 Kondisi Kinerja Simpang Tak Bersinyal ... 15
2.10.2 Arus Lalu Lintas (Q) ... 15
2.10.3 Lebar Pendekat Jalan Rata- Rata, Jumlah Lajur dan Tipe Simpang ... 16
2.10.4 Kapasitas Simpang Tak Bersinyal... 20
2.10.5 Kinerja Lalu Lintas... 27
2.11 Perencanaan Simpang Bersinyal ... 30
2.11.1 Parameter Kinerja Simpang Bersinyal ... 30
2.11.2 Jenis Pertemuan Gerakan pada Simpang ... 31
2.11.3 Penggunaan Sinyal ... 33
2.11.4 Penentuan Waktu Sinyal ... 36
2.11.5 Kapasitas Simpang ... 48
2.11.6 Perilaku Lalu Lintas ... 49
BAB 3 METODOLOGI ... 56
3.1 Kerangka Pengerjaan Tugas Akhir ... 56
3.2 Prosedur Survei ... 57
3.3 Metode Survei dan Data yang Diambil ... 57
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 58
3.4.1 Jenis Data ... 58
3.4.2 Deskripsi Lokasi Pengamatan ... 58
3.5 Alat Pengamatan ... 59
3.6 Pelaksanaan Pengamatan... 59
3.7 Analisis Data untuk Simpang Tak Bersinyal dengan MKJI 1997 . 62 3.7.1 Analisis Simpang ... 62
3.7.2 Metode Pemecahan Masalah ... 62
3.7.3 Analisis Simpang Setelah Perencanaan Ulang ... 63
3.8 Tahapan Penyelesaian Tugas Akhir ... 63
3.9 Flow Chart Perhitungan ... 64
3.9.1 Flow Chart Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal ... 64
vii
BAB 4 PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN ... 67
4.1 Gambaran Umum ... 67
4.2 Data Survei Geometrik Simpang ... 67
4.3 Data Volume Lalu Lintas ... 69
4.3.1 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Lenjen Sutoyo – Jalan Mr. SartonoKota Surakarta Jam Puncak Pagi ... 69
4.3.2 Pencarian Volume Tersibuk Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Puncak Pagi ... 73
4.3.3 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Lenjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Puncak Siang ... 75
4.3.4 Pencarian Volume Tersibuk Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Puncak Siang ... 79
4.3.5 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Lenjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Puncak Sore ... 81
4.3.6 Pencarian Volume Tersibuk Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Puncak Sore ... 85
4.4 Analisis Kinerja Simpang ... 87
4.5 Data Analisis Lebar Pendekat dan Tipe Simpang, Kapasitas dan Perilaku Lalu Lintas Simpang ... 92
4.6 Rencana Penanganan Simpang... 100
4.6.1 Alternatif Solusi 1 ... 100
4.6.2 Alternatif Solusi 2 ... 107
4.6.3 Alternatif Solusi 3 ... 125
viii
BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE ... 144
5.1 Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan ... 144
5.2 Perhitungan Biaya Survey ... 147
5.2.1 Survey Geometrik ... 147
5.2.2 Survey Pendahuluan ... 148
5.2.3 Survey Arus Lalu Lintas ... 148
5.3 Perhitungan Volume Pekerjaan Pemasangan Traffic Light... 149
5.4 Perhitungan Pekerjaan Sipil ... 155
5.5 Perhitungan Pekerjaan Marka ... 157
5.5.1 Pekerjaan Pengecatan Marka Jalan (Panjang 200m) ... 157
5.5.2 Pekerjaan Pengecatan Zebra Cross ... 159
5.6 Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek ... 161
5.6.1 Pekerjaan Umum ... 161
5.6.2 Pekerjaan Pemasangan Traffic Light ... 161
5.6.3 Pekerjaan Pelengkap ... 161
5.7 Rencana Anggaran Pemasangan Traffic Light ... 161
5.8 Time Schedule Pemsangan Traffic Light ... 163
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 165
6.1 Kesimpulan ... 165
6.2 Saran ... 166
DAFTAR PUSTAKA ... xxvi
LAMPIRAN ….. ... xxvii
x
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
Tabel 2.1 Notasi, Istilah dan Definisi pada Simpang Tak Bersinyal ... 9
Tabel 2.2 Klasifikasi Kendaraan ... 12
Tabel 2.3 Lebar Pendekat dan Jumlah Lajur ... 18
Tabel 2.4 Kode Tipe Simpang ... 19
Tabel 2.5 Kapasitas Dasar Menurut Tipe Simpang ... 21
Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Lebar Pendekat... 21
Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama ... 22
Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota ... 22
Tabel 2.9 Faktor Penyesuaian Tipe Lingkunga Jalan, Hambatan Samping Kendaraan Tak Bermotor (FRSU) ... 23
Tabel 2.10 Faktor Penyesuaian Rasio Arus Minor ... 25
Tabel 2.11 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota ... 40
Tabel 2.12 Faktor Koreksi Hambatan Samping ... 42
Tabel 2.13 Waktu Siklus yang Layak Untuk Simpang ... 47
Tabel 2.14 Perilaku Lalu Lintas Tundaan Rata- Rata ... 54
Tabel 4.1 Data Geometrik Simpang Empat Tak Bersinyal ... 67
Tabel 4.2 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 06.00 – 09.00 Pada Pendekat Utara (smp/15menit) ... 69
Tabel 4.3 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 06.00 – 09.00 Pada Pendekat Selatan (smp/15menit) ... 70
Tabel 4.4 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 06.00 – 09.00 Pada Pendekat Timur (smp/15menit) ... 71
Tabel 4.5 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 06.00 – 09.00 Pada Pendekat Barat (smp/15menit) ... 72
xi
Tabel 4.7 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Pagi Pendekat Utara ... 73
Tabel 4.8 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Pagi Pendekat Selatan ... 74
Tabel 4.9 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Pagi Pendekat Timur ... 74
Tabel 4.10 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Pagi Pendekat Barat ... 74
Tabel 4.11 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 11.00 – 14.00 Pada Pendekat Utara (smp/15menit) ... 75
Tabel 4.12 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 11.00 – 14.00 Pada Pendekat Selatan (smp/15menit) ... 76
Tabel 4.13 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 11.00 – 14.00 Pada Pendekat Timur (smp/15menit) ... 77
Tabel 4.14 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 11.00 – 14.00 Pada Pendekat Barat (smp/15menit) ... 78
Tabel 4.15 Pencarian Volume Tersibuk Pada Siang Hari (smp/jam) ... 79
Tabel 4.16 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Siang Pendekat Utara ... 80
Tabel 4.17 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Siang Pendekat Selatan ... 80
Tabel 4.18 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Siang Pendekat Timur ... 80
Tabel 4.19 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Siang Pendekat Barat ... 80
Tabel 4.20 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 15.00 – 18.00 Pada Pendekat Utara (smp/15menit) ... 81
Tabel 4.21 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 15.00 – 18.00 Pada Pendekat Selatan (smp/15menit) ... 82
Tabel 4.22 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Pukul 15.00 – 18.00 Pada Pendekat Timur (smp/15menit) ... 83
Tabel 4.23 Rekapitulasi Pencacahan Arus Lalu Lintas Simpang Empat Tak
xii
15.00 – 18.00 Pada Pendekat Barat (smp/15menit) ... 84
Tabel 4.24 Pencarian Volume Tersibuk Pada Sore Hari (smp/jam) ... 85
Tabel 4.25 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Sore Pendekat Utara ... 85
Tabel 4.26 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Sore Pendekat Selatan ... 86
Tabel 4.27 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Sore Pendekat Timur... 86
Tabel 4.28 Arus Lalu Lintas pada Jam Sibuk Sore Pendekat Barat ... 86
Tabel 4.29 Formulir USIG-I Simpang Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Sibuk Pagi ... 88
Tabel 4.30 Formulir USIG-I Simpang Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Sibuk Siang ... 89
Tabel 4.31 Formulir USIG-I Simpang Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Sibuk Sore ... 90
Tabel 4.32 Formulir USIG-II Simpang Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Sibuk Pagi ... 95
Tabel 4.33 Formulir USIG-II Simpang Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Sibuk Siang ... 96
Tabel 4.34 Formulir USIG-II Simpang Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Sibuk Sore ... 97
Tabel 4.35 Rekapitulasi Perhitungan USIG-II ... 100
Tabel 4.36 Formulir USIG-II Alternatif Solusi 1 Simpang Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta Jam Sibuk Pagi ... 104
Tabel 4.37 Perbandingan Kinerja Simpang Kondisi Eksisting dan Alternatif Solusi 1 ... 107
Tabel 4.38 Formulir USIG-I 3 Fase Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta (Alternatif Solusi 2) ... 108
Tabel 4.39 Formulir USIG-II 3 Fase Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo– Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta (Alternatif Solusi 2) ... 110
Tabel 4.40 Formulir USIG-III 3 Fase Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta (Alternatif Solusi 2) ... 114
Tabel 4.41 Formulir USIG-IV 3 Fase Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta (Alternatif Solusi 2) ... 115
xiii
Tabel 4.42 Formulir USIG-V 3 Fase Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo
– Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta (Alternatif Solusi 2) ... 120
Tabel 4.43 Formulir USIG-I 4 Fase Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta (Alternatif Solusi 3) ... 126
Tabel 4.44 Formulir USIG-II 4 Fase Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo– Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta (Alternatif Solusi 3) ... 128
Tabel 4.45 Formulir USIG-III 4 Fase Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta (Alternatif Solusi 3) ... 132
Tabel 4.46 Formulir USIG-IV 4 Fase Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta (Alternatif Solusi 3) ... 133
Tabel 4.47 Formulir USIG-V 4 Fase Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta (Alternatif Solusi 3) ... 137
Tabel 4.48 Rekap Kinerja Simpang Kondisi Eksisting, Alternatif Solusi 1 Alternatif Solusi 2, dan Alternatif Solusi 3 ... 142
Tabel 5.1 Pengadaan Bahan ... 150
Tabel 5.2 Uraian Pekerjaan Sipil ... 155
Tabel 5.3 Rencana Aggaran Biaya (RAB) ... 162
Tabel 5.4 Time Schedule Pemasangan Traffic Light dan Marka Jalan Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Nusukan, Surakarta ... 164
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Lokasi Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr.
Sartono ... 2
Gambar 2.1 Aliran Kendaraan di Simpang Empat Lengan/Pendekat ... 14
Gambar 2.2 Lebar Pendekat Rata – Rata ... 17
Gambar 2.3 Tipe Simpang 422 ... 19
Gambar 2.4 Grafik Faktor Penyesuaian Belok Kiri ... 24
Gambar 2.5 Grafik Faktor Penyesuaian Belok Kanan ... 25
Gambar 2.6 Grafik Faktor Penyesuaian Arus Jalan Minor ... 26
Gambar 2.7 Grafik Tundaan Lalu Lintas Simpang Vs Derajat Kejenuhan .... 28
Gambar 2.8 Grafik Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama Vs Derajat Kejenuhan ... 29
Gambar 2.9 Crossing ... 31
Gambar 2.10 Diverging ... 32
Gambar 2.11 Merging ... 32
Gambar 2.12 Weaving ... 32
Gambar 2.13 Model Dasar ArusJenuh ... 34
Gambar 2.14 Titik Konflik dan Jarak untuk Keberangkatan dan Kedatangan ... 35
Gambar 2.15 Penentuan Tipe Pendekatan ... 36
Gambar 2.16 Grafik Arus Jenuh Dasar ... 39
Gambar 2.17 Grafik Arus Jenuh Dasar ... 40
Gambar 2.18 Grafik Rasio Belok Kiri dan Kanan 10% Simpang Tiga Lengan ... 41
Gambar 2.19 Grafik Rasio Belok Kiri dan Kanan 10% Simpang Empat Lengan ... 41
Gambar 2.20 Grafik Faktor Koreksi untuk Kelandaian ... 43
Gambar 2.21 Grafik Faktor Penyesuaian untuk Pengaruh Parkir (Fp) ... 43
Gambar 2.22 Grafik Faktor Penyesuaian untuk Belok Kanan ... 44
Gambar 2.23 Grafik Faktor Penyesuaian untuk Belok Kiri ... 44
Gambar 2.25 Grafik Perhitungan Jumlah Antrian smp (NQmax) ... 51
Gambar 2.26 Grafik Perhitungan Jumlah Antrian (NQMAX) dalam smp ... 52
Gambar 2.27 Grafik Penentuan Tundaan Lalu Lintas Rata – Rata (DT) ... 55
Gambar 3.1 Gambar Alur Pengerjaan Tugas Akhir ... 56
Gambar 3.2 Penempatan Surveyor Simpang Empat Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta... 61
Gambar 3.3 Bagan Alir Analisis Simpang Tak Bersinyal ... 65
Gambar 3.4 Bagan Alir Analisi Simpang Bersinyal ... 66
Gambar 4.1 Kondisi Eksisting Simpang Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono ... 68
Gambar 4.2 Diagram Fase 3 ... 143
Gambar 5.1 Denah Pemasangan Traffic Light Simpang Empat Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Kota Surakarta... 144
Gambar 5.2 Desain Traffic Light Tiang Overhead ... 145
Gambar 5.3 Desain Traffic Light Tiang Lurus ... 145
Gambar 5.4 Desain Rambu Peringatan Apill ... 146
Gambar 5.5 Desain Rambu Dilarang Parkir ... 146
Gambar 5.6 Desain Rambu Belok Kiri Ikuti Isyarat Lampu ... 146
Gambar 5.7 Sketsa Marka Jalan Dash Line dan Solid Line... 157
xxvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Form Pelengkap Tugas Akhir
LAMPIRAN B Lembar Komunikasi dan Pemantauan
LAMPIRAN C Kondisi Geometrik dan Titik Konflik Simpang Tak Bersinyal Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono Nusukan, Surakarta
LAMPIRAN D Arus Lalu Lintas Simpang LAMPIRAN E Harga Satuan Pekerjaan LAMPIRAN F Foto Kondisi Simpang
LAMPIRAN G Redesign Simpang Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Mr. Sartono, Nusukan, Surakarta
xxi
DAFTAR NOTASI
Pendekat : Daerah dari suatu lengan
Persimpangan jalan untuk kendaraan mengantri sebelum keluar melewati garis henti.
emp (Ekivaien Mobil Penumpang) : Faktor dari berbagai tipe kendaraan
sehubungan dengan keperluan waktu hijau untuk keluar dari antrian apabila dibandingkan dengan sebuah kendaraan ringan(untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan yang sasisnya sama, emp=1,0).
smp (Satuan Mobil Penumpang) : Satuan arus lalu lintas dari berbagai
tipe kendaraan yang diubah menjadi kendaraan ringan (termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan faktor emp.
Type O (Arus Berangkat Terlawan) : Keberangkatan dengan konflik antara
gerak belok kanan dan gerak lurus/belok kiri dari bagian pendekat dengan lampu hijau pada fase yang sama.
Type P (Arus Berangkat Terlindung) : Keberangkatan tanpa konflik antara gerakan lalu lintas belok kanan dan lurus. LV (Kendaraan Ringan) : Kendaraan bemotor ber as 2 dengan
4 roda dan dengan jarak as 2,0-3,0 m (melewati: mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick-up, dan truk kecil sesuai sistim klasifikasi Bina Marga).
xxii
HV (Kendaraan Berat) : Kendaraan bermotor dengan lebih
dari 4 roda (meliputi: bis, truk 2as, truk 3as, dan truk kombinasi sesuai sistim klasifikasi Bina Marga).
MC (Sepeda Motor) : Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3
roda (meliputi: sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai sistim klasifikasi Bina Marga). UM (Kendaraan Tak Bermotor) : Kendaraan dengan roda yang
digerakkan oleh orang atau hewan (meliputi: sepeda, becak, kereta kuda, dan kereta dorong sesuai sistim klasifikasi Bina Marga).
LT (Belok Kiri) : Indeks untuk lalu lintas yang berbelok kiri.
LTOR (Belok Kiri Langsung) : Indeks untuk lalu lintas belok kiri yang diijinkan lewat pada saat sinyal merah. ST (Lurus) : indeks untuk lalu lintas yang lurus. RT (Belok Kanan) : Indeks untuk lalu lintas yang belok
kekanan.
T (Pembelokan) : Indeks untuk lalu lintas yang berbelok PRT (Rasio Belok Kanan) : Rasio untuk lalu lintas yang belok
kekanan.
Q (Arus Lalu Lintas) : Jumlah unsur lalu lintas yang melalui
titik tak terganggu dihulu, pendekat per satuan waktu (sbg. Contoh: kebutuhan lalu lintas kend/jam; amp/jam).
QO (Arus Melawan) : Arus lalu lintas dalam pendekat yang
berlawanan, yang berangkat dalam fase antar hijau yang sama.
xxiii
QRTO (Arus Melawan Belok Kanan) : Arus dari lalu lintas belok kanan dari
pendekat yang berlawanan (kend/jam; smp/jam).
S (Arus Jenuh) : Besarnya keberangkatan antrian di yang ditentukan (smp/jam hijau).
SO (Arus Jenuh Dasar) : Besarnya keberangkatan antrian di
dalam pendekat selama kondisi ideal (smp/jam hijau).
DS (Derajat Kejenuhan) : Rasio dari arus lalu lintas terhadap kapasitas untuk suatu pendekat.
FR (Rasio Arus) : Rasio arus terhadap arus jenuh dari suatu pendekat.
IFR (Rasio Arus Simpang) : Jumlah dari rasio arus kritis (=tertinggi) untuk semua fase sinyal yang berurutan dalam suatu siklus.
PR (Rasio Fase) : Rasio arus kritis dibagi dengan rasio arus bersimpang.
C (Kapasitas) : Arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan.
F (Faktor Penyesuaian) : Faktor koreksi untuk penyelesaian dari nilai ideal ke nilai sebenernya dari suatu variabel.
D (Tundaan) : Waktu tempuh tambahan yang
diperlukan untuk melalui simpang apabila dibandingkan lintasan tanpa melalui simpang.
QL (Panjang Antrian) : Panjang antrian kendaraan dalam suatu pendekat (m).
xxiv
suatu pendekat (kend;smp).
NS (Angka Henti) : Jumlah rata-rata berhenti per kendaraan (terberhenti berulang-ulang dalam antrian). PSV (Rasio Kendaraan Terhenti) : Rasio dari arus lalu lintas yang terpaksa
berhenti sebelum melewati garis henti akibat pengendalian sinyal.
WA (Lebar Pendekat) : Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, diukur dibagian tersempit disebelah hulu (m).
WMASUK (Lebar Masuk) : Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, diukur pada garis henti (m).
WKELUAR (Lebar Keluar) : Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, yang digunakan oleh lalu lintas buangan setelah melewati persimpangan jalan (m).
We (Lebar Efektif) : Lebar dari bagian pendekat yang
diperkeras, yang digunakan dalam perhitungan kapasitas (yaitu dengan pertimbangan terhadap WA, WMASUK dan WKELUAR dan gerakan lalu lintas membelok; m).
L (Jarak) : Panjang jarak segmen jalan (m).
GRAD (Landai Jalan) : Kemiringan dari suatu segmen jalan dalam arah perjalanan (+/-%).
COM (Komersial) : Tata guna lahan komersial (contoh: toko restoran, kantor) dengan jalan masuk langsung bagi perjalan kaki dan kendaraan. RES (Permukiman) : Tata guna lahan tempat tinggal dengan
jalan masuk langsung bagi perjalan kaki dan
xxv
RA (Akses Terbatas) : Jalan masuk langsung terbatas atau tidak ada sama sekali (contoh: karena adanya hambatan fisik, jalan samping,dsb).
CS (Ukuran Kota) : Jumlah penduduk dalam suatu daerah perkotaan.
SF (Hambatan Samping) : Interaksi antara arus lalu lintas dan
kegiatan disamping jalan yang menyebabkan pengurangan terhadap arus jenuh di dalam pendekat.
i (Fase) : Bagian dari siklus sinyal dengan lampu hijau disediakan bagi kombinasi tertentu dari gerakkan lalu lintas (i = indek untuk nomor fase).
c (Waktu siklus) : Waktu untuk urutan lengkap dari
indikasi sinyal (contoh: diantara dua saat permulaan hijau yang berurutan didalam pendekat yang sama; m).
g (Waktu hijau) : Waktu nyala hijau dalam pendekat (det). M (Median) : Daerah yang memisahkan arah lalu lintas
pada suatu segmen jalan.
V (kecepatan perjalanan) : Kecepatan kendaraan (km/jam atau m/det).