• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropogation Dalam Memprediksi Distribusi Air Pada PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropogation Dalam Memprediksi Distribusi Air Pada PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropogation Dalam

Memprediksi Distribusi Air Pada PDAM Tirtauli Kota

Pematangsiantar

Lestari Sinaga

1

, Eka Irawan

2

, Widodo Saputra

3

,

Irfan Sudahri Damanik

4

, Ilham Syahputra Saragih

5

1

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar, Indonesia

1

Jl. Jendral Sudirman Blok A No. 1, 2, 3 Pematangsiantar, Indonesia

lestarisinaga445@gmail.com

Abstract

PDAM Tirtauli, Pematangsiantar City is one of the companies responsible for water supply requests. The problem arises is the amount of water produced is less or does not meet the needs of consumers to eat will cause water can not flow which will cause losses for customers and if the amount of water produced is greater than the demand for water then there will be a problem of waste. PDAM Tirtauli needs a long-term plan to supply clean water for the following year. The criteria used in this study are installed production capacity, real production capacity, production volume, production loss, unused capacity and distribution volume as targets from 2017-2019. This study aims to predict the results of water distribution in PDAM Tirtauli, Pematang Siantar City for 2020 by using Artificial Neural Networks with Backpropogation algorithm. Artificial Neural Network is a process to solve problems based on information received by predicting models that will occur in the future. In the artificial neural network there are several algorithms, one of which is Backpropogotion. This algorithm can minimize errors in the results obtained by finding the best architecture. The best architecture that is obtained is 4-2-5-1 with an accuracy rate of 100%, MSE 0.00654398. Thus, this model is good enough to predict the volume of water distribution for the following years.

Keywords: Water Distribution, Artificial Neural Networks, Backpropogation

1. Pendahuluan

Jaringan Syaraf Tiruan (JST) merupakan suatu sistem pemrosesan informasi yang mempunyai karakteristik menyerupai jaringan syaraf biologi (JSB). Cara kerja dari JST ini seperti dengan sistem kerja jaringan mahkluk hidup yang memiliki neuron-neuron jaringan syaraf [1]. Biasanya diimplementasikan dengan menggunakan komponen elektronik atau disimulasikan pada aplikasi computer [2]. Jaringan Saraf Tiruan pada dasarnya merupakan fungsi model matematika yang mendefenisikan fungsi . Jaringan Saraf Tiruan termasuk sistem kecerdasan buatan yang merupakan dalam usahanya menirukan kecerdasan manusia, belum mengadakan pendekatan dalam bentuk nyatanya melainkan dari sisi yang berbeda. Kelebihan dari jaringan syaraf tiruan (JST) adalah kemampuannya untuk belajar dari lingkungan. Adopsi proses pada otak manusia meliputi proses belajar melalui pengamatan dan pengulangan, sampai kondisi yang diinginkan tercapai [3]. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan jaringan saraf tiruan. Salah satunya yaitu algoritma

Backpropogation yang akan digunakan dalam penelitian ini. Backpropagation merupakan

salah satu teknik pembelajaran/pelatihan supervised learning yang paling banyak digunakan. Metode ini merupakan salah satu metode yang sangat baik dalam menangani masalah pengenalan pola-pola kompleks [4]. Metode ini juga berperan sebagai penurunan

gradient untuk meminimilkan kuadrat error keluaran. Ada tiga tahap yang harus

dilakukan dalam pelatihan jaringan, yaitu tahap perambatan maju (forward propagation), tahap perambatan balik, dan tahap perubahan bobot dan bias [5]. Tipikal topologi dari

(2)

jaringan syaraf tiruan backpropagasi melibatkan tiga lapisan yaitu lapisan masukan (tempat data diperkenalkan kepada jaringan), lapisan tersembunyi (tempat data diproses), dan lapisan keluaran (tempat hasil dari masukan yang diberikan diproduksi). Algoritma backpropagasi biasa digunakan untuk pelatihan bahkan dengan data yang kompleks [6].

Air merupakan sumber utama yang sangat penting bagi kebutuhan

sehari-hari manusia, dan setiap manusia berhak dalam menggunakan air bersih. PDAM

Tirtauli merupakan salah satu unit usaha yang terdapat di Kota Pematangsiantar

yang berfungsi untuk mendistribusikan air bersih bagi masyarakat. Pelayanan air

bersih merupakan hal yang sangat penting, Perkembangan penduduk,

perkembangan bangunan-bangunan, dan meningkatnya standard kehidupan

menyebabkan kebutuhan air bersih terus meningkat. Hal ini menjadikan kualitas

layanan perusahaan PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar dan pengelola air bersih

sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Perusahaan juga membutuhkan informasi agar

tidak salah dalam mendistribusikan air ke setiap pengguna air sesuai dengan yang

dibutuhkan. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan

Jaringan Saraf Tiruan antara lain, Penelitian [7] yang berjudul “Prediksi Volume

penggunaan air PDAM Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Backpropagation” dengan tingkat akurasi sebesar 99,99900000%. Penelitian

lainnya juga pernah dilakukan oleh Anjar Wanto pada tahun 2019 [8] dengan

judul penelitian “Prediksi Produktivitas Jagung Indonesia Tahun 2019-2020

Sebagai Upaya Antisipasi Impor Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

Backpropogation” dengan tingkat akurasi sebesar 88%.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis ingin mengkaji lebih dalam permasalahan ini dengan studi penerapan tentang metode prediksi dan membahasnya dengan mengangkat judul “Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropogation Dalam Memprediksi

Distribusi Air Pada PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar”.

2. Metodologi Penelitian

2.1. Kecerdasan Buatan

Artificial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan merupakan cabang dari ilmu

komputer yang konsem dengan pengautomatisasi tingkah laku cerdas. Pernyataan tersebut juga dapat dijadikan defenisi dari AI. Defenisi ini menunjukkan bahwa AI adalah bagian dari komputer sehingga harus didasarkan pada sound theoretical (teori suara) dan prinsip-prinsip aplikasi dari bidangnya. Prinsip-prinsip-prinsip ini meliputi struktur data yang digunakan dalam representasi pengetahuan, algoritma yang diperlukan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut, serta bahasa dan teknik pemrograman yang digunakan dalam mengimplementasikannya [9].

2.2. Jaringan Saraf Tiruan

Jaringan saraf tiruan bisa dibayangkan seperti otak buatan didalam cerita-cerita fiksi ilmiah. Otak buatan ini dapat berfikir seperti manusia, dan juga sepandai manusia dalam menyimpulkan sesuatu dari potongan-potongan informasi yang diterima. Khayalan manusia tersebut mendorong para peneliti untuk mewujudkannya. Komputer diusahakan agar bisa berpikir sama seperti cara berpikir manusia. Caranya adalah dengan melakukan peniruan terhadap aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam sebuah jaringan saraf biologis [10].

2.3. Algoritma Backpropogation

Backpropagation adalah jenis JST yang digunakan dalam memecahkan masalah

peramalan. Ini dimungkinkan karena merupakan salah satu jenis metode pelatihan JST dengan pengawasan. Pada jaringan diberi sepasang pola yang terdiri dari pola input dan

(3)

pola yang diinginkan. Ketika suatu pola diberikan kepada jaringan, bobot dimodifikasi untuk meminimalkan perbedaan dalam pola keluaran dan pola yang diinginkan. Latihan ini dilakukan berulang-ulang sehingga seluruh pola jaringan yang dikeluarkan dapat memenuhi pola yang diinginkan[11].

Algoritma ini sering digunakan untuk

menyelesaikan suatu masalah yang rumit. Hal ini dikarenakan algoritma ini dilatih

menggunakan metode pembelajaran. Metode ini mempunyai tiga fase dalam

melakukan pelatihan backpropagation, yaitu feed forward, backpropagation, dan

fase untuk memodifikasi bobot. Ketiga fase ini akan selalu dijalankan sampai

kondisi penghentian terpenuhi [12].

2.4. Matlab

Matlab adalah bahasa pemograman tingkat tinggi, tertutup, dan case

sensitive dalam lingkungan komputensi numeric yang dikembangkan oleh

MathWorks. Salah satu kelebihan yang paling baik adalah membuat grafik. Matlab

ini dapat membantu memecahkan berbagai permasalahan matematika baik

perhitungan biasa, simulasi fungsi maupun permodelan matematika. Matlab

menyediakan fungsi khusus untuk menyelesaikan model jaringan saraf tiruan,

pemakaian hanya tinggal memasukkan vector masukan, target, model dan

parameter yang diinginkan.

3. Analisa dan Pembahasan

Pada bab ini untuk mendapatkan hasil dari penelitian untuk tahun 2020, berdasarkan percobaan yang akan dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 dilakukan mencari arsitektur terbaik untuk memprediksi tahun 2018. Pada tahun 2018 akan dilakukan pelatihan dan pengujian dengan mencari arsitektur terbaik untuk memprediksi tahun 2019. Dilanjut dengan data tahun 2019 untuk mendapatkan hasil tahun 2020 yang merupakan tujuan utama dari penelitian ini.

Tabel 1. Daftar Kriteria Kapasitas Air PDAM Tirtauli Pematangsiantar

No Variabel Nama Kriteria

1 X1 Kapasitas Produksi Terpasang (Sumur Bor, Pompa Air, Mata Air)

2 X2 Kapasitas Produksi Riil

3 X3 Volume Produksi

4 X4 Kehilangan Produksi

5 X5 Kapasitas Yang Terbuang

Target Volume Distribusi Air

Tabel 2. Data Kategori No Keterangan Error Minimum

1 1 Benar < 0,2 & > -0,2 2 0 Salah > 0,2 & <-0,2

Tabel 3. Kapasitas Air PDAM Tirtauli Pematangsiantar Periode 2019

Kriteria X1 X2 X3 X4 X5 T Januari 1,112,129.56 2,767,330.83 1,005,747.55 961,821.82 26,817.22 1,600,378.89 Februari 1,119,927.61 2,769,512.99 1,167,652.76 685,580.22 37,017.98 1,597,780.54 Maret 1,120,018.25 1,421,971.20 1,028,201.48 805,964.56 219.26 1,688,964.88 April 1,101,028.00 2,420,541.36 1,308,572.07 691,290.25 578.09 1,698,184.37 Mei 1,110,281.72 1,080,432.00 1,679,560.75 720,212.72 278.91 1,690,929.53 Juni 1,101,269.27 1,023,615.36 1,211,480.54 691,269.88 476.66 1,689,827.90 Juli 1,191,892.03 2,857,162.53 1,046,739.44 701,280.46 9,281.21 1,667,558.11 Agustus 1,140,739.53 2,857,718.80 1,276,589.00 872,732.77 11,821.67 1,716,318.12 September 1,125,592.96 2,871,529.46 1,089,245.43 627,281.55 9,521.66 1,669,880.48

(4)

Oktober 1,109,779.39 1,035,417.60 1,467,864.70 644,219.28 8,271.29 1,650,916.99 November 1,125,592.96 1,278,028.80 1,678,219.22 691,279.60 11,142.62 1,690,621.36 Desember 1,107,470.57 1,030,933.44 1,519,268.29 618,928.89 11,281.82 1,714,461.04

Data diolah menjadi data pelatihan dan data testing, lalu data diubah kedalam bentuk normalisasi dengan rumus sebagai berikut :

…..………(1) Keterangan :

: data yang telah ditransformasi : data minimun : data yang akan dinormalisasi : data maksimun

Tabel 4. Data Normalisasi Training

X1 X2 X3 X4 Target 0.40980 0.87097 0.38016 0.36792 0.54583 0.41197 0.87158 0.42527 0.29095 0.54511 0.41200 0.49613 0.38641 0.32450 0.57052 0.40671 0.77435 0.46453 0.29255 0.57308 0.40928 0.40097 0.56790 0.30060 0.57106 0.40677 0.38514 0.43748 0.29254 0.57076 0.43202 0.89600 0.39158 0.29533 0.56455 0.41777 0.89615 0.45562 0.34310 0.57814 0.41355 0.90000 0.40342 0.27471 0.56520 0.40914 0.38843 0.50891 0.27943 0.55991 0.41355 0.45602 0.56752 0.29254 0.57098 0.40850 0.38718 0.52324 0.27238 0.57762

Tabel 5. Data Normalisasi Testing

X2 X3 X4 X5 Target 0.87097 0.38016 0.36792 0.10741 0.54583 0.87158 0.42527 0.29095 0.11025 0.54511 0.49613 0.38641 0.32450 0.10000 0.57052 0.77435 0.46453 0.29255 0.10010 0.57308 0.40097 0.56790 0.30060 0.10002 0.57106 0.38514 0.43748 0.29254 0.10007 0.57076 0.89600 0.39158 0.29533 0.10252 0.56455 0.89615 0.45562 0.34310 0.10323 0.57814 0.90000 0.40342 0.27471 0.10259 0.56520 0.38843 0.50891 0.27943 0.10224 0.55991 0.45602 0.56752 0.29254 0.10304 0.57098 0.38718 0.52324 0.27238 0.10308 0.57762

Berdasarkan percobaan pelatihan dan pengujian dengan mencari arsitektur terbaik. Pada tahun 2019 dilakukan beberapa model arsitektur jaringan saraf tiruan, yaitu dengan model 4-5-1, 4-10-1, 4-2-5-1. Hasil arsitektur terbaik pelatihan dan pengujian dapat dilihat pada kode dibawah ini :

>> net=newff(minmax(P),[2,5,1],{'logsig','tansig','logsig'},'traingd'); >> net.IW{1,1};

>> net.b{1}; >> net.LW{2,1};

(5)

>> net.trainParam.goal = 0.001; >> net.trainParam.Lr = 0.01; >> net.trainParam.show = 1000; >> net=train(net,P,T)

4. Hasil

Berikut adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan yang dilakukan pada aplikasi Matlab :

Gambar 1. Pelatihan Menggunakan Model Arsitektur 4-2-5-1

Gambar 2. Pelatihan Arsitektur 4-2-5-1 Mencapai Goal

Gambar 3.1. dapat dijelaskan bahwa pelatihan dan pengujian dengan

model arsitektur 4-2-5-1 menghasilkan epoch 13732 dalam waktu 3:18 detik.

Hasil akurasi dari pelatihan menggunakan model arsitektur 4-2-5-1 dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

(6)

Tabel 6. Hasil Akurasi Data Training Dengan Model Arsitektur 4-2-5-1

No Target Output Eror SSE

1 0.54583 0.554458 -0.00862 0.00007 2 0.54511 0.554738 -0.00963 0.00009 3 0.57052 0.559873 0.01064 0.00011 4 0.57308 0.570675 0.00241 0.00001 5 0.57106 0.533064 0.03800 0.00144 6 0.57076 0.648561 -0.07780 0.00605 7 0.56455 0.544639 0.01991 0.00040 8 0.57814 0.554186 0.02395 0.00057 9 0.56520 0.553473 0.01173 0.00014 10 0.55991 0.602349 -0.04243 0.00180 11 0.57098 0.579991 -0.00901 0.00008 12 0.57762 0.542595 0.03502 0.00123 Total 0.01200 MSE 0.00099999

nilai error diperoleh dari : error^2 (^ = pangkat), jumlah SSE adalah total keseluruhan nilai SSE. Nilai MSE diperoleh dari jumlah SSE/(12) bulan.

Tabel 7. Hasil Akurasi Data Testing Dengan Model Arsitektur 4-2-5-1

No Target Output Eror SSE Hasil

1 0.54583 0.64296 -0.09712 0.00943 1 2 0.54511 0.64296 -0.09785 0.00957 1 3 0.57052 0.64296 -0.07244 0.00525 1 4 0.57308 0.64296 -0.06987 0.00488 1 5 0.57106 0.44614 0.12492 0.01560 1 6 0.57076 0.64757 -0.07682 0.00590 1 7 0.56455 0.64296 -0.07841 0.00615 1 8 0.57814 0.64296 -0.06482 0.00420 1 9 0.56520 0.64296 -0.07776 0.00605 1 10 0.55991 0.62273 -0.06281 0.00395 1 11 0.57098 0.64178 -0.07080 0.00501 1 12 0.57762 0.62794 -0.05032 0.00253 1 Total 0.07853 100 MSE 0.00654398

Tabel 8. Rekapitulasi Model Arsitektur untuk tahun 2018

Arsitektur Tranning Testing

Epoch MSE MSE Akurasi

4-2-1 25327 0.00099991 0.01353818 92

4-8-1 12868 0.00099988 0.01522261 83

4-12-1 4793 0.00570655 0.11967275 33

Tabel 9. Hasil Prediksi 2018

No Data Real Target Target Prediksi Prediksi

1 1.659.086,52 0.54632 0.520344 1.562.540,65

2 1.145.566,47 0.40816 0.520365 1.562.615,81

3 1.040.613,93 0.37992 0.520377 1.562.660,64

(7)

5 1.501.046,40 0.50380 0.520345 1.562.541,53 6 1.572.413,57 0.52300 0.520351 1.562.565,89 7 1.080.230,10 0.39058 0.520406 1.562.770,57 8 1.357.151,00 0.46508 0.520345 1.562.542,53 9 1.607.868,61 0.53254 0.520376 1.562.656,98 10 1.650.120,72 0.54391 0.520340 1.562.524,34 11 1.601.125,37 0.53073 0.520338 1.562.517,12 12 1.650.250,12 0.54394 0.520339 1.562.521,38

Tabel 10. Rekapitulasi Model Arsitektur untuk tahun 2019

Arsitektur Tranning Testing

Epoch MSE MSE Akurasi

4-5-1 6465 0.10365972 0.12347024 50

4-8-1 2272 0.00099978 0.01848881 92

4-12-1 16513 0.00099996 0.12816054 8

Tabel 11. Hasil Prediksi 2019

No Data Real Target Target Prediksi Prediksi

1 1.551.477,28 0.54561 0.48856 1.452.397,73 2 1.439.068,58 0.58733 0.50640 1.519.079,55 3 1.567.910,42 0.54562 0.50682 1.520.641,83 4 1.569.639,21 0.54562 0.50587 1.517.088,41 5 1.616.460,66 0.54604 0.50681 1.520.608,36 6 1.605.547,46 0.54561 0.50618 1.518.243,16 7 1.614.647,77 0.57349 0.51168 1.538.821,38 8 1.675.733,57 0.54561 0.53220 1.615.478,90 9 1.529.077,36 0.54561 0.51276 1.542.858,35 10 1.626.944,26 0.54561 0.50637 1.518.979,64 11 1.657.249,65 0.54562 0.50772 1.524.004,02 12 1.708.085,13 0.54562 0.50953 1.530.771,71

Tabel 12. Rekapitulasi Model Arsitektur untuk tahun 2020

Arsitektur Tranning Testing

Epoch MSE MSE Akurasi

4-5-1 3283 0.00099926 0.03383263 67

4-10-1 13035 0.00100012 0.08408120 33

4-2-5-1 13732 0.00099999 0.00654398 100

Tabel 13. Hasil Prediksi 2020

No Data Real Target Target Prediksi Prediksi

1 1.600.378,89 0.54583 0.55964 1.649.916,53 2 1.597.780,54 0.54511 0.55374 1.628.767,68 3 1.688.964,88 0.57052 0.55624 1.637.731,93 4 1.698.184,37 0.57308 0.54481 1.596.686,29 5 1.690.929,53 0.57106 0.64294 1.948.912,81 6 1.689.827,90 0.57076 0.55362 1.628.339,60 7 1.667.558,11 0.56455 0.55531 1.634.404,24 8 1.716.318,12 0.57814 0.55242 1.624.010,71 9 1.669.880,48 0.56520 0.55409 1.630.008,59 10 1.650.916,99 0.55991 0.58680 1.747.426,61 11 1.690.621,36 0.57098 0.64294 1.948.914,95

(8)

12 1.714.461,04 0.57762 0.63231 1.910.759,65

5. Penutup

5.1. Kesimpulan

Dari uraian pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan, yaitu ;

1. Dari hasil penelitian dengan percobaan pada tahun sebelumnya yaitu 2017 arsitektur terbaik yaitu 4-2-1. Pada tahun 2018 arsitektur terbaik yaitu 4-8-1. Pada tahun 2019 arsitektur 4-2-5-1 untuk memprediksi tahun 2020 dengan menunjukkan hasil akurasi sebesar 100%, MSE training sebesar 0.038795.

2. Setiap tahun atau setiap data akan mendapatkan arsitektur yang berbeda pula. Data hasil prediksi 2020, bahwa terdapat selisih yang cukup signifikan, dengan kata lain tingkat volume distribusi air akan meningkat pada tahun 2020.

5.2. Saran

Saran yang dapat ditulis untuk penelitian Jaringan Syaraf Tiruan menggunakan metode Backpropagation ialah :

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan model arsitektur jaringan, karena mungkin masih banyak faktor yang berhubungan dengan data volume distribusi air dan model arsitektur sehingga hasil yang akan didapatkan juga memuaskan.

2. Dari model arsitektur yang didapat, perlu menjadi perhatian khusus bagi manajemen PDAM Tirrauli Kota Pematangsiantar agar dapat dijadikan bahan masukan.

3. Agar diadakan penelitian lebih lanjut mengenai volume distribusi air menggunakan metode lain.

Daftar Pustaka

[1] A. Ahmad, P. M. Putri, W. Alifah, and I. Gunawan, “Analisis jaringan syaraf tiruan metode backpropogation dalam memprediksi ketersediaan komoditas beras berdasarkan provinsi di indonesia,” vol. 2, no. 1, pp. 4–16, 2019.

[2] Solikhun, “Jaringan Saraf Tiruan Untuk Memprediksi Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Mata Pelajaran Dengan Menggunakan Algoritma Backpropogation,” no. 1, pp. 24–36, 2017.

[3] D. Jauhari, “PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN,” vol. 3, no. 2, 2016.

[4] A. P. Windarto et al., “MODEL ARSITEKTUR NEURAL NETWORK DENGAN

BACKPROPOGATION PADA PREDIKSI TOTAL LABA,” vol. 05, no. 02, pp. 147–158, 2018. [5] R. N. Putri and D. Setiawan, “PROTOTIPE PAKAN AYAMOTOMATIS MENGGUNAKAN

METODE,” vol. 2, no. 1, 2018.

[6] H. Pratiwi and K. et al Harianto, “Perbandingan Algoritma ELM Dan Backpropagation Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa,” vol. 3, no. September, pp. 282–294, 2019.

[7] B. Satria, “Prediksi Volume Penggunaan Air PDAM Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropogation,” vol. 2, no. 3, pp. 674–684, 2018.

[8] A. Wanto, “PREDIKSI PRODUKTIVITAS JAGUNG INDONESIA TAHUN 2019-2020 SEBAGAI UPAYA ANTISIPASI IMPOR MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF,” vol. 1, no. 1, pp. 53–62, 2019.

[9] A. D. & M. Arhami, “Konsep Kecerdasar Buatan.” 2006.

[10] M. ko. T. Sutojo, S.Si., M.Kom, Edy Mulyanto, S.si., “Jaringan Saraf Tiruan.” 2011.

[11] W. Saputra, T. Tulus, M. Zarlis, R. W. Sembiring, and D. Hartama, “Analysis Resilient Algorithm on Artificial Neural Network Backpropagation,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 930, no. 1, 2017.

[12] L. M. Rokky Septian Suharto, Candra Dewi, “Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Mendiagnosis Penyakit Kulit pada Anak,” vol. 1, no. 7, pp. 555–562, 2017.

Gambar

Tabel 1. Daftar Kriteria Kapasitas Air PDAM Tirtauli Pematangsiantar
Tabel 5. Data Normalisasi Testing
Gambar 2. Pelatihan Arsitektur 4-2-5-1 Mencapai Goal
Tabel 6. Hasil Akurasi Data Training Dengan Model Arsitektur 4-2-5-1  No  Target  Output  Eror  SSE
+2

Referensi

Dokumen terkait

sebagian besar berada pada kelompok yang mempunyai pengasilan sedang yaitu 25 orang (78,1%). Hasil perhitungan statistik menggunakan uji Chi square di peroleh p- value

(Lihat Bab 18 untuk diskusi lebih lanjut tentang masalah ini. Hukuman adalah prinsip dasar perilaku. Definisinya memiliki tiga komponen dasar: Terjadinya suatu

Subjek yang akan diteliti adalah Masyarakat yang mendapatkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) Kelurahan Siwalan Kecamatan

Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 732/KPT/I/2018 tentang Izin Penyatuan dan Perubahan Bentuk Beberapa Perguruan Tinggi

Sabuk yang berpenampang trapesium, terbuat dari tenunan dan serat-serat yang dibenamkan pada karet kemudian dibungkus dengan anyaman dan karet, digunakan

bentuk/aspek lain peran serta masyarakat yaitu masyarakat mematuhi ketentuan pada Pasal 29 ayat 4 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 dengan membuang sampah pada

Sesuai dengan hasil observasi peneliti di lokasi penelitian, maka peneliti melihat bah- wa unsur pimpinan SKPD dalam hal ini Kepala Badan Perencanaan Pembangunan