U
Tanpa SkalaSumber gambar: Situs Indotravelers
dan situs SBIH, April (2009)
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan (CBD) Bandung, Jawa Barat, tepatnya Hospital. Tapak berupa
persiapan, pengumpulan, dan pengolahan data sampai Oktober 2009 dan penyusunan skripsi
Gambar Peta BAB III METODOLOGI
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kawasan pusat kota atau Central Business District (CBD) Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Santosa Bandung International
apak berupa healing garden pada lantai empat dan sembilan persiapan, pengumpulan, dan pengolahan data dilakukan dari bulan
2009 dan penyusunan skripsi dilakukan dari November
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian
J l. P a s ir K a lik i
Central Business District Santosa Bandung International sembilan. Waktu bulan Agustus November 2009.
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini merupakan literatur dari studi pustaka dan data dari lokasi studi. Alat yang digunakan adalah kuesioner untuk survei, tabel kriteria standar untuk penilaian terhadap healing garden, alat tulis, alat gambar, kamera, dan perangkat komputer dengan program yang mendukung. 3.3. Metode dan Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yang meliputi persiapan, inventarisasi data, analisis, evaluasi, dan sintesis untuk memformulasikan hasil analisis.
3.3.1. Persiapan
Pada tahap pertama ini, dilakukan desk study untuk menyusun konsep dan kriteria evaluasi berdasarkan studi pustaka seperti artikel, paper, skripsi, tesis, jurnal, atau makalah yang terkait dengan permasalahan. Hasil studi yang diperoleh kemudian dianalisis. Melalui berbagai sumber-sumber tersebut, dicari berbagai pendapat baik yang sama maupun berbeda mengenai definisi dan konsep healing garden, perumusan kriteria desain fungsional healing garden menurut beberapa ahli yang dianggap mewakili, dan data lainnya yang terkait. Studi pustaka ini berperan dalam mengumpulkan dan memilah berbagai sumber informasi yang didapatkan sebelum memulai penelitian. Selanjutnya, dilakukan pengenalan terhadap tapak dengan mendatangi langsung lokasi penelitian, serta mengenai data apa saja yang akan diambil. Selain itu, mempersiapkan masalah administrasi yang diperlukan untuk kepentingan penelitian, seperti surat perizinan penelitian, proposal dan lain-lain.
3.3.2. Inventarisasi
Tahap ini merupakan tahap pengambilan data di lapangan, yaitu peneliti pengumpulan data secara langsung di lokasi penelitian. Inventarisasi dilakukan untuk mengetahui keadaan tapak sebenarnya sebagai acuan untuk dianalisis. Data yang dibutuhkan berupa data mengenai desain aktual, keadaan sosial dari pengguna taman, dan data dari aspek terapi (lihat Tabel 3.1).
Tabel 3.1 Jenis, Bentuk, dan Sumber Data
No Jenis Data Bentuk Data Sumber Data
1. Desain aktual healing garden
a. Kondisi fisik tapak (letak, aksesibilitas,
luas, dan batas tapak) Observasi lapang dan lokasi studi b. Konsep dan denah rancangan awal healing
garden
Observasi lapang dan lokasi studi
c. Zonasi ruang dan area yang ada Observasi lapang d. Kualitas pada tapak Observasi lapang, dan
studi pustaka e. Elemen taman (cahaya, tanaman, warna,
wangi, suara) Observasi lapang dan studi pustaka 2. Aspek
pengguna a. Pengetahuan dan pendapat pengguna mengenai healing garden Wawancara dan survei sederhana b. Identitas pengguna (nama, umur,
pekerjaan) Wawancara dan survei sederhana c. Jumlah, jenis, dan kriteria pengguna Wawancara dan survei
sederhana d. Bentuk aktivitas dan tujuan pengguna yang
datang ke healing garden Wawancara dan survei sederhana e. Pengaruh adanya healing garden menurut
pengguna Wawancara dan survei sederhana f. Pola perilaku pengguna Observasi lapang 3. Aspek
terapi a. b. Kriteria kondisi pasien dalam Program/aktivitas terapi yang telah ada Wawancara
melaksanakan terapi Wawancara
c. Kriteria kegiatan terapi yang dapat
dilakukan di ruang luar Wawancara
d. Fasilitas yang dibutuhkan dalam terapi Wawancara e. Kriteria desain taman terapi Studi pustaka
Penjelasan mengenai data yang dikumpulkan dideskripsikan sebagai berikut.
1. Data mengenai denah rancangan fisik dan konsep awal healing garden seperti lokasi, aksesibilitas, luas, dan batas tapak diperoleh dari lokasi studi. Selanjutnya, dianalisis kesesuaiannya berdasarkan kriteria desain fungsional modifikasi dari McDowell dan McDowell (1998), Marcus (1999, 2000), serta Stigsdotter dan Grahn (2002) yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.
2. Konsep dan denah rancangan awal dari healing garden diperoleh untuk mengetahui kesesuian konsep taman dengan konsep dari healing garden yang memiliki kriterianya tersendiri. Denah rancangan awal diperoleh untuk membandingkan perubahan yang terjadi antara rancangan awal dengan rancangan yang terdapat pada saat ini (aktual).
Tabel 3.2 Kriteria Desain Fungsional Berdasarkan Para Ahli
Sumber: McDowwel dan McDowwel (1998), Marcus (1999, 2000), Stigsdotter dan Grahn (2002) 3. Data zonasi, ruang, kualitas, dan elemen pada tapak diamati dari observasi
lapang. Data tersebut memberi gambaran mengenai aspek desain tapak secara keseluruhan agar dapat dievaluasi kesesuaiannya dengan konsep dari healing garden.
No Kriteria Healing Garden Aspek yang Dinilai di Tapak Aktual
Menurut McDowwel dan McDowwel (1998) 1. Pintu masuk khusus yang mengundang
dan mengajak pengunjung ke taman Fisik (aksesibilitas) 2. Elemen air untuk efek psikologi,
spiritual, dan fisik Elemen taman (elemen pendukung) 3. Penggunaan warna dan pencahayaan
yang kreatif Kualitas tapak (pencahayaan dan warna) 4. Penekanan (emphasis) terhadap aspek
alami Fisik (area), kualitas tapak (pemandangan) 5. Penggabungan dengan seni Elemen taman (elemen pendukung)
Menurut Marcus (1999, 2000)
1. Keragaman ruang Ruang-ruang taman (jenis/macam ) 2. Meratanya material hijau Fisik (area)
3. Mendukung aktivitas Sosial dan aktivitas (jenis aktivitas) 4. Menyediakan pengalihan yang positif Kualitas tapak (pemandangan, penciuman,
pendengaran, perabaan) 5. Meminimalisasi gangguan Kualitas tapak (keamanan) 6. Meminimalisasi ketidakjelasan(ambigu) Kualitas tapak (kenyamanan) 7. Kesempatan untuk membuat pilihan dan
mencari ruang privasi Ruang-ruang taman (jenis/macam) 8. Kesempatan yang mendukung untuk
bersosialisasi Ruang-ruang taman (jenis/macam) 9. Kesempatan untuk pergerakan fisik dan
gerak tubuh Ruang-ruang taman (jenis/macam) 10. Bersentuhan dengan alam Fisik (area)
11. Jarak penglihatan taman Fisik (luasan) 12. Aksesibilitas Fisik (aksesibilitas)
13. Rasa aman Kualitas tapak (keamanan)
14. Kenyamanan fisiologis Kualitas tapak (kenyamanan, keamanan) 15. Ketenangan Kualitas tapak (kenyamanan)
16. Keakraban Kualitas tapak (kenyamanan) 17. Desain yang jelas dan tidak abstrak Ruang taman (desain area dan ruang)
Menurut Stigsdotter dan Grahn (2002) 1. Mempertimbangkan siapa pengguna
utama dan tingkat kekuatan mentalnya Sosial dan aktivitas (Jenis pengunjung) 2. Menstimulasi kelima panca indra Kualitas tapak (pemandangan, penciuman,
pendengaran, perabaan)
3. Mengakomodasi kegiatan aktif dan pasif Ruang-ruang taman (jenis/macam) 4. Berkomunikasi dengan pengguna melalui
cara yang suportif dan positif Ruang-ruang taman (desain area dan ruang), kualitas tapak (pemandangan, penciuman, pendengaran, warna, keamanan, kenyamanan) 5. Akses yang mudah dicapai Fisik (aksesibilitas)
4. Data mengenai pengguna adalah tentang pengetahuan dan pendapat pengguna mengenai healing garden¸ identitas pengguna, jumlah dan jenis pengguna, bentuk aktivitas dan tujuan pengguna, serta pendapat mereka dengan keberadaan healing garden dan pengaruh apa yang dirasakan. Data tersebut diperoleh dengan serangkaian pertanyaan sederhana pada survei yang dilakukan pada pengunjung taman. Hasilnya digunakan dalam analisis untuk mengetahui seberapa jauh healing garden ini berpengaruh terhadap penggunanya.
5. Data mengenai pola perilaku pengguna healing garden diperoleh langsung dari observasi ke lapangan dengan mengamati pergerakan dan perilaku pengguna serta pusat aktivitas selama berada di tapak. Pengamatan dilakukan pada pagi, siang, dan sore hari untuk melihat pada waktu mana pengguna paling banyak mengunjungi tapak. Pengamatan dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan data yang sesuai.
6. Data mengenai aspek terapi meliputi program/aktivitas terapi yang telah ada, kriteria kondisi pasien dalam melaksanakan terapi, kriteria kegiatan terapi yang dapat dilakukan di ruang luar, dan fasilitas yang dibutuhkan dalam terapi. Data tersebut diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap dokter spesialis tertentu sebagai bahan rujukan dalam melakukan evaluasi.
7. Data mengenai kriteria desain taman terapi didapatkan dari studi pustaka berdasarkan teori Marcus McDowell dan McDowell (1998), Marcus (1999, 2000) serta Stigsdotter dan Grahn (2002). Kriteria ini kemudian dimodifikasi dan dijadikan rujukan sebagai bahan pembanding dalam menentukan desain healing garden yang tepat.
Jenis data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang berupa data fisik dan non fisik. Data primer diperoleh dengan observasi lapang, teknik wawancara, dan kuesioner sederhana. Data sekunder sebagai data penunjang yang tidak didapatkan dari observasi lapang diperoleh melalui kepustakaan atau dokumen seperti profil instansi terkait.
a. Observasi lapang dilakukan untuk mengetahui langsung kondisi tapak. Hal ini dilakukan dengan memetakan atau menggambarkan desain dari taman, dan mengamati langsung kondisi fisik lanskap pada tapak, pemotretan
untuk mendokumentasikan kegiatan lapang dan gambaran tapak, karakter lanskap dan lingkungan sekitarnya, serta mengamati aktivitas dan perilaku pengguna tapak. Situasi dan kondisi taman dan perilaku pengguna tapak yang diamati yaitu pada pada pagi, siang dan sore hari.
b. Wawancara dan kuesioner dilakukan untuk memperoleh data dan informasi dari pengguna tapak yaitu pasien dan pengunjung pasien, serta pihak-pihak yang bersangkutan. Data yang didapatkan berkaitan dengan kondisi desain tapak aktual, kondisi sosial pengguna dan aspek terapi yang berpengaruh. Wawancara dilakukan terhadap dokter spesialis yang bersangkutan dalam menangani terapi yang dapat dilakukan di ruang luar, sedangkan kuesioner ditanyakan kepada pengguna tapak. Pengguna tapak yaitu pasien dan pengunjung pasien yang menggunakan tapak sehari-hari. Kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode sampling yang ditentukan secara sistematik, yaitu pengunjung yang datang ke taman pada urutan nomor ganjil. Jumlah responden yang disurvei berjumlah 42 orang. 3.3.3. Analisis
Pada tahap ini dilakukan pengamatan, penilaian, dan pencatatan terhadap desain healing garden aktual yang terdapat di tapak. Hasil tersebut kemudian dibandingkan kesesuaiannya dengan kualitas standar healing garden dan komponennya menurut kriteria McDowell dan McDowell (1998), Marcus (1999, 2000) serta Stigsdotter dan Grahn (2002). Analisis yang digunakan dalam penilaian kriteria desain fungsional healing garden ini menggunakan analisis deskriptif. Analisis kondisi aktual taman dilakukan dengan format yang dimodifikasi dari penilaian Key Performance Index (KPI) menurut Arifin, Munandar, Arifin, Pramukanto, dan Damayanti (2008).
KPI didapatkan berdasarkan perbandingan nilai aktual (lapang) dengan nilai standar. Nilai aktual memiliki kisaran nilai dari 1 sampai 3. Sedangkan nilai standar adalah 3. Kisaran nilai dari hasil pembagian tersebut adalah 0,33 hingga 1. Kisaran tersebut memiliki kriteria kesesuaian standar, dimana 0,33 ≤ KPI < 0,67 berarti “Tidak sesuai kriteria standar”, dan kisaran KPI ≥ 0,67 berarti “Sesuai dengan standar”. Cara penilaian adalah dengan membubuhkan angka pada kolom Nilai Aktual antara 1 sampai 3, dimana nilai 1 berarti “Tidak sesuai menurut
kriteria”, nilai 2 berarti “Kurang sesuai menurut kriteria”, dan nilai 3 berarti “Sesuai menurut kriteria”.
Penilaian kriteria standar desain fungsional healing garden menggunakan tabel checklist (Tabel 3.3). Indikator dari komponen-komponen healing garden disusun berdasarkan kualitas standar yang ditetapkan menurut McDowell dan McDowell (1998), Marcus (1999, 2000) serta Stigsdotter dan Grahn (2002). Penilaian dilakukan berdasarkan interpretasi penulis terhadap setiap komponen indikator. Interpretasi tersebut dinyatakan berdasarkan acuan standar tersebut. Pada Tabel 3.3 terdapat contoh penilaian dan perhitungannya untuk komponen pertama (Fisik) dengan nilai KPI sebesar 0,6.
Tabel 3.3 Kriteria Standar Healing Garden Modifikasi dari McDowell dan McDowell (1998), Marcus (1999, 2000), Stigsdotter dan Grahn (2002)
No
Kompo-nen Indikator Kualitas Standar
Nilai Lapang* Nilai Standar KPI ** 1. Fisik Aksesibilitas Akses yang mudah dicapai,
aksesibilitas 2 3 = 0,6 9/15
Pintu masuk khusus yang mengundang dan mengajak
pengunjung ke taman 1 3
Tidak berbahaya, dapat dilalui oleh pengunjung dengan
keterbatasan fisik 3 3
Area Penekanan (emphasis) terhadap aspek alami, bersentuhan dengan alam dan meratanya material hijau
1 3
Luasan Tidak terlalu sempit, jarak
penglihatan pada taman 2 3
Jumlah 9 15
2. Kualitas
tapak Pemandang-an Penekanan (emphasis) terhadap aspek alami Menyediakan pengalihan yang positif, menstimulasi kelima panca indra
Pencahayaan Tidak terlalu gelap/terang, bayangan alami dan sinar matahari cukup/tidak berlebihan Penggunaan warna dan
pencahayaan yang kreatif Warna Tidak monoton, perpaduan yang
kreatif dengan kualitas lain Penciuman Menimbulkan wangi yang
menenangkan
Menyediakan pengalihan yang positif, menstimulasi kelima panca indra
Lanjutan Tabel 3.3
No
Kompo-nen Indikator Kualitas Standar
Nilai Lapang* Nilai Standar KPI ** Pendengaran Tidak gaduh, suara alami
Menyediakan pengalihan yang positif, menstimulasi kelima panca indra
Perabaan Tekstur dari material yang beragam,
Menyediakan pengalihan yang positif, menstimulasi kelima panca indra
Keamanan Memberi rasa aman, tidak membahayakan
Bebas vandalisme Meminimalisasi gangguan Kenyamanan Suhu nyaman, kenyamanan
fisiologis
Desain jelas dan tidak abstrak, meminimalisasi ketidakjelasan (ambigu) Ketenangan, keakraban Jumlah 3. Ruang-ruang taman Desain area
dan ruang Desain yang jelas dan tidak abstrak, tidak disorientasi Jenis/macam Kesempatan untuk membuat
pilihan dan mencari ruang privasi Kesempatan yang mendukung untuk bersosialisasi
Keragaman ruang, kesempatan untuk pergerakan fisik dan gerak tubuh, mengakomodasi kegiatan aktif dan pasif
Luasan Tidak sempit, nyaman Sirkulasi Nyaman, tidak panas
Jumlah 4. Elemen
taman Soft material Jenis tanaman lokal
Bentuk ornamental dan tidak abstrak
Pertumbuhan sepanjang tahun Aman, tidak toksik, tidak berduri Lokasi sesuai dengan fungsinya Mudah dipelihara
Lanjutan Tabel 3.3
Keterangan:
* Nilai 1 : tidak sesuai dengan kriteria standar Nilai 2 : kurang sesuai dengan kriteria standar Nilai 3 : sesuai dengan kriteria standar **KPI: Key Performance Index
*** Format tabel berdasarkan modifikasi dari Arifin, Munandar, Arifin, Pramukanto, dan Damayanti (2008)
3.3.4. Evaluasi
Setelah analisis dilakukan, selanjutnya adalah evaluasi desain healing garden dengan kriteria desain yang fungsional menurut McDowell dan McDowell (1998), Marcus (1999, 2000), serta Stigsdotter dan Grahn (2002). Evaluasi ini dilakukan untuk mendapatkan nilai KPI yang menggambarkan perbedaan kualitas dari healing garden, bagian atau komponen tamannya antara kondisi aktual dengan kualitas standar bagi setiap indikator. Nilai KPI diperoleh dari perhitungan yang dilakukan, yaitu membagi jumlah nilai yang berada di kolom Nilai Lapang dengan jumlah nilai yang berada di kolom Nilai Standar (Tabel 3.3). Nilai lapang, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, merupakan nilai yang didapatkan melalui pengamatan kondisi aktual healing garden terhadap semua indikator.
No
Kompo-nen Indikator Kualitas Standar
Nilai Lapang* Nilai Standar KPI ** 4. Elemen taman Hard material
Jenisnya berupa jalur jalan dan site furniture (bangku taman, tempat sampah, dll.)
Bentuk ornamental, bertekstur, tidak abstrak
Aman, tidak licin, dilengkapi handrails
Tidak memantulkan cahaya panas, tidak mudah pecah
Adanya fasilitas terapi (jalur refleksi, dll.)
Elemen
pendukung Elemen air untuk efek psikologi, spiritual, dan fisik Penggabungan dengan seni, benda seni yang tidak abstrak dan ambigu
Jumlah 5. Sosial
dan aktivitas
Jenis
pengunjung Mempertimbangkan siapa pengguna utama dan tingkat kekuatan mentalnya (pasien, pengunjung dan karyawan)
Jenis
aktivitas Mendukung aktivitas aktif dan pasif Jumlah Jumlah Total
Nilai standar adalah nilai maksimum yang terdapat pada setiap indikator. Hasil penilaian KPI berupa nilai selang antara nilai terendah 0,33 dan nilai tertinggi 1.
Konfirmasi atau verifikasi dilakukan terhadap fungsi yang berdasarkan ada atau tidaknya program aktivitas terapi yang dilakukan terhadap proses penyembuhan pasien, tinjauan pustaka terhadap kriteria desain taman yang seharusnya, dan konsultasi dengan dokter spesialis mengenai aspek terapi. Aspek terapi yang dikonfirmasi adalah mengenai jenis terapi yang dapat dibawa ke ruang luar dan fasilitas yang dibutuhkannya. Hasil yang akan didapatkan berupa simpulan apakah healing garden tersebut sesuai atau tidak secara keseluruhan dan apakah terdapat pengaruh terhadap penggunanya dengan keberadaan healing garden tersebut.
3.3.5. Sintesis
Tahapan ini dilakukan dengan mengembangkan hasil analisis dan evaluasi yang telah dilakukan mengenai kesesuaian desain taman menurut definisi dari healing garden menurut para ahli dan bagaimana pengaruh healing garden terhadap penggunanya. Simpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dan evaluasi terhadap penilaian kriteria standar desain fungsional healing garden, keadaan sosial dari pengguna taman yang diperoleh dari hasil survei dengan kuesioner sederhana serta data dari aspek terapi, serta adanya potensi dan kendala dari healing garden yang mempengaruhi penggunanya. Hasil simpulan tersebut dapat berupa sesuai atau tidaknya healing garden tersebut dengan kriteria desain yang fungsional menurut McDowell dan McDowell (1998), Marcus (1999, 2000) serta Stigsdotter dan Grahn (2002) dan peran healing garden tersebut dalam keberadaannya di lingkungan rumah sakit.
Jika hasil yang didapatkan menyatakan bahwa healing garden tersebut sesuai menurut kriteria desain yang fungsional menurut para ahli dan adanya pengaruh yang positif dari keberadaan taman tersebut di lingkungan rumah sakit, sintesis yang akan dihasilkan adalah upaya mempertahankan konsep tersebut dan dapat menjadikannya acuan bagi pembuatan healing garden serupa di tempat lainnya. Sedangkan, sintesis untuk mencari solusi pemecahan masalah dilakukan jika dari hasil analisis dan evaluasi ditemukan ketidaksesuaian yang diperoleh menurut kriteria desain yang fungsional menurut McDowell dan McDowell
(1998), Marcus (1999, 2000) serta Stigsdotter dan Grahn (2002) serta tidak terdapatnya pengaruh positif yang didapatkan dari keberadaan tapak. Solusi dapat berupa suatu usulan program mengenai pemanfaatan tapak secara maksimal atau berupa usulan rancangan healing garden.
3.4 Alur Penelitian
Berikut adalah skema alur penelitian berlangsung yang dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Skema Tahapan Penelitian Verifikasi
Desain healing garden aktual A. Aspek fisik B. Denah rancangan C. Konsep dan rancangan
awal
D. Zonasi ruang yang ada E. Elemen taman (cahaya,
tanaman, warna, wangi, suara)
F. Kondisi sosial G. Aspek terapi
Kriteria desain dan fungsi Kriteria desain fungsional (McDowell dan McDowell (1998), Marcus (1999, 2000) serta Stigsdotter dan Grahn (2002):
- Penggunaan warna dan pencahayaan yang kreatif
- Penekanan (emphasis) terhadap aspek alami - Kesempatan yang mendukung untuk
bersosialisasi
- Meminimalisasi gangguan - Menstimulasi kelima panca indra - dll.
Healing garden Taman
Konfirmasi Evaluasi
Tidak sesuai kriteria desain dan
fungsional Sesuai kriteria desain dan fungsional Pemecahan masalah
Konfirmasi Wawancara mengenai
aspek terapi
Dipertahankan Pengamatan pola dan
perilaku pengguna Survei pengguna