Widhia
Widhia Krisna
Krisna Prayuda
Prayuda
Widhia
Widhia Krisna
Krisna Prayuda
Prayuda
4306100010
ANALISA VARIASI DIAMETER DAN VARIASI DESIGN
BY-PASS PADA SISTEM BY-PASS PERPIPAAN ROPP
030.
Pembimbing 1 : Ir. Wisnu Wardhana, SE,MSc,Ph.D.
LATAR BELAKANG
P d
t
i t
i
di
l k
d
Pada suatu sistem perpipaan diperlukan adanya
suatu sistem by-pass.
Sistem by-pass berfungsi untuk menggantikan
Sistem by pass berfungsi untuk menggantikan
fungsi dari bagian sistem perpipaan utama saat
bagian tersebut sedang mengalami kerusakan atau
g
g
g
sedang dalam proses maintenance.
Untuk desain by-pass tergantung dari space yang
masih tersedia untuk penempatan by pass
masih tersedia untuk penempatan by-pass
Desain diameter by-pass tidak boleh melebihi
diameter dari main line
diameter dari main line
PERUMUSAN MASALAH
1.
Berapa besar displacement dan stress yang
terjadi pada system by-pass dengan variasi
terjadi pada system by-pass dengan variasi
design dan diameter?
2
B
j
k
di
t
b
2.
Berapa saja ukuran diameter by-pass yang
memungkinkan untuk digunakan?
3.
Pada jenis design mana saja system by-pass
TUJUAN PENELITIAN
1.
Mengetahui besar displacement dan stress pada
system by-pass ROPP 030 Pertamina Balongan.
2.
Mengetahui ukuran diameter system by-pass
yang masih memenuhi untuk diaplikasikan.
M
h i j
i d i
ih bi
3.
Mengetahui jenis design yang masih bisa
diaplikasikan pada system by-pass diamana
i i d i
dil k k
b d
k
d i
variasi design dilakukan berdasarkan dari
besarnya space yang tersedia pada system
perpipaan ROPP 030
MANFAAT
PENELITIAN
f
d i
khi i i d l h
Manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah
untuk memperoleh pembelajaran tentang system
i
kh
b
S l i i
d i
perpipaan khususnya system by-pass. Selain itu dari
analisa yang telah dilakukan nantinya dapat
di
k
d l
i b
d
digunakan dalam pertimbangan perencanaan dan
desain (Plan and Design) system by-pass pada
i
ROPP 030
system perpipaan ROPP 030.
BATASAN MASALAH
Pemodelan sistem perpipaan dan pipe support
menggunakan software CAESAR versi 5.1.
A
li
i
t
k
ft
Analisa pressure input menggunakan software
ANSYS.
Pipa dianggap homogen pada saat melakukan
Pipa dianggap homogen pada saat melakukan
analisis.
Pipa yang akan diujikan berdasarkan
p y
g
j
perancangan sistem perpipaan, yaitu ASME
B31.3 Process Piping, 2004.
Tid k
hit
k
il i k
i
Tidak memperhitungkan nilai ekonomis.
BATASAN MASALAH
Analisa temperature dan pressure output tidak
diperhitungkan.
Tid k
hit
k
h l j k
i
d
i
Tidak memperhitungkan pengaruh laju korosi pada pipa.
Alternatif design hanya sebanyak 2 design.
Variasi diameter sebanyak 3 buah dengan batasan minimum
Variasi diameter sebanyak 3 buah dengan batasan minimum
50% diameter main line dan batasan maksimum sama seperti
Data sistem perpipaan ROPP 030 diperoleh dari Departemen
Piping PT. Rekayasa Industri.Berikut data pada sistem perpipaan
ROPP 030 antara lain:
ROPP 030 antara lain:
Diameter pipa : 8 Ins
Material
: A333 – 6
Dsgn Temp
: -45°C, 65°C
Dsgn Press
: 29kg/cm
2, 62,3kg/cm
2Op. Temp
: -22° c
Test Press
: 43.5 kg/cm
2, 93.45kg/cm
2Fluida
: 7 88 Kg/cu cm
Fluida
: 7.88 Kg/cu.cm
Test. Media
: water
Selain perpipaan diatas digunakan juga gambar isometrik dari
sistem perpipaan ROPP 030 dari software Smart Plan Review
A
li
P
I
d B
Si
P
i
ROPP 030
Analisa Pressure Input pada By-pass Sistem Perpipaan ROPP 030
Dalam sub bab ini mencantumkan berapa besar pressure input by-pass sistem Dalam sub bab ini mencantumkan berapa besar pressure input by pass sistem perpipaan ROPP 030. Hal ini dilakukan karena data yang diperoleh hanya pressure
input. Sedangkan by-pass yang menghubungkan by-pass dengan main line
mengalami perubahan diameter dan perbedaan elevasi yang menyebabkan besar mengalami perubahan diameter dan perbedaan elevasi yang menyebabkan besar
pressure input berubah. Untuk memperoleh besar pressure input dapat dengan
menggunakan software ANSYS.
L k h t dil k k d l h d d lk i t i
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memodelkan sistem perpipaan ROPP 030 yang terhubung dengan by-pass seperti yang tertera pada gambar dibawah ini.
Model By-pass yang terhubung dengan Main Line pada ANSYS tampak
i
Model By-pass yang terhubung dengan Main Line pada ANSYS tampak
depan
Dari analisa model menggunakan ANSYS diperoleh hasil
sebagai berikut:
Dari analisa output ANSYS diperoleh besar pressure sebagai
berikut:
Di t B (i h) P (k / 2) Diameter By-pass (inch) Pressure (kg/cm2)
4 20.1
5 18.1
6 14.9
8 8 46
Dari gambar isometric yang telah ada dipilih daerah yang
memungkinkan untuk menentukan design alternatif Design
memungkinkan untuk menentukan design alternatif. Design
alternatif
dipilih
berdasarkan
pertimbangan
pengurangan
panjang pipa yang digunakan dan space yang tersedia untuk
p
j
g p p
y
g
g
p
y
g
Dari pressure input yang telah diperoleh melalui analisa
menggunakan
ANSYS
Maka
langkah
selanjutnya
adalah
menggunakan
ANSYS.
Maka
langkah
selanjutnya
adalah
Tegangan Maksimum pada By-pass Sistem Perpipaan ROPP 030
Design Awal
Dalam sub bab ini hanya mencantumkan tegangan terbesar yang terjadi pada sistem perpipaan ROPP 030. Berikut adalah tabel hasil perhitungan tegangan yang diperoleh dari analisis statis menggunakan program CAESAR 5.1 :
Tegangan Maksimum ROPP 030 pada Model Awal diameter 4 inchi model awal Actual Maximum Stress of Pipe Sistem
Node Cases Actual Stress (Kpa)
Allowable
Stress (Kpa) Ratio Remark
660 Hidrotest 52992 7 241316 5 22 7 Pass 660 Hidrotest 52992.7 241316.5 22.7 Pass 660 Sustain 57126.5 137895.1 41.4 Pass 69 Occasional 77617.0 183400.5 42.3 Pass 90 Occasional 137026.4 183400.5 74.7 Pass 58 Expansion 20584.3 325060.2 6.3 Pass 69 Expansion 38170.6 324776.4 11.8 Pass 90 Expansion 79232.8 325308.2 24.4 Pass
Tegangan Maksimum ROPP 030 pada Model Awal diameter 4 inchi model 1 Tegangan Maksimum ROPP 030 pada Model Awal diameter 4 inchi model 1
Actual Maximum Stress of Pipe Sistem
Node Cases Actual Stress (Kpa)
Allowable Stress
(Kpa) Ratio Remark
500 Hidrotest 56123 4 241316 5 23 3 Pass 500 Hidrotest 56123.4 241316.5 23.3 Pass 220 Sustain 41691.7 137895.1 30.2 Pass 70 Occasional 37489.5 183400.5 20.4 Pass 200 Occasional 100770.3 183400.5 54.9 Pass 20 Expansion 125342.8 315475.0 39.7 Pass 200 Expansion 8855.1 327599.0 16.4 Pass 90 Expansion 51631.0 315475.0 43.2 Pass
Tegangan Maksimum ROPP 030 pada Model Awal diameter 4 inchi model 2 Tegangan Maksimum ROPP 030 pada Model Awal diameter 4 inchi model 2
Actual Maximum Stress of Pipe Sistem
Node Cases Actual Stress (Kg/cm-2) Allowable Stress (Kg/cm-2) Ratio Remark 611 Hidrotest 50868 5 241316 5 21 1 Pass 611 Hidrotest 50868.5 241316.5 21.1 Pass 20 Sustain 52287.3 137895.1 37.9 Pass 59 Occasional 85151.8 183400.5 46.4 Pass 90 Occasional 249422.4 183400.5 136.0 Failed 208 Expansion 173717 4 325044 8 53 4 Pass 208 Expansion 173717.4 325044.8 53.4 Pass 59 Expansion 37996.9 317706.1 12.0 Pass 90 Expansion 153351.0 318532.9 48.1 Pass
Analisa Gaya dan Momen By-pass Sistem Perpipaan
ROPP 030 Design Awal
A li d d i ti b t j t k t h i b
Analisa gaya dan momen pada intinya bertujuan untuk mengetahui besarnya gaya dan momen yang diterima oleh nozzle peralatan (equipment), dalam hal ini adalah nozzle vessel dan pompa. Pada analisa ini besarnya gaya dan
momen yang bekerja pada nozzle vessel dan pompa dapat dimodifikasi. Modifikasi dapat dilakukan adalah dengan cara mengubah penyangga ataupun jalur pipa. Selain untuk mengetahui beban pada nozzle, analisis ini juga digunakan untuk mengetahui besarnya beban yang diterima pada penyangga yang ada pada sistem perpipaan, sehingga dapat dibuat penyangga yang mampu menahan beban dari hasil analisis tersebut. Berikut adalah tabel bebana pu e a a beba da as a a s s te sebut. e ut ada a tabe beba yang diterima pada nozzle Vessel dan pompa dalam kasus pembebanan operasi dan sustain.
F (N) M t (N )
Beban
nozzle vessel 37-V-102/N17 pada diameter 4 inchi Model Awal
CASES Nozzle Item Forces (N) Moments (N.m) Fx Fy Fz Mx My Mz Operasi N17 15 -966 53 344 14 2 Operasip N17 15 -749 7 77 11 0 Operasi N17 15 -966 53 344 14 2 Sustain N17 -2 -740 3 63 -6 0
Beban nozzle vessel 37-V-102/N17 pada diameter 4 inchi Model 1
F (N) M t (N ) CASES Nozzle Item Forces (N) Moments (N.m) Fx Fy Fz Mx My Mz Operasi N17 -6 -835 -4 187 -32 -17 Operasi N17 -6 -639 -37 -63 -34 -18 Operasi N17 6 639 37 63 34 18 Operasi N17 -6 -835 -4 187 -32 -17 Sustain N17 2 -708 -3 21 3 1Beban nozzle vessel 37-V-102/N17 pada diameter 4 inchi Model 2
CASES Nozzle Item Forces (N) Moments (N.m) Fx Fy Fz Mx My Mz Fx Fy Fz Mx My Mz Operasi N17 1 -853 17 205 -14 -9 Operasi N17 2 -668 -9 -37 -16 -10 Operasi N17 1 -853 17 205 -14 -9 Sustain N17 9 -717 2 27 17 5Beban Nozzle pada Pompa 37-P-102A/B pada diameter 4 inchi Model
Awal
Nozzle Item Cases Forces (N) Moments (N.m) Fx Fy Fz Mx My Mz O i 7 187 16 60 33 81 (4010)/A Operasi -7 -187 16 -60 -33 81 Operasi -14 -161 51 -33 -53 99 Operasi -7 -187 16 -60 -33 81 Operasi 7 187 16 60 33 81 Sustain -9 -290 24 6 -20 12 Operasi -7 68 10 -168 -31 108 (4020)/B p Operasi -9 -2 2 -153 -27 96 Operasi -7 68 10 -168 -31 108 Sustain -32 -213 -3 -51 -19 4Beban Nozzle pada Pompa 37-P-102A/B pada diameter 4 inchi Model 1
N l It C
Forces (N) Moments (N.m) Nozzle Item Cases
Fx Fy Fz Mx My Mz Operasi 6 -238 -33 -62 13 67 (4010)/A Operasi -6 -223 7 -39 -17 80 Operasi 6 -238 -33 -62 13 67 Sustain -6 -321 2 6 -4 4 Operasi 57 289 3 -271 20 304 (4020)/B Operasi 54 271 -28 -313 28 298 Operasi 57 289 3 -271 20 304 Sustain -8 -265 -1 -23 -5 3
Beban Nozzle pada Pompa 37-P-102A/B pada diameter 4 inchi Model 2
Nozzle Cases Forces (N) Moments (N.m) Item Cases Fx Fy Fz Mx My Mz Operasi 6 -242 -45 -83 21 57 (4010)/A Operasi -6 -199 12 -40 -19 86 Operasi 6 -242 -45 -83 21 57 Sustain -4 -309 4 4 -1 6 Sustain -4 -309 4 4 -1 6 Operasi -3 -29 28 -114 -23 107 Operasi -7 -54 23 -112 -27 101 (4020)/B Operasi -3 -29 28 -114 -23 107 Sustain -30 -244 11 -24 -19 9Analisis Displacement By-pass Sistem Perpipaan ROPP 030
Model Awal
Karena dalam sistem perpipaan bekerja beban-beban (beban operating, beban
sustain) maka terjadi defleksi pada pipa sehingga terjadi pergeseran nodal
(displacement) pada sistem perpipaan. ( p ) p p p p
Analisa displacement dilakukan terhadap semua kasus pembebanan. Berikut adalah tabel analisis displacement yang paling besar terjadi pada kasus adalah tabel analisis displacement yang paling besar terjadi pada kasus pembebanan operating dan sustain yang didapat dari analisa statis program Caesar 5.1 :
Tabel hasil analisa displacement pada sistem perpipaan ROPP 030 pada
Tabel hasil analisa displacement pada sistem perpipaan ROPP 030 pada
Model Awal diameter 4 inchi model awal
Displacement Kondisi Node Orientasi Defleksi (mm) Dx 4 517 79 Operasi Dx -4.517 79 Dy -3.84 519 Dz 2.301 618 Operasi Dx -3.563 220 Dy -1.971 660 Dz 1.619 909 Operasi Dx -4.517 79 Dy -3.84 519 Dz 2 301 618 Dz 2.301 618 Sustain Dx -0.735 678 Dy -0.762 670
5 6 Grafik Perbandingan Displacement Model Awal 2 3 4 ‐1 0 1 Dx Dy Dz Dx Dy Dz Dx Dy Dz Dx Dy Dz mm Diameter 4 Diameter 5 Diameter 6 Diameter 8 ‐4 ‐3 ‐2 Diameter 8 ket: nilai negatif menunjukkan arah ‐6 ‐5 4 berlawanan sumbu
Tabel hasil analisa displacement pada sistem perpipaan ROPP 030 pada
Tabel hasil analisa displacement pada sistem perpipaan ROPP 030 pada
Model Awal diameter 4 inchi model 1
Di l Kondisi Displacement Node Orientasi Defleksi (mm) Dx 3.299 208 Operasi Dy -5.631 202 Dz -5.781 201 Dx -2 842 509 Operasi Dx -2.842 509 Dy -2.86 202 Dz 2.899 830 Operasi Dx 3.299 208 Dy -5.631 202 Dz -5.781 201 Sustain Dx -0.614 220 Dy -2.906 202 Dz 2 899 830
5 6 Grafik Perbandingan Displacement Model 1 2 3 4 0 1 2 Dx Dy Dz Dx Dy Dz Dx Dy Dz Dx Dy Dz mm Diameter 4 Diameter 5 Diameter 6 ‐3 ‐2 ‐1 Dx Dy Dz Dx Dy Dz Dx Dy Dz Dx Dy Dz Diameter 8 ket: nilai negatif j kk ‐6 ‐5 ‐4 menunjukkanarah berlawanan sumbu
Tabel hasil analisa displacement pada sistem perpipaan ROPP 030 pada
Tabel hasil analisa displacement pada sistem perpipaan ROPP 030 pada
Model Awal diameter 4 inchi model 2
Displacement Kondisi Node Orientasi Defleksi (mm) Dx 3.345 208 Operasi Dy -3.691 59 Dz 3.075 119 Dx 2.401 72 Operasi Dy -2.096 618 Dz 4.588 60 Dx 3 345 208 Operasi Dx 3.345 208 Dy -3.691 59 Dz 4.588 60 Sustain Dx 0.706 38 Dy -0.874 58 Dz 4.588 60
4 5 Grafik Perbandingan Displacement Model 2 2 3 4 0 1 Dx Dy Dz Dx Dy Dz Dx Dy Dz Dx Dy Dz mm Diameter 4 Diameter 5 Diameter 6 ‐2 ‐1 Dx Dy Dz Dx Dy Dz Dx Dy Dz Dx Dy Dz Diameter 8 ket: nilai negatif j kk ‐5 ‐4 ‐3 menunjukkan arah berlawanan sumbu
Dari analisis Data yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan antara lain Dari analisis Data yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:
Dari hasil analisa tegangan dan displacement pada by-pass system ROPP 030. Stress dan displacement rata rata masih memenuhi code dan standar fabrikasi Stress dan displacement rata-rata masih memenuhi code dan standar fabrikasi equipment. Hasil analisa tegangan diperoleh nilai tegangan dan displacement maksimum yang terjadi pada by-pass yang memenuhi code adalah:
1 T k i j di d d i l if 2 j di d di 4 1. Tegangan maksimum terjadi pada design alternatif 2 terjadi pada diameter 4
inchi dengan nilai actual stress 249422.4 Kpa dan Allowable stress 183400.5 Kpa pada load case Occasional, pada design alternatif tersebut terjadi over stress. Sedangkan yang masih memenuhi allowable stress terjadi pada design alternatif 1 diameter 8 inchi dengan nilai actual stress 186298.2 Kpa dan
Allowable stress 311454.1 Kpa pada load case Expansion.p p p
2. Displacement maksimum terjadi pada design alternatif 1 diameter 4 inchi dengan nilai 5.781 mm ke arah negatif pada sumbu z dengan allowable displacement 5 mm Pada design tersebut perlu dilakukan penambahan pipe displacement 5 mm. Pada design tersebut perlu dilakukan penambahan pipe support atau redesign agar memenuhi allowable displacement yang telah ditentukan.
Dari hasil analisa tegangan dan fleksibilitas yang terjadi akibat gaya, momen dan defleksi pada by-pass sistem perpipaan ROPP 030. Semua variasi diameter dan design dapat diaplikasikan tergantung pada variasi pipe support.