(21
(3)
Format konversi dan pengungkapan bantuan sosial berupa
barang sebagaimana dimaksud
pada
ayat
(U
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Persyaratan dan
mekanisme
penyampaian pertanggungiawaban belanja bantuan sosial sebagaimanatercantum pada Lampiran
dan
merupakan bagran yangtidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. BAB V
BAGI HASIL PAJAK/RTTRIBUSI DAERAH
Baglan Kesatu Umum Pasal 44
Pemerintah Daerah memberikan bag hasil paJaklretribusi
daerah kepada Pemerintah Desa.
Pemberian
bag
hasil
pEak/retribusi daerah
kepadaPemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayaf (1),
dialokasikan kepada masing-masing Pemerintah Desa di
seluruh wilayah administratif Pemerintahan Daerah.
Bag hasil paJaklretribusi daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), peruntukan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Desa selaku penerima sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
Bag hasil pdak/retribusi daerah sebagaimana dimaksud
pada
ayat (1),
secarateknis diatur
tersendiri dalam Peraturan Bupati.Baglan Kedua
Penganggaran Pasal 45
SKPD yang membidangr wajib menghitung besaran bag
hasil pajak/retribusi daerah sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Hasil perhitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diusulkan kepada Bupati melalui TAPD dan menjadi dasar
pencantuman
alokasi
anggaran
belanja
bag
hasilpajaklretribusi daerah dalam rancangan KUA dan ppAS. Pasal 46
Bag hasil pajak/retribusi daerah kepada pemerintah Desa dianggarkan pada RKA-PPKD.
RKA-PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjadi
dasar penganggaran
bag
hasil
pajak/retribusi daeratr dalam APBD sesuai peraturan perund€mg-undangan.Bag hasil pajaklretribusi daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal
44
ayat
(1) dianggarkan dalam kelompokpefa+ia
tidak
langsung,jenis
belanjabag
hasil, obyekbelanja
bag
hasil
pajak/retribusi daerahdan
rinCian obyek belanja berkenaan pada PPKD.Rincian obyek belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dicantumkan nama desa, kecamatan dan besaran bagl
hasil paJak lretribusi daerah.
t! (1) (2t (3) (41 (1) (21 (3) (1) (21 (4)
(1)
Baglan Ketlga
Pelaksanaan dan Penatausahaan Pasal 47
Bupati
menetapkan belanja basrhasil
pajak/retribusi daerah beserta besarannya yang akan diberikan kepadaPemerintah
Desa
dengan
suatu
Keputusan
Bupatiberdasarkan
Peraturan
Daerah tentang APBD
dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD.Pelaksanaan belanja
bag
hasil
pajak/retribusi daerah berdasarkan atas DPA-PPKD.Kepala
DPPKAD mengajukan
usulan
rancanganKeputusan
Bupati tentang belanja basr
hasilpajak/retribusi
daerah
beserta
besarannya
yang dikelompokkan dalam rincian obyek belanja berkenaan.Penyaluran bagr hasil pajak/retribusi daerah didasarkan
pada
KeputusanBupati
tentang belanja
basr
hasilpajak/retribusi
daerah
beserta
besarannya
yangdikelompokkan dalam
rincian
obyek belanja berkenaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).Sebelum mengajukan pencairan basl hasil pqiak/retribusi
daerah, SKPD yang membidans agar membuat surat
/nota
dinas
permohonan persetujuan pemberianbag
hasilpEak / retribusi kepada Bupati.
(6)
Pencairanbelanja
bag hasil
paJak/retribusi daerahdilakukan dengan cara pembayaran langsung (LS).
(71
Bag hasil pdaklretribusi daerah sebagaimana pada ayat (3) disalurkan langsung pada rekening kas masing-masing Pemerintah Desa.(8)
Penyaluran dana bagt hasil pajak/retribusi daerah kepada Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilengkapi dengan kuitansi bukti penerimaan uang.(9)
Penyaluran dana bagt hasil pajak/retribusi daerah kepad.a Pemerintah Desa apabila APBDesa sudah ditetapkan.(10) Persyaratan dan mekanisme pencairan dana dari belanja
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat (6)
sebagaimanatersebut dalam Lampiran
dan
merupakan bagian yangtidak terpisatrkan dengan Peraturan Bupati ini.
Baglan Keempat
Pertanggungfawaban dan Pelaporan Pasal 48
Penerima
basr hasil
pajak/retribusi daerah
wajibmenyampaikan
laporan
penggunaandana
bag
hasilpajaklretribusi
kepadaBupati
melalui ppKD
dengantembusan Kepala SKPD yang membidang.
Pemerintah
Desa
sebagai penerima
bag
hasilpajak/rekibusi
daerahwajib
menyampaikan realisasi penggunaan dana. (21 (3) (4) (s) (1) (21(3) SKPD yang membidangi berkewajiban untuk memberikan
peringatan kepada penerima
bag
hasil
pajak/retribusi daerah sebagaimana dimaksud padaayat
(1),
apabilapenerima
bagr
hasil
pajak/retribusi
daerah
belummenyampaikan laporan penggunaan sampai batas walrtu
yang ditentukam.
Penerima bagr
hasil
pajak/retribusi daeratr yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud padaayat
(1)
dapat
dikenakan
sanksi
sesuai
peraturanperundang-undangan.
Pasal 49
Bag hasil p4iak/retribusi daerah dicatat sebagai realisasi jenis
belanja
bag
hasil
pajak/retribusi daeratr pada PPKD dalamtahun anggaran berkenaan.
Pasal 5O
Pertanggungiawaban Pemerintah Daerah atas pemberian bagl
hasil pajak/retribusi daerah, meliputi:
a. usulan SKPD
terhadap
pemberian
bagt
hasilpEak/retribusi daerah yang telah disetujui oleh Bupati.
b.
Keputusan
Bupati
tentang
pemberian
bagl
hasilpajak/retribusi
daerah
beserta
besarannya
yang dikelompokkan dalam rincian obyek belanja berkenaan;c.
pakta integritas dari penerima bagr hasil pEaklretribusidaerah yang menyatakan bahwa bag hasil pajak/retribusi
yang diterima akan digunakan sesuai dengan ketentuan;
dan
d.
bukti transfer/penyerahan uang atas pemberian bag hasilpalak I retribu si daerah.
Pasal 51
Penerima bagr
hasil
paJak/retribusi daerah bertanggungjawab secara formal dan material atas penggunaan bagr
hasil pqrak / retribusi yang diterimanya.
Pertanggungiawaban penerima
bag
hasil
pajaklretribusidaerah, meliputi:
a.
laporan penggunaan bagr hasil pajak/retribusi daerah oleh penerima bag hasil pqiak/retribusi;b.
Surat Pernyataan Tanggung Jawab, yang menyatakanbahwa basr hasil pajak/retribusi daerah yang diterima
telah digunakan sesuai dengan ketentuan; dan
c.
bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuaiperaturan perundang-undangan
bag
penerima bagi hasil pdak / retribusi daerah.Pertanggungiawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf
a
dan
huruf
b
disampaikan kepadaBupati
cq. Kepala DPPKAD melalui Kepala SKPD yang membidangidalam waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya bag hasil
pajaklretribusi daerah dan/atau paling lambat tanggal 10
bulan
Januari
tatrun
anggaranberikutnya,
kecualiditentukan lain sesuai peraturan perundang-undangan. (4)
(1)
(21
(3)
(41 Pertanggungiawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (21
huruf
a
dan
huruf
b
dibuat
rangkap3
(tiga), lembarkesatu/asli disimpan
dan
dipergunakanoleh
penerimabag hasil
pEak/retribusi
daeratr
selaku
obyek pemeriksaan, lembar kedua disampaikan kepada Kepala SKPD yang membidangi dan lembar ketiga disampaikankepada Kepala
DPPKAD
dan
Pertanggungiawaban sebagaimana dimaksud padaayat
(21huruf
c
dibuatrangkap
2
(dua), lembar kesatu/asli disimpan
dandipergunakan oleh penerima bagr
hasil
pajak/retribusidaerah
selaku
obyek
pemeriksaan,lembar
kedua disampaikan kepada Kepala SKPD yang membidangi.Atas
pertanggungiawabanyang
disampaikan
olehpenerima bantuan keuangan, SKPD
yang
membidanSmembuat
Berita Acara
Verifikasi
kebenaran
dan kelengkapan Surat Pertanggungiawaban dan disampaikan kepada Kepala DPPKAD.Pasal 52
(1)
Realisasibag
hasil paJak/retribusi daerah dicantumkan pada laporan keuangan Pemerintah Daeratr dalam tahunanggaran berkenaarl.
Persyaratan
darr pertanggungiawabarrdaeratr sebagaimana
merupakan bagran Peraturan Bupati ini.
mekanisme
penyampaianbelanja
bag
hasil
pajaklretribusitercantum
dalam
Lampiran danyang
tidak
terpisahkan
denganBAB VI
BANTUAN IIEUAITGAIT Baglan Kesatu
Umum
Pasal 53
(1)
Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan keuangan yang bersifat umum dan/atau khusus kepada PemerintahDesa, Pemerintah Daerah Lainnya,
dan
kepada PartaiPolitik.
(21
Pemberian bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa sebagaimana dimaksudpada
ayat
(U,
dapat
bersifatumum yaitu dalam bentuk Alokasi Dana Desa (ADD) dan
Dana
Desadari
PemerintahRrsat yang
dialokasikan kepada masing-masing PemerintatrDesa
di
seluruhwilayatr administratif Pemerintahan Daeratr.
(3)
Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa dari Pemerintahhrsat
sebagaimana dimaksud pada ayat (21, peruntukandan
penggunaannya diseratrkan sepenuhnya kepadaPemerinta,h Desa selaku penerima bantuan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(41
Bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1), yang bersifat khusus, seca.rateknis peruntukan dan penggunaannya diatur tersendiri
dalam Peraturan Bupati tersendiri.
(5)
Khususuntuk
bantuan keuangan kepada Partai Politik,diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(s)
(2t
(1)
Baglan Kedua Penga'lggaran
Pesat 54
SKPD yang membidangr wqiib menghihrng besaran Alokasi
Dana Desa (ADD), Dana Desa dari Pemerintah Rrsat dan
Banttran Keuangan kepada Partai Politik sesuai perahrran
perundang-undangan yang berlaku.
Hasil perhihrngan sebagaimana dimaksud pada ayat (U,
diusulkan kepada Bupati melalui TAPD.
Pemerintah Desa mengajukan banhran keuangan khusus
dengan menyampaikan usulan berupa surat permohonan
Banhran Keuangan yang disertai proposal atau dolnrmen
yang
dipersamakan kepadaBupati
dengan tembusan SKPD yffLgmembidangr.Sistematika penulisan surat permohonan dan penJrusunan proposal atau dokumen yang dipersamakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran dan
mempalran
bagian
yang
tidak
terpisatrkan dengan Perahrran Bupati ini.(5)
Bupati dengan suatu disposisi atau yang dipersamakanmenunjuk SKPD
yang
membidangiunttrk
segeramelakukan evaluasi usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(6)
Kepala SKPD sebagaimana dimaksudpada ayat
(5), menyampaikan hasil evaluasi bempa rekomendasi kepadaBupati melalui TAPD.
(71
Format rekomendasi SKPD sebagaimana dimaksud padaayat (6)
tercantrrmdalam
Lampirandan
mempakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.(8)
Penyampaianhasil
evaluasi
berupa
rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (Q dikoordinasikan olehBAPPEDA,
yang
selanjutnya
dibawa
dalam
rapatpembahasan TAPD.
(9)
TAPD memberikan pertimbangan kepadaBupati
atas rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan daeratr.(10) Format rekomendasi TAPD sebagaimana dimaksud pada
ayat (9)
tercanhrmdalam
Lampirandan
menrpakanbagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
(11) Rekomendasi
SKPD
yang
membidangi sebagairnanadimaksud
pada
ayat (6) dan
pertimbangan TAPD sebagaimana dimaksud pada ayat {9) serta persetr.liuanBupati
menjadidasar
pencantrrman alokasi anggaranbanhran keuangan dalam rancangan KUA dan PPAS.
(21
(3)
(4)
(1) (2) (3) (4) (3) (4) (s) (1) (21 Pasal 55
Bantuan keuangan yang bersifat umum dan/atau khusus
kepada Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah Lainnya dan kepada Partai Politik dianggarkan pada RKA-PPKD.
RKA-PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjadi
dasar
penganggaranbantuan
keuangandan
bantuankeuangan
khusus dalam
APBD sesuai
peraturanperundang-undangan.
Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
44
ayat (1) dianggarkan dalam kelompok belanja tidaklangsung, jenis belanja bantuan keuangan, obyek belanja
bantuan keuangan bersifat umum/khusus
dan
rincianobyek belanja berkenaan pada PPKD.
Rincian obyek belanja rebagaimana dimaksud pada ayat
(3)
dicantumkan nama desa, kecamatandan
besaran bantuan keuangan.Baglan Ketlga
Pelaksanaan dan Penatausahaan Pasal 56
Pelaksanaan anggaran bantuan keuangan berdasarkan DPA-PPKD.
Kepala
DPPKAD mengqiukan
usulan
rancanganKeputusan Bupati tentang pemberian bantuan keuangan
beserta besarannya yang dikelompokkan dalam rincian
obyek belanja berkenaan.
Bupati dapat menetapkan pemberian bantuan keuangan
beserta
besarannyayang akan
diberikan
kepadaPemerintah
Desa
dengan
suatu
Keputusan
Bupati berdasarkanPeraturan
Daerah tentang APBD
dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD.Penyaluran
bantuan
keuangan didasarkan
pada Keputusan Bupati tentang pemberian bantuan keuanganbeserta besarannya yang dikelompokkan dalam rincian obyek belanja berkenaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
Sebelum mengajukan pencairan bantuan keuangan, SKPD
yang
membidangragar
membuat
surat/nota
dinaspermohonan persetujuan pemberian bantuan keuangan kepada Bupati.
(61
Pencairanbantuan
keuangandilalmkan
dengan cara pembayaran langsung (LS).(71
Bantuan keuangan sebagaimana pada ayat (3) disalurkanlangsung pada rekening kas masing-masing Pemerintah Desa.
(8)
Penyaluran dana bantuan keuangan kepada PemerintahDesa sebagaimana dimaksud pada
ayat (6)
dilengkapi dengan kuitansi bukti penerimaan uang.(9)
Penyaluran dana bantuan keuangan kepada PemerintahDesa apabila APBDesa
sudah
ditetapkandan
secara bertahap untuk ADD dan Dana Desa.(3)
(4)
(10) Persyaratan dan mekanisme pencairan dana dari belanja
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat (6)
sebagaimanatersebut dalam I"ampiran
dan
merupakan bagian yangtidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Baglan Keempat
PertanggungJawaban dan Pelaporan
Pasal 57
(U
Penerima bantuan keuangan wajib menyampaikan laporanpenggunaan
dana
bantuan
keuangan kepada Bupati dengan tembusanPPKD
melalui
KepalasKpD
yang membidangr.(21
Pemerintah Desa sebagai penerima bantuan keuangan berupa ADD dan Dana Desa wajib menyampaikan realisasi penggunaan dana dengan ketentuan:a.
tahapI
paling lambat minggu keempatbulan
Julitatrun anggaran berjalan; dan
b.
tahap II paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun berikutnya.SKPD yang membidangi berkewqjiban untuk memberikan
peringatan
kepada
penerima
bantuan
keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila penerimabantuan
keuangan
belum
menyampaikan laporanpenggunaan sampai batas waktu yang ditentukan.
Penerima bantuan keuangan yang
tidak
melaksanakankewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat
(1) dapatdikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 58
Bantuan keuangan
umum
dan
bantuan keuangan khususdicatat sebagai realisasi jenis belanja bantuan keuangan pada PPKD dalam tahun anggaran berkenaan.
Pasal 59
Pertanggungiawaban Pemerintah
Daeratr
atas
pemberiagbantuan keuangan, meliputi:
a.
usulan SKPD terhadap pemberian bantuan keuangan yangbersif,at
umum dan usulan
Pemerintah Desa terhadappemberian bantuan keuangan yang bersifat khusus yang telah disetujui oleh Bupati.
b.
Keputusan Bupati tentang pemberian bantuan keuanganbeserta besarannya yang dikelompokkan dalam rincian
obyek belanja berkenaan;
c.
pakta integritasdari
penerima bantuan keuangan yang menyatakan bahwa bantuan keuangan yang diterima akan digunakan sesuai dengan ketentuan; dand.
bukti transfer/penyerahan uang atas pemberian bantual(4)
Pasal 6O
(U
Penerimabantuan
keuangan
umum
dan
bantuan keuangan khusus bertanggung jawab secara formal danmaterial
atas
penggunaanbantuan
keuangan yang diterimarrya.(21
Pertanggungiawaban penerima bantuan keuangan umumdan bantuan keuangan khusus, meliputi:
a.
Iaporan penggunaan bantuan keuangan oleh penerima banhran keuangan umum dan banhran keuangan khusus;b.
Surat Pernyataan Tanggung Jawab, yang menyatakanbahwa bantuan
keuanganumum
dan
bantuankeuangan
khusus
yang
diterima
telah
digunakan sesuai dengan ketentuan;c.
bukti-bukti pengeluaran yang leng!<ap dan sah sesuaiperaturan
perundang-undanganbag
penerimabantuan keuangan.
(3) Pertarrggungiawaban seba.garmana dimaksud pada ayat (21
huruf
a
dan
huruf
b
disampaikan kepadaBupati
cq. Kepala DPPKAD melalui Kepala SKPD yang membidangidalam walctu
3
(tiga) bulan setelah diterima.nya bantuankeuangan
dan/atau
paling lambat tanggal
10
bulan Januaritahun
anggaran berikutnya, kecuali ditentukan lain sesuai peraturan perundang-undangan.Pertanggungiawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf
a
dan
huruf
b
dibuat
rangkap3
(tiga), lembarkesatu/as1i disimpan
dan
drpergunakan oleh penerimabantuan keuangan selaku obyek pemeriksaan, lembar
kedua
disampaikan
kepada Kepala SKPD
yangmembidangi
dan
lembar
ketiga
disampaikan kepada Kepa1a DPPKADdan
Pertanggungiawaban sebagaimanadimaksud pada ayat (21 huruf
c
dibuat rangkap2
(dua),lembar kesatu/asli
disimpandan
dipergunakan oleh penerima bantuan keuangan selaku obyek pemeriksaan,lembar kedua disampaikan kepada Kepala SKPD yang membidangr.
Atas
pertanggungiawabanyang
disampaikan
olehpenerima bantuan keuangan, SKPD
yang
membidangrmembuat
Berita
Acara verifikasi
kebenaran
dan kelengkapan Surat Pertansgungiawaban dan disampaikan kepada Kepala DPPKAD.Pasl
61Realisasi bantuan keuangan dicantumkan pada laporan
keuangan Pemerintah Daeratr
dalam
tatrun
anggaran berkenaan.Persyaratan dan
mekanisme
penyampaianpertanggungiawaban
belanja bantuan
keuangan sebagaimana tercantum dalam L,ampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupatiini.
(s)
(U
u (21
BAB
VII
BEI,AIUJA TIDAN TERDUGA Baglan Kesatu
Umum Paeal 52
(1)
Belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud dalam Pasal3
ayat (3),
merupakan belanjauntuk
kegiatan yangbersifat tidak biasa atau tidak diharapkan berulang/tidak
terus menerus seperti, penanggulangan bencana dam dan
bencana
sosial
yang
tidak
diperkirakan sebelumily&,termasuk
pengembalianatas
kelebihan
penerimaan daerah tatrun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.(21
Kegiatan yang bersifat tidak biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu, untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraanpemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentramarr dan ketertiban masyarakat di Daerah.
(3)
Pengembalian atas kelebihan penerimaan Daerahtahun-tahun
sebelumnyayang
telah
ditutup
sebagaimanadimaksud pada ayat
(U
harus didukung dengan bukti-bukti yang sah.(4)
Pengeluaran belanja untuk tanggap darurat sebagaimanadimaksud pada
ayat
(2]l, berdasarkan kebutuhan yangdiusulkan oleh SKPD/unit kerja yang membidans dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan Daerah.
(5)
Dasar pengeluaran anggaran belanja tidak terduga yangdianggarkan
dalam
APBD
untuk
mendanai tanggap darurat, penanggulangan bencana alam dan/atau bencanasosial, temasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan
tahun-tahun
sebelumnyayang telah ditutup
danditetapkan dengan
suatu
Keputusan
Bupati
dandiberitatrukan kepada DPRD paling lambat 1 (satu) bulan
terhitung sejak tanggal ditetapkannya. Pasal 63
(1)
Kegiatan yang bersifat tidak biasa sebagaimana dimaksuddalam Pasal 62 ayat (21, sekurang-kuranglya memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a.
bukan
mempakan kegiatannormal
dari
aktivitasPemerintah Daerah
dan
Udakdapat
diprediksikan sebelumnya;b.
tidak diharapkan terjadi secara berulang;c.
berada
diluar
kendali
dan
pengaruh Pemerintah Daerah; dand.
memiliki dampak yang signifikan terhadap anggarandalam rangka
pemulihan
yang
disebabkan oleh keadaan darurat.(21
Dalaln keadaan damrat, Pemerintah Daerah dapat melakukanpengeluaran
yang belum
tersedia anggaxannya, yang selanjutrya diusulkan dalam rancangan perubatran APBD.(3)
(4)
Pendanaan
keadaan
danrrat
yang
belum
tersedia anggarannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapatmenggunakan belanja tidak terduga.
Dalam
hal
anggaranbelanja
tidak
terduga
tidakmencukupi, dapat dilakukan dengan cara :
a.
menggunakandana
dari
hasil
penjadwalan ulangcapaian target kineg'a program dan kegiatan lainnya
dalam tahun anggar€Ln berjalan; dan/atau
b.
memanfaatkan uang kas yang tersedia.Pengeluarian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), termasuk
belanja
untuk
keperluan mend.esrkyang
'kriterianyaditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang APBD.
Iftiteria belanja untuk keperluan mendesak sebagaimcrna dimaksud pada ayat (5), mencakup:
a.
programdan
kegiatan pelayanan dasar masyarakatyang
anggarannyabelum
tersedia
dalam
tahunanggaran berjalan; dan
b.
keperluan mendesak lainnyayang
apabila ditundaakan menimbulkan kerugian yang
lebih
besar bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat.(71
Penjadwalan ulang capaian target kineda program dankegiatan
basr
pelayanan
dasar
masyarakat
yang€rnggarannya
belum
tersediadalam
tahun
anggaranbedalan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) rrurur a, diformulasikan terlebih dahulu dalam DppA-sKpD.
Baglan Kedua
Penganggaran Pasal 64
Pendan€ran keadaan darurat untuk kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (6), diformulasikan terlebih
dahulu dalam
RKA-SKPD,kecuali
untuk
kebutuhantanggap darurat bencana.
Belanja kebutuhan tanggap darurat bencana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan pembebanan langsung pada betanja tidak terduga.
Belanja kebutuhan tanggap darurat bencana sebagaimana
dimaksud
pada
ayat (1),
digunakan
hanya
untukpencarian dan penyelamatan kor6an bencan", pLrtolongan
darurat, evakuasi korban bencana, kebutuhan
air
beisihdan sanitasi, pangan, sandang, pelayanan kesehatan dan
penampungan serta tempat hunian sementara.
(4)
Dalam hal keadaan dartrrat terjadi setelatr ditetapkannyaperubahan APBD, Pemerintah Daerah dapat metat ukan
pengelua.ran
yang belum
tersedia anggaranry&, danpengeluaran tersebut disampaikan dalam laporan-realisasi anggaran.
(5)
Dasar pengeluaran untuk kegiatan-kegiatan sebagaimanadimaksud pada ayat (4), diformulasikan terlebih dahulu
dalam RKA-SKPD untuk d{iadikan dasar pengesahan
DpA-SKPD
oleh
PPKD
setelah
memperoleh-
persetujuanSekretaris Daeratr. (s) (6) (1) (21 (3)
(1)
(2)
Pasal 65
Perencanaan anggaran belanja tidak terduga dianggarkan pada RKA-PPKD.
Belanja yang dianggarkan sebagaimana dimaksud pada
ayat
(U,
merupakan transfer danadari
PPKD kepadaPenerima Belanja tersebut
dan
merupakan kelompokbelanja tidak langsung pada PPKD.
Belanja
tidak
terduga
dianggarkandalam
kelompokbelanja
tidak
langsung dan jenis, obyek, rincian obyek belanja tidak terduga.Baglan Ketlga
Pelaksanaan dan Penatausahaan Pasal 66
Setelah pernyataan tanggap darurat bencana dikeluarkan
oleh Bupati,
kepala SKPDyang
melaksanakan fungsipenanggulangan
bencana
meng4iukan
Rencana KebutuhanBelanja
(RKB) tanggapdarurat
bencana kepada PPKD selaku BUD.SKPD yang membidans sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dapat membentuk tim untuk melakukan verifikasi dan asistensi RKB tanggap darurat bencana.
PPKD selaku
BUD
mencairkandana
tanggap daruratbencana kepada kepala SKPD yang melaksanakan fungsi
penanggulangan bencana paling lambat 1 (satu) hari kerja
lerhitung sejak diterimanya RKB yang telah disetujui
olih
TAPD.
Pencairan tanggap
darurat
bencana dilakukan denganmekanisme
TU dan/atau
LS
dan
diserahkan kepadaBendahara pengelu€rran SKPD yang melaksanakan fungsi
penanggulangan bencana
dan/atau sKpD
yang
yang membidangr.Penggunaan dana tanggap darurat bencana dicatat pada
buku kas umum tersendiri oleh Bendahara pengeluaran
pada SKPD yang melaksanakan fungsi penanggulangan bencana dan/atau SKPD yang membidangi.
Bendahara Pengeluaran pada SKPD yang melaksanakan
fungsi
penanggulangan bencanadan/atau sKpD
yangmembidangr menyalurkan dana kepada SKPD pengusul
untuk
dilaksanakansesuai
dengan ketentuan yang berlaku.Persyaratan dan mekanisme pencairan dana dari belanja
tidak terduga sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini.
Baglan Keempat
Pertanggungjawaban dan pel,aporan Pasal 67
(U
SKPD pengusul
bertanggungiawabsecara
{isik
dan keuangan terhadap penggunaan dana tanggap darurat bencana yang disalurkanoleh
Bendahara Pengeluaranpada SKPD yang melaksanakan fungsi penanggulangan bencana dan/atau SKPD yang membidangr.
(3) (U (21 (3) (4) (s) (6) (7)
(21 (3) (4) (s) (U (21
Kepala SKPD yang melaksanakan fungsi penanggulangan
bencarra
dan/alau
SKPDyang
membidans bertugasmenglrimpun pertanggungjawaban yang dibuat oleh SKPD pengusul.
Pertanggungiawaban
atas
penggunaandana
tanggapdarurat
bencana disampaikan oleh kepala SKPD yangmelaksanakan fungsi penanggulangan bencana dan/atau
SKPD
yang
membidangr
kepada
PPKD
denganmelampirkan
bukti-bukti
pengeluaranyang
sah
dan lengkap serta surat pernyataan tanggungiawab belanja. Pertanggungiawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (21disampaikan kepada
Bupati
melalui
Kepala DPPKADdalam waktu
3
(tiga) bulan setelah diterimanya belanjatidak
terduga, kecuali ditentukanlain
sesuai peraturanperundang undangan.
Persyaratan dan
mekanisme
penyampaianpertanggungiawaban belanja
tidak
terduga sebagaimanatercantum dalam Lampiran dan merupakan bagran yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Pasal 68
Pengadaan barang /jasa dalam rangka belanja tidak terduga
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
3
ayat
(3),
wajibberpedoman
pada
peraturan
perundang undangan yang berlaku. BABVIII
PEITGELUARAN PEIUBIAYAAIS Baglan Kesatu Umum Pasal 69Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan
diterima kembali baik pada tahun anggaran bersangkutan
maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pengeluaran pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup:
a.
pembentukan dana cadangan;b.
penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah;c.
pembayaran utang pokok; dand.
pemberian pinjaman daerah.Penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daeratr dalam
rangka pelaksanaan
dana bergulir
dilaksanakan agar dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaandan
petunjukteknis
oleh
SKPDyang
membidangryang
dituangkandalam Peraturan Bupati.