• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

PROGRAM D III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN US U

FORMAT PENGKAJIAN PAS IEN KOMUN ITAS

I. BIODATA

Nama : Ny. N

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 23 Tahun

Status Perkawinan : M enikah

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jalan. STM Ujung Suka Resmi No.5D

Tanggal M asuk Klinik : Sabtu, 16 M ei 2015

Golongan darah : A

(2)

II. KELUHAN UTAMA :

Pasien mengatakan nyeri di perineum bekas luka jahitan episiotomi pasca melahirkan spontan, seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri 8, yang dirasakan setiap saat.

III. RIWAYAT KES EHATAN S EKARANG A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya :

Rasa nyeri diluka bekas jahitan epiostomi. 2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :

Rasa nyeri berkurang ketika dilakukan posisi yang nyaman dan melakukan teknik pernapasan/relaksasi.

B. Quantity / quality 1. Bagaimana dirasakan

Nyeri seperti tertusuk-tusuk dan pasien mengatakan sakit yang dirasakan sangat mengganggu kenyamanan dan aktivitasnya. 2. Bagaimana Dilihat

Pasien tampak gelisah, berkeringat, menahan sakit. Sesekali pasien tampak meringis kesakitan ketika akan miring kanan atau kiri , berdiri maupun berjalan..

C. Region

1. Dimana lokasinya Pada area perineum. 2. Apakah menyebar

(3)

D. Severity

Nyeri yang dirasakan sangat mengganggu kenyamanan pasien dengan skala 8.

E. Time

Nyeri dirasakan sepanjang hari, dan terasa sakit saat bergerak miring kanan atau kiri maupun melakukan aktivitas.

IV. RIWAYAT KES EHATAN MAS A LALU A. Penyakit yang pernah dialami

Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang serius. B. Pengobatan / tindakan yang dilakukan

Ibu mengatakan tidak ada menggunakan obat-obatan. C. Pernah dirawat/ operasi

Ibu mengatakan belum pernah dioperasi D. Lama dirawat

Ibu mengatakan tidak pernah dirawat atau dioperasi. E. Alergi

Tidak ada riwayat alergi. F. Imunisasi

Imunisasi Lengkap.

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA A. Orang tua

Kedua orang tua ibu tidak memiliki penyakit menular atau pun penyakit keturunan.

(4)

B. S audara kandung

Tidak ada saudara yang memiliki penyakit menular atau keturunan.

C. Penyakit keturunan yang ada

Tidak ada yang memiliki penyakit menular atau keturunan D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

E. Anggota keluarga yang meninggal

Tidak ada anggota keluarga yang meninggal akibat melahirkan.

F. Penyebab meninggal __

VI. Riwayat Obstetrik

G: 0 P:1 A:0 HPHT: 10-08-2014 HPL: 17-05-2015 No Umur Komplikasi / M asalah Kondisi

Anak

Penolong Kehamilan persalinan Nifas

1. 2 hari Normal Normal 2 hari Sehat Bidan

VII. RIWAYAT KEAD AAN PS IKOSOS IAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Ibu merasa takut akan nyeri yang dirasakan di area perineum bekas jahitan epiostomi.

(5)

B. Konsep Diri

- Gambaran diri : Ibu mengatakan menyukai bagian tubuhnya - Ideal diri : Ibu berharap bisa tetap menjadi seorang ibu

dari 1 orang anaknya dan menjadi istri yang baik

- Harga diri : Ibu mengatakan semua keluarga sangat memperhatikan dirinya

- Peran diri : Ny.N sebagai IRT tidak bisa melaksanakan pekerjaan sebagai IRT di karenakan nyeri luka jahitan di perineum.

- Identitas : Ibu adalah seorang Ibu Rumah Tangga C. Keadaan Emosi

Keadaan emosi ibu dalam keadaan stabil, ibu bahagia telah dikauniakan seorang bayi laki-laki.

D. Hubungan sosial : - Orang yang berarti :

Ibu mengatakan orang yang paling berarti adalah keluarganya

- Hubungan dengan keluarga:

Hubungan ibu dengan keluarganya tampak baik, terlihat suami dan ibu memeluk bayi dan saling menyayangi.

- Hubungan dengan orang lain :

Hubungan ibu dengan orang lain tampak baik, terlihat tetangga mendatangi rumah Ny.N dan memberi selamat atas kelahiran anak dari Ny.N.

(6)

- Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : Tidak ada hambatan.

E. S pritual :

- Nilai dan keyakinan :

Ibu menganut agama islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

- Kegiatan ibadah :

Untuk sementara ini ibu tidak dapat mengikuti kegiatan ibadah sholat 5 waktu.

VIII. S TATUS MENTAL

- Tingkat kesadaran : Compos mentis, GCS 15. - Penampilan : Bersih, Rapi

- Pembicaraan : Terarah, tidak cepat.

- Alam perasaan : Bahagia karena telah memiliki seorang anak. - Afek : Normal

- Interaksi selama wawancara : Ibu tampak kooperatif - Persepsi : Alat indra normal

- Waham : Tidak ditemukan waham

- M emori : Dapat meningat kejadian 1 tahun yang lalu IX. PEMERIKS AAN FIS IK

A. Keadaan Umum

(7)

B. Tanda-tanda vital - Suhu : 36.7oC - Tekanan darah : 130/70 mmH g - Nadi : 84x/menit - Pernapasan : 24x/menit - TB : 156 cm - BB : 68 Kg - Skala nyeri : 8 C. Pemeriksaan Head to toe

Kepala dan rambut

- Bentuk : Bulat

- Ubun-ubun : Keras

- Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe

Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut : rambut lebat dan tidak rontok

- Bau : Tidak berbau - Warna kulit : Pucat

Wajah

- Warna kulit : Pucat

- Struktur wajah : Tampak menahan sakit, ekspresi meringis

(8)

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : M ata lengkap dan simetris kiri dan kanan

- Palpebra : Tidak ada edema, tidak ada memar dan bengkak, kantong mata atau lingkaran mata tampak hitam

- Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva anemis dan sclera tidak icterik

- Pupil : Reaksi cahaya (+), besar kiri dan kanan sama - Cornea dan iris : Tak ada kelainan

- Tekanan bola mata : Tidak lembek dan juga tidak keras. - Penglihatan : M asih tajam

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi : Tulang hidung Normal, Letak ditengah

- Lubang hidung : Lubang hidung bersih, tidak ada sumbatan oleh secret, tidak ada polip.

- Cuping hidung : pernapasan cuping hidung tidak ditemukan.

Telinga

- Bentuk telinga : Kecil dan simetris kiri dan kanan - Ukuruan telinga : Kecil

(9)

- Lubang telinga : Bersih dan tidak ditemukan cairan serumen.

- Ketajaman pendengaran : M asih mampu mendengar secara normal.

Mulut dan faring

- keadaan bibir : Tidak kering

- Keadaan gusi dan gigi : Gigi tidak berlubang, caries tidak ada.

- Keadaan lidah : Lidah tampak bersih - Orofaring : M ampu menelan dengan baik

Leher

- Posisi trachea : Normal di medial

- Thyroid : Tidak ditemukan pembesaran kelenjar thyroid - Kelenjar limfe : Tidak ditemukan pembesaran kelenjar

limfe

- Vena jugularis : Tidak ada pembesaran vena jugularis

Pemeriksaan integumen

- Kebersihan : Kulit tampak bersih - Kehangatan : Kulit hangat. - Warna : pucat

- Turgor : kembali cepat - Kelembaban : Kulit lembab

(10)

- Kelainan pada kulit : Tidak ada sianosis, memar maupun jejas.

Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Tidak dilakukan pemeriksaan.

Pemeriksaan thoraks/dada

- Inspeksi : Normal, tidak ada memar. - Pernapasan : 21x/menit, irama ireguler

- Tanda kesulitan bernapas : Tidak ditemukan tanda kesulitan bernapas

Pemeriksaan paru

- Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan jantung

- Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan abdomen

- Inspeksi : Abdomen simetris

- Palpasi : Abdomen teraba soepel, tidak ada distensi - Perkusi : Tympani

- Auskultasi : Terdengar suara peristaltic usus 15 kali per menit.

(11)

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

- Genitalia : Ibu dapat berkemih dengan normal tanpa kateter.

- Anus dan perineum : Anus tidak ada sumbatan, pasien mengatakan ada bekas luka jahitan di area perineum ± 3cm

- Kondisi Lochea : Terdapat lochea rubra merah muda, segar.

Pemeriksaan muskuloskeletal/ ekstremitas:

Simetris kanan dan kiri, edema tungkai tidak ditemukan, kekuatan otot ekstremitas atas 5/5.

Pemeriksaan neurologis :

Tingkat Kesadaran: Compos mentis

GCS: 15 E: 4 M : 6 V:5

a. Nervus Olfaktorius/N I

klien mampu mengidentifikasi bau minyak kayu putih dengan baik.

b. Nervus Optikus/N II

Klien mampu membaca hingga jarak 1 meter tanpa alat bantu baca dengan bacaan lebih besar dan luas lapang pandang klien baik.

(12)

c. Nervus Okulomotoris/N III, Trochlearis/N IV, Abdusen/N VI

Klien mampu menggerakkan kedua bola mata dengan baik, reflek pupil terhadap rangsangan cahaya normal.

d. Nervus Trigeminus/N V

Klien mampu membedakan panas, dingin, getaran dan rabaan.

e. Nervus Fasialis/ N VII

Klien mampu menggerakkan otot wajah dan mampu membedakan rasa.

f. Nervus vestibulocochlearis/ N VIII

Klien mampu mendengar getaran garputala dengan jarak 30 cm pada masing-masing telinga.

g. Nervus Glossopharingeus/N IX, Vagus/N X

klien mampu menelan, mengunyah dan membuka mulut.

h. Nervus Aksesorius/N XI

Klien mampu mengangkat bahu dan menahan tekanan pada bahunya, menoleh kanan-kiri.

(13)

Gerakan lidah klien terkoordinasi, klien mampu melakukan tes jari-hidung, mampu melakukan pronasi dan supinasi dengan baik pada telapak tangannya.

X. POLA KEBIAS AAN S EHARI HARI I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : 3xsehari - Nafsu/selera makan : Nafsu makan (+)

- Nyeri ulu hati : tidak ditemukan nyeri ulu hati - Alergi : Tidak ditemukan alergi makanan, minuman - M ual dan muntah : Tidak ditemukan mual muntah

- Waktu pemberian makan : Pagi (08:30), siang(13:00) dan malam (18:30)

- Jumlah dan jenis makan : 1/2 piring sekali makan berupa nasi, ikan, sayur dan buah

- Waktu pemberian cairan/minuman : Tidak tentu, 8x sehari sebanyak 2.000ml.

- M asalah makan dan minum : Tidak ada kesulitan menelan dan mengunyah

II. Perawatan diri/personal hygine

- Kebersihan diri : M andi 1x sehari dibantu oleh orang tua - Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut tampak bersih - Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku tangan dan kaki

bersih

(14)

-III. Pola kegiatan /aktivitas - Uraian Aktivitas sehari-hari

Aktivitas seperti mandi, ganti pakaian, memasak, mencuci masih dibantu oleh orang lain.

- Uraian aktivitas ibadah

Ibu hanya berdoa, sholat 5 waktu belum dapat dilakukan. IV. Pola eliminasi

1. BAB

- Pola BAB : 1x sehari - Karakter feses : Lembek

- Riwayat perdarahan : Tidak ada Riwayat perdarahan - BAB terakhir : Pagi tanggal 18 M ei 2015

- Diare : Tidak ada diare

- Penggunaan laksatif : tidak ditemukan penggunaan laksatif 2. BAK

- Pola BAK : 5x sehari - Karakter urine : Kuning

- Nyeri terbakar/sulit BAK : Tidak sulit BAK

- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada penyakit ginjal/ kandung kemih

- Penggunaan diuretik : Tidak ada penggunaan diuretik - Upaya mengatasi masalah : Tidak ada masalah BAK

(15)

V. Mekanisme koping - Adatif

Ibu mengatakan menghadapi masalah dengan berbicara dengan orang lain dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan berdoa untuk memohon petunjuk dari Pencipta

(16)

Lampiran II

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.

Dx

Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi 1. Kamis/21 M ei 2015 09:00- 09:30 WIB 1. M elakukan pengkajian nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi , kualitas, intensitas atau keparahan nyeri.

2. M emberikan informasi tentang nyeri untuk meminimalisir stressor pada klien, misalnya: penyebab nyeri, seberapa lama akan berlangsung.

3. M embantu pasien dalam menemukan posisi yang nyaman. M isalnya : semifowler. 4. M enjelaskan cara

mengurangi

ketidaknyamanan : nyeri dengan menciptakan lingkungan yang tenang.

M isalnya :

M eminimalisir

kebisingan seperti mematikan alarm, Nada dering handphone silent, mengecilkan atau

mematikan Tv,

pengaturan cahaya. 5. M elakukan pemantauan

terhadap tanda-tanda vital. Yaitu dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, respirasi dan suhu

S: Pasien

mengatakan nyeri pada luka jahitan epiostomi di perineum, nyeri seperti tertusuk-tusuk, pasien mengatakan nyeri dirasakan setiap saat, pasien mengatakan nyeri sudah lebih berkurang. O: Pasien tampak menahan sakit,sesekali meringis , sedikit lebih tenang dan tidak gelisah. Skala nyeri 4. TD: 120/70 mmHg HR:82x/menit RR:22x/menit T: 36.60C A: M asalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan: Anjurkan ibu melakukan tekhnik pernapasan apabila nyeri timbul.

(17)

tubuh.

6. M enganjurkan ibu menggunakan teknik relaksasi (tarik nafas

dalam) untuk

mengurangi rasa nyeri, sebelum, setelah dan jika memungkinkan selama aktivitas yang meningkatkan rasa nyeri.

7. M enganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi obat analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion. 2 Jumat/22 M ei 2015 09:30-10:00 WIB 1. M elakukan pengkajian pola tidur. M isalnya penyebab gangguan tidur, jumlah waktu tidur, siang dan malam, dan persiapan untuk memulai tidur.

2. M enganjurkan keluarga untuk membantu klien menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman. M isalnya : meminimalisir

kebisingan dari luar kamar dengan menutup pintu kamar saat beristirahat. 3. M emberikan kenyamanan menjelang tidur : M enganjurkan meminum obat analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion, membuat tempat tidur yang bersih, M ematikan

S: Pasien mengatakan sudah dapat mengatur waktu istirahat, tidur. Pasien mengatakan hanya tidur sekitar 4-5 jam. O: pasien tidak gelisah, konjungtiva masih pucat, kantong mata tidak sembab. Skala nyeri : 4 A: M asalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan

(18)

alarm dan Handphone. 4. M emberikan informasi

tentang kebutuhan istirahat, jadwal tidur (siang jam 11:30 dan malam 22:30) dan latihan relaksasi (tarik nafas dalam) sebelum tidur.

5. M endiskusikan teknik yang pernah dipakainya untuk meningkatkan istirahatnya, misalnya: minum-minuman

hangat, membaca buku, mendengarkan musik. Berikan susu hangat pada bayi sebelum tidur. 3. Jumat/22 M ei 2015 10:00-10:20 WIB 1. M endokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur. Dengan menanyakan langsung ke klien berapa lama tidur dalam satu hari.

2. M enganjurkan

pengaturan aktivitas untuk mencegah kelelahan. M isalnya aktivitas berat yang rutin dilakukan klien sebagai ibu rumah tangga seperti mencuci kain, membersihkan rumah dialihtugaskan ke keluarga. 3. M enjelaskan cara mengurangi ketidaknyamanan untuk memfasilitasi relaksasi dengan menciptakan lingkungan yang tenang.

M isalnya : S: Pasien mengatakan sudah dapat berjalan ke kamar mandi tanpa bantuan keluarga, tetapi pasien belum dapat mandi secara mandiri dan mengganti pakaian sendiri. Pasien mengatakan hanya tidur sekitar 4-5jam. O: Klien dapat mengatur waktu istirahat pasien, pasien tampak pucat, tidak gelisah, klien dapat mengontrol nyeri saat berkativitas dan

(19)

M eminimalisir

kebisingan seperti mematikan alarm, Nada dering handphone silent, mengecilkan atau

mematikan Tv, dan pengaturan cahaya. 4. M enganjurkan ibu agar

mengonsumsi obat analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion. 5. M enganjurkan kepada

klien dalam penggunaan tekhnik relaksasi selama aktivitas.

6. M embantu klien dengan aktivitas fisik teratur sesuai kebutuhan. M isalnya merubah posisi. 7. M engevaluasi dan memotivasi keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas. M isalnya menyapu rumah, dengan memberi semangat pada klien agar bisa melakukan aktivitas seperti dulu. 8. M emantau asupan

nutrisi klien. Dengan menanyakan jenis makanan apa saja yang dikonsumsi setiap hari, untuk memastikan penyebab terjadinya intoleransi aktivitas.. mengatur posisi yang nyaman Skala nyeri: 4 A: M asalah teratasi sebagian. P: Intervensi dilanjutkan : motivasi pasien untuk melakukan aktivitasnya sesuai kekuatan yang dimiliki anjurkan ke keluarga untuk membantu pasien seperlunya.

(20)

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.

Dx

Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi 1. Jumat/22 M ei 2015 08:45-09:15 WIB 1. M elakukan pengkajian nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi , kualitas, intensitas atau keparahan nyeri.

2. M emberikan informasi tentang nyeri untuk meminimalisir stressor pada klien, misalnya: penyebab nyeri, seberapa lama akan berlangsung.

3. M embantu pasien dalam menemukan posisi yang nyaman. M isalnya : semifowler. 4. M enjelaskan cara

mengurangi

ketidaknyamanan : nyeri dengan menciptakan lingkungan yang tenang.

M isalnya :

M eminimalisir

kebisingan seperti mematikan alarm, Nada dering handphone silent, mengecilkan atau

mematikan Tv,

pengaturan cahaya. 5. M elakukan pemantauan

terhadap tanda-tanda vital. Yaitu dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, respirasi dan suhu tubuh.

6. M enganjurkan ibu menggunakan teknik relaksasi (tarik nafas

S: Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan epiostomi di perineum, sudah lebih berkurang. O: Pasien tampak lebih tenang, tidak gelisah, klien dapat mengontrol nyeri yang dirasakan. Skala nyeri 4 TD: 120/80 mmHg HR: 80x/menit RR:21x/menit T: 36.90C A: M asalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan: Anjurkan ibu melakukan tekhnik pernapasan apabila nyeri timbul.

(21)

dalam) untuk mengurangi rasa nyeri, sebelum, setelah dan jika memungkinkan selama aktivitas yang meningkatkan rasa nyeri.

7. M enganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi obat analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion. 2 Sabtu/23 M ei 2015 09:15-10:00 WIB 1. M elakukan pengkajian pola tidur. M isalnya penyebab gangguan tidur, jumlah waktu tidur, siang dan malam, dan persiapan untuk memulai tidur.

2. M enganjurkan keluarga untuk membantu klien menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman. M isalnya : meminimalisir

kebisingan dari luar kamar dengan menutup pintu kamar saat beristirahat. 3. M emberikan kenyamanan menjelang tidur : M enganjurkan meminum obat analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion, membuat tempat tidur yang bersih, M ematikan alarm dan Handphone. 4. M emberikan informasi

tentang kebutuhan istirahat, jadwal tidur (siang jam 11:30 dan

S: Pasien mengatakan sudah dapat mengatur waktu istirahat, tidur. Pasien sudah dapat tidur 5-6 jam. O: pasien tidak gelisah, tampak lebih tenang, wajah klien tampak fress saat bangun tidur, konjungtiva tidak pucat, kantong mata tidak sembab. Skala nyeri 4 A: M asalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan: motivasi klien untuk tetap mempertahankan pola tidur nya, baik siang maupun malam.

(22)

malam 22:30) dan latihan relaksasi (tarik nafas dalam) sebelum tidur.

5. M endiskusikan teknik yang pernah dipakainya untuk meningkatkan istirahatnya, misalnya: minum-minuman

hangat, membaca buku, mendengarkan musik. Berikan susu hangat pada bayi sebelum tidur 3. Sabtu/23 M ei 2015 10:00-10:20 WIB 1. M endokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur. Dengan menanyakan langsung ke klien berapa lama tidur dalam satu hari.

2. M enganjurkan

pengaturan aktivitas untuk mencegah kelelahan. M isalnya aktivitas berat yang rutin dilakukan klien sebagai ibu rumah tangga seperti

mencuci kain, membersihkan rumah dialihtugaskan ke keluarga. 3. M enjelaskan cara mengurangi ketidaknyamanan untuk memfasilitasi relaksasi dengan menciptakan lingkungan yang tenang.

M isalnya :

M eminimalisir

kebisingan seperti mematikan alarm, Nada dering handphone silent, mengecilkan atau mematikan Tv, dan pengaturan cahaya. S: Pasien mengatakan sudah dapat berjalan ke kamar mandi dan menyapu rumah tanpa bantuan keluarga. Pasien sudah dapat tidur 5-6 jam. O: Klien dapat mengatur waktu istirahat pasien, pasien tidak pucat, tidak berkeringat, tampak lebih tenang dan dapat mengontrol nyeri saat mengatur posisi yang nyaman. A: M asalah teratasi sebagian. P: Intervensi dilanjutkan : motivasi pasien untuk melakukan

(23)

4. M enganjurkan ibu agar mengonsumsi obat analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion. 5. M enganjurkan kepada

klien dalam penggunaan tekhnik relaksasi selama aktivitas.

6. M embantu klien dengan aktivitas fisik teratur sesuai kebutuhan. M isalnya merubah posisi. 7. M engevaluasi dan memotivasi keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas. M isalnya menyapu rumah, dengan memberi semangat pada klien agar bisa melakukan aktivitas seperti dulu. 8. M emantau asupan

nutrisi klien. Dengan menanyakan jenis makanan apa saja yang dikonsumsi setiap hari, untuk memastikan penyebab terjadinya intoleransi aktivitas. aktivitasnya sesuai kekuatan yang dimiliki anjurkan ke keluarga untuk membantu pasien seperlunya.

(24)

Referensi

Dokumen terkait

PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASI ONAL Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing Pendapatan (beban)

Sebagai contoh dalam sekumpulan data panel tersebut berisi hasil estimasi yang berasal dari multiresponden (dimensi satu) yang memprediksi multivariabel (dimensi dua)

Untuk melindungi peralatan dari sambaran petir maka dipasang arrester dan arcing horn yang dipasang pada jaringan SUTM 20kV secara bersamaan.Pengkombinasian arrester

Demikian dengan MVA merupakan nilai yang diterima oleh investor dari investasi yang dilakukan yang tercermin dari harga saham perusahaan, semakin besar MVA maka semakin positif

Dalam memulai bisnis lobster air tawar tidak perlu menggunakan modal yang besar di awal merintis usaha ini.. Karena budidaya lobster sangat cepat dan mudah tidak seperti

Hasil yang ditemukan dilapangan menunjukkan bahwa Maintenance Reminder Appointment (MRA) dalam layanan purna jual di Agung Toyota Bengkulu mempunyai strategi

Dua pertiga jatah darah serebral dialirkan ke sebagian besar serebrum dan diensefalon melalui sistem karotis; dan sepertiga sisanya dialirkan ke medula oblongata, pons, otak tengah,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus yang senantiasa melimpahkan kasih, pertolongan, dan berkat-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan