• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM

MENINGKATKAN DAYA SAING PADA

CV. SOELASTRI CATERING

SKRIPSI

Oleh

Emier Arya Pratama – 1100015565 Email : emierarya@gmail.com Rezki Ramadhansyah - 1100024804 Email : riotontheradio1945@yahoo.com

Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM.

Universitas Bina Nusantara

Jakarta

(2)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

School of Business and Management Jurusan Manajemen

Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2012/2013

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING

Emier Arya Pratama – 1100015565 Rezki Ramadhansyah - 1100024804

Abstrak

CV. Soelastri Catering merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa catering, khususnya bagi masyarakat yang ingin mengadakan acara atau pun badan umum milik pemerintah. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui kondisi kekuatan dan kelemahan (internal), peluang dan ancaman (eksternal) pada perusahaan, dan untuk merumuskan strategi bisnis yang efektif sebagai rekomendasi bagi perusahaan agar mampu meningkatkan daya saing pada pasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode kuesioner dan wawancara langsung kepada pihak perusahaan. Data-data yang dikumpulkan kemudian di analisis dengan menggunakan matriks EFE, matriks IFE, matriks CPM pada tahap masukan (input stage), lalu pada tahap pencocokan (matching stage) dengan menggunakan matriks SWOT, matriks IE, matriks Grand Strategy, dan pada tahap keputusan (decision stage) menggunakan matriks QSPM. Dari hasil akhir penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa strategi penetrasi pasar adalah strategi yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan agar dapat meningkatkan daya saing di pasar.

(3)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir, industri makanan merupakan industri yang paling prospektif di Indonesia maupun di dunia karena karakteristik utama yang sangat berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari. Hal ini membuat industri makanan menjadi salah satu bisnis yang sangat berkembang. Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun yang terus meningkat menyebabkan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pangan semakin meningkat pula. Semakin meningkatnya kebutuhan pangan tersebut, mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah bisnis katering. Bisnis ini banyak diminati oleh masyarakat karena dianggap memiliki tingkat pengembalian modal yang relatif tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya jumlah usaha katering yang berhasil dan berkembang, baik untuk katering lokal maupun katering internasional. CV. Soelastri Catering merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa katering. CV. Soelastri Catering berdomisili di Jl. Kelapa Gading 1 No. 51 Cililitan – Jakarta Timur. Katering ini sudah berdiri sejak tahun 1979, tetapi baru menjadi sebuah usaha yang berbadan hukum pada tahun 2010. Dalam pengembangannya hingga saat ini, CV. Soelastri Catering menghadapi beberapa masalah yang membuat CV. Soelastri Catering mengalami hambatan untuk dapat bersaing ke pasar yang lebih luas. Dari penelitian yang telah dijalankan sebelumnya, terdapat beberapa indikator, baik pada sisi internal maupun eksternal yang selanjutnya menjadi gejala utama penyebab CV. Soelastri Catering menemukan hambatan dalam bersaing dengan bisnis atau usaha catering.

Perumusan masalah

1. Bagaimanakah mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal pada CV. Soelastri Catering?

2. Bagaimana daya saing CV. Soelastri Catering?

3. Bagaimana usulan strategi bisnis yang akan diimplementasikan oleh CV. Soelastri Catering? Tujuan

Untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal pada CV. Soelastri Catering, untuk mengidentifikasi kondisi daya saing lingkungan internal dan eksternal CV. Soelastri Catering, untuk mengetahui strategi yang telah diterapkan oleh CV. Soelastri Catering dalam menghadapi persaingan perusahaan catering.

Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kemudian menerapkan strategi bisnis yang efektif pada CV. Soelastri Catering

(4)

LANDASAN TEORI

Manajemen Strategis

Menurut David (2009,p5) manajemen stategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya, sedangkan menurut Pearce II dan Robinson (2007,p5), manajemen strategis adalah satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan.

Pengertian Strategi

Menurut umar (2005,p31), strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (terus meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan dimasa depan, sedangkan menurut Rangkuti (2006,p183) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tingkatan Strategi

Menurut Tjiptono (2002, p4) Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level unit bisinis, atau lini bisnis, dan level fungsional.

1. Strategi tingkat korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau unit bisnis lebih dari satu. 2. Strategi tingkat unit bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi

suatu bisnis tertentu.

3. Strategi tingkat fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen yang dapat mendukung strategi tingkat unit bisnis.

Strategi Dalam Praktik

Michael E. Porter dalam “What is Strategy”, (Harvard Business Review, Nov-Dec, 1996) membedakan pengertian strategi dan operational effectivness (OE). OE meliputi banyak kegiatan, seperti: benchmarking, reengineering, total quality management, continous innovation, dan lainnya. Strategi adalah lebih dari sekedar meningkatkan efisiensi. Strategi melibatkan pilihan-pilihan yang sulit. Strategi berurusan dengan upaya untuk menjadi berbeda, dan sering berkaitan bukan dengan yang harus dikerjakan, melainkan dengan yang harus dilakukan,

(5)

sedangkan menurut David (2009,p248) , strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi 11 tindakan. Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Sehingga harus ditetapkan strategi yang menjadi prioritas utama untuk dijalankan.

Strategi Bisnis

Tunggal (2004,p37) menjelaskan bahwa strategi bisnis merupakan strategi yang harus dijadikan landasan berpikir utama dalam pembuatan strategi teknologi informasi karena dalam strategi tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan beserta target kinerja masing-masing fungsi dan stuktur organisasi.

Perumusan Strategi Bisnis

Menurut David (2009,p323) untuk merumuskan suatu strategi bisnis yang tepat dapat dilakukan dalam 3 tahapan. Tahapan-tahapan ini dapat dipakai untuk semua jenis organisasi dan dapat membantu perencanaan strategi mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih strategi yang tepat dan sesuai untuk diterapkan dalam perusahaannya.

Persaingan / Daya Saing

Menurut David (2009 p131) kompetisi / Persaingan adalah inti yang menentukan kesuksesan dan kegagalan perusahaan. Salah satu model bentuk analisa kompetitif yang paling dikenal ialah model kompetitif Porter. Model ini telah digunakan dalam mengembangkan strategi untuk perusahaan dalam meningkatkan kemampuan – kemampuan kompetitif dari perusahaan.

METODE

Penelitian dilakukan di CV. Soelastri Catering, dengan mewawancarai Direktur untuk

memperoleh gambaran faktor internal dan eksternal mengenai kondisi perusahaan. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis dengan tahapan strategi bisnis. Tahap 1 : tahap masukan dengan Matriks IFE, EFE dan CPM, tahap 2 : tahap pencocokan dengan Matriks SWOT, IE dan Grand Strategy, tahap 3 : tahap keputusan dengan Matriks QSPM.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Matriks Internal Faktor Evaluatrion (IFE) diatas penulis mendapatkan bobot total sebesar 2.5744 yang berarti bahwa CV. Soelastri

(6)

Catering telah mampu memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan. Dari hasil pengolahan matriks Evaluasi Faktor Eksternal diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa CV. Soelastri Catering berada dalam kisaran organisasi yang cukup kuat karena hasil skor total bobot memiliki angka 2.6345 dimana angka ini mengindikasikan perusahaan telah mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Dari hasil pengolahan Matriks Profil Kompetitif (CPM) di atas maka menunjukkan bahwasannya pada urutan pertama CV. Handayani Catering Service dengan angka olahan sebesar 3.4663, CV. Citra Rasa berada pada urutan kedua dengan angka olahan sebesar 3.4191, kemudian pada urutan ketiga CV. ASE Catering dengan angka olahan sebesar 3.3476, dan di urutan keempat CV. Soelastri Catering dengan angka olahan sebesar 3.1317. Angka di atas juga menunjukkan kinerja perusahaan secara tidak langsung dalam menjalankan persaingan berdasarkan pada faktor – faktor yang disebutkan. Alternatif strategi yang dihasilkan melalui analisis matriks SWOT antara lain strategi pengembangan pasar, diversifikasi terkait, penetrasi pasar, integrasi horizontal Pada matriks IE, CV. Soelastri Catering berada dalam sel V, dengan total nilai IFE sebesar 2.5744 dan total nilai EFE sebesar 2.6345. Perusahaan yang masuk dalam sel V dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi pertahankan dan pelihara, antara lain strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Seluruh strategi ini merupakan yang umum digunakan untuk perusahaan tipe ini. Berdasarkan Matriks Grand Strategy diatas dapat diketahui posisi CV. Soelastri Catering berada pada kuadran II. Hal ini disebabkan perusahaan berada pada industri dengan pertumbuhan industri yang cepat dan daya saing CV. Soelastri Catering yang lemah dibanding para pesaing. Pengembangan pasar, Penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi horizontal, divestasi dan likuidasi merupakan strategi yang paling tepat untuk perusahaan yang berada pada kuadran II. Dari Matriks Perencanaan Strategi (QSPM) pada CV. Soelastri Catering di halaman sebelumnya terlihat bahwa strategi penetrasi pasar memiliki total nilai daya tarik sebesar (4.0120). Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai daya tarik tiga alternatif strategi lainnya yaitu pengembangan pasar (2.5006) dan pengembangan produk (1.5735)

KESIMPULAN

Setelah penelitian ini dijalankan, maka terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh antara lain: • Hasil dari penelitian yang telah di jalankan, menunjukan bahwa CV. Soelastri Catering

memiliki faktor kekuatan internal, yaitu: pengolahan makanan (memasak) oleh koki yang bersertifikat, katering telah memiliki rekanan gedung di daerah Jakarta, beberapa instansi pemerintah sudah menjadi pelanggan tetap, dekat dengan tempat pembelian bahan makanan, Personal Selling dan Word of Mouth masih bisa diandalkan, mampu melayani daerah Jakarta, Bekasi, dan Depok, harga mampu bersaing dengan pesaing lain, dan masakan tradisional yang menjadi ciri khas. Sedangkan Faktor kelemahan internal, yaitu: Belum menggunakan analisis dan prediksi harga bahan makanan, perangkapan kerja membuat manajemen katering kurang efektif, keterbatasan sarana transportasi membuat sering terlambat kirim, modal usaha terbatas, data pembukuan historis tidak lengkap, dan pertumbuhan laba rendah.

 Hasil dari penelitian yang telah dijalankan, menunjukan bahwa CV. Soelastri Catering memiliki peluang eksternal, yaitu: Jamuan makan adalah daya tarik pada sebuah acara, masyarakat Indonesia banyak yang tetap memilih menu tradisional, pembelian bahan

(7)

baku tidak tergantung pada satu pemasok tertentu, panitia pada sebuah acara tidak mau repot memasak (ingin praktis), permintaan acara di gedung semakin banyak, dan pendapatan per kapita Indonesia semakin naik. Sedangkan faktor ancaman CV. Soelastri Catering, yaitu: konsumen memiliki banyak pilihan menu, inflasi ekonomi di Indonesia berpengaruh langsung terhadap harga bahan makanan, resiko penyusutan bahan makanan, pengiriman bahan makanan sering terlambat karena kemacetan, tingkat persaingan ketat dimana katering berusaha memonopoli rekanan gedung, dan pesaing katering semakin banyak

• Kinerja daya saing yang dimiliki oleh CV. Soelastri Catering dalam menghadapi persaingan saat ini lemah. Dari hasil analisis melalui CPM, diperoleh informasi bahwa, CV. Soelastri Catering memilki posisi bersaing yang lemah dalam industri ini, seperti diindikasikan dengan total nilai tertimbang sebesar 3.1317. Hal ini diakibatkan ada-nya kelemahan pada sisi modal bisnis dibandingkan dengan pesaing.

• Pada matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) pada CV. Soelastri Catering diatas terlihat bahwa strategi penetrasi pasar memiliki total nilai daya tarik sebesar 4.0120. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai daya tarik dua alternatif strategi lainnya yaitu pengembangan produk (2.5006) dan pengembangan pasar (1.5735). Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang sebaiknya diterapkan oleh CV. Soelastri Catering dalam meningkatkan daya saing adalah strategi penetrasi pasar.

(8)

REFERENSI

David, F. (2009), Manajemen Strategis-konsep edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Dirgantoro, C. (2004), Manajemen Stratejik: Konsep, Kasus, dan Implementasi. Jakarta: Grasindo.

Hubeis, M., Hajib, M.. (2008), Manajemen Strategic Dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Hunger, J.D., Wheelan, T.L. (2003), Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi

Muhammad, S. (2008), Manajemen Strategik Konsep dan Kasus, edisi 4. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Nawawi, H. (2005), Manajemen Strategik Organisasi non Profit Bidang Pemerintahan, Gajahmada University Press.

Pearce, J.A., Robinson R.B. (2008), Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian Edisi 10. Salemba Empat.

Rambe, D.A., (2007). Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT. BNI (Persero) Tbk. Skripsi Diterbitkan. Medan: Program Sarjana Universitas Sumatra Utara. Rangkuti, F. (2006), Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Riduwan., Kuncoro E.A. (2007), Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis), Bandung: Alfabeta.

Saladin, D. (2004), Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Linda Karya Sugiyono, (2006), Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta.

Tjiptono, F. (2005), Strategi Pemasaran, Yogyakarta : Penerbit Andi.

Tunggal, A.W. (2009), Strategic Manajemen Accounting “Analisis Srategic Atas InformasiManajemen Biaya”, Harvando.

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui kebenaran konsep teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e- learning

PENELITIAN KITA KITA KITA KITA KITA KITA KITA KITA SECARA SECARA BAIK, SECARA SECARA SECARA SECARA SECARA SECARA BAIK, BAIK, BAIK, BAIK, BAIK, BAIK, BAIK, AKAN AKAN SANGAT AKAN

Pengemudi kendaraan yang menyebabkan kematian pada kecelakaan lalu lintas memiliki kewajiban seperti yang terdapat dalam Pasal 235 ayat (1) Undang-undang Nomor 22

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas

Kemudian representation of space yaitu apa yang masyarakat lihat dari keadaan fisik ruang interaksi sosial dan representational space atau ruang representasi

Diperoleh data curah hujan real time yang dapat diperoleh dengan melihat database pada penyimpanan logger data penakar hujan otomatis jenis tipping bucket.. Diperoleh

Karya ilmiah skripsi berjudul “Sistem Penilaian Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan dengan Metode Servqual (Studi Kasus

education. Fun activities created by researcher named „Fun English Grammar‟. The further information will be explained as follows. Figure 1.1 Fun English Grammar.. Fun