• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan cara one shot model yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data.

Arikunto (2002: 23) menyatakan bahwa penelitian deskriptif korelasional atau penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui sebarapa erat hubungan antara ke dua variabel atau lebih. Tujuan penelitian korelasional untuk menemukan ada tidaknya suatu hubungan korelasional dan apabila terdapat suatu hubungan, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

Menurut Ridwan (2005 : 207) berpendapat bahwa metode deskriptif korelasional yaitu studi yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada saat penelitian tanpa mengiraukan sebelum dan sesudahnya.

(2)

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif korelasional adalah suatu riset yang ditujukan untuk mengetahui hubungan erat dari variabel yang satu dengan variabel lainnya.

B. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 :159) Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian yang bervariasi. Dalam hal ini terdapat empat macam variabel, yaitu : (4) variabel bebas dan (1) variabel terikat.

a. Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak tergantung pada varibel lainnya yang berguna untuk meramalkan dan menerangkan nilainya. Variabel ini disimbolkan dengan (X) . Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah model kekuatan lengan (X1), keseimbangan (X2), kelentukan punggung (X3) dan kekuatan tungkai (X4).

b. Variabel terikat adalah variabel yang nilai-nilainnya bergantung pada variabel lainnya dan merupakan variabel yang diterangkan nilainya. Variabel ini dilambangkang dengan (Y). Variabel terikatnya adalah kemampuan roll kip (Y).

C. Definisi Operasional Variabel.

Definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus

(3)

memasukan proses operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang akan ditelitinya.

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan lengan sebagai variabel bebas satu (X1)

Kekuatan otot lengan adalah gerakan yang dilakukan secara eksplosif, maksudnya kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan otot lengan yang dikerahkan secara maksimum dalam waktu

sesingkat-singkatnya ketika melakukan gerakan roll kip. Semakin cepat gerakan itu dilakukan maka semakin banyak pula komponen gerak yang harus dikoordinasikan.

2. Keseimbangan sebagai variabel bebas dua (X2)

Kemampuan untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas secara efektif dan

efisien.Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan statis adalah kemampuan tubuh untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas papan keseimbangan),keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak. Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem

sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor ) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang

dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia,cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan

(4)

kondisi internal daneksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kondisi,lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan

pengalaman terdahulu.Sehingga keseimbangan sangat dibutuhkan dalam melakukan senam lantai khususnya pada roll kip.

3. Kelentukan punggung sebagai variabel bebas tiga (X3)

Kemampuan seseorang untuk menggerakkan tubuh dan bagian-bagian tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin, tanpa mengalami, menimbulkan cedera pada persendian dan otot disekitar persendian itu. Dalam olahraga, fleksibilitas sangat berguna untuk mencegah terjadinya cedera. Dengan dimilikinya fleksibilitas oleh seseorang akan dapat:1) mengurangi kemungkinan terjadinya cedera otot dan sendi, 2) membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan, 3)

membantu memperkembang prestasi, 4) menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakan-gerakan, dan 5) membantu memperbaiki sikap tubuh. Tubuh yang baik harus memiliki kelentukan yang baik pula. Hal ini dapat dicapai dengan latihan jasmani terutama untuk

penguluran dan kelentukan. Faktor yang mempengaruhi kelentukan adalah usia dan aktifitas fisik pada usia lanjut kelentukan berkurang akibat menurunnya aktifitas otot sebagai akibat berkurang latihan (aktifitas fisik).

4. Kekuatan tungkai sebagai variabel bebas empat (X4)

Kekuatan(strenght) di sebut pula sebagai komponen fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Jadi kekuatan otot merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan.

(5)

Tungkai adalah anggota badan bawah mencakup tungkai dan panggul serta sendi-sendi dan otot-ototnya. Tungkai di bentuk oleh tulang atas atau paha (os femoris/femur), sedangkan tungkai bawah terdiri dari tulang kering (os Tibia) dan betis serta tulang kaki, sedangkan gelang panggul dibentuk oleh coksea dengan tulang sacrum, terdapat dua persendian pada gelang panggul, yaitu : sendi usus kelangka dan sendi sela kemaluan, gelang panggul mempunyai hubungan yang kokoh dengan batang badan sesuai dengan faalnya sebagai alat yang harus menerima berat badan dan meneruskannya pada kedua tungkai hanya dalam penelitian ini tungkai harus mempunyai kekuatan yang baik agar dapat mempertahankan diri.

D. Desain Penelitian

Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Rancangan Penelitian Sumber Sugiyono (2008: 10) Keterangan : X1 = Kekuatan Lengan X2 = Keseimbangan Kekuatan Lengan (X1) Kelentukan Punggung (X3)

Roll Kip (Y)

Keseimbangan (X2)

Kekuatan Tungkai

(6)

X3 = Kelentukan Punggung X4 = Kekuatan Tungkai Y = Kemampuan Roll Kip

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan sumber data yang sangat penting, karena tanpa kehadiran populasi penelitian tidak akan berarti serta tidak mungkin terlaksana. Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 173), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari pengertian tersebut populasi penelitian ini adalah merupakan siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung 57 orang.

Tabel 1. Daftar Populasi Penelitian

No Keterangan Jumlah 1 Kelas X1 14 siswa 2 Kelas X2 22 siswa 3 Kelas X3 21 siswa jumlah 57 siswa *Data Sekunder 2. Sampel

Sampel penelitian adalah suatu objek yang akan menjadi bahan penelitian. Adapun besarnya sampel yang akan diteliti, Suharsimi Arikunto (2010 : 174) menjelaskan, untuk sekedar perkiraan maka apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga penilitian ini disebut

(7)

penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25%. Perkiraan di atas dapat dugunakan tetapi tidak masalah jika harus diabaikan, karena besarnya sampel bisa

ditentukan dengan teknik sampling yang di terapkan. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan proporsional random sampling. Karena populasi hanya 57 siswa, jadi sampel dari penelitian ini adalah 57 siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian untuk

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2002 : 136)

Penelitian ini menggunakan pendekatan one-shot-model yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data (Arikunto 1992:188). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Mengukur Kelentukan Punggung

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Trunk Extension.

Tujuan : Untuk mengukur kelentukan punggung Petugas : Pemandu tes dan pencatat skor

(8)

Pelaksanaan : a. Teste tidur telungkup

b. tangan lurus kedepan menempel telinga c. telapak tangan menjepit alat penelitian

d. Bagian tangan sampai punggung diangkat secara perlahan.

Gambar 3. Trunk Extension

2. Mengukur Kekuatan Lengan

Tes untuk mengukur kekuatan lengan menggunakan push dynamometer. Satuan dalam instrumen push-pull dynamometer ini adalah kilogram (Depdiknas, 2000).

Tujuan : Untuk mengukur kekuatan lengan dalam mendorong. Alat : Push-pull dynamometer.

Petugas : Pemandu tes dan pencatat skor Pelaksanaan : a. Pegang alat ukur didepan dada

(9)

c. Dorong secara bersamaan dengan sekuat tenaga dalam sekali kejut

Gambar 4. Push – Pull Dynamometer

3. Mengukur Keseimbangan

Tes untuk mengukur keseimbangan menggunakan balance measuring instrument. Satuan dalam instrumen balance measuring instrument ini

adalah detik/second.

Tujuan : Untuk mengukur keseimbangan tubuh. Petugas : Pemandu tes dan pencatat skor

Alat : balance measuring instrument

Pelaksanaan : a. Kaki kanan/kiri menginjak alat ukur b. Kaki kanan/kiri diangkat kebelakang atas

c. Posisi kaki yang diangkat sejajar dengan tubuh yang membentuk huruf T

d. Kedua tangan dibentangkan untuk menjaga keseimbangan

(10)

Gambar 5. Balance Measuring Instrument

4. Mengukur Kekuatan Tungkai

Tes untuk mengukur kekuatan tungaki menggunakan leg dynamometer. Satuan dalam instrumen ini adalah kg.

Tujuan : Untuk mengukur kekuatan tungkai. Petugas : Pemandu tes dan pencatat skor Alat : leg dynamometer

Pelaksanaan : a. Teste berdiri diatas alat ukur dengan membengkokkan kedua lututnya

b. Lutut menyangga pegangan pada alt ukur c. Teste berusaha sekuat-kuatnya meluruskan

kedua tungkainya atau mengangkat secara bersamaan.

(11)

Gambar 6. Leg Dynamometer

5. Mengukur Keterampilan Roll Kip

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penilaian kualitas gerakan. Adapun aspek yang diamati terdiri dari : (1) Tahap Persiapan (2) Tahap gerak atau tahap pelaksanaan (3) Akhir gerak.

G. Prosedur Penelitian

Sebelum melakukan penelitian dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Observasi ke sekolah yang akan diteliti

b. Mengurus surat izin penelitian

c. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan d. Mempersiapkan tenaga pembantu

(12)

H. Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan, diperlukan suatu analisis data untuk memperoleh kesimpulan. Data pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan korelasi ganda (multiple corelation) dengan uji prasyarat menggunakan uji reliabilitas, uji normalitas dan uji linearitas.

Menurut Arikunto (2010 : 213), untuk menguji hipotesis antara X1 dengan Y, X2 dengan Y dan X3 dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

   

 

2 2

2

 

2

.

.

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

r

xy Keterangan : r xy = Koefesien korelasi N = Jumlah sampel X = Skor variabel X Y = Skor variabel Y

∑X = Jumlah skor variabel X ∑Y = Jumlah skor variabel Y ∑X2

= Jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y2

= Jumlah kuadrat skor variabel Y

(13)

Kriteria pengujian hipotesis tolak H0 jika t hitung > t tabel, dan terima Ho jika

t hitung < t tabel. Untuk dk distribusi t diambil n-2 dengan α = 0,05, dan untuk mencari besarnya sumbangan ( kontribusi ) antara variabel X dan variabel Y maka menggunakan rumus Koefisian Determinansi :

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Detreminansi r = Koefisien Korelasi

a. Koefisien korelasi kekuatan lengan dengan kemampuan roll kip:

2 2

2

2

X -X -X X -X           n n n r 2

r

n-2

t =

1-r

KP = r2x 100 % 00 %





0.9905 r 93179.148 92289.6 r 8682353664 92289.6 r 121998 71168 92289.6 r 18429849 -) 18551847 ( 1024144 -) 1095312 ( 4344516 -4384896 r 4293 -) 325471 ).( 57 ( 1012 -) 19216 ).( 57 ( 4293 1012 -8) (57).(7692 r XY XY XY XY XY 2 2 XY      

(14)

39 . 51 ) (0.9905 1 2 57 0.9905 r 1 2 n r t 2 2 hitung        KP = r2x 100 % KP = (0.9905)2 x 100 % KP = 98.109 %

b. Koefisien korelasi keseimbangan dengan kemampuan roll kip :

2 2

2

2

X -X -X X -X           n n n r 88 . 12 ) (0,556 1 2 57 0,556 r 1 2 n r t 2 2 hitung        KP = r2x 100 % KP = (0,556)2 x 100 % KP = 30.91 %

 

 



0.556 r 9 111887.008 92289.6 r 2 1251870277 62253 r 121998 102614 62253 r 18429849 -) 18551847 ( 714025 -) 816639 ( 3627585 -3689838 r 4293 -) 325471 ).( 57 ( 845 -) 14327 ).( 57 ( 4293 845 -4) (57).(6473 r XY XY XY XY XY 2 2 XY      

(15)

c. Koefisien korelasi kelentukan punggung dengan kemampuan Roll Kip:

2 2

2

2

X -X -X X -X           n n n r 215 . 6 ) (0,578 1 2 57 0,578 r 1 2 n r t 2 2 hitung        KP = r2x 100 % KP = (0,578)2 x 100 % KP = 33.308 %

d. Koefisien korelasi kekuatan tungkai dengan kemampuan Roll Kip

   

2 2

2  2

X -X -X X -X           n n n r





0.578 r 106725.55 61720 r 0 1139034327 61720 r 121998 93365 61720 r 18429849 -) 18551847 ( 3976036 -) 4069401 ( 8560242 -8621962 r 4293 -) 325471 ).( 57 ( 1994 -) 71393 ).( 57 ( 4293 1994 -62.5) (57).(1512 r XY XY XY XY XY 2 2 XY      





0.4114 r 6 224311.289 61720 r 1.32 5031555462 61720 r 121998 412429.34 92289.6 r 18429849 -) 18551847 ( 6 13079795.5 -) 13492224.9 ( 15526063.8 -15618353.4 r 4293 -) 325471 ).( 57 ( 3616.6 -) 236705.7 ).( 57 ( 4293 3616.6 -06.2) (57).(2740 r XY XY XY XY XY 2 2 XY      

(16)

2001 . 3 ) (0,4114 1 2 57 0.4114 r 1 2 n r t 2 2 hitung        KP = r2x 100 % KP = (0,4114)2 x 100 % KP = 16.9 %

Gambar

Gambar 2. Rancangan Penelitian  Sumber Sugiyono (2008: 10)  Keterangan :  X1  = Kekuatan Lengan  X2  = Keseimbangan Kekuatan Lengan (X1)Kelentukan Punggung (X3)
Tabel 1. Daftar Populasi Penelitian
Gambar 3.  Trunk Extension
Gambar 4. Push – Pull Dynamometer
+3

Referensi

Dokumen terkait

Model ini berdasarkan pada Xianning Liu (2007), Marentek (2011) dan menambahkan lagi asumsi bahwa individu yang divaksinasi mempunyai kemungkinan untuk tetap sehat

opportunity to understand and reinforce the connections. The researcher chooses this school as the object of research because Kalam Kudus School has a program in

“Kesetaraan ibu dan ayah dalam peran sebagai orang tua adalah menjadi guru yang mendidik dan mengajarkan anak- anaknya untuk selalu bertindak benar, berperilaku yang sesuai

Petugas dibagian riset dan penelitian seringkali menunda nunda dalam penyediaan dokumen rekam medik yang dibutuhkan dengan cara menumpuk catatan yang berisikan nomor rekam

Sesuai dengan permasalahan yang sering dijumpai dalam pelayanan pada publik, melalui penelitian yang telah dilakukan, penulis mengusulkan sejumlah fitur CRM untuk pelayanan

Secara rinci kemampuan mahasiswa semester V angkatan 2007 dalam mendeskripsikan objek wisata budaya di kota Semarang ke dalam bahasa Prancis dapat dilihat per kriteria

Jumlah dan pertumbuhan penduduk petani yang terus meningkat, sementara di lain pihak luas dan kualitas lahan tidak berubah, dapat menyebabkan tingginya tekanan

Hasil survey di lingkungan kerja beberapa perusahaan minyak untuk menentukan laju paparan gamma dan analisis TENORM untuk identifikasi kandungan radionuklida dan