• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PRINSIP GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSU ANUTAPURAPALU TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN PRINSIP GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSU ANUTAPURAPALU TAHUN 2013"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PRINSIP GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KEPUASAN PASIEN

DI RSU ANUTAPURAPALU TAHUN 2013

GOOD COORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES ANALYSIS TO PATIENT SATISFACTION IN

RSU ANUTAPURA PALU 2013

Reny Arniwaty Lamadjido1, Darmawansyah2,Muhammad Asdar3

1

Rumah Sakit Umum Anutapura, Kota Palu

2

Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,Unhas

3

Bagian Manajemen, Fakultas Ekonomi,Unhas

Alamat Korespondensi: Reny Arniwaty Lamadjido

Jl. Diponegoro No. 71 Palu, Sulawesi Tengah 94221 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Hasanuddin Makassar,

HP: 0811450712

(2)

ABSTRAK

Angka penggunaan tempat tidur atau BOR (Bed Occupanty Rate) pada tahun 2009 sebesar 70,2 %, tahun 2010 sebesar 81,9%, tahun 2011 sebesar 85,4%, dan pada tahun 2012 sebesar 80% dan berdasarkan Survei dan Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Indeks Pengaduan Masyarakat (IPM) tahun 2012 diperoleh hasil bahwa 13,3% masyarakat mengeluhkan mengenai transparansi, 40% mengeluhkan tentang akuntabilitas, 33,4 % mengeluhkan tentang keadilan, dan sisanya 13,3% mengeluhkan tentang partisipasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip Good Corporate Governance terhadap kepuasan pasien di RSU Anutapura Palu tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan belah lintang (cross sectional). Populasinya seluruh pasien rawat inap yang berada di RSU Anutapura tahun 2013 dan sampelnya sebanyak 178 orang pasien rawat inap. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisa dengan manggunakan uji chi square dan uji regresi logistic pada α < 5 %. Hasil penelitian diperoleh semua variable independen berpengaruh dengan variable dependen. Transparansi berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,796 > 1.286. Akuntabilitas berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 4,157 > 1.286. Partisipasi berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,735 > 1.286 Keadilan berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,750 > 1.286. Kesimpulannya adalah akuntabilitas merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien dengan nilai P =0,000 dan nilai r = 0,437.

Kata Kunci : Good Corporate Governance, kepuasan pasien

ABSTRACT

The figures use the bed or BOR (Bed Occupanty Rate) in 2009 as big as 70.2%, 81.9% in 2010 as big, as big as 85.4% in 2011, and in 2012 by 80% and based on the Survey and Evaluation of Satisfaction Index community (IKM) and community Complaints Index (HDI) in 2012 obtained the result that 13.3% of the community complained about transparency, 40% complained about accountability, 33.4% complained about justice, and the remaining 13.3% complained about participation. This study aims to analyze the application of the principles of Good Corporate Governance for patient satisfaction in Palu Anutapura RSU 2013. This kind of research is a quantitative study of cross-shopping approach (cross-sectional). Whole population of patients who were hospitalized in 2013 and RSU Anutapura sample of 178 hospitalized patients. Data acquisition is done by using a questionnaire. Data were analyzed by using their chi square test and logistic regression test at α <5%. The research results obtained all influential independent variables with the dependent variable. Transparency effect on patient satisfaction with the t-hit = 1,796> 1,286. Accountability effect on patient satisfaction with the t-hit = 4,157> 1,286. Participation effect on patient satisfaction with the t-hit = 1,735> 1,286 Justice effect on patient satisfaction with the t-hit = 1,750> 1,286. the conclusion is that accountability is the most influential variable on patient satisfaction with the P = 0.000 and r = 0.437.

(3)

PENDAHULUAN

Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak, tidak hanya orang per orang atau keluarga, akan tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Menkes, 2009).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medis, tingkat hunian atau pemanfaatan tempat tidur di RSU Anutapura Palu selama beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan. Angka penggunaan tempat tidur atau BOR (Bed Occupanty Rate) pada tahun 2009 sebesar 70,2 %, tahun 2010 sebesar 81,9%, tahun 2011 sebesar 85,4%, dan pada tahun 2012 sebesar 80%. (Profil RSU Anutapura Palu, 2012)

Penelitian dilakukan oleh Supardi, S. (2010) diperoleh bahwa indikator keberhasilan dari pelayanan kesehatan dapat dilihat dari hasil cakupan pelayanan pengobatan dan jumlah kasus yang mampu ditangani serta kepuasan pasien.

Sejalan dengan hal-hal diatas maka rumah sakit Anutapura dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya melalui peningkatan kepuasan pasien, dan selalu berbenah diri serta menaati peraturan khususnya peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan rumah sakit milik pemerintah daerah Kota Palu. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan prinsip Good Corporate Governance terhadap kepuasan pasien di RSU Anutapura Palu tahun 2013.

BAHAN DAN METODE

Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan belah lintang (cross sectional). Populasinya seluruh pasien rawat inap yang berada di RSU Anutapura tahun 2013 dan sampelnya sebanyak 178 orang pasien rawat inap secara accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

(4)

Metode Pengumpulan Data dan Variabel Penelitian

Pengambilan data primer dan sekunder dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan dan telaah dokumen di RSU Anutapura Palu Tahun. Variabel independent dalam penelitian ini adalah transparansi, akuntabel, partisipasi, dan adil sedangkan variabel dependentnya adalah kepuasan pasien.

Metode Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan aplikasi SPSS for

Windows versi 18 dengan analisis data Univariat, Bivariat dan Multivariat.

Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan interpretasinya.

HASIL

Analisis Bivariat

Transparansi terhadap Kepuasan

Tabel 1 menunjukkan bahwa transaparan dengan pasien puas (73,3%) lebih banyak dibandingkan transparan dengan tidak puas (26,7%). Hasil uji statistik dengan menggunakan rumus Chi-Square diperoleh nilai p value = 0,000 (P < 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara variabel transparansi dengan kepuasan pasien. Nilai OR= 3,554 menyatakan bahwa jika rumah sakit transparan dalam memberikan informasi kepada pasien maka akan berpeluang 3 kali lebih besar untuk menciptakan rasa puas pada pasien.

Akuntabilitas terhadap Kepuasan

Tabel 2 menunjukkan bahwa akuntabel dengan pasien puas (72,2%) lebih banyak dibandingkan transparan dengan tidak puas (27,8%). Hasil uji statistik dengan menggunakan rumus Chi-Square diperoleh nilai p value = 0,000 (P < 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara variabel Akuntabilitas dengan kepuasan pasien. Nilai OR= 20,786 menyatakan bahwa petugas kesehatan yang memberikan pelayanan dengan penuh tanggung jawab akan memberikan peluang

(5)

20 kali lebih besar untuk menciptakan rasa puas pasien terhadap pelayanan. Partisipasi terhadap Kepuasan

Tabel 3 menunjukkan bahwa berpartisipasi dengan pasien puas (71,8%) lebih banyak dibandingkan berpartisipasi dengan tidak puas (28,2%). Hasil uji statistik dengan menggunakan rumus Chi-Square diperoleh nilai p value = 0,000 (P < 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara variabel Partisipasi dengan kepuasan pasien. Nilai OR= 2,485 menyatakan bahwa rumah sakit yang sering melibatkan pasien dalam beberapa kegiatan pelayanan termasuk dalam hal kritik dan saran akan memberikan peluang 2 kali lebih besar utnuk menciptakan rasa puas pasien terhadap peluyanan rumah sakit.

Keadilan terhadap Kepuasan

Tabel 4 menunjukkan bahwa adil dengan pasien puas (72,0%) lebih banyak dibandingkan adil dengan tidak puas (28,0%). Hasil uji statistik dengan menggunakan rumus Chi-Square diperoleh nilai p value = 0,000 (P < 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara variabel Keadilan dengan kepuasan pasien. Nilai OR= 7,439 menyatakan bahwa pelayanan yang adil terhadap pasien sesuai dengan aturan yang berlaku maka akan berpeluang 7 kali lebih besar untuk menciptakan kepuasan pada pasien.

Analisis Multivariat

Tabel 5 menunjukkan pengaruh bersama variabel transparansi (X1), akuntabilitas (X2), partisipasi (X3), dan keadilan (X3) terhadap kepuasan pasien (Y) dijelaskan oleh R2 atau determinasi. Pada tabel 5 diketahui sebesar 0,263 atau 26% (R2 x 100 %), sisanya 74 % dipengaruhi oleh variabel selain variabel-variabel tersebut. Pada tabel tersebut memperlihatkan nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel sehingga berada di daerah terdapat pengaruh arau signifikan maka hipotesis nihil Ho ditolak. Artinya, variabel Transparansi, Akuntabilitas, Partisipasi, Keadilan secara bersama-sama mempengaruhi variabel kepuasan pasien RSU Anutapura Palu.

(6)

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa semua variable independen berpengaruh dengan variable dependen. Transparansi berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,796 > 1.286. Akuntabilitas berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 4,157 > 1.286. Partisipasi berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,735 > 1.286 Keadilan berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,750 > 1.286. Akuntabilitas merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien dengan nilai P =0,000 dan nilai r = 0,437. Hal ini berarti walaupun akuntabilitas merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien, namun tidak berarti variabel lain tidak memberikan kontribusi terhadap kepuasan pasien.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marniati (2010) dalam penelitiannya terhadap karyawan di Bagian Adiministrasi Umum Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang memperoleh nilai p=0,008 berarti ada hubungan antara prinsip transparansi dengan kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Surbakti (2010) pada pegawai PTPN II (Persero) Tanjung Morawa Sumatera Utara yang juga mendapatkan nilai p=0,000 yang menunjukkan terdapat hubungan antara prinsip transparansi dengan kinerja pegawai.

Demikian pula halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Zaldy (2011) di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, yang menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara prinsip keadilan dengan kinerja pegawai dengan nilai p = 0,007. Hal tersebut menunjukkan bahwa implementasi good corporate governance mampu meningkatkan kinerja dan citra rumah sakit, yang dapat dilihat dari survey kepuasan pengguna yang menyatakan adanya kepuasan pelayanan yang telah diterima pengguna layanan. Dengan demikian Adanya reformasi birokrasi akan menciptakan sinergi antara good governance dan kualitas pelayanan yang pada akhirnya akan menghasilkan kepuasan pengguna layanan.

(7)

Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Ghozali, dkk (2012) yang meneliti tentang Pengaruh Elemen Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Sektor Perbankan di Indonesia dimana diperoleh hasil bahwa variabel yang mempengaruhi CSR pelaporan bank Indonesia adalah dewan komisaris ukuran, jumlah pertemuan komisaris, komite audit kemerdekaan, profitabilitas, dan rasio leverage.

Hasil penelitian pada variable penelitian Good Covernance juga dilakukan oleh Diah (2010) yang melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Earning Management Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Peranan Praktik Corporate Governance Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 -2008 dikemukakan bahwa corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan dengan variabel komisaris independen dan kepemilikan institusional. Kepemilikan manajerial akan menurunkan nilai perusahaan sedangkan kualitas audit akan meningkatkan nilai perusahaan. Komisaris independen, kualitas audit dan kepemilikan institusional merupakan variabel pemoderasi antara earnings management dan nilai perusahaan sedangkan kepemilikan manajerial bukan merupakan variabel pemoderasi. Earnings management dapat diminimumkan dengan mekanisme monitoring oleh komisaris independen, kualitas audit dan institusional ownership.

Widuri, R. (2009) yang melakukan penelitian tentang Analisis Hubungan Peranan Budaya Perusahaan Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada Pt Aneka Tambang Tbk ditemukan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara budaya perusahaan dengan good corporate governance, yang menunjukkan semakin kuat penerapan budaya perusahaan, maka semakin tinggi penerapan good corporate governance.

Dan penelitian lainnya seperti yang dilakukan oleh Pratiwi, D. (2009) yang meneliti tentang Hubungan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Kota Bekasi ditemukan bahwa penerapan prinsip Good Corporate Governance ( GCG ) terhadap kinerja di Pemerintah kota Bekasi berhubungan secara signifikan terhadap kinerja Pemkot Bekasi.

(8)

KESIMPULAN DAN SARAN

Semua variable independen berpengaruh dengan variable dependen. Transparansi berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,796 > 1.286. Akuntabilitas berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 4,157 > 1.286. Partisipasi berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,735 > 1.286 Keadilan berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,750 > 1.286. Kesimpulannya adalah akuntabilitas merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien dengan nilai P =0,000 dan nilai r = 0,437. Disarankan kepada pihak RSU Anutapura Palu perlu lebih memperhatikan lagi dalam meningkatkan performance rumah sakit melalui peningkatan prinsip good corporate governance (GCG) khususnya pada dimensi Partisipasi yang dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang lemah terhadap kepuasan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Diah. (2010). Analisis Pengaruh Earning Management Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Peranan Praktik Corporate Governance Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 -2008

Ghozali, dkk. (2012). Pengaruh Elemen Good Corporate Governance (Gcg)

Terhadap Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Sektor Perbankan Di Indonesia

Marniati. (2010). Analisis Penerapan Prinsip Good Corporate Governance

(GCG) Terhadap Kinerja Karyawan Di Bagian Administrasi Umum Rumah Sakit Umum Daerah DR. Zainoel Abidin Banda Aceh.

Menkes. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.5063)

Pratiwi, D. (2009). Hubungan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Pemerintah Kota Bekasi.

RSU Anutapura Palu. 2012. Profil RSU Anutapura Palu Tahun 2012.

Supardi, S. (2010). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien

Rawat Jalan Dan Inap Puskesmas.

Surbakti. (2010). Pengaruh Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate

Governance terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) (Studi Pada Kantor PTPN III (Persero) Tanjung Morawa)

Widuri, R. (2009). Analisis Hubungan Peranan Budaya Perusahaan Terhadap

(9)

Zaldy. (2011). Penerapan Good Governance pada Rumah Sakit Islam Faisal

(10)

LAMPIRAN

Tabel 1. Hubungan Transparansi Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU Anutapura Palu

Transparansi

Kepuasan Pasien Jumlah

P Value

Odds Ratio (OR) CI = 95 % Tidak Puas Puas

n % n % n % Tidak Transparan 35 56,5 27 43,5 62 100 0,000 3,554 (1,857– 6,801 Transparan 31 26,7 85 73,3 116 100 Total 66 37,1 112 62,9 178 100

Sumber: Data Primer Tahun 2013

Tabel 2. Hubungan Akuntabilitas Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU Anutapura Palu

Akuntabel

Kepuasan Pasien Jumlah

P Value

Odds Ratio (OR) CI = 95 % Tidak Puas Puas

n % n % n % Tidak Akuntabel 24 88,9 3 11,1 27 100 0,000 20,786 (5,937– 72,604 Akuntabel 42 27,8 109 72,2 151 100 Total 66 37,1 112 62,9 178 100

Sumber: Data Primer Tahun 2013

Tabel 3.Hubungan Partisipasi Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU Anutapura Palu

Partisipasi

Kepuasan Pasien Jumlah

P Value

Odds Ratio (OR) CI = 95 % Tidak Puas Puas

n % n % n % Tidak Berpartisipasi 37 49,3 38 50,7 75 100 0,006 2,485 (1,331– 4,637 Berpartisipasi 29 28,2 74 71,8 103 100 Total 66 37,1 112 62,9 178 100

(11)

Tabel 4. Hubungan Keadilan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU Anutapura Palu

Keadilan

Kepuasan Pasien Jumlah

P Value

Odds Ratio (OR) CI = 95 % Tidak Puas Puas

n % n % n % Tidak Adil 26 74,3 9 25,7 35 100 0,000 7,439 (3,207– 17,255 Adil 40 28 103 72 143 100 Total 66 37,1 112 62,9 178 100

Sumber: Data Primer Tahun 2013

Tabel 5. Hasil Pengujian Korelasi

GCG Koefisien Reg. T.Hit T.Tab P Konstan 0,120 0,611 1,286 0,000 X1--Transparansi 0,129 1,796 1,286 0,074 X2--Akuntabilitas 0,437 4,157 1,286 0,000 X3—Partisipasi 0,114 1,735 1,286 0,085 X4—Keadilan 0,171 1,750 1,286 0,082 Korelasi Ganda (R) 0,513 Koef. Determinasi (R2) 0,263 F Test 15,468 F Tabel 2,734 P 0,000

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2013

ABSTRAK

Reny Arniwaty Lamadjido. Analisis Prinsip Good Coorporate Governance Terhadap Kepuasan Pasien di RSU Anutapura Palu Tahun 2013 (dibimbing oleh Darmawansyah dan Muhammad Asdar)

(12)

Angka penggunaan tempat tidur atau BOR (Bed Occupanty Rate) pada tahun 2009 sebesar 70,2 %, tahun 2010 sebesar 81,9%, tahun 2011 sebesar 85,4%, dan pada tahun 2012 sebesar 80% dan berdasarkan Survei dan Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Indeks Pengaduan Masyarakat (IPM) tahun 2012 diperoleh hasil bahwa 13,3% masyarakat mengeluhkan mengenai transparansi, 40% mengeluhkan tentang akuntabilitas, 33,4 % mengeluhkan tentang keadilan, dan sisanya 13,3% mengeluhkan tentang partisipasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip Good Corporate Governance terhadap kepuasan pasien di RSU Anutapura Palu tahun 2013.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan belah lintang (cross sectional). Populasinya seluruh pasien rawat inap yang berada di RSU Anutapura tahun 2013 dan sampelnya sebanyak 178 orang pasien rawat inap. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisa dengan manggunakan uji chi square dan uji regresi logistic pada α < 5 %.

Hasil penelitian diperoleh semua variable independen berpengaruh dengan variable dependen. Transparansi berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,796 > 1.286. Akuntabilitas berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 4,157 > 1.286. Partisipasi berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,735 > 1.286 Keadilan berpengaruh terhadap kepuasan Pasien dengan nilai t-hit= 1,750 > 1.286. kesimpulannya adalah akuntabilitas merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien dengan nilai P =0,000 dan nilai r = 0,437.

Kata Kunci : Good Corporate Governance, kepuasan pasien

ABSTRACT

Reny Arniwaty Lamadjido. Good Coorporate Governance Principles Analysis to Patient Satisfaction in RSU Anutapura Palu 2013. (guided by Darmawansyah and Muhammad Asdar)

(13)

The figures use the bed or BOR (Bed Occupanty Rate) in 2009 as big as 70.2%, 81.9% in 2010 as big, as big as 85.4% in 2011, and in 2012 by 80% and based on the Survey and Evaluation of Satisfaction Index community (IKM) and community Complaints Index (HDI) in 2012 obtained the result that 13.3% of the community complained about transparency, 40% complained about accountability, 33.4% complained about justice, and the remaining 13.3% complained about participation. This study aims to analyze the application of the principles of Good Corporate Governance for patient satisfaction in Palu Anutapura RSU 2013.

This kind of research is a quantitative study of cross-shopping approach (cross-sectional). Whole population of patients who were hospitalized in 2013 and RSU Anutapura sample of 178 hospitalized patients. Data acquisition is done by using a questionnaire. Data were analyzed by using their chi square test and logistic regression test at α <5%.

The research results obtained all influential independent variables with the dependent variable. Transparency effect on patient satisfaction with the t-hit = 1,796> 1,286. Accountability effect on patient satisfaction with the t-hit = 4,157> 1,286. Participation effect on patient satisfaction with the hit = 1,735> 1,286 Justice effect on patient satisfaction with the t-hit = 1,750> 1,286. the conclusion is that accountability is the most influential variable on patient satisfaction with the P = 0.000 and r = 0.437. Keywords: Good Corporate Governance, patient satisfaction

Gambar

Tabel 1. Hubungan Transparansi Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien                   Rawat Inap RSU Anutapura Palu
Tabel 4. Hubungan Keadilan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat                  Inap RSU Anutapura Palu

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Dienes (dalam Pitadjeng, 2015: 43), permainan dalam matematika sangat penting karena operasi matematika dalam permainan tersebut menunjukkan aturan secara

Saputri, Aqrobu Rohmaniyah, Azaria Nurchasanah, Fathin Hana Rahmawati, dan Fitriana Putri Setyowati dan sahabat saya keluarga “Karapan Seblak” yang telah banyak

1DPXQVHWHODK%677DEHOSHUODNXDQ SHQDQDPDQ GDODP PHPLOLNL SHUWXPEXKDQ \DQJOHELKWLQJJLGDQSHUODNXDQNRQWUROOHELK UHQGDK GLEDQGLQJNDQ GHQJDQ SHUODNXDQ ODLQQ\D $QDOLVLV VWDWLVWLN

Populasi pada penelitian ini yang adalah seluruh siswi Sekolah Dasar Negeri 20 Alang Laweh Padang Selatan Kota Padang dari kelas I sampai VI dengan jumlah 97

Ketetapan hukum ini, yakni ketetapan bahwa tambang yang sangat besar jumlahnya adalah milik umum adalah meliputi semua tambang, baik tambang yang nampak yang bisa diperoleh tanpa

Setiap kelas produk memiliki potensi untuk menarik pembeli yang tidak sadar akan produk tertentu atau menolaknya karena harga atau fitur tertentu.produsen dapat

Informasi dari guru matematika SD Muhammadiyah Wringinanom sendiri bahwa siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang operasi hitung campuran

Jika pembatalan dilakukan oleh pihak Dejavato dan penyelenggara negara tujuan maka biaya administrasi dan biaya program akan dikembalikan seluruhnya kepada peserta (setelah dipotong