• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. travel yang berdiri pada tanggal 26 Januari 1999 yang beralamat di Jl. Batanghari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. travel yang berdiri pada tanggal 26 Januari 1999 yang beralamat di Jl. Batanghari"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Bali Suci Tour & Travel merupakan perusahaan transportasi tour dan travel yang berdiri pada tanggal 26 Januari 1999 yang beralamat di Jl. Batanghari No. 68, Panjer, Denpasar - Bali, dengan pendirinya Bapak Ir. I Ketut Sukarya. Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha jasa transportasi dan mempekerjakan sebanyak 10 orang tenaga kerja tetap dan beberapa tenaga kerja kontrak. Tenaga kerja di perusahaan ini dibagi dalam 6 bidang, yaitu bidang ticketing, reservasi, web master, operasional manager, accounting, dan operasional. PT. Bali Suci Tours & Travel menentukan minimal jenjang pendidikan SMA bagi tenaga kerjanya. Perusahaan ini menentukan minimal jenjang pendidikan bagi tenaga kerjanya karena tenaga kerja merupakan subyek dan obyek pembangunan nasional, dan penentu atas keberhasilan pembangunan itu sendiri.

Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional berdasarkan pancasila dari Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat, martabat dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur dan merata, baik materiil maupun spiritual. Pembangunan ketenagakerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga terpenuhi hak-hak dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja dan pekerja serta pada

(2)

saat yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi pengembangannya.

Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya membangun untuk meningkatkan pembangunan di segala sektor dengan tujuan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Melihat realitas tersebut, upaya keselamatan tenaga kerja dan kesehatan tenaga kerja dimaksudkan untuk memberikan jaminan keselamatan dan peningkatan derajat kesehatan para pekerja / buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 86 ayat 1 dan 2. 1

Perlindungan pekerja dapat dilakukan baik dengan jalan memberikan tuntunan, maupun dengan jalan meningkatkan pengakuan hak – hak asasi manusia, perlindungan fisik dan teknis serta sosial dan ekonomi melalui norma yang berlaku dalam lingkungan kerja tersebut.2

Pekerja merupakan bagian dari tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang telah melakukan pekerjaan, baik bekerja untuk diri sendiri maupun bekerja dalam hubungan kerja atau dibawah perintah pemberi kerja (bisa perseroan, pengusaha, badan hukum atau badan lainnya) dan atas jasanya dalam bekerja yang bersangkutan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Dengan kata lain tenaga kerja disebut pekerja bila ia melakukan pekerjaan dalam hubungan kerja

1 Abdusalam, 2009, Hukum Ketenagakerjaan. Edisi Revisi, Restu Agung, Jakarta, h. 27.

2 G Kartasapoetra dan Rience Indraningsih, 1982, Pokok-pokok Hukum Peburuhan, cct.l, Armico

(3)

dan dibawah perintah orang lain dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Pekerja adalah manusia yang juga mempunyai kebutuhan sosial, sehingga perlu sandang, kesehatan, perumahan, kententraman dan sebagainya untuk masa depan dan keluarganya. Mengingat pekerja sebagai pihak yang lemah dari majikan yang kedudukannya lebih kuat, maka perlu mendapatkan perlindungan atas hak – haknya. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa : “ tiap – tiap warga Negara Indonesia berhak atas pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan ”.

Menurut pasal ini ada dua hal penting dan mendasar yang merupakan hak setiap warga Negara Indonesia yaitu hak memperoleh pekerjaan dan hak perlindungan penghidupan yang layak. Suatu pekerjaan tidak hanya mempunyai nilai ekonomi saja, tetapi juga harus mempunyai nilai kelayakan bagi manusia yang tinggi. Suatu pekerjaan baru memnuhi semua itu bila keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pelaksanaannya adalah terjamin. Denagn demikian pekerja sebagai warga Negara Indonesia perlu mendpatakam perhatian dari pemerintah agar dapat ikut serta aktif dalam pembangunan.

Wujud perhatian pemeintah terhadap pekerja dengan di keluarkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sebagai pengganti perundang-undangan bidang ketenagakerjaan yang sudah ada sebelumnya yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang ketentuan – ketentua pokok mengenai tenaga kerja yang di nilai sudah tidak sesuai dengan kemajuan perkembangan masalah ketenagakerjaan. Menurut Pasal 86 ayat 1

(4)

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dikatakan, bahwa : ” setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : keselamatan dan kesejahteraan, moral dan kesusilaan; dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai Agama “

Mengingat jangka waktu kerja selama 24 jam tentu saja akan berpengaruh bagi keselamatan dan kesehatan para pekerjanya, untuk itu perusahaan atau market yang beropersi 24 jam harus memberikan perlindungan terhadap para pekerjaanya.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 78 ayat 1 di atur mengenai pengusaha yang memperkerjakan pekerja atau buruh melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat 2 harus

memenuhi syarat : a. Ada persetujuan pekerja atau buruh yang bersangkutan, b. waktu kerja lembur hanya dapat dilakuakan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1

(satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu, pengusaha wajib membayar upah kerja lembur. Adapun Pasal 88 ayat 3 tentang Pengupahan menyebutkan bahwa : “kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 2 meliputi:

a) Upah minimum, b) Upah kerja lembur,

c) Upah tidak masuk kerja karena berhalangan,

d) Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain diluar pekerjaannya, e) Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya,

(5)

g) Denda dan potongan upah,

h) Hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah, i) Struktur dan skala pengupahan yang proporsional, j) Upah untuk pembayaran pesangon, dan

k) Upah untuk perhitungan pajak penghasilan.”

Peraturan-peraturan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 13 tentang Ketenagakerjaan, terutama yang mengatur tentang tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja / lembur harus mendapat perhatian yang lebih untuk menghindari adanya diskriminasi dalam penerapannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diketahui tentang perlindungan hukum bagi tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja atau lembur. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan maka penulis mengangkat judul skripsi tentang “Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Yang Bekerja

Melebihi Waktu Jam Kerja Pada Perusahaan (PT. Bali Suci Tours & Travel)” .

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja pada Perushaan PT. Bali Suci Tours & Travel ? 2. Hambatan apa yang terjadi dalam proses perlindungan hukum bagi tenaga

kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja pada Perusahaan PT. Bali Suci Tours & Travel dan upaya apa yang dilakukan dalam menanggulangi hambatan tersebut ?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Dalam penulisan skripsi ini untuk menghindari supaya uraian tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu di batasi permasalahannya yaitu mengenai:

1. Perlindungan hukum bagi tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja di perusahaan PT. Bali Suci Tours & Travel.

2. Hambatan apa yang terjadi dalam proses perlindungan hukum bagi tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja pada Perusahaan PT. Bali Suci Tours & Travel dan upaya yang dilakukan dalam menanggulangi hambatan.

(7)

1.4 Orisinalitas Penelitian

Berdasarkan penelusuran di internet pada tanggal 6 Desember 2014 telah ditemukan dua (2) judul skripsi yang berkaitan dengan perlindungan hukum ketenagakerjaan. Adapun judul-judul tersebut :

1) Judul : Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Kerja Outsourcing PT. Indah Karya Nuansa Indah (PT. INKANINDO) di PT. Pertaminaa (PERSERO) UP-VI Balongan.

Penulis : Evi Rosmanasari, SH., Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang, 2008.

Rumusan Masalah : (1) Bagaimanakah pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja outsourcing PT.

INKANINDO yang bekerja di PT.

PERTAMINA (Persero) UP-VI Balongan? (2) Hambatan-hambatan apa yang dihadapi PT.

NKANINDO sebagai Penyedia Tenaga Kerja Outsourcing dalam memberikan perlindungan terhadap tenaga kerjanya ?

(3) Upaya-Upaya apa yang dilakukan untuk

menghadapi hambatan-hambatan dalam

(8)

2) Judul : Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Di Mertha Suci Bangli.

Penulis : Agung Brahmanda Yoga, Fakultas Hukum

Universitas Udayana, Tahun 2014.

Rumusan Masalah : (1) Bagaimana perlindungan hukum yang diterima oleh pekerja di Merta Suci Bangli?

(2) Apakah hambatan perwujudan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang bekerja di Mertha Suci Bangli?

Sedangkan judul yang penulis angkat adalah Efektivitas Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Yang Bekerja Melebihi Waktu Jam Kerja Pada Perusahaan (PT. Bali Suci Tours & Travel). Oleh karena itu judul yang penulis angkat jelas berbeda dengan judul-judul diatas. Sehingga skripsi yang penulis angkat tentu masih original dalam artian belum ada yang menulis skripsi dengan judul Efektivitas Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Yang Bekerja Melebihi Waktu Jam Kerja Pada Perusahaan (PT. Bali Suci Tours & Travel).

1.5 Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada bidang penelitian yang di lakukan oleh penulis.

(9)

2. Memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana hukum. 3. Melatih kemampuan penulis dalam usaha menyatakan pikiran ilmiah

secara tertulis.

b. Tujuan Khusus

Terkait dengan tujuan umum di atas maka skripsi ini memiliki tujuan khusus yang ingin dicapai, yaitu:

1. Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja di suatu perusahaan.

2. untuk mengetahui upaya dalam menanggulangi hambatan bagi tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja pada suatu perusahaan.

1.6 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis dari peneitian ini adalah: untuk menggambarkan manfaat yang bisa di peroleh bagi kebutuhan praktek termsuk juga manfaat bagi si peneliti sendiri.

b. Manfaat Praktis

Sebagai bentuk nyata kegiatan penelitian yang penulis lakukan untuk mendapat bahan informasi, serta sebagai suatu pemecahan masalah terhadap permasalah-permasalahan hukum yang penulis hadapi, khususnya mengenai perlindungan hukum tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu kerja.

(10)

1.7 Landasan Teoritis

Didalam pembahasan penelitian ini sebelumya perlu kiranya dikemukakan

suatu landasan teoritis yang menjadi landasan berfikir dan berkaitan dengan pokok permasalahan yang akan dibahas menurut Undang-undng Nomor 13 Tahun 2003 Ketentuan umum, pekerja atau buruh merupakan setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.3 Segala hal yang berhubunga dengan tenaga kerja pada waktu sebelumya, selema dan sesudah masa kerja disebut ketenagakerjaan, dalam hal ini berkaitan pada tenaga kerja yang merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 menyebutkan, bahwa : ” tiap- tiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan “. Di dalam ketentuan pasal ini ada dua hal penting dan mendasar yang merupakan hak setiap warga negara Indonesia yaitu hak memperoleh pekerjaan dan hak untuk memperoleh penghidupan yang layak. Suatu pekerjaan tidak mempunyai nilai ekonomi saja. Tetapi juga harus mempunyai nilai kelayakan bagi manusia yang tinggi.suatu pekerjaan baru memenuhi semua itu bila keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pelaksaannya adalah terjamin. Dengan demikian pekerja sebagai Warga Negara Indonesia perlu mendapatkan perhtian dari pemerintah agar dapat ikut serta aktif dalam pembangunan.

3 Imam Sjahputra Tunggal, 2009, Pokok – Pokok Hukum Ketenagakerjaan, Harvarindo, Jakarta,

(11)

Pemerintah sangat memperhatikan perlindungan kerja dan keselamatan kerja, tentunya tujuan pemerintah dalam hal ini selain benar-benar untuk melindungi dan memperhatikan keselamatan kerja para buruh atau pekerja juga secara langsung atau tidak langsung untuk melindungi perusahaan yaitu agar tetap berdiri dan berkembang.4

Undang –Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, sebagai pengganti peraturan perundang-undangan bidang Ketenagakerjaan yang sudah ada sebelumnya yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang ketentuan-ketentua poko mengenai tenaga kerja yang di nilai sudah tidak sesuai dengan kemajuan perkembangan masalah Ketengakerjaan. Menurut Pasal 86 ayat 1 Undang-Undang Nomr 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dikatakan , bahwa :” setiap pekerja/buruh mempunyai Hak untuk memperoleh perlindungan atas : moral dan kesusilaan; dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai Agama”.

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dalam pasal 5 dinyatakan setia Tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminsi untuk memperoleh pekerjaan dan menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dalam Pasal 6 dinyatakan setiap pekerja/ buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.

Berdasarkan Pasal 5 dan Pasal 6 Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Secara umum hak dan kewajiban bagi tenaga kerja laki – laki maupun perempuan adalah sama seperti halnya:

4 G. Kertasapoetra, 1992, Hukum Perburuhan Di Indonesia Berlandaskan Pancasila. Sinar Grafika,

(12)

a. Pengaturan jam kerja / lembur. b. Waktu kerja dan istirahat.

c. Peraturan tentang istirahat atau cuti tahunan, serta d. Jaminan sosial, pengupahan dan sebagainya.

Peraturan – peraturan yang terdapat dalam Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, terutama yang mengatur mengenai pekerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja, sedangkan pekerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja mencakup pekerja laki – laki maupun perempuan yang juga membutuhkan perlindungan hukum. Dalam Pasal 5 Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tentang ketentuan pokok tenaga kerja juga menyebutkan bahwa dalam menjalankan Undang – Undang ini serta peraturan pelaksanaanya tidak boleh ada diskriminasi. Atas dasar Undang – Undang tersebut diatas, maka diskriminasi dalam setiap permasalahan perburuhan tidak diperkenankan dan apabila ada pengusaha yang masih melakukan diskriminasi dalam memberikan perlindungan hukum maka hal ini melanggar dari peraturan perundang – undangan di bidang ketenagakerjaan.

Dalam konteks perlindungan pekerja yang bekerja melebihi dari waktu jam kerja adanya tiga macam perlindungan tenaga kerja yang memiliki hubungan yang erat pada perlindungan tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja yakni antara lain:

1. Perlindungan ekonomis, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha – usaha memberikan kepada pekerja penghasilan yang cukup memenuhi

(13)

keperluan sehari – hari baginya beserta keluarganya, termasuk dalam hal pekerja tersebut tidak mampu bekerja karena suatu diluar kehendaknya.

2. Perlindungan sosial yaitu perlindungan yang berkaitan dengan usaha kemasyarakatan yang tujuannya memungkinkan pekerja itu mengenyam dan mengembangkan kehidupannya sebagai manusia pada umunya dari sebagai anggota masyarakat dan anggota keluarga.

3. Perlindungan teknis yaitu satu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha – usaha untuk menjaga pekerja dari bahaya kecelakaan yang dapat ditimbulkan oleh alat kerja atau oleh bahan yang diolah yang dikerjakan di perusahaan.5

Menurut Prof. Imam Soepomo, SH., ada tiga macam perlindungan tenaga kerja yakni perlindungan ekoomis, perlindungan sosial, dan perlindungan teknis merupakan suatu perlindungan yang mendasar dalam memberikan perlindungan Tenaga kerja agar pekerja dapat terjamin.6

Dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap Tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja tentu akan timbul hambatanyang berkaitan dengan perwujudan perlindungan hukum terhadap pekerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja dalam hal ini ada beberapa aspek yang menghambat perwujudan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja antara lain prosedur pelaksanaan yang tidak sesuai dengan ketentuan serta hubungan pengusaha dan pekerja dalam perwujudan pelaksanaan perlindungan hukum.

5 Zaeni Asyhadie, 2007, Hukum Kerja (Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja), PT

Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 86-87.

6

(14)

1.8 Metode Penelitian

Sebagaimana di ketahui bahwa dalam penulisan suatu karya ilmiah salah satu komponen penentu sebagai syarat adalah metode yang di pergunakan untutk pencarian data dari karya tulis tersebut, dalam hal ini adalah metode penelitian. Adapun yang dimaksud dengan metode penelitian adalah “mengamati secara langsung atau menyelidiki ke lapangan dalam artian membandingkan anatara teori dan praktik”7

Sedangkan menurut Soetrisno Hadi yang dimaksud dengan metodelogi ialah suatu cara atau metode untuk memberikan garis-garis yang dan mengajukan syarat-syarat yang yang sangat keras, yang maksudnya ialah agar menjaga ilmu pengetahuan yang dicapai dari suatu research dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi-tingginya.8

Dalam pembahasan permasalahan terhadap materi penulisan ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut :

a. Jenis Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan jenis penelitian yuridis emperis, yaitu suatu penelitian yang mengkaji hukum tertulis dengan fakta-fakta yang ada di lapangan.

b. Jenis Pendekatan

Jenis pendekatan yang digunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan yang bersifat emperis yaitu penelitian ilmiah yang menjelaskan

7 Winarno Surachmad, 1970, Metode Research (Pengantar Penyelidikan Ilmiah), Tarsito,

Bandung, h. 56.

8 Sutrisno Hadi, 1979, Metodelogi Research, Yayasan Penerbit Fakultas Psykologi Universitas

(15)

fenomena hukum tentang terjadinya kesenjangan Antara norma dengan prilaku masyarakat. 9 Adapun obyek penelitian hukum emperis berupa pandangan, sikap dan prilaku masyarakat dalam penerapan hukum.

c. Bahan Hukum / Data

Dalam penulisan skripsi ini, digunakan dua bahan hukum / data antara lain:

1. Data sekunder, adalah data yang di peroleh dari kepustakaan yaitu dengan meneliti bahan-bahan hukum, yaitu:

a. Bahan hukum primer, berupa peraturan perundang-undangan yang dapat membantu dalam menganalisa dan memahami permasalahan skripsi ini, yaitu peraturan dasar UUD 1945, peraturan perundang-undangan Nomor 13 Tahun 2003, Pasal 77 tentang Ketentuan Waktu Kerja, Pasal 78 tentang Pengusaha yang Mempekerjakan Pekerja Melebihi Waktu Jam Kerja.

b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan undang-undang, hasil penelitian, atau pendapat pakar hukum.

c. Bahan hukum tersier yaitu bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan primer dan sekunder. Contoh: bibliografi dan indeks kumulatif10

9 Pedoman Pendidikan Fakultas Hukum Universitas Udayana h. 77 (Penelitian Hukum Emperis) 10

(16)

2. Data primer, yaitu penelitian dimana pengumpulan data yang diperoleh didapatkan secara langsung melalui teknik wawancara dengan informan di lokasi penelitian.

d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum / Data

Untuk data kepustakaan dipakai teknik membaca buku yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas dan kemudian dibandingkan dengan sumber-sumber lainnya seperti peraturan perundang-undangan, sedangkan data lapangan dikumpulkan dengan cara mengadakan interview atau wawancara dengan sumber-sumber yang kompeten didalam prosedur perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja atau “mengumpulkan data dengan jalan berkomunikasi langsung dengan subyek, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.”11

Dalam mengadakan interview dilakukan dengan melakukan wawancara, pernyataan yang diajukan berkisar pada perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja pada perusahaan PT. Bali Suci Tours & Travel.

e. Teknik Analisis

Untuk mendapatkan hasil atau jawaban atas permasalahan yang diteliti, maka keseluruhan data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisa dari aspek praktek maupun teorinya. Analisis data yang dilakukan adalah analisa kualitatif, dalam arti keseluruhan data yang terkumpul diklasifikasikan sedemikian rupa kemudian diambil yang ada hubungannya

(17)

dengan permasalahan yang akan dibahas. Akhirnya akan diperoleh simpulan yang menjawab semua permasalahan yang diajukan.

Setelah data tersebut diolah, selanjutnya pembahasnya disajikan secara analisis deskriptif yaitu memaparkan secara lengkap dan mendetail aspek-aspek tertentu yang berkaitan atau yang bersangkut paut dengan masalah, diberikan uraian-uraian dan disajikan secara berurutan sesuai dengan data, yang pada akhirnya menjadi skripsi.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah atasan anda memberikan kepercayaan kepada anda dalam keputusan yang terkait dengan perusahaan Ada beberapa keputusan yang dapat diputuskan sendiri, tetapi

Observasi dan orientasi dilaksanakan dengan tujuan agar praktikan dapat beradaptasi dengan seluruh warga sekolah secara baik. Praktikan juga dapat mengetahui

Secara umum output pelaksanaan kegiatan pengawasan kedatangan kapal laut dari luar negeri di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang belum seuai dengan SOP karena masih

Salah satu koperasi yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang simpan pinjam penyertaan modal berdasarkan pola bagi hasil dengan mitra usahanya adalah Koperasi Cipaganti

Pada grafik percobaan menggunakan selang dengan diameter 3/4 tekanan tertinggi mencapai 0.28 pada variasi 7 dimana katup 1 ditutup penuh dan katup 2 ditutup 45 derajat, hal

ulang kertas menggunakan perpaduan antara beberapa bahan organik seperti sampah. kertas dan beberapa jenis daun yaitu daun manga ( Mangifera indica ),

 Setelah mengidentifikasi setiap informasi dari label minuman dan makanan tersebut, peserta didik diarahkan untuk bisa mengeja setiap huruf pada setiap kata yang telah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi guru matematika tentang ujian nasional adalah positif hal ini ditunjukkan dengan pendapat para guru bahwa ujian