• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 222009022 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 222009022 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Dalam menganalisis volatilitas inflasi yang terjadi di Indonesia tahun 1999-2009, peneliti menggunakan data sekunder runtut waktu (time series) tahunan dengan mengambil sampel dari periode 1999 hingga 2009. Data sekunder ini diperoleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Data-data yang dimaksud adalah data Inflasi dari Indeks Harga Konsumen (IHK), data Jumlah Uang Beredar (JUB)yang diproksi dengan Posisi Pinjaman yang diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat/BPR menurut lokasi proyek Provinsi (Miliar Rp), data Utang Pemerintah Daerah, dan data pendukung, yakni Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

(2)

pinjaman uang bank, maka perusahaan peminjam uang bank sudah menaikkan harga unit produksinya sebesar bunga uang yang harus dibayar kepada bank. Sebab, jika kenaikan harga itu tidak dilakukan maka pembayaran bunga uang bank tidak mungkin terpenuhi. Akibatnya, rakyat umum terpaksa membeli barang-barang dengan harga lebih mahal, dan hal ini bisa menimbulkan inflasi tak terkendali.

3.2. Populasi dan Sampel

Sebelum mengambil sampel, penulis mengkaji kembali tujuan penelitian ini yakni untuk melihat volatilitas inflasi daerah di Indonesia, artinya dikajisecara regional dari tahun 1999-2009 yang bersumber dari fenomena moneter maupun fiskal. Oleh karena data bersifat regional, maka penulis membagi sampel denganmeninjau daerah-daerah berdasarkan pembagian wilayah di Indonesia yang terdiri dari Wilayah Indonesia Barat, Wilayah Indonesia Tengah, dan Wilayah Indonesia Timur.

Berikut ini adalah 25 Provinsi di Indonesia yang penulis masukkan dalam Sampel Penelitian, yakni :

(3)

Provinsi Jawa Tengah, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Barat, dan Provinsi Kalimantan Tengah.

3.2.2. Provinsi-Provinsi di Wilayah Indonesia Tengah, meliputi : Provinsi Bali, Provinsi NTB, Provinsi NTT, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Provinsi Kalimantan Timur.

3.2.3. Provinsi-Provinsi di Wilayah Indonesia Timur, meliputi : Provinsi Maluku dan Provinsi Papua.

Alasan pemilihan sampel tersebut adalah atas dasar pertimbangan ketersediaan data-data statistik keuangan pemerintah daerah tahun 1999-2009 yang lengkap dan valid sehingga nantinya dapat menghasilkan analisis data yang layak dan akurat.Pemilihan 25 Provinsi di Indonesia yang menjadi sampel penelitian ini menunjukkan tingginya transparansi dan akuntabilitas publikasi data-data statistik keuangan dari masing-masing Provinsi tersebut.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis seutuhnya menggunakan data sekunder dengan metode penelitian kuantitatif. Adapun data-data sekunder yang dimaksud, bersumber dari :

• Badan Pusat Statistik Pusat Jakarta

(4)

• Bank Indonesia, melalui website resmi BI : www.bi.go.id

• Berbagai sumber lainnya yang relevan seperti jurnal, internet, buku panduan, maupun sumber lain yang dapat diakui sebagai literatur yang layak untuk dijadikan acuan.

Data inflasi yang digunakan adalah inflation year on year yang dihitung berdasarkan Consumer Price Index (CPI) / Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan tiap Provinsi dari tahun 1999-2009 diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia. Data variabel moneter, yakni Money Supply / Jumlah Uang Beredar yang diproksi dengan Outstanding of loans in Rupiah and foreign currency of

commercial and rural banks by project location of provinces (Billions of Rp) /

Posisi pinjaman yang diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat/ BPR menurut lokasi proyek Provinsi (Miliar Rp) dari tahun 1999-2009 diperoleh dari Bank Indonesia. Sedangkan untuk data fiskal, yakniUtang Pemerintah Daerah pada tiap-tiap Provinsi yang menjadi obyek penelitian ini diambil dari Badan Pusat Statistik masing-masing Provinsi dan didukung dengan sumber data dari Badan Pemeriksa Keuangan.

3.4. Teknik dan Langkah Analisis

3.4.1. Teknik Analisis

(5)

karena data-data yang akan diolah merupakan gabungan cross sections

observations dan pooling of time series yang diperoleh dan diteliti sejalan dengan

perjalanan waktu (dari tahun 1999-2009), maka estimasi variabel-variabel penelitian dan hasil perhitungan akan memberikan analisa empiris yang lebih luas.

Dengan menggunakan data time series dan cross section, maka terdapat 275 observasi (11 tahun untuk 25 Provinsi di Indonesia yang menjadi obyek penelitian) yang akan dikombinasikan ke dalam persamaan regresi yang telah disediakan. Teknik analisis data panel yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji model ekonometrika sebagai berikut :

it = a0 + a1 MSit + a2 Lit + eit

Di mana,

Inf = Tingkat inflasi yang diukur berdasarkan Consumer

Price Index (CPI) / Indeks Harga Konsumen (IHK) ;

MS = Money Supply / Jumlah uang beredar yang diproksi

dengan Posisi Pinjaman Rp dan Valuta Asing ;

L = Lending / Utang Pemerintah Daerah ;

a0, a1, a2 = Koefisien regresi.

(6)

dilakukan dengan menggunakan metode Levin-Lin Chu Unitroot Test. Apabila diketahui semua variabel yang diuji stasioner pada tingkat level, maka hasil tersebut bisa digunakan untuk prediksi dalam jangka panjang (Shochrul R, Ajiya, dkk, 2011). Selanjutnya dilakukan uji regresi denganFixed EffectModel(FEM).

Perlu diketahui bahwa Model Efek Tetap/Fixed Effect

Model(FEM)merupakan salah satu pendekatan yang bisa dilakukan dalam

mengestimasi model data panel. Fixed Effect Model(FEM) digunakan dengan mengasumsikan bahwa konstanta/intercept berisi error yang sama di semua variabel individu (crosssection) atau periode (time series),(Sando Sasako, 2011, 10.45).

3.4.2. Langkah Analisis

Salah satu hal terpenting yang patut diperhatikan sebelum melakukan analisis adalah mengecek kelengkapan data. Kurangnya data dan rendahnya kualitas data justru akan membuat proses analisis menjadi sangat sulit. Data yang akurat juga dibutuhkan untuk perumusan kebijakan dan evaluasi yang berbasis fakta. Pengumpulan dan pengolahan data yang baik dapat memberikan informasi untuk perumusan kebijakan dalam pengendalian inflasi nanti.

(7)

Pengolahan Data

Unit Root Test

Tolak Ho Terima Ho

Data stationer pada ingkat level Lakukan“differencing”

sampai data “stationer”

Regresi / Estimasi

Signifikan Tidak Signifikan

[image:7.612.101.519.108.610.2]

Kesimpulan

Gambar 3.1.Metodologi Analisis

Sumber : Bagan alir Panel DataRegression Model(Yuwono, Prapto; Ekonometri, 1999)

Gambar

Gambar 3.1.Metodologi Analisis

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa praktik pengungkapan informasi strategis pada website perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menguji apakah ukuran

Variabel SHARIAH SHARE merupakan sebuah variabel yang bergerak di dekat garis x , hal ini menunjukkan bahwa goncangan dari tingkat bunga PUAB mempunyai pengaruh yang relatif

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Pemilihan Lahan Tembakau di Kabupaten Jember Berbasis Web Menggunakan Metode

RKA - SKPD 2.2.1 Rincian Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah.. RKA - SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah

sosialisasi program kewirausahaan Ditjen Belmawa ke civitas akademika PT dan mengajak PT agar berperan lebih aktif dalam pengembangkan program kewirausahaan Suatu kegiatan

bahwa berat labur adalah banyaknya perekat yang diberikan pada permukaan kayu, berat labur yang terlalu tinggi selain dapat menaikkan biaya produksi juga akan mengurangi

Deposisi dilakukan untuk beberapa parameter proses yang meliputi: waktu deposisi, tekanan gas dan suhu substrat dengan tujuan dapat diperoleh beberapa lapisan tipis a-Si:H:B

Dari uraian latar belakang diatas, peneliti membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi dan Dukungan Organisasi Terhadap Hasil Audit