MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT
(NUMBER HEAD TOGETHER) DI KELAS VI SD NEGERI 060857 MEDAN.
T.A 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
TINI HUTABARAT NIM. 109811151
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Hutabarat, Tini (2012) Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran NHT (Number Head Together)
Siswa Kelas V SD Negeri 060857 Medan Tahun Ajaran 2012/2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia dan aktivitas siswa dalam Menulis Karangan Narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Learning tipe NHT (Number Head Together) di kelas V Siswa SD Negeri 060857 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Siswa SD Negeri 060857 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 33 orang. Data penelitian hasil belajar dikumpul dengan menggunakan tes, dan data aktivitas guru dikumpul dengan menggunakan lembar observasi.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 3
1.3.Pembatasan Masalah ... 4
1.4.Rumusan Masalah ... 4
1.5.Tujuan Penelitian ... 4
1.6.Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN TEOROTIS ... .. 6
2.1.Kajian Teoritis ... 6
2.1.1. Hakikat Hasil Belajar ... 6
2.1.2. Hakikat Pembelajaran Kooperatif ... 9
2.1.3. Pembelajaran Kooperatif tipe NHT ... 11
2.1.4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe NHT ... 12
2.1.5. Keunggulan dan kelemahan Pembelajaran NHT ... 15
2.1.6. Materi Ajar ... 16
2.2. Kerangka Berfikir ... 26
2.3. Hipotesis Tindakan………. ... 27
v
3.1. Jenis dan Waktu Penelitian ... 28
3.2.Subjek dan Objek Penelitian ... 28
3.3.Variabel Penelitian ... 28
3.4.Defenisi Operasional variabel ... 28
3.5. Desain Penelitian ... 29
3.6. Prosedur Penelitian ... 29
3.7. Alat Pengumpul Data ... 35
3.8. Teknik Analisis Data ... 37
3.9. Jadwal Penelitian ……… ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian…... ... 40
4.1.1 Siklus I ……….. ... 40
4.1.2 Siklus II ... ……… 46
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
5.1 Kesimpulan……… ... 54
5.2 Saran……… ... 54
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas... 27
Gambar 4.1 Diagram Skor Siklus I Pertemuan 1
Kemampuan Berbicara Siswa Dalam Kategori... 52
Gambar 4.2 Diagram Skor Siklus I Pertemuan 2
Kemampuan Berbicara Siswa Dalam Kategori... 60
Gambar 4.3 Diagram Skor Siklus II Pertemuan 1
Kemampuan Berbicara Siswa Dalam Kategori... 69
Gambar 4.4 Diagram Skor Siklus II Pertemuan 2
Kemampuan Berbicara Siswa Dalam Kategori... 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Bahasa memiliki peranan yang besar dalam perkembangan intelektual,
sosial dan emosional peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraaan Indonesia. Menurut
Tarigan (2005: 1) menyampaikan ke dalam empat komponen keterampilan
berbahasa yaitu: (1) keterampilan menyimak (listening skills); (2) keterampilan
berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading skills) dan (4)
keterampilan menulis (writing skills). Dari keempat keterampilan berbahasa
tersebut yang dikaji dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis yang
merupakan salah satu keterampilan yang cukup kompleks.
Keterampilan menulis diajarkan dengan tujuan agar siswa memiliki
kemampuan dalam mengungkapkan ide atau gagasan, pikiran, pengalaman dan
pendapatnya dengan benar. Keterampilan ini tidak lain adalah suatu usaha setiap
individu untuk mengidentifikasi masalah, berpikir dan menggunakan kebijakan
yang ada pada diri mereka. Menulis merupakan bagian dari pembelajaran bahasa
Indonesia yang harus dikuasai oleh siswa. Di Sekolah Dasar keterampilan menulis
merupakan salah satu keterampilan yang ditekankan pembinaanya, disamping
membaca dan berhitung. Keterampilan menulis merupakan bagian yang tidak
2
tujuan agar siswa memiliki kemampuan dalam menuangkan ide atau gagasan,
pikiran, pengalaman dan pendapatnya dengan benar.
Menulis merupakan proses menuangkan ide, pendapat dan gagasan untuk
disampaikan kepada orang lain. Menurut Tarigan (2005 : 21) “ Menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang- lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh sesorang, sehingga orang- orang lain dapat
membaca lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan
gambaran grafik tersebut”. Rendahnya hasil belajar menulis siswa ini ditandai
dengan banyaknya siswa yang belum mampu menulis kalimat dengan baik dan
benar, masih banyak terdapat kesalahan penulisan suku kata, tanda baca, membuat
karangan serta lemahnya hasil tulisan tangan dan kerapian seluruh tulisan para
siswa.
Rendahnya pemahaman dan penguasaan siswa dalam menulis karangan
juga disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang menarik. Guru
cenderung hanya berceramah dalam menjelaskan dan menyampaikan materi.
Fasilitas yang disediakan sekolah khususnya penyediaan media pendukung
pembelajaran bidang studi Bahasa Indonesia sangat rendah. Jarangnya guru
menggunakan media yang telah ada pada saat proses belajar mengajar
berlangsung juga menjadi salah satu pemicu kurangnya pemahaman siswa dalam
keterampilan menulis karangan.
Untuk meningkatkan hasil belajar menulis, guru dituntut harus memiliki
kemampuan dan keterampilan untuk mengelola pembelajaran di kelas. Selain itu
dalam proses belajar mengajar, guru harus mampu menciptakan strategi
3
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kehadiran media gambar dalam
kegiatan pembelajaran juga memiliki peranan dan arti yang sangat penting.
Dengan ditampilkannya model Pembelajaran NHT (Number Head Together), pembelajaran yang disampaikan akan lebih nyata sehingga siswa akan lebih
mudah memahami materi. Selain itu, dengan adanya media gambar, siswa tidak
akan jenuh dan akan terfokus pada pelajaran sehingga siswa mampu menuangkan
ide- ide dan pikiran mereka menjadi sebuah kalimat. Sehubungan dengan hal di
atas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Meningkatkan Hasil
Belajar Bahasa Indonesia Siswa Melalui Model Pembelajaran NHT (Number
Head Together) Di Kelas V SD Negeri 060857 Medan Tahun Ajaran
2012/2013”.
1.2
Identifikasi Masalah
Latar belakang masalah di atas menunjukkan bahwa banyak masalah yang
dihadapi siswa ketika mencoba mengerjakan soal-soal pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan
yang dapat diidentifikasi adalah:
1. Pemilihan strategi pembelajaran yang kurang tepat.
2. Kurangnya pembendaharaan kata
3. Siswa kurang mampu membuat karangan dengan menggunakan ejaan
yang benar
4. Guru kurang melatih siswa dalam membuat karangan
4
1.3
Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari tujuan terhadap masalah yang diteliti, maka
perlu ada pembatasan masalah yaitu meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia
pada materi pokok Membuat Karangan Narasi dengan menggunakan Ejaan Yang
Disempurnakan melalui model pembelajaran NHT (Number Head Together) di kelas V SD Negeri 060857 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.4
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah
penggunaan model pembelajaran NHT (Number Head Together) dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi pokok Membuat
Karangan Narasi dengan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan Di kelas V
SD Negeri 060857 Medan Tahun Ajaran 2012/2013? “
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi pokok Membuat
Karangan Narasi dengan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan dengan
menggunakan model pembelajaran NHT (Number Head Together) pada siswa kelas V SD Negeri 060857 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
1.6
Manfaat Penelitian
5
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
karangan narasi dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Number Head Together).
2. Bagi guru, untuk memberikan alternatif pilihan dalam penggunaan teknik
mengajar, sehingga guru lebih kreatif lagi dalam mengembangkan dan
menggunakan teknik pembelajaran.
3. Bagi sekolah, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang
dijadikan tempat penelitian.
4. Bagi peneliti, sebagai bahan acuan bagi peneliti sendiri untuk
meningkatkan proses belajar mengajar setelah menjadi guru.
5. Sebagai sumbangan pemikiran atau referensi bagi peneliti lain yang
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitan diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan Model pembelajaran NHT (Number Head Together) dapat
meningkatkan hasil belajar Menulis Karangan Narasi pada siswa Kelas V
SD Negeri 060857 Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat
dari rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I adalah 56,36 dan
rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus II adalah 72,27. Dalam hal ini
terdapat peningkatan rata-rata nilai hasil belajar dari siklus I dan II sebesar
28,23%.
2. Penggunaan Model pembelajaran NHT (Number Head Together) dapat meningkatkan Aktivitas Siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase
aktivitas Siswa pada siklus I sebesar 53,03% dan siklus II sebesar 73,77%
dengan persentase peningkatan sebesar 39,11%.
3. Penggunaan Model pembelajaran NHT (Number Head Together) dapat meningkatkan Aktivitas Guru. Hal ini dapat dilihat dari persentase
aktivitas Guru pada siklus I sebesar 73,75% dan siklus II sebesar 91,25%
dengan persentase peningkatan sebesar 23,73%.
66
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh maka penulis
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa, sebaiknya dalam proses pembelajaran, model pembelajaran
yang paling tepat digunakan adalah model pembelajaran NHT karena
model pembelajaran ini membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran
serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Berpedoman pada hasil penelitian ini disarankan kepada para guru
khususnya guru Menulis Karangan Narasi hendaknya menggunakan model
pembelajaran NHT sebagai salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa.
3. Bagi Sekolah, hendaknya lebih memperhatikan dan memilih model
pembelajaran yang lebih baik untuk diterapkan para Guru dalam
meningkatkan aktivitas siswa seperti model pembelajaran NHT.
4. Bagi peneliti hendaknya lebih mengembangkan model pembelajaran NHT
sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif dan efisien dalam
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
5. Bagi peneliti yang lain hendaknya dapat melakukan penelitian dengan
topik yang sama pada sekolah yang berbeda untuk melihat hasil belajar
56
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Deti Syamrotul. Fuadi. 2011. Bahasa Indonesia. Bandung. Yramma Widya. Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta. Hanif Nurcholis, Mafrukhi. 2007. Saya Senang Berbahasa Indonesia. Jakarta.
Erlangga
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencanan Prenada Media Group.
Suprijono, Agus, 2010, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta. PT Pustaka Pelajar.
Tarigan,Henry. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry, 2007, Berbicara Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung. PT
Angkasa.
Trianto, 2009, Mendesain model pembelajaran progresif: Bandung. PT Angkasa.