• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengelolaan Laboratorium Kimia Di Sma Negeri 2 Salatig.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengelolaan Laboratorium Kimia Di Sma Negeri 2 Salatig."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan sekolah berbasis umum yang berdiri di bawah naungan Diknas. SMA memiliki cita-cita agar output (keluaran) dari SMA mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta mampu mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya. Jika melihat cita-cita yang dimiliki oleh SMA, didalamnya terkandung cita-cita luhur yang tidak hanya menjunjung bidang keilmuan (termaktub dalam kata-kata ”mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi”) akan tetapi juga menjunjung nilai-nilai kemanusiaan yang didalamnya tidak terlepas dari nilai-nilai moral (Mudyahardjo, 2001: 45).

(2)

Salah satu pelajaran yang diberikan di SMA adalah kimia. Pembelajaran kimia merupakan proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Dalam pembelajaran kimia siswa dituntut untuk memilikisikap aktif, kreatif, dan inovatif. Sikap pasif siswa dalam proses pembelajaran selama ini dalam sistem pembelajaran yang monoton telah berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa. Berbagai upaya dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar diantaranya adalah menyediakan sarana pembelajaran.

(3)

Terkait dengan laboratorium kimia, pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007, telah mengatur standar standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dimana dalam Permen tersebut secara tegas telah mengatur kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk kelengkapan laboratorium kimia. Namun demikian tentunya standar yang telah ditetapkan tersebut tidak seluruhnya dapat terpenuhi.

Kegiatan pengelolaan laboratorium kimia diawali dengan perencanaan keperluan sarana dan prasarana yang berupa alat dan berbagai bahan untuk menunjang pembelajaran kimia, yang ditindaklanjuti dengan pengadaan sarana dan prasarana. Berbagai kendala yang ditemui di lapangan terkait dengan pengadaan sarana prasarana laboratorium di antaranya adalah kurangnya pemahaman tim pengadaan tentang alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kepentingan laboratorium, selain itu ketersediaan alat dan bahan labaratorium kimia di kota Salatiga sangat terbatas.

(4)

Selain pengadaan sarana dan prasarana laboratorium kimia, pemeliharaan dan perbaikan laboratorium perlu dilakukan, pemeliharaan dimaksudkan agar peralatan dan bahan yang ada dapat terpelihara dengan baik. Namun demikian terkadang petugas yang ditunjuk sebagai laboran maupun guru tidak mampu untuk mengatasi kerusakan peralatan yang ada, sehingga diperlukan perbaikan yang dilakukan oleh pihak ketiga.

Berbagai permasalahan yang timbul terkait dengan pengelolaan laboratorium kimia, khususnya di SMA Negeri 2 Salatiga berdasarkan pengamatan awal adalah sebagai berikut: (1) pemasok alat dan bahan kebutuhan laboratorium kimia di Salatiga kurang lengkap, sehingga hal tersebut menjadi hambatan, (2) Jumlah alat yang tersedia tidak seimbang dengan jumlah siswa praktik, (3) belum semua guru memanfaatkan laboratorium kimia dalam proses pembelajaran kimia, (4) belum ada petugas yang khusus menangani pemeliharaan, (5) proses perbaikan peralatan laboratorium memerlukan waktu yang cukup lama, karena harus diperbaiki oleh pihak ke tiga.

(5)

Dari uraian di atas dalam peneitian ini akan dikaji pengelolaan laboratorium kimia di SMA Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu SMA di Kabupaten Salatiga dan memiliki berbagai prasarana pembelajaran berupa laboraturium salah satu diantaranya adalah laboratorium kimia, yang terbukti telah mampu meningkatkan prestasi pembelajaran kimia.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang, maka fokus penelitian ini adalah ”Bagaimana karakteristik pengelolaan laboratorium kimia di SMA Negeri 2 Salatiga?” Fokus tersebut dijabarkan dalam 3 sub fokus yaitu.

1. Bagaimana karakteristik pengadaan alat dan bahan laboratorium kimia di SMA Negeri 2 Salatiga?

2. Bagaimana karakteristik penggunaan laboratorium kimia di SMA Negeri 2 Salatiga dalam pembelajaran kimia?

3. Bagaimana karakteristik pemeliharaan dan perbaikan laboratorium kimia di SMA Negeri 2 Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan fokus penelitian tersebut di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan karakteristik pengadaan alat dan bahan laboratorium kimia di SMA Negeri 2 Salatiga.

(6)

3. Mendeskripsikan karakteristik pemeliharaan dan perbaikan laboratorium kimia di SMA Negeri 2 Salatiga.

D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru dan laboran sebagai tambahan pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan laboratorium kimia, dan berguna sebagai tambahan referensi perpustakaan khususnya tentang pengelolaan laboratorium kimia.

2. Praktis a. Sekolah

Hasil penelitian ini bermanfaat memberikan informasi kepada SMA Negeri 2 Salatiga dan pihak-pihak terkait sebagai acuan untuk perbaikan pengelolaan pembelajaran di masa datang tentang pengelolaan pembelajaran kimia.

b. Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan pemerintah melalui Dinas Pendidikan dalam upaya peningkatan prestasi pembelajaran kimia melalui penyediaan sarana pembelajaran laboratorium kimia. c. Guru dan Laboran

(7)

E. Daftar Istilah

1. Pengelolaan adalah kegiatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, dan melakukan pengawasan

2. Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui media praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari 3. Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 95 ayat (1) dan ayat (2) KUHAP ditetapkan menjadi objek praperadilan dan lembaga hukum yang berwenang menguji keabsahan segala tindakan penyidik dalam proses

Masalah yang sering dihadapi dalam proses penentuan skala prioritas perkara adalah pada proses pengajuan suatu perkara yang harus ditangani dengan urutan disposisi yang harus

Note : Promo yang sedang berlaku di Optik Seis, dapat di gunakan juga dengan menggunakan kartu peserta cashless Manulife Peserta dapat menggunakan Optik Provider tanpa di sertai

Pengembangan faktor-faktor seperti: faktor-faktor yang berperan dalam upaya penciptaan image toko dapat berupa komunikasi yang efektif, pengalaman dari konsumen, fisik dari

Faktor eksternal yang dibahas adalah lingkungan non sosial yang terdiri dari faktor instrumental merupakan perangkat proses pembelajaran dibagi lagi kedalam

[r]

Apabila pada saat pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data maka perusahaan tersebut akan. diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku dan jika

Bersama surat ini saya beritahukan kepada bapak / ibu ( orang tua / wali murid ) bahwa saya akan memberikan pengobatan terhadap anak bapak / ibu yang saat ini sedang