Pemetaan dan Analisis Kompetensi Peserta Didik SMA Berbasis Ujian Nasional Serta Alternatif Pemecahannya
Mardiyana, M. Masykuri, Sarwanto, Bowo Sugiharto, Dahlan Rais, M. Rohmadi, Singgih Prihadi, Fery Setyo Wobowo, MH. Sukarno
Interpretasi terhadap hasil ujian nasional (UN) biasanya hanya dilihat dari tingkat kelulusan dan nilai rata-rata. Para peneliti maupun para pengambil kebijakan belum memfokuskan perhatian pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dalam ujian nasional tersebut. Penelitian ini mencoba memetakan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tidak dikuasai oleh peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Pati, Rembang dan Blora untuk mata pelajaran Ujian Nasional tahun 2008, 2009 and 2010. Selanjutnya akan dikaji secara mendalam berbagai faktor yang menjadi penyebab terjadinya masalah tersebut. Berdasarkan masalah dan penyebabnya itu, peneliti akan mengusulkan rekomendasi kebijakan berkenaan dengan upaya mengatasi permasalahan tersebut dan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran Ujian Nasional, khususnya di wilayah Kabupaten Pati, Rembang dan Blora. Untuk keperluan tersebut, peneliti akan menerapkan metode penelitian deskriptif dalam jangka waktu delapan bulan. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, wawancara, dan Diskusi Kelompok Terarah (Focus group discussion, FGD). Berdasarkan kualifikasi sekolah, dipilih sembilan SMA sebagai sampel penelitian, yaitu masing – masing tiga SMA pada tiap Kabupaten (Pati, Rembang dan Blora). Hasil penelitian menyimpulkan, 1) telah berhasil dipetakan standar kompetensi/kompetensi dasar/indikator yang tidak dikuasai oleh peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Pati, Rembang dan Blora untuk mata pelajaran Ujian Nasional, 2) teridentifikasinya faktor yang menyebabkan peserta didik tidak menguasai standar kompetensi/kompetensi dasar/indikator untuk mata pelajaran Ujian Nasional, faktor-faktor penyebab tersebut terkait dengan standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana serta standar penilaian, 3) pentingnya pengembangan dan penguasaan materi ajar pokok bahasan yang sulit pada ujian nasional baik oleh guru maupun oleh peserta didik, perlunya upaya peningkatan aktivitas musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), dan perlunya kolaborasi yang erat antara lembaga pengembang tenaga kependidikan (LPTK) di Universitas dengan sekolah menengah atas (SMA) dan Dinas Pendidikan untuk mengatasi masalah di atas sekaligus meningkatkan mutu pendidikan secara umum.