• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permukiman Tumbuh di Atas Lahan bencana Lumpur Lapindo dengan Prinsip Metabolisme Halaman Awal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Permukiman Tumbuh di Atas Lahan bencana Lumpur Lapindo dengan Prinsip Metabolisme Halaman Awal"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERMUKIMAN TUMBUH DI ATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO DENGAN PRINSIP METABOLISME

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

OLEH:

GYRASS REZA KSATRIA I0209039

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

(2)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 14 Juni 2016

(3)

iv PRAKATA

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala

berkah, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dengan judul “PERMUKIMAN TUMBUH DI ATAS LAHAN

BENCANA LUMPUR LAPINDO DENGAN PRINSIP METABOLISME” ini

dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kerjasama dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat, penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kepada Mama Ella dan Ayah Subar, terima kasih atas keikhlasan dan

kerelaannya berjuang dan mendidik selama ini.

2. Ibu Rully dan Pak Titis sebagai pembimbing yang sangat sabar dan selalu

mendukung gagasan-gagasan dalam penelitian ini.

3. Yudas, Andro, Gege, Ojan, Tolay, dan Ka Mamat begajulan

sepertongkrongan yang selalu siap jadi teman diskusi yang hampir selalu ke

arah debat.

4. Aldo, Candra, Rio, Khair, Ridho, Irwan, Ijan, Canda, Fitra, Geri, Sari, Rara,

Jojo, Alfi, yang secara khusus mau meluangkan waktu kalian untuk

bantu-bantu di proyek tugas akhir ini.

5. Erika, editor skripsi yang saya tunjuk langsung karena jurusan tidak

memberikan standar format skripsi yang jelas.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian dan

penyusunan skripsi ini. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat

penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

seluruh pembaca.

Surakarta, Juni 2016

(4)

v

PERMUKIMAN TUMBUH DI ATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO DENGAN PRINSIP METABOLISME

Gyrass Reza Ksatria, Eng Kusumaningdyah N.H, Titis Srimurda Pitana Email: gyrassic@gmail.com

NIM: I0209039

Periode TA: 142 (April-Juni 2016) Tanggal Ujian: 14 Juni 2016

Abstrak (Bahasa Indonesia)

Sebuah ledakan semburan lumpur panas terjadi pada 29 Mei 2006 di area pertambangan Lapindo, semburan yang terus menerus terjadi awalnya hanya menggenangi area pertambangan Lapindo kini menyeruak membanjiri kawasan permukiman. Beberapa keluarga kini dengan terpaksa hidup dalam rumah beralaskan lumpur karena ketidakmampuan mereka untuk pindah dan memulai kehidupan baru ditempat yang lain. Banyak upaya yang dilakukan warga untuk melanjutkan kehidupannya namun masih dalam wilayah terdampak lumpur. Masih dibutuhkannya lahan ini untuk mereka adalah sebuah masalah dan juga tantangan yang besar. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menjawab tantangan agar mereka mampu kembali tinggal di tempat asalnya yang kini telah terkena luapan lumpur. Metode yang digunakan adalah prinsip metabolisme arsitektur yang artinya bangunan bukan merupakan entitas statis, tetapi merupakan makhluk organik yang selalu tumbuh bahkan berubah sesuai dengan pola hidup dan kebutuhan yang terus berkembang dan tetap mampu mewadahi segala kebutuhan ruang sebuah keluarga.Dalam sudut pandang bencana, metabolisme pernah digunakan sebagai sebuah gagasan untuk mempertahankan Jepang yang telah lumpuh oleh serangan sekutu melalui sistem perkotaannya. Dengan menggunakan prinsip metabolisme ini dua bagian penting yang digunakan adalah struktur masif dan sistem adaptif dari metabolisme. Hasil yang diperoleh merupakan desain permukiman tumbuh yang mampu mewadahi aktifitas hidup diatas lahan bencana lumpur Lapindo.

(5)

vi

GROWING CIVILIZATION WITH PRINCIPLES OF METABOLISM ON DISASTER AREA: LAPINDO MUD TRAGEDY

Gyrass Reza Ksatria,Kusumaningdyah N.H, Titis Srimurda Pitana Program Studi Arsitektur

Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : gyrassic@gmail.com

Abstract: An explosion of hot mudflow occurred on May 29, 2006 in the mining area of Lapindo. Initially, the continuous mudflow only flooded the mining area of Lapindo but now it also flooded residential areas. Some families are now forced to live in the house paved with mud because of their inabilities to move and start a new life elsewhere. Many efforts have been done by the residents to continue their life still in the area affected by the mud. However, the big problem and the big challenge is the residents still need the land. The purpose of this design is to answer the challenge so that they are able to stay back in their homes which have been affected by the mudflow now. The method used is the principle of architecturial metabolism, which means a building is not a static entity but an organic beings that have always been growing even changes in accordance with the developing lifestyle and needs and still be able to provide all the needs of a room in a family. In disaster's point of view, the metabolism once used as an idea to defend Japan which have been crippled by the ally's attack through the urban system. By using the principle of this metabolism there are two important parts used they are: massive structure and adaptive system of metabolism. The result of the study is a growing residential design that can provides life activities on the land of Lapindo mudflow disaster.

(6)

vii DAFTAR ISI

PRAKATA ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Judul ... 1

I.2 Esensi Judul ... 1

I.2.1 Permukiman ... 1

I.2.2 Bencana Lumpur Lapindo... 1

I.2.3 Metabolisme Arsitektur ... 2

I.3 Latar Belakang ... 2

I.3.1 Evolusi Bermukim ... 3

I.3.2 Tragedi Lumpur Lapindo ... 4

I.3.3 Metabolisme Sebagai Sistem Permukiman Tumbuh ... 5

I.4 Permasalahan dan Persoalan ... 5

I.4.1 Rumusan Permasalahan ... 5

I.4.2 Rumusan Persoalan ... 6

I.5 Tujuan dan Sasaran ... 6

I.5.1 Tujuan ... 6

I.5.2 Sasaran ... 6

I.6 Lingkup Batasan ... 6

I.7 Alur Perencanaan ... 7

I.7.1 Metode Pengumpulan Data ... 7

I.7.1.1 Studi Literatur ... 7

I.7.1.2 Studi Lapangan ... 7

I.7.2 Metode Pengolahan Data ... 8

I.7.2.1 Transkripsi Data ... 8

I.7.2.2 Seleksi Data ... 8

I.7.2.3 Pengelompokan dan Penyusunan Data ... 8

I.8 Sistematika Penulisan ... 8

I.9 Pola Pikir ... 10

BAB II TINJAUAN TEORI ... 11

II.1 Teori Permukiman ... 11

II.1.1 Bentuk-bentuk Permukiman ... 12

II.1.2 Pola Penyebaran Pembangunan Perumahan dan Pemukiman . 14 II.1.3 Pengembangan Permukiman... 15

II.2 Perkotaan ... 16

II.2.1 Identitas Kota ... 17

II.2.2 Pengembangan Kota ... 20

II.2.2.1 Pengembangan Sosial ... 20

(7)

viii

II.2.2.3 Pengembangan Lingkungan ... 21

II.3 Rumah Sederhana Sehat ... 22

II.3.1 Kebutuhan Minimal Masa dan Ruang (Penampilan dan Luar Dalam) ... 22

II.3.2 Kebutuhan Kesehatan dan Kenyamanan ... 23

II.3.2.1 Pencahayaan ... 23

II.3.2.2 Penghawaan ... 23

II.3.2.3 Suhu Udara dan Kelembaban ... 24

II.3.3 Kebutuhan Minimal Keamanan dan Keselamatan ... 24

II.4 Elemen Standar Tata Ruang Rumah ... 26

II.5 Tinjauan Teori Metabolisme ... 27

II.5.1 Ciri Arsitektur Metabolisme ... 27

II.5.2 Prinsip Metabolisme ... 27

II.5.2.1 Bentuk dalam Metabolisme... 28

II.5.2.2 Sistem Permukiman Modular ... 28

II.6 Sejarah Metabolisme ... 29

BAB III TINJAUAN SIDOARJO DAN WILAYAH TERDAMPAK TANGGUL LAPINDO ... 31

III.1 Tinjauan Sidoarjo ... 31

III.1.1 Geografis dan Administratif Sidoarjo ... 31

III.1.2 Topografi Sidoarjo ... 32

III.1.2.1 Tanah ... 32

III.1.2.2 Air ... 33

III.1.2.3 Iklim ... 33

III.1.3 Pemerintahan ... 33

III.1.4 Kependukan dan Tenaga Kerja ... 34

III.1.4.1 Penduduk ... 35

III.1.4.2 Tenaga Kerja ... 37

III.1.5 Sosial ... 38

III.1.5.1 Pendidikan ... 38

III.1.5.2 Kesehatan ... 39

III.1.5.3 Permasalahan Sosial ... 41

III.1.5.4 Agama ... 41

III.2 Tinjauan Lumpur Lapindo ... 41

III.2.1 Lokasi ... 41

III.2.2 Kondisi Fisik... 42

III.2.3 Karakter Lumpur Lapindo ... 44

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO ... 46

IV.1 Analisis Tapak dan Pemilihan Lokasi ... 46

IV.1.1 Kondisi Lumpur ... 46

IV.1.2 Jarak Dengan Pusat Semburan ... 47

IV.2 Analisis Kawasan Makro ... 48

IV.2.1 Pola Bermukim ... 49

(8)

ix

IV.2.2.1 Sarana Transportasi ... 50

IV.2.2.2 Sarana Penunjang Perekonomian ... 50

IV.2.2.3 Prasarana Penunjang Transportasi ... 52

IV.3 Analisis Kawasan Meso ... 53

IV.3.1 Jalur Jalan Permukiman ... 53

IV.3.1.1 Jalan Lurus ... 54

IV.3.1.2 Jalan Berkelok ... 56

IV.3.1.3 Jalan Persimpangan ... 58

IV.4 Analisis Mikro Permukiman ... 61

IV.4.1 Rumah Beserta Tanah ... 61

IV.4.2 Rumah Beserta Perkarangan dan Bangunan ... 62

IV.4.3 Rumah Kompleks ... 63

IV.4.4 Analisa Peruangan ... 64

IV.4.4.1 Analisis Pelaku Kegiatan ... 64

IV.4.4.2 Analisis Kegiatan ... 64

IV.4.4.3 Analisis Kebutuhan dan Ruang ... 65

IV.4.4.4 Tipologi Hunian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN KONSEP ... 76

V.1 Konsep Tapak ... 76

V.2 Konsep Permukiman Tumbuh ... 77

V.2.1 Konsep Struktur ... 77

V.2.2 Konsep Permukiman Tanggap Bencana ... 78

V.2.2.1 Struktur Belt Truss ... 78

V.2.2.2 Permukiman Modular ... 79

V.3 Konsep Sirkulasi ... 80

V.4 Konsep Bentuk Jaringan ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(9)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kebutuhan Luas Minimum Bangunan dan Lahan Untuk Rumah

Sederhana Sehat ... 22

Tabel 4.1. Kepadatan Berdasarkan Jarak dengan Jalan ... 50

Tabel 4.2. Kepadatan Disekitar Pasar Baru Porong... 51

Tabel 4.3. Pembahasan Titik Satu pada Jalan Lurus ... 54

Tabel 4.4. Pembahasan Titik Dua pada Jalan Lurus ... 54

Tabel 4.5. Pembahasan Titik Tiga pada Jalan Lurus ... 55

Tabel 4.6. Pembahasan Titik Empat pada Jalan Lurus ... 55

Tabel 4.7. Pembahasan Titik Satu pada Jalan Berkelok ... 57

Tabel 4.8. Pembahasan Titik Dua pada Jalan Berkelok ... 57

Tabel 4.9. Pembahasan Titik Tiga pada Jalan Berkelok ... 57

Tabel 4.10. Pembahasan Titik Empat pada Jalan Berkelok ... 57

Tabel 4.11. Pembahasan Titik Satu pada Persimpangan Jalan ... 59

Tabel 4.12. Pembahasan Titik Dua pada Persimpangan Jalan ... 60

Tabel 4.13. Pembahasan Titik Tiga pada Persimpangan Jalan ... 60

Tabel 4.14. Ruang Berdasarkan Kebutuhan Dasar Manusia ... 66

Tabel 4.15. Rata-Rata Penduduk per Rumah Tangga ... 67

Tabel 4.16. Kebutuhan Ruang Hunian ... 68

Tabel 4.17. Kebutuhan Ruang Hunian Dua Orang ... 69

Tabel 4.18. Kebutuhan Ruang Hunian Empat Orang ... 70

Tabel 4.19. Kebutuhan Ruang Hunian Lima Orang ... 71

Tabel 4.20. Kebutuhan Ruang Publik ... 73

Tabel 4.21. Kebutuhan Ruang Pelayanan ... 74

Tabel 4.22. Kebutuhan Ruang Parkir ... 75

(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Komponen Rumah atau Perkarangan Rumah ... 14

Gambar 2.2. Kelompokdan Komplek Rumah atau Pekarangan Rumah ... 14

Gambar 3.1. Simbol Kabupaten Sidoarjo... 31

Gambar 3.2. Lokasi Semburan Lumpur ... 42

Gambar 3.3. Peta Tanggul ... 44

Gambar 4.1. Kondisi Lumpur ... 47

Gambar 4.2. Pemetaan Wilayah Berdasar Jarak Kepada Pusat Semburan ... 48

Gambar 4.3. Kondisi Sebelum Terdampak ... 49

Gambar 4.4. Jarak Pusat Semburan Lumpur dengan Pasar Baru Porong ... 51

Gambar 4.5. Segitiga Penunjang Kota, Stasiun, Pasar, Ruang Publik... 52

Gambar 4.6. Kondisi Permukiman dan Jalan Dalam Area Terdampak Sebelum Terdampak ... 53

Gambar 4.7. Pemetaan Permukiman di Sepanjang Jalan Lurus ... 54

Gambar 4.8. Pemetaan Permukiman Pada Jalan Berkelok ... 56

Gambar 4.9. Pengamatan Persimpangan Pada Site Sebelum Terdampak ... 59

Gambar 4.10. Pemetaan Rumah dengan Komponen Rumah dan Pekarangan .... 62

Gambar 4.11. Pemetaan Rumah Berkomponen Tambahan Bangunan Lain ... 63

Gambar 4.12. Pemetaan Rumah dengan Jenis Komponen Kompleks ... 63

Gambar 5.1. Pemetaan Kondisi Lumpur, Area Hijau Terpilih sebagai Rencana Tapak ... 76

Gambar 5.2. Struktur Aquapolis ... 77

Gambar 5.3. Struktur Belt Truss ... 78

Gambar 5.4. Nakagin Capsule Tower ... 79

Gambar 5.5. Permukiman Sel (cul de sac) dan Permukiman Linear ... 80

Gambar 5.6. Konsep Permukiman Semi cul de sac ... 80

Gambar 5.7. Jejaring Bentuk Dasar ... 81

(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Blok Lampiran 2. Rencana Tapak

Lampiran 3. Denah Struktur Utama Lampiran 4. Denah Hunian

Lampiran 5. Denah Hunian Tipikal 1 Lampiran 6. Denah Hunian Tipikal 2 Lampiran 7. Denah Hunian Tipikal 3 Lampiran 8. Denah Hunian Tipikal 4 Lampiran 9. Tampak Permukiman

Lampiran 10. Tampak Permukiman Memanjang Lampiran 11. Potongan Permukiman

Lampiran 12. Potongan Permukiman Memanjang Lampiran 13. Skema Utilitas

Lampiran 14. Detil Struktur Aquapolis Lampiran 15. Perspektif

Referensi

Dokumen terkait

3.1.1 Peranan Director of Photography dalam film pendek Rumah Setelah Badai Dalam pembuatan film pendek Rumah Setelah Badai ini penulis bertugas sebagai seorang DOP yang memiliki

Bagi pihak BMT syirkah Muawanah NU Kramat cabang Purwokerto Bagi pihak BMT penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pemanfaatan

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

berjudul “Pengaruh Spread Of Interest Rate dan Kredit Bermasalah terhadap Return On Equity Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017”

ADE SYAHPUTRA L 4 Akademi Kebidanan Pamenang KQD Musabaqah Khaththil Qur'an Golongan Dekorasi 151302043 MELI PUSPITA PAMOLASARI P 5 Institut Seni Indonesia

Rumusan masalah pada penulisan skripsi ini adalah Pertama, karakteristik debitur dinyatakan wanprestasi akibat covid-19 dalam perjanjian jual beli secara angsuran Kedua,

Berdasarkan penelitian terdahulu (Putri dan Ferdinand; 2016) bahwa harga kompetitif berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, begitu juga pada penelitian Reven

Berdasarkan perancangan dan pembuatan termometer yang mempunyai keluaran suara yang telah dilakukan maka, dapat diambil kesimpulan bahwa termometer yang telah dibuat