• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Subsektor Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Subsektor Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

viii

ABSTRACT

Stock price reflects the value of a company. If the company achieved a good performance, the shares of the company will be in great demand by investors. Well accomplishments achieved by companies can be found in the financial statements published by the company. The purpose of this research is to test whether the variable ROA, ROE, NPM, and EPS have a partial and simultaneous effect on stock prices and to determine the most influential variables on stock prices. The sample used in this study is a sub-sector mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2007-2011 period.

This study uses multiple linear regression analysis that supported by t test and F test at the significance level 0.05. The results showed only variables ROA and EPS that have a partial effect on stock prices. While simultaneously, the variable ROA, ROE, NPM, and EPS significantly influence stock prices by 34.3% while the remaining 65.7% is influenced by other factors. The most influenced variable on company's stock price mining subsector is variable EPS that is equal to 29.59%.

(2)

ix

ABSTRAK

Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh para investor. Prestasi baik yang dicapai perusahan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah variabel ROA, ROE, NPM, dan EPS berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap harga saham dan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap harga saham. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan subsektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 – 2011.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda yang didukung dengan uji t dan uji F pada tingkat signifikansi 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel ROA dan EPS yang berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan, variabel ROA, ROE, NPM, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham sebesar 34.3% sedangkan sisanya sebesar 65.7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Variabel yang paling berpengaruh terhadap harga saham perusahaan subsektor pertambangan adalah variabel EPS yaitu sebesar 29.59% .

(3)

x

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

(4)

xi

2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal ... 7

2.1.1.2 Instrumen Pasar Modal ... 7

2.1.1.3 Pemain di Pasar Modal ... 8

2.1.2 Saham ... 9

2.1.2.1 Pengertian Saham ... 9

2.1.2.2 Jenis-jenis Saham ... 10

2.1.3 Laporan Keuangan ... 10

2.1.3.1 Pengertian dan Karakteristik Laporan Keuangan ... 10

2.1.3.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 12

2.1.3.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan ... 12

2.1.3.4 Analisis Laporan Keuangan ... 13

2.1.3.5 Rasio Keuangan ... 14

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 26

(5)

xii

3.2.5 Metode Analisis Data ... 30

3.2.6 Uji Hipotesis Penelitian ... 32

3.2.6.1 Uji t ... 32

3.2.6.2 Uji F ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 34

4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian ... 34

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 35

4.1.3 Metode Analisis Data ... 43

4.1.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 44

4.1.4.1 Uji t ... 44

(6)

xiii

4.1.5 Pembahasan ... 46 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 49 5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(8)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Sampel Perusahaan ... 25

Tabel II Definisi Operasional Variabel ... 27

Tabel III Deskripsi Variabel Penelitian... 34

Tabel IV Hasil Uji Outliers ... 37

Tabel V Hasil Perbaikan Uji Outliers ... 37

Tabel VI Hasil Uji Normalitas ... 39

Tabel VII Hasil Uji Multikolinearitas ... 40

Tabel VIII Hasil Perbaikan Uji Multikolinearitas ... 40

Tabel IX Hasil Uji Autokorelasi ... 42

(9)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Laporan Keuangan Lampiran B Harga Saham

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Sejalan dengan tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha, perusahaan membutuhkan dana yang besar dimana dana tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pinjaman dalam bentuk hutang atau menerbitkan saham di pasar modal. Pasar modal didefinisikan sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun hutang jangka panjang (Martalena dan Malinda, 2011:2). Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain. Dan juga manfaat pasar modal memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik. Untuk memilih instrumen keuangan yang akan diinvestasikan, seorang investor memerlukan informasi mengenai perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan.

(11)

2

Indonesia, 2007:3). Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain masyarakat dan pemerintah, pemasok dan kreditur, pemilik, manajemen perusahaan, investor, pelanggan dan karyawan. Dalam upaya untuk pembuatan keputusan yang rasional, pihak-pihak tersebut sebaiknya menggunakan suatu alat perhitungan yang mampu menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan. Salah satu alat yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti) (Harahap, 2006:297). Menurut Nafarin (2007:772) rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis laporan keuangan dan sangat bermanfaat dalam menafsirkan kondisi keuangan perusahaan (organisasi) dan menyusun anggaran. Hal yang harus diperhatikan dalam menafsirkan kondisi keuangan perusahaan adalah masa resesi dan inflasi karena laporan keuangan disusun dengan menggunakan catatan masa lalu. Menurut Kasmir (2008:110-208) rasio keuangan dapat diklasifikasikan menjadi rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas.

(12)

3

menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.

Harga saham akan dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut akan cenderung mengalami peningkatan. Sebaliknya, pada saat banyak orang menjual saham, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan (Pakarti dan Anoraga, 2001:60). Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh para investor.

Salah satu sektor yang diminati oleh para investor adalah pertambangan batubara. Batubara di Indonesia merupakan salah satu andalan sumber energi alternatif di luar minyak dan gas bumi. Endapan batubara tersebar cukup luas di wilayah Indonesia. Salah satu wilayah yang dianggap mempunyai potensi batubara yang sangat besar adalah pulau Kalimantan. Wilayah ini mengandung banyak sumberdaya batubara dengan ketebalan yang cukup bervariasi, terletak sampai kedalaman lebih dari 100 m, serta memiliki kemiringan yang tidak homogen. Kondisi ini memperlihatkan gambaran keuntungan untuk ditambang dengan metode tambang bawah tanah. Pada beberapa tempat lapisan batubara ini berada di bawah wilayah kawasan lindung, yang tertutup bagi kemungkinan diusahakan dengan metode tambang terbuka. Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan batubara yang melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah-wilayah ini, bahkan ada beberapa diantaranya telah melakukan kegiatan produksi.

(13)

4

kesejahteraan rakyatnya. Dari angka tersebut, diperkirakan ada sekitar satu miliar ton yang merupakan batubara pembuat kokas (cooking coal), yaitu jenis batubara terbaik dengan harga yang relatif tinggi. Sejauh ini, batu bara terbaik hanya ada di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Artinya, peluang untuk mengembangkan sektor pertambangan bagi Kalimanan Tengah, sangatlah besar. (http://coal-fenomena.blogspot.com/2011/08/investor-semakin-melirik-dunia-batubara.html) Industri batubara Indonesia yang berkembang dengan baik selama ini ditopang oleh kebijakan batubara pemerintah yang memperkenalkan investasi asing secara agresif. Dari segi jumlah produksi, terdapat kenaikan yang sangat signifikan dimana angka produksi 15 tahun lalu yang hanya sebesar 31 juta ton meningkat hingga 8 kali lipat pada tahun 2010 menjadi 256 juta ton. Dan dalam 5 tahun terakhir ini terlihat kenaikan produksi sebanyak 20 juta ~ 40 juta ton per tahun. Demikian pula dengan volume ekspor yang terus meningkat, dimana ekspor pada tahun 2010 telah mencapai angka 198 juta ton sehingga menempatkan Indonesia menjadi salah satu eksportir batubara terbesar di dunia. Dari yang sebelumnya eksportir minyak, Indonesia sekarang ini adalah negara importir minyak, yang menyebabkan batubara semakin menempati posisi yang penting menggantikan minyak dalam komposisi penggunaaan energi di Indonesia (http://coal-fenomena.blogspot.com/2011/08/ batubara-indonesia.html). Fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. Semakin banyak para investor pertambangan nasional maupun lokal yang melirik potensi pertambangan batubara di kawasan tersebut.

(14)

5

cukup tertekan akibat penurunan permintaan, terutama dari China, India dan Jepang. Selain itu, rencana Pemerintah menetapkan larangan ekspor raw material mulai 2014 dan penetapan pajak ekspor secara progresif diperkirakan semakin menekan industri tambang batubara. Beberapa analis menilai, saat ini tidak kondusif bagi pemodal untuk masuk ke saham-saham sektor komoditas tersebut. Sebab, harga batubara terus melorot sampai saat ini. Terlebih, secara fundamental, beberapa saham batubara mengalami penurunan margin laba bersih. Ini menandakan resiko usahanya bertambah besar. (Indikator Aktivitas Ekonomi September 2009).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH ROA, ROE, NPM, DAN EPS

TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2007-2011”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, identifikasi masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dan simultan antara variabel ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap harga saham perusahaan subsektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011?

(15)

6 1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan variabel ROA, ROE,

NPM, dan EPS terhadap harga saham perusahaan subsektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011.

2. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap harga saham perusahaan subsektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara lain:

1. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat mengimplementasikan pelajaran rasio keuangan ke dalam dunia nyata dan juga memberikan gambaran mengenai analisis harga saham menggunakan ROA, ROE, NPM, dan EPS.

2. Bagi investor, dapat membantu investor dalam mengevaluasi laporan keuangan dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan investasi.

(16)

49

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang dapat diambil dari hasil

penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan pengujian secara parsial variabel ROA dan EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini terlihat dari nilai sig yang lebih kecil dari 5%. Ini berarti bahwa Ha diterima. Sedangkan NPM ternyata tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H0 diterima.

Sedangkan hasil pengujian secara simultan variabel ROA, NPM, dan EPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham sebesar 32.5% sedangkan sisanya sebesar 67.5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

2. Variabel yang paling berpengaruh adalah ROA (Return On Assets) dikarenakan sejauh mana kemampuan perusahaan memanfaatkan assetnya untuk menghasilkan laba bersih. Oleh karena itu semakin tinggi ROA maka akan semakin banyak investor yang tertarik.

5.2Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini

(17)

50

1. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambah jumlah sampel perusahaan pertambangan sektor batubara lainnya, periode yang digunakan selanjutnya diperpanjang, dan menambah variabel-variabel rasio keuangan lainnya selain yang ada di dalam penelitian ini.

2. Bagi investor, dapat mengambil keputusan investasi dengan menganalisis variabel ROA sebagai variabel yang berpengaruh terhadap harga saham. Karena semakin tinggi nilai ROA suatu perusahaan berarti semakin tinggi pula laba yang dihasilkan perusahaan tersebut. Walaupun demikian, investor pun dapat melihat variabel lain seperti EPS yang juga sangat berpengaruh terhadap harga saham. 3. Bagi perusahaan, disarankan dapat mendistribusikan pendapatan kepada

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J. (2007). Akuntansi Pajak dengan Microsoft Excel. Cetakan II. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Anoraga, P., dan Pakarti, P. (2001). Pengantar Pasar Modal. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Baltagi, B.H. (2008). Econometrics. Fourth Edition. Spinger. Heidelberg.

Bastian, dan Suhardjono. (2006). Akuntansi Perbankan. Buku Dua, Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.

Brigham, E.F. dan Houston, J.F. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Hair. (2006). Multivariate Data Analysis .6th Edition. New Jersey: Pearson Plentice Hall

Hanafi, M., dan Halim, A. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. AMP YKPN. Yogyakarta.

Harahap, S.S. (2006). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Haryanto dan Sugiharto, T. (2003). Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta. Fakultas

Ekonomi. Universitas Gunadarma.

(19)

Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-UGM

Jogiyanto, H.M. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. BPFE-Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan 4. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kasmir. (2001). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Enam, Divisi Buku. Perguruan Tinggi PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Lestari, M.I., dan Sugiharto, T. (2007). Kinerja Bank Devisa dan Bank Non

Devisa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PESAT Vol. 2.

Mardiyanto, H. (2009). Intisari Manajemen Keuangan. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Martalena dan Malinda, M. (2011). Pengantar Pasar Modal. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Mukhtarudin dan Romalo, D.K. (2007). Pengaruh ROA, ROE, ROI, DER, dan Book Value per Share Pada Harga Saham Industri Properti Di BEJ. Jurnal Penelitian

dan Pengembangan Akuntansi. Nomor 1. Volume 1.

Munawir. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty.

Nachrowi, D. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis

Ekonomi dan Keuangan. LP FE Universitas Indonesia. Jakarta.

(20)

Nurmalasari, I. (2008). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga

Saham Emiten LQ45 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008.

Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Rinati, I. (2009). Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) dan

Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Rizkiansyah, A. (2011). Analisis Pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS Terhadap

Harga Saham Perusahaan Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas

Gunadarma Depok

Sasongko, N., dan Wulandari, N. (2006). Pengaruh EVA Dan Rasio-Rasio

Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Fakultas Ekonomi. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Sawir, A. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Kesebelas. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Supranto, J. (2009). Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi Ketujuh. Jilid Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Syamsuddin, L. (2001). Manajemen Keuangan Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Warren. (2005). Accounting-Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

(21)

www.duniainvestasi.com

www.idx.co.id

Referensi

Dokumen terkait

RESPON SISWA ATAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN GEOMETRI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFNYA PADA POKOK BAHASAN GEOMETRI BIDANG

Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo,

[r]

Laporan ini dibuat untuk menginformasikan hasil audit mengenai adanya praktik penyelesaian pekerjaan yang tidak benar karena adanya kelemahan kebijakan operasional

Analisis data dimulai dengan membuat proycksi usaha 10 ckor induk sapi PO untuk menghasilkan anak yang diinovasikan dengan pengembangan teknologi reproduksi dalam jangka waktu

1. Untuk mendapatkan daya maksimal pada kincir dibutuhkan kecepatan angin yang besar dengan keadaan yang stabil. Sebaiknya dilakukan pengambilan data lebih banyak,

Untuk mendukung pelaksanaan atas formula DAU tersebut dalam RAPBN 2011, DAU akan tetap diarahkan untuk: (1) mendukung fungsi DAU sebagai alat pemerataan kemampuan keuangan

logic model maupun logical framework. BPOM sudah menerapkan keduanya, sehingga dalam pelaksanaan pengembangan kerangka pikir tidak mengalami kesulitan. Kerangka pikir