• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Sembako : Suatu Kasus Pada Pedagang Sembako Di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Sembako : Suatu Kasus Pada Pedagang Sembako Di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

No Daftar : 117/UN.40.FPEB.1.PL/2013

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN PEDAGANG SEMBAKO (

Suatu Kasus Pada

Pedagang Sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Ekonomi

Oleh

TYAS SASETYOWATI 0 8 0 7113

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN PEDAGANG SEMBAKO (Suatu Kasus Pada

Pedagang Sembako di Pasar Pananjung Kecamatan

Pangandaran)

Oleh:

Tyas Sasetyowati

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Tyas Sasetyowati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEMBAKO (Suatu Kasus Pada Pedagang

Sembako di Pasar pananjung Kecamatan pangandaran)

Skripsi ini disetujui oleh:

Bandung, April 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ikaputera Waspada,MM Susanti Kurniawati, S.Pd.,M.Si

NIP. 19610420 198703 1 002 NIP. 19760111 200912 2 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, MM.

(4)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

i ABSTRAK

Judul : “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Pedagang Sembako” (Suatu Kasus Pada Pedagang Sembako Di

Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran). Penulis : Tyas Sasetyowati (0807113).

Pembimbing : Dr. Ikaputera Waspada,MM. Susanti Kurniawati, S.Pd.,M.Si.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penurunan pendapatan yang diperoleh para pedagang sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan terhadap pendapatan pedagang sembako. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah modal, perilaku kewirausahaan, persaingan sebagai variabel bebas (X) dan pendapatan pedagang sembako sebagai variabel terikat (Y).

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif analitik yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Pada penelitian ini angket digunakan sebagai alat pengumpul data. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan bantuan program Eviews 7.0. Penelitian ini memiliki populasi sebanyak 44 orang. Dikarenakan populasinya kurang dari 100 maka dalam penelitian ini semua pedagang atau populasi dijadikan subjek penelitian.

(5)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ii

(6)

Abstract

Title : "Analysis of Factors Affecting Revenue

Traders Groceries "(A Case On Groceries In The Market Traders Pananjung Pangandaran district).

Author : Tyas Sasetyowati (0807113). Supervisor : Dr. Ikaputera Waspada, MM.

Susanti Kurniawati, S.Pd., M.Si.

This research is motivated by a decrease in earned income traders Pananjung Market District groceries in Pangandaran. This study was conducted to determine the effect of capital, entrepreneurship and competitive behavior against income trader groceries. As the research object in this study is the capital, entrepreneurial behavior, competition as the independent variable (X) and groceries merchant revenue as the dependent variable (Y).

The research method that I use is that a descriptive analytic methods in researching the status of human groups, an object, a set of conditions, a system of thought, or a class of events in the present. Questionnaire used in this study as a data collection tool. While the analysis of the data used is multiple linear regression with the help of Eviews 7.0 program. This study has a population of 44 people. Because the population is less than 100 then all the traders in this study or the subject of the study population.

Partial results of the study showed that capital, entrepreneurship and competition behaviors significantly influence income merchants groceries. Then simultaneously capital, entrepreneurship and competition behaviors significantly influence the income of traders Pananjung Market District groceries in

Pangandaran. Through the coefficient of determination (R2), it is known that the three independent variables that affect or contribute 84.25% of the rise and fall of income as the dependent variable.

(7)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

BERITA ACARA KATA MUTIARA

ABSTRAK………….... i

KATA PENGANTAR………. ii

UCAPAN TERIMAKASIH……… iii

DAFTAR ISI………. v

DAFTAR TABEL……… x

DAFTAR GAMBAR……… xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang………... 1

1.2Rumusan Masalah……….. 11

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 11

1.3.1Tujuan Penelitian………... 11

1.3.2Manfaat Penelitian………. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka……… 13

2.1.1 Pendapatan……… 13

2.1.1.1 Pengertian Pendapatan……….. 13

2.1.1.2 Pendapatan UMKM……….. 15

2.1.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan……….. 16

2.1.2 Modal……… 19

2.1.2.1 Pengertian Modal………. 19

2.1.2.2 Jenis-jenis Modal……… 20

(8)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vii

2.1.3 Perilaku Kewirausahaan……… 22

2.1.3.1 Pengertian Perilaku Kewirausahaan……….. 22

2.1.3.2 Ciri-ciri Perilaku Kewirausahaan……….. 26

2.1.4 Persaingan………. 32

2.1.4.1 Pengertian Persaingan………... 32

2.1.4.2 Struktur pasar……… 32

2.1.4.3 Strategi Persaingan………... 44

2.1.4.4 Tujuan Persaingan………. 45

2.1.5 Penelitian Terdahulu……….……… 46

2.2 Kerangka Pemikiran……….. 52

2.3 Hipotesis……… 59

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………. 60

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian………. 67

3.7.1 Tes Validitas………. 67

3.7.2 Tes Reliabilitas……….. 69

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis………. 70

3.8.1 Teknik Analisis Data……… 70

3.8.1.1 Uji Asumsi Klasik………. 71

3.8.1.1.1 Uji Multikolinearitas……….. 71

3.8.1.1.2 Uji Heteroskedastisitas……….. 71

3.8.1.1.3 Uji Autokorelasi………. 72

3.8.2 Pengujian Hipotesis………... 73

(9)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

viii

3.8.2.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)….. 76

3.8.2.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2 )………. 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……….. 78

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian………. 78

4.1.2 Gambaran Umum Responden………. 79

4.1.2.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………... 79

4.1.2.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia……….. 81

4.1.2.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Usaha……… 82

4.1.2.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan……… 84

4.1.3 Uji Validitas Dan Reliabilitas………. 85

4.1.3.1 Uji Validitas……… 85

4.1.3.2 Uji Reliabilitas……… 87

4.1.4 Gambaran Umum Variabel Penelitian……… 89

4.1.4.1 Pendapatan Usaha Pedagang Sembako ………. 89

4.1.4.2 Modal usaha Pedagang Sembako……… 91

4.1.3.3 Perilaku Kewirausahaan Pedagang Sembako………….. 93

4.1.4.4 Persaingan Pada Pedagang Sembako……… 101

4.1.5 Hasil Analisis Data……… 106

4.1.6 Uji Asumsi Klasik……… 109

4.1.6.1 Uji Multikolinearitas……….. 109

4.1.6.2 Uji Heteroskedastisitas……….. 110

4.1.6.3 Uji Autokorelasi………. 113

4.1.7 Pengujian Hipotesis……….. 115

4.1.7.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)... 115

4.1.7.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)…… 117

(10)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ix

4.2 Pembahasan………. 118

4.2.1 Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan

Pedagang Sembako……… 119

4.2.2 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Pendapatan

Pedagang Sembako……… 121

4.2.3 Pengaruh Persaingan Terhadap Pendapatan

Pedagang Sembako……… 123

4.2.4 Pengaruh Modal, Perilaku Kewirausahaan Dan

Persaingan Terhadap Pendapatan Pedagang Sembako…… 127

4.3 Implikasi Pendidikan……… 130

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……… 133

5.2 Saran……….. 134

(11)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pendapatan Pedagang Sembako Periode

Agustus 2011–Januari 2012……… 7

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan…… 84

Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Perilaku Kewirausahaan………. 86

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Persaingan……… 87

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Kewirausahaan………… 88

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Persaingan………. 88

Tabel 4.9 Klasifikasi Rata-rata Pendapatan Perbulan Dalam Rentang Waktu Tiga Bulan……… 90

Tabel 4.10 Klasifikasi Rata-rata Modal Perbulan Dalam Rentang Waktu Tiga Bulan………. 92

Tabel 4.11 Skor Alternatif Jawaban Skala Likert………. 93

Tabel 4.12 Skala Penilaian Dan Penafsiran Variabel Perilaku Kewirausahaan……… 95

Tabel 4.13 Deskripsi Skor Capaian Variabel Perilaku Kewirausahaan Pedagang Sembako……… 97

Tabel 4.14 Skala Penilaian Dan Penafsiran Variabel Perilaku Kewirausahaan Pedagang Sembako……….. 101

(12)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

xi

Pedagang Sembako……….. 103

Tabel 4.17 Skala Penilaian Dan Penafsiran Variabel Persaingan Pedagang Sembako……… 106

Tabel 4.18 Hasil Regresi……… 108

Tabel 4.19 Hasil Identifikasi Heteroskedastisitas Uji Park………. 113

Tabel 4.20 Nilai Durbin Watson………. 114

Tabel 4.21 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)……….. 115

Tabel 4.22 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)………. 117

(13)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perolehan Keuntungan

Pada Pasar Persaingan Monopolistik……… 42

Gambar 2.2 Mengalami Kerugian Pada Pasar Persaingan Monopolistik……… 42

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran………. 59

Gambar 3.1 Statistik Durbin-Watson……… 73

Gambar 3.2 Uji Pihak Kanan……… 75

Gambar 3.3 Uji Pihak Kiri……… 76

Gambar 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 80 Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Usia……… 82

Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Lama Usaha……… 83

Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan……… 85

Gambar 4.5 Klasifikasi Rata-rata Pendapatan Perbulan Responden…….. 90

Gambar 4.6 Klasifikasi Rata-rata Modal Perbulan Responden………….. 92

Gambar 4.7 Grafik Sebar X1……….. 111

Gambar 4.8 Grafik Sebar X2……….. 111

Gambar 4.9 Grafik Sebar X3……….. 112

(14)

1

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Semenjak krisis ekonomi tahun 1997 perekonomian Indonesia semakin

terpuruk. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di sektor formal yang

menutup usahanya karena tidak mampu bertahan sehingga membawa dampak buruk

seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah

pengangguran di Indonesia semakin meningkat yang pada akhirnya kesempatan kerja

berkurang dan ketimpangan distribusi pendapatan semakin besar. Berbeda halnya

dengan yang dialami oleh perusahaan-perusahaan besar, usaha kecil justru masih bisa

bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi. Hal tersebut dikarenakan usaha kecil

lebih fleksibel dan tingkat ketergantungannya terhadap pembiayaan melalui kredit

perbankan tidak terlalu besar. Kebanyakan dari usaha kecil ini membiayai usahanya

dari modal sendiri atau keluarga.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mudrajad Kuncoro dalam Ary Setiawan

(2008) menyatakan bahwa “ Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti

tahan terhadap krisis dan mampu survive karena pertama, tidak memiliki utang luar

negeri. Kedua, tidak banyak utang ke perbankan karena mereka dianggap

unbankable, ketiga menggunakan input lokal”.

Kemampuannya bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi ternyata membuat

(15)

2

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memperbaiki kehidupan ekonominya. Usaha kecil yang tergolong ke dalam Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini perlu dikembangkan karena dapat

menciptakan kesempatan kerja. Hal tersebut diperjelas oleh Tulus Tambunan

(2002:22) bahwa:

UMKM di Indonesia sangat penting terutama dalam menciptakan kesempatan kerja. Pendapat ini didasarkan kenyataan bahwa, disatu pihak jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat berlimpah mengikuti jumlah penduduk yang besar dan dipihak lain usaha besar tidak sanggup menyerap semua pencari pekerjaan. Ketidak sanggupan usaha besar dalam menciptakan kesempatan kerja yang besar, disebabkan memang pada umumnya kelompok usaha tersebut relatif padat modal, sedangkan UMKM relatif padat karya.

UMKM tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan saja tetapi juga

memberikan kontribusi yang besar dalam upaya meningkatkan pendapatan bagi

masyarakat. Ary Setiawan (2008) juga mengatakan bahwa “Sejak tahun 2008 sampai

2011, tercatat ada sekitar 52,77 juta unit UMKM di Indonesia yang telah memberikan

lapangan pekerjaan cukup besar bagi masyarakat lokal yang ada di sekitar lokasi

usaha”. Itu artinya banyak masyarakat yang memperoleh pendapatan dari usaha kecil.

Kondisi ini tentu merupakan perkembangan baik bagi perekonomian Indonesia,

mengingat UMKM berperan penting sebagai saka guru dan penyelamat

perekonomian nasional sejak krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun

1997-1998.

Disamping itu, UMKM juga memiliki peran penting dalam menunjang

perekonomian nasional. Hal ini dapat kita lihat pada saat krisis ekonomi global yang

terjadi pada tahun 2008. Banyak negara-negara maju mendapatkan imbas yang cukup

(16)

3

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Indonesia tidak mendapatkan imbas yang begitu besar, dikarenakan Indonesia

mempunyai pengalaman dalam menghadapi krisis ekonomi tahun 1997 dan sektor

UMKM yang menjadi salah satu benteng perekonomian rakyat sehingga kondisi

ekonomi Indonesia tidak semakin terpuruk.

Keberadaan usaha kecil harus tetap dipertahankan dan dikembangkan agar

dapat terus berperan dalam meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat terutama

masyarakat pedesaan. Hal tersebut diperjelas oleh Mudrajad Kuncoro (2007 : 363),

bahwa:

Usaha kecil akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah angkatan kerja, pengangguran, jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan dan pembangunan ekonomi pedesaan. Jelas bahwa usaha kecil perlu dikembangkan dan mendapat perhatian karena tidak hanya memberikan penghasilan bagi sebagian besar angkatan kerja Indonesia, tetapi juga merupakan ujung tombak dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Dari pernyataan di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa usaha kecil di Indonesia

memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada

akhirnya akan meningkatkan dan memperlancar perekonomian negara.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada umumnya mempunyai

karakteristik sebagai suatu bisnis yang berskala kecil sampai sedang baik dalam

pengertian pendanaan, maupun jumlah tenaga kerja yang dipergunakan dalam

organisasi bisnis tersebut. Banyak sekali UMKM yang berpotensi untuk diangkat dan

digali menjadi salah satu bidang usaha yang menghasilkan keuntungan dan income

(17)

4

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bergerak di bidang perdagangan seperti pedagang sembako yang berada di pasar

Pananjung Kecamatan Pangandaran.

Pasar Pananjung merupakan pusat jual beli masyarakat Kecamatan

Pangandaran pada khususnya karena merupakan pasar induk yang ada di Kecamatan

Pangandaran. Bahkan banyak juga masyarakat diluar Kecamatan Pangandaran yang

berbelanja ke Pasar Pananjung karena dirasa lebih lengkap dibanding pasar lain.

Pasar Pananjung secara keseluruhan mencakup wilayah seluas 1,8 Ha. Luas ini terdiri

dari bangunan permanen (kios), los pasar, bango serta fasilitas umum. Kios atau toko

dibedakan dalam beberapa kelas mulai dari blok A sampai H tergantung dari letak

kios tersebut. Jumlah pedagang yang terdapat di pasar pananjung hingga saat ini

berjumlah 649 kios dan diantaranya ada pedagang sembako yang berjumlah 44 orang

dan sisanya terdiri dari pedagang pakaian, sepatu, sayuran, buah-buahan, toko besi,

toko emas, gerabah dan masih banyak lagi pedagang- pedagang lain yang berjualan

dengan produk yang berbeda.

Usaha berdagang sembako merupakan usaha yang cukup mendatangkan

keuntungan mengingat usaha ini menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Sembako

adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang terdiri dari sembilan jenis

kebutuhan pokok masyarakat. Adapun kesembilan bahan kebutuhan pokok sesuai

dengan keputusan Menteri Industri dan Perdagangan No. 115/MPP/KEP/2/1998

tanggal 27 Februari 1998 adalah sebagai berikut:

1. Beras

(18)

5

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Telur ayam

4. Daging sapi dan ayam

5. Susu

6. Gula pasir

7. Garam yang mengandung yodium

8. Minyak goreng dan margarin

9. Minyak tanah atau gas elpiji.

Namun berbeda halnya dengan pedagang sembako yang ada di Pasar

Pananjung. Mereka tidak menjual seluruh kebutuhan pokok yang tergabung dalam

sembako akan tetapi hanya menjual tujuh jenis kebutuhan dari sembilan kebutuhan

pokok diantaranya adalah beras, susu, telur ayam, gula pasir, garam, minyak goreng

dan margarin, serta minyak tanah atau gas elpiji. Selain kebutuhan pokok tadi

pedagang sembako yang ada di Pasar Pananjung juga menjual berbagai bahan

makanan seperti mie instan, tepung terigu, ikan sarden kalengan, kornet dll, kemudian

menjual berbagai macam makanan ringan, berbagai macam minuman, kebutuhan

untuk menunjang kebersihan dan kesegaran jasmani seperti sabun mandi dan sabun

untuk mencuci, shampo, pasta gigi, sikat gigi dll, berbagai macam rokok serta

obat-obatan.

Sebagai pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan pokok

pedagang sembako seharusnya tidak pernah sepi dibanjiri oleh pembeli karena ketika

pendapatan masyarakat mengalami penurunan mereka akan tetap membeli berbagai

(19)

6

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kebutuhan sehari-hari secara grosir maupun eceran, daerah Pangandaran merupakan

daerah wisata maka di waktu-waktu tertentu seperti menjelang hari raya besar dan

liburan pendapatan pedagang sembako di pasar Pananjung bisa lebih meningkat

karena lebih banyak konsumen yang berbelanja. Hal tersebut menunjukkan

banyaknya peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pedagang sembako untuk

meningkatkan pendapatannya.

Namun pada perkembangannya atau kenyataannya tidak demikian. Pada

perkembangannya usaha kecil seperti pedagang sembako sering kali mengalami

beberapa kendala atau permasalahan dalam menjalankan usahanya. Menurut

Mudrajad Kuncoro (2007:368), “Ada beberapa kendala yang dihadapi pengusaha

kecil dalam mengembangkan usahanya seperti tingkat kemampuan, keterampilan,

keahlian, manajemen sumber daya manusia, kewirausahaan, pemasaran dan

keuangan”.

Lemahnya kemampuan manajerial dan sumber daya manusia mengakibatkan

pengusaha kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik. Selain itu

globalisasi ekonomi yang terjadi saat ini ternyata memberikan dampak yang kurang

baik bagi para pengusaha kecil seperti pedagang sembako. Globalisasi ekonomi telah

melahirkan berbagai ritel modern seperti alfamart dan indomart yang saat ini juga

berkembang di daerah Pangandaran. Hal tersebut terbukti dengan terus bertambahnya

ritel modern dari waktu ke waktu bahkan ada beberapa diantaranya yang lokasinya

(20)

7

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kehadiran ritel modern ini berdampak negatif terhadap perkembangan

pedagang sembako. Adanya permasalahan yang dihadapi oleh pedagang sembako

membuat usahanya mengalami pasang surut. Hal tersebut dapat dilihat dari

pendapatan yang diperoleh para pedagang sembako periode Agustus 2011 sampai

dengan Januari 2012. Berdasarkan hasil penelitian awal pada 10 orang pedagang

sembako di pasar Pananjung diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1.1

Pendapatan Pedagang Sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran Periode Agustus 2011 – Januari 2012

(dalam ribu rupiah)

No Nama Toko Pendapatan

Agustus September Oktober November Desember Januari

1 Asep 55.500 44.000 55.000 55.000 60.300 44.300

2 Atin 137.000 89.000 80.000 90.000 90.000 85.000

3 Vina 80.000 89.000 89.000 87.800 88.100 80.000

4 Yati 70.000 54.000 52.000 60.980 72.000 68.000

5 Otong 113.000 114.000 111.000 98.000 111.000 97.000

6 Rizki 88.000 79.000 77.000 80.000 82.000 80.000

7 Assalam 110.000 109.000 100.000 105.000 106.000 102.000

8 Ferry 120.000 112.000 98.000 98.000 100.000 95.000

9 Hj. Iis 60.000 52.000 55.000 57.500 50.000 55.000

10 Yanti 50.000 47.000 48.000 45.000 47.000 48.000 Total

Pendapatan 883.500 790.200 765.000 777.280 806.400 754.300 Sumber: Data Hasil Pra Penelitian, diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada periode Agustus 2011 s-d

Januari 2012 pendapatan pedagang sembako berfluktuatif. Pada bulan September

hampir seluruh pendapatan pedagang mengalami penurunan. Hal itu dapat dilihat dari

(21)

8

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rp. 790.200.000,00 di bulan September. Berarti adanya penurunan pendapatan pada

bulan September sebesar 10,56%. Sama halnya seperti bulan September, pada bulan

Oktober pendapatan pedagang pun mengalami penurunan meskipun ada beberapa

diantara pedangan yang pendapatannya tetap tidak mengalami penurunan atau

kenaikan dan penurunan pada bulan oktober ini tidak terlalu besar seperti yang terjadi

pada bulan September. Kemudian pada bulan November dan Desember pendaptan

pedagang mengalami kenaikan setelah itu pada bulan Januari mengalami penurunan

kembali. Untuk lebih jelasnya hal tersebut dapat dilihat dalam tabel perkembangan

pendapatan pedagang sembako periode Agustus 2011 s-d Januari 2012 dibawah ini:

Tabel 1.2

Perkembangan Pendapatan Pedagang Sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran Periode Agustus 2011 - Januari 2012

(dalam ribu rupiah)

Bulan Rata-rata Pendapatan Persentase (%)

Agustus 88.350 0

September 79.020 -10,56%

Oktober 76.500 -3,18%

November 77.728 1,60%

Desember 80.640 3,74%

Januari 75.430 -6,46%

Sumber: Data Hasil Pra Penelitian, diolah

Seperti pada tabel 1.1, pada tabel ini pun menunjukkan adanya perkembangan

pendapatan yang naik turun. Meskipun perkembangan yang berfluktuatif itu sudah

biasa terjadi dalam sebuah usaha, namun dalam hal ini berfluktuatifnya pendapatan

pedagang sembako lebih cenderung pada penurunan pendapatan walaupun beberapa

(22)

9

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1,6% dan pada bulan Desember naik kembali sebesar 3,74%. Akan tetapi kenaikan

tersebut tidak begitu besar. Sedangkan penurunan pendapatan lebih sering terjadi

yaitu pada bulan September, Oktober dan Januari. Penurunan terbesar pun dialami

pada bulan September yaitu sebesar 10,56%. Adanya penurunan pendapatan

menunjukkan bahwa perkembangan usaha sedang tidak baik. Jika penurunan

pendapatan terus saja dibiarkan maka akan menimbulkan kelesuan pada usahanya

karena tidak dapat berkembang dan akhirnya berdampak pada kesejahteraan

pedagang itu sendri sebagai masayarakat.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada saat pra penelitian,

penurunan pendapatan terjadi karena sebagian besar dari para pedagang tidak

memiliki dana yang lebih untuk menambah persediaan barang dagangannya.

Sehingga ketika ada pembeli yang menginginkan barang dalam jumlah banyak dan

beragam dia tidak bisa memenuhinya, maka secara otomatis peluang untuk

mendapatkan pendapatan yang lebih besar akan hilang. Para pedagang rata-rata

membiayai usahanya dari modal sendiri atau keluarga. Jarang dari mereka yang

meminjam dana dari pihak bank untuk modal usahanya karena prosedurnya yang

terlalu sulit. Sehingga pedagang hanya menggunakan modal seadanya dari yang ia

miliki. Keterbatasan modal memang merupakan masalah umum yang dihadapi oleh

para pengusaha kecil sejak dulu dan itu terjadi di negara mana pun juga khususnya di

dalam kelompok negara berkembang seperti Indonesia.

Kemudian hadirnya pendatang baru yang memunculkan adanya persaingan.

(23)

10

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pada beberapa toko. Sehingga terkadang ketika ada pedagang baru pelanggan toko

suka berpindah tempat belanja karena pada dasarnya konsumen itu tidak hanya

sekedar membeli tetapi juga mencari kepuasan dan kenyamanan dalam berbelanja.

Selain itu ada diantara pedagang yang menjual barang dagangannya dengan harga

yang lebih murah. Biasanya pedagang yang seperti itu memiliki modal yang cukup

besar. Pedagang dengan modal yang besar akan membeli stock barang dari supplier

dengan jumlah yang cukup banyak. Sehingga pedagang tersebut bisa mendapatkan

potongan harga atas barang yang ia beli. Dengan begitu ia bisa menjual barang

dengan harga yang lebih murah dari pedagang lain. Hal tersebut akhirnya memicu

adanya persaingan diantara pedagang karena biasanya konsumen lebih menyukai

barang dengan harga yang murah apalagi jika kualitas barangnya sama.

Selanjutnya yang membuat pendapatan pedagang mengalami penurunan adalah

kurangnya pengalaman yang dimiliki oleh pedagang, pedagang juga kurang bisa

membaca peluang yang sekiranya akan mendatangkan pendapatan baginya. Padahal

jika dilihat banyak peluang yang dapat meningkatkan pendapatan pedagang sembako

di Pasar Pananjung seperti yang telah dijelaskan di atas. Akan tetapi para pedagang

kurang bisa melihat peluang tersebut dan memanfaatkannya dengan baik. Disamping

itu kurangnya inovasi yang dilakukan oleh pedagang, kebanyakan dari pedagang

masih menggunakan cara lama dalam menjalankan usahanya dan masih kurangnya

baiknya pengelolaan usaha.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menurunnya

(24)

11

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang dimiliki, perilaku kewirausahaan yang masih rendah dan adanya persaingan

yang semakin ketat diantara pedagang. Oleh karena itu dengan melihat permasalahan

di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pendapatan

pedagang sembako di Pasar Pananjung kecamatan Pangandaran. Adapun judul dari

penelitian ini adalah “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Pedagang Sembako” (Suatu Kasus Pada Pedagang Sembako di Pasar

Pananjung Kecamatan Pangandaran).

1.2Rumusan Masalah

Lingkup permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh modal terhadap pendapatan pedagang sembako di Pasar

Pananjung Kecamatan Pangandaran?

2. Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan pedagang

sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran?

3. Bagaimana pengaruh persaingan terhadap pendapatan pedagang sembako di

Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran?

4. Bagaimana pengaruh modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan terhadap

pendapatan pedagang sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yaitu:

1. Mengetahui pengaruh modal terhadap pendapatan pedagang sembako di Pasar

(25)

12

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Mengetahui pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan pedagang

sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran.

3. Mengetahui pengaruh persaingan terhadap pendapatan pedagang sembako di

Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran.

4. Mengetahui pengaruh modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan terhadap

pendapatan pedagang sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran.

1.3.2Manfaat Penelitian

1.3.2.1Manfaat Secara Teoritis

Adapun manfaat teoritis dari penelitian yaitu:

Memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu ekonomi,

khususnya ekonomi mikro terkait dengan pendapatan.

1.3.2.2Manfaat Secara Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian yaitu:

1. Bagi pedagang dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau bahan untuk kemajuan

dan keberhasilan usahanya.

2. Bagi penulis menambah wawasan mengenai ilmu ekonomi mikro dan

memberikan pengalaman dengan terjun langsung ke lapangan serta dapat

memberikan informasi, sumber pengetahuan, dan bahan kepustakaan atau

(26)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

60

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek penelitian yang digunakan terdiri dari variabel bebas

dan variabel terikat. Pendapatan pedagang sembako sebagai variabel terikat (Y) dan

modal, perilaku kewirausahaan serta persaingan sebagai variabel bebas (X). Subjek

penelitiannya adalah para pedagang sembako di Pasar Pananjung Kecamatan

Pangandaran.

1.2Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk

mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analitik. Metode deskriptif analitik menurut M. Nazir (2005 : 54) adalah “Suatu

metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Metode

deskriptif analitik merupakan penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari

pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau muncul pada saat penelitian

(27)

61

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.3 Populasi dan Sampel

1.3.1 Populasi

Populasi menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 174) adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi ini bisa berupa sekelompok manusia, nilai-nilai, tes, gejala,

pendapat, peristiwa- peristiwa, benda dan lain- lain. Adapun yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang sembako di pasar Pananjung kecamatan

Pangandaran yang berjumlah 44 orang dan sudah memiliki toko atau tempat usaha

yang tetap tidak berpindah- pindah.

1.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang ingin diteliti. Apa yang akan dipelajari dari sampel itu kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi tersebut. Oleh karena itu, sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif/mewakili (Sugiyono, 1994 :58).

Dikarenakan jumlah pedagang atau populsai dari objek penelitian di pasar

Pananjung Kecamatan Pangandaran kurang dari 100 yaitu hanya 44 orang, maka

dalam penelititan ini semua pedagang atau populasi dijadikan subjek penelitian. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan Suharsimi Arikunto (2010: 134) bahwa untuk

sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah

subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih. Oleh karena

itu sampel yang diambil sejumlah populasi yaitu 44 orang. Dengan demikian teknik

(28)

62

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

jenuh (sensus). Menurut Sugiyono (1994: 62) istilah lain dari sampling jenuh adalah

sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

1.4 Operasional Variabel

Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis, konsep analitis

maka perlu adanya penjabaran konsep. Operasional masing-masing variabel dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Konsep Variabel Definisi

Operasional /

(29)

63

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

uang atau asset b2. Nilai mobil yang dimiliki

(30)

64

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Hasrat akan

c1. Pedagang datang setiap hari ke toko dan melayani

(31)

65

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f. Tingkat energi

(32)

66

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut

Suharsimi Arikunto (2010 :172) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian

(33)

67

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yaitu berasal dari data yang langsung diperoleh dari pedagang sembako di Pasar

Pananjung sebagai responden melalui kuisioner atau angket.

1.6 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penggunaan daftar

pertanyaan yang telah disusun dan disebar kepada responden agar diperoleh data

yang dibutuhkan.

2. Studi dokumentasi, yaitu dengan memanfaatkan informasi-informasi yang berupa

laporan, catatan, serta dokumen yang berhubungan dengan masalah yang akan

diteliti.

3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari dan

memperoleh data dari buku, berbagai laporan penelitian para ahli, majalah, serta

media cetak dan media elektronik lainnya.

1.7 Pengujian Instrumen penelitian

1.7.1 Tes Validitas

Tes validitas ini hanya diterapkan pada variabel yang menggunakan skala

ordinal dengan indikator likert yaitu variabel perilaku kewirausahaan dan persaingan.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan

suatu alat ukur. Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut

(34)

68

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Product Moment dengan

bantuan program Microsoft Office Ecxel 2007 dengan rumus :

2.

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 211)

Dengan menggunakan taraf signifikan = 0,05 koefisien korelasi yang

diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r

dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung  r 0,05 tidak valid. Jika

instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya.

(Riduwan, 2008 : 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah

(35)

69

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.7.2 Tes Reliabilitas

Sama halnya seperti pada tes validitas, pada tes realibilitas ini juga hanya

diterapkan pada variabel yang menggunakan sekala ordinal dengan indikator likert

yaitu variabel perilaku kewirausahaan dan persaingan. Tes reliabilitas adalah tes yang

digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang

digunakan menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan

konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun

dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha

yang dibantu dengan menggunakan program Microsoft Office Ecxel 2007. Rumus

alpha sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 239)

Dimana: r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal n2

= Jumlah varians butir t2 = varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf

signifikansi pada = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r

(36)

70

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.8.1 Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan perlu diperhatikan dengan

pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian

ini adalah terdapat data ordinal. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data

tersebut harus diubah menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval

(MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval (MSI) dalam

pengukuran adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval. Data yang

dirubah atau dinaikan dari ordinal menjadi interval dalam penelitian ini yaitu data

mengenai perilaku kewirausahaan (X2) dan persaingan (X3).

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi

linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui

variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan. Alat bantu analisis yang

digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer Econometric Views

(EViews) versi 7.0. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk

mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas

dengan satu variabel terikat. Model Persamaan Regresi Linier Berganda, sebagai

berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 - β3X3 + e

Dimana :

Y = Pendapatan X2 = Perilaku Kewirausahaan

(37)

71

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.8.1.1Uji Asumsi Klasik

1.8.1.1.1Multikolinearitas

Istilah multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau

eksak (perfect or exact) diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Istilah

kolinearitas ganda (multicollinearity) menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan

linear yang sempurna. Jadi, multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear

antarvariabel independen. (Yana Rohmana, 2010 : 140-141).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas adalah

dengan uji derajat nol atau melihat korelasi parsial antar variabel independen dengan

bantuan program komputer Econometric Views (EViews) versi 7.0. Sebagai aturan

main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah

diatas 0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika

koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur

multikolinieritas (Agus Widarjono, 2005 : 135). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas dalam penelitian ini dilihat dari nilai R2 dan kolerasi parsial

antarvariabel independen.

1.8.1.1.2Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidak memiliki

varian yang sama (Gujarati, 2001 : 177). Heteroskedastisitas merupakan suatu

fenomena dimana estimator regresi bias, namun varian tidak efisien (semakin besar

(38)

72

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut

heteroskedasitas.

Salah satu cara untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah dengan

menggunakan metode informal (Grafik) dan metode yang dibantu dengan program

komputer Econometric Views (EViews) versi 7.0.

1.8.1.1.3Autokorelasi

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi

satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi

metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual

yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan

residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain

(Agus Widarjono, 2005 : 177).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model

regresi adalah dengan metode Durbin-Watson. Untuk uji metode Durbin Watson

dilakukan dengan program komputer Econometric Views (EViews) versi 7.0.

Durbin-Watson mengembangkan uji statistic yang disebut uji statistic d. Ada

tidaknya autokorelasi dapat dilihat dalam tabel uji statistic Durbin-Watson d sebagai

(39)

73

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2

Uji Statistik Durbin-Watson

Nilai statistik d Hasil

0 <d <dL Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif

dL≤ d ≤ du Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

du≤ d ≤ 4 - du Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif/negatif

4 – du≤ d ≤ 4 - dL Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

4 – dL≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi negatif

0 dL du 4 - du 4 - dL 4

Gambar 3.1 Statistik Durbin - Watson

(Yana Rohmana, 2010:195)

1.8.2 Pengujian Hipotesis

1.8.2.1Uji t (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual)

Bertujuan untuk mengkaji tingkat signifikan dari setiap variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y). Uji t adalah cara untuk membuktikan bahwa koefisien

regresi suatu model secara statistik signifikan atau tidak, dengan cara

Autokorelasi Positif

Ragu - ragu Tidak ada Autokolerasi

(40)

74

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

membandingkan t-hitung dengan t-tabel pada tingkat signifikansi tertentu, dengan

rumus sebagai berikut:

t = β

^ β

1

Se (β^1)

t = bk Sek

(Gujarati, 2001: 78)

 Uji hipotesis positif satu arah

a. Uji hipotesis satu arah variabel modal (X1) terhadap variabel pendapatan

(Y)

H0 : β1 ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif variabel modal (X1) terhadap

variabel pendapatan (Y).

Ha : β1 > 0, artinya terdapat pengaruh positif varibel modal (X1) terhadap

variabel pendapatan (Y).

b. Uji hipotesis satu arah variabel perilaku kewirausahaan (X1) terhadap

pendapatan (Y).

H0 : β2 ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif variabel perilaku

kewirausahaan (X2) terhadap pendapatan (Y).

Ha : β2 > 0, artinya terdapat pengaruh positif variabel perilaku kewirausahaan

(41)

75

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2 Uji Pihak Kanan

Kriteria uji t adalah sebagai berikut:

Jika nilai t-hitung > nilai t-tabel, maka: H0 ditolak dan Ha diterima artinya signifikan.

Jika nilai t-hitung < nilai t-tabel, maka: H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak

signifikan.

 Uji hipotesis negatif satu arah

Uji hipotesis satu arah variabel persaingan (X3) terhadap variabel

pendapatan (Y)

H0 : β3 ≥ 0, artinya tidak terdapat pengaruh negatif variabel persaingan (X3)

terhadap variabel pendapatan (Y).

Ha : β3 < 0, artinya terdapat pengaruh negatif variabel persaingan (X3) terhadap

(42)

76

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.3 Uji Pihak Kiri

Kriteria uji t adalah sebagai berikut:

Jika nilai -t-hitung < nilai -t-tabel, maka: H0 ditolak dan Ha diterima artinya

signifikan.

Jika nilai -t-hitung > nilai -t-tabel, maka: H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak

1.8.2.2Uji F (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Keseluruhan)

Pengujian F statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel

bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Untuk menguji rumusan hipotesis

diatas digunakan uji F dengan rumus :

F= (Sudjana, 1996: 385)

Hipotesis

 H0 : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel modal, perilaku

kewirausahaan dan persaingan (X1, X2 dan X3) terhadap variabel pendapatan

(Y).

1 R

 

n k ) 1 (k R

2 2

 

(43)

77

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 H1 : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh variabel modal, perilaku kewirausahaan

dan persaingan (X1, X2 dan X3) terhadap variabel pendapatan (Y).

Kriteria Uji F

1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya keseluruhan

variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y.

2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya keseluruhan

variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y.

1.8.2.3Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Menurut Gujarati (2001 : 98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka

yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas

terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur

kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi

total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. Nilai R2

berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2< 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin dekat, atau dengan kata lain model tersebut

dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat jauh atau tidak erat, atau dengan kata lain model

(44)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

133

4

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik

kesimpulan tentang pengaruh modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan terhadap

pendapatan usaha melalui suatu kasus pada pedagang sembako di pasar Pananjung

Kecamatan Pangandaran. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap pendapatan pedagang sembako di Pasar Pananjung.

2. Modal berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pendapatan usaha

pedagang sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran. Artinya semakin

besar atau meningkatnya modal yang dimiliki maka pendapatan yang diperoleh

akan semakin meningkat dan sebaliknya jika modal yang dimiliki kecil atau

mnurun maka pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.

3. Perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap

pendapatan usaha pedagang sembako di Pasar pananjung Kecamatan

Pangandaran. Artinya ketika perilaku kewirausahaan yang dimiliki pedagang

semakin meningkat maka pendapatan akan meningkat dan begitu pun sebaliknya.

4. Persaingan berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pendapatan.

(45)

134

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

untuk lebih unggul dari yang lain sehingga pendapatan semakin meningkat dan

begitu pun sebaliknya.

5.2Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis uraikan diantaranya sebagai berikut:

1. Para pedagang sembako di pasar Pananjung haruslah dapat memahami

faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya pendapatan yang diterima, baik

dari faktor modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan yang dimiliki atau pun

faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi pendapatan usaha pedagang,

guna mempertahankan kelangsungan usaha dan memperoleh pendapatan yang

tinggi.

2. Untuk meningkatkan pendapatan maka para pedagang harus meningkatkan

modalnya terutama modal lancar, yaitu uang kas dan persediaan barang dagangan

yang habis dalam satu kali putaran produksi atau kurang dari satu tahun. Modal

dalam sebuah usaha baik itu modal yang terdiri dari modal lancar dan tetap

haruslah tetap ada dan bahkan meningkat agar pedagang sembako mendapatkan

pendapatan yang lebih tinggi.

3. Pedagang haruslah meningkatkan perilaku kewirausahaannya dengan cara

memperluas wawasan dengan mencari informasi dari berbagai sumber baik dari

buku, televisi, internet atau sumber-sumber lainnya serta apabila ada kesempatan

para pedagang diharapkan dapat mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan

(46)

135

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kewirausahaan akan tercipta inovasi-inovasi dan kreatifitas yang pada akhirnya

dapat meningkatkan pendapatan. Serta pedagang akan cepat tanggap dalam

menghadapi kondisi lingkungan usaha yang selalu berubah setiap saat.

4. Sebagai upaya untuk menghadapi persaingan antar pedagang yang semakin ketat,

maka para pedagang harus lebih memotivasi diri sendiri untuk terus terpacu lagi

untuk lebih unggul dari pedagang lain dalam segala hal. Pedagang haruslah

menerapkan strategi persaingan yang tepat agar dapat bertahan dalam menghadapi

persaingan dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.

5. Untuk mendukung peningkatan wawasan atau pengetahuan para pedagang

tentang dunia usaha, sebaiknya pemerintah daerah setempat melalui instansi

terkait dapat ikut berperan serta dalam membantu para pedagang dengan cara

mengadakan pelatihan-pelatihan atau seminar tentang wirausaha bagi para

(47)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agus Widarjono. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta : EKONISIA FE UII.

Arief Rahman. (2010). Definisi dan Kriteria UKM menurut Lembaga dan Negara

Asing. [Online]. Tersedia :

http//www.gereliku.web.id/news/criteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm. [22 September 2012].

Ary Setiawan. (2008). Peran UMKM Dalam Mengatasi Krisis Dan Peran Serta

Dalam Perekonomian. [Online]. Tersedia

:http://www.scribd.com/doc/102335452/Usaha-Mikro-Kecil-dan-Menengah-UMKM-Indonesia. [5 September 2012].

Asmie Poniwati. (2008). “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Di Kota Yogyakarta”. Jurnal Neo-Bis. 2, (2), 197-210.

Bambang Riyanto. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta :

BPFE- Yogyakarta.

Case and Fair. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : Erlangga.

Damodar, Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar, Jakarta : Erlangga.

Eeng Ahman dan Yana Rohmana. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung

: Laboratorium Ekonomi dan Koperasi.

Fitra Dila Lestari. (2011). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Persaingan

Terhadap Pendapatan Pedagang Di Daerah Wisata Pantai Pangandaran

(Suatu Kasus Pada Pedagang Di Sepanjang Pantai Pangandaran Kabupaten

Ciamis). Skripsi Upi tidak dipublikasikan.

Henry Faizal Noor. (2007). Ekonomi Manajerial. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Iskandar Putong. (2010). Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta : Mitra

Wacana Media.

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. (2011). Metode Penelitian Survai. Jakarta :

(48)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia. (1998). Keputusan

Menteri Perindustrian dan perdagangan Republik Indonesia Nomor

115/MPP/KEP/2/1998.[Online].Tersedia:http://202.47.80.12/detail_peraturan.

[ 5 September 2012].

Meredith, Geoffrey. (2000). Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta : PT. Pustaka

Binaman Pressindo.

Mira Yuni Safitri Purwani. (2008). Pengaruh Persaingan Dan Perilaku

Kewirausahaan Terhadap Pendapatan Usaha (Suatu Kasus Pada Pedagang

Pakaian Dewasa di Mall Metro Tradae Center (MTC)). Skripsi Upi tidak

dipublikasikan.

Mudrajad Kuncoro. (2007). Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara Industri

Baru 2030. Yogyakarta : CV. ANDI.

Neti Budiwati dan Lizza Suzanti. (2010). Manajemen Keuangan Koperasi, Konsep

dan Aplikasi. Bandung : Laboratorium Ekonomi dan Koperasi.

Porter, Michael. (1994). Keunggulan Bersaing Menciptkan dan Mempertahankan

Kinerja Unggul. Jakarta : Binarupa Aksara.

Puji Astuti. (2005). Pengaruh Nilai Marjin Pemasaran Terhadap Pendapatan

Pengrajin Gula Kelapa di Desa Karang Duren Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang. [Online]. Tersedia :

http://www.scribd.com/doc/49694459/12/d-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendapatan. [30 September 2012].

Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Saifudin Azwar. (2011). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Offset.

Samuelson, P.A. & W.D.Nordhaus. (1996). Mikro Ekonomi Edisi Keempatbelas.

Jakarta : Erlangga.

Sadono Sukirno. (2005). Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja

(49)

Tyas Sasetyowati, 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setyawan Joe. (1994). Strategi Efektif Berwirausaha. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Sigit Sardjono.(2009). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Surabaya : Tiga N

Sri Haryani. (2010). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pada

Industri Paving Blok Nanjung. Skripsi Upi tidak dipublikasikan.

Staton, J. W. (1998). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Sugiyono. (1994). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT. Rineka Jakarta.

Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis. Jakarta : Salemba Empat.

Tavi Supriana dan Vita Lestari Nasution. (2010). “Peran Usaha TKI Purna Terhadap

Pengembangan Ekonomi Lokal Dan Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Usaha TKI Purna Di Provinsi Sumatera Utara”. Jurnal Makara Sosial

Humaniora. 14, (1), 42-50.

Tulus Tambunan. (2002). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta : Salemba

Empat.

………. (2009). UMKM di Indonesia. Bogor : Ghalia Indonesia.

Yana Rohmana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews.

Bandung : Laboratorium Pend. EKOP FPEB UPI.

Yeni Mirah Dwi Nursanti. (2009). Pengaruh Kredit Permodalan, Perilaku

Kewirausahaan Dan pengalaman Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Kecil.

Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. 4, (1), 53-64.

Zimmerer, Thomas W. (2008). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta

(50)

Tyas Sasetyowati, 2013

Gambar

Tabel 4.17       Skala Penilaian Dan Penafsiran Variabel Persaingan
Tabel 1.1 Pendapatan Pedagang Sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran Periode Agustus 2011 – Januari 2012
Tabel 1.2 Perkembangan Pendapatan Pedagang Sembako di Pasar Pananjung Kecamatan
Tabel 3.1 Operasional Variabel
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jika vektor arus listrik ( i ) tegak lurus dengan arah kerapatan fluks magnet (B), yang membentuk sudut 90 °, sehingga Sin θ = 0, maka besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang

Dari pemaparan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini penulis tertarik mengangkat judul penelitian “ Pengaruh Kualitas Layanan, Harga dan Promosi Terhadap Minat

Dalam beberapa penelitian terdahulu hubungan antara kondisi makroekonomi dalam aktivitas dan kinerja pasar modal, diantaranya telah dibuktikan oleh Heliyani, yang meneliti

Setelah melihat perbedaan antara tokoh Nahdlatul ulama dan tokoh Muhammadiyah yang terkait tentang hukum pembuatan kue berbentuk makhluk bernyawa, serta membandingkan

Alhamd li Allahi Rabb al-‘Alamin, la Hawl wala Quwwat illa bi Allah al- ‘Aliyy al-‘Adhim, dengan hanya Rahmat, Taufik serta Inayah-Nya penulisan skripsi yang berjudul

Penelitian yang dilakukan oleh Byabashaija dan Katono (2011) menyatakan bahwa perceived behavioral control (PBC) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat

Untuk menggunakan fasilitas ini seorang programmer hanya diharuskan memasukkan kelas kelas yang merupakan komponen dari Package.Package ini merupakan fitur dari Java 2 SDK yang

Mengajarkan klien atau keluarga tentang waktu resolusi sembelit; 10.Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan dengan tinggi serat; 11.11.kontrol berat badan klien secara