• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI LEMBAR KERJA SISWA KURIKULUM 2013 BIDANG IPA DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI Implementasi Lembar Kerja Siswa Kurikulum 2013 Bidang IPA Di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI LEMBAR KERJA SISWA KURIKULUM 2013 BIDANG IPA DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI Implementasi Lembar Kerja Siswa Kurikulum 2013 Bidang IPA Di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI LEMBAR KERJA SISWA KURIKULUM

2013 BIDANG IPA DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI

TAHUN AJARAN 2014/2015

Artikel Publikasi ini Diajukan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan oleh :

SITI MUNAWAROH

A 420110117

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

IMPLEMENTASI LEMBAR KERJA SISWA KURIKULUM 2013 BIDANG IPA DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI TAHUN AJARAN 2014/2015

Siti Munawaroh, Sofyan Anif

Universitas Muhammadiyah Surakarta Muna.munayya@gmail.com

Abstrak : Lembar Kerja Siswa (LKS) pada pembelajaran kurikulum 2013

merupakan salah satu cara untuk mengaktifkan siswa ketika pembelajaran. Namun faktanya terkadang guru tidak menerapkan LKS ketika pembelajaran, dan guru hanya menerapkan strategi ceramah (teacher center). Hal tersebut akan berpengaruh pada keterampilan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat implementasi dan mendeskripsikan implementasi LKS kurikulum 2013 bidang IPA. Selain itu juga bertujuan untuk mengeidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi LKS IPA kurikulum 2013 di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan strategi penelitian studi kasus. Sebagai subyek penelitian adalah kepala sekolah dan guru IPA SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumen dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik transkipsi, organisasi data dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa, tingkat implementasi LKS di buku IPA kurikulum 2013 di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali sebesar 9,25%. Implementasi LKS tersebut tergolong sangat kurang (rendah). Penerapan LKS yang sangat kurang (rendah) tersebut dikarenakan beberapa faktor antara lain sarana prasarana sekolah yang tidak memadai, kurangnya kemampuan guru dalam mengembangkan LKS dan sumber daya manusia yang rendah. Selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 juga tidak adanya pengawasan dari Diknas tentang pelaksanaan LKS. Berdasarkan simpulan, maka tidak diterapkannya LKS kurikulum 2013 bidang IPA berpengaruh kepada kurang terasahnya keterampilan siswa. Karena pembelajaran di kelas lebih banyak menggunakan strategi ceramah (teacher center) sehingga siswa hanya terfokus pada pemahaman materi tanpa harus melaksankan kegiatan atau praktikum.

(5)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan bagian penting dari pemerintah untuk meujudkan cita-cita bangsa. Untuk itu pemerintah membentuk kurikulum untuk menyeragamkan pendidikan di Indonesia agar tercapainya tujuan pendidikan yang telah direncanakan. Untuk itu dari tahun ke tahun pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terus berusaha menyempurnakan kurikulum demi tercapainya tujuan pendidikan. Dan kurikulum terbaru yang sedang diterapkan di sekolah adalah kurikulum 2013.

Pelaksanaan kurikulum 2013 berlaku untuk semua mata pelajaran umum termasuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA sebagai salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk menyiapkan siswa agar memiliki kemampaun literasi sains dan sikap ilmiah (Depdiknas, 2006). IPA sebagai mata pelajaran untuk mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, fakta-fakta tentang alam, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan proses penemuan

tentang alam yang memiliki sikap ilmiah.

IPA sebagai mata pelajaran wajib di sekolah, dimana perubahan kurikulum juga berpengaruh pada proses pembelajaran IPA. Dalam proses pembelajaran IPA baik secara tradisional maupun modern tidak lepas dari adanya buku teks IPA. Dalam kurikulum 2013 pemerintah melalui Kemendikbud telah menyiapkan buku teks untuk sebagai buku panduan pembelajaran yang berisi materi pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS). Sehingga guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat menggunakan LKS yang terdapat di buku teks IPA kurikulum 2013 terbitan Kemendikbud.

(6)

ke kegiatan praktikum sehingga keterampilan siswa akan terasah ketika menerapkan LKS.

Penerapan LKS dapat digunakan sebagai media untuk belajar aktif menurut Nerita (2012) bahwa belajar aktif sebagai suatu strategi dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif sehingga tercipta belajar mandiri. Dalam belajar aktif, siswa dan guru bersama-sama menciptakan suatu pengalaman belajar yang bermakna sehingga siswa dapat beraktivitas selama proses pembelajaran berlangsung dan melakukan sesuatu dengan aktif baik secara fisik maupun mental. Belajar aktif menuntut siswa untuk bersemangat, menyenangkan dan penuh gairah sehingga siswa merasa leluasa dalam berfikir dan beraktivitas.

Namun pada kenyataannya terkadang guru tidak menggunakan LKS sebagai media pembelajaran saat pembelajaran di kelas karena berbagai faktor yang mempengaruhinya. Sehingga guru hanya menggunakan strategi

konvensional saat pembelajaran yakni dnegan metode ceramah dimana siswa hanya terfokus pada pemahaman materi dan tidak mempraktikkan atau melakukan kegiatan untuk mengetahui gejala-gejala alam. Dan hal tersebut dikahwatirkan akan menurunkan prestasi belajar siswa baik secara akademik maupun ketermapilan.

METODE PENELITIAN

(7)

Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kasus. Menurut Sukardi (2006:166) penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, dilakukan dengan teknik pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Peneliti melakukan studi secara intensif melalui observasi pastisipatif untuk dapat mengetahui dan mengamati secara intens beragam fenomena untuk menarik kesimpulan secara umum. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui tingkat implementasi penerapan LKS dan mendeskripsikan tentang implementasi lembar kerja siswa IPA kurikulum 2013 di SMP Muhammadiyah 4 Sambi serta berbagai faktor yang mempengaruhinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengelolaan buku teks

Buku teks yang diterima oleh SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali kemudian di inventarisasi sesuai prosedur. Yakni diberi nomor buku dan dicatat di perpustakaan.

Kemudian buku dipinjamkan kepada siswa dimana siswa yang meminjam harus menuliskan namanya dalam selembar kertas. Hal ini tidak optimal dalam inventarisasi. Karena nama siswa yang meminjam buku hanya dicatat pada sebuah kertas dan kemungkinan kertas itu untuk hilang sangatlah tinggi. Di perpustakaan sekolah ini tidak ada buku atau komputer khusus untuk mendata nama-nama peminjam buku. Sehingga pengelolaan perpustakaan kurang optimal.

Implementasi LKS

(8)

mengetahui gejala-gejala alam. Namun guru IPA juga diberikan keleluasaan untuk membuat lembar kerja siswa secara mandiri.

Berdasarkan penelitian, buku teks kurikulum 2013 bidang IPA memuat 54 LKS dan hanya 5 LKS yang telah dilaksanakan, yaitu:

a. Mengidentifikasi gerak pada tumbuhan (BAB I)

b. Menganalisis peristiwa berdasarkan Hukum Newton (BAB I)

c. Pengamatan struktur morfologi dan anatomi akar (BAB III) d. Mengidentifikasi ciri-ciri serat

(BAB IV)

e. Mengidentifikasi bahan makanan dalam produk kemasan (BAB V)

Jika dihitung persentase implementasi LKS yakni:

� % = 9, %

Maka, implementasi penerapan LKS hanya 9,25 %, menurut Agung (2010:58) dalam Sukarman, konversi tingkat pencapaian/penerapan LKS tersebut tergolong kedalam kategori

“sangat kurang”. Hal tersebut

dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

Tidak diterapkannya lembar kerja siswa tersebut dikarenakan berbagai faktor, yakni sarana prasarana yang kurang memadai. Keadaan sekolah yang bukan termasuk sekolah unggulan sehingga sarana prasarana juga tidak begitu lengkap. Selain itu kemampuan guru dalam membuat lembar kerja siswa juga kurang. Hal lain yang mempengaruhi adalah sumber daya manusia di SMP Muhammadiyah 4 Sambi yang rendah, berdasarkan informasi yang diperoleh siswa di sekolah tersebut memiliki latar belakang keluarga kurang mampu. Selain itu ada beberapa siswa yang memiliki latarbelakang keluarga yang bermasalah, misalnya perceraian orangtua. Sehingga tidak semua lembar kerja siswa yang ada di buku teks dapat diterapkan. Hanya materi-materi tertentu saja yang dianggap mudah maka akan diterapkan di dalam pembelajaran.

Hubungan dengan prestasi

(9)

menilai keterampilan siswa. sehingga keterampilan siswa siswi SMP Muhammadiyah 4 Sambi kurang diperhatikan. Guru hanya memperhatikan pemahaman siswa tentang materi saja. Sesuai dengan penelitian Nyoman I Gita (2005) bahwa implementasi pendekatan kontekstual berbantuan LKS mengakibatkan suasana akademik cukup kondusif. Hal ini tercermin dari banyaknya siswa yang berani mengemukakan pendapat maupun mengajukan pertanyaan pada saat proses pembelajaran. Namun pada SMP karena jarang sekali menerapkan LKS maka suasana kondusif seperti yang dikemukakan Nyoman I Gita jarang terjadi saat pembelajaran.

Menurut penelitian Sutarman (2006) bahwa dalam Nina (2008) bahwa pemberian Lembar Kerja Siswa (LKS) memberi pengruh positif terhadap prestasi siswa, yaitu prestasi belajar siswa akan lebih baik. Hal itu tidak terjadi karena penerapan LKS yang masih minim di sekolah tersebut. Tidak terlaksananya LKS juga berpengaruh kepada keterampilan siswa. Berdasarkan

hasil wawancara strategi pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah. Metode ceramah hanya terfokus pada pemahaman materi saja. Sehingga siswa tidak ada kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berfungsi untuk membuktikan gejala-gejala alam. Maka dari itu, dengan tidak diterapkannya LKS sehingga keterampilan siswa juga kurang terasah.

Peran pemerintah

Peran pemerintah belum terlihat dalam hal ini. Berdasarkan hasil wawancara Subyek penelitian mengatakan bahwa tidak ada pengawasan maupun penyuluhan mengenai kegiatan penerapan LKS kurikulum 2013.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(10)

(sangat kurang). Tidak diterapkannya lembar kerja dikarenakan faktor sarana prasarana yang kurang memadai. Selain itu kemampuan guru dalam membuat lembar kerja siswa juga kurang. Hal lain yang mempengaruhi adalah sumber daya manusia yang rendah, sehingga tidak semua lembar kerja siswa yang ada di buku teks dapat diterapkan. Pengawasan dari pihak sekolah maupun pemerintah tentang penerapan lembar kerja siswa pun belum ada. Tidak adanya pengawasan tentang strategi pembelajaran yang diterapkan ketika pembelajaran juga membuat guru hanya menerapkan strategi pembelajaran yang dianggap praktis dan tidak merepotkan yakni strategi berceramah. Tidak diterapkannya lembar kerja siswa dalam pembelajaran mengakibatkan keterampilan siswa kurang terasah. Siswa hanya terfokus pada pemahaman materi saja tanpa mempraktekkan melalui praktikum atau kegiatan lain.

Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti mencoba

memberikan saran sebagai berikut: Guru harus meningkatkan pelaksanaan LKS ketika pembelajaran. Guru harus lebih kreatif dan inovatif ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Kepala sekolah hendaknya memantau pelaksanaan LKS ketika pembelajaran di kelas. Kepala sekolah mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan LKS kepada guru mata pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Aly dan Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ariesta, Nina. 2008. Implementasi Improving Learning Dengan Metode Lembar Kerja Siswa (LKS) Sebagai Usaha Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

(11)

Bahri, Syaiful D dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar. Jakarta: Renikia Cipta.

Benchmark. 2010. Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ferdiana, Sherlly, dkk. 2012. Pengembangan LKS Berbasis Berpikir Kritis Pada Materi Animalia. Unnes Journal of Biology Education: Semarang. Vol 1. No 1.

Furchan, Arief. 2007. Pengantar

Dalam Penelitian

Pendidikan. Surabaya: usaha Nasional.

Gita, Nyoman I. 2005. Implementasi Pendekatan Kontekstual Berbatuan LKS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas II SLTPN 4 Singaraja.

Jurnal pendidikan dan pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No 1 tahun XXXVIII.

Hidayati, Diah Nur. 2013.

Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Potensi Lokal Untuk Siswa SMP/MTs Kelas VIII. Skripsi. Yogjakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Indawati. 1999. Pengaruh Tugas

Tambahan pada

pembelajaran dengan

Menggunakan LKS terhadap Prestasi Belajar Kimia pada Kelas II SMU Angkasa Maros. Skripsi. Ujung Pandang : FPMIPA IKIP.

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan 2013.

Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Mulyasa E. 2013. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Nerita, Siska. 2012. Penerapan Strategi Sepak Bola Verbal Disertai LKS Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII MTsN Padang Sibusuk Kabupaten Sijunjung. E-jurnal Pelangi SRKIP PGRI Sumbar. Vol 4. No.2.

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar. Yogyakarta : Penerbit Diva Pres.

(12)

Puji, Mulyono. 2007. Kegiatan Penilaian Buku Teks. Bulletin BSNP, vol II/No.1.

Rahim, Aulia. 2013. Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum. Jurnal Pendidikan.

Rohaeti, El dkk. 2009.

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk SMP Kelas VII, VIII, dan IX. Artikel Penelitian FMIPA UNY.

Rustaman, N. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.

Sadirman, Arief S dkk. 2002. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana dan Ibrahim. 2007.

Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabet.

Sukrama, IGN Rai, Ketutu Pudjawan dan I Gede Wawan Sudatha. 2013. Pengembangan Compact Disk (CD) Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Semester II di SDN 3 Batubulan Kangin Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan. Universitas Pendidikan Ganesha.

Sulistyorini, Sri. 2007. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta: Tiara Karya.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan (UPI). 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media.

Wahono, Ade Suryana, Ucu Cahyana, Idun Kistinah, Arifatun Anifah, Budi Suryatin. 2013. Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

dimiliki seorang karyawan akan lebih tahu cara yang tepat untuk..

Project in Bekasi, Indonesia, within the framework of the Italian participation in cooperation schemes and programmes agreed. between the two

Variabel dukungan keluarga pun akan fokus ditujukan pada dukungan pasangan (suami). Jika ingin dilakukan penelitian yang lebih mendalam lagi, pegawai wanita yang sudah menikah

Tujuan : Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri, siklus hidup dan peranan tumbuhan paku bagi

 Peserta didik memperhatikan contoh soal mengenai gerak lurus berubah beraturan yang disampaikan oleh guru..?.  Guru memberikan beberapa soal mengenai gerak lurus berubah

5.. Dari hasil intervensi ini disusun arahan pengendalian konversi lahan sawah dengan mempertimbangkan kondisi dan karakteristik dari wilayah penelitian.

bulan depo progestin dengan peningkatan berat badan pada peserta KB di. Puskesmas Klego II

It is right-angled since the adjacent faces of the cube are perpendicular to one another, and it is isosceles as a result of the symmetry created by rotating the cube such that M N