~81£) Pikiran
Rakyat
(, Senin
7!t\
1 2
~
17
18
19
~) Jan G Peb
o Selasa 0 Rabu
456
7
20
21
22
o Mar OApr
OMei
----o Kamis .
Jumat
8
9
10
11
23
24
25
26
OJun
.Jul
0 Ags
o
Sabtu0
Minggu 12 13 14 1527 28 29 30 31
OSep OOlo.t ONov ODes
Rp 100 Juta untuk Sontekan
BANDUNG,
(PR).-Panitia
SeleksiNasionalMa-suk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) 2009 Lokal
(Pan-lok) Bandung menemukan
ba-rang bukti tindak kecuba-rangan
yang dilakukan peserta
SN-MPTN.Belakangandiketahui,
mereka berani membayar Rp
100jut a agar bisa loloske
per-guruan
tingginegeriyangdimi-nati.
Sekretaris Eksekutif
SN-MPTN 2009 Panlok Bandung
Asep Gana Suganda
menutur-kan,kecurangandilakukanoleh
lima belas peserta dan mereka
dinyatakan tidak lolos
SN-MPTN2009.
Namun,Asepbe-lum mau memerinci identitas
kelima belas peserta tersebut.
"Adayangmemakai kerudung,
ada yang tidak, adajuga
laki-laki. Mereka dari Kota
Ban-dung, luar Kota BanBan-dung, dan
luar Pulau J awa," katanya di
Sekretariat Panlok Bandung,
Kampus Institut Teknologi
Bandung, Kamis (2/7).
--
----Barang bukti yang disita ada-lah dua telefon seluler dan
handsfree berwarna krem
da-ri seorang peserta yang lokasi ujiannya di SMPN 2 Bandung. Namun, Asep pun menuturkan, mereka menggunakan alat
khu-sus sekali pakai yang diselip-kan di lubang telinga.
Jika melihat barang bukti ter-sebut, kemungkinan besar mo-dus yang digunakan adalah,
pe----
_.-AMAlIVA, 'PR'
PANITiA SNMPTN 2009 Panlok Bandung menunjukkan barang bukti kecurangan yang dilakukan lima belas peserta
SNMPTN kepada wartawan di Bandung, Kamis (2/7).
*pemberianjawaban, termasuk strategi penggunaan handsfree.
Dalam pertemuan di kafe, orangtua mereka pun hadir. Ok-num itu menuntut Rp 100 juta apabila peserta yang bersang-kutan diterima di PTN sesuai pi-lihan. "Orang tuanya itu kami tanyai. Mereka mengakuinya. ltu pun atas kemauan para sis-wa agar bisa masuk PTN," ujar-nya.
Kecurangan tersebut akan di-laporkan kepada panitia SN-MPTN 2009pusat. "Karenaka-mi kan'ranah akademis, jadi mungkin dengan tidak dilulus-kan saja," katanya.
Konsultasi Semen tara itu, Ketua SN-MPTN 2009 Panlok Bandung Adang Surahman menuturkan, kasus tersebut akan dikonsulta-sikan dengan ahli hukum sam-bil mengumpulkan barang buk-ti lainnya. "Apabila kuat, nanbuk-ti kemungkinan kami laporkan ke kepolisian," katanya.
Dengan kasus ini, pengawas-an SNMPTN tahun deppengawas-an diha-rapkan semakin ketat, terutama para pengawas hams mau me-meriksa peserta secara fisikoSe-lanjutnya, para pengawas hams jeli dalam mengamati gerak-ge-rik para peserta. "Biasanya me-reka bertingkah laku aneh," ujar-nya. (A-t67)***
---
KIi pin 9 Hum Q5 Un p Qd 2 009
serta menyampaikan pertanya-an melalui selulernya kemudi-an menerimajawabkemudi-an. ''Namun, itu masih kami pelajari, terma-suk mencari orang di belakang ini," ujarnya.
Kemungkinan, kelima belas peserta itu berada di bawah ko-ordinasi satu sumber. Saat me-nerimajawaban, mereka meng-gunakan kode-kode tertentu. "Contohnya, kalau Adikodekan ayam," katanya. Namun, kata dia,jawaban mereka tidak se-muanya benar sehingga untuk sementara disimpulkan tidak ada kebocoran soal.
Kecurangan itu sebenarnya sudah diketahui sejak hari per-tama SNMPTN, Rabu (1/7). Na-mun, tim Panlok Bandung tidak langsung "meringkus" peserta hari itujuga dengan alasan men-jaga ketertiban ujian dan kesta-bilan psikologis kelima belas pe-serta itu. Penyitaan barang buk-ti dan interogasi peserta dilaku-kan keesodilaku-kan harinya.
Berdasarkan hasil interogra-si, menurut Asep, pemilik ba-rang bukti mengaku menerima tawaran dari sese orang yang menjamin masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) sesuai de-ngan keinginan. Begitu mereka menyetujui, direncanakanlah pertemuan tli salah satu kafe un-tuk mempelajari
~
-
mekanisme