RISET HARIAN RISET HARIANRISET HARIAN RISET HARIAN
RISET HARIAN Rabu, 21 September 2011Rabu, 21 September 2011Rabu, 21 September 2011Rabu, 21 September 2011Rabu, 21 September 2011 HIGHLIGHT
HIGHLIGHTHIGHLIGHT HIGHLIGHT
HIGHLIGHT BEI STATISTICBEI STATISTICBEI STATISTICBEI STATISTICBEI STATISTIC
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET GRAFIK IHSG
GRAFIK IHSGGRAFIK IHSG GRAFIK IHSG GRAFIK IHSG
MARKET PREVIEW MARKET PREVIEWMARKET PREVIEW MARKET PREVIEW MARKET PREVIEW
Setelah mengalami kejatuhan hingga 82 poin, IHSG berhasil
rebound pada sesi akhir perdagangan dan ditutup hanya
terkoreksi 2,9 poin di posisi 3752,110. Hampir sepanjang perdagangan tekanan jual mendominasi transaksi, terutama akibat berlanjutnya aksi jual investor asing. Pelemahan rupiah atas dolar AS hingga sempat mencapai Rp.9035 kemarin turut memperburuk sentimen pasar, meskipun kemudian pada sore hari rupiah berhasil menguat sedikit ditutup di Rp.8980. Di pasar saham, penjualan bersih investor asing kemarin mencapai Rp.784,92 miliar. Sepanjang perdagangan September ini, asing telah melakukan penjualan bersih sebanyak Rp.3,89 triliun. Ini melanjutkan tren penjualan Agustus lalu yang mencapai Rp.8,45 triliun. Meningkatnya ketidakpastian atas penyelesaian utang Yunani telah menjadi alasan utama investor mengurangi investasinya di pasar saham. Situasi pasar kemarin juga diperburuk oleh penurunan peringkat utang Italia oleh S&P satu notch menjadi ‘A’ dari sebelumnya ‘A+’ dengan
outlook negatif. Namun kondisi pasar sedikit membaik pada
perdagangan sore menyusul berita Yunani telah membayar dua kupon bunga obligasi sebesar 769 juta euros yang jatuh tempo kemarin dan pasar merespon positif kemajuan yang dicapai dari hasil pembahasan utang Yunani antara Pemerintahan Yunani dengan dengan pihak kreditor. Hal ini memicu penguatan di sejumlah bursa utama di Uni Eropa tadi malam. Sementara pasar saham AS yang awalnya merespon positif perkembangan krisis utang di Uni Eropa tersebut kembali kehilangan gainnya setelah IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 4,3% menjadi 4%. Indeks DJIA di Wall Street tadi malam hanya naik tipis 7 poin atau 0,07% setelah sempat menguat hingga 149 poin. Hari ini perdagangan diperkirakan akan berlangsung bervariasi dengan kecenderungan terjadinya rebound terbatas. IHSG telah terkoreksi sekitar 12% sejak mencapai level tertingginya di 4195,724 pada perdagangan awal Agustus lalu. Level support IHSG ada di 3670 dan penguatan apabila terjadi akan menguji level psikologis di 3800. Pelaku pasar juga sedang menanti hasil FOMC Meeting dimana pasar berharap The Fed kembali mengucurkan paket stiumulus tambahan untuk mencegah terjadinya krisis keuangan global.
IHSG 3670-3794
- INTP siapkan USD 100 juta untuk bangun pabrik - Solusi Tunas patok harga IPO Rp. 3200-3800. - SMR Utama tawarkan harga IPO Rp. 600.
BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI
Elnusa Catat Kontrak US$ 108 Juta di Agustus 2011.
PT Elnusa Tbk (ELSA) mencatat kontrak US$ 108 juta hingga Agustus 2011. Sekitar 79% atau US$ 85 juta merupakan kontrak baru sepanjang delapan bulan terakhir. Sumbangan terbesar kontrak baru berasal dari pekerjaan Well Services di Kalimantan Timur. Divisi Oilfield Services (OFS) juga tengah mempersiapkan diri untuk memulai proyek coiled tubing, pumping nitrogen dan Snubbing slickline services senilai US$ 47 juta, dengan masa kontrak 5 tahun. (Detikcom)
Siam Cement Beli 30% Saham Chandra Asri Rp 3,76 Triliun. Perusahaan asal Thailand Siam Cement
Group melalui SCG Chemicals CO., Ltd. menguasai 30% saham PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) senilai Rp 3,76 triliun. Penandatanganan kerjasama beralihnya kepemilikan dilakukan antara Barito, Apleton ,dan Barito Pasific. Barito melepas 7,13% saham atau sebanyak 218.520.300 lembar saham. Sedangkan Apleton melepas 22,87% saham sebanyak 701.338.625 lembar. Kesepakatan harga saham yang dilepas adalah Rp 4.088 per lembar. SCG merupakan produsen kimia terintegrasi dengan produk olefin, styrene, monomer, polyethylene, polupropylene, dan polystyrene. (Detikcom)
Solusi Tunas Patok Harga IPO Rp 3.200-3.800 per Saham. PT Solusi Tunas Pratama Tbk menetapkan harga
saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada level Rp 3.200 - Rp 3.800. Dengan melepas 100 juta lembar saham, STP akan mendapat dana maksimal Rp 380 miliar. Perseroan saham yang akan dijual setara 16,7% dari seluruh kepemilikan STP. Perseroan perseroan juga akan melaksanakan program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan (management and employee stock allocation/MESA). Dana hasil IPO sebanyak 35% akan digunakan perseroan untuk investasi pembangunan menara dalam kurun waktu 2011 sampai 2013. Lokasi pembangunan menara-menara tersebut di sekitar Jabodetabek, Bali dan Sumatera. Sementara sebanyak 50% dari dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi menara-menara yang sudah ada dalam kurun waktu yang sama. Sedangkan sisanya dipakai untuk kebutuhan modal kerja. (Detikcom)
KIJA akan Terbitkan MEN Valas USD150 Juta. PT
Kawasan Jababeka tbk (KIJA) berencana menerbitkan mandatory exchangeable notes (MEN) berdominasi dolar senilai USD150 juta pada akhir tahun ini. Ditambahkannya, dana sebanyak USD110 juta tersebut, akan dialokasikan untuk pembangunan dry port sebanyak USD55 juta dan USD55 juta untuk pembangunan lebih lanjut Bekasi Power. Sementara sisanya sebesar USD40 juta,akan digunakan perseroan untuk pengembangan lahan. (Okezone)
IPO, SMR Utama Tawarkan Rp600/Saham. PT
SMR Utama Tbk berencana menawarkan saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 500 juta saham atau setara dengan 33,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 per saham. Harga saham PT SMR Utama yang ditawarkan pada masyarakat sebesar Rp600, dengan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas selaku penjamin emisi efek (underwriter). Perseoran menargetkan, dana hasil IPO ini akan digunakan untuk menambah modal disetor sejumlah Rp250 miliar atau 87,72 persen dari to-tal dana. (Okezone)
INAF Menyiapkan Rp 50 Miliar Untuk Menggenjot Produksi. Emiten farmasi pelat merah PT Indofarma Tbk
(INAF) berencana menggenjot produksi obat-obatan, terutama obat generik. Manajemen INAF sudah menyiapkan dana senilai Rp 50 miliar untuk mendukung ekspansi produksi. Dana tersebut berasal dari kredit investasi yang dikucurkan Bank Mandiri. INAF akan menggunakan dana tersebut untuk memperbaiki mesin-mesin yang sudah ada sehingga bisa lebih efisien dan produktif. (Kontan Online)
INTP Siapkan Dana USD 100 Juta. PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akan membangun pabrik baru berkapasitas 2,5 juta ton di Pati, Jawa Tengah pada 2012. Tahun depan perseroan siap menggelontorkan dana USD 100 juta. INTP siap merampungkan proyek tersebut pada 2014. Total Investasinya mencapai USD 300 juta. Namun perseroan akan mengucurkan dananya secara bertahap. Sumber pendanaan berasal dari kas internal namun INTP tetap terbuka mencari pendapatan eksternal jika kas tidak mencukupi.Karena tahun depan investasi INTP tidak hanya pada pabrik, perseroan juga perlu menganggarkan belanja modal. (Investor Daily).
Sepanjang Agustus, Penjualan Alat Berat UNTR Turun 19%.Pada Agustus tahun ini, penjualan alat berat
PT United Tractors Tbk (UNTR) turun sekitar 19% dibandingkan bulan sebelumnya. Sepanjang Agustus perseroan hanya berhasil menjual sebanyak 589 unit alat berat, dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 728 unit. Namun, manajemen perseroan menyebut, penjualan pada Agustus tahun ini lebih tinggi dibanding penjualan pada periode serupa di tahun lalu yang hanya 453 unit. (Kontan Online)
SAHAM PILIHAN
INTP 12850-14300. Aksi jual investor asing dalam beberapa sesi perdagangan terakhir turut menekan pergerakan
harga saham Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Harga sahamnya kemarin jatuh hingga Rp.12850, harga terendahnya sejak perdagangan 21 Januari 2011 lalu, namun ditutup di Rp.13250. Pada harga Rp.13250 harga saham INTP ditransaksikan pada PE 13,6x. Tahun lalu harga saham perseroan ditransaksikan dengan PE terendah 14,3x dan tertinggi 22x. Kinerja INTP pada semester pertama tahun ini (1H11) tumbuh positif. Pendapatan bersih tumbuh 18,12% mencapai Rp.6,33 triliun dan laba bersih tumbuh 5,2% mencapai Rp.1,72 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.1,64 triliun. Tahun ini, berdasarkan konsensus, pendapatan bersih tumbuh 18,3% mencapai Rp.13,17 triliun dan laba bersih tumbuh 12,04% mencapai Rp.3,61 triliun. Peningkatan kinerja ini sejalan dengan pertumbuhan bisnis semen di pasar domestik sepanjang tahun ini. Konsumsi semen di pasar domestik periode Januari hingga Agustus tahun ini telah menembus 30 juta ton, atau tumbuh 13% dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar 27 juta ton. Sebanyak 70% penjualan semen di pasar domestik diserap untuk aktivitas pembangunan properti dan infrasrtuktur. Penjualan semen terbanyak masih di Pulau Jawa mencapai 16,75 juta ton, tumbuh 15% dari periode yang sama 2010 sebesar 14,54 juta ton. Tahun ini diperkirakan konsumsi semen nasional mencapai 41 juta ton dan tahun depan sebanyak 63 juta ton. Konsumsi semen terbesar di Jawa tersebut memberikan keuntungan bagi bisnis semen INTP mengingat produknya selama ini menguasai pangsa pasar di Jawa. INTP juga berencana membanguan pabrik semen baru berkapasitas 2,5 juta ton di Pati Jawa Tengah tahun depan. Dari sisi valuasi, EV per ton kapasitas, pada harga Rp.13200 saham INTP ditransaksikan dengan EV sebesar USD254/ton (berdasarkan asumsi 1USD=Rp.9000), masih jauh lebih murah ketimbang biaya membanguan pabrik semen baru dengan kapasitas yang sama sekitar USD300/ton saat ini. Target harga saham perseroan berpeluang mencapai Rp.17500 dengan PE 18x proyeksi laba 2011. Secara technical, harga sahamnya berpeluang rebound setelah menyentuh level Rp.12850, dengan target harga terdekat mencapai Rp.14300. Maintain Buy
SAHAM PILIHAN
BORN 1110-1250. Setelah terkoreksi dalam beberapa sesi perdagangan terakhir, harga saham BORN kemarin
berhasil rebound di tutup di Rp.1150. Ini mengindikasikan sinyal positif mulai meningkatnya animo beli pasar atas saham produsen batubara kalori tinggi (kokas) ini. Dari sisi kinerja, sepanjang paruh pertama 2011 (1H11) BORN membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 3945% mencapai Rp.1,25 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 yang hanya Rp.20,97 miliar. Pendapatan bersih perseroan pada periode tersebut tumbuh 159,74% mencapai Rp.4,18 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.1,61 triliun. Target pendapatan bersih dan laba bersih BORN tahun ini diperkirakan bakal terlampaui dengan pencapaian kinerja paruh pertama tersebut. Berdasarkan konsensus analis, pendapatan bersih dan laba bersih perseroan tahun ini diperkirakan masing-masing mencapai Rp.6,15 triliun dan Rp.1,72 triliun. Pada harga Rp.1150, saham BORN ditransaksikan dengan PE sekitar 12,2x proyeksi laba 2011 dan PE 8,6x proyeksi laba 2012. Saat ini harga saham emiten batubara yang listed di BEI rata-rata ditransaksikan pada PE 13,3x proyeksi laba 2011. Target harga saham BORN untuk jangka panjang setahun ke depan diperkirakan bisa mencapai Rp.1700-Rp.1800 dengan asumsi pertumbuhan laba bersih sekitar 41% dan PE rasio 13x-14x. Pada harga saat ini di Rp.1150, potensi penguatan harga sahamnya bisa mencapai 56% untuk setahun ke depan. Sedangkan berdasarkan technical, target harganya terdekat bisa mencapai Rp.1250 dengan level support ada di Rp.1110. Maintain Buy.
Perhatikan : ASII 63400-67800 Buy ITMG 44700-46000 Buy BUMI 2500-2775 Buy SMGR 8300-8700 Buy ELTY 130-141 Buy BMRI 6200-6600 Buy BRMS 690-750 Spec Buy LPCK 1860-1980 Buy ENRG 170-185 Buy
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
