• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei melalui kegiatan wawancara,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei melalui kegiatan wawancara,"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

26 4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei melalui kegiatan wawancara, observasi, pengukuran lapangan dan laboratorium. Untuk menjawab permasalahan sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka dapat dibuat skema seperti Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Skema Tahapan Penelitian Ide penelitian Studi Kepustakaan Penyusunan Proposal Pengumpulan Data Sekunder Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Wawancara dan Observasi Pengambilan Sampel Limbah Cair Analisa Laboratorium Pemenuhan Baku Mutu Limbah Cair

Rumah Sakit Analisis Data

Kinerja Pengelolaan Limbah Cair Rumah Sakit

(2)

Lokasi penelitian (Gambar 4.2) dilakukan pada seluruh rumah sakit yang memiliki sarana rawat inap di wilayah Kota Denpasar. Adapun lokasi penelitian adalah rumah sakit yang ditunjukkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Lokasi Penelitian

No. Nama Rumah Sakit Kepemilikan

1. RSUP Sanglah RS Pemerintah Pusat

2. RSUD Wangaya RS Pemerintah Kota

3. RSAD XVI Denpasar RS Pemerintah Pusat

4. RS Bhayangkara Denpasar RS Pemerintah Pusat

5. RSU Dharma Usadha RS swasta

6. RSU Surya Husadha Denpasar RS swasta

7. RSU Surya Husadha Ubung RS swasta

8. RSU Prima Medika RS swasta

9. RSU Sari Dharma RS swasta

10. RSU Kasih Ibu Denpasar RS swasta

11. RSU Puri Raharja RS swasta

12. RSU Dharma Yadnya RS swasta

13. RSU Manuaba RS swasta

14. RSU Bhakti Rahayu RS swasta

15. RSU Bali Royal Hospital RS swasta

16. RSU Bali Medistra RS swasta

17. RSIA Puri Bunda RS swasta

18. RSIA Harapan Bunda RS swasta

19. RSIA Puri Kawan Sejahtera RS swasta Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar (2011)

Berdasarkan data pada Tabel 4.1, terdapat 19 rumah sakit umum di Kota Denpasar, terdiri dari 4 rumah sakit umum dikelola pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah dan 15 rumah sakit umum dikelola oleh swasta.

(3)

Gambar 4.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan Juni 2013 terhitung dari tahap persiapan sampai pembahasan hasil penelitian.

(4)

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil jawaban wawancara, pengamatan lapangan dan pengukuran kualitas air limbah yang berasal outlet IPAL rumah sakit, sedangkan data sekunder didapatkan dari data-data terkait pengelolaan lingkungan rumah sakit khususnya dalam upaya pengelolaan limbah cair rumah sakit. Selain itu, juga dilakukan pengukuran kualitas air limbah rumah sakit meliputi parameter fisik yaitu temperatur dan TSS, parameter kimia yaitu pH, BOD, COD, NH3 bebas, dan PO4 serta parameter mikrobiologi yaitu total kuman golongan coli.

4.4 Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti sesuai dengan pada penelitian sebagai berikut :

1. Kewajiban ketersediaan sarana pengolahan limbah cair pada setiap rumah sakit dan seluruh limbah cair yang hasilkan diolah pada sarana tersebut, mengacu kepada perundang-undangan yang berlaku.

2. Kualitas efluent atau buangan limbah cair dari rumah sakit di wilayah Kota Denpasar, yaitu parameter fisik yaitu temperatur dan TSS, parameter kimia yaitu pH, BOD, COD, NH3 bebas, dan PO4 serta parameter mikrobiologi yaitu total kuman golongan coli. Kualitas limbah cair dibandingkan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007, tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup. Adapun metode serta peralatan analisis yang digunakan mengikuti pedoman Standart

(5)

methods for examination of water and waste water (APHA, 1995), seperti

ditunjukan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2

Parameter Kualitas Air Limbah dan Metode Analisis serta Alat yang Digunakan

No Parameter Satuan Metode Analisis Alat Analisis Fisika :

1. Temperatur oC Pemuaian air

raksa

Thermometer 2. Total Suspanded Solid

(TSS)

mg/l Gravimetrik Timbangan analitik Kimia :

3. pH - - pH meter

4. BOD mg/l Titrimetrik Buret

5. COD mg/l Titrimetrik Buret

6. NH3 bebas mg/l Nessler Tabung Nessler

7. PO4 mg/l Spektrofotometrik Spektrofotometer Mikrobiologi :

8. Total coliform Coli/100

ml MPN

Sumber : APHA (1995)

3. Pengukuran kinerja pengelolaan limbah cair rumah sakit masing-masing rumah sakit adalah total penilaian variabel sarana pengolahan limbah cair, variabel metode pengelolaan limbah cair, variabel sumber daya manusia pengelola limbah cair dan variabel anggaran pengelolaan limbah cair. Variabel yang diteliti pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.3.

(6)

Variabel Penelitian No Variabel Indikator (1) (2) (4) 1. Sarana pengolahan limbah cair 1. 2. 3. 4. 5.

Ketersediaan IPAL dan sumber limbah cair yang diolah

Saluran pembuangan limbah cair tertutup dan kedap air

Saluran pembuangan limbah cair terpisah dengan saluran limpasan air hujan

Ketersediaan alat ukur debit limbah cair dan melakukan pencatatan debit harian

Kualitas limbah cair (pemenuhan baku mutu). 2. Metode pengelolaan limbah cair 1. 2. 3. 4. 5.

Kebijakan pengelolaan limbah cair SOP pengolahan limbah cair

Izin pembuangan limbah cair (IPLC)

Periode pemantauan kualitas limbah cair dan pemenuhan parameter baku mutu

Pelaporan pengelolaan limbah cair. 3. Sumber daya

manusia pengelola limbah cair

1. 2..

Struktur organisasi pengelola limbah/lingkungan Jumlah personil dan pendidikan

4. Anggaran pengelolaan limbah cair

1. Memiliki anggaran khusus untuk operasional dan pemeliharaan IPAL.

Dalam menyusun kriteria kinerja pengelolaan limbah cair rumah sakit mengacu pada Pasal 7 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 58 Tahun 1995 (Kementerian Lingkungan Hidup, 1995), instrumen penilaian laboratorium lingkungan daerah (Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali Nusra, 2011) dan standar operating prosedur pengelolaan air limbah (Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, 2012).

(7)

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Pengukuran kinerja pengelolaan limbah cair rumah sakit.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja pengelolaan limbah rumah sakit adalah kriteria yang disusun yang terdiri dari variabel dan indikator untuk mengevaluasi pengelolaan limbah cair rumah sakit (Lampiran 1).

2. Pengukuran Kualitas Air Limbah Cair.

Alat-alat yang digunakan untuk pengambilan sampel air limbah cair adalah sebagai berikut :

a. Botol sampel.

b. pH meter untuk mengukur pH (pengukuran in situ). c. Kamera digital untuk merekam data fisik lapangan.

d. Geographic Position System (GPS) untuk menentukan koordinat/posisi rumah sakit.

4.6 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi beberapa tahap sebagai berikut :

1. Melakukan observasi ketersedian instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Prosedur penelitian dilakukan dengan wawancara dengan daftar pertanyaan, pengamatan lapangan dan pengambilan data primer di lapangan terkait pengelolaan lingkungan yang terdiri atas beberapa variabel dan indikator yang telah ditentukan.

(8)

Pengukuran terhadap kualitas limbah cair terdiri atas dua tahap yaitu : a. Pengambilan sampel.

Air sampel diambil pada outlet instalasi pengolahan air limbah (IPAL) rumah sakit – rumah sakit di wilayah Kota Denpasar. Apabila rumah sakit tidak memiliki IPAL atau limbahnya dioleh secara konvensional dengan septik tank maka tidak dilakukan pengambilan sampel.

b. Pemeriksaan kualitas limbah cair rumah sakit.

Pemeriksaan kualitas limbah cair rumah sakit dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis langsung di lapangan (in situ) untuk parameter yang sifatnya cepat berubah seperti pH, sedangkan untuk parameter lainnya dianalisis pada Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali. Parameter-parameter yang diukur dalam penentuan kualitas limbah cair rumah sakit mengacu pada Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Lingkungan dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.

3. Kinerja Pengelolaan Limbah Cair Rumah Sakit

Kinerja pengelolaan limbah cair rumah sakit yaitu dengan cara: a. Panelis

Menyiapkan panelis yang sesuai dengan kompetensinya meliputi akademisi, praktisi/operator IPAL dan karyawan instansi lingkungan hidup yang membidangi pengendalian pencemaran lingkungan dengan jumlah panelis 20 orang, dalam rangka pemberian bobot variabel dan indikator yang diteliti.

(9)

b. Menentukan bobot (weight)

Penentuan bobot dari variabel dan indikator pengelolaan limbah cair rumah sakit berdasarkan pengetahuan dan kemampuan panelis dalam mempertimbangkan seberapa besar variabel dan indikator tersebut dalam mencegah terjadinya pencemaran limbah cair rumah sakit.

c. Memberi nilai (rating)

Pemberian nilai antara 1 sampai 5 masing-masing indikator. Dimana nilai 1 adalah sangat kurang, nilai 2 kurang, nilai 3 cukup, nilai 4 baik dan nilai 5 sangat baik. Nilai skor dari masing-masing indikator diperoleh dengan mengkalikan rating dengan bobot.

d. Menjumlahkan skor

Skor total variabel didapat dari hasil penjumlahan masing-masing skor indikator pengelolaan lingkungan dikalikan bobot dan skor kinerja pengelolaan limbah cair rumah sakit didapat dari hasil penjumlahan masing-masing skor total variabel dikalikan bobot. Skor dari variabel dan skor kinerja pengelolaan limbah cair rumah sakit kemudian dibandingkan dengan skala Likert untuk mengetahui rentang skor. Dimana skala Likert merupakan teknik pengukuran sikap atau tindakan yang paling sering dipergunakan dalam penelitian, seperti ditujukkan pada Tabel 4.4.

(10)

Skala Likert

Rentang Nilai Kriteria Nilai

4,1 – 5,0 Sangat Baik

3,1 – 4,0 Baik

2,1 – 3,0 Sedang

1,1 – 2,0 Kurang

0 – 1,0 Sangat Kurang

Sumber : Riduwan dan Akdon (2007)

3.7. Analisis Data

1. Data yang diperoleh dari pengamatan langsung terhadap sumber-sumber limbah cair dan sarana pengolahan limbah cair rumah sakit di wilayah Kota Denpasar, disusun dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif.

2. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kualitas limbah cair rumah sakit, disusun dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian dianalisis secara deskriptif. Analisis pemenuhan baku mutu berdasarkan pada Peraturan Gubernur Bali No. 8 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.

3. Data analisis variabel dan kinerja pengelolaan limbah cair rumah sakit yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan lapangan (data primer dan data sekunder) dari pengelolaan limbah cair rumah sakit, dievaluasi berdasarkan kriteria penilaian berdasarkan variabel dan indikator yang telah ditentukan dan dianaisis secara deskriptif.

Gambar

Gambar 4.1 Skema Tahapan Penelitian  Ide penelitian  Studi Kepustakaan  Penyusunan Proposal Pengumpulan  Data Sekunder Persiapan Penelitian  Pelaksanaan Penelitian  Wawancara dan Observasi  Pengambilan Sampel Limbah Cair  Analisa Laboratorium Pemenuhan Bak
Tabel 4.1  Lokasi Penelitian
Gambar 4.2 Lokasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian kinerja merupakan proses di mana organisasi berupaya memperoleh informasi yang akurat tentang kinerja para anggotanya.Penilaian kinerja karyawan yang

Setelah dilakukan serangkaian anailisis statistika pada data pesepsi ten- tang tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk obat sakit kepala ayng beredar

dan kembali ke arah laut sebagai arus tegak lurus pantai (rip current), sedangkan pada pantai dengan morfologi dasar laut rata (kemiringan 0°–2°) run up gelombang energinya

bahwa dalam rangka mewujudkan penegakan hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang yang menyangkut tindak pidana bidang penataan ruang, telah ditetapkan Peraturan Menteri

4< ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

Maka hipotesa yang menyatakan menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas tanjung Agung Tahun

Sedangkan, pada bagian belakang kartu matching cards menggunakan warna kontras dari biru tua yaitu merah marun dengan warna emas yang melambangkan pekerjaan

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada