• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

11

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Definisi sistem menurut Sutabri (2012:10) menyebutkan bahwa “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu.

Sedangkan menurut Sutarman (2009:5), dalam bukunya yang berjudul Pengantar Teknologi Informasi menyebutkan bahwa “ Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama ”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau sub-sistem yang di satukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Zakiyudin (2011:2) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen “suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan sebagai suatu sistem”. Karakteristik juga menggambarkan sistem secara logis. Adapun karakteristik-karakteristik sistem tersebut adalah, sebagai berikut:

(2)

1. Komponen sistem (Components System)

Dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem, dimana setiap sistem memiliki sifat-sifat dari sistem dan menjalankan fungsi tertentu dari sistem. 2. Lingkungan luar sistem (Environment System).

Bentuk apapun yang berada di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem, dapat berupa sesuatu yang menguntungkan dan merugikan.

3. Batasan sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang dibatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dibatasi dengan lingkungan luarnya.

4. Penghubung sistem (Interface System)

Sebagai media penghubung antara suatu sat subsitem satu dengan subsistem lainnya. Melaui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (Input System)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa masukan perawatan dan masukan signal.

6. Pengolahan sistem (Procces System)

Suatu sistem harus memiliki suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

7. Keluaran sistem (Output System)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan berupa sisa pembuangan.

(3)

8. Sasaran dan tujuan (Objective and Goal System)

Tujuan dan sasaran adalah merupakan sesuatu yang harus dimiliki sistem. Sasaran dari sistem menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4) sistem dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu:

1. Sistem abstrak (Abstract System) dan sistem fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep-konsep. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.

2. Sistem deterministik (Deterministic System) dan sistem probabilistik

(Probabilistic System)

Sistem deterministik adalah sistem yang opersinya dapat diprediksi secara tepat. Sedangkan sistem probablistik adalah sistem yang tidak dapat diprediksi atau diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas atau kemungkinan-kemungkinan.

3. Sistem tertutup (Closed System) dan sistem terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan ipengaruhi oleh lingkungan.

4. Sistem alamiah (Natural System) dan sistem buatan manusia (Human Made

(4)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia.

5. Sistem sederhana dan sistem kompleks

Sistem sederhana adalah sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat kerumitan rendah. Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang tingkat kerumitannya tinggi.

2.1.4 Pengertian Informasi

Dalam melakukan perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti komponen-komponen suatu sistem, salah satunya adalah informasi. Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam sistem, karena suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi kerdil dan berlalu begitu saja. Menurut Shannon & Weaver dalam Zakiyudin (2011:6), “Informasi adalah jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah sistem diterima. Artinya, dengan adanya informasi tingkat kepastian menjadi meningkat ”.

Sumber informasi adalah data. Menurut Abdul Kadir (2003:29) data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung kepada pemakai”.

2.1.5 Kualitas informasi

Kualitas dari suatu informasi (Quality of Information) tergantung dariempat dimensi utama dasar informasi. Keempat dimensi ini akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut, yaitu:

(5)

1. Relevansi (Relevance)

Relevansi suatu informasi akan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel yang akan menentukan pengambilan keputusan oleh organisasi. Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut memiliki hubungan dengan masalah yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan.

2. Akurasi (Accurate)

Informasi yang diteima organisasi harus dapat dipercaya adanya. Informasi yang akurat juga akan menjadi tolok ukur ketepatan dan keberhasilan pengambilan keputusan. Akan tetapi, hal-hal yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Oleh karenanya, para pengguna informasi seringkali harus menerima informasi dengan tingkat akurasi kurang dari 100 persen.

3. Ketepatan waktu (Timeliness)

Informasi harus tersedia pada saat pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting atau hilangnya peluang yang ada. Informasi yang datang setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai.

4. Kelengkapan

Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya.

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Zakiyudin (2011:9), “Sistem informasi adalah suatu sistem yang ada di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

(6)

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan yang ditentukan”.

Sedangkan sistem informasi menurut Sutabri (2012:47), “ Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Komponen blok tersebut yaitu:

1. Blok masukan (Input Block)

Blok masukan mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang berupa dokumen dasar.

2. Blok model (Model Block)

Blok model merupakan kombinasi dari prosedur, logika dan matematik untuk memanipulasi data dan menghasilkan data yang diinginkan.

3. Blok keluaran (Output Block)

Blok keluaran adalah keluaran yang mengeluarkan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Blok teknologi merupakan blok alat (tool-box) sistem informasi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

(7)

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control Block)

Didalam blok kendali semua sistem harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti bencana alam, kecurangan, penyadapan, debu dan lain sebagainya. Sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.1.7 Pengertian Sistem Informasi Akademik

Menurut Satoto (2009:2) sistem informasi akademik adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyajikan informasi dan menata administrasi yang berhubungan dengan kegiatan akademis.

2.1.8 Pengertian Website

Menurut Sibero (2013:11) “Pengertian Website World Wide Web (W3) atau yang dikenal juga dengan istilah web adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet”.

(8)

2.2. Teori Pendukung 2.2.1 Basis Data

Basis data adalah sebuah penyimpanan data yang besar yang bisa digunakan oleh banyak pengguna dan departemen. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. Basis Data tidak lagi dipegang oleh satu departemen, tetapi dibagikan ke seluruh departemen pada perusahaan. Basis data itu sendiri tidak hanya memegang data operasional organisasi tetapi juga penggambaran dari data tersebut (Connolly & Begg, 2010:64).

Basis data adalah dua atau lebih simpanan data dengan elemen-elemen data penghubung, yang dapat diakses lebih dari satu cara. Basis datadinyatakan dengan tehnik-tehnik formal dan manajemen basis data (Abdillah, 2012: 1).

Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa basis data adalah penyimpanan data yang terstruktur, terintegrasi dan saling berkaitan dengan elemen-elemen penghubungnya dan dapat di akses dengan berbagai cara, oleh karena itu basis data juga bisa didefinisikan sebagai kumpulan yang menggambarkan sendiri dari catatan yang terintegrasi dan penggambaran dari data dikenal sebagai sistem katalog (atau kamus data atau metadata).

2.2.2 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

Adapun pengertian secara umum mengenai diagram alir data menurut Sukamto dan Salahuddin (2013:70) adalah “ Representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output)”.

(9)

1. Simbol-simbol yang digunakan dalam DAD menurut (Kendall dan Julie E. Kendall, 2006:265) adalah:

a. External Entity

Kotak rangkap dua digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal (bagian lain, sebuah perusahaan, seseorang atau sebuah mesin) yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem. Entitas eksternal, atau hanya entitas disebut juga sumber atau tujuan data dan dianggap eksternal terhadap sistem yang sedang digambarkan.

b. Proses

Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukkan adanya proses transformasi. Proses-proses tersebut selalu menunjukkan sebuah perubahan didalam atau perubahan data. Jadi aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk. c. Data Store

Bujur sangkar dengan ujung terbuka yang menunjukkan penyampaian data. d. Data Flow

Tanda panah menunjukkan perpindahan data dari satu titik ketitik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan anda.

2. Aturan main dalam Diagram Alir Data (DAD) menurut (Kendall dan Julie E.Kendall, 2006:272) :

a. Aliran data tidak boleh terbelah menjadi dua atau lebih aliran data yang berbeda.

(10)

b. Semua aliran data harus memilih salah satu mengawali atau menghentikan suatu proses.

c. Proses-proses tersebut harus memiliki sedikitnya satu aliran data masukkan dan satu aliran data keluaran.

d. Entitas eksternal tidak boleh secara langsung terkoneksi ke penyimpanan data. e. Penyimpanan data tidak boleh terkoneksi secara langsung ke penyimpanan

data lainnya.

3. Langkah-langkah mengembangkan DAD menurut (Kendall dan Julie E.Kendall, 2006:267) :

a. Membuat sebuah daftar tentang kegiatan-kegiatan bisnis dan digunakan untuk menentukan berbagai macam:

1) Entitas Eksternal 2) Aliran Data 3) Proses-proses 4) Penyimpanan Data

b. Menciptakan sebuah diagram yang menunjukan entitas-entitas eksternal dan aliran data menuju dan dari sistem. Tidak menunjukkan setiap proses atau penyimpanan data yang mendetail.

c. Menggambar diagram 0, level berikutnya. Menunjukkan proses-proses, namun menjaganya tetap umum. Menunjukkan penyimpanan data-data pada level ini.

(11)

e. Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang ditetapkan untuk setiap proses dan aliran data yang mengandung arti.

f. Mengembangkan suatu diagram aliran data fisik dari diagram aliran data logika. Membedakan antara proses-proses manual dengan proses otomatis, menggambarkan file-file actual dan dilaporkan menurut nama, dan menambahkan kontrol-kontrol untuk menunjukkan kapan proses-proses tersebut selesai atau kapan muncul kesalahan.

Membagi diagram aliran data data fisik dengan memisahkan atau mengelompokkan bagian-bagian dari diagram agar bisa memfasilitasi pemograman dan implementasi.

2.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Ladjamudin (2005:142), “ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak”. ERD biasanya digunakan oleh professional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam suatu organisasi.

ERD juga menguntungkan bagi professional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antar data store pada DFD. Hubungan ini tidak terlihat pada DFD, karena DFD hanya memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi sistem bukan pada data yang dibutuhkan. Didalam ERD terdapat beberapa elemen diagram yaitu :

1. Entity

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak

(12)

dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama yaitu, orang, benda dan lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relationship

Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationhip) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persigi panjang.

a. Relationship Degree

Relationship degree atau Derajat Relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu Relationship. Derajat Relationship yang sering dipakai dalam ERD:

1) Unary Relationship

Unary relationship adalah model relationship yang terjadi diantara entity

yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai

Recursive Relationship.

2) Binary Relationship

Binary relationship adalah model relationship antara instance-instance dari

suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

(13)

3) Ternary Relationship

Ternary Relationship merupakan relationship antara instance-instance dari

tiga tipe entitas secara sepihak. Perlu dicatat bahwa relationship ternary tidak sama dengan tiga relathionship binary.

b. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun Relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship. Ada dua jenis atribut:

1) Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatu entity secara untuk (primary key).

2) Descriptor (nonkey atribut) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.

c. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupelo yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas tersebut, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu:

(14)

1) One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua atau sebaliknya.

2) One to Many

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

a) One to Many (satu ke banyak)

Yang berarti satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupelo pada entitas B, berhubungan dengan paling banyak satu tupelo pada entitas A.

b) Many to One (banyak ke satu)

Yang berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupelo pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupelo pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupelo pada entitas B.

(15)

3) Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua. Yang berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyal tupel pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupelo pada entitas A.

2.2.4 Logical Record Structure (LRS)

Membentuk skema database atau LRS (Logical Record Structure) berdasarkan diagram ER (Simarmata, 2007:115) :

1. Jika relasinya satu ke satu, maka foreign key diletakkan pada salah satu dari dua entitas yang ada atau menyatukan kedua entitas tersebut.

2. Jika relasinya satu kebanyak maka foreign key nya diletakkan pada entitas many. 3. Jika relasinya banyak ke banyak maka dibuat “file konektor” yang berisi dua

foreign key yang berasal dari kedua entitas.

Membentuk beberapa tabel berdasarkan primary key yang terpilih dengan syarat sudah mencapai aturan normalisasi sekurang kurangnya 3NF dari skema DB atau LRS yang ada.

2.2.5 Kamus Data (Data Dictionary)

Menurut Sukamto dan Salahuddin (2013:73) “Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan

(16)

(input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara

penulisan).

Kamus data dalam implementasi program dapat menjadi parameter masukan atau keluaran dari sebuah fungsi atau prosedur. Kamus data dapat dibuat pada tahap analisa sistem. Pada tahap analisa, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisa sistem dan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu data yang masuk ke sistem dan tentang yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Isi kamus data terdiri dari:

1. Arus Data

Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan ditunjukan. 2. Nama Arus Data

Nama arus data harus dicatat dalam kamus data karena untuk dapat membantu mereka yang mambaca DFD dan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu di dalam DFD.

3. Alias

Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen yang satu dengan yang lainnya.

4. Volume

Volume yang perlu dicatat dalam kamus data yaitu volume rata-rata dan volume puncak dari arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu, sedangkan volume puncak adalah menunjukan volume yang banyak.

(17)

5. Periode

Periode menunjukan kapan terjadinya arus data dan berfungsi untuk mengidentifikasikan kapan input haurs dimasukan kedalam sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan laopran-laporan harus dihasilkan.

6. Penjelasan

Untuk memperjelas lagi tentang makna arus data yang dicatat dikamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan dengan arus data. 7. Bentuk Data

Arus data mengalir dari hasil proses ke proses lainnya. Data yang mengalirkan isi biasanya dalam bentuk laporan serta dokumen hasil cetakan komputer.

8. Struktur Data

Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data yang berfungsi untuk mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan yang disebut dengan notasi.

Selain hal-hal tersebut kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk memepersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan yang disebut dengan notasi. Dimana notasi kamus data lebih mudah menjalankan data dibandingkan dengan narasi. Notasi atau simbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:

1. Notasi Tipe Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu data. Notasi umum yang sering digunakan antara lain :

(18)

Tabel II.1. Notasi Tipe Data

NOTASI KETERANGAN

X Setiap karakter

9 Angka numeric

A Karakter alphabet

Z Angka mol ditampilkan sebagai spasi kosong . Titik, sebagai pemisah pecahan

, Koma, sebagai tanda pemisah pecahan - Hypen, sebagai tanda penghubung

/ Slash, sebagai tanda pembagi

Sumber : Sutabri (2005 : 172)

2. Notasi Struktur Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Notasi yang umum digunakan adalah :

Tabel II.2. Notasi Struktur Data

NOTASI KETERANGAN

= Terdiri dari (Consist of), dari (Is Composed) atau sama dengan (Is Equivalent

+ Dan (And)

( ) Pilihan (boleh YA atau TIDAK) { } Iterasi atau perulangan proses

[ ] Pilih salah satu pilihan atau salah satu dari elemen data I Pemisah pilihan di dalam tanda [ ]

* Keterangan atau catatan * atau ** keterangan komentar @ Petunjuk kunci (Key Field), Identitas Data Store Alias Nama lain untuk data

(19)

2.2.6 Model Pengembangan Perangkat Lunak

Metode perancangan sistem ini menggunakan model pengembangan perangkat lunak waterfall. Sukamto dan Shalahuddin (2013:28) menjelaskan bahwa “model sdlc air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier

(sequential linier) atau alur hidup klasik (classic of life cycle)”. Model air terjun

menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut adalah gambar ilustrasi model waterfall :

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2013:29) Gambar II.1 Ilustrasi Model Waterfall

1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

(20)

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahapan ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (eror).

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

Gambar

Tabel II.1.

Referensi

Dokumen terkait

b. Kegiatan pameran pertanian telah melaksanakan Pameran Gelar Pangan Nusantara tanggal 4-7 Agustus 2016 di Rumah Radank Pontianak sebagai Info Guide, sedangkan

1) Cepat dan langsung, yaitu sarana tercepat lebih cepat dari koran ataupun TV, dalam penyampaian informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan

Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, dan power dengan ketepatan hasil umpan jauh

Pengaruh Kadar Amonium Nitrat yang Berbeda dalam Medium Murashige and Skoog (MS) Terhadap Pertumbuhan Kalus Tangkai Daun Purwoceng (Pimpinella alpina Kds.) secara

tapak , penyusunan spesifikasi teknis PLTN , kemampuan partisipasi nasional , melakukan tender dan negoisasi kontrak sampai dengan penyiapan infrastruktur dasar

Umumnya kolostomi dilakukan pada pembedahan kanker, namun kadang-kadang diperlukan pada penyakit infeksi usus dan penyakit divertikulum, dan pada pembedahan yang darurat untuk

Kemampuan speaking adalah kemampuan siswa dalam menghasilkan suara, kata, dan ucapan. Oleh karena itu, speaking menjadi salah satu aspek yang dominan dalam pembelajaran

2.2 Gaji Pegawai Tidak Tetap 1.4 Kegiatan Pembelajaran dan Ektra Kulikuler Siswa.. 2.3 Belanja Barang dan Jasa 1.5 Langganan Daya dan