• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYERTAAN MODAL SEMENTARA OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SEBAGAI LANGKAH PENANGANAN BANK GAGAL ( STUDI KASUS BANK MUTIARA, Tbk. ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYERTAAN MODAL SEMENTARA OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SEBAGAI LANGKAH PENANGANAN BANK GAGAL ( STUDI KASUS BANK MUTIARA, Tbk. )."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PENYERTAAN MODAL SEMENTARA

OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SEBAGAI

LANGKAH PENANGANAN BANK GAGAL

( STUDI KASUS BANK MUTIARA, Tbk. )

INDAH DESI PRATIWI NIM. 1292462018

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

Lembar Persetujuan Pembimbing

NASKAH TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : 30 September 2016

KOMISI PEMBIMBING

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Prof. RA. Retno Murni, SH., MH., Ph.D Dr. I Dewa Made Suartha, SH., MH

NIP. 19441126 19803 2 001 NIP. 19571212 198601 1 001

Mengetahui :

Ketua Direktur

Program Magister Kenotariatan Program Pasca Sarjana

Program Pascasarjana Universitas Udayana Universitas Udayana

Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH., M.Hum Prof. Dr. dr. A.A.Raka Sudewi, Sp.S(K)

(3)

TESIS

PENYERTAAN MODAL SEMENTARA

OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SEBAGAI

LANGKAH PENANGANAN BANK GAGAL

( STUDI KASUS BANK MUTIARA, Tbk. )

INDAH DESI PRATIWI NIM. 1292462018

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(4)

PENYERTAAN MODAL SEMENTARA

OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SEBAGAI

LANGKAH PENANGANAN BANK GAGAL

( STUDI KASUS BANK MUTIARA, Tbk. )

Tesis ini dibuat untuk memperoleh Gelar Magister Kenotariatan pada Program Pascasarjana Universitas Udayana

INDAH DESI PRATIWI NIM. 1292462018

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(5)

Lembar Persetujuan Pembimbing

NASKAH TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : 30 September 2016

KOMISI PEMBIMBING

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Prof. RA. Retno Murni, SH., MH., Ph.D Dr. I Dewa Made Suartha, SH., MH

NIP. 19441126 19803 2 001 NIP. 19571212 198601 1 001

Mengetahui :

Ketua Direktur

Program Magister Kenotariatan Program Pasca Sarjana

Program Pascasarjana Universitas Udayana Universitas Udayana

Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH., M.Hum Prof. Dr. dr. A.A.Raka Sudewi, Sp.S(K)

(6)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : INDAH DESI PRATIWI NIM : 1292462018

Program Studi : Magister Kenotariatan

Judul Tesis : Penyertaan Modal Sementara Oleh Lembaga Penjamin Simpanan Sebagai Langkah Penanganan Bank Gagal ( Studi Kasus Bank Mutiara, Tbk. )

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat. Apabila dikemudian hari dalam karya ilmiah ini terbukti plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 30 September 2016 Yang Membuat Pernyataan

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis dengan judul “Penyertaan Modal Sementara

Oleh Lembaga Penjamin Simpanan Sebagai Langkah Penanganan Bank

Gagal (Studi Kasus Bank Mutiara, Tbk) guna memperoleh gelar Magister

Kenotariatan pada Program Studi Kenotariatan, Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. RA. Retno Murni, SH, MH, Ph.D selaku pembimbing satu dan Dr. I Dewa Made Suartha, SH, MH selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dan saran kepada penulis dalam proses penyelesaian tesis ini.

2. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD selaku Rektor Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis.

(8)

4. Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH,. MH. Selaku dekan Fakultas Hukum Univertas Udayana, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis.

5. Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH., M.Hum., selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana atas kesempatan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

6. Seluruh dosen pengajar serta jajaran Pegawai sekertariat kenotariatan, untuk segala pengetahuan dan bantuan yang telah diberikan selama saya menimba ilmu.

7. Bapak dan Ibu saya tercinta, I Ketut Artana dan Ni Wayan Mastriani yang selalu sabar menanti kelulusan saya.

8. Rio Christian, yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan cinta nya kepada saya sehingga saya mampu menyelesaikan dan terimakasih atas rasa sabarnya menanti kelulusan saya.

9. Rekan-rekan mahasiswa Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Udayana Angkatan V, terimakasih untuk dukungan dan kerjasamanya.

Akhir kata, saya menyadari banyak kekurangan dari tesis ini, untuk itu saya mengharapkan petunjuk dan saran yang bersifat kearah perbaikan dan kesempurnaan tesis ini. Dengan harapan tesis ini dapat menambah pengetahuan bagi yang membacanya.

(9)

ABSTRACT

PENYERTAAN MODAL SEMENTARA

OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SEBAGAI LANGKAH PENANGANAN BANK GAGAL

(STUDI KASUS BANK MUTIARA, TBK)

Lembaga keuangan yang memegang peran sentral dalam mendukung pertumbuhan ekonomi pada suatu Negara adalah lembaga yang disebut bank. Upaya nyata Bank mendukung pertumbuhan ekonomi adalah memaksimalkan fungsi intermediasi perbankan. Fungsi ini adalah kegiatan Bank untuk menyalurkan dana yang dikumpulkannya dari masyarakat guna menggerakkan sektor ekonomi riil.

Lembaga Bank dalam menjalankan fungsi intermediasi, terikat dalam sistem perbankan. Sistem perbankan merupakan suatu sistem yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses melaksanakan kegiatan usahanya secara keseluruhan. Dalam menjalankan usahanya lembaga bank dapat menjadi bank gagal (failure bank). Kegagalan ini disebabkan disebabkan tata kelola usaha perbankan yang buruk, serta adanya manipulasi (fraud) data baik keuangan maupun non keuangan serta fungsi pengawasan dari lembaga pengawas perbankan yang lemah. Kelahiran bank gagal ini dapat memberi dampak sistemik atau tidak berdampak sistemik pada sistem keuangan dan sistem ekonomi suatu Negara.

Untuk mencegah lahirnya bank gagal, setidaknya dibutuhkan dua hal, yaitu pertama, dibutuhkan kesadaran dari lembaga bank untuk menjalankan fungsi intermediasi dengan berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik. Kedua, sistem pengawasan yang baik oleh lembaga pengawas perbankan (Otoritas Jasa keuangan).

Penyertaan modal sementara merupakan salah satu upaya penanganan bank gagal. Upaya ini memiliki implikasi hukum yang harus dipatuhi setiap pihak yang terkait didalamnya. Dalam mengkaji penanganan bank gagal dapat mengacu pada teori sistem hukum Lawrence M. Friedman. Sistem hukum yang terdiri tiga pilar harus bersinergi, yaitu struktur hukum (structure), substansi hukum (substance) dan kultur/budaya hukum (culture).

(10)

TEMPORARY CAPITAL INVESTMENT

BY INDONESIAN DEPOSIT INSURANCE CORPORATION (LPS) AS A MEASURE IN HANDLING BANK FAILURE

(A CASE STUDY OF BANK MUTIARA, TBK)

Bank is one of financial institutions that play a central role in supporting economic growth in a country. The actual effort of banking sector in support of economic growth is to optimize its intermediation function. This function is exercised by banks by extending funds collected from the public in order to move the real economy.

As a financial institution, a bank in exercising its intermediation function is bound by the banking system. The banking system is a system that is concerned about the banking institution, business activities, as well as the manner and process of conducting business as a whole. In running its business, a bank faces the risk of becoming bank failure. This failure is caused by poor corporate governance, and manipulation (fraud) of financial and non-financial data and poor supervision conducted by the banking supervisory authority. Bank failure may have a systemic impact or not on the financial system and the economic system of a country.

The prevention of the occurrence of bank failure takes at least two things: first, it requires awareness of banks to perform intermediation function by adhering to the principles of good corporate governance. Second, it requires a good supervision system by the Financial Services Authority as the banking supervisory authority.

Temporary capital investment is one measure in handling bank failure. It has legal implications that must be obeyed by every party involved. The study on the handling of bank failure can refer to Lawrence M. Friedman’s legal system theory which states that the legal system consists of three pillars which should work in synergy, i.e., legal structure, legal substance and legal culture.

(11)

RINGKASAN

Tesis ini menganalisis mengenai penyertaan modal sementara oleh Lembaga Penjamin Simpanan sebagai langkah penanganan bank gagal (studi kasus bank Mutiara, Tbk). Tesis ini terdiri dari 5 (lima) bab yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab I menguraikan latar belakang masalah yang berawal dari adanya kesenjangan antara das sollen dan das sein dalam penyertaan modal sementara (PMS) oleh Lembaga Penjamin Simpanan kepada Bank Mutiara, Tbk. Berdasarkan aturan perundang-undangan yang berlaku terkait penyertaan modal sementara, setidaknya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Kemudia atas penyertaan modal sementara tersebut terdapat implikasi hukum yang harus dipenuhi para pihak terkait. Pihak-pihak tersebut adalah LPS, OJK, BI, FKSSK dan Bank Mutiara, Tbk. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka pada sub bab ini diuraikan mengenai rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, landasan teoritis serta metode penelitian yang digunakan.

Bab II menguraikan tinjauan umum tentang sistem perbankan dan lembaga-lembaga terkait sistem perbankan di Indonesia. Tinjauan umum ini terbagi dalam 2 (dua) sub bab. Sub bab I (pertama) membahas tentang sistem perbankan yang berisi asas, fungsi dan tujuan perbankan, jenis-jenis lembaga bank serta membahas perizinan kepemilikan serta proses merger, konsolidasi dan akuisisi. Sub bab II (kedua) membahas lembaga-lembaga terkait dalam sistem perbankan di Indonesia. Lembaga tersebut adalah Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, Otoritas Jasa Keuangan dan Forum Koordiasi Stabilitas Sistem Keuangan.

Bab III merupakan hasil penelitian dan pembahasan terhadap rumusan masalah pertama tentang bentuk pencegahan terhadap bank gagal pasca lahirnya Otoritas Jasa Keuangan. Dalam bab membahas masalah tersebut dalam 3 (tiga) sub bab. Pertama, pengaturan dan pengawasan perbankan, kedua prinsip-prinsip pengawasan yang efektif yang mengacu pada 25 basel core principles, ketiga pengaturan dan pengawasan bank oleh Otoritas Jasa Keuangan terkait pencegahan lahirnya bank gagal.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan terhadap rumusan masalah kedua tentang akibat hukum yang timbul atas penyertaan modal sementara (PMS) tahap II oleh LPS kepada Bank Mutiara, Tbk. Dalam bab ini membahas masalah tersebut dalam 3 (tiga) sub bab. Pertama membahas pengertian bank gagal serta bentuk-bentuk penanganan bank gagal berdasarkan UU LPS dan UU OJK. Kedua membahas peran Lembaga Penjamin Simpanan dalam pengelolaan bank gagal pasca penyertaan modal sementara. Ketiga membahas akibat hukum yang timbul pasca penyertaan modal sementara tahap II oleh LPS kepada Bank Mutiara, Tbk.

(12)

1. Bentuk pencegahan bank gagal pasca lahirnya OJK, yang merupakan lembaga pengawas kegiatan sektor perbankan, terdapat penambahan kewenangan yang sebelumnya tidak dimiliki Bank Indonesia, yaitu kewenangan khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam KUHAP. Kemudian dalam pencegahan lahirnya Bank Gagal, OJK akan mengelompokkan status pengawasan lembaga bank menjadi bank dalam pengawasan normal, pengawasan intensif dan pengawasan khusus. Teknis pengawasan yang dilakukan OJK dalam melakukan pengelompokkan tersebut adalah menjalankan 2 (dua) bentuk pengawasan, yaitu :1). Pengawasan berdasarkan kepatuhan (Compliance Based Supervision). 2). Pengawasan berdasarkan resiko (Risk Based Supervision).

2. Bentuk penanganan terhadap Bank Gagal pasca lahirnya Otoritas Jasa Keuangan bersifat lintas lembaga. Penetapan bank gagal tidak berdampak sistemik atau bank gagal berdampak sistemik, penetapan bank gagal diselamatkan atau tidak serta penetapan biaya yang akan dikeluarkan oleh LPS terkait penyelamatan sepenuhnya diputuskan oleh FKSSK. Adapun bentuk penanganan bank gagal yang diputuskan diselamatkan oleh FKSSK adalah a) menguasai, mengelola, dan melakukan tindakan kepemilikan atas aset milik atau yang menjadi hak-hak bank dan/atau kewajiban bank; b) melakukan penyertaan modal sementara; c) menjual atau mengalihkan aset bank tanpa persetujuan Nasabah Debitur dan/atau kewajiban bank tanpa persetujuan Nasabah Kreditur; d) mengalihkan manajemen bank kepada pihak lain; e) melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain; f) melakukan pengalihan kepemilikan bank; g) meninjau ulang, membatalkan, mengakhiri, dan/atau mengubah kontrak bank yang mengikat bank dengan pihak ketiga, yang menurut LPS merugikan bank.

3. Keputusan LPS melakukan penyertaan modal sementara (PMS) tahap II terdapat pelanggaran undang-undang. Dimana pengucuran PMS tidak melalui proses berdasarkan aturan hukum yang benar. Sebelum mengucurkan PMS, merupakan perintah undang-undang, LPS meminta persetujuan FKSSK. Keputusan LPS tersebut menimbulkan setidaknya 2 (dua) akibat hukum yaitu :

a) PMS oleh LPS berpotensi merugikan keuangan Negara, jika LPS tidak dapat menjual Bank Muitara, Tbk minimal senilai biaya PMS (minimal Rp. 7,95 Triliun). Sesuai UU No. 24 tahun 2004 dinyatakan LPS wajib menjual seluruh saham bank untuk mendapatkan tingkat pengembalian optimal atau paling sedikit sebesar seluruh penempatan modal sementara yang dikeluarkan oleh LPS.

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN

SAMPUL DALAM ... i

PRASYARAT GELAR ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

PERSYARATAN BEBAS PLAGIAT ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

RINGKASAN ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 21

1.3. Tujuan Penulisan ... 21

1.3.1. Tujuan Umum ... 21

1.3.2. Tujuan Khusus ... 22

1.4. Manfaat Penelitian ... 22

1.4.1. Manfaat Teoritis ... 23

1.4.2. Manfaat Praktis ... 23

1.5. Landasan Teoritis dan Kerangka Berpikir ... 23

(14)

1.5.2. Kerangka Berpikir ... 33

1.6. Metode Penelitian... 34

1.6.1. Jenis Penelitian ... 34

1.6.2. Sifat Penelitian ... 36

1.6.3. Data dan Sumber Data ... 36

1.6.4. Lokasi dan Teknik Penentuan Sampel ... 40

1.6.5. Teknik Pengumpulan Data ... 40

1.6.6. Teknik Pengelolaan Data ... 41

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SISTEM PERBANKAN DAN LEMBAGA – LEMBAGA TERKAIT SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA ... 43

2.1. Sistem Perbankan Di Indonesia ... 43

2.1.1. Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan ... 44

2.1.2. Jenis-Jenis Lembaga Bank. ... 51

2.1.3. Perizinan, Pemilikan dan Pengalihan Kepemilikan Bank Umum ... 54

2.1.4. Proses Merger, Konsolidasi dan Akuisisi ... 57

2.2. Lembaga-Lembaga Terkait Sistem Perbankan di Indonesia ... 61

2.2.1. Lembaga Bank Indonesia ... 62

2.2.2. Lembaga Penjamin Simpanan ... 66

2.2.3. Lembaga Otoritas Jasa Keuangan ... 68

(15)

BAB III PENGATURAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA

PERBANKAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN PASCA

TERBITNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 . ... 77

3.1. Tinjauan Umum Pengaturan dan Pengawasan Perbankan ... 77 3.2. 25 Basel Core Principles Sebagai Bentuk Prinsip-Prinsip

Pengawasan Bank Yang Efektif ... 80 3.3. Pengaturan dan Pengawasan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan

Terkait Pencegahan Lahirnya Bank Gagal ... 85

BAB IV ASPEK HUKUM TERHADAP PENYERTAAN MODAL

SEMENTARA SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN BANK

OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN ( STUDI KASUS

BANK MUTIARA, Tbk ) ... 94

4.1.Pengertian Bank Gagal Serta Bentuk-Bentuk Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Lembaga Penjamin Simpanan dan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan ... 94 4.1.1. Pengertian Bank Gagal ... 94 4.1.2. Bentuk-Bentuk Penanganan Bank Gagal Berdasarkan

Undang-Undang Lembaga Penjamin Simpanan dan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan ... 99 4.2. Peran Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Pengelolaan Bank

Gagal ... 113 4.3. Penyertaan Modal Sementara Kepada Bank Mutiara, Tbk. Oleh

(16)

4.3.1. Lembaga Bank Mutiara, Tbk. ... 117

4.3.2. Akibat Hukum Penyertaan Modal Sementara Oleh Lembaga Penjamin Simpanan Kepada Bank Mutiara, Tbk. ... 126

BAB V PENUTUP ... 133

5.1. Kesimpulan ... 133

5.2. Saran ... 134

DAFTAR PUSTAKA ... 136

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa ulasan diatas, maka penulis tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai pembayaran klaim penjaminan nasabah penyimpan pada bank gagal oleh Lembaga Penjamin