• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pangiling-iling Jagat Nusa Penida: Analisis Semiotik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pangiling-iling Jagat Nusa Penida: Analisis Semiotik."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PANGILING-ILING JAGAT NUSA PENIDA

:

ANALISIS SEMIOTIK

MADE PARAMASUTA WIJAYA NIM 1101225002

PROGRAM STUDI SASTRA JAWA KUNO

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)
(3)

i

SKRIPSI

PANGILING-ILING JAGAT NUSA PENIDA

:

ANALISIS SEMIOTIK

MADE PARAMASUTA WIJAYA NIM 1101225002

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS UDAYANA

(4)

ii

PANGILING-ILING JAGAT NUSA PENIDA

:

ANALISIS SEMIOTIK

Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Sastra Jawa Kuno

Universitas Udayana

MADE PARAMASUTA WIJAYA NIM 1101225002

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS UDAYANA

(5)
(6)

iv

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI DAN DINILAI OLEH PANITIA PENGUJI PADA

PROGRAM STUDI SASTRA JAWA KUNO FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS UDAYANA

PADA TANGGAL 25 MEI 2016

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana No : 10/PSSJK/FSB/V/2016

Tanggal : 16 Mei 2016 Panitia Penguji Skripsi

Ketua : Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Erawati, M. Hum. Sekretaris : Drs. I Ketut Nuarca, M. S.

(7)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Om Swastiastu.

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

atas rahmat-Nya, skripsi dengan judul “Pangiling-iling Jagat Nusa Penida:

Analisis Semiotik” dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar

Sarjana Sastra di Program Studi Sastra Jawa Kuno, Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Udayana. Skripsi ini tentu tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui pengantar ini penulis menyampaikan

ucapan terimakasih kepada:

1) Rektor Universitas Udayana dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Udayana beserta seluruh staf, atas segala bantuan dan fasilitas yang diberikan

selama menjadi mahasiswa maupun dalam penyelesaian skripsi ini;

2) Drs. Anak Agung Gede Bawa, M.Hum. selaku ketua Program Studi Sastra

Jawa Kuno Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana dan sekaligus sebagai

Pembimbing Akademis, beserta seluruh staf jurusan, atas bimbingan dan segala

bantuannya dalam mendukung penyelesaian skripsi ini;

3) Drs. I Made Wijana, M. Hum. selaku pembimbing I, dan Prof. Dr. Drs. I

Nyoman Suarka, M.Hum. selaku Pembimbing II, atas segala ilmu pengetahuan,

segala bantuan, tuntunan, dan semangat yang diberikan dalam membimbing

(8)

vi

4) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sastra Jawa Kuno dan Sastra Bali

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana atas segala ilmu dan bimbingannya

selama mengikuti perkuliahan sampai skripsi ini selesai;

5) Seluruh staf Perpustakaan Pusat Universitas Udayana, Perpustakaan Lontar

Fakultas Ilmu Budaya, Perpustakaan S1 Fakultas Ilmu Budaya, staf

Kemahasiswaan dan Akademik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana,

Tim Peneliti Balai Bahasa Provinsi Bali yang telah banyak memberikan

bantuan dan informasi terkait penyusunan skripsi ini;

6) Keluarga tercinta, I Made Subandia (Ayah), Ni Nyoman Supawati (Ibu), dan

Wayan Yogik Aditya Urdhahana (kakak) dan seluruh keluarga besar yang telah

memberikan banyak bantuan, motivasi, semangat, dan doa sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan;

7) Teman-teman Program Studi Sastra Jawa Kuno dan Sastra Bali angkatan 2011

yang selalu membantu dan saling mendukung selama perkuliahan sampai

menyelesaikan skripsi ini; keluarga besar Himawan; teman-teman semua

program studi di Fakultas Ilmu Budaya; dan teman-teman UKM Wushu

Universitas Udayana yang memberikan semangat;

8) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

(9)

vii

Skripsi ini banyak memiliki kekurangan. Saran dan segala masukan yang

sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat.

Om Śanti Śanti Śanti Om.

Denpasar, April 2016

(10)

viii ABSTRAK

PANGILING-ILING JAGAT NUSA PENIDA: ANALISIS SEMIOTIK

Melihat judulnya yaitu pangiling-iling yang berarti pengingat-ingat, menunjukkan ada hal penting di dalam teks Pangiling-iling Jagat Nusa Penida yang ingin disampaikan agar selalu diingat oleh masyarakat. Hal tersebut menarik untuk diteliti. Tim peneliti Balai Bahasa Provinsi Bali dalam penelitian “Pemetaan Sastra Bali 2014” menjelaskan teks ini sebagai sebuah mite. Pada kesempatan ini, Pangiling-iling Jagat Nusa Penida diteliti kembali secara lebih mendalam, bertujuan mengkaji struktur dan makna teks.

Metode pustaka dan lapangan digunakan dalam pengumpulan data, dibantu dengan teknik membaca, transliterasi, terjemahan, wawancara bebas terarah, pencatatan. Pada tahap analisis data menerapkan metode deskriptif analitik, menggunakan teori struktural dan semiotika. Ditutup menggunakan metode formal dan informal sebagai tahap penyajian hasil analisis data.

Hasil dari penelitian ini adalah Pangiling-iling Jagat Nusa Penida diungkapkan sebagai sebuah karya sastra sejarah, karena mengandung unsur-unsur karya sastra sejarah, bukan hanya unsur mite seperti yang dijelaskan pada penelitian terdahulu. Hal tersebut menjadi keunggulan dari penelitian ini. Selain mengandung unsur sejarah, Pangiling-iling Jagat Nusa Penida mengandung unsur fiktif sebagai salah satu struktur pembangun karya sastra. Struktur Pangiling-iling Jagat Nusa Penida meliputi amanat, tema, tokoh dan penokohan, insiden dan alur, latar, dan unsur fiktif karya satra sejarah diantaranya mitologi, legenda, hagiografi, simbolisme, dan sugesti. Sedangkan makna dari Pangiling-iling Jagat Nusa Penida adalah keharmonisan jagat Bali-Nusa, meliputi keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, keharmonisan hubungan antar sesama manusia, dan keharmonisan hubungan manusia dengan alam lingkungannya.

(11)

ix ABSTRACT

PANGILING-ILING JAGAT NUSA PENIDA: SEMIOTIC ANALYSIS

In regard the title is pangiling-iling meaningful reminder-recall, showed no point in the text Pangiling-iling Jagat Nusa Penida to be conveyed to always be remembered by the people. It is interesting to study. The research team Balai Bahasa Bali Province in the study "Pemetaan Sastra Bali 2014" describes this text as a myth. On this occasion, Pangiling-iling Jagat Nusa Penida studied again in more depth, aims to study the structure and meaning of the text.

Library and field methods used in data collection, assisted by technical reading, transliteration, translation, directed free interview, recording. At the data analysis stage implement analytic descriptive method, using the structural theory and semiotics. Closed using formal and informal methods as a stage presentation of the results of data analysis.

The results of this study are Pangiling-iling Jagat Nusa Penida is expressed as a literary history, because it contains elements of literary history, not just an element of myth as described in the earlier study. It is an advantage of this study. In addition to containing elements of history, Pangiling-iling Jagat Nusa Penida

containing fictional elements as one of the builders of the structure of literary works. Structure Pangiling-iling Jagat Nusa Penida includes the mandate, theme, character and characterization, incidents and plot, setting, and fictitious elements literary history including mythology, legend, hagiography, symbolism, and suggestion. While the meaning of Pangiling-iling Jagat Nusa Penida is the harmony of the universe Bali-Nusa, covering the harmonious relationship between man and God, the harmony of human relations, and the harmony of human relationships with the natural environment.

(12)

x

PENETAPAN PANITIA UJIAN iv

UCAPAN TERIMA KASIH v

ABSTRAK viii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI 9

2.1 Kajian Pustaka 9

2.2 Konsep 12

2.2.1 Karya Sastra Sejarah 12 2.2.2 Pangiling-iling Jagat Nusa Penida 15 2.3 Landasan Teori 19 2.3.1 Teori Struktural 20 2.3.2 Teori Semiotika 23

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1 Jenis Penelitian 29

BAB IV DESKRIPSI TEKS PANGILING-ILING JAGAT NUSA

PENIDA 36

(13)

xi

4.2 Pangiling-iling Jagat Nusa Penida sebagai Karya Sastra Sejarah 38 4.3 Sinopsis Pangiling-iling Jagat Nusa Penida 47

BAB V ANALISIS STRUKTUR TEKS PANGILING-ILING JAGAT

NUSA PENIDA 56

5.1 Amanat 56

5.2 Tema 63

5.2.1 Tema Pengagungan dalamPangiling-iling Jagat Nusa Penida 65 5.2.2 Tema Pengukuhan dalamPangiling-iling Jagat Nusa Penida 68 5.3 Tokoh Penokohan 71

BAB VI PEMAKNAAN TEKS PANGILING-ILING JAGAT NUSA

PENIDA 149

6.1 Matriks dan Model 149 6.2 Makna Keharmonisan di Bali-Nusa 152 6.2.1 Keharmonisan dalam Hubungan antara Manusia dengan Tuhan 153 6.2.2 Keharmonisan dalam Hubungan antara Sesama Manusia 155 6.2.3 Keharmonisan dalam Hubungan Manusia dengan Alam Lingkungannya 158

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 162

7.1 Simpulan 162

7.2 Saran 165

DAFTAR PUSTAKA 167

LAMPIRAN

Transliterasi dan Terjemahan Teks Pangiling-iling Jagat Nusa Penida Daftar Informan

Referensi

Dokumen terkait

mengkonversikan energi matahari menjadi energi listrik secara langsung akibat perputaran radiasi suryadi Nusa Penida; (2) Berapa besar efisiensi daya listrik dari daya panas

Tenun Rangrang Nusa Penida : “THE FORGOTTEN AMPEL’S TEXTILE FROM PARADISE ISLAND” ( Kain Ampel yang Terlupakan dari Pulau Surga) adalah sebuah naskah yang berupa

Karya sastra merupakan sebuah karya imajinasi manusia yang menghasilkan pemikiran dan perasaan kemudian dituangkan kedalam sebuah karya baik tulisan atau lisan dan

a) Yang dimaksud dengan sastra pengaruh peralihan dalam sastra Indonesia lama ialah sastra Indonesia lama yang mengandung unsur Hindu dan Islam. Karya sastra yang termasuk

Novel termasuk fiksi (fiction) karena novel merupakan hasil khayalan atau sesuatu yang sebenarnya tidak ada. novel merupakan sebuah karya sastra prosa fiksi yang

Pengolahan mete di Kecamatan Nusa Penida telah berkembang menjadi salah satu sentra pengolahan mete karena didukung oleh kondisi geografis yang sesuai untuk perkebunan jambu

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang ada dalam sebuah karya sastra

Sebagaimana yang diungkapkan para ahli mengenai unsur imajinasi Sebuah karya sastra dapat memaparkan cerita yang menarik, dapat membuat seorang yang membacanya untuk berkhayal, mengajak